Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyah Nursmarastri Sasabil Sidqi
"Coronavirus Disease 2019 telah menimbulkan pandemi dengan penyebaran dan peningkatan jumlah kasus COVID-19 terjadi secara cepat pada berbagai wilayah di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kecamatan Purwokerto Selatan merupakan wilayah dengan kasus COVID-19 paling tinggi di Kabupaten Banyumas terhitung hingga 31 Maret 2021 sebanyak 805 kasus, kematian mencapai 28 orang dan angka CFR sebesar 3,47%. Guna mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19, diperlukan adanya gambaran wilayah rawan akan peningkatan kasus dan kematian COVID-19. Namun, gambaran zona kerawanan COVID-19 berdasarkan faktor risiko belum dilakukan, sehingga acuan wilayah dalam pencegahan wilayah yang rawan COVID-19 belum dapat dilakukan.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui korelasi, hubungan spasial faktor risiko dengan kejadian COVID-19 dan menentukan zona kerawanan COVID-19 berdasarkan faktor risiko melalui pendekatan SIG. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi ekologi. Populasi dan sampel dari penelitian yaitu kasus COVID-19 yang tercatat di Kecamatan Purwokerto Selatan pada tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko kemiskinan (p-value = 0,034 r = 0,791) mempengaruhi jumlah kasus COVID-19 secara signifikan dan memiliki hubungan yang sangat kuat. Jumlah KK pengguna sanitasi umum (p-value = 0,094; r = 0,679) dan cakupan rumah tangga ber-PHBS (p-value = 0,251; r = 0,502) tidak mempengaruhi secara signifikan, namun ada hubungan yang kuat terhadap jumlah kasus COVID-19, dan kepadatan penduduk tidak berhubungan secara signifikan (p-value = 0,658). Secara spasial ada hubungan jumlah kasus COVID-19 dengan kemiskinan dan KK pengguna sanitasi umum. Zona kerawanan tinggi peningkatan COVID-19 di Kecamatan Purwokerto Selatan yaitu kelurahan Teluk dan Karangklesem. Diperlukan upaya pencegahan dan intervensi difokuskan pada wilayah dengan zona kerawanan tinggi dan pada wilayah penduduk dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.

The Coronavirus Disease 2019 has caused pandemic with the spread and increase in the number of COVID-19 cases occurring rapidly in various regions throughout the world, including Indonesia. Purwokerto Selatan Sub-District is the area with the highest COVID-19 cases in Banyumas District as of March 31, 2021 as many as 805 cases, 28 deaths and a CFR rate of 3.47%. In order to support efforts to prevent the spread of COVID-19, it is necessary to have an overview of areas prone to an increase in COVID-19 cases and deaths. However, the description of the COVID-19 vulnerability zone based on risk factors has not been carried out, so regional references in preventing COVID-19-prone areas cannot be carried out.
This study aims to determine the correlation, spatial relationship of risk factors with the incidence of COVID-19 and determine the COVID-19 vulnerability zone based on risk factors through a GIS approach. The research method used is descriptive quantitative with an ecological study approach. The population and sample of the study were COVID-19 cases recorded in Purwokerto Selatan Sub-District in 2020. The results showed that poverty (p-value = 0.034 r = 0.791) significantly affected the number of COVID-19 cases and had a very strong relationship. The number of households using public sanitation (p-value = 0.094; r = 0.679) and the coverage of PHBS households (p-value = 0.251; r = 0.502) did not significantly affect, but there was a strong relationship with the number of COVID-19 cases, and population density were not significantly related (p-value = 0.658). Spatially there is a relationship between the number of COVID-19 cases and poverty and households using public sanitation. The high-risk zone for the increase in COVID-19 in Purwokerto Selatan Sub-District, namely Teluk and Karangklesem village. The need for prevention and intervention efforts are focused on areas with high vulnerability zones and areas with high poverty levels.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Nabiila
"Setelah dua tahun berlalu, WHO masih menetapkan COVID-19 sebagai pandemi. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat penambahan kasus aktif dan korban meninggal akibat COVID-19. Sejak awal pandemi COVID-19 menyebar ke seluruh Indonesia, Jawa Barat merupakan salah satu provinsi dengan kasus COVID-19 tertinggi. Kota Depok merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki kasus COVID-19 yang tinggi.
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19 di Kota Depok yaitu Kota Depok berada di wilayah dengan tingkat kerawanan yang tinggi akibat berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, dan wilayah DKI Jakarta. Selain itu, Kota Depok merupakan kota dengan pekerja ulang alik terbesar di Indonesia yaitu mencapai 18,52%. Maka dari itu, diperlukan upaya untuk mencegah
penularan COVID-19 di Kota Depok yaitu melalui vaksinasi. Namun, capaian vaksinasi COVID-19 di Kota Depok masih terbilang rendah terutama untuk dosis 3. Salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan vaksinasi yaitu akses. Dalam hal ini, lokasi geografis vaksinasi berpengaruh terhadap keputusan seseorang melakukan vaksinasi.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran aksesibilitas lokasi vaksinasi COVID-19 di Kota Depok melalui penggunaan Sistem Informasi Geografis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan wilayah dengan capaian vaksinasi COVID-19 yang tinggi memiliki lokasi vaksinasi COVID-19 yang banyak dan wilayah dengan capaian vaksinasi COVID-19 yang rendah memiliki lokasi vaksinasi COVID-19 yang sedikit. Aksesibilitas lokasi vaksinasi COVID-19 di Kota Depok sudah baik apabila ditinjau berdasarkan jaringan jalan dikarenakan sebagian besar lokasi
vaksinasi di puskesmas dapat diakses melalui jalan lokal dan lokasi vaksinasi di rumah sakit serta institusi dapat diakses melalui jalan kolektor dan jalan arteri. Di sisi lain, luas area pelayanan lokasi vaksinasi COVID-19 terhadap area pemukiman Kota Depok yang
termasuk ke dalam kategori sangat terjangkau hanya sebesar 19,32%, kategori terjangkau yaitu sebesar 36,75%, dan kategori tidak terjangkau yaitu 45,65%. Maka dari itu, Kota Depok perlu melaksanakan kembali vaksinasi massal khususnya pada wilayah dengan
capaian vaksinasi COVID-19 yang rendah dan melakukan program layanan vaksinasi penjangkauan terutama bagi penduduk lansia dan penduduk dengan disabilitas agar dapat meningkatkan capaian vaksinasi COVID-19 di Kota Depok

After two years, WHO still defines COVID-19 as a pandemic. This is because there are
still additional active cases and death tolls due to COVID-19. Since the beginning of the
COVID-19 pandemic spreading throughout Indonesia, West Java has been one of the
provinces with the highest cases of COVID-19. Depok is one of the areas in West Java
that has a high number of COVID-19 cases. There are several factors that can increase
the risk of transmission of COVID-19 in Depok, Depok is in an area with a high level of
vulnerability due to its direct border with Bogor Regency, Tangerang Regency, and the
DKI Jakarta area. Apart from that, Depok is the city with the largest number of
commuting workers in Indonesia, reaching 18.52%. Therefore, efforts are needed to
prevent transmission of COVID-19 in Depok, namely through vaccination. However, the
achievement of COVID-19 vaccination in Depok City is still relatively low, especially
for dose 3. One of the factors that affect vaccination acceptance is access. In this case, the
geographic location of vaccination influences a person's decision to vaccinate. Therefore,
this research was conducted to describe the accessibility of COVID-19 vaccination sites
in Depok through a Geographic Information System approach. The results showed that
there was a tendency for areas with high COVID-19 vaccination outcomes to have a large
number of COVID-19 vaccination sites and areas with low COVID-19 vaccination
outcomes to have few COVID-19 vaccination sites. The accessibility of COVID-19
vaccination sites in Depok is good when viewed based on the road network because most
of the vaccination sites in puskesmas can be accessed via local roads and vaccination sites
in hospitals and institutions can be accessed via collector roads and arterial roads. On the
other hand, the service area of the COVID-19 vaccination sites for residential areas in
Depok, which is included in the very accessible category is only 19.32%, the accessible
category is 36.75%, and the inaccessible category is 45.65%. Therefore, Depok needs to
re-run the mass vaccination program, especially in areas with the low achievement of the
COVID-19 vaccination program and carry out an outreach vaccination program,
especially for the elderly and people with disabilities in order to increase the COVID-19
vaccination program in Depok
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Saadah Hernawati
"Dengue Hemorrhagic Fever (DBD) has become public health problem for almost four decades. The highest case took place in DKl Jakarta than the other provinces till year 2007 which 30.703 of overall eases, 82 of mortality case, IR (378.5) and CFR (0.3). The South Jakarta is the highest ease in DKI Jakarta which are 28 of mortality case, IR (551.69), CFR (0.3), tends to increase for every years.Consequently related study of risk factors of DBD case must be took using new technology of Geographic Information System (GIS) contributed fur mapping correspond to examination, analysis. and controlling of health services.
This study aimed to obtain description of epidem tology of DBD based on Geographic Information System (GIS) and related factors oi DBD case taking place in South Jakarta year 2007. Design of research uses ecological and serial of case study exploiting secondary data in Sudinkesmas, BPS Jakarta, and BMG. The data was analyzed in the manner of univariat, bivariat, multivariat and spatial.
Result of research of DBD case in South Jakarta on January - December 2007 found most man hit by this case about 53,9%, partially age of 5-14 years old with 26% proportion and 15-44 years old with 55%. The highest incident rate of 64 sub-districts is Mampang Prapatan with 1225/100.000 population. While the lowest incident rate found in Pasar Minggu sub-district with 3941100.000. Generally top of epidemy happened on February and March."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T32416
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firdza Nurfalah
"Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Salah satu penyebab terjadinya tanah longsor adalah terdapatnya bidang gelincir yang berada pada bawah permukaan. Bidang gelincir bisa diartikan sebagai bidang yang menjadi batasan bergeraknya massa tanah terhadap massa tanah yang diam. Ground penetrating radar (GPR) merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bawah permukaan tanah. Kontras amplitudo yang didapat pada perekaman data digunakan sebagai pendekatan litologi batuan dan lapisan batuan bawah permukaan tanah sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab longsor. Sistem Informasi Geografis (SIG) digunakan untuk mengetahui sebaran kerentanan gerakan tanah. Dalam menentukan peta kerentanan pergerakan tanah dapat digunakan metode overlay dengan parameter yang digunakan adalah curah hujan, kemiringan, ketinggian, penggunaan lahan dan jenis tanah. Dilakukannya korelasi terhadap metode GPR yang akan menampilkan lokasi bidang gelincir dengan pengolahan data berbasis SIG yang akan menampilkan sebaran peta kerentanan gerakan tanah. Hasil yang didapat dari korelasi kedua metode adalah informasi mengenai tanah longsor wilayah akuisisi GPR. Hasil dari dilakukannya penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan sekaligus informasi tentang potensi akan daerah rawan longsor.

Landslide is the movement of slope-forming material in the form of rock, debris, soil, or mixed material that moves down or out of the slope. One of the causes of landslides is the presence of slip fields under the surface. The slip zone can be interpreted as a zone that limits the movement of the soil mass to the stationary soil mass. Ground penetrating radar (GPR) is one of geophysical methods that can be used to identify the subsurface. Amplitude contrast obtained in the data recording is used as an approach to rock lithology and subsurface rock layers so that it can be used to identify the cause of landslides. Geographic Information System (GIS) is used to determine the distribution of ground movement susceptibility. In determining the susceptibility map to soil movement, the overlay method can be used with the parameters used are rainfall, slope, altitude, land use and soil type. Correlation is carried out with the GPR method which will display the location of the slip plane with GIS-based data processing which will display the distribution of the landslide susceptibility map. The results obtained from the correlation of the two methods are information about landslides in the GPR acquisition area. The result of this research is that it can provide knowledge as well as information about the potential for vulnerable landslide areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dean Saptadi
"Gerakan tanah merupakan salah satu bencana alam yang cukup sering terjadi di Indonesia. Tercatat pada tahun 2020 telah terjadi bencana gerakan tanah sebanyak 1152 peristiwa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang rentan akan terjadinya gerakan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona kerentanan gerakan tanah pada Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat dan menentukan metode yang memiliki tingkat akurasi lebih baik pada lokasi penelitian. Penentuan zona kerentanan gerakan tanah dilakukan dengan menggunakan metode Weight of Evidence (WoE) dan Logistic Regression (LR). Parameter penyebab kerentanan gerakan tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu elevasi, kemiringan lereng, aspek lereng, curvature, Normalized Differential Vegetation Index (NDVI), jarak terhadap sungai, jarak terhadap jalan, jarak terhadap kelurusan, tata guna lahan, litologi, dan curah hujan pada setiap bulannya. Penelitian ini juga menggunakan data kejadian gerakan tanah yang terjadi selama tahun 2000 hingga tahun 2020. Data kejadian gerakan tanah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu data training set sebesar 70% dan data test setsebesar 30%. Kedua data tersebut digunakan untuk validasi model berupa success rate dan predictive rate. Penelitian ini menghasilkan 12 peta kerentanan gerakan tanah berdasarkan data setiap bulannya dari masing-masing metode. Peta kerentanan gerakan tanah terbagi menjadi empat zona kerentanan gerakan tanah. Hasil validasi success rate dan predictive rate pada penelitian ini menunjukkan bahwa metode WoE memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi pada success rate dan metode LR memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi pada predictive rate. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua metode tersebut dapat melengkapi satu sama lain.

Landslides are one of the most frequent natural disasters in Indonesia. It was recorded that in 2020 there have been 1152 landslides events disasters spread throughout Indonesia. West Java Province is one of the areas that vulnerable to landslides. This research aims to determine the landslide vulnerability zone in Garut Regency, West Java Province and to determine which method has better accuracy at this research. In this study, determination of landslide vulnerability zone was carried out using Weight of Evidence (WoE) and Logistic Regression methods. The parameter that causing landslide vulnerability that used in this study are elevation, slope, slope aspect, curvature, normalized differential vegetation index (NDVI), distance to river, distance to road, distance to lineament, land use, lithology, and rainfall on a monthly basis. This study also used data of landslide events that occurred from 2000 to 2020. Landslide events data divided into two groups, training set (70%) and test set (30%). Both data is used for validation model of success rate and predictive rate. This study produced 12 landslide vulnerability maps based on monthly data from each method. The landslide vulnerability map is divided into four landslide vulnerability zones. The results of the success rate and predictive rate validation show that the WoE method has a higher accuracy at success rate and the LR method has a higher accuracy at predictive rate. Based on these results, it can be concluded that the two methods can complement each other."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amellia
"Skripsi ini membahas mengenai gambaran alur pelaporan kasus COVID-19 yang ada di masyarakat, khususnya Kecamatan Pamulang. Penelitian ini adalah penelitian mixed method, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif dengan desain studi deskriptif. Variabel yang akan diteliti adalah pengetahuan masyarakat mengenai COVID-19, persepsi masyarakat mengenai COVID-19, dan upaya penemuan kasus COVID-19 di masyarakat. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat sudah cukup baik namun masih ada hal-hal yang perlu lebih diedukasi seperti pengetahuan mengenai sakit tenggorokan, diare, dan nyeri otot juga merupakan gejala COVID-19. Hal lain yang perlu diedukasi adalah media sebagai sarana menyampaikan informasi harus memuat informasi secara lengkap. Sedangkan hasil penelitian kualitatif adalah alur pelaporan kasus COVID-19 sudah baik dilakukan dan tidak memiliki yang berarti pada pelaksanaannya.

This thesis discusses the description of the flow of reporting COVID-19 cases in the community, especially Pamulang District. This research is a mixed method research, which is quantitative and qualitative with a descriptive study design. The variables to be studied are public knowledge about COVID-19, public perception of COVID-19, and efforts to find COVID-19 cases in the community. The results of the quantitative research show that public knowledge is good enough but there are still things that need to be more educated such as knowledge about sore throats, diarrhea, and muscle aches which are also symptoms of COVID-19. Another thing that needs to be educated is that the media as a means of conveying information must contain complete information. While the results of qualitative research are the flow of reporting cases of COVID-19 has been well done and has no meaning in its implementation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Elizabeth
"Kelelahan atau merupakan perasaan dimana seseorang merasa sangat lelah, letih atau mengantuk yang disebabkan oleh berbagai faktor risiko seperti jam tidur yang kurang, tuntutan kerja yang tinggi, periode tugas yang lama, adanya tuntutan sosial dan kemasyarakatan, atau mengalami stres dan depresi yang berkepanjangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan kelelahan pada tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Kecamatan Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur saat masa pandemi COVID-19. Adapun faktor – faktor yang diteliti antara lain faktor karakteristik individu (jenis kelamin, usia, dan status kesehatan) dan faktor pekerjaan (jam istirahat, shift kerja, kuantitas tidur, pekerjaan sampingan dan commuting times). Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online. Dari 131 tenaga kesehatan yang menjadi responden dalam penelitian ini, didapatkan 50.4% tenaga kesehatan merasakan kelelahan. Selain itu, terdapat hubungan antara status kesehatan (P value = 0,041) dan commuting times (P value = 0,039) dengan kejadian kelelahan.

Fatigue is a feeling where a person feels very tired or sleepy caused by various risk factors such as insufficient sleep hours, high work demands, long periods of work, social demands, or experiencing prolonged stress and depression. This study aims to analyze the factors related to fatigue among healthcare workers working at the East Jakarta District Health Center during the Pandemic COVID-19. The factors studied included individual characteristics (gender, age, and health status) and occupational factors (rest hours, work shifts, sleep quantity, side jobs and commuting times). This study used a cross sectional research design and data was collected by distributing online questionnaires. Among 131 healthcare workers who were respondents in this study, it was found that 50.4% of healthcare workers felt fatigue. In addition, there is a relationship between health status (P value = 0.041) and commuting times (P value = 0.039) with the incidence of fatigue."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Aurellia
"Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai Opak Wilayah Prambanan dan sekitarnya meliputi Kecamatan Prambanan dan Piyungan, Yogyakarta dengan luas area sebesar 74,84 km. Selama beberapa tahun terakhir, daerah penelitian kerap dilanda  krisis air bersih bahkan di musim penghujan.  Kejadian ini sejalan dengan semakin bertambahnya pembangunan permukiman, tempat wisata, dan penginapan di daerah tersebut. Maka, peneliti melakukan pemetaan daerah potensi resapan sebagai salah satu upaya konservasi daerah resapan air dalam perencanaan tata ruang. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membuat peta potensi ialah metode penginderaan jauh dan SIG. Pada beberapa penelitian sebelumnya, metode ini dinilai cukup efektif dalam memetakan daerah resapan. Adapun berdasarkan penelitian sebelumnya, terdapat beberapa parameter yang digunakan penelitian ini untuk memetakan daerah resapan, yaitu kemiringan lereng, jenis tanah, litologi, tutupan lahan, densitas drainase, densitas kelurusan, dan curah hujan. Parameter-parameter ini kemudian diolah menjadi peta-peta tematik lalu direklasifikasi sesuai dengan tingkat kemampuan setiap kelasnya dalam menyerap dan meloloskan air ke akuifer. Setelah itu, dilakukan pembobotan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan hasil yaitu: kemiringan lereng 32,3%, jenis tanah 23,4%, litologi 17,6%, tutupan lahan 10,4%, densitas drainase 7,6%, densitas kelurusan 4,7%, dan curah hujan 3,7%. Hasil integrasi ketujuhparameter menghasilkan lima kelas daerah potensi resapan yaitu potensi sangat rendah mencakup 0,6% daerah penelitian, potensi rendah mencakup 7,2%, potensi moderat mencakup 29,3%, potensi tinggi mencakup 42,5%, dan potensi sangat tinggi mencakup 20,7% daerah penelitian. 

The research was conducted in the Opak River Watershed in the Prambanan and surrounding areas, covering Prambanan and Piyungan sub-districts, Yogyakarta with an area of 74.84 km. Over the past few years, the study area has often been hit by a clean water crisis even in the rainy season. This incident is in line with the increasing development of settlements, tourist attractions, and inns in the area. So, the researcher conducted a mapping of potential infiltration areas as one of the efforts to conserve water catchment areas in spatial planning. One method that can be used to create a potential map is remote sensing and GIS. In some previous studies, this method was considered quite effective in mapping infiltration areas. As based on previous research, there are several parameters used by this research to map infiltration areas, namely slope, soil type, lithology, land cover, drainage density, straightness density, and rainfall. These parameters were then processed into thematic maps and reclassified according to the level of ability of each class to absorb and pass water to the aquifer. After that, weighting was done using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method with the results: slope 32.3%, soil type 23.4%, lithology 17.6%, land cover 10.4%, drainage density 7.6%, alignment density 4.7%, and rainfall 3.7%. The integration of the seven parameters resulted in five classes of infiltration potential areas: very low potential covering 0.6% of the study area, low potential covering 7.2%, moderate potential covering 29.3%, high potential covering 42.5%, and very high potential covering 20.7% of the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Zaki Mulyatno
"Sistem informasi geografis bidang kesehatan dapat digunakan untuk melihat status kesehatan (outcome) melakukan perencanaan program, perencanaan infrastruktur dan peralatan, untuk melihat kemajuan indikator kesehatan (sebagai sistem evaluasi & monitoring), melihat cakupan pelayanan kesehatan, dan hubungan antar sektor.
Pemantauan wilayah setempat (PWS) adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah (Puskesmas/kecamatan) secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat lerhadap wilayah yang cakupan pelayanan KIA nya masih rendah.
Kabupaten Majalengka telah lama melaksanakan program KIA namun masih memiliki permasalahan sistem informasi, diantaranya masih belum baiknya dalam penyediaan informasi yang cepat, tepat, dan akurat.
Tujuan dikembangkannya SIG PWS KIA adalah guna menghasilkan informasi yang berkualitas dalam rangka membantu para pengambil kebijakan dalam melakukan evaluasi dan intervensi program kesehatan ibu dan anak secara cepat, tepat dan akurat di Kabupaten Majalengka.
Pengembangan SIG PWS KIA ini mengikuti tahapan siklus hidup pengembangan sistem (system developmemf Iife cycles) yang dibatasi sampai pada tahap implementasi sistem (ujicoba prototype).
Hasil uji kelayakan (feasibility study) pengembangan SIG PWS KIA di Kabupaten Majalengka dilihat dari aspek kelayakan ekonomis, teknis, operasi maupun organisasi cukup layak untuk dikembangkan.
Hasil wawancara menyatakan bahwa sebenamya data yang dihasilkan dari sistem pelaporan PWS KIA yang telah berjalan selama ini sudah cukup memadai. Hanya perlu di tambahkannya beberapa indikator penunjang seperti kualitas pelayanan ANC, dikarenakan saat tidak adanya instrumen rutin dalam laporan yang melihat kualitas pelayanan ANC oleh Bidan. DO Pelayanan ANC yang tidak tersedia dalam Iaporan PWS, Kantong taksiran partus dan kunjungan luar wilayah, distribusi kematian ibu dan bayi berdasarkan penyebab, waktu terjadinya dan penolongnya yang belum tersedia secara rutin pada laporan PWS bulanan. Juga disetujui jika output SIG PWS KIA berupa peta geografis, yang memperlihatkan status kerawanan tertentu di suatu daerah.
Sistem Informasi Geografis PWS KIA di Kabupaten Majalengka dapat berjalan dengan baik di seluruh Puskesmas jika ada beberapa prasyarat di antaranya adalah : Semua Bidan di desa I di puskesmas melakukan pengisian kartu ibu, kohor bayi dan format autopsi verbal dengan baik dan benar, tersedianya sarana komputer di Puskesmas dan di Dinas Kesehatan, tenaga pengelola SIG PWS KIA di Puskesrnas maupun di Dinas harus terlatih terlebih dahulu Software SIG PWS KIA."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T21127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desma Leonada Agustina
"Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan secara resmi oleh WHO sebagai pandemi dunia. Melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan melakukan physical distancing merupakan cara untuk mencegah penularan COVID-19. Kabupaten Lampung Selatan masuk kedalam zona oranye COVID-19 yang salah satu daerah yang terdampak adalah Desa Way Huwi Kecamatan Jati Agung. Desa Way Huwi menjadi desa dengan angka kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Jati Agung sehingga memiliki masyarakat memiliki risiko tinggi untuk tertular virus COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 pada masyarakat Desa Way Huwi Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan tahun 2021 menggunakan teori Health Belief Models. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross-sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu masyarakat Desa Way Huwi yang berusia 18-69 tahun dalam kondisi sehat serta dapat mengakses kuesioner online pada penelitian ini dengan jumlah sampel 78 orang. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji Cho Square. Hasil penelitian adalah hanya sebesar 42,3% masyarakat Desa Way Huwi yang patuh melaksanakan protokol kesehatan COVID-19. Variabel yang berhubungan dengan pelaksanaan protokol kesehatan COVID-19 adalah cues to action (p value 0,002).

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) has been officially declared by WHO (World as a pandemic. Implementing health protocols such as wearing masks, washing hands and physical distancing are ways to prevent the transmission of COVID-19. South Lampung Regency is included in the COVID-19 orange zone, one of the affected areas is Way Huwi Village, Jati Agung District. Way Huwi Village is the village with the highest population density in Jati Agung District, which mean that people have a high risk of contracting the COVID-19 virus. This study aims to determine the factors associated with the implementation of COVID-19 health protocol in the community of Way Huwi Village, Jati Agung District, South Lampung Regency in 2021 using the Health Belief Models theory. This research is a quantitative research using cross-sectional method. The population in this study is the people of Way Huwi Village aged 18-69 years in good health and can access online questionnaires in this study with a sample of 78 people. This study used the Chi Square test for data analysis. The results of the study were that only 42.3% of the Way Huwi Village community adhered to the COVID-19 health protocol. Variable associated to the implementation of the COVID-19 health protocol are cues to action (p value 0.002)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>