Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84482 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vania Callista
"Performance-based design (PBD) untuk struktur bawah belum diperbolehkan di Indonesia karena terdapat syarat yang harus dipenuhi, yaitu limited ductility dan repairable. Definisi dari repairable sendiri belum dijelaskan secara detail sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai maknanya. Penelitian perbaikan dilakukan terhadap benda uji sambungan spun pile terhadap pile cap yang sudah rusak parah dan diperbaiki menggunakan fiber reinforced polymer (FRP) berupa FRP rod dan FRP wrap. Pengujian dilakukan untuk spun pile dengan beton pengisi yang diperbaiki dengan sepuluh buah FRP rod dan dua lapis FRP wrap. Parameter yang dilihat dalam menentukan perilaku dan efektivitas perbaikan adalah kekuatan, daktilitas, energi disipasi, momen rotasi, degradasi kekakuan, dan degradasi kekuatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa benda uji mampu kembali ke kondisi awal dengan adanya penurunan kekuatan. Damage index dan performance levels juga dianalisa untuk eksperimen dan setiap model yang dibuat. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah FRP rod yang digunakan dan kondisi awal benda uji sebelum perbaikan akan mempengaruhi efektivitas perbaikan yang dilakukan. Model dengan kondisi awal sebelum perbaikan berupa serviceable dan repairable berdasarkan damage index, memberikan perbaikan yang paling efektif untuk kembali ke kondisi awal sambungan spun pile terhadap pile cap sebelum mengalami kerusakan.

Performance-based design (PBD) is not allowed for lower structures in Indonesia because there are conditions that must be met, namely limited ductility and repairability. The definition of repairable itself has not been explained in detail so further research is needed on its meaning. Repair research was carried out on test specimens for spun pile connections to pile caps that were severely damaged and repaired using fiber reinforced polymer (FRP) in the form of FRP rods and FRP wrap. Tests were carried out for spun piles with infill concrete repaired with ten FRP rods and two layers of FRP wrap. Parameters considered in determining the behavior and effectiveness of repairs are strength, ductility, energy dissipation, rotational moment, stiffness degradation, and strength degradation. The results showed that the test object was able to return to its initial condition with a decrease in strength. Damage index and performance levels were also analyzed for the experiment and each model was created. Based on this, it can be seen that the number of FRP rods used and the initial condition of the test object before a repair will affect the effectiveness of the repairs carried out. The model with the initial conditions before repair in the form of serviceable and repairable based on the damage index provides the most effective repair to return to the initial condition of the spun pile-pile cap connection before it was damaged"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfetra Henoch Tandita
"Analisis yang dilakukan terhadap fondasi di Indonesia masih berada di tahap linear elastis dan batas displacement yang disyaratkan oleh SNI 8460:2017 hanya sebesar 12 mm untuk kondisi gempa rencana dan 25 mm untuk kondisi gempa ekstrem pada kondisi free-head. Akibatnya, diperlukan jumlah dan ukuran fondasi yang besar supaya fondasi tetap berperilaku elastis dan tidak terjadi kegagalan sama sekali. Namun, kenyataannya kerusakan pada fondasi tidak dapat dihindari jika terjadi gempa ekstrem. Potensi kerusakan fondasi pada bangunan di Indonesia menjadi semakin besar akibat terjadinya peningkatan percepatan gempa pada tahun 2017 silam sehingga nantinya desain fondasi akan menjadi semakin besar untuk dapat memenuhi persyaratan deformasi izin lateral tiang. Di sisi lain, struktur atas telah menerapkan konsep performance-based design yang mengizinkan terjadinya kerusakan pada balok di area yang mudah diperbaiki. Penggunaan konsep performance-based design pada struktur bawah masih dalam tahap penelitian mengingat sulitnya proses perbaikan pada fondasi. Oleh karena itu, dilakukan uji eksperimen pada spun pile berdiameter 450 mm yang telah mengalami kerusakan akibat pembebanan siklik arah lateral kemudian diperbaiki menggunakan fiber reinforced polymer (FRP) lalu diuji kembali. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penggunaan Sika Carbodur 512 (FRP Plate) dan Sika Wrap 231C (FRP Wrap) mampu memulihkan kapasitas benda uji dengan perilaku struktur yang kurang lebih sama, bahkan ketika terjadi kegagalan debonding pada FRP Plate. Perilaku FRP yang sangat elastis memberikan banyak keunggulan pada drift awal hingga menuju drift akhir, khususnya pada failure mode serta degradasi kekuatan. Bahkan, kapasitas lateral fondasi yang diperbaiki menggunakan FRP mampu pulih sebesar 68-97% dari kapasitas awal sebelum perbaikan. Namun, pada drift yang sangat besar, terjadi kegagalan pada FRP plate dan pile cap sehingga terjadi penurunan kekuatan dan kekakuan yang sangat tinggi. Hal ini dapat diatasi dengan memberikan tulangan pengisi sehingga fondasi masih memiliki cadangan kekuatan dan mampu berdeformasi secara inelastis. Tulangan pengisi juga memberikan berkontribusi yang besar terhadap perilaku pinching. Namun, berdasarkan perhitungan, daktilitas dan energi disipasi benda uji yang telah diperbaiki relatif lebih kecil daripada benda uji sebelum perbaikan.

Study of spun pile and its connection has not attracted such a considerable amount of research in Indonesia since the design code is still based on the elastic concept. Lateral displacement of pile is restricted to 12 mm for the earthquake design load and 25 mm for severe earthquakes for single-pile with free-head condition, in order to maintain the elastic condition and avoid any damages in pile. In fact, many foundations were damaged after severe earthquake. This inevitable failure could be worse due to increase of seismic demand in Indonesia and thus leads to the larger size of foundation in order to meet the requirements of strength and displacement. Meanwhile, design of upper structure has overcome the problem by implementing performance-based design which allows plastic hinge in some repairable areas, such as beam-end support. The research of performancebased design in foundation is still ongoing due to the difficulty of the repair process. Therefore, an experimental study was conducted on 450 mm diameter spun pile which has been tested against lateral cyclic loading then repaired using fiber reinforced polymer (FRP) and the lateral cyclic loading was conducted again. Experimental results show that the application of Sika Carbodur 512 (FRP Plate) and Sika Wrap 231C (FRP Wrap) can restore the foundation capacity along with the better structure behavior compared with the initial condition before repair occurred. Elastic behavior of FRP provides many advantages at early drift, especially the failure mode and strength degradation. Lateral capacity of the foundation repaired using FRP is able to recover by 68-97% of the initial capacity before repair occurred. However, at the very large drift, occurrence of flexural failure of FRP plate and debonding failure of pile cap increase the stiffness and strength degradation rapidly. This problem can be overcome by providing reinforcement on concrete infill as the residual capacity so that the foundation could undergo large displacement with minimum degradation. Reinforcement of the concrete infill can also reduce the pinching behavior. However, ductility and energy dissipation of the repaired foundation is smaller than the one before repair occurred."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tedi Rahayu
"ABSTRAK
Penggwzaan material komposit sangai Iuas di berbafai bidang, aplikasi iiu antara lain kelautan, otomotgf pesawat terbang dan peralatan olah raga.
Penggunaan material komposi! di Indonesia sangat cocok menginga! Indonesia sebagai negara riiaritim dan berilclim tropis dengan lrelembaban yang tinggi sehingga kerusalean akibat lcorosi dan biaya pemeliharaan yang ringgi dapai dihindari. Oleh lcarena ilu perlu dilakukan penelilihrz mengenai pengaruh linglczmgan rerhadap kekuaian mekanis kamposit berpenguat serat.
Proses fabrikasi pada penelitian ini menggunakan hand lay-up method dengan cefakan berbeniulc panel. Resin epolrsi digzmalam sebagai marrik dan sebagai pengual digunalcan sera! gelas ripe E yang mempunyai lcetahanari terhadap Iinglcungan dan lcekuaian impalc yang firzggi.
Pada penelilian ini sampel komposii dielcspos pada Nga lingkzmgan yang berbeda yaita tanpa pereridaman, perendaman air tawar dan perendaman air Iaut.
Semua sampel juga diekspos dengan radiasi sinar ultra violet dan siklus temperatur selama 5 04 jam.
Hasil penelitian menzmjukan bahwa sampel yang dielcfpos pada lingkungan akan mengalami perubahan berar karena absorpsi air. Absorpsi air terbesar terjadi pada sampel yang dieltspos pada perendaman air laur, untuk sample zji iarik dengan peruliahan berat rata-raia 3,1 93% dan sample uji impak 2, 457% Kelmatan tarik tampa perendaman yailu 120,923 N/mmz, /fekualan taril:
perendaman air tawar 94,897 N/mm2 dan kekuatan iarik perendaman air law mencapai 93,974 N/mmz, sedanglfan harga impak tanpa perendaman mencapai 0. 0588 J/m.m2, Harga impak perendaman air tawar 0, 0523 J/mm? dim harga impak perendaman air /auf 0, 0462 J/mmz.
Pengaruh lcombinasi perendaman, radiasi UV dan silclus' lemperatur alcarz menunmlcan kekuaian tarik dan impair, penuranan lrelzuatan tarik dan impalc karena ieqadi degradasi jisik dan kimia slrukrur komposil dengan malrir dominared degradation. Mode perparahan yang dominan akibat pembebanan tarilc dan impair adalah perpatahan iranslaminar dan intralaminar dengan bentuk kegagalan delaminasi, fiber pull-our dan relalc mah-ik

"
2001
S41521
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfetra Henoch Tandita
"Praktik sambungan spun pile terhadap pile cap di Indonesia pada umumnya ialah berupa pemberian pengisi beton bertulang di bagian hollow spun pile hingga kedalaman kurang lebih 1 meter. Tujuannya ialah untuk memastikan sendi plastis terjadi pada area tersebut dan meningkatkan kemampuan struktur dalam berdeformasi secara inelastis. Namun, analisis yang dilakukan terhadap fondasi masih berada di tahap linear elastis dan batas displacement yang disyaratkan oleh SNI 8460:2017 hanya sebesar 25 mm. Akibatnya, diperlukan jumlah dan ukuran fondasi yang besar supaya fondasi tetap berperilaku elastis. Oleh karena itu, dilakukan studi eksperimen pada spun pile dengan pembebanan siklik lalu dibandingkan dengan pushover analysis pada software finite element ABAQUS untuk mengetahui kapasitas struktur pada fase non linear plastis. Terdapat 2 benda uji berupa spun pile dengan diameter 450 mm yang diberikan pengisi beton bertulang dan salah satu benda uji diberikan pengisi beton non shrinkage mutu tinggi 54 MPa. Hasil permodelan ABAQUS menunjukkan bahwa idealnya beton non shrinkage mutu tinggi akan meningkatkan seluruh parameter penelitian. Namun, berdasarkan hasil eksperimen, didapat bahwa beton non shrinkage mutu tinggi tidak memberikan dampak yang signifikan untuk seluruh parameter penelitian, yaitu daktilitas, energi disipasi, degradasi kekuatan, degradasi kekakuan, overstrength ratio, ketahanan lateral, kapasitas geser dan kapasitas bending.

The practice of spun pile to pile cap connections in Indonesia is by giving reinforced infilling concrete in the hollow spun pile to a depth of approximately 1 meter. The purpose of giving the infilling concrete is to ensure that the plastic hinge occurs nearly below the connection and increase the ability of the structure to deform inelastically. However, the analysis carried out on the foundation is still at the linear elastic stage and the lateral displacement limit required by SNI 8460:2017 is only 25 mm. As the result, a large number and size of foundations are required to keep the foundation remain elastic. Therefore, an experimental study was conducted on spun piles under cyclic loading and then compared with pushover analysis on the ABAQUS finite element software to determine the capacity of the structure in the non-linear plastic phase. There are 2 specimens of 450 mm diameter spun pile: common practice and high-strength non-shrinkage infilling concrete. The results of the ABAQUS modeling show that high-strength non-shrinkage concrete will ideally improve all the parameters of the study. However, the testing results show that the high-strength non-shrinkage concrete did not have a significant effect on all research parameters, which are ductility, energy dissipation, strength degradation, stiffness degradation, overstrength ratio, lateral resistance, shear capacity and bending capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfisyahrin
"Indonesia merupakan negara yang sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi Samudera Pasifik. Diperlukan solusi bangunan tahan gempa seperti bangunan SMRF Special Moment Resisting Frame yang memiliki daktilitas tinggi. Penelitian yang dilakukan menggunakan program Drain-2DX yang dimodelkan secara 2 dimensi dengan analisis pushover.
Bangunan menggunakan profil Wide Flange memiliki kekuatan dan daktilitas lebih besar dibandingkan dengan bangunan menggunakan profil Concrete Filled Steel Tube. Target sendi plastis mempengaruhi kekuatan, kekakuan dan daktilitas. Sebaiknya bangunan dirancang target sendi plastis pada beam karena memiliki kekuatan dan kekakuan yang besar secara global dan memiliki daktilitas yang cukup pada bangunan struktur SMRF.

Indonesia is a frequent country of earthquakes and volcanic eruptions that surround the Pacific Ocean. Required earthquake resistant building solutions such as SMRF Special Moment Resisting Frame buildings that have high ductility. Research conducted using Drain 2DX program that is modeled in 2 dimension with pushover analysis.
Buildings using the Wide Flange profile have greater strength and ductility compared to buildings using Concrete Filled Steel Tube profiles. Preferably the building is designed to target plastic joints on the beam because it has great strength and stiffness globally and has sufficient ductility in the building of the SMRF structure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Wirintia Christie
"Indonesia merupakan kawasan rawan gempa dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi. Sehingga dibutuhkan struktur bangunan yang mampu menyerap gaya gempa dengan baik, dari segi kekuatan, kekakuan, dan daktilitas. Bangunan dengan rangka Eccentrically Braced Frame merupakan salah satu sistem struktur yang memiliki energi disipasi yang baik dengan adanya elemen link beam dan bracing pada struktur rangkanya.
Penggunaan material pada bangunan tahan gempa juga mempengaruhi kinerja struktur. Saat ini banyak bangunan tahan gempa yang memanfaatkan material baja dikarenakan sifatnya yang kuat, daktail, dan mampu menyerap energi. Material komposit Concrete Filled Steel Tube CFST memiliki kekuatan serta kekakuan yang diperkirakan mampu menahan gaya gempa. Analisis pushover digunakan untuk mengetahui kinerja suatu struktur bangunan, dalam hal ini menggunakan program Drain 2dx.
Berdasarkan analisis pushover struktur bangunan komposit CFST tidak lebih kuat, kaku, dan daktail dibandingkan dengan bangunan baja WF. Hal itu dikarenakan pengaruh perbedaan luasan baja pada elemen komposit rata-rata hanya 46 dari elemen baja WF. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan modelisasi sambungan balok-kolom mengurangi rigiditas struktur, sehingga berpengaruh pada kekuatan yang lebih kecil, tetapi memiliki daktilitas yang lebih tinggi.

Indonesia is an earthquake prone area with high population density level. It requires the study of building structures that can absorb earthquake energy, in terms of strength, stiffness, and ductility. Eccentrically Braced frame building is a structure system that has a good dissipation of energy with a bracing and link element that can make it stiffer, stronger, and more ductile.
Use of material on the earthquake resistant buildings can also affect the performance of the structure. Currently, many earthquake resistant buildings use steel material because of its strength, ductility, and its ability to absorb energy. Composite material, Concrete Filled Steel Tube CFST, has the strength and the stiffness that is estimated to be able to withstand the quake energy.
Based on pushover analysis, buildings with CFST composite material is not stronger, stiffer, and more ductile compared to steel material building. It is due to the difference of the steel area on the composite element is averagely only 46 of the steel area in steel WF element. Based on recent studies, by adding the beam column connection design to the structure, it can reduce the rigidity and strength, though it could increase the ductility.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stevany Lydia Jedidjah Hugen
"Praktik fondasi di Indonesia masih berada pada tahap linear elastis dengan batas displacement yang disyaratkan hanya sebesar 25 mm oleh SNI 8460:2017. Hal ini mengakibatkan desain fondasi di Indonesia tidak efisien dan dianggap boros karena berukuran besar dan berjumlah banyak agar fondasi dapat tetap berperilaku elastis. Jumlah tulangan spiral pada praktik spun pile di Indonesia masih berada di bawah persyaratan minimum ACI 318-19. Dibutuhkan banyak confinement dengan jarak yang rapat untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, hal tersebut dinilai kurang ekonomis. Oleh karena itu, dilakukan studi eksperimen untuk mengetahui perilaku sambungan spun pile-pile cap dengan perkuatan steel jacketing dengan pembebanan siklik lalu dibandingkan dengan monotonic pushover analysis pada software Opensees. Pengujian dan permodelan dilakukan pada dua spun pile berdiameter 500 mm yang diselubungi steel jacketing yaitu dengan beton pengisi dan tanpa beton pengisi. Hasil pengujian eksperimen dan permodelan ini berupa kurva histeretik yang akan dianalisis untuk mendapatkan daktilitas, energi disipasi, degradasi kekuatan, degradasi kekakuan, overstrength ratio, dan momen rotasi. Pembebanan siklik yang diberikan mengikuti ACI 374.2r. Pemberian steel jacketing meningkatan kekakuan, kekuatan, enregi disipasi dan overstrength ratio, namun menurunkan daktilitas, serta memindahkan area terjadinya sendi plastis. Pemberian beton pengisi meningkatkan overstrength ratio, namun menurunkan daktilitas, kekakuan, kekuatan, dan energi disipasi.

The practice of foundations in Indonesia is still at the elastic stage with the displacement limit is only 25 mm required by SNI 8460:2017. Thus, design of foundation in Indonesia become inefficient and considered wasteful because of large sizes and in large quantities to keep the foundation remain elastic. The amount of confinement in the practice of spun piles in Indonesia is still below the minimum requirements of ACI 318-19. It takes a lot of confinement with tight distance to overcome this problem. However, it is considered less economical. Therefore, an experimental study was conducted to determine the behavior of the spun pile-pile cap connection with steel jacketing reinforcement with cyclic loading and then compared with monotonic pushover analysis on Opensees. The research and modelling were carried out on two objects of 500mm diameter spun pile covered with steel jacketing, namely with concrete infill and without concrete infill to determine the effect of concrete infill on the spun pile-pile cap. The results of this research and modelling are hysteretic curve that provides several research parameters, which are ductility, energy dissipation, strength degradation, stiffness degradation, overstrength ratio, and moment rotation. The cyclic loading applied is following ACI 374.2r. The use of additional steel jacketing results in increasing stiffness, strength, energy dissipation, overstrength ratio, reduction of ductility and moving the area where plastic hinges occur. The use of concrete infill results in increasing overstrength ratio and reduction of ductility, stiffness, strength, and energy dissipation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jansen Reagen
"Studi perkuatan sambungan spun pile terhadap pile cap menggunakan zincalume diusulkan sebagai persyaratan untuk memenuhi rasio confinement spun pile buatan Indonesia. Selain itu, perkuatan bertujuan untuk meningkatkan kekuatan, daktilitas, dan serapan energi gempa oleh spun pile. Oleh karena itu, dilakukan studi eksperimen pada spun pile dengan beton pengisi dan perkuatan steel jacket akibat pembebanan siklik dan dibandingkan dengan benda uji tanpa perkuatan. Dilakukan juga pushover analysis secara monotonik untuk mengamati proses terjadinya sendi plastis dan strain pada material. Terdapat dua benda uji eksperimen berupa spun pile berdiameter 450 mm dengan perkuatan steel jacket yang diberikan beton pengisi bertulang dan salah satu benda uji tanpa beton pengisi bertulang, serta satu benda uji referensi berupa spun pile tanpa perkuatan steel jacket. Hasil eksperimen menunjukan perkuatan steel jacket terbukti dapat meningkatkan kekuatan dan daktilitas benda uji, tetapi masih belum dapat meningkatkan serapan energi gempa. Pengaruh tulangan pada beton pengisi terbukti dapat meningkatkan kekuatan dan daktlitas pada spun pile dengan adanya perkuatan steel jacketing. Parameter penelitian yang diguanakan untuk membandingkan benda uji adalah daktilitas, energi disipasi dan input, degradasi kekuatan dan kekakuan, momen – rotasi, dan kurva histeretik akibat pembebanan siklik.

The study of strengthed spun pile to pile cap connection using zincalume is proposed as a requirement to meet the confinement ratio of spun pile made in Indonesia. In addition, the reinforcement added aims to increase the strength, ductility, and earthquake energy absorbtion by spun pile. Therefore, an experimental study was conducted on the spun pile with reinforced concrete and steel jacket reinforcement due to cyclic loading and compared with the specimen without steel jacket reinforcement. A monotonic pushover analysis was also carried out to observe the process of plastic hinge and strain on the material. There are two experimental specimens in the form of a spun pile with a diameter of 450 mm with steel jacket reinforcement provided with reinforced concrete and one other specimen without reinforced concrete, and one reference test object in the form of a spun pile without steel jacket reinforcement. The experimental results show that steel jacket reinforcement is proven to increase the strength and ductility of the test object, but still cannot increase the absorption of earthquake energy. The effect of reinforcement on infill concrete is proven to increase the strength and ductility of the spun pile with the presence of steel jacketing reinforcement. The research parameters used to compare the specimens were ductility, energy dissipation and input, strength and stiffness degradation, moment-rotation, and hysteretic curve due to cyclic loading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desriana Permatasari
"Sambungan spun pile-pile cap adalah struktur penting yang menyambungkan dan menyalurkan beban dari struktur atas ke struktur bawah hingga ke dalam tanah. Performance Based Design (PBD) belum diizinkan diterapkan di Indonesia sebagai acuan desain. Menurut SNI 8460:2017, penegakkan batas desain fondasi masih mengacu berdasarkan konsep elastik tiang yang menyebabkan ketidakekonomisan pemasangan tiang akibat overdesign dari ukuran dimensi tiang. Damage (kerusakan) adalah bentuk kegagalan atau ketidakmampuan struktur dari tegangan dari yang terlampaui. Pemodelan ABAQUS digunakan untuk melihat output dari berbagai variasi sehingga didapatkan korelasi variabel-variabel yang memengaruhi kerusakan, yaitu volumetrik rasio dan sebaran dari tulangan spiral, tulangan longitudinal, dan besarnya beban aksial. Variasi tulangan spiral dan longitudinal memberi pengaruh persebaran kerusakan yang lebih merata menjadi kerusakan-kerusakan kecil dan mengurangi sebaran localized damage. Sedangkan variasi beban aksial memengaruhi persebaran kerusakan menjadi lebih tinggi akibat membutuhkan gaya yang lebih besar untuk mencapai drift tertentu.

The continuation of spun pile-pile cap is an important structure that connects and transfers loads from the upper structure to the lower structure and into the ground. Performance Based Design (PBD) is not yet permitted to be implemented in Indonesia as a design reference. According to SNI 8460:2017, the enforcement of foundation design limits still relies on the concept of elastic piles, which leads to uneconomical pile installation due to overdesign in pile dimensions. Damage refers to the form of failure or the inability of a structure to withstand excessive stress. ABAQUS modeling is used to observe the output of various variations to obtain correlations of variables that affect damage, such as volumetric ratio and distribution of spiral reinforcement, longitudinal reinforcement, and axial load magnitude. Variations in spiral and longitudinal reinforcement contribute to a more uniform distribution of small damages and reduce the spread of localized damage. On the other hand, variations in axial load affect the spread of damage, as they require greater force to achieve a certain drift.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The use of fiber-reinforced polymer (FRP) composite materials has had a dramatic impact on civil engineering techniques over the past three decades. FRPs are an ideal material for structural applications where high strength-to-weight and stiffness-to-weight ratios are required. Developments in fiber-reinforced polymer (FRP) composites for civil engineering outlines the latest developments in fiber-reinforced polymer (FRP) composites and their applications in civil engineering.
Part one outlines the general developments of fiber-reinforced polymer (FRP) use, reviewing recent advancements in the design and processing techniques of composite materials. Part two outlines particular types of fiber-reinforced polymers and covers their use in a wide range of civil engineering and structural applications, including their use in disaster-resistant buildings, strengthening steel structures and bridge superstructures.
"
Cambridge, UK: Woodhead, 2013
e20426920
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>