Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172012 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alyssa Ulfatun Jannah
"Sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar pencemaran udara, di mana emisi gas buang CO, CO2, dan HC berdampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Karbon aktif dapat digunakan sebagai adsorben gas buang kendaraan bermotor (sepeda motor). Bonggol jagung berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif karena memiliki kandungan lignoselulosa yang tinggi. Pembuatan karbon aktif bonggol jagung dilakukan melalui tahap preparasi dan dehidrasi, aktivasi kimia pertama menggunakan larutan KOH 20% b/v dengan perbandingan massa sampel terhadap larutan 1:4 selama 24 jam, karbonisasi pada suhu 500℃ selama 2 jam dan diayak dengan ukuran 60 mesh, dilanjutkan dengan aktivasi kimia kedua menggunakan variasi KOH 1% b/v, 3% b/v, dan 5% b/v dengan rasio dan waktu yang sama seperti aktivasi kimia pertama. Sampel yang didapatkan kemudian diaktivasi fisika menggunakan gas N2 0,15 NL/menit pada suhu 600℃ selama 1 jam. Karbon aktif yang didapatkan, kemudian diimpregnasi menggunakan larutan MgO 1 M dengan variasi rasio massa sampel terhadap volume larutan adalah 1:5, 1:10, dan 1:15. Proses aktivasi kimia dua tahap berpengaruh memperbesar karakterisasi iodin yang dihasilkan, sedangkan impregnasi MgO akan menurunkan karakterisasi iodin yang dihasilkan dan meningkatkan efektivitas penjerapan gas buang. Sampel dengan karakterisasi iodin terbaik didapatkan pada sampel AK2F 5% dengan luas permukaan 1142,77 m2 /gr, sedangkan sampel dengan efektivitas penurunan gas buang terbaik didapatkan pada sampel impregnasi 1:10 dengan penurunan gas buang CO, CO2, dan HC sebesar 52,05%, 56,80%, dan 73,96%. Berdasarkan hal tersebut, karbon aktif bonggol jagung dapat dijadikan alternatif adsorben dalam adsorpsi gas buang emisi kendaraan bermotor (sepeda motor).

The transportation sector is the largest contributor to air pollution, where exhaust emissions of CO, CO2, and HC have a negative impact on health and the environment. Activated carbon can be used as an adsorbent for exhaust gases of motor vehicles (motorcycles). Corncob has the potential to be used as a raw material for making activated carbon because it has a high lignocellulose content. The manufacture of corncob activated carbon was carried out through the preparation and dehydration stage, the first chemical activation using a 20% w/v KOH solution with a sample ratio to a 1:4 solution for 24 hours, carbonization at a temperature of 500℃ for 2 hours and sifted with a size of 60 mesh, followed by the second chemical activation using a KOH variation of 1% w/v, 3% w/v, and 5% w/v with the same ratio and time as the first chemical activation. The samples obtained were then activated by physics using N2 gas of 0.15 NL/min at a temperature of 600℃ for 1 hour. The activated carbon obtained, then impregnated using a solution of MgO 1 M with variations in the ratio of sample mass to solution volume are 1:5, 1:10, and 1:15. The two-stage chemical activation process has an effect on enlarging the characterization of iodine produced, while mgo impregnation will decrease the characterization of the iodine produced and increase the effectiveness of exhaust gas absorption. The sample with the best iodine characterization was obtained in sample AK2F 5% surface area of 1142.77 m2 /gr, while the sample with the best exhaust gas reduction effectiveness was obtained in impregnatation samples of 1: 10 with a decrease in CO, CO2, and HC exhaust gases by 52.05%, 56.80%, and 73.96%. Based on this, corncob activated carbon can be used as an alternative adsorbent in the adsorption of exhaust gas emissions from motor vehicles (motorcycles)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afdhal Hanafi
"Limbah kulit durian dipilih menjadi bahan baku pembuatan karbon aktif sebagai adsorben gas buang CO dan hidrokarbon karena mengandung selulosa yang tinggi serta diproduksi dalam jumlah yang tinggi yaitu mencapai 700 ribu ton per tahun. Metode aktivasi limbah kulit durian dilakukan malalui aktivasi kimia dan fisika. Aktivasi kimia menggunakan H3PO4 sebagai activating agent sedangkan aktivasi fisika menggunakan N2. Karbon aktif hasil aktivasi kimia fisika ini akan dimodifikasi dengan MgO agar kapasitas adsorpsi dalam menyerap CO dan hidrokarbon dapat meningkat. Karakterisasi yang digunakan adalah uji bilangan iod, SEM dan EDX untuk mengetahui luas permukaan, topografi dan kandungan pada karbon aktif.
Melalui pengujian bilangan iod didapatkan luas permukaan terbaik dengan modifikasi MgO pada rasio 70:30 yaitu sebesar 1149,48 m2/g. Untuk aktivasi kimia fisika, modifikasi MgO rasio 80:20 dan modifikasi MgO rasio 90:10 berturut turut didapatkan luas permukaan sebesar 798 m2/g, 890,23 m2/g dan 859,91 m2/g. Persen penurunan konsentrasi CO dan hidrokarbon terbaik yaitu dengan menggunakan karbon aktif hasil modifikasi MgO rasio 70:30 dengan panjang tabung adsorpsi 5 cm yaitu sebesar 99,14 untuk CO dan 87,73 untuk hidrokarbon.

Durian Shell waste is selected as raw material for making activated carbon as CO and hydrocarbon adsorbent because it contains high cellulose and produced in high number until 700 thousand tons per year. The activation method of durian shell by using chemical and physical acvtivation. Chemical activation using H3PO4 as activating agent and physical activation using N2. The activated carbon from chemical physical activation will modified by MgO to increase adsorption capacity in adsorbing CO and hydrocarbon. Characterization of active carbon used iod number, SEM and EDX to know surface area, topography and the content of activated carbon.
The best surface area from testing iod number is activated carbon with modified MgO ratio 70 30 that have a surface area of 1149.48 m2 g. For the activation of chemical physical, MgO modified ratio 80 20 and MgO modified 90 10 respectively obtained a surface area of 798 m2 g, 890.23 m2 g and 859.91 m2 g. the capacity adsorption is the best by using activated carbon modified MgO ratio 70 30 with 5 cm tube adsorption that is 99.14 for CO and 87.73 for hydrocarbons. Keywords CO and hydrocarbon gases, activated carbon, activation method, modified active carbon, characterization of activated carbon."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edma Nadhif Oktariani
"Meningkatnya kebutuhan akan transportasi mengakibatkan meningkatnya pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor dalam bentuk gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Untuk mengatasi ini, limbah sekam padi dipilih menjadi bahan baku pembuatan karbon aktif sebagai adsorben gas buang CO dan hidrokarbon karena mengandung selulosa yang tinggi. Metode aktivasi limbah sekam padi dilakukan malalui aktivasi kimia dan fisika. Aktivasi kimia menggunakan NaOH dan KOH sebagai activating agent sedangkan aktivasi fisika menggunakan N2. Karbon aktif hasil aktivasi kimia fisika ini akan dimodifikasi dengan MgO agar kapasitas adsorpsi dalam menyerap CO dan hidrokarbon dapat meningkat. Karakterisasi yang digunakan adalah uji bilangan iod, SEM, dan EDX. Dari uji bilangan iodin diperoleh luas permukaan karbon aktif teraktivasi kimia KOH 75% sebesar 1851,52 m2/g. Berikutnya, karbon aktif termodifikasi MgO diuji kapasitas adsorpsinya. Dari hasil uji emisi gas buang diperoleh karbon aktif dengan modifikasi MgO 1% memperoleh hasil terbaik dengan mampu mengadsorpsi gas CO sebesar 90,54% dan gas HC sebesar 62,84%.

The increasing need for transportation causes problems. The biggest problem that arises from this is the catastrophic air pollution caused by motor vehicle exhaust in the form of dangerous gases such as carbon monoxide (CO) and hydrocarbons (HC). To overcome this, rice husk was chosen to be the raw material for making activated carbon as an adsorbent for CO exhaust gas and hydrocarbons due to its high cellulose content. The activating method of rice husk waste is carried out through chemical and physical activation. In this research, chemical activation used is NaOH and KOH as activating agents while physical activation uses N2. The activated carbon from chemical activation will be modified with MgO to increase the adsorption capacity to absorb CO and hydrocarbons. The characterization used is the iodine number test, SEM, and EDX. From the iodine test, the best surface area of activated carbon is obtained in physical-chemical activated carbon with 75% KOH, which is 1841,52 m2/g. Afterwards, activated carbon that has been modified withMgO is tested for its adsorption capacity. It is found that activated carbon with 1% MgO has the best adsorption capacity which capable of adsorbing CO and HC emissions 90,54% and 62,84% respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jervis Sinto
"ABSTRACT
Pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor dalam bentuk gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida CO dan hidrokarbon HC menjadi masalah bagi kesehatan makhluk hidup di lingkungan sekitarnya. Gas-gas tersebut dapat dijerap dengan karbon aktif yang terbuat dari limbah pertanian seperti kulit pisang karena memiliki kandungan lignoselulosa cukup tinggi dan jumlah yang banyak di Indonesia yaitu sekitar 400-700 ribu ton per tahunnya. Karbon aktif dari kulit pisang dalam penelitian ini dibuat melalui tahap dehidrasi, karbonisasi pada suhu 350 C selama 1 jam, kemudian aktivasi secara kimia menggunakan berbagai konsentrasi larutan H2SO4 selama 1 jam pada suhu 85oC. Sebagai pembanding kemampuan adsorpsi, sebagian karbon aktif saat proses karbonisasi juga diaktivasi secara fisika menggunakan gas N2 dengan laju alir 0,15 NL/menit. Karakterisasi karbon aktif dilakukan dengan uji bilangan iodin, SEM, dan EDX. Melalui uji bilangan iodin, luas permukaan karbon aktif terbaik didapat pada karbon yang teraktivasi fisika-kimia menggunakan H2SO4 6 N, yaitu sebesar 614 m2/g. Sementara luas permukaan karbon aktif pada karbon teraktivasi kimia pada konsentrasi H2SO4 yang sama yaitu sebesar 426 m2/g. Karbon-karbon aktif dengan karakteristik terbaik dari masing-masing metode aktivasi diuji kemampuan adsorpsinya untuk menurunkan kadar emisi gas buang CO dan HC pada sepeda motor. Karbon aktif teraktivasi kimia H2SO4 6 N rata-rata mampu mengadsorpsi emisi gas buang CO dan HC secara berturut-turut sebesar 40,46 dan 31,51. Sementara karbon aktif teraktivasi fisika-kimia H2SO4 6 N rata-rata mampu mengadsorpsi emisi gas buang CO dan HC secara berturut-turut sebesar 56,27 dan 42,63.

ABSTRACT
Air pollution caused by motor vehicle exhaust emissions in the form of harmful gases such as carbon monoxide CO and hydrocarbon HC becomes a problem for the health of living things in the surrounding environment. Those gases can be adsorbed with activated carbon made from agricultural waste such as banana peel because it has quite high lignocellulose content and large amount in Indonesia, which is about 400 700 thousand tons per year. Activated carbon from banana peel in this research is made through the dehydration stage, carbonization at 350oC for 1 hour, then chemical activation using various concentrations of H2SO4 solution for 1 hour at 85oC. In comparison with the adsorption capacity, some of the activated carbon at carbonization process also proceed with physical activation using N2 gas with a flow rate of 0.15 NL min. Characterization of activated carbon is done by iodine, SEM, and EDX tests. Through iodine test, the best surface area of activated carbon is obtained in physical chemical activated carbon with H2SO4 6 N, which is 614 m2 g. Meanwhile, surface area of chemical activated carbon in same H2SO4 concentration is 426 m2 g. The activated carbons with best characteristic from each activation method are tested its adsorption ability to decrease exhaust CO and HC emission content in motorcycle. Chemical activated carbon with H2SO4 6 N is capable of adsorbing CO and HC emissions 40.46 and 31.51 respectively. While physical chemical activated carbon with H2SO4 6 N is capable of adsorbing CO and HC emissions 56.27 and 42.63 respectively."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Puspitasari
"ABSTRAK
Plastik jenis polietilen yang terdiri dari 1000 atom karbon, kebanyakan diproduksi sebagai kantong plastik yang biasa digunakan hanya sekali pakai lalu menjadi sampah plastik. Banyak sampah plastik tidak terangkut dan menjadi sumber pencemar udara karena dimusnahkan dengan cara dibakar atau dibuang ke badan air atau tanah. Salah satu upaya penanggulangan sampah plastik adalah dengan memanfaatkannya menjadi bahan baku pembuatan karbon aktif. Karbon aktif dari sampah plastik kantong kresek memiliki luas permukaan terbaik dengan agen pengaktivasi aseton 1M sebesar 352,55 m2/g. Penyisipan TiO2 pada karbon aktif mampu meningkatkan luas permukaan sebesar 370,86 m2/g. Karbon aktif berbahan baku sampah plastik dapat digunakan sebagai media penyerap gas CO dan HC pada emisi gas buang kendaraan bermotor. Dari hasil penelitian diketahui bahwa media karbon aktif yang dipasang sepanjang 3 cm, 4 cm dan 5 cm pada tabung adsorpsi memberikan hasil penurunan konsentrasi gas CO masing-masing sebesar 53,74 , 61,35 dan 67,40 , sementara HC sebesar 44,02 , 57,78 dan 59,91 . Pada karbon aktif termodifikasi TiO2 dengan variasi panjang yang sama memiliki efisiensi penurunan konsentrasi gas CO sebesar 58,31 , 69,57 dan 74,83 , HC sebesar 48,18 , 60,40 dan 67,10 . Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa media karbon aktif sepanjang 5 cm dengan penyisipan TiO2 lebih efektif dalam menurunkan konsentrasi gas CO dan HC.

ABSTRACT
Plastics polyethylene comprising 1000 carbon atoms, mostly produced as plastic bags are used only disposable then became trash. Many plastic waste is not transported and be a source of air pollutants since destroyed by fire or discharge into water bodies or soil. One of the plastic waste reduction efforts is to use it as raw material for the preparation of activated carbon. Activated carbon from plastic bags has the best surface area by chemical activation with acetone 1M of 352.55 m2 g. The insertion of TiO2 on activated carbon can increase the surface area by 370.86 m2 g. Activated carbon from plastic waste can be used to adsorbe of CO and HC from motor vehicle exhaust emissions. The result of this research, to make active carbon with 3 cm, 4 cm and 5 cm length in the adsorption tube can be reduce concentrations of CO are 53,74 , 61,35 and 67.40 , while HC are 44.02 , 57.78 and 59.91 . Activated carbon with the modified TiO2 with the same length variation has the efficiency of CO gas concentration reduction of 58.31 , 69.57 and 74.83 , while HC are 48.18 , 60.40 and 67.10 . From the research results can be known the medium of active carbon along the 5 cm with the insertion of TiO2 more effective in reduction the concentration of CO and HC."
2017
S66932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Anggriany
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh karbon aktif berbahan dasar tempurung kelapa sawit dengan bahan pengaktif ZnCl2 terhadap penurunan konsentrasi gas CO serta penjernihan asap kebakaran. Proses aktivasi dilakukan secara kimia dan fisika. Karbonisasi dilakukan pada suhu 400oC selama 2 jam lalu dilanjutkan dengan aktivasi kimia dengan ZnCl2 dengan konsentrasi 25%. Aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas N2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC dan dilanjutkan dengan mengaliri gas CO2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC.
Penelitian ini menghasilkan karbon aktif yang memenuhi Standar Industri Indonesia dengan luas permukaan sebesar 743 m2/gram, kadar air 14,5%, dan kadar abu total 9,0%. Selain itu karbon aktif yang dihasilkan juga dapat diaplikasikan untuk mengadsorpsi gas CO dari hasil kebakaran dengan persen adsorpsi gas CO sebesar 11,3% pada ukuran partikel 50-37 μm.

This research was conducted to determine the effect of activated carbon made from coconut palm with ZnCl2 as activating agent to decrease the concentration of CO gas and fire fumes purification. The activation process is done chemically and physically. Carbonization was carried out at 400oC for 2 hours and then followed by chemical activation with ZnCl2 at concentrations of 25%. Physical activation is done by flowing N2 gas for 1 hour at 850ºC and followed by flowing CO2 gas for 1 hour at 850ºC.
This research produces activated carbon which follows Indonesian Industry Standard with surface area 743 m2/gram, water content 14.5%, and total ash content 9.0%. The activated carbon produced can also be applied to adsorb CO gas from the fire with the percent adsorption of CO gas by 11.3% in the particle size of 50-37 μm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anthonyus Chrisman
"Skripsi ini membahas tentang proses pembuatan karbon aktif dari batubara subbituminus sumatera selatan. Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah ditingkatkan daya adsorpsinya dengan melakukan proses karbonisasi dan aktivasi.
Pada penelitian ini proses karbonisasi dilakukan dengan memvariasikan lamanya proses karbonisasi dan debit menambahkan gas (O2) dengan debit 10 ml/menit dan gas N2 dengan debit 80 ml/menit dan pada proses oksidasi dilakukan dengan memvariasikan debit aliran oksigen yaitu 10 ml/menit, 50 ml/menit, 100 ml/menit, sedangkan pada proses aktivasi dilakukan dengan menggunakan gas CO2 sebagai absorbat. Kemudian didapat nilai burn off yang akan digunakan untuk menganalisa baik atau tidaknya karbon aktif tersebut.
Bahan dasar karbon aktif adalah seluruh material yang memiliki unsur karbon, seperti kayu, kulit kacang, tulang, cangkang kelapa, cangkang kelapa sawit, batubara dan lain-lain (Marsh, Harry and Francisco Rodriguez-Reinoso, 2006).

This minithesis is countain about the proces to make the activated carbon from South Sumatera Coal. Activated Carbon is Carbon compound, which has increase power adsorption with the proces of Carbonisation and aktivation.
In this research the process of Carbonisation is doing with make variation of debit the flow gas oksigen (O2) and mixed them with gas N2, and in proces of activation is doing with the CO2 gas as absorbat.
The substance of activated carbon is whole material which have Carbon element, like wood, peanut skin, bone, coconut shell, coal etc. (Marsh, Harry and Francisco Rodriguez-Reinoso, 2006).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50742
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Nofrina
"Pertumbuhan industri Indonesia yang semakin berkembang pesat berdampak pada peningkatan kebutuhan energi dan limbah industri yang membahayakan lingkungan. Salah satu metode yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan metode adsorpsi. Komponen penting dalam metode ini adalah adsorbennya dan adsorben yang baik dan sudah banyak dikembangkan adalah karbon aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karbon aktif dengan luas permukaan yang tinggi dengan bahan baku batubara bituminous Ombilin dan gas CO2 sebagai activating agent serta mengetahui perbandingan suhu dan waktu aktivasi terbaik terhadap pembentukan luas permukaan karbon aktif.
Proses aktivasi dilakukan dengan suhu 800°C, 850°C dan 900°C selama 60 menit, 90 menit dan 120 menit dengan laju alir gas CO2 yang berperan sebagai activating agent sebesar 400mL/menit. Luas permukaan tertinggi yang direpresentasikan dengan bilangan iod yaitu sebesar 440 mg/g dengan kondisi suhu aktivasi sebesar 900°C selama 120 menit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan luas permukaan karbon aktif semakin besar seiring dengan peningkatan suhu dan waktu aktivasi.

Indonesia's industrial growth more rapidly and have an impact on energy demand and resulting industrial waste that endanger the environment. One of the appropriate methods in addressing these problems is by adsorption method. The important component in this method are the adsorbent and the good adsorbent and there have been many developed is activated carbon. The purpose of this research is to get activated carbon with high surface area with Ombilin bituminous coal as raw material and CO2 gas as the activating agent and also knowing the best variation temperature and time activation against the formation of the surface area of activated carbon.
The activation process is done with a temperature of 800°C, 850°C and 900°C for 60 minutes, 90 minutes and 120 minutes with a flow rate of CO2 gas as the activating agent of 400 mL/min. The highest surface area that is represented by the iodine number namely 440 mg/g with temperature of activation conditions 900°C for 120 minutes. Based on research can be concluded the surface area of activated carbon bigger along with increasing temperature and time of activation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Aulia Hanifah
"Emisi gas buang dari kendaraan bermotor banyak mengandung senyawa yang berbahaya bagi kesehatan manusia maupun lingkungan. Karbon aktif dapat dikembangkan sebagai adsorben guna mendukung upaya penanggulangan pencemaran udara akibat emisi gas kendaraan bermotor. Karbon aktif diproduksi dengan bahan baku biomassa, salah satunya ialah cangkang kelapa sawit yang memiliki kandungan selulosa (6,92%), hemiselulosa (26,16%), dan lignin (53,85%). Karbon aktif berbahan baku limbah cangkang kelapa sawit diproses melalui proses dehidrasi, reduksi, dan diaktivasi kimia menggunakan larutan kalium karbonat (K2CO3) dengan rasio massa 1:1 dan konsentrasi K2CO3 sebesar 20%-w. Selanjutnya, sampel dikarbonisasi pada furnace dengan temperatur 500 ºC dan dilanjutkan dengan aktivasi kimia tahap dua dengan variasi perbandingan massa K2CO3 dan massa bahan baku yang digunakan sebesar 1:1 dan 3:2. Sampel yang telah teraktivasi kimia selanjutnya mengalami aktivasi fisika pada temperatur 750 ºC dan dialiri gas N2 dengan laju 200 ml/menit selama 90 menit. Karbon aktif yang telah disintesis memiliki luas permukaan terbaik pada variasi rasio massa 3:2 yaitu sebesar 1202 m2/g. Modifikasi dilakukan untuk meningkatkan kapasitas adsorpsi dari karbon aktif. Pada penelitian ini, modifikasi dilakukan dengan menyisipkan logam oksida berupa nikel oksida (NiO) ke dalam pori karbon aktif dengan variasi konsentrasi sebesar 0,5%, 1%, 2%. Penyisipan NiO mengurangi luas permukaan karbon aktif hingga 802 m2/g pada variasi konsentrasi 2%. Dari hasil penelitian diketahui bahwa media karbon aktif terimpegrasi NiO 1% yang dipasang pada tabung adsorpsi dapat memberikan hasil penurunan konsentrasi gas CO sebesar 61,95%, HC sebesar 37,96 %, dan CO2 sebesar 48,5 %.

Exhaust emissions from motor vehicles contain many compounds that are harmful to human health and the environment. Activated carbon can be developed as an adsorbent to support efforts to combat air pollution due to motor vehicle gas emissions. Activated carbon is produced with biomass raw materials, one of which is a palm shell which contains cellulose (6.92%), hemicellulose (26.16%), and lignin (53.85%). Activated carbon made from palm shell waste is processed through the process of dehydration, reduction, and chemical activation using potassium carbonate (K2CO3) solution with a mass ratio of 1:1 and K2CO3 concentration of 20%-w. Furthermore, the sample was carbonized in the furnace at a temperature of 500 ºC and continued with second step chemical activation with a variation in the mass ratio of K2CO3 and the mass of the raw material used was 1:1 and 3:2. Samples that have been chemically activated then undergo physical activation at 750 ºC and flowed with N2 gas at a rate of 200 ml/min for 90 minutes. The synthesized activated carbon has the best surface area at a mass ratio of 3:2 which is 1202 m2/g. Modifications were made to increase the adsorption capacity of activated carbon synthesized. In this study, the modification was carried out by impregnating metal oxides in the form of nickel oxide (NiO) into pores of activated carbon with a concentration variation of 0.5%, 1%, 2%. NiO impregnation reduces the surface area of activated carbon up to 802 m2/g at 2% concentration variation. From the results of the study, the NiO 1% -activated carbon mounted on the adsorption tube can result in a decrease in CO gas concentration of 61.95%, HC of 37.96%, and CO2 of 48,5%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Ferryunov Andie
"Adsorpsi umumnya dapat digunakan untuk penghilangan bau, warna, gas beracun, dan sebagainya. Adsorben yang umum dan banyak digunakan adalah karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan karbon aktif dari bambu betung sebagai bahan baku. Pemilihan bambu betung ini dikarenakan bambu betung merupakan tanaman yang sangat banyak ditemukan di Indonesia dan jumlahnya cukup berlimpah. Selain itu, bambu betung kaya akan kandungan karbon sehingga memiliki kriteria untuk dijadikan bahan baku pembuatan karbon aktif. Penelitian ini menggunakan gas CO2 sebagai aktivator dengan melakukan variasi temperatur aktivasi, 800°C, 850°C, 900°C dan variasi laju alir gas CO2 200 mL/menit, 300 mL/menit, 400 mL/menit. Aktivasi dilakukan selama 1 jam. Bilangan iod tertinggi sebesar 475,25 mg/g diperoleh dengan melakukan variasi temperatur aktivasi 900°C dan laju alir CO2 400 ml/menit. Sebagai pembanding, pada penelitian ini juga dilakukan pengujian bilangan iod terhadap karbon bambu sebelum aktivasi. Bilangan iod untuk karbon ini adalah 190,12 mg/g.

Adsorption generally can be used for removal of odors, colors, toxic gases, etc. Adsorbent that common used is activated carbon. This research purpose to produce activated carbon from betung bamboo as raw material. The selection of betung bamboo as raw material because betung bamboo is a plant that very common in Indonesia and is quite abundant. In addition, betung bamboo has rich carbon content so that it has the criteria to be used as raw materials for activated carbon. This research using CO2 as an activator by varying the activation temperature, 800°C, 850°C, 900°C and variations of flow rate 200 mL/min, 300 mL/min, 400 mL/min. Activation is done for 1 hour. Highest iodine number is 475,25 mg/g by varying the activation temperature 900°C and CO2 flow rate is 400 mL/min. In comparing, this research also test for iodine number of carbon before activation. Iodine number for this sample is 190,12 mg/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>