Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194989 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Gede Nyoman Ari Bhaskara Wiraputra
"Dalam proses pendinginan alat elektronik, heatsink adalah alat yang digunakan untuk melepas kalor yang dihasilkan oleh alat elektronik tersebut, dengan cara memperluas permukaan yang dapat memindahkan kalor dari alat elektronik ke lingkungan. Heatsink ini dibuat dengan proses manufaktur additive manufacturing, desain yang dibuat bisa tidak terbatas dibandingkan dengan metode manufaktur konvensional. Desain yang dibuat dalam penulisan ini adalah heatsink motif Batik Parang Kusumo, dengan tujuan mencari efek kelebihan dan estetika dari batik dengan bentuk batik Parang Kusumo. Dengan metode AM pula, heatsink bisa di desain agar memiliki ruang untuk diisi PCM. Pengujian dilaksanakan menggunakan wind tunnel sepanjang 2 meter yang dibagi menjadi 4 bagian, di mana heatsink ditempatkan 35 cm dari outlet wind tunnel, dengan tujuan agar udara yang melewati bagian tersebut diyakini telah fully developed. Variasi dari eksperimen ini adalah variasi kecepatan udara, variasi daya yang digunakan, dan variasi penggunaan PCM. Dengan variasi kecepatan angin 1 m/s, 1,5 m/s, dan 2 m/s, sedangkan daya digunakan adalah 30 W, 40 W, dan 50 W. Data diambil menggunakan perangkat lunak National Instruments Labview 2018, dengan menempatkan thermocouple pada fin-finnya. Setelah melakukan eksperimen diketahui bahwa didapatkan adalah heat transfer coefficient sebesar 48,2 W/m2K.

In the cooling process of electronic devices, a heatsink is a device used to release the heat generated by the electronic device, by enlarging the surface being used to dissipate heat from said electronic device. The heatsink is made through metal 3D printing, through this the design is limitless. The heatsink takes inspiration from the Parang Kusumo Batik design to achieve estethics and functional goals. With the manufacturing method, the heatsink is designed to have a cavity to be filled with PCM. The experiment uses a 2 meter long wind tunnel, the heatsink is placed 0,35 m from the outlet, with the aim that the air passing through the heatsink is fully developed. The variations of this experiment are variations in air speed, variations in the power used, and variations of the use of PCM. With variations in wind speed of 1 m/s, 1.5 m/s, and 2 m/s, while the variations of power is 30 W, 40 W, and 50 W. Data Acquisition was taken using the National Instruments Labview 2018 software, by placing a thermocouple on the fins. After conducting experiments, it is known that the heat transfer coefficient is 48.2 W/m2K."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf Raihan
"Tangan adalah salah satu organ tubuh yang paling aktif digunakan pada kegiatan sehari-hari. Sayangnya, terdapat orang-orang yang kehilangan tangan sehingga mengalami kesulitan dalam beraktivitas. Tangan prostetik menjadi salah satu solusi untuk menggantikan kehilangan ini. Tangan prostetik adalah alat bantu medis berupa tangan buatan yang dirancang untuk meniru cara kerja tangan manusia. Namun, akses terhadap tangan prostetik masih sangat terbatas karena harganya yang masih cukup mahal. Di Indonesia, baru terdapat satu perusahaan yang resmi menyediakan tangan prostetik, hal ini semakin mendorong mahalnya harga produk tersebut. Salah satu faktor penyebab mahalnya tangan prostetik adalah bentuk komponen yang rumit sehingga membutuhkan investasi alat molding dan mesin CNC yang cukup mahal. Desain tangan prostetik dengan metode fabrikasi alternatif dengan biaya yang lebih murah dapat menjadi solusi dari keterbatasan tangan prostetik di Indonesia. Salah satu metode fabrikasi alternatif yang memiliki kemampuan memfabrikasi komponen dengan bentuk yang rumit namun dengan harga yang cukup murah adalah metode 3D Printing. Teknologi ini cocok dalam pengembangan tangan prostetik yang berbentuk rumit namun hanya diproduksi dalam skala kecil. Pengembangan desain berbasis perakitan dan penggunaan komponen off-the-shelf juga membantu dalam memudahkan pembuatan tangan prostetik dan juga menurunkan harga produksi. Dengan fabrikasi 3D Printing, pendekatan desain berbasis perakitan, dan penggunaan komponen off-the-shelf maka dihasilkan produk tangan prostetik bertenaga fungsional, murah, dan mudah diproduksi

Hands are one of the most active tools that human use for daily activities. Unfortunately, there are peoples who lost their arm and they had some difficulties at doint everyday task. Prosthetic hand is on of the best solution to help this problem. Prosthetic hand is a medical tool which is designed to replace human hand. But, the access to prosthetic hand care is still very limited due to its expensive cost. In Indonesia, there is only one company that is officially provide prosthetic care. This scarcity of prosthetic hand providers is one of the main drivers of its high cost. Another factor contributing to its expensiveness is the complex component that build the product require a high invest in fabrication tools such as molding and CNC milling. A design of prosthetic hand with alternative affordable fabrication method can be a solution to this limited prosthetic hand problem in Indonesia. One of the alternative fabrication method that are able to make a complicated geometry with a relatively low cost is 3D Printing. This technology is very suited for prosthetic hand development which has complex geometry and are produced in a small scale. Development of design for assembly and the use of off-the-shelf component will further lowering the production cost of prosthetic hand. With 3D Printing, design for assembly method, and the use of off-the-shelf component, a functional, affordable, easy to produce powered prosthetic hand is achievable.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Irawan Terran
"Perangkat elektronik telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Sebagian besar perangkat rentan terhadap panas, dan overheating telah menjadi salah satu masalah utama dalam menjaga daya tahan perangkat. Para peneliti kini sedang mengembangkan sistem manajemen termal dan salah satunya adalah heatsink. Heatsink memanfaatkan permukaan yang diperpanjang untuk mentransfer panas dari perangkat untuk dibawa melalui konduksi dan konveksi. Semakin banyak panas yang hilang, semakin baik kinerjanya. Ada juga temuan lain pada sistem manajemen panas yang merupakan Phase Change Material (PCM). PCM menggunakan keadaan laten suatu bahan untuk menyerap panas dalam suhu konstan dan sudah banyak digunakan dalam penyimpanan termal atau sistem manajemen termal. Penelitian eksperimental ini dilakukan untuk membandingkan kinerja heatsink konvensional dengan heatsink yang diinjeksi PCM. Percobaan dilakukan dengan berbagai variasi kecepatan angin, daya heater, dan PCM. Hasil dari eksperimen menunjukan kalau penggunaan PCM efektif dalam menurunkan temperatur heatsink terutama pada heat flux yang tinggi ketika titik leleh PCM sudah tercapai. Performa PCM palm wax lebih baik dibandingkan PCM soy wax.

Electronic devices have been an integral part of human life. Most devices are susceptible to heat, and overheating has become one of the main problems of maintaining the device’s durability. Researchers now are developing on thermal management systems and one of them is a heatsink. Heatsink takes advantage of the extended surface to transfer heat from the device to be carried away through conduction and convection. The more heat that is dissipated, the better the performance. There are also other findings on heat management system which is a phase change material (PCM). PCM uses the latent state of a material to absorb heat in a constant temperature and is already many used in thermal storage or thermal management system. This experimental research is done to compare the performance of a conventional heatsink with a heatsink that is injected with PCM. The experiment is done with different variations of air speed, heater power, and PCM. The experiment result shows that PCM is effective in lowering the heatsink steady-state temperature, especially under high heat flux when the melting point has been reached. The performance of palm wax PCM is better than soy wax PCM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Yusivar
"ABSTRAK
Sistem Jaringan Lokal Radio ETDMA (JARLOKAR ETDMA) adalah sistem pelayanan telepon untuk umum, dimana terminal-terminal pelanggannya (Subscriber Terminal) terhubung melalui frekuensi radio ke suatu base station. Sistem tersebut, saat ini sedang dikembangkan oleh Jurusan Elektro FTUI bekerjasama dengan PT INTI.
Central Processing Unit (CPU) adalah bagian subsistem base station yang berfungsi untuk melakukan proses call set up. Hasil penelitian ini merupakan laporan tahap ketiga yang isinya merupakan penjabaran dari hasil penelitian sebelumnya, yaitu Overall Spesification (tahap 1) dan Function Spesification (tahap 2). Laporan penelitian tahap 3 ini menerangkan konsep disain dari subsistem Central Processing Unit (CPU) bak hardware maupun software-nya. Laporan penelitian ini digunakan sebagai pedoman dalam membuat rangkaian elektronika maupun program komputer yang merupakan realisasi sistem yang dikembangkan tadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadli Bayu Samudra
"Additive Manufacturing (AM) adalah metode manufaktur yang menciptakan komponen dengan bentuk kompleks melalui penambahan material layer-by-layer. Meskipun memiliki banyak keuntungan, AM juga memiliki keterbatasan seperti ruang kerja terbatas, yang tergantung pada ukuran bed printer, dan orientasi pencetakan yang memerlukan optimasi untuk mencapai dimensi yang akurat dan mechanical properties dari komponen yang dicetak. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah dengan membagi komponen menjadi dua atau lebih bagian untuk dicetak. Hal ini memerlukan perancangan sambungan untuk bagian yang dicetak, sehingga dapat dirakit kembali menjadi bentuk aslinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi metode dan desain terbaik untuk sambungan tersebut. Desain sambungan dioptimasi menggunakan finite element analysis (FEA) untuk memastikan integritas struktural. Penelitian ini juga mengeksplorasi penggunaan Inventor API untuk mengotomatisasi pembuatan bentuk sambungan berdasarkan desain yang dioptimisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain sambungan yang dioptimalkan memiliki nilai maksimum stress yang lebih tinggi namun tetap berada dalam area safety factor, yang memiliki arti desain dapat untuk digunakan dalam manufaktur komponen berukuran besar dalamadditive manufacturing (AM).

Additive Manufacturing (AM) is a manufacturing method that creates components with complex shapes by adding material layer by layer. Despite its advantages, AM has limitations such as a restricted working envelope, which is dependent on the printer bed size, and variable printing orientation that requires optimization to achieve accurate dimensions and mechanical properties of the printed components. One solution to these issues is to divide the component into two or more parts for printing, allowing the final printed component to match the original design. This requires designing joints for the printed parts, enabling them to be reassembled into the original shape. The objective of this research is to identify the best methods and designs for these joints. The joint designs are optimized using Finite Element Analysis (FEA) to ensure structural integrity. The study also explores the use of Inventor API for automating the generation of joint shapes based on the optimized designs. Results indicate that the optimized joint designs exhibit higher maximum stress but remain within the safety factor area, confirming their suitability for use in manufacturing large dimensional parts in additive manufacturing (AM)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kentaro Alif Tanido
"3D Printing adalah metode manufaktur aditif yang menciptakan objek 3D dari model digital. Objek dibuat secara layer-by-layer dengan material seperti plastik, logam, atau bahan organik pada sebuah bed printer. Untuk objek yang lebih besar dari ukuran bed printer, mereka dibagi menjadi beberapa bagian dan disambung menggunakan metode interlocking. Penelitian ini menguji empat jenis balok (U beam, I beam, bar beam, dan hollow beam) yang terbuat dari bahan High Strength Low Alloy (HSLA) dengan tiga jenis pembebanan (lentur, aksial, dan puntir). Mekanisme interlocking menggunakan pengunci male-to-female dengan variasi panjang pengunci male. Analisis tegangan dilakukan menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor. Hasil penelitian menunjukkan mekanisme terbaik: U beam - panjang male locker 10 cm dengan posisi pengencang 5 cm dari pangkal; bar beam dan I beam model 1 - panjang male locker 10 cm dengan posisi pengencang 1,67 cm dari pangkal; H model 2 - panjang male locker 20 cm dengan posisi pengencang 13,33 cm dari pangkal; dan hollow beam - panjang male locker 5 cm dengan posisi pengencang 1,67 cm dari pangkal. Panjang dan posisi ini menghasilkan faktor keamanan terbesar, sehingga cocok untuk aplikasi dengan beban tersebut.

3D Printing is an additive manufacturing method that creates 3D objects from a digital model. Objects are built layer-by-layer using materials like plastic, metal, or organic matter on a printer bed. For objects larger than the printer bed, they are divided into sections and joined using interlocking methods. This research tested four types of beams (U beam, H beam, bar beam, and hollow beam) made from High Strength Low Alloy (HSLA) material with three types of loading (bending, axial, and torsion). The interlocking mechanism used male-to-female locking with variations in the male locker length. Stress analysis was conducted using Autodesk Inventor software. Results showed the best mechanisms: U beam - male locker length of 10 cm with the fastener position 5 cm from the base; bar beam and H beam model 1 - male locker length of 10 cm with the fastener position 1.67 cm from the base; H beam model 2 - male locker length of 20 cm with the fastener position 13.33 cm from the base; and hollow beam - male locker length of 5 cm with the fastener position 1.67 cm from the base. These lengths and positions yielded the largest safety factors, making them suitable for applications with those loads."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Naufal Satria, Author
"Inspeksi pipa adalah suatu metode yang sangat penting dalam semua industri energi. Pipa sendiri digunakan untuk mentransportasikan fluida di dalamnya dari suatu tempat ke tempat lainnya. Seiring berjalannya waktu, pipa harus diinspeksi dan dirawat karena fluida yang mengalir di dalamnya bersifat korosif. Inspeksi visual adalah metode yang mudah untuk diinspeksi. Namun, beberapa pipa yang sulit dijangkau sangat susah untuk di inspeksi. Mengembangkan cara yang mudah untuk menyelesaikan masalah ini adalah menggunakan dunia robotik. Di era yang sudah maju ini, dunia robotik sudah termasuk hal yang lazim untuk digunakan, tetapi masih ada beberapa limitasi dengan penggunaannya. Hal ini terjadi karena penggunaan robot memakan biaya yang mahal dari struktur robotnya sendiri. Untuk mengurangi beban biaya produksi dari robot sendiri, riset ini akan membahas kustomisasi produksi alat dengan menggunakan cara “3D Printing” dan mekanisme kontrol yang mudah digunakan dengan menambahkan fitur visual. Robot yang dinamakan In-Pipe Inspection Robot (IPIR) ini bisa menjadi permulaan dalam hal “smart technology” untuk inspeksi kondisi dalam pipa. Di segmen ini, inspeksi visual yang digunakan adalah menggunakan kamera. Untuk menjalankan kontrol dari alatnya sendiri yaitu menggungakan joystick sebagai input dan DC motor sebagai output. Dimensi pipa menggunakan diameter 6” dengan diameter dalam 154.08 mm. Metode riset ini pun akan dimulai dari studi literatur untuk tipe robot yang dipakai, lanjut dengan desain robot dan diakhiri dengan proses produksi dengan mengoptimasikan penggunakan 3D Printing.

.Pipe inspection is an important event in all of the energy industries. Pipes are used to transport any kinds of fluids from one place to another. During the period times, a pipe must be inspected and maintained because of the fluids that carries inside of a pipe in the energy industries can easily cause damage to the inner wall such as corrosion, erosion, degradation, and many other factors. Visual inspection is the easy method to inspect. But, a pipe in which placed at an unreachable area is very hard to inspect. Developing an easy way to solve this is by using in the field of robotics. In this new era, robotics is very common to use as well but there are some limitations of by using it. This because of the high cost production of the robot structure itself. To reduce the production cost and solve the problem of visual pipe inspection, this paper will be discussing the customization production of the robot structure by using a 3D Printing and a simple control mechanism with adding the visual feature. A robot called In-Pipe Inspection Robot (IPIR) can be the start of having a smart technology for inspecting the condition of the inner wall pipe. In this part, the visual inspection is using a camera. For the driving control of the robot will be using a joystick act as an input and DC motor as the output. The pipe size diameter will be using a 6” pipe with an inner diameter of 154.08 mm. The method of by doing this research is start from determine and study the robot type then design the robot and print the design by optimizing the use of 3D Printing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William Faustin Taswin
"Terdapat banyak sekali permasalahan yang seringkali dialami oleh para penyedia jasa konstruksi selama melakukan suatu proyek konstruksi. Bukanlah suatu hal yang berlebihan bila mengatakan bahwa solusi dari banyak permasalahan itu, sekaligus juga kunci keberhasilan dari suatu proyek konstruksi adalah penggunaan metode konstruksi yang baik. Karena itu, para penyedia jasa konstruksi terus mencoba untuk mengembangkan dan menggunakan metode terbaik yang memungkinkan pada proyek yang mereka kerjakan. Penelitian ini akan membahas mengenai pengembangan dari salah satu metode konstruksi yang telah lama dianggap berhasil untuk memberi dampak yang baik bagi proyek. Metode yang dimaksud adalah metode prefabrikasi luar lapangan, dan pengembangan yang akan dilakukan adalah dengan mengaplikasikan teknologi 3D printing beton. Penelitian ini akan terfokus pada proses pelaksanaan konstruksi yang dilakukan dengan metode gabungan prefabrikasi dan 3D printing beton, dan diharapkan akan bisa berkontribusi bagi masuknya teknologi 3D printing beton pada sector industri konstruksi di Indonesia dengan memberi gambaran umum mengenai bagaimana metode ini dapat diterapkan pada suatu proyek konstruksi Gedung. Sebagai hasil dari penelitian ini, dikembangkan suatu WBS yang merincikan elemen-elemen, serta suatu model diagram dari pelaksanaan konstruksi Gedung yang dibangun secara prefabrikasi dengan memanfaatkan teknologi 3D printing. Penelitian ini diharapkan dapat djadikan sebagai masukan dan acuan untuk perencanaan konstruksi Gedung dengan metode prefabrikasi luar lapangan yang memanfaatkan teknologi 3D printing.

There are many problems that are often stumbled by construction service providers during a construction project. It is not an exaggeration to say that the solution to many of these problems, as well as the key to the success of a construction project, is the use of good construction methods. For this reason, construction service providers are constantly trying to develop and use the best possible methods on the projects they work on. This study will discuss the development of a construction method that has long been considered successful to have a good impact on a project. The method in question is offsite prefabrication method, and this research will propose a new development for this construction method by applying concrete 3D printing technology. This research will focus on the construction process of the 3D printed prefabricated 3D printing construction. This research will provide some informations needed for contractors all over Indonesia so they may consider the use of 3D printing technology for their projects by providing an overview of how this method can be applied. As a result of this research, a WBS detailing the elements was developed, as well as a model diagram representing the work flow of 3D printed prefabrication method. This research is expected to be used as an input and reference for building construction planning that use off-site prefabrication methods that utilize 3D printing technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Soultan Aliefiansyah
"Semakin meningkatnya kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan komputasi, dan miniaturisasi perangkat komputer menyebabkan kenaikan heatflux yang dapat berakibat pada penurunan usia pakai CPU dimana 55% kegagalan pada CPU disebabkan oleh panas berlebih. Hal inilah yang mendorong penelitian dalam disipasi panas pada CPU. Eksperimen pada skripsi ini menggunakan heatsink dengan desain batik Parangkusumo sebagai fin yang menggunakan bahan tembaga dan dimanufaktur dengan 3D Printing metal. Selain itu, Eksperimen juga dilakukan dengan mengombinasikan heatsink BatiX dengan PCM RT 35 yang diinjeksikan ke dalam heatsink agar dapat lebih meningkatkan disipasi panas. Percobaan dilakukan dengan memberikan variasi beban kalor, temperatur udara dan kecepatan udara untuk mengetahui kinerja disipasi panas pada temperatur yang lebih tinggi, dan menentukan korelasi Nusselt pada fin heatsink BatiX. Eksperimen membuktikan bahwa penambahan PCM dapat menurunkan temperatur permukaan CPU hingga 8%, dan waktu setpoint naik pada kisaran 5-10%

Increasing computational capabilities and the miniaturization of computer devices have led to an increase in heat flux, which can result in a decrease in the lifespan of CPUs. In fact, 55% of CPU failures are caused by excessive heat. This has driven research in CPU heat dissipation. The experiment in this thesis utilizes a Parangkusumo batik-inspired heatsink design, with copper as the material, manufactured using 3D Printing metal. Additionally, the experiment combines the BatiX heatsink with PCM RT 35, injected into the heatsink to enhance heat dissipation. The experiment involves varying the heat load, air temperature, and airflow velocity to assess the heat dissipation performance at higher temperatures and determine the Nusselt correlation on the BatiX heatsink fins. The experiment demonstrates that the addition of PCM can reduce CPU surface temperature by up to 8% and increase the setpoint time within the range of 5-10%"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Salendu Erwin
"Pompa jarum suntik dianggap sebagai salah satu peralatan medis kritis yang memberikan obat dan cairan dengan dosis terkontrol kepada pasien. Namun, di banyak negara berkembang, pompa jarum suntik konvensional seringkali diimpor  dari luar negeri dengan biaya tinggi. Karena itu  fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas seringkali  kesulitan untuk mendapatkan dan memelihara perangkat ini, alternatif yang kurang tepat kadang  digunakan sehingga  menempatkan risiko signifikan  bagi pasien yang sensitif. Untuk mengatasi masalah ini, prototipe pompa jarum suntik yang terjangkau dikembangkan dengan menggunakan teknologi pencetakan 3D. Perangkat ini dirancang dungeon komponen yang dicetak 3D dan komponen yang tersedia secara lokal, sehingga mengurangi ketergantungan pada komponen impor yang mahal. Akurasi volumetrik alat dievaluasi dengan jarum suntik plastik 10 mL menggunakan pendekatan gravimetri. Perangkat diatur untuk mengeluarkan volume air (0,3 - 5 mL) pada variasi laju aliran (1 - 20 mL / menit) dan menghasilkan kesalahan sistematis di bawah 6%.

Syringe pumps are considered a critical piece of medical equipment that delivers controlled doses of drugs and fluids to patients. However, in many developing countries, conventional syringe pumps are often imported from abroad at a high cost. As health facilities with limited resources often struggle to procure and maintain these devices, less appropriate alternatives are sometimes used, putting sensitive patients at significant risk. To address this issue, a prototype of an affordable syringe pump was developed using 3D printing technology. The device was designed with 3D printed parts and locally available components, thereby reducing dependence on expensive imported parts. The volumetric accuracy of the device was evaluated with a 10 mL plastic syringe using a gravimetric approach. The device was set to dispense varying volumes of water (0.3 - 5 mL) and resulted in a systematic error below 6%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>