Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7948 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Singh, Madhusudan
"This book highlights routing protocols for wireless mesh networks (WMNs; IEEE 802.11s). It provides an overview of the wireless networks (history, MANET, family of IEEE 802.11, WMNS, etc.) and routing protocols, such as AODV, DSR, OLSR, etc, and also highlights two resolutions of routing protocols with respect to end-to-end delay, packet delivery ratio and routing overhead in WMNs. Wireless mesh networks have become a hot topic for researcher into the deployment of wireless networks, and they represents the connectivity of mesh networking in IEEE 802.11 amendment in static and ad-hoc networks. Moreover, WMNs have numerous attractive features, such as highly reliable connectivity, easy deployment, self-healing, self-configuring, and flexible network expansion. The book describes two routing mechanisms: novel cluster-based routing protocols (NCBRP), and decentralized hybrid wireless mesh protocol (DHWMP)."
Singapore: Springer Nature Singapore, 2019
e20518880
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Ashadi Budiawan
"Ad-Hoc On Demand Distance Vector (AODV) adalah protokol routing reaktif yang bergantung pada permintaan. AODV dapat mengirimkan pesan ke node lain yang tidak terhubung secara langsung dengan node pengirim. Pada AODV jika terdapat dua jalur routing maka yang dipilah adalah yang memiliki nilai sequence number tertinggi atau jalur terpendek. Pencarian rute dimulai dengan mengirimkan pesan route request (RREQ) ke node terdekat dengan node pengirim secara broadcast, node yang menerima pesan RREQ akan meneruskan pesan tersebut sampai menemukan jalur ke node tujuan. Setelah jalur terbentuk maka node tujuan akan mengirimkan pesan Route Reply (RREP) ke node asal secara unicast. Jika terdapat gangguan pada rute yang dilalui maka node akan mengirimkan pesan Route Error (RERR) dan akan mencari rute lain secara otomatis.
Topologi jaringan yang digunakan adalah berbentuk mesh dimana semua node saling terhubung dan setiap user dapat berkomunikasi walaupun berasal dari node yang berbeda. Node pada Wireless Mesh Network (WMN) dapat berupa mesh router atau mesh client. Kelebihan dari WMN adalah kemampuannya untuk melakukan self configure dan self healing. Self configure adalah kemampuan wireless mesh router untuk bergabung dengan jaringan wireless mesh yang telah ada secara otomatis, sedangkan self healing adalah kemampuan wireless mesh router mencari jalur routing yang baru apabila pada jalur yang akan dilalui terdapat gangguan.

Ad-Hoc on Demand Distance Vector (AODV) is a reactive routing protocol which finds a route to a destination address on demand based. AODV could send a message to other node which cannot directly connected to a sender. If AODV contain two paths routing AODV choose route which has highest sequence number or shortest path. Route discovery is starting from send a broadcast route request message (RREQ) to other node that connected directly. Node who received RREQ message will forward that message until the destination route is finding. After route is created then the destination node will send unicast route reply message (RREP) to a sender node. If route had a problem node will send route error message to other node automatically.
Network topology is used is wireless mesh, where node connected each other and each user can communicate even from different node. Wireless mesh network (WMN) consist two type of node they can be mesh router or mesh client. The advantage of WMN is capability of self healing and self configure. Self configure is ability of wireless mesh router to join with other mesh network automatically, and self healing is ability of wireless mesh router to find a new route if there is problem in first route.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52143
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vebby Aprilyan Alhadi
"Wireless Mesh Network merupakan teknologi jaringan wireless yang dipercaya dapat meningkatkan peranan penting dalam wireless mobile network dimasa yang akan datang. Teknologi ini memiliki kemampuan mengkonfigurasi dan mengorganisasi dirinya sendiri, sehingga mampu membuat dan menjaga konektivitasnya serta memiliki jangkauan luas karena menggunakan system multihop. Dalam penulisan skripsi ini akan dibangun testsbed wireless mesh network tipe hybrid menggunakan perangkat mesh client dan mesh router dengan routing protocol AODV-UU dan UoBWinAODV. Mesh router dimodifikasi dengan menggunakan firmware opensource OpenWrt. Testbed tersebut digunakan untuk menguji performansi self configure, self healing serta parameter-parameter seperti throughput, latency dan jitter melalui beberapa skenario pengujian tertentu.

Wireless Mesh Network is a wireless network technology that trusted can increase important role in the future of wireless mobile network. Its has an ability in self configured and self organized, so that can make and maintain the connectivity and also has a large range because its used a multihop system. In this final project will be built a hybrid wireless mesh network testbed using a mesh client and mesh router device with AODV-UU and UoBWinAODV routing protocol. The mesh router device is modified using opensource firmware OpenWrt. The testbed will be used to test a self configure, self healing and also a network parameters such as throughput, latency and jitter performance through some of testing skenario."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.147 Alh i
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Springer,, 2004
621.382 15 WIR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Misbahuddin
"Pada routing multi-hop, cluster head yang dekat dengan base station berperan sebagai node perantara bagi cluster head yang jauh dari base station untuk menyampaikan paket data dari node reguler ke base station. Cluster head sebagai relay akan menghabiskan energi lebih cepat sehingga menyebabkan masalah hotspot. Makalah ini mengusulkan algoritma routing multi-hop dinamis bernama Data Similarity Aware untuk Dynamic Multi-hop Routing Protocol DSA-DMRP untuk memecahkan masalah hotspot, meningkatkan masa hidup jaringan dan skalabilitas jaringan, dan memenuhi persyaratan aplikasi yang dipertimbangkan kesamaan data dari node yang berdekatan. DSA-DMRP menggunakan teknik agregasi fuzzy untuk mengukur kemiripan data mereka agar partisi jaringan menjadi cluster ukuran yang tidak sama.
Dalam mekanisme ini, setiap node dapat mengenali dan mencatat simpul tetangga yang serupa. Selanjutnya, aturan K-hop Clustering Algorithm KHOPCA yang dimodifikasi digunakan untuk memilih cluster head dan membuat rute untuk transmisi intra cluster dan interkluster. DSA-DMRP dibandingkan dengan KHOPCA untuk menjustifikasi kinerjanya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa, DSA DMRP dapat memperbaiki masa hidup jaringan dibanding KHOPCA, dan memecahkan masalah hotspot.

In multi hop routing, cluster heads close to the base station role as intermediate nodes for farther cluster heads to relay the data packet from regular nodes to base station. The cluster heads as relays will deplete their energy more quickly that causes hot spot problem. This paper proposes a dynamic multi hop routing algorithm named Data Similarity Aware for Dynamic Multi hop Routing Protocol DSA DMRP to solve the hot spot problem, improve the lifetime and scalability of the network, and satisfy the requirement of applications that consider the data similarity of adjacent nodes. The DSA DMRP uses fuzzy aggregation technique to measure their data similarity degree in order to partition the network into unequal size clusters.
In this mechanism, each node can recognize and note its similar neighbor nodes. Next, the modified K hop Clustering Algorithm KHOPCA rules by adding a priority factor that considers residual energy and distance to the base station is used to select cluster heads and create the best routes for intra cluster and inter cluster transmission. The DSA DMRP was compared against the KHOPCA to justify the performance. Simulation results show that, the DSA DMRP can improve the network lifetime longer than the KHOPCA, and solve the hotspot problem.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
D2326
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gurewich, Nathan
New York: McGraw-Hill, 1992
004.68 GUR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Adi Purwanto
"Perusahaan yang memiliki unit ? unit usaha di lokasi tertentu tentunya ingin agar unit - unit usaha tersebut tersambung satu sama lain dalam satu jaringan dan dapat berbagi informasi penting untuk menunjang kelangsungan bisnis perushaan tersebut. Namun aspek privasi dari tiap unit ? unit usaha tersebut tentunya tidak boleh dikesampingkan sehingga aktifiitas penggunaan jaringan oleh suau unit usaha tidak mengganggun unit usaha lain. Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah penggunaan VPN. Dimana sumber daya jaringan dapat dipakai bersama namun aspek privasi antar unit usaha tidak dikesampingkan.
Salah satu alternatif pengimplementasian VPN adalah dengan L3VPN. Sesuai dengan namanya, backbone untuk menunjang L3VPN ini adalah divais yang beroperasi pada layer-3 yaitu router. Sehingga untuk mempesiapkan jaringan yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan L3VPN perlu disiapkan sebuah jaringan backbone yang tersusun dari router ? router yang walaupun tidak tersambung fisik tetapi harus tersambung secara logika. Ketersambungan secara logika ini dapat diakomodasi oleh routing protocol.
Dengan studi kasus dimana PT. Indonesia Comnets Plus bermaksud untuk membuat jaringan antar unit usaha PLN di Kota Palembang. Maka akan dilakukan perancangan jaringan yang dapat mendukung pengimplementasian L3VPN dengan memakai routing protocol OSPF yang akan dikonfigurasi menggunakan IOS command pada router.

Enterprise that has several branch unit within area surely wants so that its branch units can connect to each other within one network and share important information in order to support its business operations. Under that constraint, privacy among each branch units may not be neglected so the activity of network using won?t bother other unit branch?s activity. One solutin can be used is to implement VPN, on which network resources can be shared among unit branch and privacy aspect is still considerated.
One of the alternative for implementing VPN is to implement L3VPN. Backbone network used for supporting L3VPN is using layer-3 devices, which is router. So, in order to prepare a ntework to ready for L3VPN implementation it needs a backbone network which consist of routers, which are although not physically connected but logically connected. This logical connection between routers can be achieved using routing protocol.
With a case study on which PT. Indonesia Comnets Plus want to build network among PLN unit branch at Palembang, a network planning will be carried, under constraint that the network to be designed has to be able to support L3VPN implementation using OSPF dan EIGRP routing protocol configures using IOS command.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40449
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vittalis Ayu
Yogyakarta: Media Teknika, 2017
620 MT 12:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Pramana
"ABSTRAK
IP (Internet Protocol) adalah protokol lapisan tiga OSI (network layer) yang digunakan di jaringan Internet. Salah satu hal penting dalam implementasi IP dalam jaringan adalah perancangan dan penerapan routing protocol pada jaringan tersebut.
Routing adalah suatu proses untuk menentukan kemana kita harus mengirim paket data yang ditujukan ke suatu alamat yang berada di luar segmen jaringan lokal kita. Dalam hal ini, perangkat router membuat dan memelihara (me-maintain) informasi routing agar dapat mengirimkan dan menerima paket data. Secara konseptual, informasi routing tersebut disimpan dalam sebuah routing table. Router harus dapat membuat dan memelihara routing table tersebut secara dinamik, untuk mengakomodasi perubahan pada konfigurasi jaringan. Pemeliharaan routing table tersebut diatur dengan sebuah protokol yang dinamakan routing protocol.
Saat ini, ada beberapa jenis routing protocol yang digunakan untuk suite IP. Routing protocol untuk IP secara umum dibagi atas dua kategori, yaitu interior gateway protocol (IGP) dan exterior gateway protocol (EGP). IGP biasanya digunakan untuk routing antar jaringan yang masih dalam satu pengelolaan administrasi, sementara EGP digunakan untuk routing antar jaringan yang berbeda pengelolaan administrasi. Protokol yang termasuk ke dalam interior diantaranya adalah Routing Information Protocol (RIP), Hello, Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) dan Open Shortest Path Protocol (OSPF). Sedangkan protokol yang termasuk ke dalam eksterior diantaranya adalah Exterior Gateway Protocol (EGP) dan Border Gateway Protocol (BGP).
PT RMI bergerak di bidang jasa pelayanan internet (ISP - internet service provider), dimana hampir seluruh jaringannya menggunakan IP di lapisan tiga OSI-nya. Dengan arsitektur jaringan yang cukup luas di tiga kota besar di Indonesia, banyak masalah routing yang dialami oleh PT RMI, yang membutuhkan perancangan dan perencanaan routing protocol yang baik. Hal ini disebabkan arsitektur jaringan PT RMI yang cukup kompleks, dimana selain mempunyai kantor cabang di Surabaya dan Bandung, PT RMI juga mempunyai banyak POP {point of presence) di beberapa titik lokasi di Jakarta.
Tesis ini melakukan tinjauan terhadap arsitektur jaringan internet PT RMI, serta menganalisa masalah-masalah yang terjadi pada jaringan tersebut. Berdasarkan analisa masalah, dilakukan analisa kebutuhan dari jaringan tersebut, yang akan lebih dikhususkan kepada kebutuhan akan routing protocol di jaringan PT RMI. Tesis ini akan melakukan perancangan dan penerapan routing protocol yang paling tepat untuk diimplementasikan di jaringan PT RMI, berdasarkan macammacam jenis routing protocol yang tersedia, untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi.

ABSTRACT
IP (Internet Protocol) is an OSI third layer (network layer) protocol, which is widely used on the internet. One of the most important things in implementing the IP on a network is the design and implementation of routing protocol on the network.
Routing is a process of determining where to send data packets destined for addresses outside the local network segment. In this case, routers gather and maintain the routing information to enable the transmission and receipt of such data packets. Conceptually, the routing information takes the form of entries in a routing table. Routers should be able to create and maintain the routing table dynamically, to accommodate any network changes. The maintaining of the routing table is handled by a protocol called routing protocol.
Right now, there are many routing protocols used for IP suite. IP routing protocols are broadly divided into two classes: interior gateway protocol (IGPs) and exterior gateway protocol (EGPs). IGP is usually used for routing networks that are under a common network administration, while EGP is usually used to exchange routing information between networks that do not share a common administration. Some of the IGPs include Routing Information Protocol (RIP), Hello, Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) and Open Shortest Path First (OSPF), while some of the EGPs include Exterior Gateway Protocol (EGP) and Border Gateway Protocol (BGP).
PT RMI is an internet service provider, which almost all of its network are using IP on the OSI third layer. With a big network architecture covering three big cities in Indonesia, there are many routing problems on PT RMI's network, which will need a good design and implementation of routing protocol. This is due to PT RMI's quite complex network architecture, which instead of having branch offices in Surabaya and Bandung, PT RMI also have many POPs (point of presences) in some location point in Jakarta.
This thesis reviews the PT RMI's internet network architecture, and analyzes the problems on the network. Based on the problem analyzes, the thesis also does a need analyzes of the network, which will be concentrated on the needs of routing protocols in PT RMI's network. This thesis will design and implement the best routing protocol to be implemented in PT RMI's network, based on the list of the routing protocols available, to solve all the routing problems."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Widyaningrum
"Routing protocol pada Mobile Ad hoc Network (MANET) merupakan salah satu isu penting dalam melakukan komunikasi antar node. Pemilihan routing protocol yang tepat sangat diperlukan untuk menentukan rute data yang efisien. Penelitian ini menganalisis kinerja routing protocol pada MANET yakni AODV, OLSR dan TORA di lingkungan IPv6 dengan melihat dampaknya terhadap stabilitas jaringan. Simulasi dijalankan dengan menggunakan simulator OPNET Modeler versi 14.5, dimana setiap routing protocol diuji dengan variasi jumlah node, variasi kecepatan gerak node, menjalankan aplikasi HTTP dan voice serta penambahan node yang melakukan serangan blackhole. Hasil simulasi menunjukkan bahwa routing protocol AODV memiliki kinerja terbaik dibandingkan dengan kedua routing protocol lainnya pada skenario variasi jumlah node, variasi kecepatan dan penerapan aplikasi HTTP dan voice. Packet end-to-end delay AODV yang dihasilkan berkisar antara 0,00048-0,00055 s dan nilai rata-rata network load yang dihasilkan AODV merupakan yang paling rendah dengan maksimum yang didapat sebesar 26.076 bits/sec. Namun pada kondisi terdapat serangan blackhole, routing protocol yang terkena dampak paling kecil adalah routing protocol OLSR dengan perubahan throughput sebesar 5,25%, packet end-to-end delay sebesar 1,52% dan network load sebesar 5,25%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>