Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Naibaho, Monica Selestina
"Pendidikan menjadi salah satu sektor yang paling berdampak akibat pandemi Covid-19. Hal ini mengakibatkan adanya pengalihan pembelajaran offline menjadi online atau yang kerap disebut PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Guru sebagai aktor utama pendidikan dituntut untuk mampu mengemas pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi agar sedemikian rupa bisa diakses dan diterima secara optimal oleh peserta didik (Satariyah, 2020). Maka dari itu, penggunaan teknologi yang digunakan oleh guru menjadi salah satu indikator syarat kesuksesan strategi pembelajaran di Indonesia (Silaen, 2021). Kebutuhan akan banyaknya kompetensi pedagogik dan teknologi mendorong munculnya berbagai platform pendidikan guru. Pelatihan guru bersertifikat atau program diklat telah menjadi suatu trend yang cukup digemari oleh guru-guru di Indonesia. “Lokaraya” menjadi salah satu platform pelatihan bersertifikat yang memiliki misi untuk meningkatkan mutu pendidikan guru sepanjang hayat. Sayangnya, “Lokaraya” masih tergolong baru di industri ini sehingga belum mampu menjangkau khalayak seluas para pesaingnya. Padahal, terdapat kecocokan antara produk layanan Lokaraya dan kebutuhan para guru, yakni adanya interaktivitas yang tinggi antara pemateri dan guru sebagai partisipan dalam pelaksanaan sebuah pelatihan bersertifikat. Tugas Karya Akhir ini dirancang untuk menjangkau khalayak guru yang lebih luas guna menyampaikan interaktivitas sebagai selling point utama Lokaraya melalui program komunikasi pemasaran terpadu bertajuk “Lokaraya: Teman Belajar Setia Anda” yang disusun berdasarkan kerangka kerja AISAS (Attention - Interest - Search - Action - Share). Terdapat empat elemen dalam IMC yang akan dilakukan dalam serangkaian program meliputi interactive/internet marketing, direct marketing, sales promotion, serta event and experience. Keempat elemen IMC tersebut diterapkan melalui empat kegiatan mencakup Konten Kreatif Lokaraya, Cerita Sahabat Loka, Festival Guru Nasional Lokaraya, dan Promo Hari Guru. Program ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness Lokaraya dengan target khalayak berfokus pada guru berusia 25 hingga 44 tahun yang memiliki keinginan tinggi untuk meningkatkan keterampilan serta kompetensi dalam mengajar, melakukan pengembangan karier, dan mengikuti gaya pembelajaran baru dari waktu ke waktu. Program ini akan dilaksanakan selama tiga bulan dari September hingga November 2022 dengan anggaran sebesar Rp15.237.000,- yang pada akhir program akan dilakukan evaluasi input, output, dan outcome untuk mengukur keberhasilan program pada setiap kegiatan secara keseluruhan.

Education is one of many sectors that were affected the most by the COVID-19 pandemic. This resulted in the transition of offline learning to online learning. As the main actors in education, teachers are required to be able to organize the learning system by using technology so that learning can be accessed and accepted optimally by students (Satariyah, 2020).Therefore, the use of technology used by teachers has become an indicator of the success of learning strategies in Indonesia (Silaen, 2021). The need for many pedagogical and technological competencies encourages the emergence of various teacher education platforms. Certified teacher training or training programs have become a trend that is quite popular with teachers in Indonesia. “Lokaraya” is one of the certified training platforms whose mission is to improve the quality of lifelong teacher education. Unfortunately, “Lokaraya” is still relatively new in this industry so it has not been able to reach an audience as wide as its competitors. In fact, there is a match between Lokaraya's service products and the needs of the teachers, especially the high interactivity between the speakers (mentor) and teachers as participants in the implementation of certified training. This Final Project is designed to reach a wider audience of teachers to convey interactivity as the main selling point of Lokaraya through an integrated marketing communication (IMC) program titled “Lokaraya: Your Loyal Learning Companion” which was arranged based on the AISAS (Attention - Interest - Search - Action - Share) framework. There are four IMC tools that will be implemented in a series of programs including interactive/internet marketing, direct marketing, sales promotion, as well as events and experiences. The four IMC tools will be implemented through four activities, including Lokaraya's Creative Content, Sahabat Lokaraya’s Story, Lokaraya’s National Teacher Festival, and Teacher's Day Promo. This program aims to increase Lokaraya's brand awareness with target audiences that focus on teachers aged 25 to 44 years who have a high desire to improve their skills and competencies in teaching, carry out career development, and follow new learning styles from time to time. This program will be implemented for three months from September to November 2022 with a budget of Rp.15,237,000.- At the end of the program, input, output, and outcome evaluations will be carried out to measure the program's success in each activity as a whole campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Teresa Avila
"Pandemi Covid-19 membuat peserta BPJS Kesehatan khawatir untuk menggunakan fasilitas secara luring sehingga membutuhkan media daring yang bisa membantu mereka melaksanakan hal tersebut. BPJS Kesehatan sendiri sudah memiliki aplikasi Mobile JKN namun masih sedikit peserta BPJS yang mengetahui aplikasi ini. Maka dari tujuan dari program ini adalah meningkatkan brand awareness aplikasi Mobile JKN kepada masyarakat agar memudahkan mereka dalam mengakses informasi secara daring. Strategi komunikasi bertajuk ‘#KlikMobileJKNAja’ yang merupakan program yang berisi serangkaian kegiatan komunikasi, terdiri dari kegiatan aktivasi media sosial dan pembuatan konten interaktif di Instagram, Youtube, Twitter dan Facebook, pengadaan kegiatan webinar yang bekerjasama dengan Universitas Indonesia, serta penyebaran pesan secara langsung kepada peserta melalui penggunaan CHIKA (Chat Assistant JKN) dan Whatsapp. Program dilaksanakan dari Januari 2021 hingga April 2021 dan menggunakan anggaran dengan total Rp32.600.000,

The Covid-19 pandemic made BPJS Kesehatan participants worried about using facilities offline so they needed online media that could help them do this. BPJS Kesehatan itself already has the Mobile JKN application, but only a few BPJS participants know about this application. So the aim of this program is to increase the brand awareness of the Mobile JKN application to the public to make it easier for them to access information online. The communication strategy is entitled '#KlikMobileJKNAja' which is a program that contains a series of communication activities, consisting of activating social media and creating interactive content on Instagram, Youtube, Twitter and Facebook, procuring webinars in collaboration with the University of Indonesia, and distributing messages directly to participants through the use of CHIKA (Chat Assistant JKN) and Whatsapp. The program is implemented from January 2021 to April 2021 and uses a total budget of IDR 32,600,000."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pamela Livia
"

Profil Perusahaan

PT Nara Synergy Lingkugan atau biasa disebut dengan Nara Synergy merupakan lini bisnis profesional yang bergerak di bidang lingkungan. Nara Synergy berada di bawah naungan Yayasan Nara Kreatif yang didirikan oleh Nezatullah Ramadhan. Awalnya perusahaan ini bernama Nara Bepro, namun per Januari 2020 berganti nama menjadi Nara Synergy. Nara Synergy menawarkan pelayanan jasa berupa Waste Management Program, CSR Supporting Partner, Green Event Organizer, dan Environmental Consultant. Selain jasa, Nara Synergy juga menjual produknya yang berasal dari daur ulang kertas seperti: notebook, kalender, kartu nama, dan lain-lain. Selama menjalani bisnisnya, Nara Synergy bekerja sama dengan ibu-ibu dan istri petani di Cigudeg, Bogor, Yayasan Rumah Organik, Bank Sampah Indonesia dan Yayasan Nara Kreatif. Nara Synergy tidak hanya fokus pada isu lingkungan tetapi juga pada isu sosial karena keuntungan dari Nara Synergy mayoritas digunakan untuk menghidupi kegiatan sosial Nara Kreatif. 

Analisis Situasi

Kekuatan

  • Nara Synergy menjadikan Sustainable Development Goals (SDG’s)  sebagai acuan dalam menjalankan layanan-layanannya. 
  • Internal team yang kuat dan bersifat kekeluargaan 
  • Bisnis berbasis lingkungan dan sosial
  • Pemberdayaan komunitas dan anak asuh Nara Kreatif
  • Pernah berkolaborasi dengan komunitas dan influencer

Kelemahan

  • Kurang sumber daya manusia
  • Tidak aktif bersosial media
  • Engagement di sosial media rendah

Peluang

  • Berada di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sehingga memiliki banyak networking
  • Bisnisnya didukung oleh UU No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah

Ancaman

  • Kompetitor yang sudah menjadi Top of Mind
  • Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum peduli isu lingkungan dan sampah

Rumusan Masalah

Sulitnya mendapatkan informasi mengenai perusahaan dan program ataupun layanan yang disediakan serta meningkatkan brand awareness Nara Synergy.

Usulan Program

Program marketing public relations yang diusulkan untuk menjawab permasalahan Nara Synergy diberi nama “Nara Info”. Nara Info sendiri terbagi menjadi empat subprogram, yaitu:

  1. Website Official
  2. Social Media Activation
  3. Nara Synergy Goes to Office
  4. Webinar

Tujuan Program

Meningkatkan penyebaran informasi dan brand awareness dari Nara Synergy melalui marketing public relation.

Pesan Kunci

Program Nara Info ingin mengajak masyarakat maupun perusahaan untuk lebih peduli terhadap isu sampah dan isu lingkungan sehingga mereka tahu peranan Nara Synergy selaku Waste Management Organizationn dalam membantu suatu perusahaan untuk melakukan waste management dan program peduli lingkungan lainnya. Untuk mempermudah penyampaian pesan kunci, maka program Nara Info menggunakan tagline “Manage Your Waste, Manage Your Life”.

Target Khalayak

  1. Target Primer

Perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan maupun isu mengenai sampah dan berlokasi di Jakarta dan sekitarnya.

  1. Target Sekunder

i. Demografis

1. Jenis Kelamin: Laki-laki dan Perempuan

2. Usia: 21 – 40 tahun

ii. Geografis

Target khalayak berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.

iii. Psikografis

  • Technology savvy
  • Peduli dengan isu lingkungan dan isu mengenai sampah.

Jadwal

Januari – Juni 2021

Anggaran

Rp16.110.000

Evaluasi

  • Input – Evaluasi terhadap perencanaan rangkaian program.
  • Ouput – Evaluasi terhadap hasil setelah berlangsungnya rangkaian program.
  • Outcome – Evaluasi terhadap dampak jangka panjang rangkaian program.

 


Company

Profile

PT Nara Synergy Lingkungan or commonly called as Nara Synergy is a professional business line focused on environmental. Nara Synergy is under the auspices of Nara Kreatif Foundation, founded by Nezatullah Ramadhan. Initially, the company was named Nara Bepro, but as of January 2020 it changed its name to Nara Synergy. Nara Synergy offers services in the Waste Management Program, CSR Supporting Partners, Green Event Organizers and Environmental Consultants. In addition to services, Nara Synergy also sells its products obtained from recycled paper such as notebooks, calendars, wallpapers, and others. While doing the business, Nara synergizes with farmers' wives and women in Cigudeg, Bogor, Yayasan Rumah Organik, and Nara Kreatif Foundation. Nara Synergy does not only focus on environmental issues but also on social issues, because the benefits of Nara Synergy are used to support Nara Kreatif's social activities.

Situation

Analysis

Strengths

  • Nara Synergy uses the Sustainable Development Goals (SDG) as a reference in carrying out its services
  • A strong, family-friendly internal team
  • Environmental and social based business
  • Empowering the community and Nara Kreatif’s foster children
  • Have collaborated with the community and influencers

 

Weakness

  • Lack of human resources
  • Not active in social media
  • Low social media performances

 

Opportunities

  • Nara Synergy is under the auspices of the Ministry of Environment and Forestry (KLHK), so it has a lot of networking.
  • Its business is supported by Law No. 18 of 2008, concerning waste management.

 

Threats

  • Having a top of mind brand as competitors
  • Less awareness about environmental issues and waste from Indonesian people

Problem Statement

Difficult to get information about the company and the programs or services provided and to increase Nara Synergy's brand awareness.

Programs

The public relations marketing program proposed to address the Nara Synergy problem is named "Nara Info". Nara Info is divided into four subprograms, such as:

  1. Official Website
  2. Social Media Activation
  3. Nara Synergy Goes to Office
  4. Webinar

Goals

Increase information dissemination and brand awareness from Nara Synergy through marketing public relations.

Key Message

Nara Info wants to engage the public and companies to be more concerned with waste and environmental issues so that they know the role of Nara Synergy as a Waste Management Organizationn in helping a company to conduct waste management and other environmental care programs. To deliver the key messages, Nara Info uses the tagline "Manage Your Waste, Manage Your Life".

Target Audience

  • Primary Target

Companies that focus on waste and environmental issues, located in Jakarta or surrounding areas.

 

  • Secondary Target

i. Demographic

1. Gender: Male and Female

2. Age: 21 – 40 years old

ii. Geographic

Target audiences located in Jakarta and surrounding areas.

iii. Psychographic

- Technology savyy

- Concern in waste and environmental issues

Timeline

January – June 2021

Budget

Rp16.110.000

Evaluation

1. Input – program planning evaluation.

2. Output – result evaluation after the programs done.

3. Outcome – evaluation of the long-term impact of the program in the form of increased awareness.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fessy Raindyka Budoyo
"Produk minuman ringan NU Teaz adalah salah satu produk minuman yang diproduksi oleh PT. ABC President Indonesia. Minuman ringan NU Teaz mengandung ekstrak The Yerba Mate yaitu ekstrak teh yang berasal dari suku Guarani di Amerika Selatan. Minuman NU Teaz memiliki 3 varian rasa yaitu mixed berry, honey lemon dan jasmine.
Permasalahan yang dihadapi NU Teaz saat ini adalah kurangnya brand awareness dari konsumen terhadap NU Teaz. Solusi yang diambil adalah dengan melakukan kegiatan Integrated Marketing Communications (IMC) dengan tujuan komunikasi NU Teaz yaitu meningkatkan brand awareness konsumen terhadap NU Teaz.
Kampanye NU Teaz akan dilakukan pada bulan Januari - Desember 2013. Tema kampanye periode 2013 adalah "NU Teaz Teman Baru Dalam Keseharianmu" dan total biaya kampanye NU Teaz periode 2013 adalah Rp. 7,661,796,700,-.

NU Teaz soft drink products are one of the beverage product produced by PT. ABC President Indonesia. Soft drinks NU Yerba Mate extract containing tea extract is derived from the Guaran tribe in South America. Teaz NU has three variants of the mixed mixed berry flavor, lemon and honey falvor, jasmine flavor.
NU Teaz problems faced today is the lack of brand awareness Teaz consumers against NU. The solution was taken to perform activities Integrated Marketing Communications (IMC) for the purpose of communication is NU Teaz increase brand awareness of consumers against NU Teaz.
NU campaign will Teaz conducted in January-December 2013. 2013 is the theme of the campaign period "NU Teaz's New In everyday living" and the total cost of the campaign NU Teaz period of 2013 was Rp. 7,661,796,700,-.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuardi Budilaksono
"Indonesia setiap tahun membutuhkan 4,8 juta kantong darah namun yang dapat terkumpul baru mencapai 3,8 juta kantong darah. Kondisi tersebut menjadikan pentingnya regenerasi usia pendonor yakni dengan memobilisasi anak muda sebagai generasi baru pendonor darah sukarela. Oleh karena itu, program kampanye Palang Merah Indonesia “Darah Muda” dibuat dengan tujuan memobilisasi anak muda untuk menjadi generasi pendonor darah sukarela. Diharapkan melalui program kampanye ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi anak muda untuk aktif menjadi pendonor darah sukarela.
Indonesia needs 4.8 million blood bags, but only 3.8 million blood bags are collected every year. Thus, Indonesia needs more blood bags from young donors to make the blood supply sufficient. Palang Merah Indonesia (Indonesia Red Cross) needs to create a campaign program called Darah Muda. The campaign aims to mobilize young people to become blood donators. This campaign is created to trigger interest and to provide knowledge about the voluntary blood donation to target adopter. The aim is to increase the awareness and participation of target adopter to voluntarily donate their blood. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maudy Elvira Saraswati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Chandradewi Puspaningrum
"Tayangan media massa seringkali menunjukkan standar kecantikan dengan kulit putih, tubuh tinggi dan langsing, serta rambut panjang, lurus, dan hitam. Hal tersebut pun ditunjukkan melalui produk-produk perawatan tubuh dan rambut yang beredar di pasaran luas, yang mayoritas hanya memenuhi kebutuhan khalayak yang 'sesuai' dengan standar kecantikan. Padahal, terdapat khalayak yang kebutuhannya belum terpenuhi dengan produk-produk tersebut. Produk-produk yang beredar di pasaran luas pun seringkali menghasilkan tingkat limbah yang tinggi, yang disebabkan oleh pemilihan bahan baku hingga kemasan yang tidak ramah lingkungan.
Madremia sebagai brand perawatan rambut dan tubuh yang ramah terhadap keragaman jenis rambur dan lingkungan, hadir di tengah-tengah kondisi tersebut. Akan tetapi, kesadaran khalayak akan keberadaan Madremia sebagai brand perawatan rambut dan tubuh yang peduli pada keberagaman jenis rambut dan lingkungan masih rendah. Madremia pun belum memiliki rancangan kegiatan pemasaran yang komprehensif dan terencana yang dapat dievaluasi. Maka dari itu, dibutuhkan suatu rancangan program komunikasi yang dapat meningkatkan brand awareness Madremia.
Rancangan program komunikasi ini bertajuk “Embrace Your Well Being and Nature with Madremia”, yang akan dilaksanakan selama 5 bulan dengan total anggaran sebesar Rp.3.810.000. Khalayak program ini akan menargetkan khalayak yang berdomisili di Jabodetabek dan kota-kota besar di pulau Jawa, berusia 18-30 tahun dengan SES A-B, familiar dengan teknologi digital, aktif menggunakan media sosial, memiliki ketertarikan dengan isu beauty inclusivity dan lingkungan, serta sering melakukan riset sederhana sebelum membeli suatu barang. Progam ini akan dieksekusi melalui beberapa kegiatan, yaitu aktivasi media sosial, brand ambassador, partnership dengan komunitas, serta media relations.

Mass media often show the standard of beauty with white skin, tall and slender bodies, and long, straight, and black hair. This is also shown through the body and hair care products circulating in the wide market, the majority of which only meet the needs of audiences that are 'fit' to the beauty standards. In fact, there are audiences whose needs have not been met with these products. Products circulating in the wide market often produce high levels of waste, which is caused by the selection of raw materials to packaging that is not environmentally friendly.
Madremia as a hair and body care brand that is friendly to various types of hair and the environment exists in the midst of these conditions. However, public awareness of the existence of Madremia as a hair and body care brand that cares about the diversity of hair types and the environment is still low. Madremia does not yet have a comprehensive and planned marketing activity plan that can be evaluated. Therefore, a communication program is needed that can increase Madremia's brand awareness.
This communication program is entitled "Embrace Your Well Being and Nature with Madremia", which will be implemented for 5 months with a total budget of Rp3,810,000. The audience for this program will target audiences who live in Greater Jakarta and its surroundings (Jabodetabek area) and big cities on the island of Java, aged 18-30 years with SES A-B, are familiar with digital technology, actively use social media, have an interest in beauty inclusivity and environmental issues, and often do simple research before buying an item. This program will be executed through several activities, namely social media activation, brand ambassadors, partnerships with the community, and media relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Abimanyu Kusumo Putero
"Analisis Situasi
1. Citilink pada tahun 2012 melepaskan diri dari Garuda Indonesia menjadi maskapai independen
2. Saat ini industri penerbangan di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan karena jumlah penumpang yang terus meningkat
3. Citilink harus mampu bersaing dengan maskapai lain dan menjadi maskapai LCC terbaik sesuai dengan visinya
4. Citilink belum menjadi top of mind masyarakat
Pernyataan Masalah
Citilink saat ini membutuhkan sebuah solusi untuk meningkatkan brand awarenessserta brand imageagar menjadi top of mind di masyarakat.
Solusi
1. Mengadakan special event dalam bentuk lomba video pendek dan Travel Fair.
2. Mengadakan publikasi acara dengan mengoptimalkan social media yang dimiliki Citilink serta melalui media lain seperti radio, blog, dan online news
3. Membuat press release untuk disebarkan pada media
Tujuan Program Meningkatkan brand awareness sekaligus memperkuat brand image Citilink sebagai maskapai LCC yang modern serta dapat dipercaya dan diandalkan.
Khalayak Sasaran Secara Geografis:
• Masyarakat Jabodetabek
Secara Demografis:
• Masyarakat usia 18-35 tahun
• Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, Traveller
• SES: A, B, dan C+
Pesan Kunci "Enjoy your fun, memorable, and precious journey with Citilink"
Jadwal Program
• Pengumpulan video : 1 Juni - 31 Agustus 2014
• Pengumuman pemenang: 16 September 2014
• Citilink Travel Fair: 17 - 19 Oktober 2014
Tempat Pelaksanaan
Gandaria City, Jl. Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240
Kerangka Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan program dengan cara pengamatan langsung dan survei
Total Anggaran Rp 953.580.000

Situation Analysis
1. Citilink spin off from Garuda Indonesia in 2012
2. The aviation industry in Indonesia is growing and also the number of passenger is increasing
3. Citilink should be able to compete with other airlines and become the best LCC according to it's vision
4. Citilink is not a top of mind brand Problem Statement Citilink needs a solution to increase their brand awareness to be the people’s top of mind.
Solution
1. Held a special event through short movie competition and travel fair
2. Optimize Citilink’s social media and also other media such as radio, blog, and online news to publicate the event
3. Make a press release
Objection Increase the brand awareness and also Citilink’s brand image as a modern LCC that can be trusted and relied on Target Audience Geographically:
• Jakarta and surrounding areas Demographically:
• People age 18-35 years old
• Student, Employee, Traveller
Key Message "Enjoy your fun, memorable, and precious journey with Citilink"
Schedule
• Video submission: 1 June 2014 - 31 August 2014
• Winner announcement: 16 September 2014
• Citilink Travel Fair: 17 - 19 October 2014
Venue Gandaria City, Jl. Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12240
Evaluation
Evaluation should be done to measure the effectiveness of the program through direct observation and survey
Total Budget Rp 953.580.000
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54275
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nur Ashifa
"The Fortune merupakan UMKM clothing yang bergerak dalam bidang fesyen dengan gaya casual untuk kaum muda dan milenial, dengan berbagai pilihan produk mulai dari celana, baju, jaket, topi, hingga aksesoris lainnya. UMKM yang beroperasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat sudah ada sejak tahun 2019 yang awalnya hanya dijalankan dirumah, namun kini The Fortune telah memiliki distro sendiri. The Fortune memiliki tujuan untuk mendorong anak muda dan kaum milenial untuk tetap bisa tampil fashionable tanpa mengeluarkan biaya mahal. Oleh karena itu, kualitas produk sangat diutamakan dengan memerhatikan jenis, motif, hingga pilihan warna yang beragam sesuai. Sejak awal, UMKM ini menjalankan bisnisnya dengan memfokuskan komunikasinya melalui media digital seperti Instagram. Terlebih ketika pandemi saat ini. Berdasarkan data dari Kemenperin (2018), industri fesyen termasuk ke dalam 16 kelompok industri kreatif dan memberi kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,76% tahun 2017. Dukungan pemerintah untuk mendorong UMKM di Indonesia Go digital dan Go Global secara penuh terlebih di masa pandemi covid-19. Kampanye #SemuanyaAdaDisini dengan tujuan mendorong seluruh produk lokal agar digunakan. The Fortune sebagai salah satu brand lokal yang menyediakan produk clothing dengan berbagai jenis dan pilihan dengan tujuan menjadi solusi bagi kaum muda dan milenial yang ingin tetap tampil fashionable dengan gaya casual dan nyaman sehari-hari. The Fortune belum memanfaatkan media sosial miliknya secara maksimal dan konsisten, seperti Instagram (@thefortune_id) dimana sebagai media utama komunikasi dengan publik eksternal. Banyaknya brand lokal berbasis clothing dan distro serupa yang sudah memiliki nama di masyarakat setempat mengakibatkan konsumen lebih tertarik kepada brand tersebut dan mengakibatkan semakin tingginya kompetitor baru. Hasil wawancara bersama pemilik The Fortune dan survei online, ditemukan data yang relevan dimana The Fortune membutuhkan strategi komunikasi yang efektif dalam rangka meningkatkan brand awareness. Terlebih adanya tren media digital seperti media sosial dan marketplace yang digunakan sebagai platform untuk berkomunikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness The Fortune adalah dengan melakukan pendekatan hubungan masyarakat pemasaran dengan mengedukasi tentang brand clothing dan merek The Fortune. Belum banyak masyarakat yang mengetahui dan mengenal The Fortune serta produknya sehingga brand awareness dan interaksi dengan audiens masih rendah. Meningkatkan brand awareness The Fortune dengan melakukan beberapa program yang dapat menginformasikan pesan dan meningkatkan dari target khalayak, agar The Fortune lebih dikenal di masyarakat. Target khalayaknya berupa laki-laki dan perempuan berusia 17 - 40 tahun dengan endapatan middle hingga high income, pekerjaan; pelajar, mahasiswa, pekerja muda ,wirausaha, jobseeker. berdomisili di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Pulau Lombok. Memiliki gaya hidup fashionable dan memiliki ketertarikan dengan brand clothing serta fashion/style, suka berpenampilan dengan gaya casual, gemar berinteraksi, dan aktif dalam melakukan pencarian maupun penyebaran konten di internet atau media sosial.

The Fortune is a clothing MSME engaged in fashion with a casual style for young people and millennials, with a wide selection of products ranging from pants, clothes, jackets, hats, to other accessories. MSMEs operating in Lombok, West Nusa Tenggara have been around since 2019 which were initially only run at home, but now The Fortune has its own distribution. The Fortune has a goal to encourage young people and millennials to still be able to look fashionable without spending a lot of money. Therefore, product quality is prioritized by paying attention to the types, motifs, and various color choices accordingly. Since the beginning, this MSME has run its business by focusing its communication through digital media such as Instagram. Especially during the current pandemic. Based on data from the Ministry of Industry (2018), the fashion industry is included in 16 creative industry groups and contributed to the national GDP by 3.76% in 2017. Government support to encourage MSMEs in Indonesia to go digital and go global in full, especially during the covid pandemic. -19. The #SemuanyaAdaDisini campaign aims to encourage all local products to be used. The Fortune as one of the local brands that provides clothing products with various types and choices with the aim of being a solution for young people and millennials who want to continue to look fashionable with a casual and comfortable everyday style. The Fortune has not utilized its social media optimally and consistently, such as Instagram (@thefortune_id) which is the main medium of communication with the external public. The large number of local clothing-based brands and similar distributions that already have names in the local community have resulted in consumers being more attracted to these brands and resulting in higher number of new competitors. The results of interviews with the owners of The Fortune and online surveys, found relevant data where The Fortune needed an effective communication strategy in order to increase brand awareness. Moreover, there are digital media trends such as social media and marketplaces that are used as platforms to communicate. One of the efforts that can be made to increase The Fortune's brand awareness is to approach the marketing public relations by educating about the clothing brand and The Fortune brand. Not many people know and know The Fortune and its products so that brand awareness and interaction with the audience is still low. Increase brand awareness of The Fortune by conducting several programs that can inform the message and increase it from the target audience, so that The Fortune is better known in the community. The target audience is men and women aged 17 - 40 years with middle to high income income, employment; students, students, young workers, entrepreneurs, jobseekers. domiciled in West Nusa Tenggara Province, especially Lombok Island. Has a fashionable lifestyle and has an interest in clothing and fashion/style brands, likes to dress in a casual style, likes to interact, and is active in searching and distributing content on the internet or social media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>