Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182170 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Amaliyah
"Keselamatan transportasi merupakan isu sosial di mana sistem transportasi dibuat untuk mewujudkan perpindahan dengan selamat dan efisien. Sebagai salah satu bagian dari sarana transportasi darat, keselamatan juga menjadi isu dalam industri kereta api. Sejak tahun 2004-2010 setidaknya terdapat 700 peristiwa luar biasa hebat (PLH) di industri kereta api di Indonesia, termasuk di antaranya adalah tumburan kereta api. Dari hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi juga ditemukan bahwa beberapa kasus tumburan kereta api terjadi akibat adanya pelanggaran akibat fatigue. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fatigue serta faktor-faktor yang berhubungan dengan fatigue pada masinis seperti faktor individu, faktor beban mental, faktor beban lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari – Juli 2021 di PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 3 Cirebon. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner (Nasa Task Load Index dan kuisioner skala International Fatigue Reseacrh Committee). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 144 masinis kereta api penumpang dan barang. Data kemudian dianalisis dengan uji statistik chi square. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 45,8% responden mengalami fatigue ringan dan 54,2% responden mengalami fatigue sedang. Dari penelitian ini juga diketahui ada hubungan antara IMT (OR1=2,454; OR2=4,723), waktu tidur (OR= 2,120) dan lingkungan kerja (OR= 3,495) dengan keluhan fatigue pada masinis (p<0,05). Sedangkan faktor individu berupa usia dan kebiasaan merokok, serta faktor beban mental berupa beban kerja, jadwal dan durasi kerja diketahui tidak memiliki hubungan dengan keluhan fatigue pada masinis (p>0,05)

Transportation safety is a social issue where transportation system is built to create a save and efficient movement. As part of land transportation, safety is also an issue in railway industry. In a period of 6 years, there have been 700 extraordinary incidents in Indonesia including train crashes. From the investigation result, conducted by National Transportation Safety Board found that some of the train accidents are caused by violation due to train driver’s fatigue. this research aims to analyse fatigue and factors associated with fatigue in train drivers such is individual factors, mental demand factors and environmental demand factors. This research was conducted on January – July 2021 in PT. Kereta Api Indonesia Operational Area 3 Cirebon. Questionnaire (NASA Task Load Index and IFRC Scale Questionnaire) were used in this research. This research is a quantitative research with a cross sectional study design. The samples in this study were 144 drivers of passenger and freight trains. The data were analyzed by chi square statistical test. The results of the study showed that 45.8% of respondents experienced mild fatigue and 54.2% of respondents experienced moderate fatigue. From this study was also known that there are associations between BMI (OR1=2.454; OR2=4.723), sleep time (OR=2.120) and work environment (OR=3.495) with fatigue in train drivers (p<0.05). While individual factors such as age and smoking habits, as well as mental demand factors such as workload, schedule and duration of work are not associated with fatigue in train drivers (p>0.05)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Lucky Steffano Samuel
"Pengembangan suatu kawasan harus memenuhi berbagai aspek pendukung supaya dapt berkembang pesat, salah satunya dalam segi transportasi. Transportasi sebagai urat nadi dalam kehidupan politik, perekonomian, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan suatu negara selayaknya diperhatikan oleh negara supaya tujuan dari fungsi penggunaan transportasi berhasil. Tahun 2015 melalui Peraturan Presiden  (Perpres)  Nomor 98, pemerintah menunjuk PT. Adhi Karya Tbk. untuk melaksanakan pembangunan prasarana LRT (Light Rapid Transit) Jabodetabek dengan salah satunya trayek Cibubur-Cawang. Stasiun Cibubur sebagai penunjang sarana LRT pada trayek ini, wajib meperhatikan hak-hak penggunanya. Penumpang kereta LRT dalam berpindah moda maupun bergerak dalam lingkup bangunan stasiun dengan berjalan kaki. Penelitan ini ditujukan untuk menganalisis tingkat pelayanan skenario pejalan kaki pada stasiun LRT apabila sudah selesai dibangun dan beroperasi. Penelitian dilakukan dengan mensimulasikan model pejalan kaki di Stasiun dengan kondisi rencana dengan software PTV Viswalk. Parameter – parameter model diestimasi berdasarkan parameter – parameter kondisi rencana target penumpang. Penelitian ini menghasilkan desain stasiun pada skenario rencana dan alternatif masih mampu mengakomodir jumlah penumpang rencana dengan beberapa catatan. Tingkat pelayanan pejalan kaki untuk area, ramp, dan antrean pada skenario alternatif cenderung lebih baik dibandingkan skenario rencana. Perlunya antisipasi ketika stasiun sudah beroperasi akibat berbagai skenario yang mungkin terjadi sehingga memengaruhi tingkat pelayanan Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur.
Kata Kunci: Tingkat pelayanan (LOS), Simulasi, PTV Viswalk, Stasiun LRT, area, ramp, antrean, skenario, skenario alternatif

The development of an area must meet various supporting aspects so it can develop rapidly, one of them is transportation. Transportation as the lifeblood of a country's political, economic, social, cultural, defense and security life should be considered by government so the purpose of transportation use will be successful. In 2015 through Presidential Regulation (Perpres) Number 98, the government appointed PT. Adhi Karya Tbk. to carry out the construction of Jabodetabek LRT (Light Rapid Transit) infrastructure with one of them Cibubur-Cawang routes. Cibubur Station as a support for LRT facilities on this route, must be noticed of the rights of its users. LRT passengers when moving within the scope of the station building by foot. This research is intended to analyze the level of service of pedestrian scenarios at LRT stations when they are completed and operating. The research was conducted by simulating pedestrian models at the Station with plan design using Viswalk PTV software. Model parameters are estimated based on the parameters of the target passenger plan conditions. This research resulted that station design in the plan and alternative scenarios still able to accommodate the number of passengers planned with a few notes. The level of pedestrian service for areas, ramps, and lines in alternative scenarios tends to be better than the planned scenario. The need for anticipation when the station has been operating due to various possible scenarios that affect the level of service of LRT Harjamukti Station, Cibubur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Amaliyah
"Masinis bekerja pada lingkungan dengan bahaya fisik dan psikologis yang cukup signifikan untuk menyebabkan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menggali pengalaman stres yang dialami serta faktor-faktor penyebab stres kerja pada masinis kereta api di Daerah Operasional 3 Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan dengan metode wawancara mendalam. Triangulasi sumber dan metode dilakukan dalam penelitian ini untuk mempertahankan objektivitas data. Informan dalam penelitian ini adalah 10 orang masinis, manajer unit usaha kesehatan, kepala UPT kru masinis serta petugas medis pengecekan kru kereta api. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres pada masinis disebabkan karena bahaya pekerjaan berupa risiko kecelakaan/cidera, bising serta asap, konteks pekerjaan berupa tanggung jawab dan konten pekerjaan berupa beban kerja.

Locomotive engineers work in the environment that has physical and psychological hazard which may cause work stress significantly. The aim of this study is to identify and to explore locomotive engineer’s experience regarding work stress and factors that may cause work stress in PT. Kereta Api Indonesia Operational Region 3 Cirebon. This research is a qualitative research using in depth interview as a method to collect the data. Triangulation sources and method are conducted to keep the objectivity. Interviews were conducted with 10 locomotive engineers, manager of health care center, head of locomotive crew and medical worker of railway crew. The result of this study shows that work stress on locomotive engineers caused by work hazard such as risk of accident or injury, noise and smoke from the operation of locomotive, context of work such as responsibility and content of work such as workload."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Berlian
"Skripsi ini membahas mengenai Komite Nasional Kewenangan Transportasi (KNKT) dan Kepolisian yang memiliki kewenangan yang beririsan dalam hal penanganan kecelakaan transportasi kereta api, dimana KNKT memiliki kewenangan untuk melakukan investigasi kecelakaan transportasi, sedangkan Kepolisian memiliki kewenangan untuk melakukan penyidikan.
Untuk mempermudah pemahanan, skripsi ini mengambil contoh kasus kecelakaan KA S5 (Fajar Utama Ekspres) dan KA BBR1 (Babaranjang) pada tahun 2005. Skripsi ini merupakan penelitian hukum normatif yang berfokus pada hukum positif yang mengatur mengenai kewenangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan Kepolisian Republik Indonesia dalam penanganan kecelakaan transportasi kereta api.
Pokok permasalahan dari skripsi ini adalah mengenai kewenangan yang beririsan antara KNKT dan Kepolisian dalam penanganan kecelakaan transportasi, kemudian bagaimana pelaksanaan dan pengaturan dari kewenangan yang beririsan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui KNKT dan Kepolisian dalam hal kecelakaan transportasi kereta api dan untuk mengetahui mengenai penanganan kecelakaan transportasi kereta api dalam hal kewenangan yang beririsan antara KNKT dan Kepolisian.
Hasil penelitian dari skripsi ini adalah bahwa KNKT dan Kepolisian perlu mengatur secara jelas mengenai kewenangan yang beririsan dalam penanganan kecelakaan transportasi kereta api dan keduanya perlu menentukan bentuk pengaturan yang tepat untuk mengatur kewenangan yang beririsan tersebut.

This thesis discusses about the National Transportation Safety Committee (NTSC) and the Police which have intersecting authority in handling railway accidents, where the NTSC has the authority to conduct transportation accident investigations, while the Police have the authority to carry out investigations.
To make it easier to understand, this thesis takes the case of the KA S5 (Fajar Utama Express) and KA BBR1 (Babaranjang) accidents in 2005. This thesis is a normative legal research that focuses on positive law governing the authority of the National Transportation Safety Committee and the Indonesian National Police in handling railway accidents.
The main problem of this thesis is about the authority which intersects between the NTSC and the Police in handling transportation accidents, then how the implementation and arrangement of the authorities intersect. The purpose of this study is to find out about the NTSC and the Police in handling the railway transportation accidents and to find out about the handling of railway transportation accidents in terms of the authority that intersected between the NTSC and the Police.
The results of this research are the NTSC and the Police need to clearly regulate the authority that intersects in handling of train transportation accidents and both of them need to determine the appropriate form of regulation to regulate the intersecting authority.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amantha Wijaya Kusuma
"KRL commuter line sebagai salah satu moda transportasi yang digunakan warga Jabodetabek, sampai saat ini belum optimal dalam menerapkan manajemen sekuriti. Walaupun sudah dilakukan perubahan saat masa sebelumnya, namun hingga saat ini ancaman dan gangguan masih berpeluang besar terjadi. Terkait dengan hal ini penulis berusaha ingin menganalisis penerapan manajemen sekuriti di PT. KCI, faktor pendukung dan penghambat serta manajemen sekuriti ideal yang diterapkan. Penulis menggunakan Situasional Crime Prevention sebagai Grand Theory, Teori Kebutuhan yang menjadi Middle Theory dan Model Analisa SWOT sebagai Applied Theory. Selanjutnya metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode purposive sampling, sumber data primer dan sekunder, teknik pengumpulan melalui wawancara, pengamatan dan studi kepustakaan, serta dianalisis secara reduksi, sajian dan penarikan kesimpulan. Hasil penulisan ini pertama menyimpulkan bahwa PT. KCI telah menerapkan manajemen sekuriti walaupun belum berjalan optimal. Kedua terdapat faktor pendukung (penyediaan fungsi manajemen dan sinergitas TNI dan Polri melalui penempatan jabatan struktural) dan penghambat (minimnya fasilitas pengamanan di stasiun dan KRL dan jumlah petugas satpam yang sedikit).

Commuter line KRL as one of the modes of transportation used by Jabodetabek residents, until now has not been optimal in implementing security management. Although changes have been made in the previous period, until now threats and disturbances are still likely to occur. Related to this, the writer tries to find out the analyze of security management at PT. KCI, supporting and inhibiting factors and ideal security management applied. The author uses Situational Crime Prevention as the Grand Theory, the Theory of Needs as the Middle Theory and the SWOT Analysis Model as the Applied Theory. Furthermore, the research method used is a qualitative approach with purposive sampling method, primary and secondary data sources, collection techniques through interviews, observations and literature studies, and analyzed by reduction, presentation and drawing conclusions. The results of this paper first conclude that PT. KCI has implemented security management even though it has not run optimally. Second, there are supporting factors (providing management functions and synergy between the TNI and Polri through the placement of structural positions) and inhibiting factors (lack of security facilities at stations and KRL and a small number of security guards)."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Romansyah
"Kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada saat ini telah mencapai kondisi yang sangat memprihatinkan. Selama periode tahun 1989-1999, walaupun tingkat kecelakaan di Indonesia masih tergolong tinggi, namun pada beberapa wilayah di Indonesia terlihat bahwa tingkat fatalitas kecelakaan yang terjadi telah mengalami penurunan, antara lain: DKI Jakarta penurunan rata-rata 14,44 persen pertahun, Jawa Barat 13,85 persen pertahun, Jawa Timur 10,00 persen pertahun, Jawa Tengah 9,82 persen pertahun dan Bali 7,64 persen pertahun.
Skripsi ini merupakan suatu studi awal untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya tingkat kecelakaan dan jumlah korban yang terjadi akibat kecelakaan itu sendiri pada 5 propinsi di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali. Kriteria pemilihan lokasi studi, antara lain: (1) Untuk DKI Jakarta sebagai kota metropolitan, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah secara keseluruhan dapat melihat kondisi data kecelakaan pulau dengan penduduk terpadat di Indonesia, (2) Sedangkan propinsi Bali merupakan daerah wisata yang memiliki jumlah pendatang/pelancong dari luar negeri (tourist) yang paling besar dibanding propinsi lainnya di Indonesia.
Data kecelakaan diolah dengan menggunakan aplikasi teknik statistika yaitu metode korelasi dan regresi dengan perangkat bantu program SPSS versi 10. Setiap model kecelakaan (model jumlah kecelakaan dan model jumlah korban) sebagai variabel dependennya, akan ditentukan faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhinya (jumlah mobil penumpang, mobil beban, mobil bus, sepeda motor, panjang jalan dan jumlah penduduk) sebagai variabel independennya. Kesignifikanan bahwa faktor-faktor independen tersebut mempengaruhi model yang terjadi, ditunjukkan oleh nilai probability model. Parameter lain yang menunjang antara lain: nilai R-square, nilai Durbin-Watson, nilai t-hitung serta koefisien korelasi. Kesemua parameter tersebut harus menunjang satu sama lainnya. Dan untuk mendapatkan suatu model kecelakaan yang baik, maka perlu dilakukan beberapa uji model sebelumnya, yang terdiri dari: uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji multikolinieritas maupun uji signifikansi model.
Berdasarkan data dari DITLANTAS POLRI untuk periode 1989-1999 jumlah kecelakaan DKI Jakarta dipengaruhi oleh jumlah mobil bus dan penduduk, Jawa Barat oleh jumlah mobil penumpang dan penduduk, Jawa Tengah oleh jumlah mobil penumpang, mobil bus dan penduduk, Jawa Timur oleh jumlah mobil penumpang, mobil bus dan penduduk, dan Bali oleh jumlah mobil bus dan penduduk. Sedangkan fatalitas kecelakaan yang terjadi di DKI Jakarta dipengaruhi oleh jumlah sepeda motor dan penduduk, Jawa Barat oleh jumlah mobil penumpang, sepeda motor dan penduduk, Jawa Timur olehjumlah sepeda motor dan penduduk, Jawa Tengah oleh jumlah mobil beban, sepeda motor dan penduduk, dan Bali oleh jumlah mobil bus dan penduduk.
Perbandingan kondisi kecelakaan pada masing-masing daerah dapat juga dilakukan dengan mengacu pada parameter yang dikembangkan oleh Smeed, yaitu menghubungkan antara besarnya fatalitas kecelakaan yang terjadi dengan jumlah kendaraan bermotor dan populasi. Nilai-nilai indeks kecelakaan terbagi dalam 2 kelompok yaitu Traffic Safety Index dan Personal Safety Index. Traffic Safety Index untuk DKI Jakarta sebesar 1,93; Jawa Barat 15,89; Jawa Timur 8,18; Jawa Tengah 6,58 dan Bali sebesar 10,20. Sedangkan Personal Safety Index untuk DKI Jakarta sebesar 0,53; Jawa Barat 0,44; Jawa Timur 0,51; Jawa Tengah 0,59 dan Bali 2,33. Disamping itu nilai a dan _ (parameter Smeed) untuk DKI sebesar 0,00007 dan 0,0760; Jawa Barat 0,00003 dan 1,078; Jawa Timur 0,00002 dan 1,440; Jawa Tengah 0,00001 dan 1,481; serta Bali 0,00023 dan 0,572. Dengan mengamati tingkat fatalitas kecelakaan yang terjadi, maka dapat ditentukan upaya yang tepat untuk menguranginya di masa mendatang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Mitra Abadi, 2009
R 363.12 Und
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Oke Dwiraswati
"Isu kesehatan terkait keamanan obat dan makanan semakin meningkat, terlebih ketika teknologi informasi berkembang sangat pesat di era revolusi industri 4.0. Kebijakan atau isu obat dan makanan yang berkembang dapat menimbulkan berbagai opini di masyarakat. Untuk mengetahui opini masyarakat dengan cepat dapat dilakukan melalui analisis sentimen dari media sosial seperti Twitter, dan juga dari pengaduan yang disampaikan ke BPOM sebagai lembaga yang berwenang dalam pengawasan obat dan makanan di Indonesia. Opini atau sentimen tersebut akan dianalisis sehingga dapat diketahui kebijakan atau isu mana yang mendapatkan sentimen positif atau negatif. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah pendekatan yang dapat menganalisis sentimen masyarakat terhadap kebijakan atau isu obat dan makanan.
Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem untuk analisis sentimen terhadap kebijakan atau isu obat dan makanan dari Twitter yang diintegrasikan dengan sistem layanan informasi dan pengaduan obat dan makanan menggunakan metode pengklasifikasian berbasis machine learning, yaitu Naive Bayes Classifier (NBC). Dilakukan serangkaian tahapan yaitu pengumpulan data dari Twitter dan aplikasi Sistem Layanan Informasi dan Pengaduan Obat dan Makanan sesuai kata kunci, kemudian preprocessing (cleansing, case folding, tokenizing, normalisasi dan eliminasi stopwords), serta proses klasifikasi dengan algoritma NBC untuk mendapatkan hasil dengan kategori positif atau negatif.
Dari hasil uji dengan 10-fold cross validation diperoleh nilai akurasi tertinggi 88% dengan rincian nilai precission 81%, recall 100% dan f-measure 90%, dengan jumlah data latih 540 (270 negatif, 270 positif) dan data uji 60. Hasil analisis sentimen ditampilkan dalam bentuk dashboard. Data hasil analisis sentimen dapat menjadi masukan dalam penanganan respon cepat terhadap isu obat dan makanan selanjutnya dapat dirumuskan strategi KIE yang tepat ke masyarakat.

Health issues related to drug and food security are increasing, especially in the current digital era of industrial revolution 4.0 when information technology is developing very rapidly. Drug and food policies or issues can lead to various opinions in the community. To find public opinion quickly, it can be done through an analysis of sentiments from Twitter, also from complaints/information requests submitted to BPOM as an institution authorized to control drug and food in Indonesia. Opinions will be analyzed so that policies or issues can get positive or negative sentiments. Therefore, an approach is needed that can analyze community sentiment towards drug or food policy or issues.
This study aims to design a system for the sentiments analysis on policies and issues of drugs and food, integrated with the information and complaints service system using machine learning-based classification methods, namely Naive Bayes Classifier (NBC). There are series of stages, namely data collection and application of Information and Complaints Service System for Drug and Food according to keywords, then preprocessing (cleansing, case folding, tokenizing, normalization and elimination of stopwords), and the classification process using the NBC algorithm to get results with categories positive or negative.
From the results of the test with 10 fold cross validation, the highest accuracy value is 88% with detailed precission values 81%, recall 100% and f-measure 90%. with the number of training data 540 (270 negative, 270 positive) and 60 test data. The sentiment analysis results are displayed in the dashboard. Data from sentiment analysis can be an input in handling rapid responses to drug or food issues, then can formulate appropriate education strategies to the community. Key words: Sentiment analysis, drug and food, Twitter, information and complaints service system, naive bayes classifier.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bahrain Munir
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko pipa bawah laut milik PT. AZ yang terdampak proyek reklamasi kilang PT. XY berlokasi di perairan Jawa Barat. Menggunakan penilaian risiko proteksi pipa bawah laut DNVGL-RP-F107, penelitian memperhatikan Skenario Bahaya Besar yang teridentifikasi, yaitu: kejatuhan jangkar (dropped anchor) dan pengerukan tanah (soil excavation). Objek penelitian difokuskan pada pipa bawah laut berdiameter 12” dari GG A ke OPF (Onshore Processing Facilities) dalam kondisi terkubur dengan tingkat kedalaman 2 meter dari KP 24,6 ke KP 34,713 dekat area Reklamasi kilang seluas 280 Ha. Penelitian menggunakan data sekunder yang melingkupi karakteristik dan properti pipa bawah laut, karakteristik kapal serta jangkar yang melintas, dan aktivitas pengerukan tanah. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif analitik yang mengutamakan indepth-analysis. Hasil penelitian menunjukkan konsekuensi dropped anchor mendapat level kerusakan pipa D1, yang artinya tidak diperlukan tambahan safeguard untuk menurunkan residual risk. Untuk penilaian risiko soil excavation nilai initial risk yang dihasilkan adalah 9 (medium) dengan tingkat kerusakan D3 sehingga direkomendasikan safeguard tambahan untuk menurunkan residual risk menjadi Tolerable (ALARP). Beberapa saran ditambahkan untuk menjamin keselamatan operasi pasca proyek.

This study aims to analyze the risk on subsea pipeline of PT. AZ affected by the PT. XY refinery reclamation project located on West Java Coastal. Using the DNVGL-RP-F107 subsea pipeline protection risk assessment, the study pays attention to the identified Major Accident Event, i.e., dropped anchor and soil excavation. The object of this research is focused on the 12” diameter subsea pipeline from GG A to OPF (Onshore Processing Facilities) with 2 meters burial depth from KP 24.6 to KP 34,713 near the 280 Ha refinery vii Universitas Indonesia reclamation area. This study uses secondary data covering the characteristics and properties of the subsea pipeline, the passage ships/tugboat and deployed anchors, and the soil excavation activity. The approach used is quantitative descriptive analytic which prioritizes in-depth analysis. The results shows that the consequence of dropped anchor is with pipe damage level of D1 which means that no additional safeguard is needed to further reduce the residual risk. On soil excavation risk assessment, the initial risk value generated is 9 (medium) with pipe damage level of D3, therefore some additional safeguards recommended so that the residual risk becoming Tolerable (ALARP). Some additional advises are provided to ensure post-project operational safety."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>