Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16400 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harmita
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Rita Uli Mediana
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S31953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1992
S31900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmita
"ABSTRAK
Telah diteliti kadar kolesterol dalam limbah udang putih (Penaeus Merguiensi) secara kolorimetri berdasarkan reaksi Liebermann-Burchard (L-B) dan kromatografi gas cair secara langsung sebagai bentuk alkohol maupun derivatisasi sebagai eter trimetilsilil. Penyiapan bahan dilakukan tiga kali menggunakan petroleum eter. Kadar sterol total dalam limbah udang putih adalah 2,10 +- 0,06 mg/g bahan, berdasarkan reaksi L-B dan kadar kolesterol adalah 2,06 +- 0,04 mg/g bahan secara kromatografi gas-cair sebagai bentuk alkohol dan 2,05 +- 0,03 mg/g bahan sebagai eter trimetilsilil."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
R. Nida Sopiah
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T39898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparjo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Sulistiyani
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
S29692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Salami
"Udang merupakan komoditas yang penting bagi hasil perikanan Indonesia, sehingga menyebabkan meningkatnya industri pengolahan udang yang dapat menghasilkan produk samping berupa limbah kulit dan kepala udang. Kulit udang mempunyai tiga komponen utama, yaitu khitin, mineral dan protein. Khitin yang terdapat dalam kulit udang dapat diperoleh dengan proses isolasi dengan cara deproteinasi dan demineralisasi. Turunan khitin yaitu khitosan yang dapat diperoleh melalui proses deasetilasi khitin.
Industri tekstil merupakan salah satu industri yang berkembang dewasa ini. Hal ini menyebabkan banyaknya limbah cair yang dihasilkan selama prosesnya. Limbah ini mempunyai sifat asam atau alkali , berwarna, keruh dan mengandung bahan-bahan organik dan anorganik yang cukup tinggi . Sehingga perlu ditangani terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan.
Khitin yang terbentuk dengan metode yang sudah dimodifikasi menghasilkan khitin dengan kadar air =1,23% , kadar mineral = 0,22%. Kadar protein 3,18% , derajat deasetilasi = 44,15% dan rendemen 28.69%. Sedang khitosan yang terbentuk menghasilkan kadar air = 0,69%, kadar mineral = 0,55%, kadar protein = 2,28%, derajat deasetilasi = 75,40% dan rendemen = 18,78%.
Proses koagulasi optimum dengan koagulan khitosan dilakukan dengan konsentrasi khitosan 50 ppm pada pH 8 dan lama pengadukan 15 menit, yang dapat menurunkan nilai BOD = 76,955%; COD = 83,169%; padatan tersuspensi = 53,556% dan kekeruhan 83,085%, sedang proses koagulasi dengan FeS04 400 ppm dapat menurunkan nilai BOD = 90,849% ; COD = 83, 333% ; padatan tarsuspensi = 56,560% dan kekeruhan = 97,408%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermin Katrin Harantung
"Walaupun iradasi gamma pada dosis radurisasi dapat menurunkan jumlah mikroba pembusuk sehingga dapat mempernanjang kesegaran udang, namun dalam batas dosis tertentu diduga dapat rnenyebabkan denaturasi protein udang.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan batas dosis iradiasi dalam upaya memperpanjang kesegaran udang, dengan mempelajari kemungkinan terjadinya denaturasi protein udang akibat iradiasi gamma Untuk mengetahui hal tersebut, dilakukan penentuan hidrolisis protein oleh tripsin, kelarutan protein, aktivitas spesifik Ca-TPase aktotniosln, dan pengamatan perubahan struktur protein udang dengan metode elektroforesisdisk gel poliakril amid. Udang yang dikemas dalam kantong-kantong plastik diiradiasi dalam Iradiator Panorama Serba Guna di PAIRBATAK dengan dosis sebesar 0, 1, 2, 3, 4, dan 5 kGy, pada laju dosis sebesar 5 kGy/Jam.
Ditinjau dari penentuan hidrolisis oleh tripsin, kelarutan protein dan penentuan spesifik Ca-ATPase aktomiosin, pengaruh iradiasi gamma pada protein udang mulai tenlihat pada udang yang d13.radiasi dengan dosis 3 kGy selanjutflya ha1 ma diperkuat oleh hasil pemasahan protein udang secara elektrofore-51$ Padandang yang dimradmasm dengan dosis 4 kGy dan 5 kGy mulai terlihat perubahan pada protein yaitu munculnya pita protein yang baru.
Sebagai kesimpulan dapat disarankan bahwa dosis iradiasi gamma yang kurang dari 3 kGy dapat dagunkan untuk memperpanjang kesegaran udang, tanpa menyebabkan perubahan karaktenistik protein udang P.ada dosis 3 kGy tau lebih akan menyebabkan protein udang terdenaturasi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fl. Susiwi Lasmiwati M
"Ha Lam usaha mencari sumber sterol yang potensial
sebagai bahan dasar untuk memproduksi hormon steroid,
telah diteliti kepaia udang putih (Penaeus merguiensis).
Panelitian dilakukan dengan tujuan menilai
kemungkinan penerapan metoda enziinatik CHOD-PAP terhadap
udang dengan pereaksi siap pakai C reagen Kit ) yang
digunakan untuk penetapan kadar Kolesterol dalam darah.
sebagai pembanding digunakan metode Kromatograf i Gas
dengan fase diam SE-30 5 % pada Chromosorb W-HP dan
temperatur kolom 260°C. Juga untuk menentukan bentuk
Kolesterol dalam udang, dalam bentuk yang larut dalaia
air atau tidaJ^ serta untuk mengetahui apakah pereaksi
enzimatik CHOD-PAP dapat bereaksi dengan Fitosterol.
Dengan metode enzimatik CHOD-PAP dan Kromatografi
Gas diperoleh kadar Kolesterol dalam ekstrak eter
2,08 ± 0,55 dan 2,07 ± 0,41 mg/g sampel. Dengan metoda
enzimatik CHOD-PAP dan Kromatografi Gas diperoleh kadar
Kolesterol dalam ekstrak air 1,98 ± 0,34 dan 1,82 ±
0,31 mg/g sampel. n
Pada ekstraksi Kolesterol dengan eter diduga
ada zat yang mengganggu penetapan kadarnya secara enzima
tik CHOD-PAP sehingga disimpulkan bahwa metoda ini belum
dapat digunakan untuk ekstrak eter.
Kolesterol dalam udang berada dalam bentuk yang
larut dalam air ± 90 %. Fitosterol ternyata dapat bereaksi dengan pereaksi enzimatik CHOD-PAP sehingga reagen
ini tidak spesifik untuk penetapan kadar Kolesterol.

To seek potential sources of sterols as raw
material to produce steroid hormones, head of white
shrimp ( Penaeus merguiensis ) has been investigated.
The investigation is done for evaluating the
possibility of application of CHOD-PAP enzyifiatic method
on shrimp using ready for use x'eagent available for
the determination of Cholesterol in sera. As a standard
Gas Chromatogreiphic method is used with SE-30 5 % on
Chromosorb W-HP, column temperature 250°C. To know
whether CHOD-PAP enzymatic reagent could react with
Phytosterols.
By enzimatic CHOD-PAP and Gas Chromatographic
methods on the ether extract Cholesterol contents of
2,08 ± 0,55 and 2,07 ± 0,41 mg/g sample were obtained.
By enzymatic CHOD-PAP and Gas Chromatograpic methods
on the water extract Cholesterol contents of 1,98 ±
0,34 and 1,82 ± 0,31 mg/g sample were obtained.
When extracted with ether, a substance
interfering with CHOD-PAP enzymatic determination
seemed to be present so that it' s concluded that this
method couldn't be used yet for the ether extract.
Cholesterol in shrimp exists in soluble form for about
90 %. Infact, Fhytosterol could react with enzymatic
CHOD-F•? reagent so that this reagent isn ^ t spesific
for detexmsination of Cholesterol.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S31771
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>