Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29083 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoki Yulizar
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Barri
"PT. KIA Serpih Mas Karawang memproduksi keramik lantai yang proses pembakarannya menggunakan bahan bakar gas alam. Gas alam ini dipasok oleh PT. Perusahaan Gas Negara Jakarta. Namun sejak terjadinya krisis moneter harga bahan bakar gas alam terus meningkat akibat kenaikan kurs mata uang asing, yang mengakibatkan biaya produksi keramik lantai semakin naik. Untuk mengatasi hal ini maka perlu pemikiran untuk mencari bahan bakar alternatif dan cadangannya yang cukup untuk digunakan dalam jangka waktu lama. Salah satu bahan bakar yang mungkin dapat digunakan dalam industri keramik lantai adalah batubara.
Dalam tugas akhir ini disajikan proses pembakaran batubara secara tidak langsung yaitu batubara diubah dulu menjadi produk gas sebelum dipakai menjadi bahan bakar alternatif. Teknologi proses ini disebut gasifikasi batubara. Batubara digasifikasi dalam reaetor Lurgi menjadi produk gas. Produk gas tersebut mempunyai komposisi (dalam % mol) yaitu H2 = 23,8 %, CO = 16,5%, CHi = 4,1%, CO2 = 13,5 % dan pengotor seperti H2S dan COS sejumlah 0,8 %. Gas yang dihasilkan kemudian dimurnikan dari kandungan asam atau pengotor sehingga memenuhi standar kesehatan, keamanan, dan memproteksi peralatan proses.
Kebutuhan kalor gas alam sebesar 26.870.400 Btu/jam kemudian dibandingkan dengan nilai kalor hasil gasifikasi batubara, dengan jumlah batubara sebanyak 2400 Ib/jam untuk memproduksi 10.000.000 m2 keramik lantai per tahun. Dari hasil perhitungan didapat biaya proses produksi gas batubara sebesar 1.695.853,018 USS per tahun. Biaya ini lebih murah dibandingkan dengan pemakaian gas alam sebesar 1.994.642,207 USS per tahun. Namun ada tambahan biaya modal peralatan proses gasifikasi batubara sebesar 13.039.262 USS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S49400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Untuk meningkatkan utilisasi cadangan gas marjinal di beberapa wilayah
Indonesia (remote area) dibutuhkan usaha memanfaatkan gas tersebut menjadi
produk yang mempunyai nilai tambah tinggi dan layak secara ekonomi. Salah satu
alternatif pemanfaatan gas alam marjinal tersebut adalah dengan mengkonversi gas
alam menjadi bahan bakar sintetik (Gas-to-Liquids/GTL) melalui sintesis Fischer-Tropsch.
Teknologi GTL telah dilaporkan dapat meningkatkan utilisasi gas alam
marjinal menjadi produk BBM yang bermutu tinggi. Teknologi yang dipakai pada
penulisan ini adalah sintesis Fischer-Tropsch pada temperatur rendah (220-25O°C)
dengan menggunakan reaktor tipe multitubular fixed bed yang mampu
memproduksi middle distillale (Kerosene dan Diesel) dengan yield > 85 % wt.
Kapasitas yang digunakan sebesar 50.000 BPD dengan umpan gas alam 500 MMScfD yang
berasal dari lapangan Matindok, Sulawesi Tengah.
Untuk mengetahui kelayakan tekno-ekonomi dari proses GTL ini dilakukan
analisis keuntungan (profitability) dan kepekaan (sensitivity). Dari hasil
perhitungan, untuk kapasitas kilang GTL sebesar 50.000 BPD diperlukan investasi
sebesar US$ 1,25 Billion dengan diperoleh NPV sebesar US$ 694.047.597, IRR 12,61%,
NRR 2,74%, dan PBP 5,81 tahun."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Belanto Hadiwido
"Minyak bumi merupakan sumberdaya alam tak terbarui yang membutuhkan pengelolaan secara berkelanjutan. Pemanfaatan minyak bumi di Indonesia sampai dengan saat ini sebagian besar untuk kebutuhan yang nilai dan umur pemanfaatannya rendah yaitu dipergunakan sebagai Bahan Bakar Minyak bumi (BBM) sebagai salah satu produk dari minyak bumi. Seharusnya minyak bumi diproduksi menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis dan umur pemakaian yang Iebih lama dari pada hanya dipergunakan sebagai bahan bakar yang memiiiki umur manfaat yang sebentar dan nilai ekonomis yang rendah. Hal ini sesuai dengan tujuan pengelolaan minyak bumi secara berkelanjutan Konservasi minyak bumi dengan mekanisme harga tidak akan berhasil memutus ketergantungan masyarakai pengkonsumsi BBM tanpa adanya perubahan persepsi atau penyadaran dan penyediaan Bahan Bakar Alternatif (BBA). BBA yang paiing layak dipergunakan untuk memutus ketergantungan tersebut adalah Gas bumi yang keberadaannya masih lebih banyak dibandingkan minyak bumi dan bahan bakar gas secara umum tidak terlalu berbeda dari minyak bumi. Setelah masyarakat beralih pada Bahan Bakar Gas (BBG) maka iangkah selanjutnya adaiah menyiapkan bahan bakar altematif berasal dan minyak nabati yang merupakan sumberdaya alam terbarui Strategi pengalihan dari BBM menuju ke BBG atau Bahan Bakar Elpiji (BBE) merupakan gabungan dua kegiatan yaitu Kampanye. Iklan penyadaran masyarakat akan Nilai Strategis minyak bumi dan Program Penyediaan Peralatan Konversi BBG produksi dalam negeri yang akan melibatkan industri kecil yang diharapkan dapat menciptakan Iapangan pekerjaan baru disetiap pelosok daerah di Indonesia. Penempatan harga BBM keharga yang layak akan meningkatkan nilai saing dalam APBN Indonesia dengan negara Iain termasuk negara-negara tetangga kita."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T16803
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Mulatua
"Salah satu alternatif pemanfaatan cadangan gas alam Natuna yang memiliki cadangan gas alam dalam jumlah besar yaitu sekitar 4,5 triliun meter kubik adalah dengan memproduksi gas sintesis yang kemudian digunakan untuk mendirikan beberapa pabrik petrokimia, bahan bakar sintetik secara simultan atau ko-produksi.
Berdasarkan analisa awal maka pabrik yang akan dianalisa adalah pabrik synfuel dan pabrik DME. Analisa yang dilakukan didasarkan pada sintesis proses dcngan menggunakan lisensi dari NKK, Haldor Topsoe dan MTG. Analisa teknis yang dilakukan mcliputi kinerja proses yang didasarkan pada efisiensi karbon dan panas. Sedangkan untuk analisa ekonomi meliputi laju dan waktu pengembalian modal, kepekaan terhadap perubahan harga bahan baku dan produk, kapasitas produksi, dan tingkat suku bunga.
Efisiensi karbon kimiawi dan total dari pabrik synfuel adalah sebesar 99.18 % dan 82.61 % sedangkan efisiensi panas kimiawi dan total sebesar 78.39% dan 75.62%. Efisiensi karbon kimiawi dan total untuk proses DME adalah sebesar 99.55 % dan 79.1 % sedangkan efisiensi panas kimiawi dan total sebesar 86.25% dan 67.96%. Sedangkan untuk analisa ekonomi proses synfuel untuk kapasitas produksi 630.000 ton/tahun diperoleh investasi sebesar US$ 3.004.817.898 dengan nilai NRR 50.9 %, IRR 65.3 %, PBP 3.84 tahun dan NPV sebesar US$ 20.083.441.553 hasil ini menunjukkan keuntungan yang sangat baik bila dilihat dari keempat parameter tersebut. Sedangkan untuk proses DME untuk kapasitas produksi 2.200.000 ton/tahun diperoleh investasi sebesar 1.120.816.905 dengan NRR 3.04% IRR 13.62%, PBP 8.52 tahun dan NPV US$ 506.581.188, hasil ini kurang memberikan keuntungan yang cukup terlebih waktu pengembalian lebih besar dari 8 tahun.
Analisa kepekaan kelayakan ekonomi proses synfuel terhadap NRR, IRR, PBP dan NPV lebih banyak dipengaruhi oleh produk Asam Formiat karena kapasitas produksi yang sangat besar dan nilai jual yang sangat tinggi, sedangkan untuk proses DME maka untuk meningkatkan akan keuntungan dari pabrik DME agar memenuhi kelayakan secara ekonomis maka produksi DME harus dinaikkan mulai dari 25 % dari kapasitas dasar.

One of the alternatives for the utilization of Natuna's gas reserve with around 4.5 TCM is by producing synthetic gas that will be used to build several petrochemical plants and synthetic fuels simultaneously (co-production).
Based on pre analysis, plants that will be analyzed is synfuel and DME plants. The analysis is based on synthesis process by using license from NKK, Haldor Topsoe and MTG. Technical analysis that will be applied include process performance based on carbon and heat efficiency. The economical analysis includes rate of investment and payback period, sensitive of raw changing material and product prices, production capacity and interest rate.
The efficiency chemical carbon and total of synfuel plant are 99.18 % and 82.61 % while the efficiency chemical heat and total are 78.39 % and 75.62 %. The efficiency chemical carbon and total for DME plant are 99.55 % and 79.10 %, while the efficiency chemical heat and total are 82.65 % and 67.95 %. For economical analysis of synfuel production capacity is 630.000 ton per anum, investment gained are US$ 3.004.817.898 and value of NRR 50.9 %, IRR 65.3 %, PBP 3.84 years and NPV US$ 20.083.4.41.553. These result shown the best benefit for four parameters mentioned above. DME process for production capacity is 2.200.000 ton per anum investment gained are US$ 1.120.816.905 with NRR 3.04%, IRR 13.62%, PBP 8.52 years, and NPV US$ 506.581.188, these result gives less enough benefit especially for payback period more than 8 years.
Sensitive analysis of synfuel process shown that NRR, IRR, PBP and NPV more influenced by formic acid as by-product because of the high production capacity and the very high product prices. While for DME process to increase the benefit from DME plant to be economically feasible, the DME production must be increased from 25 % from base capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8152
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herizal
"Salah satu alternatif pemanfaatan gas alam adalah sebagai bahan baku untuk memproduksi bahan bakar sintetik dengan menggunakan teknologi GTL (Gas To Liquid), dimana prosesnya terdiri dan tiga tahapan, yaitu produksi syngas, sintesis Fischer-Tropsch dan Upgrading product atau peningkatan mutu produk. Teknologi yang digunakan untuk memproduksi syngas ialah teknlogi Autothermal Reforming yang dapat menghasilkan syngas dengan rasio H2/CO sebesar 2 yang merupakan persyaratan umpan syngas untuk sintesis Fischer-Tropsch dengan menggunakan reaktor slung. Sedangkan teknologi yang digunakan untuk upgrading product adalah teknologi minyak bumi yang menggunakan destilasi atmosferis dan reaktor hydrotreating serta hydrocracking. Produk diesel yang dihasilkan mempunyai cetane number 77, kerosene dengan smoke point 29 serta naptha dengan APi 89 dan SG 0, 64. Efisiensi energi untuk unit Upgrading sebesar 82%, karbon 80% serta efisiensi energi untuk kilang GTL Matindok 53% sedangkan efisiensi karbon sebesar 71%. Analisa kelayakan untuk kapasitas 80.000 BPD menghasilkan nilai NPV 541,15 Juta US$, /RR sebesar 15,37% dan PBP selama 7,18 tahun dengan nilai investasi sebesar 2.309 Juta US$. Sedangkan dan analisa sensitivitas terhadap perubahan kapasitas, fluktuasi harga gas dan crude oil memperlihatkan bahwa harga gas merupakan faktor yang dominan dalam mempengaruhi nilai NPV. Dengan jumlah cadangan komulatif sebanyak 6,14 TSCF, maka dapat dibangun delapan train kilang GTL dengan kapasitas 80.000 BPD yang dapat dioperasikan selama 25 tahun.

One of the alternative for the utilization of natural gas is raw material for produced synthetic fuel with use GTL technology, where the process consist of tree step, the first step is synthesis gas production, the second step is synthesis Fischer-Tropsch and the third step is upgrading product. The technology can be used for synthesis gas production is Autothermal Reforming, where the process can produce synthesis gas with H2/CO ratio = 2 that is requirement for the feed to synthesis Fischer-Tropsch which used slurry reactor. The technology can be used for upgrading product is petroleum refinery technology that applied atmospheric distillation, hydrotreating and hydrocracking reactor. Diesel fuel was produced from upgrading unit have cetane number 77, kerosene with smoke point about 29 and naphtha have API and Energy and carbon efficiency for upgrading unit is about 82% and 80%. Energy and carbon efficiency for GTL Matindok refwas 541.15 million US$, 1RR is of 15.37% and PBP is of 7.18 years with total investment 2,309 by million US$. Based on sensitivity analysis for plant capacity, natural gas price and crude oil price showed that natural gas prices is dominant factor for affect NPV value. With the comulatif source of Matindok fields is 6.14 TSCF we can developed eight train GTL refinery with plant capacity 80,000 BPD, and could be operated for 25 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14720
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
06 Bis s
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
R.Hari Prabowo
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T26976
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Sultansyah
"Salah satu alternatif dalam mengatasi permasalahan penyediaan kelistrikan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) yaitu melalui PLTBm sekam padi. Sekam padi yang tersedia secara besar menjadi suatu potensi untuk dijadikan feedsotck dalam proses gasifikasi, selanjutnya gas sintetik digunakan sebagai bahan bakar mesin untuk memutar generator. Lab Gasifikasi FTUI saat ini sedang berfokus kepada program riset berbasis komersialiasi dalam pembuatan PLTBm skala kecil untuk daerah 3T. Namun belum adanya penelitian pemanfaatan gas sintetik melalui spark-ignition engine di Lab Gasifikasi FTUI, sehingga dibutuhkan studi literatur pemanfaatan gas sintetik sekam padi sebagai bahan bakar spark-ignition engine. Penelitian ini berfokus kepada pengumpulan informasi untuk mengetahui karakteristik gas sintetik sekam padi, unjuk kerja pembersihan gas sintetik di Lab Gasifikasi FTUI, dan pemanfaatan gas sintetik sebagai bahan bakar spark-ignition engine. Dari studi literatur, karakteristik gas sintetik sekam padi yaitu: penyusun utama yaitu H2, CO, CH4, CO2, dan N2, LHV rendah, terdapat tar, serta terdapat variasi komposisi setiap waktunya. Gas sintetik mampu dijadikan sebagai bahan bakar spark-ignition engine meskipun terdapat penurunan daya akibat rendahnya nilai LHV, namun emisi yang lebih bersih terhadap CO, HC, dan NOx. Parameter proses yaitu AFR, ignition timing, dan rasio kompresi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap daya output dan emisi, sehingga dibutuhkan penyesuaian terhadap parameter tersebut. Rekomendasi pemanfaatan gas sintetik meliputi: meningkatkan LHV, meningkatkan kemampuan pembersihan gas sintetik, penyesuaian AFR, pengontrolan AFR otomatis, penyesuaian ignition timing, dan penggunaan mesin dengan rasio kompresi tinggi.

One alternative in overcoming the problem of providing electricity in rural areas is through the rice husk biomass gasification. Rice husk that has already available in those areas becomes potential in utilizing rice husk as a feedstock for the gasification process, then the synthetic gas is used as a fuel for spark-ignition engine to turn the generator. FTUI Gasification Laboratory is currently focusing on research to commercialization program for the development of small-scale biomass gasifier for rural areas. However, the absence of research on this topic before in FTUI Gasification Laboratory, therefore it is necessary to have a literature review focusing on the utilization of synthetic gas from rice husk biomass gasification as fuel for spark-ignition engines. This research focusing on collects information from various studies to gives an overview of the characteristics of synthetic gas from rice husk gasification, synthetic gas cleaning system performance at FTUI Gasification Laboratory, and the utilization of the synthetic gas through spark-ignition engine. From the literature, the synthetic gas from rice husk gasification is composed of the main constituent gases namely H2, CO, CH4, CO2, and N2, low LHV, has tar, and has variations in the composition of synthetic gas each time. Synthetic gas can be used as a fuel for the engine even though there is a decrease in power due to low LHV, but it gives cleaner emissions on CO, HC, and NOx. Process parameters, namely AFR, ignition timing, and compression ratio have a significant effect on output power and emissions. Therefore, the adjustments of those parameters are needed. Recommendations for using syngas as fuel for spark-ignition engine include increasing the LHV value, increasing syngas cleaning system performance, AFR adjustment, automatic AFR control, ignition timing adjustment, and using an engine with a high compression ratio."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>