Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159207 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Sukma Sajati, suvervisor
"Kurkumin merupakan bahan alam yang berasal dari tanaman kunyit (Curcuma longa Linn.) yang memiliki banyak khasiat, salah satunya yaitu antiinflamasi. Namun, kurkumin memiliki kelarutan yang sukar larut dalam air dan tingkat bioavailabilitas oral yang rendah karena metabolisme lintas pertama pada saluran pencernaan sehingga penggunaannya secara klinis menjadi terbatas. Maka dari itu, pada penelitian ini dibuat nanoemulsi kurkumin dalam bentuk injeksi parenteral yang bertujuan untuk meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas kurkumin serta mengevaluasi stabilitas fisik dan kimianya. Kurkumin diformulasikan dalam bentuk nanoemulsi parenteral dengan pembawa kombinasi minyak kelapa sawit dan minyak kelapa, lesitin telur, gliserin, sodium oleat, etanol 96%, dan aquabidest. Nanoemulsi diformulasikan menggunakan homogenizer dengan kecepatan tinggi yaitu 10000 rpm, kemudian dilakukan pengecilan ukuran partikel menggunakan ultrasonikator selama 10 menit dengan frekuensi 60 kHz. Perbandingan konsentrasi kombinasi minyak kelapa sawit dengan minyak kelapa sebesar (1:1) menghasilkan sediaan nanoemulsi kurkumin untuk injeksi parenteral yang optimum. Karakteristik nanoemulsi kurkumin yang baik diperoleh dengan penggunaan konsentrasi surfaktan 1,5% dan 3% yang ditunjukkan ukuran globul <500 nm, memiliki morfologi globul yang sferis, dan memiliki nilai viskositas yang rendah sesuai dengan karakteristik nanoemulsi untuk injeksi parenteral, sementara penggunaan konsentrasi surfaktan 1% terjadi pemisahan fase dengan adanya globul minyak pada permukaan nanoemulsi. Kestabilan yang baik dari nanoemulsi kurkumin diperoleh dengan penggunaan konsentrasi surfaktan 1,5% dan 3% berdasarkan evaluasi stabilitas fisik dan kimia dengan penyimpanan pada suhu rendah (4°C ± 2°C), suhu ruang (30°C ± 2°C), dan suhu tinggi (40°C ± 2°C) selama penyimpanan 4 minggu; uji sentrifugasi; dan cycling test.

Curcumin is a natural ingredient derived from the turmeric plant (Curcuma longa Linn.) which has wide pharmacological activity, such as antiinflammatory. However, curcumin has poor solubility in water and low level of oral bioavailability due to first-pass metabolism in the gastrointestinal tract, so the clinical use was limited. Therefore, in this study, curcumin nanoemulsion was made in the form of parenteral injection which aims to increase the solubility and bioavailability of curcumin and evaluate the stability. Curcumin was formulated in the form of parenteral nanoemulsion with carrier combination of palm oil and coconut oil, egg lecithin, glycerin, sodium oleate, 96% ethanol, and aquabidest. Nanoemulsion was formulated using high speed homogenizer at 10000 rpm, then the particle size was reduced using an ultrasonicator for 10 minutes with a frequency of 60 kHz. The combination concentration ratio of palm oil and coconut oil (1:1) resulted in the optimum preparation of curcumin nanoemulsion for parenteral injection. The good characteristics of curcumin nanoemulsion were obtained by using 1.5% and 3% surfactant concentrations which showed globule size <500 nm, spherical globule morphology, and low viscosity according to the characteristics of nanoemulsion for parenteral injection, while the used of surfactant concentration 1 % occured phase separation in presence of oil globules on the surface of the nanoemulsion. The good stability of the curcumin nanoemulsion was obtained with the use of 1.5% and 3% surfactant concentrations based on the evaluation of physical and chemical stability by storage at low temperature (4°C ± 2°C), room temperature (30°C ± 2°C), and high temperature (40°C ± 2°C) during 4 weeks storage; centrifugation test; and cycling test."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Ananda
"Andrografolid merupakan senyawa bahan alam dari Andrographis paniculata (Burm. F) Ness yang menunjukkan aktivitas antivirus. Andrografolid memiliki kelarutan air yang buruk dan bioavailabilitas yang rendah, sehingga dapat membatasi distribusi dan akumulasi dalam tubuh setelah pemberian. Nanoemulsi merupakan sistem dispersi berupa emulsi yang dapat meningkatkan kelarutan obat yang sukar larut dalam air. Nanoemulsi memiliki stabilitas jangka panjang dan kemampuan penetrasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan nanoemulsi dengan bahan aktif andrografolid menggunakan minyak kelapa sawit dan Medium Chain Triglyceride (MCT) coconut oil sebagai fase minyak yang ditujukan untuk rute parenteral sehingga dapat langsung menuju ke sistemik. Nanoemulsi dibuat dengan memvariasikan konsentrasi lesitin yang digunakan yaitu 1%, 1,5%, dan 3%. Metode pembuatan dengan ultrasonikasi kemudian dilakukan evaluasi stabilitas fisik selama 12 minggu penyimpanan pada suhu ruang (30 ± 2°C), suhu rendah (5 ± 2°C), dan suhu tinggi (40 ± 2°C). Hasil uji morfologi nanoemulsi yang diamati dengan transmission electron microscope memiliki bentuk yang sferis. Nilai ukuran globul yang dihasilkan 452,3±8,17 nm dengan indeks polidispersitas 0,129±0,01.  Hasil uji sentrifugasi pada 3800 rpm selama 30 menit dan cycling test selama 12 hari menunjukkan sediaan yang stabil dan tidak terdapat pemisahan fase. Hasil pengujian kadar diperoleh sebesar 98,91%. Penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan nanoemulsi andrografolid dengan konsentrasi lesitin 3% memiliki kestabilitan fisik yang baik selama 12 minggu penyimpanan.

Andrographolide is a natural compound from Andrographis paniculata (Burm. F) Ness which exhibits antiviral activity. Andrographolide has poor water solubility and low bioavailability, so it can limit the distribution and accumulation in the body after administration. Nanoemulsion is a dispersion system in the form of an emulsion that can increase the solubility of drugs that are less soluble in water. Nanoemulsion has long-term stability and good penetration ability. This study aims to formulate a nanoemulsion with the active pharmaceutical ingredient andrographolide using palm oil and Medium Chain Triglyceride (MCT) coconut oil as the oil phase intended for the parenteral route so that it can enter to the blood circulation directly. Nanoemulsions were made by varying the concentration of lecithin used, namely 1%, 1.5%, and 3%. Nanoemulsion were made using the ultrasonication method and then studied for physical stability for 12 weeks of storage at room temperature (30 ± 2°C), low temperature (5 ± 2°C), and high temperature (40 ± 2°C). The nanoemulsion as observed under transmission electron microscope were found to be spherical in shape. The resulted of globule size value was 452.3±8.17 nm with a polydispersity index of 0.129±0.01. Centrifugation test at 3800 rpm for 30 minutes and the cycling test for 12 days showed that the preparation was stable and there was no phase separation. The result of the drug content determination was 98.91%. This study showed that the andrographolide nanoemulsion preparation with 3% lecithin concentration had good physical stability for 12 weeks of storage."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Yuuki Iwane
"Minyak sawit merah merupakan minyak sawit murni berwarna jingga hingga merah serta mengandung karotenoid dan vitamin E dalam jumlah tinggi. Kandungan pada minyak sawit merah tersebut dapat berpotensi sebagai antioksidan pada suatu produk kosmetika. Oleh karena itu, dilakukan pembuatan nanoemulsi dengan tujuan meningkatkan stabilitas vitamin E yang mudah teroksidasi akibat paparan cahaya dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat antioksidan pada minyak sawit merah, karakteristik dan parameter mutu minyak sawit merah sesuai dengan syarat mutu SNI, serta pembuatan nanoemulsi minyak sawit merah. Aktivitas antioksidan minyak sawit merah dan nanoemulsi diukur menggunakan metode penangkal radikal DPPH. Diagram fase pseudoterner yang menggambarkan area optimum nanoemulsi diperoleh berdasarkan hasil optimasi formula yang terdiri dari campuran minyak dan smix dan dianalisa menggunakan CHEMIX School 7.0. Nanoemulsi yang diperoleh memiliki ukuran partikel <500 nm, PDI 0,283-1,000, dan zeta potensial -3,39 hingga -41,43 mV. Minyak sawit merah mengandung kadar asam lemak bebas 0,95%, bilangan iod 58,60 g Iod/100 g, dan kadar air 0,01%. Kandungan asam lemak paling dominan pada minyak sawit merah berupa asam palmitat (46,15%) dan asam oleat (34,92%). Minyak sawit merah memiliki aktivitas antioksidan lemah dengan IC50 sebesar 8128,24 ppm. Pada penelitian ini, belum diperoleh formulasi nanoemulsi minyak sawit merah dengan karakteristik dan aktivitas antioksidan yang optimum.

Red palm oil is a refined palm oil that is orange to red in color and contains high amounts of carotenoids and vitamin E. The content of red palm oil can potentially be used as an antioxidant in a cosmetic product. Therefore, a nanoemulsion was made with the aim of increasing the stability of vitamin E which is easily oxidized due to exposure to light and the environment. This study aims to determine the antioxidant properties of red palm oil, the characteristics and quality parameters of red palm oil according to the SNI quality requirements, as well as the preparation of red palm oil nanoemulsions. Antioxidant activity of red palm oil and nanoemulsion was measured using the DPPH radical scavenging method. Pseudoternary phase diagram depicting the optimum area of the nanoemulsion was obtained based on the optimization of the formula consisting of a mixture of oil and smix and analyzed using CHEMIX School 7.0. The nanoemulsion obtained had a Dv90 <500 nm, PDI 0.283-1.000, and zeta potential -3.39 up to -41.43 mV. Red palm oil contains a free fatty acid content of 0.95%, an iodine number of 58.60 g Iod/100 g, and a moisture content of 0.01%. The most dominant fatty acid content in red palm oil is palmitic acid (46.15%) and oleic acid (34.92%). Red palm oil has weak antioxidant activity with an IC50 of 8128.24 ppm. In this study, nanoemulsion formulation of red palm oil with optimum characteristics and antioxidant activity was not obtained."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriani Agustina Rezeki
"Telah dilakukan analisis terhadap minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan virgin coconut oil berdasarkan parameter yang terdapat pada SNI minyak kelapa seperti kadar air, bilangan peroksida, bilangan iod, bilangan penyabunan, dan bilangan asam, dengan menggunakan metode titrasi. Pada pengamatan hasil analisis terhadap dua sampel virgin coconut oil dari produk yang berbeda, terdapat perbedaan kualitas berdasarkan parameter SNI. Untuk minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan virgin coconut oil, perbedaan kualitas berdasarkan parameter SNI tidak terlalu besar antara ketiganya. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap asam laurat dalam keempat sampel minyak tersebut secara kromatografi lapis tipis(KLT) densitometri, namun metode ini tidak berhasil untuk menganalisanya.
Analysis of coconut oil, palm oil, and virgin coconut oil has been carried out based on SNI parameter such as water content, peroxide value, iodine value, saponification value, and acid number by using titration method. The analysis result of virgin coconut oil from difference products has showed differences quality based on SNI parameter. For the coconut oil, palm oil, and virgin coconut oil, there were small differences among them. It was also carried out Analyzing of lauric acid for all samples by thin layer chromatography densitometry, but the method applied did not work well."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2006
S33050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shilvia Agita Putri
"Mikroemulsi adalah suatu sistem yang terdiri dari campuran minyak, air, surfaktan, dan / atau kosurfkatkan. Sistem ini bersifat jernih dan stabil secara termodinamik. Mikroemulsi menjadi salah satu pilihan sebagai alternatif dalam memformulasikan obat yang kelarutannya buruk. Minyak nabati seperti minyak kelapa sawit dan virgin coconut oil (VCO) dapat digunakan sebagai pembawa pada mikroemulsi, karena minyak tersebut memiliki keunggulan diantaranya adalah dapat didaur ulang, tidak mudah terbakar, ramah lingkungan, bersifat tidak toksik, serta mudah didapatkan. Berdasarkan literatur yang sudah ada, komposisi surfaktan, cara pembuatan, dan jenis minyak mempengaruhi sifat fisikokimia dari mikroemulsi. VCO menghasilkan ukuran partikel mikroemulsi yang lebih kecil dibandingan dengan minyak kelapa sawit. Namun, pada stabilitas kimia dari mikroemulsi, minyak kelapa sawit lebih unggul dibandingkan dengan VCO. Hasil yang optimum mungkin didapatkan dengan menambahkan konsentrasi surfaktan pada mikroemulsi minyak kelapa sawit dan antioksidan pada mikroemulsi VCO.


Microemulsion is a system that consisting of a mixture of oil, water, surfactants, and / or cosurfactants. This system is clear and thermodinamically stable. A microemulsion is an option as an alternative for the formulation of drugs with poor solubility. Vegetable oils such as palm oil and virgin coconut oil (VCO) can be used as carriers for microemulsions, because these oils have advantages such as being recyclable, non-flammable, environmentally friendly, non-toxic, and easy to get. Based on the existing literature, the composition of the surfactant, the process of making the microemulsion, and the type of oil gave some differences in the physicochemical properties of the microemulsion. VCO produced smaller microemulsion particle sizes compared to palm oil. However, in the chemical stability of microemulsions, palm oil gave better result compared to VCO. The optimum result might be reached by increasing surfactant concentration on palm oil microemulsion and antioxidant on VCO microemulsion."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefano Enrico
"Sejak tahun 2006, Indonesia merupakan negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Perkembangan industri minyak kelapa sawit yang meliputi perluasan lahan bukan tanpa halangan. Pembukaan lahan baru selalu bertentangan dengan isu lingkungan hidup. Dalam penelitian sebelumnya di Malaysia, pembukaan lahan kelapa sawit baru berimplikasi negatif terhadap produksi minyak kelapa sawit dalam jangka panjang. Tesis ini membahas tentang hubungan antara luas lahan tanam, harga minyak kelapa sawit dan produksi minyak kelapa sawit di Indonesia dengan pendekatan kuantitatif menggunakan data tahunan yang meliputi luas lahan tanam, harga dan produksi minyak kelapa sawit Indonesia dari tahun 1980-2014. Data tersebut diperoleh dari Direktorat Jenderal Perkebunan. Model yang digunakan adalah vector error correction model. Empat tahap analisis dalam penelitian ini meliputi uji stasioneritas, uji kointegrasi Johansen, VECM dan kausalitas Granger. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa luas lahan tanam dan harga berpengaruh positif pada produksi dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, luas lahan tanam dan harga berpengaruh negatif terhadap produksi. Melalui kausalitas Granger terlihat bahwa luas area perkebunan memicu produksi dan produksi memicu harga. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menganjurkan agar melibatkan variabel-variabel lain yang terkait seperti ekspor minyak kelapa sawit, harga minyak kelapa sawit dunia dan harga barang substitusi.

Since 2006, Indonesia is the biggest palm oil producer in the world. Palm oil industry advancement which includes clearing is not without a hitch. Clearing is always contradict with environmental issues. In a previous study in Malaysia, increasing total area planted have negative implication towards palm oil production. This thesis examines the relationship between total area planted, palm oil price and palm oil production in Indonesia using quantitative approach with annual data of Indonesian total area planted, palm oil price and production from 1980 to 2014. The data obtained from Directorate-General of Plantation. The model used in this research is vector error correction model. Four stages of analyses which are involved are stationerity test, Johansen cointegration test, VECM and Granger causality. The findings showed that total area planted and palm oil price have positive effect on palm oil production in the long run. In the short run, total area planted and palm oil price have negative impact on palm oil production. Granger Causality shown that total area planted triggers production and production triggers price. For future studies, researcher recommends to include other related variables such as palm oil export, palm oil world price and substitute price.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46499
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Raihan Ramadhan
"Ko-pirolisis polipropilena dan minyak kelapa sawit memberikan cara pemanfaatan limbah plastik polipropilena. Penelitian ini akan meneliti reaksi ko-pirolisis di dalam reaktor tangki berpengaduk menggunakan katalis ceramic foam ZrO2/Al2O3-TiO2 untuk mengakomodasi ukuran molekul reaktan yang besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengaruh laju pemanasan dan komposisi rasio umpan plastik polipropilena dari 0, 25, 50, 75, dan 100 % berat umpan terhadap hasil produk ko-pirolisis dan komposisi bio-oil. Produk dari ko-pirolisis akan dianalisis menggunakan metode Karl- Fischer, FTIR, GC-MS, C-NMR, dan DEPT 135 untuk menentukan kemungkinan jalur reaksi, komposisi senyawa, dan ikatan kimia yang ada di dalam bio-oil dan wax. Terdapat pengaruh laju pemanasan dan rasio umpan polipropilena terhadap jumlah produk dan senyawa kimia di dalam bio-oil. Penggunaan katalis ceramic foam ZrO2/Al2O3-TiO2 mampu meningkatkan kualitas dan yield produk akhir. Sistem pirolisis katalitik laju pemanasan tinggi tidak menunjukkan efek sinergis antara PP dan CPO dalam yield dan komponen non-oksigenat karena fraksi non-oksigenat yang rendah di bio-oil dan yield bio-oil yang rendah. Sistem pirolisis termal menunjukkan efek sinergis yang lebih tinggi antara PP dan CPO terhadap yield bio-oil yang lebih tinggi. Sistem pirolisis katalitik laju pemanasan rendah menunjukkan efek sinergis tertinggi antara PP dan CPO dalam hal jumlah fraksi non-oksigenat dan yield dari bio-oil. Analisis C-NMR dan DEPT-135 dari bio-oil menunjukkan bahwa sistem katalitik dan termal dengan laju pemanasan tinggi memiliki jumlah karbon yang terikat pada oksigen lebih tinggi dibandingkan dengan sistem katalitik laju pemanasan rendah yang menunjukkan efisiensi deoksigenasi yang lebih tinggi.

Co-pyrolysis of polypropylene and crude palm oil gives the benefit of utilizing plastic waste of polypropylene. In the present research, co-pyrolysis reaction in a stirred tank reactor will be investigated using ZrO2/Al2O3-TiO2 ceramic foam catalyst to accommodate the large molecular size of reactants. The objectives are to obtain effects of heating rate and feed composition of polypropylene plastic from 0, 25, 50, 75, and 100 wt.% of total feed weight on yields of co-pyrolysis products and composition of bio-oil. The products were analyzed using Karl-Fischer, FTIR, GC-MS, C-NMR, and DEPT 135 to determine the possible reaction pathway, compound compositions, and chemical bonds in the bio-oil and wax. There is an effect of heating rate and feed composition on the yield and chemical compound of the product. The use of ZrO2/Al2O3-TiO2 ceramic foam catalyst improve the quality and yield of the final product. Catalytic high heating rate pyrolysis showed no synergetic effects between PP and CPO on bio-oil yield and non- oxygenates components due to low non-oxygenates fractions in bio-oil and low bio-oil yield. Thermal pyrolysis showed synergetic effects between PP and CPO on bio-oil yield. Catalytic low heating rate pyrolysis showed high synergetic effects between PP and CPO in terms of the quantity of non-oxygenates fractions in bio-oil and the bio-oil yield. C- NMR and DEPT-135 of bio-oil suggested that catalytic and thermal high heating rate system contained higher amount of carbon bound to oxygen compared to the catalytic low heating rate system which indicated higher deoxygenation efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, David Putra S.
"Skripsi ini membahas mengenai analisis formulasi kebijakan bea keluar terhadap produk turunan minyak kelapa sawit. Pemerintah memiliki kewenangan untuk membentuk suatu kebijakan publik. Pemerintah memiliki program hilirisasi industri, dimana program tersebut bertujuan agar bahan baku yang diproduksi di dalam negeri tidak langsung diekspor melainkan diolah terlebih dahulu sehingga menghasilkan nilai tambah yang signifikan bagi negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa alur proses formulasi yang dilakukan pemerintah ada enam tahap, yaitu departemen terkait memberikan proposal kepada Menteri Keuangan, Menteri Keuangan melihat realita yang ada, kemudian membentuk tim tarif yang tugasnya menentukan besarnya tarif bea keluar, terbentuk besarnya tarif, lalu disahkan oleh Menteri Keuangan. Serta terdapat kendala dalam proses formulasi yang dapat menjadi bumerang bagi pemerintah sendiri.

This thesis discusses the analysis of tax policy formulation towards palm oil derivative products. The government has the authority to shape public policy. The government has a downstream industries program, where the program is intended to make the raw materials produced in the country is not directly exported but are treated so as to produce significant added value for the country. This study used a qualitative approach to qualitative data analysis techniques. These results indicate that the flow formulation process by the government there are six stages, namely the relevant departments gave a proposal to the Minister of Finance, the Minister of Finance to see reality, then form a team whose job it is determining the rate of export duty rates, tariffs formed and approved by the Minister of Finance. And there are obstacles in the process of formulation that can backfire for the government itself."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Sela Aksad
"Jerawat merupakan penyakit kulit yang sering terjadi pada usia remaja terutama dibagian wajah yang dapat menyebabkan kepercayaan diri seseorang berkurang. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengobatan yang tepat untuk menghambat pertumbuhan jerawat. Secara klinis zat aktif asam azelat telah terbukti efektif sebagai anti jerawat yang dapat menghambat bakteri Propionibacterium acnes sehingga menurunkan produksi protein yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup. Untuk mencapai efek terapi yang baik, asam azelat memiliki keterbatasan dalam kemampuan penetrasi ke kelenjar sebasea di dermis kulit. Maka dari itu, untuk mengatasi keterbatasannya diformulasikan dalam bentuk mikroemulsi dengan minyak pembawa olive oil yang dibandingkan dengan palm oil dalam meningkatkan penetrasi, masing-masing konsentrasi yang digunakan sebesar 3%. Metode yang digunakan dengan cara di homogenizer dan dilakukan optimasi formulasi smix (surfaktan dan kosurfaktan) dengan konsentrasi (8:1) untuk mendapatkan formulasi mikroemulsi yang jernih dan stabil. Untuk uji penetrasi obat jumlah kumulatif pada formulasi olive oil yang berpenetrasi adalah 6457,94 μg/cm2 ± 0,75% dan formulasi palm oil adalah 5597,44 μg/cm2 ± 1,86%. Sedangkan, jumlah fluks yang didapatkan pada formulasi olive oil adalah 807,24 μg/cm2.jam ± 0,74% dan formulasi palm oil adalah 669,68 μg/cm2.jam ± 1,82%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua formulasi mikroemulsi tetap stabil secara fisik selama penyimpanan dan pada formulasi yang menggunakan minyak pembawa olive oil memberikan penetrasi sediaan lebih banyak dibandingkan dengan formulasi palm oil.

Acne is a skin disease that often occurs in adolescence, especially on the face, which can cause a person's confidence to decrease. Therefore, it takes the right treatment to inhibit acne growth. Clinically, the active substance of azelaic acid has been shown to be effective as an anti-acne agent that can inhibit the Propionibacterium acnes bacteria, there by reducing the production of protein needed by bacteria to survive. To achieve a good therapeutic effect, azelaic acid has limited penetration of the sebaceous glands in the dermis of the skin. Therefore, to overcome its limitations it is formulated in the form of a microemulsion with olive oil as a carrier oil compared to palm oil to increase penetration, each concentration used by 3%. The method used was homogenizer and optimization of the smix formulation (surfactant and cosurfactant) with a concentration (8: 1) to obtain a clear and stable microemulsion formulation. For the drug penetration test, the cumulative amount of the olive oil formulation with penetration was 6457.94 μg/cm2 ± 0.75% and the palm oil formulation was 5597.44 μg/cm2 ± 1.86%. Meanwhile, the amount of flux obtained in the olive oil formulation was 807.24 μg/cm2.hour ± 0.74% and the palm oil formulation was 669.68 μg/cm2.hour ± 1.82%. The results showed that the two microemulsion formulations remained physically stable during storage and the formulations using olive oil as a carrier oil provided more penetration than the palm oil formulations."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garry Christ Himawan
"Kemitraan kelapa sawit antara Perusahaan Komersil dengan petani telah berlangsung sejak tahun 1980an. Meskipun kemitraan tersebut ditujukan untuk memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, masih banyak ditemui permasalahan. Penelitian mengenai permasalahan kemitraan inti-plasma dari perspektif Perusahaan Kelapa Sawit masih terbatas, sehingga perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari akar masalah atas permasalahan yang timbul dari program kemitraan Perusahaan XXX serta memberikan usulan strategi untuk menghasilkan kemitraan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan. Penelitian menggunakan teori logika kelembagaan untuk mengevaluasi program kemitraan kelapa sawit Perusahaan XXX dan key mediating variable model dari teori komitmen dan kepercayaan untuk mengembangkan strategi. Hasil dari penelitian ini meliputi tujuh poin akar masalah dari faktor di dalam kemitraan dan tiga poin akar masalah dari faktor di luar kemitraan serta sembilan poin usulan strategi yang diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas kemitraan bagi perusahaan XXX. Selain meningkatkan profitabilitas sembilan poin strategi tersebut sekaligus dilakukan untuk menghindari biaya terminasi kemitraan yang rendah dari petani, meningkatkan manfaat kemitraan bagi petani, menyamakan nilai-nilai antara petani dengan Perusahaan XXX, memperbaiki komunikasi Perusahaan XXX kepada petani dan yang terakhir mencegah terjadinya tindakan oportunistik yang dilakukan pengurus koperasi. Selain itu, penelitian ini memberikan rekomendasi kepada regulator terkait penetapan harga TBS serta penegakan terhadap peraturan yang berlaku.

Oil palm partnerships between commercial companies and smallholders have been going on since the 1980s. Although the partnership is intended to provide benefits for both parties, there are still many problems. Research on the problems of nucleus-plasma partnerships from the perspective of oil palm companies is still limited, so it needs to be done. This study aims to find the root cause of partnership problems carried out by Company XXX as well as to provide a business strategy to generate sustainable and mutually beneficial partnerships. The research was conducted by looking for the root causes of the low profitability of partnerships conducted with farmers, then looking for solutions to each of the root causes and at the same time strengthening the variables that affect farmer commitment and trust in partnerships. This study using institutional logic theory to evaluate Company XXX's oil palm program partnerships and key mediating variables models from commitment and trust theory to develop strategy. The results of this study include seven points of the root causes within the partnership and three points of the root causes outside the partnership as well as nine points of strategic advice that are expected to increase partnership profitability for XXX companies. In addition to increasing profitability, the nine-point strategy is simultaneously carried out to avoid lower partnership termination costs from farmers, increase benefits for farmers, equalize partnership values between farmers and Company XXX, improve communication between Company XXX and farmers and finally prevent opportunistic actions. by cooperative managers. In addition, this study provides recommendations to regulators regarding FFB pricing and enforcement of applicable regulations."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>