Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96583 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diena Hanifa
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya bahasa yang terkandung dalam lirik lagu “Rasool Al-Hubb” milik Ali Magrebi. Ali Magrebi adalah seorang penyanyi religi pendatang baru dari negara Irak. Lagu “Rasool Al-Hubb” merupakan lagu religi yang dirilis pada bulan April tahun 2020 di akun YouTube Awakening Music. Lagu “Rasool Al-Hubb” adalah lagu kedua Ali Magrebi yang dirilis di bawah naungan Awakening Music. Lirik lagu merupakan salah satu jenis puisi yang dinyanyikan. Peneliti akan membahas lebih lanjut mengenai gaya bahasa yang terkandung di dalam lirik lagu “Rasool Al-Hubb” ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka. Teori yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teori gaya bahasa. Melalui penelitian ini, penulis menemukan bahwa lirik lagu “Rasool Al-Hubb” memiliki beragam gaya bahasa di dalamnya. Peneliti menemukan terdapat sebanyak total 12 gaya bahasa dalam lirik lagu “Rasool Al-Hubb” dan gaya bahasa terbanyak adalah gaya bahasa apostrof.

This study aims to analyze the style of language contained in the lyrics of the song "Rasool Al-Hubb" belonging to Ali Magrebi. Ali Magrebi is a newcomer religious singer from Iraq. The song "Rasool Al-Hubb" is a religious song released in April 2020 on the Awakening Music YouTube account. The song "Rasool Al-Hubb" is Ali Magrebi's second song released under the auspices of Awakening Music. Song lyrics are one type of poetry that is sung. Researchers will discuss further about the style of language contained in the lyrics of the song "Rasool Al-Hubb". The method used in this research is descriptive qualitative research method with data collection techniques through literature study. The theory that researchers use in this study is the theory of language style. Through this study, the author found that the lyrics of the song "Rasool Al-Hubb" have various styles of language in it. The researcher found that there were a total of 12 language styles in the lyrics of the song "Rasool Al-Hubb" and the most language styles were apostrophes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rachmaniar
"Istilah joshou (prolog) biasa diletakkan pada awal sebuah cerita, namun dalam teater musikal Touken Ranbu Musubi no Hibiki, Hajimari no Ne berada pada bagian akhir. Hal ini membuat penulis mempertanyakan apakah ada tujuan tertentu dari penggunaan istilah joshou, dan tidak menggunakan istilah kessho (epilog). Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan teori semiotika puisi Riffaterre dalam memaknai lagu Joshou. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis data yang dikumpulkan dan menjelaskan hasil data yang dianalisis. Data yang digunakan yaitu lirik lagu Joshou dari teater musikal Touken Ranbu. Langkah penelitian yang dilakukan adalah pembacaan heuristik, menghubungkan lirik lagu Joshou dengan cerita teater musikalnya, melakukan pembacaan hermeneutik, mencari ketidaklangsungan ekspresi, menentukan matriks, model, dan varian. Setelah dianalisis, diperoleh hasil bahwa lagu berjudul Joshou (prolog) dinyanyikan pada akhir pementasan teater musikal karena terdapat pesan yang terkandung di dalam lagu tersebut berupa akhir dari sebuah kisah merupakan awal dari kisah selanjutnya. Tidak menggunakan kessho (epilog) karena memang tidak menunjukan kisah tersebut telah berakhir.

The term joshou (prologue) is usually placed at the beginning of a story, but in the musical theater Touken Ranbu Musubi no Hibiki, Hajimari no Ne, the term joshou is placed at the end. This makes the writer question whether there is a specific purpose in using the term joshou, and not using the term kessho (epilogue). To answer this question, the writer uses the semiotic theory of Riffaterre's poetry in interpreting Joshou's song. This study uses a qualitative descriptive method by analyzing the data collected and explaining the results of the data analyzed. The data used is the lyrics of the song Joshou from the musical theater Touken Ranbu. The research steps were heuristic reading, connecting Joshou's song lyrics with the musical theater story, doing hermeneutic reading, looking for indirection of expression, determining matrix, model, and variant. After being analyzed, it was found that the song called Joshou (prologue) was sung at the end of the musical theater performance because there was a message contained in the song in the form of the end of a story being the beginning of the next story. Kessho (epilogue) is not used because it does not show the story has ended."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Ramadhanty Trihalia
"ABSTRAK
Bahasa merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Salah satu kegunaan bahasa selain sebagai alat komunikasi dalam sebuah masyarakat, adalah untuk membuat sebuah karya seni. Salah satu jenis karya seni tersebut adalah lagu. Di dalam lirik sebuah lagu, dapat disisipkan berbagai pesan yang disampaikan oleh pembuat karya, pesan tersebut dapat disampaikan secara eksplisit maupun implisit. Dalam bidang studi linguistik yang mempelajari mengenai makna adalah semantik. Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui unsur makna motivasi yang terdapat dalam lirik lagu berjudul Butterfly karya Loveholics. Penulisan jurnal ini dilakukan dengan menanalisis makna lirik lagu Butterfly karya Loveholics menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan semantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwamakna motivasi dalam lirik lagu Butterfly ditampilkan melalui kata-kata yang memiliki makna konotasi, denotasi dan kias. Kombinasi dari ketiganya ini mampu memberikan motivasi yang kuat bagi pendengarnya.

ABSTRACT
Language is a thing that can rsquo t be separated in everyday human life. Besides for communication in a society, language also can be used to create a work of art. One type of artwork is a song, in the lyrics of a song, can be inserted various message can be delivered explicitly or implicitly. The field of linguistic studies that study the meaning is semantic. The purpose of this journal is to know the element of motivational meaning contained in the lyrics of the song called butterfly by loveholics. The writing of this journal is done by analyzing the meaning of butterfly song lyric using qualitative descriptive method with semantic approach. The results show that motivation meaning on the butterfly song lyrics displayed throught word that have of connotation, denotation and figurative meaning. Combination of these three is able to conveying a strong message of motivational to the listener."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aziz Mazaya
"Penelitian ini membahas mengenai metafora dalam lirik lagu “Loveletter” Karya Yoasobi menggunakan teori metafora Knowles dan Moon. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan menggunakan teknik analisis metafora oleh Knowles dan Moon, dan membagi metafora menjadi dua jenis, yaitu metafora konvensional dan metafora kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis metafora dan mencoba mendeskripsikan maksud, pesan, atau arti melalui metafora yang terdapat di dalam lirik lagu “Loveletter“ karya Yoasobi. Hasil dari analisis metafora dalam penelitian ini adalah terdapat 33 metafora yang berhasil teridentifikasi, dengan metafora konvensional dan metafora kreatif yang masing-masing berjumlah 16 buah. Metafora kreatif digunakan oleh Yoasobi untuk menyampaikan pesan dari lagu mereka dengan ungkapan-ungkapan metaforis yang unik atau jarang ditemukan di kehidupan sehari hari dan metafora konvensional digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan pesan atau maksud dari lagu tersebut dengan menggunakan ungkapan-ungkapan metaforis yang lebih umum ditemukan baik di dalam karya sastra seperti cerpen maupun karya musik seperti lagu.

This study discusses metaphors in the lyrics of the song "Loveletter" by Yoasobi, using the metaphor theory of Knowles and Moon. The research was conducted using a qualitative method and the metaphor analysis techniques by Knowles and Moon, dividing metaphors into two types: conventional metaphors and creative metaphors. The aim of this research is to identify the types of metaphors and attempt to describe the meanings, messages, or significance conveyed through the metaphors found in the lyrics of "Loveletter" by Yoasobi. The results of the metaphor analysis in this study identified a total of 32 metaphors, with both conventional metaphors and creative metaphors have 16 each. Yoasobi using creative metaphors to convey unique or rarely found metaphorical expressions in everyday life, while conventional metaphors are employed as tools to express the message or intention of the song using more commonly encountered metaphorical expressions found in literary works such as short stories or musical compositions such as songs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Kusrianto Rachmadi
"Penelitian ini berfokus pada tiga lagu karya Jan Böhmermann yang berjudul : Besoffen bei Facebook, Wir sind Versandsoldaten dan Ich hab Polizei. Penelitian ini menggunakan teori semantik Patrick Griffiths untuk menganalisis makna dalam satire pada lagu-lagu karya Jan Bohmermann. Data dalam penelitian ini berupa potongan-potongan lirik berunsur satire dari tiga lagu Jan Bohmermann. Secara umum satire adalah instrumen linguistik yang digunakan untuk menunjukkan dan memberikan kritik terhadap norma, moral, dan irasionalitas pada individu dan masyarakat. Tema-tema lagu karya Jan Böhmermann sangat dekat dengan kehidupan masyarakat di Jerman dalam empat tahun terakhir. Kritik sosial akan tumbuh sebagai sebuah pembelaan akan kebenaran dan keadilan. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini ialah penerapan jenis satire Juvenalian dalam lirik lagu-lagu Jan Bohmermann.
The research focuses on three songs by Jan Böhmermann titled: Besoffen bei Facebook, Wir sind Versandsoldaten and Ich hab Polizei. The study used the semantic theory of Patrick Griffiths to analyse the meaning of satire on songs by Jan Bohmermann. The Data in this study contained satire lyrical pieces of the three songs of Jan Bohmermann. In general satire is a linguistic instrument used to demonstrate and provide criticism of norms, morals, and irrationality in individuals and communities. The themes of the song by Jan Bohmermann are very close to German people life in the last four years. Social criticism will grow as a defense of truth and justice. The conclusion derived from this study was the implementation of the type of the Juvenalian satire in the lyrics of the songs of Jan Bohmerman."
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Idzni Lutfiputri
"Artikel ini membahas kesetaraan sosial yang terdapat dalam lirik lagu ?Tous Les Mêmes? karya La Fouine. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan tekstual. Tujuan dari penelitian ini adalah menunjukkan isu kesetaraan sosial melalui makna yang terkandung dalam lirik lagu. Melalui lirik lagu yang banyak mengungkap persamaan-persamaan yang dimiliki setiap manusia, isu kesetaraan ditampilkan tidak sebagai kondisi yang ada dalam masyarakat, melainkan sebagai suatu impian yang dicita-citakan.

This article discusses social equality contained in the lyrics of ?Tous Les Mêmes? song by La Fouine. This study is a qualitative research with textual approach. The purpose of this study is to show the issue of social equality through the meaning contained in the lyrics. Through lyrics that reveal similarities as human being, the issue of equality is not shown as the condition exist in the community, but as a dream desired.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Putri Khairani
"ABSTRAK
Bahasa adalah alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi tidak hanya dalam bentuk saling berbicara saja tetapi juga dapat disampaikan dengan menuliskan sebuah lirik lagu. Seseorang dapat saling berbagi perasaan dengan menuliskan perasaan tersebut dalam sebuah lirik lagu. Lirik-lirik lagu yang bertemakan hujan biasanya mengandung kesedihan karena hujan identik dengan perasaan tersebut. Dengan teori segitiga semantik ditunjukkan kata, frase atau klausa dalam lirik lagu bertema hujan yang menunjukkan emosi kesedihan, melankolis, dan kesepian. Oleh karena itu dapat ditunjukkan perasaan apa yang ingin disampaikan oleh penulis lirik lagu.

ABSTRACT
Language is the tool to communicate. The form of communication is not only in the form of talking to each other but also can be delivered by writing a song lyrics. A person can share feelings by sharing them in a song lyrics. Rain themed song lyrics usually contain sorrow because the rain identical to that feeling. With semantic triangle theory shown words, phrases, or sentence in the lyrics of rain themed song that show emotions of sadness, melancholy, and loneliness. Therefore it can be shown what feelings want to be conveyed by the song lyricist."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Zulfa Adani
"Penelitian yang bertopik ldquo;Makna Konotatif Lirik Lagu ldquo;Auf Uns rdquo; Karya Andreas Bourani ldquo; ini dilatarbelakangi oleh sebuah fakta bahwa masyarakat sekarang ini hanya sekedar mendengarkan lagu namun tidak benar-benar paham makna dari setiap kata yang menyusun sebuah lagu, terutama kata-kata yang mengandung makna konotatif.. Berhubungan dengan topik yang diangkat dalam karya tulis ini, tujuannya adalah untuk menjelaskan makna konotatif yang terdapat dalam lagu tersebut dan juga bagaimana kebahagiaan digambarkan di dalam lagu ldquo;Auf Uns rdquo; karya Andreas Bourani dalam albumnnya yang berjudul ldquo;Hey rdquo; yang dirilis pada tahun 2014. Adapun teknik penelitian yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan metode kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan terdapat lima belas kutipan lirik yang mengandung makna konotatif dan kelima belas lirik tersebut menggambarkan bahwa kebahagiaan dapat diraih dengan kesetiaan, kebersamaan dan optimisme.

This research was done because the fact that people nowadays are no longer care about the meaning of songs they listen to, especially the ones that has connotative meaning. The chosen song that will be analyzed is ldquo;Auf Uns rdquo; by Andreas Bourani through literature study. Moreover, the purpose of this study is to analyze the connotative meaning found in Andreas rsquo;s hit song which was a huge success in the year it was being released 2014 . Not only the song that has such positive vibes, but also the lyric that filled with lots of positivity. It mainly tells us how to cherish people who stick with us through ups and downs and to always put 100 in everything that we do so we wont regret it any other day. Based on those fact, this study intended to find how happiness is describe by the song and It turns out that there are 15 citation of the lyric that has connotative meaning which tells that happiness can be achieved by being faithful, surrounded by loved ones and optimism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Beautiful Princess Vininta Octavius
"Pada masa kini, keberadaan lagu dalam kehidupan sehari-hari manusia sudah tidak dapat lagi diragukan keberadaannya. Penciptaan lagu tidak jarang juga dijadikan sebagai sarana dari seorang komponis untuk menyalurkan isi hati dan pikirannya. Penyaluran itu datang dari lirik lagu, yang sama halnya dengan puisi, berisikan akan larik dan bait yang juga memuat berbagai gaya bahasa seperti metafora. Penelitian ini mengkaji unsur-unsur metafora yang terdapat di dalam lirik lagu pada album Les failles karya Pomme, yaitu lagu yang berjudul "Grandiose”, “sorcières”, “chanson for my depressed love” dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan dengan menganalisis komponen makna kata berunsur metaforis menggunakan teori komponen makna Mortureux (1997) dan jenis fungsi metafora milik Camp (2003). Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan adanya ciri tematis kebebasan yang masing-masing diperlihatkan secara berbeda pada setiap lagu. Perbedaan yang muncul tersebut didasari dengan adanya perbedaan komponis lagu dari masing-masing lagu dan juga perbedaan waktu rilis dari setiap lagu yang bersamaan dengan tiga versi album Les failles yang berbeda. Melalui analisis metafora, juga ditemukan adanya kaitan lagu dengan latar belakang kehidupan penyanyi yang memperlihatkan bahwa ciri tematis yang ditemukan merupakan ide, perasaan dan cerminan hati sang penyanyi terhadap kebebasan. Penelitian ini membuktikan bahwa metafora di dalam lirik lagu mencerminkan kehidupan dan pengalaman sang penyanyi dan bahwa ciri khas serta tujuan penggubahan lagu oleh gabungan komponis dapat terlihat melalui analisis metafora.

In this era, the existence of a song in our daily life is no longer something that can be doubted. The creation of a song is oftentimes found as a mean of a composer to channel their heart’s content and thoughts. One of the ways of channeling is in the form of the lyrics of the songs, in which it is the same as a poem that is consisted of arrays and stanzas that could include many styles of language such as a metaphor. This research discusses about the elements of metaphors contained in the lyrics of some songs from the album Les Failles by Pomme with the following titles; “Grandiose”, “sorcières”, and “chanson for my depressed love” by using the quality research method and by analyzing the semantic components of a word that has metaphorical element in it with the semantic component theory of Mortureux (1997) and the types of metaphorical function of Camp (2003). Based on the analysis of this research, the thematic features of freedom are found, in which each of them is presented differently in each song. The differences that arise are based on the distinction in the composers of each song and in the time release of each song that coincides with the three different versions of the Les failles album. Moreover, the relation of the songs and the singer’s life background is also found, which shows that the thematic features that are discovered are the ideas, feelings, and the reflection of the heart of the singer towards freedom. The result of this research shows that the metaphors found in a song tend to reflect the singer’s life and experience, and that through the analyzed metaphors, it also shows the characteristic and the goal of the song’s composers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hindya Rasti Wahyu Paramastri
"Penelitian ini mengenai majas perbandingan yang terdapat pada lirik-lirik lagu karya Utada Hikaru dalam album debutnya yang berjudul First Love. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui majas perbandingan yang terdapat dalam lirik-lirik lagu Utada Hikaru dalam album First Love dan dan untuk menjelaskan makna dibalik majas perbandingan yang terkandung pada lirik-lirik lagu tersebut. Sumber data yang digunakan adalah sepuluh lirik lagu karya Utada Hikaru yang terdapat di dalam album First Love. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori majas perbandingan menurut Moeliono (1989) yang terdiri dari simile, metafora dan personifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan majas perbandingan hanya ditemukan di dalam 7 lirik lagu dan total ungkapan majas perbandingan berjumlah sebanyak 12 ungkapan. Ungkapan majas perbandingan tersebut terdiri dari 4 ungkapan majas simile, 2 ungkapan majas metafora dan 6 ungkapan majas personifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Utada Hikaru menggunakan ketiga macam majas perbandingan di dalam 7 lirik lagu ciptaannya. (2) Di balik ungkapan simile, metafora dan personifikasi yang dibuat oleh Utada Hikaru terdapat pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh Utada Hikaru kepada para pendengar lagunya.

The focus of this study is about figure of speech by comparison in song lyrics that written by Utada Hikaru on her debut album, First Love. The purpose of this study is to know figure of speech by comparison in the Utada Hikaru?s song lyrics on First Love album and to explain the meaning behind figure of speech by comparison in the lyrics. The data are 10 songs lyrics taken fromUtada Hikaru?s First Love album. The method that used in this study is descriptive analysis. This study using figure of speech by comparison theory by Moeliono (1989) that consists of simile, metaphor and personification.
The results of this study showed that figure of speech by comparison expressions are found only in the seven song lyrics and the total amount of expressions are twelve expression. It consists of four simile expressions, two metaphor expressions, and six personification expressions. The conclusions of this study are Utada Hikaru use the three types of figure of speech by comparison in the song lyrics that written by herself. Then, behind the expressions of simile, metaphor and personification which created by Utada Hikaru has messages that Utada Hikaru wants to tell to the her listener.
"
2016
S62610
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>