Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140609 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Catleya Indah Lestari
"Terjadinya pandemi COVID-19 di seluruh dunia menyebabkan ketiadaan acara festival musik yang biasanya diselenggarakan langsung secara konsekutif dari tahun ke tahun. Penyelenggara festival musik pun harus memikirkan cara untuk memelihara reputasi yang telah mereka dapatkan dengan tetap mengadakan festival musik dengan format virtual. Penelitian ini menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan penyelenggara acara memelihara reputasi baik yang telah mereka bangun secara bertahun-tahun dengan menyelenggarakan festival musik virtual dengan menggunakan teori The Reputation Quotient oleh Charles Fombrun, Harris Interactive, dan Cees Van Riel. Strategi penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian menggunakan paradigma post-positivistik dengan teknik mewawancarai informan dari sisi penyelenggara acara serta penonton festival musik virtual, serta observasi lapangan. Informan yang diwawancarai ditanyakan mengenai lima dari enam indikator teori yang digunakan, yaitu dengan indikator good feeling about the company, products and services, vision and leadership, workplace environment, dan social responsibility serta pendapat mereka bagaimana sebuah penyelenggara festival musik tetap dapat memelihara reputasi baik dengan mengadakan festival musik secara virtual.

With the occurrence of COVID-19 that strikes in every corner of the world, music festivals that usually had been held consecutively needed to be absent for a while. Event organizers need to find a way to keep their reputations by organizing music festivals virtually. This research shows how an event organizer keeps their positive reputation by making a virtual music festival using The Reputation Quotient theory by Charles Fombrun, Harris Interactive, and Cees Van Riel. This research uses a qualitative method approach and case study as their research design. This research uses a post-positivistic paradigm with field observation and in-depth
interviewing the informants; the event organizer and the online festival music viewers. The informants will be questioned and interviewed using five out of six The Reputation Quotient theory indicators, which are: good feeling about the company, products and services, vision and leadership, workplace environment, and social responsibility, and also their opinion on how an event organizer and its music festival can keep their reputation uphold with organizing a virtual music festival.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniella Talita Putri
"Skripsi ini membahas pelaksanaan kebijakan kunjungan di LPKA Kelas I Tangerang yang mengalami perubahan karena pandemi virus COVID-19. Adanya larangan untuk berkerumun dan menjaga jarak menyebabkan pelaksanaan kegiatan kunjungan di LPKA Kelas I Tangerang berubah menjadi virtual. Penelitian ini membahas pelaksanaan kegiatan kunjungan virtual sebagai pemenuhan hak anak binaan atas kunjungan, serta meneliti kemampuan kunjungan virtual dalam menyalurkan dukungan sosial dari orang tua kepada anak-anaknya. Selain itu, penelitian ini menggunakan Social Support Theory dari Cullen (1994) untuk melihat dampak dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga terhadap anak binaan di LPKA Kelas I Tangerang dengan mewawancara anak-anak binaan di sana. Hasil menunjukkan bahwa LPKA Kelas I Tangerang mampu memenuhi hak anak binaan atas kunjungan, tetapi pelaksanaan dan kebijakannya sendiri masih belum optimal dalam mengutamakan kepentingan terbaik anak. Anak-anak binaan belum dapat menerima atau merasakan dukungan expressive dari orang tuanya dan terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan kunjungan virtual itu sendiri. Selain itu, anak-anak binaan di LPKA Kelas I Tangerang lebih mengharapkan kegiatan kunjungan tatap muka segera dilaksanakan. Meskipun demikian, anak-anak binaan di LPKA Kelas I Tangerang tetap mengapresiasi kegiatan kunjungan virtual yang mungkin dapat diperbaiki dan dijadikan opsi tambahan bagi keluarga yang ingin mengunjungi anaknya.

This research discusses the visitation policy at LPKA Class I Tangerang which has changed due to the COVID-19 virus pandemic. The existence of a ban on crowding and keeping a distance caused the implementation of visit activities at LPKA Class I Tangerang to becomes virtual. This study discusses virtual visit activities as a fulfilment of the children's right to receive visits, and examines virtual visits in delivering social support from parents to their children. In addition, this study uses the Social Support Theory from Cullen (1994) to see the impact of social support provided by the family on the children in LPKA Class I Tangerang by interviewing the children there. The results show that LPKA Class I Tangerang is able to fulfil the right of the children to receive visits, but the implementation and policies themselves are still not optimal in prioritizing the best interests of the children. The children have not been able to receive or perceive expressive support from their parents and there are several obstacles faced in the implementation of the virtual visit itself. In addition, the children at LPKA Class I Tangerang expect a face-to-face visit to be held soon. Even so, the children at LPKA Class I Tangerang appreciate the virtual visit, although the implementation and policies could be improved and used as an additional option for families who want to visit their children."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alishahdani Ibrahim
"Reputation is a key construct in organizational sciences since reputation signals its past behavior and its prospect in the future. The purpose of this paper is to explore the development and influence of both personal and organizational reputation and its impact to customer support. The organiza-tion life cycle theory is applied to the “SM” foundation, one of Indonesian largest Islamic social enterprise which experienced fast growth and decline due to the decline of its leader reputation. The case shows that personal reputation of leader is very important in the start-up and early development phase of the organization but it may threaten the organizational sustainability at a later stage when the leader’s personal reputation is conveyed into the organization reputation."
Management, Faculty of Economics, University of Indonesia and Philip Kotler Center, 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Ramadyani Hursi
"Esteh Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang food and beverages dan telah memiliki lebih dari 500 gerai di Indonesia dengan reputasi yang cukup baik. Pada pertengahan tahun 2022, publik dikagetkan dengan viral-nya video perlakuan pegawai Esteh Indonesia di salah satu cabang. Perlakuan kurang baik yang dilakukan oleh pegawai Esteh Indonesia dan viral di media sosial TikTok ini memunculkan sebuah krisis bagi Esteh Indonesia yang merupakan perusahaan dengan reputasi yang baik. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini berusaha untuk menganalisis krisis komunikasi yang dialami Esteh Indonesia melalui kacamata public relations. Penelitian ini menggunakan Situational Crisis Communication Theory untuk menjelaskan tahapan tanggap krisis Esteh Indonesia serta Image Repair Theory untuk mengembalikan reputasi baiknya. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, Esteh Indonesia terlihat telah menggunakan Situational Crisis Communication Theory dari mulai fase sebelum krisis hingga setelah krisis. Esteh Indonesia juga telah menggunakan salah satu tahap Image Repair Theory yakni mortification. Selain itu, terdapat tahap restrukturisasi yang dilakukan oleh Esteh Indonesia sesuai dengan tahap chronic yang dikatakan oleh Steven Fink.

Esteh Indonesia is a company engaged in the food and beverages sector and has more than 500 outlets in Indonesia with a fairly good reputation. In mid-2022, the public was shocked by the viral video of the treatment of Esteh Indonesia employees in one of the branches. The mistreatment by Esteh Indonesia employees and viral on TikTok social media created a crisis for Esteh Indonesia, which is a company with a good reputation. Using descriptive qualitative methods, this study attempts to analyze the communication crisis experienced by Esteh Indonesia through the eyes of public relations. This study uses Situational Crisis Communication Theory to explain the stages of Esteh Indonesia's crisis response and Image Repair Theory to restore its good reputation. Based on the analysis that has been done, Esteh Indonesia seems to have used Situational Crisis Communication Theory from before the crisis to after the crisis. Esteh Indonesia has also used one of the stages of Image Repair Theory, namely mortification. In addition, there is a restructuring stage carried out by Esteh Indonesia in accordance with the chronic stage said by Steven Fink."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cathlin Rosemarie Wahjoedi
"Makalah ini membahas tentang peran media dan influencer relations dalam
pembentukan citra dan reputasi perusahaan. Kasus yang diambil adalah kampanye BTS
Meal yang dilakukan oleh McDonalds, yang memicu kontroversi karena memicu
kerumunan dan tidak menaati protokol COVID-19. Kejadian ini memicu peliputan
negatif dari berbagai media tradisional dan modern mengenai penutupan gerai oleh
aparat dan tidak adanya tindakan konkrit yang diambil oleh McDonalds. Dalam hal ini
terlihat bahwa bahwa humas McDonalds tidak mengaplikasikan konsep media relations
maupun influencer relations, sebab tidak terlihat upaya humas dalam menjalankan
perannya sebagai lubricant, serta membangun hubungan yang empatik dengan
masyarakat. Hal ini berdampak negatif terhadap reliabilitas dan kredibilitas perusahaan,
yang merupakan bagian dari konstruk reputasi.

This paper discusses about the impact of media and influence relations on the
construction of corporate image and reputation. The study focuses on the BTS Meal
campaign initiated by McDonalds, which triggers a controversy due to its negligence
to health protocols for COVID-19 prevention. This event was covered negatively by
both the traditional and modern media on the closure of some McDonalds branch all
over Indonesia and on how the company does not take concrete action. Through this
event it can be seen that McDonalds did not utilize the concept of media relations and
influencer relations, as the public relations department did not show an attempt in
fulfilling their role as lubricant or forging a genuine relationship with the public. This
in turn impacts negatively to the reliability, credibility, and trustworthiness of the
company, which is part of the reputation construct.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2021
TA-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jeofanty Aisha
"Lanskap media sosial yang terus berkembang secara signifikan memengaruhi reputasi individu, berfungsi sebagai platform penting untuk membangun citra dan reputasi. Sebagai tanggapan, personal branding muncul sebagai upaya yang disengaja untuk menumbuhkan reputasi positif. Individu, termasuk selebriti Indonesia seperti Raffi Ahmad, memanfaatkan platform ini secara strategis. Melalui penggunaan media sosial yang konsisten, Raffi Ahmad dengan cermat mengembangkan personal branding sekaligus membentuk reputasinya. Penelitian ini mengkaji strategi personal branding yang dilakukan Raffi Ahmad untuk mengelola reputasinya di media sosial, khususnya di Instagram dan YouTube. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode tinjauan pustaka dan analisis konten, analisis ini mengungkap konsistensi Raffi Ahmad terhadap delapan prinsip personal branding yang dikemukakan Peter Montoya. Selain itu, Raffi menerapkan strategi manajemen reputasi yang menjadi landasan penerapan prinsip personal branding. Analisis ini menggarisbawahi pentingnya pengelolaan personal branding dan reputasi yang baik di media sosial, serta menunjukkan bagaimana upaya tersebut dapat membuka peluang unik bagi individu, seperti yang dicontohkan oleh pengalaman Raffi Ahmad

The evolving landscape of social media significantly influences individuals' reputations, serving as a pivotal platform for image and reputation construction. In response, personal branding emerges as a deliberate endeavor to cultivate a positive reputation. Individuals, including Indonesian celebrities like Raffi Ahmad, leverage these platforms strategically. Through consistent use of social media, Raffi Ahmad meticulously developed his personal brand, concurrently shaping his reputation. This study scrutinizes the personal branding strategies employed by Raffi Ahmad to manage his reputation on social media, particularly on Instagram and YouTube. Employing a qualitative approach with literature review and content analysis methods, the analysis reveals Raffi Ahmad's adherence to the eight principles of personal branding proposed by Peter Montoya. Additionally, Raffi employs reputation management strategies, serving as a foundation for implementing personal branding principles. This analysis underscores the significance of adeptly managing personal branding and reputation on social media, showcasing how such efforts can unlock unique opportunities for individuals, exemplified by Raffi Ahmad's experiences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Iena Absharina Haq
"Saat ini konsumen dihadapkan dengan banyaknya pilihan merek. Rata-rata konsumen terpapar lebih dari 600 pesan iklan setiap harinya, sehingga merek semakin sulit diingat oleh konsumen. Logo diyakini dapat menjadi bentuk stimuli yang dapat membuat konsumen mengenali dan mengingat identitas sebuah merek dan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh signifikan di dalam model Favourability on Corporate logo terhadap Corporate Image dan Corporate Reputation. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksploratif dan deskriptif yang dilakukan satu kali dalam satu periode (cross sectional design). Peneliti menggunakan sampel 130 orang yang pernah membeli produk Lea Jeans dengan metode nonprobability sampling dan teknik convenience sampling.
Metode analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi, uji reliabilitas, validitas (analisis faktor), dan analisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan pendekatan Partial Least Square (PLS).digunakan sebagai alat bantu penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan dari typeface, design dan color terhadap Corporate Logo, sedangkan variabel Corporate Name menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Kemudian Corporate Logo memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Corporate Image. Saran dari penelitian ini adalah agar para manajer ikut dalam proses pembuatan logo dan secara teknis menonjolkan unsur visual untuk logo yang disukai.

Currently consumers are faced with more choices and brands. The average number of consumers were exposed to advertising messages is more than 600 each day, making the brand more difficult to be remembered by the consumer. Logo is believed to be a form of stimuli that can make consumers recognize and remember the identity of a brand and company.
This study aims to determine which variables have a significant effect in the model favourability on Corporate logo on Corporate Image and Corporate Reputation. This study design using exploratory and descriptive research carried out one time in one period (cross sectional design). Researcher used samples of 130 people who have bought the product Lea Jeans with nonprobability methods of sampling and convenience sampling technique.
Data analysis method used is frequency distribution, test reliability, validity (factor analysis), and analysis using Structural Equation Modeling (SEM) approach Partial Least Square (PLS) digunakan as a tool for research.
These results indicate that the presence of positive and significant impact of typeface, design and color of the Corporate Logo, while the Corporate Name variables showed unsignificant results. Then Corporate Logo has positive and significant impact on the Corporate Image. Suggestions from this study is that managers should involved in creating prosess of logoo and visual elements to accentuate the preferred logo.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S60626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diah Prihatini
"Reputasi merupakan hal yang krusial bagi organisasi sektor publik karena dapat menghasilkan dukungan publik, perlindungan dari serangan politik, dan mendapatkan pegawai berkualitas. Kementerian Perhubungan berupaya untuk membangun reputasi melalui kegiatan komunikasi strategis. Penelitian ini secara deskriptif-kualitatif menjabarkan pengelolaan komunikasi strategis oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (BKIP), dalam rangka membangun reputasi organisasi. Penelitian dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Penelitian ini menemukan bahwa dalam pelaksanaan komunikasi strategisnya, BKIP belum memiliki reputation platform, agar dapat melakukan self-presentation secara satu suara terhadap khalayak, baik melalui komunikasi internal maupun eksternal, dalam rangka membangun reputasi organisasi yang solid.

Reputation is very important for the public sector organization. It can generate public support, protection from political attack, and to recrut and retain valuable employees. The Ministry of Transportation seeks to build a reputation through strategic communication activities. This descriptive-qualitative research describes the management of strategic communication by the Bureau of Communication and Public Information of the Ministry of Transportation (BKIP), in order to build the reputation of the organization. The research was conducted through interviews, observations and document studies. This study found that in implementing its strategic communication, BKIP does not yet have a reputation platform, so that it can present itself in one voice to the audience, both through internal and external communications, in order to build a solid organizational reputation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Lestari Ade Novindry
"ABSTRAK
Isu penerimaan gratifikasi oleh dokter dari perusahaan farmasi mempengaruhi reputasi organisasi Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu diperlukan penerapan manajemen isu untuk mempertahankan reputasi Kementerian Kesehatan sebagai organisasi pemerintah di bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen isu gratifikasi, cara mempertahankan reputasi organisasi, dan komunikasi yang dibangun di dalam Kementerian Kesehatan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktifis dengan mengumpulkan data melalui wawancara mendalam kepada tiga informan, yang kemudian dianalisa dengan menggunakan coding.Hasil analisa menerangkan bahwa dalam mempertahankan reputasi organisasinya, Kementerian Kesehatan menggunakan lima tahapan manajemen isu, yakni identifikasi isu, analisa isu, penyusunan dan pengembangan rekomendasi, implementasi, serta monitoring dan evaluasi yang dikembangkan dengan mengkombinasikan model dari Doorley dan Garcia dengan Howard Chase.

ABSTRACT
Gratification acceptance issues by doctors from pharmaceutical companies affect organization reputation of Ministry of Health. Therefore, it is necessary to implement issues management to maintain reputation of Ministry of Health as a government organization in health sector. This study aims to describe issue management of gratification, how to maintain organization reputation, and communication built within Ministry of Health.This research uses qualitative descriptive approach with constructivist paradigm by collecting data through in depth interview to three infromants, the the data was analyzed by using coding.The result of analysis explain that in maintaining organization reputation, Ministry of Health uses five stages of issue management, such as identification, analysis, preparation and development of recommendation, implementation, and monitoring and evaluation that developed by combining models from Doorley and Garcia with Howard Chase."
2018
T51207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>