Ditemukan 121392 dokumen yang sesuai dengan query
Asra Dewi
"Pandemi Coronavirus disease 19 (Covid-19) berdampak pada komitmen perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dan mempengaruhi kualitas asuhan, kepuasan kerja perawat, dan pencapaian tujuan pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi determinan komitmen perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di era pandemi Covid-19. Desain penelitian yang menggunakan pendekatan cross sectional ini melibatkan 221 perawat pelaksana dan ketua tim di dua rumah sakit umum wilayah Kalimantan Barat. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Variabel determinan diukur menggunakan kuesioner dalam bentuk google form yang dikumpulkan secara online. Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian mendapatkan determinan komitmen perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di masa pandemi Covid-19 adalah kecerdasan emosional (p=0,001) dan dukungan atasan ) p=0,009), yaitu setiap penambahan satu poin kecerdasan emosional dan dukungan atasan akan meningkatkan komitmen perawat dalam memberikan asuhan keperawatan sebesar 0,239 kali dan 0,125 kali. Faktor usia, lama kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pernikahan, dan ruangan unit kerja tidak berhubungan dengan komitmen perawat (p> 0,05). Faktor yang paling berhubungan dengan komitmen perawat dalam memberikan asuhan keperawatan adalah kecerdasan emosional. Dari penelitian ini juga didapatkan kemampuan perawat menilai emosi orang lain dan keinginan perawat bertahan pada profesinya merupakan aspek kecerdasan emosional dan komitmen perawat yang masih perlu ditingkatkan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan kompetensi kecerdasan emosional perawat dan membuat strategi dukungan atasan untuk meningkatkan komitmen perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
The Coronavirus disease 19 (Covid-19) pandemic has an impact on the commitment of nurses in giving nursing care and affects the quality of care, nurse job satisfaction, and the achievement of nursing service goals. This study aims to identify the determinants of nurses' commitment in giving nursing care in the era of the Covid 19 pandemic. The research design using a cross sectional approach involved 221 nurses and team leaders at two public hospitals in West Borneo. Sampling was done by simple random sampling technique. The determinant variable was measured using a questionnaire in the form of a google form which was collected online. Data were analyzed using multiple linear regression. The results showed that the determinants of nurses' commitment in giving nursing care during the Covid-19 pandemic were emotional intelligence (p=0.001) and supervisor support (p=0.009), that is, each addition of one point of emotional intelligence and support from supervisor will increase the commitment of nurses in giving nursing care by 0.239 times and 0.125 times. Factors of age, length of work, gender, education level, marital status, and work unit room were not related to nurse commitment (p> 0.05). The factor that is most closely related to the commitment of nurses in giving nursing care is emotional intelligence. From this study, it was also found that the nurse's ability to assess the emotions of others and the nurses's desire to stay in her profession are aspects of emotional intelligence and nurse commitment that still need to be improved. The results of this study can be used as a basis for developing nurses' emotional intelligence competencies and making supervisor support strategies to increase nurses' commitment in giving nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rayhan Aminuddin Haroen
"Skripsi ini mengkaji pengaturan mengenai hak, kewajiban, serta tanggung jawab hukum perawat di masa pandemi Covid-19 dan perlindungan hukum bagi perawat di masa pandemi Covid-19 menggunakan metode yuridis-normatif dengan tipe penelitian deskriptif, data penelitian dikumpulkan melalui data sekunder yang terdiri dari bahan hukum, serta data primer melalui wawancara mendalam dengan Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Simpulan penelitian ini adalah: pengaturan mengenai hak, kewajiban, serta tanggung jawab perawat secara umum terdapat pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, dan Peraturan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/148/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. Pada masa pandemi Covid-19 terbit pula peraturan khusus yang terkait dengan perawat, antara lain Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19, Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/327/2020 tentang Penetapan Covid-19 Akibat Kerja Sebagai Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik, Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19. Bentuk perlindungan hukum bagi perawat di masa pandemi Covid-19 adalah dengan terpenuhinya seluruh hak perawat yang telah diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Penelitian ini menyarankan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mengupayakan perlindungan bagi perawat agar terhindar dari penularan Covid-19 dengan cara menyediakan sarana dan prasarana bagi perawat, antara lain dengan penyediaan alat pelindung diri, memberikan suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh perawat, serta melaksanakan vaksinasi kepada perawat.
This thesis examines the regulation of rights, obligations, and legal responsibilities of nurses during the Covid-19 pandemic and legal protection for nurses during the Covid-19 pandemic using juridical-normative methods, with descriptive research type, research data was collected through secondary data consisting of legal material, and primary data through in-depth interviews with Chairman of Persatuan Perawat Nasional Indonesia. The conclusions of this study are: the regulation regarding the rights, obligations and responsibilities of nurses in general is contained in Law Number 36 of 2014 concerning Health Workers, Law Number 38 of 2014 concerning Nursing, and Regulation of the Minister of Health No. HK.02.02/148/2010 concerning Licensing and Implementation of Nurse Practices. Special regulations on Covid-19 related to nurses were also issued, including the Minister of Health Regulation No. 48 of 2020 concerning the Implementation of Vaccinations in the Context of the Covid-19 Pandemic, Decree of the Minister of Health No. HK.01.07/MENKES/327/2020 concerning the Determination of Covid-19 Due to Work as a Specific Occupational Disease, Decree of the Minister of Health No. HK.01.07/MENKES/413/2020 concerning Guidelines for the Prevention and Control of Covid-19. Legal protection for nurses during the Covid-19 pandemic is the fulfillment of all nurses' rights which have been regulated in various laws and regulations. This research suggests the Ministry of Health of the Republic of Indonesia to seek protection for nurses to avoid Covid- 19 transmission by providing facilities for nurses, including by providing Personal Protective Equipment, providing supplements to increase nurses' immune system, and vaccinating nurses."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nuridha Fauziyah
"Rumah sakit harus menetapkan regulasi dan proses untuk mendukung partisipasi atau keterlibatan pasien didalam proses asuhan. Pelibatan pasien merupakan upaya memfasilitasi keterlibatan pasien dalam proses perawatan. Adanya keterbatasan hubungan dan interaksi antara pasien dan perawat menjadi sebuah tantangan tersendiri di masa pandemi Covid-19. Pelibatan pasien dalam asuhan keperawatan di masa pandemi Covid-19 tersebut dapat dipengaruhi beberapa faktor yang berhubungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang berhubungan dengan pelibatan pasien dalam asuhan keperawatan di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional terhadap 238 perawat dengan menggunakan kuesioner online. Hasil analisis bivariat menggunakan korelasi Pearson menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi manajemen kepala ruangan dan self efficacy perawat dengan pelibatan pasien dalam asuhan keperawatan (p < 0,001). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik perawat (p> 0,005) dan keterampilan komunikasi perawat (p = 0,919) dengan pelibatan pasien dalam asuhan keperawatan di masa pandemi Covid-19. Perlu adanya pendidikan berkelanjutan untuk kepala ruangan terkait pelibatan pasien dalam asuhan keperawatan dan fungsi manajemen dalam pelibatan pasien.
Health organization must establish regulations and processes to support patient participation or involvement in the care process. Patient engagement is an effort to facilitate patient involvement in the care process. The existence of limited relationships and interactions between patients and nurses is a challenge during the Covid-19 pandemic. Patient engagement in nursing care during the Covid-19 pandemic can be influenced by several related factors. This study aims to analyze the factors associated with patient engagement in nursing care during the Covid-19 pandemic. This study used a cross sectional study design of 238 nurses using an online questionnaire. The results of bivariate analysis using Pearson correlation showed that there was a significant relationship between the management function of head nurse and self-efficacy of nurses with patient engagement in nursing care (p < 0.001). There was no significant relationship between nurse characteristics (p> 0.005) and nurse communication skills (p = 0.919) with patient engagement in nursing care during the Covid-19 pandemic. There needs to be continuous education for head nurse related to patient engagement in nursing care and related to management function in patient engagement and the head nurse needs to be motivated to optimize the actuating function in patient engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jonathan Antonius W.
"Latar belakang: World Health Organization (WHO) telah menyatakan COVID-19 menjadi pandemi pada April 2020. Komplikasi yang berpotensi dan terus mengancam adalah gagal napas akut yang membutuhkan intubasi. Intubasi dikatakan memiliki risiko penyebaran viral load yang tinggi. Perlindungan terhadap tenaga kesehatan menjadi hal yang harus dilakukan secara konsisten tanpa melupakan keselamatan pasien yang menjalani prosedur intubasi pipa endotrakeal. Penelitian ini ditujukan sebagai studi pendahuluan untuk melihat pengaruh dari penggunaan APD dan jenis laringoskop terhadap proses intubasi yang dilakukan pada pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan (preliminary study) dengan uji klinis acak terbuka (open randomized clinical trial). Pengambilan data penelitian dilakukan di kamar operasi IGD, Unit Pelayanan Bedah Pusat (UPBT), UPK Mata Kirana, dan kamar operasi Cleft and Craniofacial Center (CCC) RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada bulan Agustus hingga September 2020. Intubasi dilakukan oleh residen Anestesiologi dan Terapi Intensif tahap II atau magang. Populasi subjek adalah pasien yang bukan tersangka dan bukan terkonfirmasi COVID-19 sesuai dengan penapisan oleh tim Pinere RSCM.
Hasil: Durasi total proses intubasi cenderung lebih panjang pada kelompok menggunakan APD tingkat tiga dan laringoskopi video dibandingkan kelompok lainnya. Keberhasilan percobaan pertama tindakan intubasi lebih banyak pada kelompok yang menggunakan laringoskop direk. Kejadian desaturasi paling banyak terjadi pada kelompok menggunakan APD tingkat tiga dan laringoskop direk. Komplikasi cedera jalan napas selama proses intubasi paling banyak ditemukan pada kelompok menggunakan APD tingkat tiga dan laringoskop direk
Kesimpulan: Terdapat perbedaan antara ketiga kelompok penelitian yang menggunakan tingkat APD dan jenis laringoskopi yang berbeda pada studi pendahuluan ini.
Introduction: World Health Organization (WHO) declare COVID-19 pandemi on April 2020. One of the fatal complications of COVID-19 are respiratory failure with the need of an intubation. However, intubation has been reported as high-risk viral load spread. Protection for healthcare workers should be done consistently without jeopridizing patient’s safety, especially in intubation process. This pilot study is aimed to describe the effect of level 3 PPE usage and types of laryngoscope to intubation process in COVID-19 pandemic.Method: This study is a preliminary study with open randomized clinical trial. Data collection was conducted in operating room, central operating room, Kirana opthalmology centre, and Cleft and Craniofacial Center (CCC) of Cipto Mangunkusumo National hospital on August to December 2020. The intubation process was done by anesthesiology and intensive care residents at the second phase (second until third year) of recidency. Subjects are non COVID-19 suspect which has been examined by Pinere RSCM team.Results: Total duration of intubation was tend to longer in level 3 PPE with video guided laryngoscopy. First time success was higher in the group with direct laryngoscopy. Complicaton such as desaturation and airway injury was higher in level 3 PPE with direct laryngoscope.Conclusion: There is a difference of intubation process between the PPE groups and the use of laryngoscopy in this pilot study. Therefore, further study can be conducted."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Teresa
"Penerapan asuhan keperawatan pasien end of life belum optimal dan determinan yang mempengaruhi kinerja perawat dalam melaksanakannya masih perlu dibuktikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan kinerja perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan end of life di RS. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif cross sectional dengan menggunakan instrumen kuesioner. Sampel penelitian ini sebanyak 220 perawat pelaksana yang diambil secara purposive sampling di Rumah Sakit Jantung Pembuluh Darah Harapan Kita. Hasil uji chi square dan regresi logistic menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara kinerja perawat dengan status kepegawaian (p0,018), sikap (p0,000), dan kepemimpinan (p0,004). Hasil multivariat menunjukkan adanya hubungan antara kinerja perawat dengan status kepegawaian(p 0,044); sikap(p0,978) dan kepemimpinan(p 0,855). Kesimpulan adanya hubungan antara status kepegawaian, sikap, dan kepemimpinan dalam keberhasilan penerapan asuhan keperawatan end of life. Saran dibutuhkan evaluasi dan pembinaan sikap, kepemimpinan dalam menerapkan asuhan keperawatan end of life serta perlunya peningkatan status kepegawaian bila memungkinkan.
The focus of this study is end of life nursing care application isnt optimally and determinat which influence nursing performance still need to be researched. This research has goals to determinant nurse performance to do end of life nursing care in hospital. The research method is quantitative-based research cross sectional with questioner instrument. The samples were taken with purposive sampling method (220 nurses) in Harapan Kita CardioVascular hospital. The result correlations chi Square and logistic regression that there was a close relationship between nursing performance and civil employee (p0,044), attitude (p0,978), leadership (p0,855). Multivariate result show that nursing performance has relationship with civil employee (p0,044); attitude (p0,978), and leadership (p0,855). Conclusion: civil employee, attitude, and leadership have related to success nursing care plan end of life. The research recommend, evaluation and actuation of nursing attitude and leadership are needed in end of life nursing performance and increase their employee status if necessary."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Febby Sitti Nur Rakhmayanti
"Latar belakang: Janji temu perawatan ortodonti merupakan sesuatu yang dianggap penting karena mempengaruhi lama waktu perawatan ortodonti, perawatan ortodonti memerlukan waktu berbulan-bulan hingga tahunan untuk menyelesaikan perawatan dengan interval kunjungan rutin 4-6 minggu. Ortodontis merupakan salah satu pekerjaan yang sangat rentan terpapar Covid-19 karena berkontak langsung dengan pasien. Dengan adanya pandemi Covid-19 mempengaruhi segala aspek kehidupan salah satunya adalah psikologis seseorang yaitu kecemasan terhadap terpaparnya virus Covid-19. Kecemasan adalah munculnya sebuah perasaan yang tidak menyenangkan, tidak enak, khawatir dan gelisah pada diri seseorang yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia, jenis kelamin, dan lingkungan sosial. Belum ada penelitian yang membahas hubungan kecemasan di era pandemi Covid-19 terhadap janji temu perawatan ortodonti di kota kendari. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan mengenai pandemi virus corona terhadap kesediaan untuk menghadiri janji temu perawatan ortodonti. Metode: Penelitian ini dilakukan di Kota Kendari menggunakan metode cross-sectional. Kuesioner dari disebar kepada 72 pasien ortodonti dari beberapa klinik di Kota Kendari, menggunakan kuesioner daring. Hasil: Didapati adanya hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan di era pandemi Covid-19 terhadap janji temu perawatan ortodonti di Kota Kendari dan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan di era pandemi Covid-19 terhadap janji temu perawatan ortodonti di Kota Kendari dilihat berdasarkan usia dan jenis kelamin Kesimpulan: Pandemi Covid-19 terbukti berdampak pada kecemasan pasien menghadiri janji temu perawatan ortodonti kecemasan pasien
Background: Orthodontic care appointments are important because they affect the length of orthodontic care, orthodontic care take months to years to complete with regular visit intervals of 4-6 weeks. Orthodontist is one of the jobs that are very vulnerable to exposure to covid-19 due to direct contact with patients. With covid-19 pandemic affects all aspects of life, one of which is an individual's psychological anxiety against exposure to the covid-19 virus. Anxiety is the appearance of an unpleasant, uncomfortable, worried and restless feeling in a person that is influenced by several factors including age, gender, and social environment. There has been no research that discusses the relationship of anxiety in the covid-19 pandemic era to orthodontic care appointments in the city of kendari. Objective: To determine the relationship of anxiety levels regarding the coronavirus pandemic to the willingness to attend orthodontic care appointments. Method: This research was conducted in Kendari City using cross-sectional method.¬ Questionnaires were circulated to 72 orthodontist patients from several clinics in Kendari City, using online questionnaires. Result: There was a meaningful relationship between anxiety levels in the Covid-19 pandemic era to orthodontic care appointments in Kendari City and there was a meaningful relationship between anxiety levels in the Covid-19 pandemic era to orthodontic care appointments in Kendari City viewed based on age and gender Conclusion: Pandemic Covid-19 proved to have an impact on the anxiety of patients attending orthodontic care appointments of emergency patients."
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rudi Putranto
Depok: UI Publishing, 2021
616.08 RUD t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Regina Natalia
"Kelahiran prematur menghadapi konsekuensi risiko morbiditas dan mortalitas perinatal yang lebih tinggi. Dukungan nutrisi yang tepat dimasa awal periode kritis menjadi salah satu upaya menurunkan risiko tersebut. Masalah nutrisi menjadi salah satu aspek perawatan yang penting untuk diatasi. Tujuan penulisan ini adalah memberikan gambaran asuhan keperawatan bayi kembar prematur dengan risiko defisit nutrisi. Studi ini menggunakan desain studi kasus terhadap empat bayi kembar prematur yang mengalami masalah defisit nutrisi, baik aktual maupun risiko. Hasil studi menunjukkan bahwa Model Konservasi Levine dapat digunakan dalam asuhan keperawatan bayi kembar prematur. Integrasi Model ini dapat diimplementasikan kedalam proses keperawatan dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang bersifat holistik.
Preterm birth faces the consequence of a higher risk of perinatal morbidity and mortality. Proper nutritional support in the early critical period is one of the efforts to reduce this risk. Nutrition problems is one of the urgent aspects of treatment to be overcome. This study aims to provide an overview of nursing care for premature twins with a risk of nutritional deficit. This study was designed as a case study of four premature twins who experienced nutritional deficit problems, both actual and risk. The results of the study indicate that the Conservation Model Levine’s can be used in the nursing care of premature twins. The integration of this model can be implemented into the nursing process to improve the quality of holistic nursing care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Fadilla Laila Nurakbar
"Kematian ibu dapat disebabkan oleh komplikasi, baik saat kehamilan maupun saat persalinan. Asuhan antenatal apabila dilakukan secara rutin dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi tersebut. Pada era Pandemi COVID-19 terjadi peningkatan kematian ibu dan penurunan asuhan antenatal yang dilakukan. Sehingga perlu dilihat apakah ada hubungan antara asuhan antenatal dengan kematian ibu sebelum dan sesudah era pandemi COVID-19. Penelitian dengan desain cross-sectional menggunakan data rekam medis ibu meninggal pada tahun 2018-2021 di Kota Depok yang ditelaah kunjungan antenatal yang dilakukap sebanyak 24 sampel (22 sampel 2020-2021 dan 2 sampel 2018-2019). Analisis bivariat yang digunakan adalah uji chi square dan uji fisher exact test. Analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan signifikan antara frekuensi kunjungan antenatal dengan kematian ibu sebelum dan saat era pandemi COVID-19 dengan keterangan risk ratio sebagai berikut: Tidak melakukan ANC (p-value = 0.308, RR = 1.333 (CI 95% 0.757-2.348) dan ANC tidak rutin (p-value = 1.000, RR = 1.10 (CI 95% 0.913-1.326). Tidak ada hubungan bermakna antara kematian ibu pada era sebelum dan saat pandemi COVID-19 dengan frekuensi kunjugan antenatal di Kota Depok.
Maternal death or maternal mortality can be caused by complication during pregnancy or delivery. Antenatal care, if done regularly, can reduce the risk of these complications. In COVID-19 Pandemic Era, there was an increase on maternal mortality and a decrease on antenatal care frequency. So, it is necessary to see whether there is a relationship between antenatal care and maternal mortality before and after the COVID-19 pandemic era. This research is conducted using cross-sectional study of 24 sample (22 during pandemic and 2 before pandemic) collected from clinical record data of death mother at Depok City in 2018-2021). Bivariat analysis is done using chi square test and fisher exact test. Bivariat analysis showed that there were no significant association between antenatal care frequency with the case of maternal mortality before and during COVID-19 Pandemic era, which is shown in the risk ratio: did not do ANC (p-value = 0.308, RR = 1.333 (CI 95% 0.757-2.348) and irregular ANC (p-value = 1.000, RR = 1.10 (CI 95% 0.913-1.326).There were no significant association between antenatalcare frequency with the case of maternal mortality before and during COVID-19 Pandemic era."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M.Ichwan Nugraha
"Dunia dikejutkan dengan kemunculan Virus Corona yang menyebabkan penyakit Corona Virus Disease (COVID-19). Begitu pula halnya di Indonesia, Pemerintah dihadapkan pada pilihan situasi yang sulit, semua keputusan terkait pandemi COVID-19 ini harus dipikirkan dan diperhitungkan dengan matang sebab kesehatan dan keselamatan masyarakat menjadi taruhannya.
Peran dari Polri yang merupakan penjaga peradaban, penjaga kehidupan, dan sekaligus pejuang kemanusiaan sangat dibutuhkan dalam menghadirkan pemolisian di masa pandemi dengan beroritentasi pada keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi (Salus Populi Suprema Lex Esto). Aktivitas pemolisian yang dilakukan oleh Polres Metro Bekasi dengan berorientasi pemecahan masalah (Problem Oriented Policing) melalui tahapan scanning, analyzing, response dan assessment (SARA) melalui Program Kampung Tangguh Jaya menjadi sebuah strategi kolaboratif antara polisi dan masyarakat dengan dukungan dari stake holders terkait penanganan COVID-19.
Dengan menggunakan teori Manajemen Sumber Daya Manusia, didukung Teori Pemolisian Berorientasi Masalah (Problem Oriented Policing) serta Konsep Pemolisian pada saat bencana (Disaster Policing), penelitian ini mengeksplorasi dan menganalisis pemberdayaan SDM Polres Metro Bekasi melalui manajemen Sumber Daya Manusia sebagai aset utama organisasi dalam melakukan upaya pemolisian di era pandemi COVID-19. Selain itu penelitian ini juga menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan sumber daya manusia Polres Metro Bekasi dalam melakukan aktivitas pemolisian di era pandemi COVID-19.
The world was shocked by the emergence of the Corona Virus which causes Corona Virus Disease (COVID-19). Likewise in Indonesia, the Government is faced with a difficult choice of situations, all decisions related to the COVID-19 pandemic must be carefully thought out and taken into account because the health and safety of the community is at stake.The role of the National Police, which is the guardian of civilization, the guardian of life, and at the same time as the fighter for humanity is very much needed in presenting policing during a pandemic with an orientation to the safety of the people which is the highest law (Salus Populi Suprema Lex Esto). Policing activities carried out by the Bekasi Metro Police are problem-oriented (Problem Oriented Policing) through the scanning, analyzing, response and assessment (SARA) stages through the Kampung Tangguh Jaya Program to become a collaborative strategy between the police and the community with the support of stakeholders regarding the handling of COVID -19.By using Human Resource Management theory, supported by Problem Oriented Policing and Disaster Policing, this research explores and analyzes HR empowerment of Bekasi Metro Police through Human Resource management as the main asset of the organization in carrying out activities. policing efforts in the era of the COVID-19 pandemic. In addition, this study also analyzes the factors that affect the empowerment of the Bekasi Metro Police in carrying out policing activities in the era of the COVID-19 pandemic"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library