Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Burhanuddin Aziz
"Pada penelitian ini, peneliti melihat pengaruh komunitas terhadap pelestarian cagar budaya di kawasan Kota Tua Jakarta. Dimana pengaruh dari komunitas dilihat dari persepsi yang dimiliki serta efeknya terhadap dukungan terhadap pelestarian. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif dengan responden sebanyak 102 orang yang berasal dari 17 komunitas utama yang memanfaatkan Kawasan Kota Tua Jakarta terutama untuk kepentingan ekonomi. Metode analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah
partial least square-structural equation model (PLS-SEM). Dengan mengaplikasikan teori SET (Social Exchange Theory), maka penelitian ini menggunakan faktor komunitas sebagai variabel, seperti community attachment, cultural attitude, community involvement, community gain, community members gain, dan status consistency. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa positive perception komunitas sangat tinggi.
Beberapa variabel yang sangat berpengaruh terhadap persepsi ini antara lain community involvement, community gain, dan status consistency. Hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa persepsi positif maupun negatif tidak terlalu berpengaruh
terhadap dukungan komunitas terhadap pelestarian cagar budaya karena nilai dukungan yang didapatkan sangat signifikan atau kuat.

In this Thesis, researchers see the effects of the community on the preservation of cultural
heritage in the Old Town of Jakarta. Where the influence of the community is seen from the perceptions and effects on support for conservation. This research applies quantitative method with 102 respondents who come from 17 communities that utilize Jakarta Old Town Area especially for economic interest Data analysis method used in this research is
partial least square-structural equation model (PLS-SEM). By applying SET (Social Exchange Theory) theory, this study uses community factors as variables, such as community attachment, cultural attitudes, community involvement, community gain, community membership gain, and consistency status. From the research results can be seen that the positive perception community is very high. Some of the most influential
variables on this perception are community involvement, community gain, and consistency status. The results of this study also showed that positive and negative perceptions did not significantly affect the community's support for the preservation of
cultural heritage because the value of support obtained was significant.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Burhanuddin Aziz
"Pada penelitian ini, peneliti melihat pengaruh komunitas terhadap pelestarian cagar budaya di kawasan Kota Tua Jakarta. Dimana pengaruh dari komunitas dilihat dari persepsi yang dimiliki serta efeknya terhadap dukungan terhadap pelestarian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan responden sebanyak 102 orang yang berasal dari 17 komunitas utama yang memanfaatkan Kawasan Kota Tua Jakarta terutama untuk kepentingan ekonomi. Metode analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah partial least square-structural equation model (PLS-SEM). Dengan mengaplikasikan teori SET (Social Exchange Theory), maka penelitian ini menggunakan faktor komunitas sebagai variabel, seperti community attachment, cultural attitude, community involvement, community gain, community members gain, dan status consistency. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa positive perception komunitas sangat tinggi. Beberapa variabel yang sangat berpengaruh terhadap persepsi ini antara lain community involvement, community gain, dan status consistency. Hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa persepsi positif maupun negatif tidak terlalu berpengaruh terhadap dukungan komunitas terhadap pelestarian cagar budaya karena nilai dukungan yang didapatkan sangat signifikan atau kuat. 

In this Thesis, researchers see the effects of the community on the preservation of cultural heritage in the Old Town of Jakarta. Where the influence of the community is seen from the perceptions and effects on support for conservation. This research applies quantitative method with 102 respondents who come from 17 communities that utilize Jakarta Old Town Area especially for economic interest Data analysis method used in this research is partial least square-structural equation model (PLS-SEM). By applying SET (Social Exchange Theory) theory, this study uses community factors as variables, such as community attachment, cultural attitudes, community involvement, community gain, community membership gain, and consistency status. From the research results can be seen that the positive perception community is very high. Some of the most influential variables on this perception are community involvement, community gain, and consistency status. The results of this study also showed that positive and negative perceptions did not significantly affect the community's support for the preservation of cultural heritage because the value of support obtained was significant."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Fardhyan
"Bangunan cagar budaya di kawasan Kota Tua Jakarta dari tahun ke tahun semakin terancam oleh banjir. Identifikasi resiko kerusakan yang disebabkan oleh banjir belum menjadi perhatian dalam pengelolaan bangunan cagar budaya di kawasan Kota tua. Penilaian tingkat bahaya, kerentanan dan kemampuan penanganan pada setiap bangunan cagar budaya adalah informasi penting untuk proses perencanaan mitigasi bencana. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu pendekatan penilaian kemungkinan dampak resiko kerusakan yang diakibatkan oleh banjir pada bangunan cagar budaya, khususnya pada kejadian banjir tahun 2013.
Analisis resiko yang dilakukan pada 101 bangunan cagar budaya di evaluasi melalui metode Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE). SMCE merupakan sebuah proses yang menggabungkan dan mentransformasikan data geografi menjadi keluaran untuk membantu pengambilan keputusan. Paramater untuk faktor bahaya banjir (ketinggian genangan, lama genangan dan frekuensi genangan), kerentanan cagar budaya (golongan bangunan cagar budaya), kerentanan fisik (indeks konservasi, umur bangunan, bahan bangunan), dan kemampuan penanganan (penanganan pasca banjir) digunakan untuk mengkalkulasi besaran resiko pada setiap bangunan cagar budaya.
Pola distribusi keruangan memperlihatkan resiko tinggi berada pada wilayah utara kawasan Kota Tua (zona Sunda Kelapa) dan wilayah barat (zona Pekojan dan Pecinan), sedangkan tingkat resiko terendah berada di bagian tengah kawasan Kota Tua (zona kawasan Fatahillah). Implikasi resiko kerusakan tidak hanya berdampak pada bangunan itu sendiri, tetapi pada integritas setiap zona yang merepresentasikan ciri khas setiap wilayah (nilai budaya, historis, sosial, arsitektur).

Heritage building in Jakarta Old Town area threatening by flood every years. Spatial risk damage identification caused by flood is rarely getting attention for heritage building in old city heritage management. Hazard, vulnerability and coping assessment in every heritage building is a key information for disaster mitigation planning. Hence, this research purpose is to developing an approach to assessing risk damage possibilities that caused by flood to heritage building, particularly flood event in 2013.
Risk assessment of 101 heritage building has been evaluated through Spatial Multi Criteria Evaluation (SMCE). SMCE is a process combining and transforming geographical data into specific output to help decision making. Factor parameter for flood hazard (flood depth, flood duration and flood frequency), heritage vulnerability (heritage building rank), physical vulnerability (conservation index, heritage building age, and heritage building structural material), and coping capacity (post disaster action) have been used to calculate risk impact in every single heritage building in study area.
Distribution pattern show high risk area is located at north Jakarta Old Town area (Sunda Kelapa Zone) and west area (Pekojan and Pecinan Zone). The lowest risk concentrate at the center of Jakarta Old Town area (Fatahillah Zone). Risk damage implication not only potentially affect the heritage building, but each zone integrity which is representation the uniqueness of area (culture value, historical value, social value and architecture) possibly degraded."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T42571
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kirana Anindita Parama Putri
"Semarang merupakan salah satu kota pesisir di Indonesia yang terancam oleh kenaikan muka air laut. Salah satu akibatnya adalah banjir rob di wilayah pesisir Semarang. Semarang sebagai kota tua memiliki kawasan cagar budaya dengan bangunan-bangunan bersejarah. Bangunan cagar budaya memiliki nilai historis yang harus dilindungi. Bangunan cagar budaya yang terancam banjir rob merupakan masalah dari penelitian yang dilaksanakan. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi Kawasan Cagar Budaya Nasional Kota Lama Semarang dan masalah yang ada di dalamnya, serta memberikan solusi alternatif dalam melindungi bangunan cagar budaya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa situs Oudestad memerlukan tambahan ruang terbuka hijau. Tiga titik peletakan ruang terbuka hijau diusulkan di kolam retensi Tawang, salah satu titik parkir, dan sepanjang jalan Empu Tantular. Kesimpulan dari penelitian ini adalah menambahkan ruang terbuka hijau dirasa perlu untuk melindungi bangunan cagar budaya yang ada di situs Oudestad

Semarang is one of the coastal cities in Indonesia which is threatened by sea level rise. One of the consequences is tidal flooding in the coastal areas of Semarang. Semarang as an old city has a cultural heritage area with historic buildings. Cultural heritage buildings have historical values ​​that must be protected. Cultural heritage buildings that are threatened by tidal flooding is a problem from the research carried out. Thus, this research was conducted to identify the condition of the Semarang Old City National Cultural Heritage Area and the problems in it, as well as to provide alternative solutions in protecting cultural heritage buildings. The approach used is a qualitative approach with qualitative methods. The results show that the Oudestad site requires additional green open space. Three green open space placement points are proposed in the Tawang retention pond, one parking point, and along Jalan Empu Tantular. The conclusion of this study is that adding green open space is deemed necessary to protect cultural heritage buildings at the Oudestad site."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku M. Yusuf Syah Putra
"Tanggung jawab dalam melestarikan dan menjaga warisan budaya menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan masyarakat Kota Depok karena perkembangannya sangat cepat menuju kota modern. Kolaborasi bersama komunitas Kaoem Depok sebagai living heritage bersama seluruh stakeholder merupakan keniscayaan untuk menjadikan wilayah Depok Lama sebagai destinasi wisata sejarah Depok Lama dan menjadi ikon serta ruang publik baru bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif studi kasus pada lokus cagar budaya Depok Lama fokus secara yuridis empiris. Penelitian ini menghadirkan kebaruan terhadap urgensi kebijakan yang sinkron serta komprehensif serta adaptif dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat pada obyek bangunan cagar budaya yang melibatkan partisipasi masyarakat. Memaknai identitas perlu formulasi hibrid yang multikultur, bukan milik suatu entitas/etnis tertentu. Secara geobudaya, Depok Lama menunjukkan kekhasan pola berdasarkan alam budaya terkait residu budaya kolonialisme Belanda. Bahkan, menjaga warisan budaya itu akan meningkatan kohesi sosial mengingat kota tanpa bangunan tua seumpama dengan manusia tanpa ingatan.

The responsibility to maintain and protect cultural heritage is a challenge for the government and the people of Depok City because of its very fast development towards a modern city. Collaboration with the Kaoem Depok community as Living Heritage with all stakeholders is a necessity to make the Old Depok area a historical tourist destination for the Old Depok and become an icon and a new public space for the community. This study uses a qualitative case study approach at the Depok Lama cultural heritage locus, with a juridical and empirical focus. This research brings novelty to the urgency of policies that are synchronous as well as comprehensive and adaptive to the pace of community economic growth on cultural heritage objects that involve community participation. Making sense of identity requires a hybrid formulation that is multicultural, not belonging to a particular entity/ethnicity. According to geoculture, Old Depok shows a distinctive pattern based on cultural nature related to the cultural residues of Dutch colonialism. In addition, preserving this cultural heritage will increase social cohesion considering that a city without old buildings is like a human without memory."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halimah Rachma
"ABSTRAK
Ketatnya persaingan dalam pasar pariwisata menuntut pengelola untuk memiliki keuntungan kompetitifnya . Pada heritage tourism, memahami dan menjaga atribut authenthicity merupakan hal yang penting. Karena hal ini berhubungan dengan motivasi dan engagement pada destinasi wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi, persepsi authenticity ,dan engagement, terhadap konsekuensi perilaku dimasa depan yaitu loyalitas. Untuk memprediksi loyalitas digunakan authenticity dan engagement sebagai variabel prediksi. Penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square, dengan menggunakan model variabel formatif dan reflektif. Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah cultural motivation, serious leisure, self-connection, object-based authenticity, existential authenticity, engagement, dan loyalty.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh signifikan motivasi yaitu cultural motivation dan self-connection terhadap sense of authenticity. Temuan lain adalah, terdapt pengaruh signifikan sense of authenticity terhadap loyalitas. Namun tidak ada pengaruh signifikan antara engagement dan loyalitas.

ABSTRACT
Intense competition in the tourism market requires managers to have a competitive advantage. On heritage tourism, understand and maintain authenthicity attributes are important, because it is related to motivation and engagement in tourist destinations. The purpose of this study was to determine the effect of motivation, perception of authenticity and engagement, towards the consequences of future behavior which is loyalty. In this study to predict loyalty used authenticity and engagement as predictive variables. This study uses Partial Least Square method, using the model variables formative and reflektif. Variable used in this study are cultural motivation, leisure serious, self-connection, object-based authenticity, existential authenticity, engagement, and loyalty. Result from this study showed that there are significant effect both from cultural motivation and self-connection to the sense of authenticity. Another finding is, there is significant effects sense of authenticity to loyalty. But there is no significant effect between engagement and loyalty
;;"
2016
S65778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Yanto H.M.
"Tesis ini membahas tentang konflik kepentingan dalam pemanfaatan kawasan yang terjadi pada zona inti Kawasan Cagar Budaya Muarajambi yang beberapa tahun belakangan ini kondisinya semakin semrawut. Bertumpuknya berbagai macam aktivitas pemanfaatan pada areal zona inti menyebabkan areal ini menerima beban yang cukup berat dan berdampak pada terancamnya pelestarian Cagar Budaya dalam kawasan ini. Oleh karena itu penelitian ini mencoba untuk memetakan konflik kepentingan yang terjadi, mencari inti penyebab konflik dan menemukan kebijakan yang tepat untuk mengurangi konflik kepentingan yang terjadi pada zona inti Kawasan Cagar Budaya Muarajambi. Penelitian yang menggunakan pendekatan mix method ini melakukan dua kegiatan dalam pengumpulan datanya, yaitu berupa wawancara dan pengisian kuisioner oleh para expert. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa model pengelolaan yang masih sepenuhnya dipegang oleh pemerintah saat ini dianggap tidak lagi cocok untuk diterapkan karena akan menimbulkan banyak konflik antarstakeholder. Oleh karena itu perlu dibentuk Badan Pengelola yang bersifat co-management yang mampu menampung berbagai kepentingan stakeholders yang masing-masing memiliki perbedaan sasaran dan tujuan, dengan demikian konflik pemanfaatan pada zona inti Kawasan Cagar Budaya Muarajambi dapat diminimalkan.

This tesis discussed about the conflict of interests in the area utilization that occurred in the core zone of Muarajambi Cultural Heritage Area of which condition has been even more chaotic in these last few years. The accumulation of various utilization activities in the core zone area has caused the area being quite overloaded and has threatened the preservation of the Cultural Heritages in the area. Hence this research attempted to map the occurring conflict of interests, to seek the nucleus cause of the conflict and to find the right policy to lessen the occurring conflict of interests in the core zone of Muarajambi Cultural Heritage Area. The research used mix method approach and carried out two activities in its data collection, namely interviews and questionnaires filled by the experts. The result of this research showed that the management model that was still fully held by the government was currently considered as unsuitable to be applied because it would cause many conflicts among the stakeholders. Therefore a co management natured Management Board needed to be established. This Management Board should be capable to accommodate various interests of the stakeholders, each of whom had different goals and purposes. Hence the utilization conflict in the core zone of Muarajambi Cultural Heritage Area could be minimalized.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramzi Rinaldhi
"ABSTRAK
Diantara jenis pariwisata, heritage tourism dianggap sebagai salah satu trend yang akan berkembang. Potensi dari heritage tourism adalah bahwa sumber daya budaya termasuk didalamnya heritage tidak hanya memberikan pengalaman berupa rekreasi, tetapi juga pendidikan, pengetahuan serta manfaat sosial. Salah satu situs heritage yang ada di Indonesia adalah Kawasan Kota Tua Jakarta. Dengan sejarahnya yang panjang, Kawasan Kota Tua Jakarta menjadi salah satu ikon pariwisata kota Jakarta. Seiring dengan pertumbuhan pengunjung situs bersejarah
dan warisan budaya lain di Indonesia, pada tahun 2012 tingkat kunjungan wisawatan ke Kawasan Kota Tua Jakarta menurun drastis. Untuk itu penelitian dilakukan guna mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam meningkatkan heritage tourism di Kawasan Kota Tua Jakarta. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 202 pengunjung Kawasan Kota Tua Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan authenticity untuk melihat persepsi pengunjung Kawasan Kota Tua Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan lima buah variabel, yaitu motivasi, object based authenticity, Existential Authenticity, Satisfaction dan Loyalty.

ABSTRACT
Among the kinds of tourism, heritage is considered as one of the trends that will be
growing in the future. Heritage tourism has very strong potential with its cultural
resource heritage not only deliver a recreational experience, but also education,
knowledge and social benefits. One of the heritage sites in Indonesia is Jakarta Old
Town Area. With its long history, Jakarta Old Town Area became an icon of the
city tourism. Along with the growth of the historical site visitors and other cultural
heritage in Indonesia, in 2012 the number of tourist visits to Jakarta Old Town Area
dropped dramatically. The study was conducted to determine what need to be done
in increasing heritage tourism in Jakarta Old Town Area. The study was involving
202 visitors in Jakarta Old Town Area. This research looked at the perception of
authenticity visitors Jakarta Old Town Area as main approach. At a wholem the
research used five variables, namely motivation, object-based authenticity,
Existential Authenticity, Satisfaction and Loyalty."
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolanda Caroline
"[Penelitian ini berfokus pada pencitraan kota pusaka dalam laman informasi pariwisata resmi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana citra kota pusaka Indonesia ditampilkan dan dipromosikan dalam teks sumber dan teks sasaran. Citra kota pusaka yang berbeda dalam terjemahan dipengaruhi oleh faktor ekstratekstual, intratekstual dan penerapan strategi penerjemahan dalam mencapai skopos penerjemahan. Citra kota pusaka pada terjemahan menunjukkan masih kuatnya pandangan kolonial dalam promosi pariwisata kota pusaka. Penelitian kualitatif komparatif ini menggunakan sumber data dari laman Indonesia.travel dan wawancara mendalam, serta berdasarkan pada teori fungsional Nord dan model Analisis Wacana Kritis Van Dijk. Hasil penelitian menyarankan penonjolan perspektif lokal dalam terjemahan berbahasa Inggris ketika mendiseminasikan citra kota pusaka Indonesia dalam promosi pariwisata Indonesia.

The focus of this research is the image of Indonesia`s heritage cities on the official tourism website, Indonesia.travel. The aim of this research is to study how Indonesia?s heritage cities are showed and promoted in the source texts and their English translations. Through the analysis of extratextual and intratextual factors along with the application of translation strategies to achieve the skopos of translation, it showed how the translation have made a different image of the heritage cities. Thus, it indicates that the colonialism perspective still dominating the promotion of Indonesia?s heritage cities. This qualitative comparative research, which collected data from the website of Indonesia.travel and in-depth interview, applied Nord?s functional theory and Van Dijk?s Critical Discourse Analysis. It suggests the emphasis on local perspective in English translation when disseminating heritage cities? image in Indonesia?s tourism promotion.;The focus of this research is the image of Indonesia’s heritage cities on the official tourism website, Indonesia.travel. The aim of this research is to study how Indonesia’s heritage cities are showed and promoted in the source texts and their English translations. Through the analysis of extratextual and intratextual factors along with the application of translation strategies to achieve the skopos of translation, it showed how the translation have made a different image of the heritage cities. Thus, it indicates that the colonialism perspective still dominating the promotion of Indonesia’s heritage cities. This qualitative comparative research, which collected data from the website of Indonesia.travel and in-depth interview, applied Nord’s functional theory and Van Dijk’s Critical Discourse Analysis. It suggests the emphasis on local perspective in English translation when disseminating heritage cities’ image in Indonesia’s tourism promotion, The focus of this research is the image of Indonesia’s heritage cities on the official tourism website, Indonesia.travel. The aim of this research is to study how Indonesia’s heritage cities are showed and promoted in the source texts and their English translations. Through the analysis of extratextual and intratextual factors along with the application of translation strategies to achieve the skopos of translation, it showed how the translation have made a different image of the heritage cities. Thus, it indicates that the colonialism perspective still dominating the promotion of Indonesia’s heritage cities. This qualitative comparative research, which collected data from the website of Indonesia.travel and in-depth interview, applied Nord’s functional theory and Van Dijk’s Critical Discourse Analysis. It suggests the emphasis on local perspective in English translation when disseminating heritage cities’ image in Indonesia’s tourism promotion]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T44561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Helena Agustina
"ABSTRAK
Peraturan mengenai keperdulian Pemerintah Indonesia terhadap pelestarian ruang heritage tercantum dalam Undang-undang no 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya. Keraton Kasepuhan merupakan ruang heritage dengan ruang permukiman yang disebut magersari. Akan tetapi ruang magersari mengalami penetrasi perubahan yang mengakibatkan hilangnya image kesatuan ruang dengan ruang keraton. Dengan demikian ruang magersari tidak menarik wisatawan pengunjung Keraton Kasepuhan. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah mengidentifikasi simbol-simbol heritage Keraton Kasepuhan agar dapat memberikan image yang sama untuk permukiman magersari. Identifikasi dihasilkan dari penelaahan makna fenomena bangunan Keraton Kasepuhan melalui pendekatan fenomenologi Husserl. Fenomenologi Husserl adalah metode penggalian makna yang diperoleh dari pengalaman orang. Manfaat yang didapat dari hasil penelitian ini adalah memberikan arah kebijakan pembangunan rumah-rumah magersari dengan simbol Keraton Kasepuhan. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya tipologi simbol yang muncul di Keraton Kasepuhan yaitu simbol flora, fauna, geometris dan alam. "
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
600 ETHOS 5:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>