Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114857 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darrell Yonathan
"Penelitian ini membahas mengenai impelementasi smart contract pada teknologi blockchain menggunakan Ethereum yang di impelementasikan untuk penyimpanan data telemedicine. Tujuan dari penggunaan teknologi blockchain pada sistem rekam gambar telemedicine ini adalah untuk mengamankan dan menjaga integritas data agar data pasien dapat disimpan lebih aman. Blockchain memiliki kemampuan untuk melakukan verifikasi data yang disimpan kedalam jaringannya sehingga keaslian data dapat terverifikasi. Pada penelitian ini, diperkenalkan sebuah sistem blokchain yang digunakan untuk mengelola dan mengamankan basis data pada telemedicine. Proses penelitian ini terdiri dari perancangan sistem blockchain serta pengujian performa jaringan tes Rinkeby yang merupakan salah satu jaringan tes pada blockchain. Implementasi sistem blockchain ini dilakukan pada sebuah halaman website yang bisa melakukan penambahan data ke sistem blockchain dan pengambilan data dari sistem blockchain. Fungsi Get mendapatkan waktu eksekusi yang jauh lebih cepat daripada fungsi Set dikarenakan fungsi Get tidak membutuhkan verifikasi untuk mengambil datanya. Pada iterasi yang dilakukan yaitu 1, 10, dan 100, waktu terlama rata-rata ada pada iterasi 100 apabila dibandingkan dengan iterasi lain. Sehingga semakin banyak iterasi, waktu rata-rata eksekusi menjadi lebih lama karena adanya pending transaksi. Selain itu banyaknya data pada string berbanding lurus dengan biaya gas yang harus ditanggung. Pada pengujian yang dilakukan, semakin banyak karakter yang disimpan maka semakin banyak biaya gas yang harus dibayar. Pada pengujian didapatkan persentase kenaikan biaya yaitu sebesar 0.36% per karakter. Pada pengujian yang dilakukan didapatkan juga bahwa pengujian fungsi get memiliki waktu yang lebih cepat dibanding fungsi set yaitu 24.4 kali lebih cepat.

This study discusses the implementation of smart contracts on blockchain technology using Ethereum which is implemented for telemedicine data storage. The purpose of using blockchain technology in this telemedicine image recording system is to secure and maintain data integrity so that patient data can be stored more securely. Blockchain has the ability to verify the data that will be stored in the network so that the authenticity of the data can be verified. In this study, a blockchain system is introduced that is used to manage and secure databases on telemedicine. The research process consists of designing a blockchain system and testing the performance of the Rinkeby test network which is one of the test networks on the blockchain. The implementation of this blockchain system is carried out on a website page that can add data to the blockchain system and retrieve data from the blockchain system. The Get function gets a much faster execution time than the Set function because the Get function does not require verification to retrieve its data. In the iterations carried out, namely 1, 10, and 100, the longest time on average was at 100 iterations when compared to other iterations. So the more iterations, the longer the average execution time due to pending transactions. In addition, the amount of data in the string will be directly proportional to the gas costs that must be borne. In the tests carried out, the more characters that will be stored, the more gas costs must be paid. In the test, the percentage increase in costs is 0.34% per character. In the tests carried out, it was also found that the get function test has a faster time than the set function, which is 24.4 times faster."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zafran Hibatullah Tsany
"Perkembangan teknologi yang begitu cepat menyebabkan berbagai perubahan pada setiap aspek dalam kehidupan. Salah satu aspek yang berubah adalah aktivitas jual beli yang awalnya dilakukan secara langsung, kini dapat dilakukan dengan meng- gunakan media elektronik dan digital. Aktivitas jual beli secara online ini biasa disebut dengan istilah e-commerce . Untuk itulah dibutuhkan sebuah sistem e- commerce yang mengedepankan aspek keamanan dan kenyamanan. Teknologi yang dapat menangani permasalahan tersebut adalah blockchain. Adanya teknologi smart contract yang bersifat self-executed dan terdistribusi menjadi jaminan bagi semua pihak yang terlibat untuk memenuhi kewajibannya. Dalam penelitian ini dibahas mengenai implementasi smart contract pada teknologi blockchain menggunakan Ethereum pada sistem penjualan produk digital. Proses penelitian ini terdiri dari perancangan sistem blockchain serta pengujian performa pada jaringan tes Goerli yang merupakan salah satu jaringan tes pada blockchain. Implementasi dilakukan pada sebuah halaman web, agar pengguna dapat memilih dan membeli produk digi- tal. Dari implementasi sistem dan evaluasinya ditemukan bahwa penambahan jum- lah iterasi yang dilakukan pada satu periode, mempengaruhi kenaikan waktu di se- tiap proses transaksi pada jaringan blockchain. Waktu rata-rata pengujian pada 1, 10, dan 100 iterasi yaitu 23850ms, 20515.8ms, dan 31943.3ms. Selain itu, gas priority fee yang dibayarkan pada transaksi di jaringan blockchain berpengaruh ter- hadap lama waktu transaksi diproses. Transaksi dengan biaya gas yang paling tinggi akan diprioritaskan terlebih dahulu pada jaringan blockchain. Waktu rata-rata pen- gujian pada gas priority fee 2.5 Gwei, 3.5 Gwei, dan 4.5 Gwei yaitu 29240.69ms, 28800.77ms, dan 28258.68ms.

The rapid development of technology has caused various changes in every aspect of life. One aspect that has changed is buying and selling activities, which were originally done directly, can now be done using electronic and digital media. This online buying and selling activity is commonly referred to as e-commerce. There- fore, a secure and convenient e-commerce system is needed. Technology that can address these issues is blockchain. The existence of smart contract technology, which is self-executed and distributed, is a guarantee for all parties involved to fulfill their obligations. This research discusses the implementation of smart con- tracts on blockchain technology using Ethereum in a digital product sales system. The research process consists of designing the blockchain system and testing its performance on the Goerli test network, which is one of the test networks on the blockchain. The implementation is carried out on a web page, so users can choose and buy digital products. From the implementation and evaluation of the system, it was found that the increase in the number of iterations performed in one period affects the increase in time in each transaction process on the blockchain network. The average testing time for 1, 10, and 100 iterations was 23850ms, 20515.8ms, and 31943.3ms. In addition, the gas priority fee paid for transactions on the blockchain network affects the processing time of the transaction. Transactions with the high- est gas fees will be prioritized first on the blockchain network. The average testing time for gas priority fees of 2.5 Gwei, 3.5 Gwei, and 4.5 Gwei was 29240.69ms, 28800.77ms, and 28258.68ms."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ian Joseph
"Penelitian ini membahas mengenai bagaimana teknologi blockchain dapat diterapkan pada sistem rekam medis elektronik menggunakan Ethereum. Tujuan dari penggunaan teknologi blockchain pada sistem rekam medis elektronik adalah untuk menjaga integritas data rekam medis supaya tidak berubah. Blockchain dapat digunakan untuk menyimpan metadata dan hasil enkripsi dari rekam medis yang tersimpan di dalam database, dengan demikian rekam medis akan memiliki segel yang dapat digunakan untuk verifikasi keaslian data. Proses pada penelitian ini terdiri atas perancangan sistem rekam medis pada blockchain serta pengujian performa hardware yang digunakan untuk menjalankan blockchain. Pada tahap pengujian akan dilakukan analisa pengaruh jumlah load transaksi terhadap performa Hardware blockchain. Melalui hasil analisa, jumlah load transaksi pada satu waktu memberikan pengaruh terhadap performa CPU dan durasi elapse time untuk setiap transaksi. Jumlah load transaksi tidak memberikan pengaruh secara langsung terhadap performa RAM dan Disk I/O, dikarenakan terdapat faktor eksternal yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap kedua komponen tersebut dibandingkan jumlah load transaksi.

This research discusses how blockchain technology can be applied to electronic medical record systems using Ethereum. The purpose of blockchain implementation into an electronic medical record system is to keep the data integrity from data changes that are not permitted. Blockchain can be used to store the metadata and encryption result of a medical record that is stored in a database; thus, the medical record will have a seal that can be used to verify its authenticity. This research consists of designing a medical record system based on blockchain and evaluating system performance to run the blockchain. During the testing phase, the effect of the number of load transactions will be analyzed with the performance of the blockchain system. Through the results of the analysis, the number of transaction loads at one time influences CPU performance and the duration of the elapsed time for each transaction. The transaction load amount does not directly affect RAM and Disk I/O performance, because several external factors have a more significant influence on both components than the number of transaction loads."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuda Chandra Wiguna
"Perkembangan dunia digital telah membuat beberapa aspek kehidupan secara teknis berubah, dari beberapa metode konvensional menjadi modern. Modernisasi pada era digital ini tentu memudahkan pekerjaan yang dahulunya membutuhkan sumberdaya manusia yang terbilang masif menjadi tereduksi karena adanya teknologi. Hadirnya teknologi blockchain dapat menjadi solusi ditengah minimnya keamanan data akan peretesan dan manipulasi data. Ethereum sebagai platform yang berbasis blockchain dan tingginya keamanan data melalui algoritma hasing mencoba menyelesaikan hal-hal yang menjadi perhatian belakangan ini. Kemudian algoritma hashing ini diterapkan ke beberapa pemodelan seperti website bebbasis data yang bertujuan untuk meningkatan integeritas database agar tidak mudah disusupi dan dimanipulasi. Algoritma Ethereum Keccak-256 akan diuji dengan mencoba beberapa jenis parameter agar mendapatkan variabel yang optimal untuk diimplementasikan dalam proyek voting elektronik agar lebih baik dalam kredibilitas dan integritas.
Hasil dari variasi percobaan kedua bahwa difficulty yang ideal ialah 10.000.000 dibandingkan dengan dua variasi lainnya. Namun, difficulty ini belum lah sepenuhnya dikatakan ideal jika menggunakan nilai difficulty lainnya. Dengan menggunakan variasi difficulty, maka blok dapat diverifikasi selama 440,872ms untuk difficulty 100.000, 20,188ms untuk difficulty 1.000.000, dan 0,222ms untuk difficulty. 10.000.000.Pada difficulty 100.000, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan algoritma hash merupakan variasi yang paling lama dengan rata-rata waktu hash per blok 80,291ms untuk 1 satu thread process, 240,457ms untuk 2 dua thread process, dan 440,872ms untuk 4 empat thread process.

The development of the digital world has made some aspects of life technically change, from some conventional methods to being modern. Modernization in this digital era would facilitate the work that formerly require human resources that are somewhat massive to be reduced due to the technology. The presence of blockchain technology can be a solution amid the lack of data securities will hacking and data manipulation. Ethereum as a blockchain based platform and high security securities through a hasing algorithm trying to solve things of concern lately. Then the hashing algorithm is applied to some modeling such as website based data that aims to increase the integrity of the database so as not to be easily infiltrated and manipulated. The Ethereum Algorithm Keckak 256 will be tested by attempting several types of parameters to obtain the optimal variable to be implemented in electronic voting projects to make better credibility and integrity.
The result of experimental variation that the ideal difficulty is 10,000,000 compared to the other two variations. However, this difficulty is not yet fully said to be ideal if using other difficulty values. By using variations of difficulty, the blocks can be verified for 440.872ms for 100,000 difficulty, 20.188ms for 1,000,000 difficulty, and 0.222ms for difficulty. 10.000.000. On difficulty 100,000, the time required to complete the hash algorithm is the longest variation with the average hash time per block 80,291ms for 1 one thread process, 240,457ms for 2 two thread process, and 440,872 ms for 4 four thread process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Rizky Duto Pamungkas
"Pada penelitian ini dilakukan penerapan tingkat keamanan lebih dengan penggunaan sistem penyimpanan data peer-to-peer berbasis Inter-Planetary File System (IPFS) pada blockchain ethereum. IPFS digunakan sebagai media penyimpanan data gambar yang kemudian akan menghasilkan IPFS hash atau content identifier (CID). CID akan digunakan untuk mengakses data gambar pada IPFS yang dapat dilakukan dengan bantuan gateway IPFS. CID ini akan dikirimkan pada blockchain menggunakan smart contract. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa penggunaan IPFS sebagai keamanan tambahan pada sistem blockchain dapat dilakukan. Ukuran file yang dikirimkan menggunakan IPFS akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan IPFS untuk mengirimkan file tersebut. Semakin besar ukuran file yang dikirimkan, maka akan semakin banyak waktu yang dibutuhkan. Untuk selisih ukuran file sebesar 1MB terjadi kenaikan waktu akses sekitar 5%. Jarak gateway IPFS yang digunakan juga akan mempengaruhi waktu akses terhadap file. Semakin jauh jarak gateway IPFS dengan pengakses, maka semakin banyak waktu yang dibutuhkan. Untuk selisih jarak gateway IPFS sebesar 1.000 km terjadi penurunan waktu akses sekitar 5%. Jarak gateway IPFS dengan pengakses juga mempengaruhi keberhasilan dalam mengakses data. Pada gateway dengan jarak terjauh, yaitu Amerika Serikat terjadi kegagalan akses sebesar 24%.

In this study, a higher level of security was implemented by using an Inter-Planetary File System (IPFS) based peer-to-peer data storage system on the ethereum blockchain. IPFS is used as an image data storage medium which will then generate an IPFS hash or content identifier (CID). CID will be used to access image data on IPFS which can be done with the help of IPFS gateway. This CID will be sent on the blockchain using a smart contract. The results of the study prove that the use of IPFS as additional security on the blockchain system can be done. The size of a file sent using IPFS will affect the time it takes IPFS to send the file. The larger the file size that is sent, the more time it will take. For the difference in file size of 1MB there is an increase in access time of about 5%. The distance of the IPFS gateway used will also affect the access time to files. The farther the IPFS gateway is from the accessor, the more time it will take. For the difference in IPFS gateway distance of 1,000 km, there is a decrease in access time of about 5%. The distance between the IPFS gateway and the accessor also affects the success in accessing data. At the gateway with the farthest distance, namely the United States, there was an access failure of 24%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Ikhsan
"Pembangkit listrik virtual merupakan pengembangan sistem transaksi energi listrik secara terdesentralisasi. Penelitian ini membahas perancangan dan implementasi sistem transaksi energi listrik dengan pemodelan konsep pembangkit listrik virtual yang diterapkan menggunakan smart contract berbasis blockchain Ethereum. Sistem transaksi energi terdiri dari smart contract, decentralized application berbasis website dan kWh meter. Hasil penelitian didapatkan bahwa sistem transaksi berhasil berjalan dengan skenario produksi memenuhi konsumsi, produksi tidak memenuhi konsumsi tetapi sistem tidak presisi dengan skenario produksi melebihi konsumsi. Nilai posisi transaksi dipengaruhi harga Gas dan data transaksi. Besar biaya Ether untuk transaksi dipengaruhi harga Gas dan data transaksi. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemanggilan data blockchain dipengaruhi jumlah data pada tipe data integer dan string.

Virtual power plant is a decentralized development of electrical energy transaction systems. This study discusses the design and implementation of electrical energy transaction systems by modeling the concept of virtual power plants that are implemented using Ethereum blockchain-based smart contracts. The energy transaction system consists of a smart contract, decentralized application websitebased and kWh meter. The results showed that the transaction system was successful with the production scenario meeting consumption, production did not meet consumption, but the system was not precise with the production scenario exceeding consumption. Transaction position value is influenced by Gas price and transaction data. The Ether fee for the transaction is influenced by Gas prices and transaction data. The time needed to call blockchain data is influenced by the amount of data in the integer and string data types."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aligar Syahan Putra
"Penyelenggaraan pendaftaran fidusia secara elektronik, atau yang disebut dengan Fidusia Online, menawarkan banyak kemudahan dalam memberikan kepastian hukum pada masyarakat. Selain membantu Ditjen AHU dalam memenuhi prinsip one day service, Fidusia Online juga memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan pendaftaran fidusia karena prosesnya yang sangat cepat, dengan sertifikat yang tersedia secara elektronik serta bertanda tangan elektronik. Namun disamping kemudahannya, terdapat beberapa potensi timbulnya permasalahan pada keautentikan sertifikat itu sendiri. Dengan sistem yg digunakan, terdapat risiko terjadinya kegagalan sistem yang menyebabkan keautentikan sertifikat jaminan fidusia menjadi terganggu, sehingga keautentikannya pun menjadi tidak terjamin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi terjadinya risiko kegagalan sistem tersebut dan meganalisis kemungkinan penyelenggaraan pendaftaran fidusia dengan sistem yang lebih baik agar risiko tersebut dapat diminimalisir. Penelitian ini merupakan penilitian yuridis normatif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap hukum positif tertulis, termasuk meneliti bahan pustaka atau data sekunder dengan tujuan untuk menemukan fakta-fakta terkait sistem yang digunakan Fidusia Online.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem yang ini memiliki kerentanan kegagalan sistem yang dapat mengganggu keauntentikan sertifikat jaminan fidusia itu sendiri. Dengan hadirnya teknologi Blockchain, permasalahan keautentikan tersebut dapat diminimalisir. Teknologi Blockchain akan membuat sertifikat jaminan fidusia yang tersimpan dalam sistem menjadi kekal (immutable), tidak mudah dirusak (tamper-proof), serta tidak mudah untuk diubah (unalterable), dibantu dengan Smart Contract untuk melakukan automatisasi pembayaran pendaftaran fidusia.

Electronic registration system of fiducia, or it called Fidusia Online, offers a lot of convenience in providing legal certainty to the community. In addition to helping Ditjen AHU as the organizer of fiduciary registration in fulfilling the one day service principle, Fidusia Online also provides convenience to the community in conducting fiduciary registration because the process is very fast, with the certificates that are available electronically as well as electronically signed. But besides its convinience, there are several potential problems in its authenticity of the certificate itself. With the system being used, there is a risk of system failure which causes the authenticity of the fiduciary certificate to be disrupted, hence the authenticity of certificate is not guaranteed.
This paper aims to determine the potential risk of system failure and analyze the possibility of implementing fiduciary registration with a better system so that these risks can be minimized. This paper used juridical normative method which uses written applicable laws and literatures, including researching library materials or secondary data which the aim to finding facts related to the system used by Fidusia Online.
The results of this research indicate that this system has a system failure vulnerability that can disrupt the authenticity of fiduciary certificate itself. With the presence of Blockchain technology, these issue can be minimized. Blockchain technology will make fiduciary certificates stored in the system immutable, tamper-proof, and unalterable, assisted by Smart Contract to automate payment of fiduciary registration.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darwin Setiawan
"Perkembangan teknologi informasi telah membantu masyarakat dunia dalam berbagai lini kehidupan, termasuk bagi pelaku seni yang memiliki permasalahan dalam karya seninya. Dengan adanya teknologi, pelaku seni saat ini telah dimudahkan karena dapat memasarkan hasil karyanya ke seluruh dunia dengan mengubahnya menjadi token yang dapat diperdagangkan atau dikenal dengan istilah non-fungible token. Non-fungible token telah membantu para pelaku seni untuk dapat menjual, mengkomersilkan, dan memperdagangkan hasil seninya termasuk dengan komunitas didalamnya. Media perdagangan terbesar yang mewadahi proses transaksi ini salah satunya adalah Opensea. Transaksi di e-commerce Opensea dilakukan dengan menggunakan mata uang kripto berupa ethereum. Namun demikian, proses transaksi tersebut berpotensi batal demi hukum apabila dilakukan oleh masyarakat Indonesia mengingat eksistensi kripto yang hanya diakui sebagai komoditas. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa transaksi NFT yang dilakukan dengan aset digital berupa mata uang kripto memiliki payung hukum karena dapat dianggap sebagai sebuah perjanjian tukar menukar benda digital. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis-normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Penelitian menggunakan alat berupa studi dokumen peraturan perundang-undangan, penelusuran literatur, yang didukung dengan wawancara terhadap narasumber dari instansi terkait dengan pendekatan kualitatif.

Information technology existence has helped the world community in various lines of life, including for artists who have problems in their works of art. With technology, it is easier to promote their work to the world by turning them into tradable tokens or known as non-fungible tokens. Non-fungible tokens have helped artists to sell, commercialize, and trade their art, including activating the community. One of the biggest e-commerce that accommodates this transaction process is Opensea. Opensea required the users to use cryptocurrency-ethereum to do the transaction. However, based on the Indonesia regulation, the transaction has potential to be null and void considering the existence of crypto in Indonesia only recognized as commodity. The results shows that NFT transactions as digital assets using cryptocurrency-ethereum on e-commerce Opensea has legal basis that the transaction can be recognized as an exchange system. This study uses a juridical-normative research method with statutory approach. Study of legal documents, literature research, and a series of in-depth interviews from related government institutions are used as tools of data collection with qualitative approach."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juan Patrick
"Microcredential adalah rekam capaian pembelajaran kursus yang terakumulasi sesuai dengan kebutuhan industri. Salah satu penerapan microcredential di Indonesia adalah program Kartu Prakerja. Kartu Prakerja adalah semi bantuan sosial menyediakan pelatihan dan bantuan insentif setelah memperoleh sertifikat sebagai bukti yang telah menyelesaikan pelatihan. Proses penyaluran bantuan insentif masih dilakukan secara manual mengakibatkan pengerjaan tidak transparan, kehilangan data, dan membutuhkan waktu yang lama. Tugas akhir ini merancang dan membangun sistem rekam sertifikat berbasis web pada blockchain. Tujuan pembuatan proyek sistem rekam sertifikat adalah mengurangi risiko antara pihak Kartu Prakerja dan learner. Data sertifikat berisi informasi learner, trainer, dan kursus menghasilkan sertifikat pelatihan terverifikasi yang dapat diakses oleh pihak-pihak membutuhkan kredibilitas. Metode penelitian tugas akhir dilakukan dengan metode kuantitatif dan siklus pengembangan web aplikasi. Kegiatan tugas akhir menghasilkan smart contract dan web aplikasi yang siap dijalankan dan digunakan pengguna dalam proses mekanisme transaksi kursus mengadaptasi Kartu Prakerja. Evaluasi dilakukan untuk menguji kerja sistem rekam sertifikat pada web dan smart contract. Sistem rekam sertifikat menyimpan data-data sertifikat yang digunakan untuk menvalidasi sistem pembayaran kursus secara otomasi dan transparan diatur dalam smart contract.

Microcredential is a record of course learning outcomes accumulated in accordance with industry needs. An application of microcredential in Indonesia is the Kartu Prakerja program. Kartu Prakerja is a semi-social assistance program that provides training and incentive benefits after obtaining a certificate as proof that they have completed the training. The process of distributing incentive assistance is manually performed resulting in non-transparency, data loss, and time consuming. This project designs and builds a web-based certificate record system on the blockchain. The purpose of this final project is to reduce the risk between the Kartu Prakerja and the learner. The system records data containing learner, trainer, and course information to produce verified certificates accessible to parties in need of credibility. The final project research method is carried out with quantitative approaches and software development cycles. Final results are smart contracts and web that can be used by users in the process of course transaction mechanisms adapting the Kartu Prakerja. Evaluation is conducted to test the certificate record system for the web and smart contract. The certificate record system stores certificate data that is used to validate the course payment system automatically and transparently regulated in the smart contract."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachma Maharani Ulfa
"

Internet of things (IoT) seringkali menjadi target serangan Distributed Denial of Service (DDoS) pada perangkat mereka. Ini karena ekosistem IoT menggunakan sistem terpusat untuk mengendalikan dirinya sendiri. Blockchain menggunakan sistem distribusi terdesentralisasi sehingga tidak memerlukan otoritas dari pihak ketiga untuk memberikan kontrol verifikasi dalam mengidentifikasi block transaksi yang ada di dalam node ini.  Penggunaan Blockchain dapat diimplementasikan ke dalam ekosistem IoT dalam mengelola aliran data dan transaksi dan dapat mengelola manajemen akses yang aman dan andal yang mendukung ekosistem tepercaya. Integrasi blockchain pada IoT membutuhkan metode Smart Contract sebagai solusi untuk mendukung konsep keamanan jaringan seperti kerahasiaan, integritas, dan keseterdiaan.


Internet of things (IoT) is often the target of Distributed Denial of Service (DDoS) attacks on their devices. This is because the IoT ecosystem uses a centralized system to control itself. Blockchain uses a decentralized distribution system so that it does not require authority from a third party to provide verification control in identifying transaction blocks that exist within this node. The use of Blockchain can be implemented into the IoT ecosystem in managing data flow and transactions and can manage secure and reliable access management that supports trusted ecosystems. Blockchain integration in IoT requires Smart contract method as a solution to support the concept of network security such as confidentiality, integrity and integrity.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>