Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94596 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antoni
"Pesawat Amfibi adalah Badan pesawat yang dilengkapi dengan jenis lambung yang berguna untuk operasi pendaratan di air dan roda yang dapat ditarik untuk melakukan pendaratan di darat. Pesawat Amfibi sangat cocok di aplikasikan di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau. Pengembangan design pesawat amfibi memang terbilang sedikit , namun belakangan pengembangan design sudah dilakukan yaitu dengan menerapkan konsep biomimikri ke lambung pesawat amfibi. Konsep biomimikri yaitu suatu pendekatan dengan mengadopsi atau meniru inovasi yang telah lama ada di alam. Bentuk lambung dimodifikasi menyerupai bentuk dan mekanisme hewan-hewan tertentu untuk mendapatkan desain yang efektif. Adaptasi bentuk tubuh ikan layar ke desain lambung katamaran dinilai memberi keuntungan tersendiri seperti hambatan yang di dapat akan berkurang. Deadrise angle adalah sudut bagian bawah lambung dalam tampilan penampang kapal. Deadrise angle mempunyai potensi pengaruh drag reduction terhadap deadrise angle yang berbeda-beda. Tujuan penelitan ini antara lain untuk mencari deadrise angle yang efektif terhadap drag reduction pada float katamaran pesawat amfibi saat lepas landas. Pengujian dilakukan pada model float katamaran adaptasi badan ikan layar dengan Froude Number 0,5 – 0,9 dengan interval sebesar 0,1 dan deadrise angle 20° ,25°,dan 30° yang menggunakan referensi dimensi float katamaran wipeline 13000. Pengujian dilakukan secara numerik menggunakan software Computational Fluid Dynamic (CFD). Penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan pengaruh adaptasi bentuk badan ikan layar pada float katamaran dengan variasi deadrise angle terhadap drag reduction.

Seaplane is a fuselage equipped with a type of hull that is useful for landing operations in water and wheels that can be towed for land landing. Amphibious aircraft are very suitable for application in Indonesia which consists of many islands. The development of the seaplane design is indeed quite a bit, but recently the design development has been carried out, namely by applying the biomimicry concept to the hull of the seaplane. The concept of biomimicry is an approach by adopting or imitating innovations that have long existed in nature. The shape of the hull is modified to resemble the shape and mechanism of certain animals to obtain an effective design. The adaptation of the sailfish body shape to the catamaran hull design is considered to provide its own advantages such as reduced resistance. The deadrise angle is the bottom corner of the hull in a cross-sectional view of the ship. Deadrise angle has a potential drag reduction effect on different deadrise angles. The purpose of this research is to find an effective deadrise angle to reduce drag on the seaplane catamaran float during takeoff. Tests were carried out on a catamaran float model adapted to sail fish bodies with Froude Number 0.5 - 0.9 with an interval of 0.1 and a deadrise angle of 20 °, 25 °, and 30 ° using the reference dimensions of the 13000 wipeline catamaran float. numeric using Computational Fluid Dynamic (CFD) software. This research is expected to show the effect of the adaptation of sailfish body shape on catamaran floats with deadrise angle variations on drag reduction."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksamana Arria Wibowo
"Spreader bar pada pesawat amfibi merupakan sebuah komponen struktur yang bertujuan untuk memastikan floater pesawat amfibi tidak terpisah selama beroperasi diatas air. Komponen ini menerima pembebanan yang besar pada saat tahap take-off dan landing pesawat amfibi di air. Oleh karena itu, diperlukan desain yang aman dan kuat agar pengoperasian pesawat amfibi dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, pembuatan komponen spreader bar yang ringan karena berat pesawat merupakan hal yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dimensi dan ukuran profil spreader bar yang optimum pada 6 bentuk profil, yaitu profil elips, lingkaran, persegi panjang, I, H, dan U. Penelitian dilakukan dengan perhitungan margin of safety pada pembebanan tensi dan kompresi. Nilai margin of safety yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan hasil simulasi perangkat lunak MSC Patran dan Nastran. Hasil penelitian menunjukan bahwa keenam jenis profil dapat didesain menjadi profil spreader bar yang aman dan kuat. Selain itu, didpatkan juga spreader bar yang memiliki desain paling optimal adalah spreader bar yang memiliki profil lingkaran.

The seaplane spreader bar is a structural component that is used to ensure that the floater of a seaplane does not separate while operating on water. This component receives a large load during the take-off and landing stages of seaplanes in water. Therefore, a safe and robust design is needed so that the operations of seaplanes can run smoothly. In addition, the manufacture of light spreader bar components due to the weight of the aircraft is important. This study aims to find the optimum dimensions and sizes for 6 spreader bar profile shapes, namely elliptical, circular, rectangular, I, H, and U profiles. The research was carried out by calculating the margin of safety in tension and compression loading. The resulting margin of safety value is then compared with the MSC Patran and Nastran software simulation results. The results showed that the six types of profiles can be designed into a safety and strong spreader bar profile. In addition, the spreader bar that has the most optimal design is the one with a circular profile."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Alfiah Andini Putri
"Haluan kapal merupakan bagian pertama yang akan menghadang air yang mengalir saat kapal bergerak maju. Pada kapal selam, bentuk haluan sangat berpengaruh baik terhadap peletakan peralatan akustik, maupun besarnya tahanan yang akan dihasilkan. Penelitian ini berfokus untuk meninjau pengaruh bentuk haluan pada kapal selam tanpa appandages terhadap karakteristik tahanannya. Haluan akan divariasikan berdasarkan persamaan Hull Envelope yang mengatur desain bentuk haluan pada kapal selam. Simulasi komputasi dengan CFD dipilih sebagai metode untuk memprediksi hasil tersebut. Hasil menunjukkan bahwa nf= 2 merupakan bentuk haluan paling optimum dengan nilai tahanan total terendah yang memiliki luasan haluan yang cukup besar.

The bow of the ship is the first part that will hit the running water when the ship moves forward. In the submarine, the bow shape is very influential both on the laying of acoustic equipment, and for the magnitude of resistance to be generated. This study focuses on reviewing the influence of the bow shape on submarines without appandages to the characteristics of its resistance. The bow will be varied based on the Hull Envelope equation that governs the bow shape design on the submarine. The computational simulation with CFD is chosen as a method to predict the result. The results show that nf 2 is the most optimum bow shape with the lowest total resistance value that has a large enough extent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahwa Chairunisa
"Pengoptimalan trim adalah salah satu metode termudah dan termurah untuk pengoptimalan kinerja kapal dan pengurangan konsumsi bahan bakar. Hal tersebut karena pengoptimalan trim tidak memerlukan modifikasi bentuk lambung atau peningkatan mesin. Pengoptimalan trim dapat dilakukan pada moda transportasi pesawat amfibi. Pesawat tersebut merupakan salah satu jenis pesawat yang dapat lepas landas dan mendarat di perairan. Alih-alih hanya menggunakan roda seperti pesawat konvensional, pesawat ini menambahkan float sehingga landasan pacu tidak dibutuhkan. Hal ini menjadikan pesawat amfibi sebagai moda transportasi yang cocok dengan kondisi geografis Indonesia. Selain pengoptimalan trim, upaya pengembangan desain float ini juga dapat dilakukan dengan konsep biomimikri. Lambung dimodifikasi sehingga menyerupai bentuk, mekanisme dan evolusi dari hewan-hewan tertentu demi terciptanya desain yang berkelanjutan. Adaptasi bentuk tubuh ikan layar ke dalam desain lambung katamaran memiliki keunggulan tersendiri, seperti hambatan yang dihasilkan dapat berkurang secara substansial. Maksud dan tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mendapatkan trim yang paling optimal pada float katamaran pesawat amfibi. Pengujian model float katamaran pesawat amfibi ini memiliki Froude Number 0,4-0,7 dengan interval sebesar 0,05 dan disimulasikan pada pesawat N219. Pengujian dilakukan secara numerik untuk mendapatkan visualisasi aliran karakteristik hidrodinamik dari desain lambung kemudian dilanjutkan dengan menggunakan Ansys Fluent untuk pengoptimalan hasil analisis Computational Fluid Dynamic (CFD). Hasil diharapkan menunjukkan hubungan variasi trim dan hambatan.

Trim optimization is one of the easiest and cheapest methods for optimizing ship performance and reducing fuel consumption. This is because trim optimization does not require modification of the hull shape or engine upgrades. Optimization of trim also can be implemented on the seaplane mode of transportation. The aircraft is a type of aircraft that can take off and land in waters. Instead of just using the wheels like a conventional airplane, it uses floats, so a runway is not needed. This makes seaplanes a suitable mode of transportation for Indonesia's geographical conditions. In addition to trim optimization, efforts to develop this float design can also be made with the biomimicry concept. The hull is modified so that it resembles the shape, mechanism and evolution of individual animals in order to create a sustainable design. The adaptation of the sailfish body shape to the catamaran hull design has its own advantages, such that the resulting drag can be substantially reduced. The aims and objectives of this study were to obtain the most optimal trim on the seaplane catamaran float. This seaplane catamaran float model test has a Froude Number of 0.4-0.7 with an interval of 0.05 and is simulated on the N219 aircraft. The test was carried out numerically to get a visualization of the hydrodynamic characteristic flow of the hull design then continued by using Ansys Fluent to optimize the results of the Computational Fluid Dynamic (CFD) analysis. The results are expected to show the relationship between trim and resistance variations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimatuzzahra
"Dalam industri maritim, khususnya industri perkapalan masih banyak yang menggunakan bahan bakar minyak secara masif. Hal ini menghasilkan polusi dalam jumlah besar pada atmosfer dan menjadi salah satu faktor utama terjadinya pemanasan global. Meningkatkan efisiensi energi pada kapal merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Perangkat Winged Air Induction Pipe (WAIP) yang digunakan, akan membuat gelembung-gelembung berukuran mikro untuk melapisi lunas kapal dengan menarik udara melalui pipa induksi oleh tekanan negatif yang dihasilkan oleh hidrofoil. Perbedaan penempatan foil juga akan memberikan hasil yang berbeda dari pengurangan tahanan yang akan dialami oleh pelat yang terletak setelah hidrofoil. Penelitian ini akan melihat perbedaan hasil pengurangan tahanan yang disebabkan oleh variasi sudut serang dan panjang chord yang berbeda pada foil NACA 653-618. Salah satu cara untuk melihat cara penyesuaian dan pengaturan tersebut dapat mempengaruhi hasil dengan menggunakan model k-ω SST (Shear Stress Transport) pada ANSYS 2-D fluent. Dengan menggunakan pengaturan ini diperoleh hasil sebesar 1,93% dengan membandingkan dengan studi eksperimental sebelumnya. Sudut serang pada hidrofoil yang dapat memberikan efisiensi paling besar bagi kapal. Dengan penelitian ini pengurangan tahanan dapat mencapai efisiensi sebesar 3% pada model kapal.

In marine industries, especially ship industry fuel oil is still being used massively. It produces a big amount of pollution to the atmosphere and becoming one of the main factors global warming is happening. Increasing the efficiency of the energy that is being used in the ship is one of the solutions to overcome the problem. One of those efficiency enhancer is Winged Air Induction Pipe (WAIP). This device will create micro-bubbles to coat the keel of the ship by pulling air through the induction pipe by the negative pressure produced by the hydrofoil. The different placement of the foil will also give different result of the drag reduction experienced by the plate located after the hydrofoil. This research sought the different result of the drag reduction caused by different variation of angle of attack and chord length of foil NACA 653-618. One of the ways to see how those customization and setup affect the result is by using k-ω SST (Shear Stress Transport) model in numerical simulation. By using this setup error on numerical results at 1.93% by comparing to previous experimental studies. In this research, we can see which angle of attack of hydrofoil that give most efficiency for the ship. The drag reduction in this research can give 3% of efficiency on the model of the ship."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Aurora Balqis Baezal
"Float merupakan komponen pada pesawat amfibi yang berfungsi sebagai bagian yang memberikan gaya apung pada pesawat ketika berada di permukaan air. Agar pesawat amfibi dapat lepas landas dengan jarak yang minimum, float harus didesain seoptimal mungkin untuk mendapatkan hasil hambatan total yang kecil. Oleh karena itu, biomimikri terhadap ikan layar digunakan dalam merancang float dengan harapan hambatan yang dihasilkan oleh float dapat berkurang mengikuti karakteristik ikan layar. Jarak melintang antar float yang terdapat pada nilai clearance (S/L) juga merupakan factor yang sangat berpengaruh terhadap hambatan total yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai clearance yang optimal untuk diterapkan pada jarak antar float hasil adaptasi ikan layar agar mendapatkan hambatan total air yang minimum. Pengujian dilakukan secara numerik dengan simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics) menggunakan perangkat lunak ANSYS Fluent dengan Froude Number dari 0,40 hingga 0,70 dengan interval 0,05 dan variasi clearance sebesar 0.20, 0.25, 0.30, 0.35, 0.40 dan 0,45. Hasil penelitian memperlihatkan pengaruh besar clearance dalam mereduksi hambatan total float. Koefisien hambatan terkecil terjadi pada clearance 0,45 sedangkan koefisien hambatan terbesar terjadi pada clearance 0,2

Float is a component of a seaplane that functions as a part that provides buoyancy to the aircraft when it is on the water surface. In order for the seaplane to take off with a minimum distance, the float must be designed as optimal as possible to obtain a small total drag. Therefore, biomimicry of sailfish used in designing floats in the hope that the resistance generated by the float can be reduced following the characteristics of sailfish. The transverse distance between floats contained in the clearance value (S / L) is also a factor that significantly influences the resulting total resistance. This study aims to obtain the optimal clearance value to be applied to the distance between floats adapted by sailfish in order to obtain a minimum total water resistance. The test was carried out numerically with a CFD (Computational Fluid Dynamics) simulation using ANSYS Fluent software with a Froude Number from 0.40 to 0.70 with an interval of 0.05 and a clearance variation of 0.20, 0.25, 0.30, 0.35, 0.40 and 0.45. The results showed the large effect of clearance in reducing total float resistance. The smallest resistance coefficient occurs at a clearance of 0.45, while the largest coefficient of resistance occurs at a clearance of 0.2"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Antares
"Konsumsi bahan bakar fosil, khususnya minyak bumi, semakin besar sementara ketersediaannya di alam semakin menipis. Tingginya jumlah penggunaan kendaran adalah penyebab utamanya. Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah penambahan kontrol aktif pada kendaraan untuk mengurangi gaya drag. Penelitian ini akan menganalisis pengurangan gaya drag akibat penggunaan aktuator jet sintetik yang dapat menghasilkan vortex ring. Bentuk kaviti yang digunakan pada penelitian ini adalah kerucut, tabung, dan setengah bola. Aktuator ini dipasang pada model reversed ahmed body selaku penyederhanaan dari model mobil MPV yang umum dipakai di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bentuk kerucut memiliki drag reduction yang tertinggi dibandingkan kaviti lainnya, yaitu 17,6.

Fossil fuels consumption, especially crude oil, is getting higher while its availability in the nature is getting low. The high number of vehicle usage is the main cause. One of technologies that can be used is the addition of active control of the vehicle in order to reduce the drag force. This research will analyze the reduction of drag force by the usage of synthetic jet which can generate vortex ring. The cavity shapes used in this research are cone, cylinder, and half sphere. These actuators are deployed on reversed ahmed body model as the simplification of MPV car model, which is commonly used in Indonesia. This research shows that cone shape has the highest drag reduction compared to the others, which is 17,6."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Susena Griya Putra
"Sebuah peranti baru untuk air lubrication yang disebut Winged Air Induction Pipe WAIP telah dipelajari pada penelitian kali ini. Peranti tersebut, yang memiliki hydrofoil dengan suatu sudut tertentu, menggunakan daerah bertekanan rendah yang dihasilkan pada bagian atas dari hydrofoil saat kapal bergerak terhadap fluida cair disekitarnya. Tekanan rendah yang dihasilkan mendorong udara atmosferis ke dalam air pada kecepatan tertentu dimana tekanan yang dihasilkan adalah negatif dibandingkan dari tekanan atmosferis. Pendekatan computational fluid dynamics dilakukan untuk mempelajari pengaruh dari clearance dari hydrofoil pada Winged Air Induction Pipe dalam pengurangan tahanan yang dialami oleh pelat dimana peranti WAIP dipasangkan. Model multifase volume of fluid dan model turbulensi k-w SST shear stress transport digunakan di dalam simulasi numerik. Simulasi dilakukan dengan konfigurasi clearance dari hydrofoil terhadap botton plate model dan angle of attack yang berbeda. Pengaruh dari parameter tersebut terhadap pengurangan tahanan dijelaskan pada penelitian ini. Pengurangan tahanan diperoleh hingga 10 dibandingkan konfigurasi tanpa WAIP.

A new device for air lubrication called Winged Air Induction Pipe WAIP is studied in the present work. The device, which consists of angled hydrofoil uses the low pressure region produced above the hydrofoil as ship moves forward. The low pressure drives the atmospheric air into the water in certain velocities which the pressure is negative compare to atmospheric pressure. A computational fluid dynamics approach is presented to study the effect of hydrofoil clearance of Winged Air Induction Pipe in drag reduction experienced by the plate which WAIP attached. The well known 39 volume of fluid 39 model and k w SST shear stress transport turbulence closure model have been used in the numerical simulation. The numerical simulation is carried out with different configuration of hydrofoil clearance and angle of attack. Effects of these parameters on total drag force and drag reduction are reported. The reduction of drag force is found to increase to about 10 compared to bare plate configuration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhwan Kurniawan
"Efisiensi bahan bakar menjadi isu yang sangat penting di masyarakat maupun dalam dunia maritim. Pada sebuah kapal, efisiensi bahan bakar erat kaitannya dengan tahanan kapal, semakin besar tahanan kapal, semakin besar juga konsumsi bahan bakar. Untuk kapal-kapal lambung tunggal seperti kapal selam, pengurangan tahanan kapal dapat dilakukan dengan meningkatkan rasio L/D untuk kapal selam sirkular atau L/B untuk kapal-kapal lambung tunggal lainnya. Akan tetapi untuk kapal selam, besarnya rasio L/D belum tentu membuat tahanan kapal semakin kecil. Semakin panjang lambung kapal, semakin besar tahanan gesek. Semakin pendek lambung kapal, semakin besar tahanan tekan.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rasio L/D pada model kapal selam dengan nilai tahanan total terkecil. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap lima model kapal selam dengan rasio L/D masing-masing 5,1; 5,6; 6,0; 6,5 dan 6,8 menggunakan pendekatan komputasi dan eksperimental pada kecepatan 0,65 m/s s.d. 0,98 m/s. Pendekatan komputasi dilakukan dengan menggunakan software Ansys CFX dengan menggunakan model turbulen RNG k-ε. Sedangkan pendekatan eksperimental dilakukan di kolam uji menggunakan load cell untuk mengakuisisi data. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa model dengan rasio L/D 6,0 memiliki nilai tahanan terkecil.

Fuel efficiency have became a very important issue in our society and in maritime industry. It is closely related to the ship resistance. When the ship have high resistance, the fuel that it needed is more than the low one. For monohull ships like submarine, the resistance can be reduced by increasing L/D ratio for circular submarine or L/B ratio for another monohull. But on a submarine, increasing L/D ratio is not always make the resistance reduced. Longer hull make friction resistance higher. Shorter hull make pressure resistance higher.
This research are conducted to get L/D ratio with lowest resistance. Five submarine models, having L/D ratio 5.1, 5.6, 6.0, 6.5 and 6.8, are tested using computational and experimental approach at 0.65 m/s until 0.98 m/s of velocity. The RNG k-ε turbulence model is used in computational approach with Ansys CFX solver. In experimental approach, submarine models are tested on towing tank with load cell transducer for data acquisition. The result shows that model with L/D ratio 6.0 has lowest resistance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Hovercraft merupakan kendaraan amfibi yang hingga saat ini terus dikembangkan. Pengembangan hovercraft dilakukan baik itu dari segi fungsi dan kegunaan, segi teknis hingga segi ekonomis dan produksi. Dari segi tujuan saat ini banyak sekali desain hovercraft yang bermunculan khususnya di bidang rekreasi atau fun dan olahraga. Dalam penelitian ini dibuat sebuah hovercraft berbentuk lingkaran atau disebut dengan circullar hovercraft dengan tujuan sebagai sarana rekreasi dalam bentuk yang lebih ekonomis dan simpel. Simulasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara teknis faktor penting dalam sistem hovercraft yaitu sistem angkat dari hovercraf itu sendiri. Dengan bantuan aplikasi CFD dilakukan variasi variabel-variabel yang mempengaruhi tekanan cushion dan kemudian dilakukan analisa dimensional serta penurunan tekanan pada sistem angkat dari circullar hovercraft yang dibuat. Model simulasi dibuat dengan data yang dimasukkan berdasarkan hasil pengukuran. Dilakukan juga verifikasi cross check terhadap antara hasil pengukuran dengan hasil simulasi CFD. Akhirnya suatu bentuk geometri yang maksimal dapat dicapai setelah dilakukan analisa dimensional dan variasi data dengan bantuan aplikasi CFD."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>