Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173115 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Neysa Nuvisa
"Infrastruktur di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Salah satunya adalah pembangunan gedung bertingkat. Pembangunan gedung bertingkat saat ini sebagian besar menggunakan metode konvensional, yaitu menggunakan beton bertulang dengan cara cor di tempat. Metode ini banyak digunakan karena sudah lama digunakan dan kekuatannya sudah teruji. Namun, metode konvensional tersebut membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama dan membutuhkan banyak bekisting. Selain metode konvensional, terdapat metode lain, yaitu metode beton pracetak. Metode beton pracetak membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih cepat dikarenakan pengecoran dilakukan tidak langsung di lokasi proyek. Namun, kekuatan sambungan antar komponen pracetak tidak sebaik sambungan beton yang dicor langsung. Selain itu, proses pengangkatan dan pemasangannya pun perlu diperhatikan supaya tidak terjadi kerusakan. Pada penelitian ini dilakukan analisis kekuatan dan metode konstruksi sambungan balok-kolom pracetak dan balok induk-balok anak pracetak. Penelitian meliputi desain sambungan, pengecekan kekuatan sambungan, analisis kekuatannya balok dan kolom pracetak saat proses pengangkatan, transportasi, dan pemasangan, serta metode konstruksi yang digunakan. Penelitian akan direalisasikan dengan studi kasus Rumah Sakit XYZ yang terletak di daerah Bogor.

Infrastructure development in Indonesia is now growing rapidly. One of them is the construction of multi-storey buildings. The construction of multi-storey buildings mostly uses conventional methods, using reinforced concrete by cast in place. This method is widely used because it has been used for a long time and it's strength has been tested. However, the conventional method requires a longer working time and requires a lot of formwork. In addition to conventional methods, there are other methods, that is precast concrete method. The precast concrete method requires a faster processing time because the casting is done indirectly at the project site. However, the strength of joints between precast components is not as good as joints that are cast directly. Furthermore, the lifting and installation process also needs attention so that no damage occurs. In this research, the strength analysis and construction methods of precast beam-column joints and precast beam-joist joints were carried out. Research includes joint design, checking connection strength, analysis precast components during the lifting, transportation and installation processes, and the construction method used. The research will be realized through a case study of XYZ Hospital that is located in Bogor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fernaldy Fochen
"Konstruksi di Indonesia dapat mengalami peningkatan pesat apabila metode beton pracetak dapat diterapkan secara luas. Salah satu faktor utama kegagalan dalam konstruksi dengan metode beton pracetak adalah permodelan dan pelaksanaan sambungan antar komponen pracetak yang belum sempurna. Penelitian ini akan menganalisis, mendesain, dan merencanakan metode konstruksi sambungan basah beton pracetak pelat-pelat dan pelat-balok pada struktur Rumah Sakit XYZ. Berdasarkan studi kasus Rumah Sakit XYZ, sambungan pada penyaluran tekan memiliki tipe sambungan tanpa kait, sedangkan sambungan pada penyaluran tarik memiliki variasi tipe berupa sambungan penyaluran tanpa kait, tipe sambungan dengan kait 90°, dan tipe sambungan dengan kait 180°. Metode pengangkatan yang digunakan dalam proses instalasi komponen pelat pracetak adalah pengangkatan dengan 4 titik angkat pada permukaan komponen pelat pracetak.

Construction in Indonesia could be improved if precast concrete methods were widely applied. One of the main factors of failure in the construction with precast concrete methods is the modeling and implementation of joints between precast components that are not yet perfect. This study will analyze, design, and plan precast concrete construction methods of precast concrete wet connection slab-slab and slab-beam for XYZ Hospital Structure. Based on the case study of XYZ Hospital, the compressive reinforcement has a hookless type of joint reinforcement, while the distribution of tensile reinforcement has a variety of types, namely the non-hooked connection reinforcement type, the 90 degrees hook joint reinforcement type, and the 180 degrees hook joint reinforcement type. The lifting method used in the precast plate component installation process is the 4-point lifting on the surface of the precast plate component."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Muhammad Irfan
"Beton pracetak menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan dengan beton cor-in-situ, di mana ia memiliki biaya yang lebih rendah dan lebih cepat untuk dibangun. Namun, kepercayaan menggunakan pracetak masih rendah karena pengetahuan menggunakannya. Selain itu, kinerja struktural beton pracetak ditentukan oleh hubungan antara anggota pracetak dengan anggota. Hubungan antara tangga pracetak yang terhubung dengan komponen pracetak lainnya jarang dibahas. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami sambungan dan metode konstruksi tangga pracetak. Di sini, jenis koneksi ditentukan melalui tinjauan pustaka. Kemudian, beberapa sambungan dipilih, diterapkan, dan dianalisa pada sebuah bangunan melalui studi kasus Rumah Sakit XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sambungan yang diterapkan pada Rumah Sakit XYZ sudah layak digunakan. Selanjutnya, desain, produksi, transportasi, dan pemasangan tangga dapat didiskusikan

Precast concrete offer several advantages compare to cast-in-situ, where it has lower cost and faster to construct. However, the confidence of using precast is still low due to the knowledge of utilising it. Moreover, structural performance of precast concrete is determined by the connection between precast member to member. The connection between precast stair connected to other precast component is rarely discuss. Therefore, the aim of this study is to understand the connection and construction method of precast stair. Here, types of connection is determined through literature review. Then, some connection is selected, applied, and analysed to a building through a case study of Hospital XYZ. The result shows that the connections that is applied to Hospital XYZ is adequate to be used. Furthermore, design, production, transportation, and erection of stairs is able to be discussed"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Sulistian
"Rumah sakit merupakan salah satu komponen penting dalam merespon keadaan darurat dalam bencana alam dan harus tetap beroperasional walaupun mengalami kerusakan setelah terjadi gempa. Integrasi perencanaan suatu bangunan sangat penting agar tidak terjadi clash dalam pelaksanaannya karena melibatkan berbagai pihak. Penelitian ini membahas implementasi BIM dalam perencanaan struktur beton pracetak pada kasus Rumah Sakit XYZ. Salah satu faktor kegagalan struktur beton pracetak adalah lemahnya perencanaan sambungan antar komponen pracetak. Model BIM dari Rumah Sakit XYZ dibuat untuk menganalisis kekuatan struktur terhadap beban gravitasi dan juga beban gempa dengan metode statik ekuivalen dan respons spektrum sesuai SNI 1726:2019. Hasil desain sambungan basah komponen pracetak kemudian dimodelkan untuk nantinya didapat gambar detail sambungan struktur. Dari model BIM tersebut juga dianalisis volume beton komponen struktur dan dibandingkan terhadap perhitungan manual. Maka hasil penelitian yang didapat dengan hanya menggunakan satu model BIM berupa hasil analisis struktur, gambar detail sambungan struktur, visualisasi 3D, dan volume beton dari Rumah Sakit XYZ.

Hospitals are an important component in responding to emergencies in natural disasters. After experiencing the earthquake the hospital had to remain standing and operational even though it suffered damages. Of course, the integration of the planning of a building is very important so that there is no clash in its implementation because it involves various individuals. This study discusses the implementation of BIM in the planning of precast concrete structures in the case of XYZ Hospital. One of the failure factors for precast concrete structures is the weak connection planning between precast components. The BIM model from XYZ Hospital was created to analyze the strength of the structure against gravity loads and also earthquake loads with the equivalent static equivalent method and response spectrum according to SNI 1726:2019. The results of the wet connection design of precast components are then modeled to obtain detailed drawings of structural connections. From the BIM model, the volume of required structural component material is also analyzed and compared to the manual calculation of the volume of material. So the research results obtained using only one BIM model in the form of structural analysis results, detailed images of structural connections, and material volumes from XYZ Hospital."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki
"ABSTRAK
Sambungan antara kolom dan balok merupakan bagian dari struktur bangunan yang sangat rawan terjadi kegagalan karena pada bagian ini terjadi transfer gaya antara keduanya serta bagian yang berperilaku sebagai penghubung disipasi energi antarelemen yang disambung. Konsep sambungan semi-rigid telah dikembangkan sejak dulu, beberapa model analitis sambungan semi-rigid balok kolom telah diteliti untuk memodelkan respons atas getaran pada sambungan balok kolom dengan mempertimbangkan perilaku nonlinear di zona sambungan untuk mengatasi dampak dari deformasi geser dalam analisis struktural. Analisis yang digunakan untuk mengetahui keadaan zona panel pada sambungan balok kolom ini menggunakan analisis fiber model, yakni bentuk pemodelan numerik yang digunakan untuk memprediksi hasil dari eksperimen terhadap struktur. Pada skripsi ini, analisis fiber model dilaksanakan secara numerik dengan menggunakan program komputer Drain-2DX Dynamic Response Analysis of Inelastic-2 Dimension dengan versi 1.10. Variasi nodal dan elemen, kurva kuat tekan beton, kurva tegangan-regangan baja, serta pullout dan gap diberikan dalam pemodelan untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi kesemi-rigid-an sambungan balok dengan kolom.

ABSTRACT
Connection between the column and the beam is a part of the building structure which is very prone to accure failure because in this section there is a transfer of force between both of them as well as the part that behaves as a liaison of energy dissipation among the connected elements. The semi rigid connection concept has been developed since a long time ago, several analytical models of semi rigid beam column connections have been investigated to model the response of vibrations on beam column joints by considering nonlinear behavior in the connection zone to overcome the impact of shear deformation in structural analysis. The analysis used to determine the state of the panel zone on this beam column connection is a fiber model analysis, which is a numerical assessment used to predict the results of experiments on the structure. In this undergraduate thesis, fiber model analysis is performed numerically using Drain 2DX Dynamic Response Analysis of Inelastic 2 Dimension computer program with version 1.10. Nodal and elemental variations, concrete compressive curves, steel stress strain curves, and pullouts and gaps are given in modeling to determine the parameters affecting the rigidity of the beam columns joints."
2017
S67739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Nur Rendra
"Dalam tulisan ini dibahas studi eksperimen mengenai perilaku rangkaian balok kolom dengan sambungan pracetak pada balok yang menggunakan sambungan las pada tulangan longitudinal balok. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui perilaku rangkaian balok-kolom beton apabila dibebani dengan pembebanan semi siklik. Rangkaian balok-kolom beton yang digunakan yaitu rangkaian pracetak, dengan daerah penyambungan di balok. Keruntuhan struktur seringkali disebabkan kegagalan sambungan dalam menahan beban yang bekerja. Kondisi beton yang tidak monolit membuat kemungkinan hal ini terjadi bertambah besar, oleh karena itu pendetailan, terutama tulangannya sangat diperlukan. Sistem portal pracetak yang ditelili pada skripsi ini adalah rangkaian komponen balok-kolom pracetak dan elemen balok pracetak. Pada sistem ini elemen balok-kolom pracetak dirangkai pada lokasi setengah tinggi lantai. Sedangkan untuk pracetak balok dirangkai di dekat muka kolom. Tulangan dari bagian sambungan balok-kolom pracetak disambung dengan tulangan dari balok pracetak dengan bantuan las lislrik. Setelah penvambungan tulangan dari dua bagian beton pracetak ini, barulah dilakukan pengecoran pada daerah sambungan. Percobaan dilaboratorium dilakukan dengan memberi beban pada model struktur. Pembebanan dilakukan pada bagian spesimen sehingga perilaku spesimen sama dengan jika diberikan beban gempa siatis Pemhanding dari rangkaian mi adalah rangkaian monolit yang telah diuji sebelum ini dan memiliki spesifikasi mendekati dari rangkaian pracetak. Dilihat dari hasil yang didapat dari pengujian, rangkaian balok-kolom beton pracetak memiliki perilaku yang mendekati rangkaian monolit. Keruntuhan yang terjadi melalui pembentukan sendi plastis pada balok, sehingga dapat dikatakan sambungan pada balok dapat mendukung terbentuknya mekanisme keruntuhan balok. Dari kurva P-? yang diperoleh, dapat disimpulkan rangkaian memiliki rasio daktilitas, kekuatan struktur, kekakuan yang baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Pola retak adalah satu hal yang menjadi catatan, karena keberadaannya diluar perhitungan, terjadinya bounding failure membuat penulis menyimpulkan penggunaan bounding agent pada sambungan pracetak mutlak diperlukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prihantono
"ABSTRAK
Pengujian beban akan dilakukan terhadap 3 jenis balok yaitu: 1. Balok yang dicor utuh (lbuah) 2. Balok yang' dicor dengan sambungan ditengah bentang dengan suditt penglientian/ sambungan 90_ (2 buah ) 3. Balok yang dicor dengan sambungan pada %4 bentang dengan sudut penglientian 1 penyambungan 45 _ (2 buah) Kelima balok tersebut berukuran 15 cm x 25 cm x 240 cm dengan mutu beton K225, untuk tulangan tarik dan tekan menggunakan mutu tulangan U 24 dengan (D 12 mm, juga untuk beugel digunakan U24 dD 6 - 200 mm. Pembebanan pada balok diberikan secara bertahap pada 2 titik yang berjarak masing-masing 113 bentang(80 cm) .Tiap tahap beban ditambah [ 00k9, pembebanan mulai dan' 0 kg sampai balok pa tali pada beban 2307,5 kg Setiap kali penambahan 100 kg beban, dilakukan penganiatan 1 pencatatan pada : - 3 buali dial lendutan untuk mengukur besar lendutan, Pengamatan dihentikan ketik2 dial berputar terns. Jarak kancing ke kancing (de mac) secara horizontal untuk mengukur perpanjaiigan atau pemendekan dari balok. Pola retak pada dinding balok . Untuk mencari retakan dengan kaca pembesar, dan memperelas retakan dengan spidol keinudian menjiplak retakan-retakan diatas kertas roti atau kertas kalkir. Dengan menganalisa : Grafik beban - lendutan , (dibuat dari data lendutan) Grarik regangan - te;angan (data dari de mac) Retakan yang diiiplak ada pads kertas roti terutama pada bagian sambungan pengecoran maka didapat Basil sebagai berikut Kelima balok mempunyai Batas kemampuan yang sama daiam memikul beban yaitu : 2307,5 kg. Pada sistim sambungan 1/4 terdapat retakan yang lebar (parah) pada sambungannya. Pada sistim sambungan 1/2 tidak terdapat retakan pada sambungannya. Pada sisitim sambungan 1/2 mempunyai lendutan sedikit lebih besar dari pada sistinisambungan 1/4. Balok utuh mempunyai nilai lendutan diantara nilai lendutan sambungan 1/2 dan sambungan _. Pada sistim sambungan % mempunyai nilai regangan rata-rata lebih besar dari mlai regangan rata-rata sambungan 1/4. Balok utuh mempunyai nilai regangan diantara nilai regangan sambungan 1/2 dan sambungan _. Dart hasil penelitian im maka Para pelaksana lapangan dapat melakukan penghentian pengecoran baiok ditengah-tengah bentang.

"
2000
S35625
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Kevinly
"ABSTRAK
Dua sampel sambungan balok kolom yang dirancang menurut peraturan
SNI 1728:2012 dan SNI 1728:2002 dengan peraturan beton bertulang yang
berhubungan dikaji dengan memberika pembebanan semi-siklik pada sampel
melalui percobaan eksperimental dan numerik. Seiringan dengan pengujian
ekperimental, uji dinamik dilakukan. Sampel yang dirancang berdasarkan peraturan
yang baru memiliki kekakuan rotasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang
didesain dengan peraturan lama, baik dalam uji eksperimental maupun numerik,
beserta pola retak yang berbeda diantara kedua sampel. Frekuensi natural dari
kedua sampel juga berkurang seiring dengan rusaknya sampel

ABSTRACT
Two samples of beam-column joints designed in accordance to SNI
1782:2012 and SNI 1782:2002 with its corresponding reinforced concrete code
were assessed by doing semi-cyclic loading on the sample through experimental
and numerical testing. Along with the experimental testing, dynamic test were
carried on. The sample designed in accordance to newer code has higher rotational
stiffness compared to the one designed in accordance to the older code in both
experimental and numerical analysis, with different cracking pattern between the
two. The natural frequency of both samples also decreases as the damage
progresses."
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Kevinly
"ABSTRACT
Two types of reinforced concrete (RC) beam-column joint taken from an office building model designed in accordance to Indonesian Seismic Code SNI 1726:2012 and SNI 1726:2002 along with their corresponding RC code is tested in semi-cyclic loading scheme in order to determine its semirigidity behavior. Along with the loading, dynamic measurement is conducted to determine the natural frequency loss of both samples. The result of the experimental testing is then verified by comparing it to the numerical analysis by using DRAIN2DX fiber model analysis software. From both the testing and the numerical analysis, the joint made by using newer code has larger rotational stiffness compared to the one designed in accordance to the older code. Furthermore, experimental testing showed that the sample designed in accordance to the older code displayed more stiffness loss compared to its newer counterpart. This loss of stiffness is legimated by the loss of natural frequency of both samples from the dynamic measurement.

ABSTRAK
Dua sampel sambungan balok kolom yang dirancang menurut peraturan SNI 1728:2012 dan SNI 1728:2002 dengan peraturan beton bertulang yang berhubungan dikaji dengan memberika pembebanan semi-siklik pada sampel melalui percobaan eksperimental dan numerik. Seiringan dengan pengujian ekperimental, uji dinamik dilakukan. Sampel yang dirancang berdasarkan peraturan yang baru memiliki kekakuan rotasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang didesain dengan peraturan lama, baik dalam uji eksperimental maupun numerik, beserta pola retak yang berbeda diantara kedua sampel. Frekuensi natural dari kedua sampel juga berkurang seiring dengan rusaknya sampel."
2016
S70012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yodha Dwi Pratomo
"ABSTRAK
Skripsi ini memaparkan studi eksperimental dan analisa numerik sambungan
balok-kolom eksterior untuk mengetahui perubahan kekakuan didaerah pertemuan
balok-kolom dimana terdapat tulangan polos longitudinal pada balok. Pada kajian
eksperimental ini pembebanan dilakukan secara statik semi siklik dan metode
control displacement dengan analisa dinamik dilakukan sepanjang pengujian.
Sambungan pada penelitian ini diperoleh dari pertemuan balok-kolom bangunan
enam lantai di lantai satu yang didesain dengan metode desain kapasitas. Desain
mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 2847:2013 untuk desain beton
bertulang serta SNI 1726:2012 dan SNI 1726:2002 standar gempa bangunan
gedung. Parameter yang ditinjau pada eksperimen ini adalah karakteristik
sambungan hasil dari percobaan laboratorium dibandingkan dengan kajian
numerik menggunakan Drain 2DX. Hasil uji eksperimen dan analisis numerik
yang diperoleh menunjukan jika kekakuan rotasi pada sampel SNI 2012 lebih
tinggi jika dibandingkan sampel SNI 2002 dengan pola retak keduanya terjadi
pada muka kolom. Pengurangan kekakuan akibat retak tersebut juga
mengakibatkan penurunan frekuensi alami struktur tersebut.

ABSTRACT
This Thesis explain the experiment study of exterior RC beam-column joint to
contain the stiffness loss of the joint where using plain longitudinal reinforcement
in the beam. In this experimental assessment, the samples are loaded in
displacement control semi-cyclic loading scheme, with dynamic measurement
conducted along the testing. Joint type of RC beam-column joint taken from a
sixth story office building at the first floor which is designed by the capacity
design method. Model design accordance to Indonesian code (SNI) 2847:2013 as
concrete reinforcement design code for building and SNI 1726:2002 and SNI
1726:2012 for seismic code. Parameter was investigated the characteristic of the
joint compared by the experimental and numerical results using Drain 2DX. From
both the testing and the numerical analysis showed that rotational stiffness of the
joint designed by newer code (SNI 2012) has a large than the one design by older
code (SNI 2002) with the crack pattern at the column face. This loss stiffness has
also followed dynamics measurement by the loss of natural frequency of the
structure."
2016
S64586
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>