Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223798 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggie Wijaya
"Sampai pada hari ini etnis Tionghoa tidak terlepas dari berbagai prasangka dan sentimen. Mereka dipandang eksklusif, berpengaruh dalam ekonomi, dan diragukan nasionalismenya. Sosialisasi menggunakan media melalui kontak parasosial merupakan salah satu opsi untuk menunjukkan representasi etnis Tionghoa yang tidak stereotipikal. Penelitian ini menggunakan desain korelasional untuk menguji hubungan antara kontak parasosial dengan prasangka terhadap etnis Tionghoa yang dimediasi oleh kecemasan antarkelompok dan persepsi ancaman. Partisipan (N = 113) adalah Warga Negara Indonesia berusia 18 – 39 tahun (M = 23.4, SD = 4.1) yang bukan beretnis Tionghoa dan pernah menonton acara seri komedi “Cek Toko Sebelah: Babak Baru.” Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa kontak parasosial tidak mempengaruhi prasangka terhadap etnis Tionghoa baik secara langsung (b = 0.8, SE = 1.02, 95% CI [-1.24, 2.83]) maupun tidak langsung melalui kecemasan antarkelompok (b = 0.0105, SE = 0.0179, 95% CI [-0.028, 0.048]) dan persepsi ancaman (b = 0.053, SE = 0.0504, 95% CI [-0.101, 0.102]). Walaupun demikian, kontak tatap muka ditemukan secara negatif dan signifikan mempengaruhi prasangka. Penelitian ini menunjukkan bahwa kontak merupakan variabel penting untuk membangun hubungan antarkelompok yang harmonis. Penelitian selanjutnya dapat memperbaiki metode yang digunakan untuk melihat lebih baik pengaruh media terhadap persepsi antarkelompok.

To this day, Chinese Indonesian are inseparable from various prejudices and sentiments. They are seen as exclusive, influential in the economy, and their nationalism are doubted. Socialization with media through parasocial contact is one option to show a non-stereotypical representation of the Chinese Indonesian ethnicity. This study used a correlational design to examine the relationship between parasocial contact and prejudice against Chinese Indonesian mediated by intergroup anxiety and perceived threat. Participants (N = 113) are Indonesian citizens aged 18 – 39 years (M = 23.4, SD = 4.1) who are not Chinese Indonesian and have watched the comedy series “Cek Toko Sebelah: Babak Baru.” The results of the mediation analysis showed that parasocial contact did not affect prejudice against Chinese Indonesian either directly (b = 0.8, SE = 1.02, 95% CI [-1.24, 2.83]) or indirectly through intergroup anxiety (b = 0.0105, SE = 0.0179, 95% CI [-0.028, 0.048]) and perceived threat (b = 0.053, SE = 0.0504, 95% CI [-0.101, 0.102]). However, face-to-face contact was found to negatively and significantly influence prejudice. This study shows that contact is an important variable to build harmonious intergroup relations. Future research can improve the methods used to better see the influence of media on intergroup perceptions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Kurnia Defri
"Prasangka terhadap etnis Tionghoa sudah sering terjadi di Indonesia. Menariknya salah satu penyanyi tersukses di Indonesia adalah Chrisye, yang berasal dari etnis Tionghoa. Riset sebelumnya menunjukkan bahwa interaksi parasosial dengan persona media dan emosi positif terhadap kelompok berhubungan dengan prasangka. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran mediasi emosi positif terhadap kelompok etnis Tionghoa terhadap hubungan interaksi parasosial dengan Chrisye dan prasangka terhadap etnis Tionghoa. Penelitian ini dilakukan kepada 171 partisipan secara daring dengan karakteristik partisipan berusia 17-60 tahun, pernah mendengarkan lagu Chrisye, dan bukan berasal dari Etnis Tionghoa. Pengukuran pada penelitian ini menggunakan Skala Prasangka terhadap Etnis Tionghoa (Kiranti, 2017; α = .856), Celebrity-Persona Parasocial Interaction Scale (Bocarnea & Brown, 2007; dalam Saraswati, 2014; α = .844), dan Skala Emosi terhadap Kelompok (Miller, Smith, & Mackie, 2004; α = 848). Penelitian ini menemukan bahwa hubungan interaksi parasosial dan prasangka dimediasi secara penuh oleh emosi terhadap kelompok (γ = -.096, CI[-.182,-.031]. Temuan penelitian ini dapat diaplikasikan sebagai sarana penurunan prasangka.

Prejudice against Chinese-Indonesians has often occurred in Indonesia. Interestingly, one of the most successful singers in Indonesia, Chrisye, was a Chinese-Indonesian. Previous research has shown that parasocial interaction with media personas and positive emotions toward group are associated with prejudice. This study aims to examine the mediating role of positive emotions towards Chinese-Indonesians ethnic groups on the relationship between parasocial interaction with Chrisye and prejudice against Chinese-Indonesians. This research was conducted online on 171 participants with the characteristics of participants aged 17-60 years, had heard the Chrisye‘s song, and was not a Chinese-Indonesian. Measurements in this study used Skala Prasangka terhadap Etnis Tionghoa (Kiranti, 2017; α = .856), Celebrity-Persona Parasocial Interaction Scale (CPPI; Bocarnea & Brown, 2007; in Saraswati, 2014; α = .844), and Skala Emosi terhadap Kelompok (Miller, Smith, & Mackie, 2004; α = 848). This study found that the relationship between parasocial interaction and prejudice is fully mediated by emotions towards the group (γ = -.096, CI[-.182,-.031]. The findings of this study can be applied as a prejudice reduction media."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joevarian
"ABSTRAK
Kontak antar kelompok telah terbukti mampu mengurangi prasangka. Akan tetapi, seringkali riset-riset yang berkembang fokus pada kondisi obyektif dalam kontak dan mengabaikan faktor individual yang mungkin mempengaruhi interaksi antar kelompok yang terjadi. Studi ini mencoba membuktikan apakah ada efek moderasi nilai-nilai moral yang dipegang individu dalam konteks interaksi antar kelompok. Peneliti berargumen bahwa efek kontak terhadap prasangka terjadi lebih lemah ketika individu dengan nilai-nilai moral inklusif (nilai kasih sayang dan keadilan) melakukan kontak dengan anggota kelompok lain. Sementara yang sebaliknya terjadi ketika individu dengan nilai-nilai moral eksklusif (nilai kesucian, kesetiaan, patuh otoritas) melakukan kontak. Efek kontak terhadap prasangka juga dimediasi oleh empati dan kecemasan. Untuk membuktikan hipotesis-hipotesis ini, peneliti mengumpulkan data survei. Hasil riset menunjukkan bahwa nilai kasih sayang dan patuh otoritas mampu memoderasi efek kontak terhadap prasangka. Diskusi difokuskan pada implikasi teoretis dan konteks interaksi terhadap kelompok Tionghoa Kristen di Indonesia.

ABSTRACT
Contact between groups has been proven to reduce prejudice. However, oftentimes previous studies exert much efforts in focusing on the objective condition which facilitate contact and neglecting individual factors that may shape the interactions between groups. This study attempt to prove whether there is a moderation effect of moral values held within the context of intergroup interactions. We argue that prejudice tends to be lower when individuals with individualizing moral values (caring and fairness) interact with outgroup members while it tends to be stronger when individuals with binding moral values (sanctity, loyalty, authority) interact with outgroup members. Additionally, the contact-prejudice effects are mediated by empathy and anxiety. We attempt to test these hypotheses using series of statistical analyses. We found that caring and authority morality can moderate the contact-prejudice effect. The discussion is focused on the theoretical implication and the implication related to the context of prejudice toward Christian Chinese in Indonesia."
2017
T48144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ravelto Wangistu
"ABSTRAK
Penelitian kali ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi diskriminasi terhadap dual identity yang dimoderasi dengan persepsi ancaman pada mahasiswa Tionghoa di Indonesia. Terdapat dua hipotesis dalam penelitian ini. Hipotesis pertama adalah terhadap hubungan yang signifikan antara persepsi diskriminasi dengan dual identity. Sedangkan, hipotesis kedua adalah persepsi ancaman dapat memoderasi hubungan antara persepsi diskriminasi dengan dual identity. Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa sarjana yang bersuku Tionghoa (N = 183). Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan teknik statistika korelasi multiple regression, dan Hayes Process. Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis pertama penelitian ini ditolak. Sedangkan, hipotesis kedua penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara persepsi diskriminasi dengan persepsi ancaman (F(4,178) = 3.0776, p < .05), dengan R2 sebesar 0.0647). Nilai dual identity menurun sebesar 0.046 untuk setiap peningkatan satu poin dari interaksi antara persepsi diskriminasi dengan persepsi ancaman.Hal ini membuktikan bahwa persepsi ancaman dapat memoderasi hubungan antara persepsi diskriminasi dan dual identity.

The aim of this study is to examine the relationship between perceived discrimination to
dual identity moderated by perceived threat on Chinese-Indonesian Scholar. Participant
of this studies are Chinese-Indonesian Scholar who study on bachelor’s degree (N = 183).
The statistical technique which been used are correlation, multi regression, and Hayes
Process. The result of analysis show that perceived threat significantly moderates the
relations between perceived discrimination and dual identity (F(4,178) = 3.0776, p < .05),
with R2 = 0.0647). Higher perceived discrimination and perceived threat score lead to
lower dual identity score and vice versa.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nida Tsaura Sjariati
"Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Purwakarta memiliki angka yang cukup tinggi hingga tahun 2019. Sejauh ini upaya yang dilakukan secara umum adalah melalui pendekatan medis. Penelitian ini berupaya untuk memberikan solusi terhadap AKI dari pendekatan psikologis. Kelekatan ibu-janin merupakan aspek psikologis yang dapat memengaruhi perilaku menjaga kesehatan ibu-janin. Terdapat dua faktor yang berhubungan kuat dengan keadaan psikologis kelekatan ibu-janin, yaitu kecemasan dan persepsi dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kecemasan dan persepsi dukungan keluarga terhadap kelekatan ibu-janin. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciwareng, Desa Cigelam, dan Desa Maracang yang memiliki tingkat kemiskinan cukup tinggi di Kabupaten Purwakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan teknik analisis regresi menggunakan SPSS versi 22.0. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 90 ibu hamil yang mengisi alat ukur Maternal Fetal Attachment Scale (MFAS), Short Form of STAI, dan Perceived Social Support from Family (Pss-Fa). Hasil uji regresi berganda berganda menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut berperan secara signifikan (p=0.04<0.05, r=0.11) terhadap kelekatan ibu janin, namun kecemasan tidak berperan terhadap kelekatan ibu-janin. Dengan demikian, penelitian menemukan bahwa persepsi dukungan keluarga berperan penting terhadap kelekatan ibu-janin.

Maternal mortality rate in Purwakarta is pretty significant until 2019. Medical approach had been used for decades as the effort to find the solution. This research try to find the solution from psychological approach. Maternal fetal attachment is psychological aspect that influence pregnant woman health behavior. Anxiety and perceived family support are two factors that had strong relationship with psychological condition of maternal fetal attachment. The aim of this study is to examine the role of anxiety and perceived family support towards maternal etal attachment. This is research is conducted in Ciwareng, Cigelam, and Maracang villages as villages with high poverty rate in Purwakarta. The method of this study is correlational research with regression analysis using SPSS 22.0. the number of participants is 90 pregnant woman who fill Maternal Fetal Attachment Scale (MFAS), Short Form of STAI, and Perceived Social Support from Family questionnaire. The multiple regression analysis showed that maternal fetal attachment both variables significantly play a role (p=0.04<0.05, r=0.11) towards maternal fetal attachment, but anxiety is not have any role towards maternal fetal attachment. Therefore, this research discover that perceived family support has an important role towards maternal fetal attachment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T55290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferena Debineva
"Kontak imajiner Tingginya kekerasan dan kebencian berdasarkan identitas (minoritas) tertentu semakin meningkat di Indonesia, terutama kepada kelompok transpuan. Karenanya perlu dilakukan intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan toleransi terhadap kelompok identitas gender minoritas. Intervensi untuk menginisiasi toleransi dapat dimulai dari kelompok orang muda di Indonesia agar dapat hidup berdampingan satu sama lain melalui pendekatan teori imagined contact hypothesis.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan prasangka negatif terhadap transpuan secara signifikan sig (24) = 2.78, p < .01 (one-tailed) dimana sikap terhadap transpuan lebih positif pada kelompok setelah diberikan intervensi imagined contact (M = 55.32, SD = 17.18, n = 25) dibandingkan sebelum intervensi (M = 62.68, SD = 14.99, n = 25).

The high level of violence and hatred based on certain (minority) identities is increasing in Indonesia, especially to transwomen. Therefore, it is necessary to conduct interventions aimed at increasing tolerance for minority gender identity groups. Interventions to initiate tolerance can be started from groups of young people in Indonesia so that they can coexist with each other through the approach of the imagined contact hypothesis theory.
The results showed a significant decrease in prejudice towards transwomen (24) = 2.78, p <.01 (one- tailed) where the attitude was more positive in the group after imagined contact intervention (M = 55.32, SD = 17.18, n = 25) rather than before the intervention (M = 62.68, SD = 14.99, n = 25).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T52524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlian Triatma
"Fitur fitur ekstremisme seperti adanya pscyhological distress, cara berpikir sederhana, dan keyakinan yang berlebihan terhadap nilai-nilai moral, mendorong individu untuk bersikap intoleran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan intoleransi politik pada individu dengan ideologi ekstrem dan moderat.serta untuk mengetahui efek mediasi emosi negatif terhadap hubungan ekstremisme dan intoleransi politik. Studi cross-sectional ini diikuti 516 partisipan. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan rerata skor intoleransi politik yang signifikan antara kelompok ekstrem dan kleompok moderat sedangkan emosi negatif terbukti secara signfikan memediasi hubungan ekstremisme dan intoleransi politik di Indonesia.

Extremism features such as psychologycal distress, simple ways of thinking, and strong moral conviction encourage people to become intolerance. This study aims to determine the differences of political intolerance score between extreme group and moderate group in Indonesia and to determine the mediation effect of negative emotion in the relationship of extremism and political intolerance in Indonesia. 516 participants were participated in this cross sectional study. The results shows that political intolerance score is not significantly difference between extreme and moderate grop while negative emotion significantly mediates the relationship of extremism and political intolerance.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dessi Christanti
"Prasangka dapat terjadi dalam hubungan berbagai kelompok, termasuk dalam hubungan antara kelornpok penduduk asli dan kelompok pendatang. Prasangka pada umumnya membawa dampak negatif, misalnya hubuugan antar kelompok menjadi iidak harmonis dan bahkan dapat menycbabkan konflik antar kelompok schingga mempelajari penyebab prasangka merupakan hal yang panting Untuk keperluan tersebut, peneliti menggunakan kasus kelompok etnis Dayak dan kelompok etnis Madura di Kalimantan Barat Kelompok etnis Dayak merupakan penduduk asli sedangkan kelompok etnis Madura merupakan kelompok pendatang. Kedua kelompok etnis ini berulang kali terlibat konflik sehingga diduga hubungan kedua kelompok etnis tersebut diwarnai dengan prasangka. Untuk mengetahui penyebah prasangka dapat digunakan berrnacam-macarn teori, namun dalam penelitian ini digunakan Integrated Thread Theory (ITT) dan Social Dominance Theory (SDT).
Menurut ITT prasangka disebabkan oleh ancaman realistik, ancarnan simbolik, stereotip negatif dan kecemasan antar kelompok. Sedangkan berdasarkan SDT prasangka disebabkan oleh tingkat orientasi dominasi sosial (ODS) individu. Jadi dalam penelitian ini hendak dilihat apakah keempat sumber ketemncaman dan ODS dapat menajdi prediktor prasangka dan apakah terdapat interaksi antara masing-masing sumber keterancaman dan ODS dalam memprecliksi prasangka Partisipan penelitian sebanyak 97 orang lmtuk kelornpok etnis Dayak dan dan '76 orang untuk kelompok etnis Madura. Data yang diperoleh dianalisis dengan rnenggunakan metode analisis regresi hirarki.
Hasil analisis data menujukkan bahwa pacla kelornpok emis Dayak anoaman realistik, stereotip negatif kecemasan antar kelompok dan ODS dapat menjacli predilctor prasangka. Sedangkan pada kelompok etnis Madura yang menjadi prediktor prasangka adalah stereotip negatif, kecemasan antar kelompok dan ODS- Selain itu sesuai yang diperkirakan terdapat interaksi antara keterancaman dan ODS dalam mernprediksi prasangka. Hal ini berarti ODS dapat menjadi variabel moderator antara keterancaman dan prasangka."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satvika Vidya Iswara
"Kecemasan Matematika merupakan perasaan negatif yang dialami individu saat berhadapan dengan bidang matematika. Perasaan tertekan dan cemas ini dapat dialami oleh siapa saja terlepas dari usia atau jenjang pendidikan. Kecemasan matematika juga dipengaruhi oleh faktor internal individu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran variabel mindset dan task-value dalam memprediksi kecemasan matematika yang dialami oleh siswa kelas 4 dan kelas 5 SD. Penelitian menggunakan kuesioner kecemasan matematika (The Modified Abbreviated Math Anxiety Scale; mAMAS), mindset (Implicit Theories of Intelligence Scale for Children - Self Form), dan task-value (Items Used to Assess Childrens Competence Belief and Subjective Task Values). Hasil dari penelitian terhadap 107 siswa menunjukkan bahwa variabel mindset dan task-value bersama-sama dapat memprediksi kecemasan matematika secara signifikan. Penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah dalam menangani siswa dengan kecemasan matematika.

Math anxiety can be defined as ones negative feelings that occurs when individual is faced with mathematical tasks. The feeling of tension and anxiety can be experienced by anyone, regardless their age or education. This study aimed to examine the role of internal factors such as mindset and task-value as predictors on fourth and fifth graders math anxiety. This study used questionnaire for math anxiety (The Modified Abbreviated Math Anxiety Scale; mAMAS), mindset (Implicit Theories of Intelligence Scale for Children-Self Form), and task-value (Items Used to Assess Childrens Competence Belief and Subjective Task Values). Based on the study of 107 students, this study found that both mindset and task-value are able to predict math anxiety significantly. This research can be used by schools in dealing with students math anxiety."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carmenita Riswana Saputri
"Selama perkuliahan, mahasiswa menghadapi tekanan untuk meraih prestasi akademis tinggi, terlibat dalam organisasi, dan mempersiapkan karir masa depan. Hal ini dapat menimbulkan stres dan kecemasan yang pada akhirnya menurunkan prestasi akademis mereka. Disisi lain, persepsi dukungan sosial yang baik dapat meningkatkan prestasi akademis Penelitian ini akan mengkaji peran kecemasan dan persepsi dukungan sosial terhadap prestasi akademis mahasiswa dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil yang ditemukan adalah terdapat peran kecemasan dan persepsi dukungan sosial terhadap prestasi akademis mahasiswa (R² = 0,017, p<0,05). Penelitian ini menyarankan kepada orang tua dan teman untuk menciptakan lingkungan yang membantu mahasiswa.

During university, students face pressure to achieve high academic performance, get involved in organisations, and prepare for a future career. This can lead to stress and anxiety that ultimately reduce their academic performance. On the other hand, good social support perceptions can improve academic achievement. This study will examine the role of anxiety and perceived social support on student academic achievement using multiple regression analysis. The results found that there is a role of anxiety and perceived social support on student academic achievement (R² = 0.017, p<0.05). This study suggests to parents and friends to create an environment that helps students"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>