Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129712 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Rahmat Heriawan
"Tesis ini membahas tentang kedudukan Kreditor dalam perjanjian interbank call money dimana perjanjian ini dilaksanakan melalui perdagangan surat berharga. Sumber dana melalui Interbank Call Money merupakan sumber dana paling cepat bagi bank. Mekanisme Call money ini sering digunakan oleh bank-bank yang sedang mengalami kekurangan likuiditas harian. Penerbitan Surat Berharga berupa Promes ini pada dasarnya adalah sebuah perikatan hutang piutang antara Debitor dan Kreditor, sehingga seharusnya Debitorlah yang bertanggungjawab sepenuhnya atas penerbitan Promes dimaksud, karena pada Debitorlah hutang asli atau pokok itu terletak. Namun, kedudukan Kreditor pemegang surat berharga lemah, karena penerbitan surat berharga tidak dijamin dengan asset Debitor. Hal ini berbeda dan fasilitas Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek (PLJP) Bank Indonesia telah menerima informasi bahwa bank terlibat dalam masalah likuiditas jangka pendek, memiliki agunan yang cukup dan dilakukan penyelidikan lebih lanjut dari bank jika diperlukan. Kedudukan bank sebagai kreditor dalam perjanjian interbank call money adalah bersifat sebagai kreditor konkuren yang tidak mempunyai hak istimewa untuk melakukan eksekusi terhadap asset debitor jika dalam perjanjian interbank call money terjadi wanprestasi atau gagal bayar. Tesis ini menggunakan penelitian yuridis normatif karena menitikberatkan pada penelitian kepustakaan yang intinya meneliti asas dan teori hukum, sistematis hukum, dan sinkronisasi hukum dengan cara menganalisanya. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis dan metode kualitatif. Selanjutnya, permasalahan yang dibahas dalam tesis ini adalah mengenai kedudukan bank sebagai kreditor dalam perjanjian interbank call money dan menjabarkan upaya yang harus dilaksanakan dalam memitigasi risiko gagal bayar pinjaman likuditas tersebut.

This thesis discusses the position of Creditors in the interbank call money agreement where this agreement is implemented through securities trading. Source of funds through Interbank Call Money is the fastest source of funds for banks. Call money mechanism is often used by banks that are experiencing daily liquidity shortages. Issuance of Securities in the form of Promissory Notes is basically a debt agreement between the Debtor and Creditor, so that the Debtor should be fully responsible for the issuance of the Promissory note, because it is on the Debtor that the original or principal debt lies. However, the position of creditors holding securities is weak, because the issuance of securities is not guaranteed by the debtor's assets. This is different and Bank Indonesia's Short-Term Liquidity Loan (PLJP) facility has received information that the bank is involved in short-term liquidity problems, has sufficient collateral and is subject to further investigation from the bank if necessary. The position of the bank as a creditor in the interbank call money agreement is as a concurrent creditor who does not have the privilege to execute the debtor's assets if the interbank call money agreement is in default or default. This thesis uses normative juridical research because it focuses on library research which essentially examines legal principles and theories, legal systems, and legal synchronization by analyzing them. The data obtained were analyzed using descriptive analysis methods and qualitative methods. Furthermore, the problem discussed in this thesis is regarding the position of the bank as a creditor in the interbank call money agreement and describes the efforts that must be carried out in mitigating the risk of default on the liquidity loan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Wibisono
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji hubungan antara konsentrasi Dana Pihak Ketiga DPK pada Bank ABCD Bank-Bank BUKU IV di Indonesia terhadap besarnya Suku Bunga pada Pasar Uang Antar Bank PUAB di Indonesia pada tenor ON overnight , satu minggu 1Wk , dua minggu 2Wk dan satu bulan 1Mo . Penelitian ini menggunakan data harian dengan periode penelitian 2015 ndash; 2017. Perhitungan konsentrasi DPK menggunakan Hirchman-Herfindahl Index HHI dan Concentration Ratio untuk empat Bank CR4 . Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi DPK pada Bank ABCD mempengaruhi secara signifikan pembentukan suku bunga PUAB pada tenor 1 bulan 1Mo , sedangkan pada tenor ON dan 1Wk lebih dipengaruhi oleh Proyeksi Likuiditas Harian PLH . Besarnya Suku Bunga pada hari sebelumnya berpengaruh signifikan pada seluruh tenor dalam penelitian ini, yakni tenor ON, 1Wk dan 2Wk serta pada tenor 1Mo.
This paper aimed to test the relation between Third Party Fund TPF Concentration on Bank ABCD BUKU IV Banks in Indonesia and the level of interest rate in Interbank Money Market in Indonesia for tenor ON overnight , one week 1Wk , two weeks 2Wk and one month 1Mo . This study was used daily data for period 2015 ndash 2017. The concentration calculation employed Hirchman Herfindahl Index and Concentration Ratio for four Banks CR4 . The result showed that there is significant positive relation between the TPF concentration and the formation of interest rate for tenor 1Mo, while for tenor ON and 1Wk more affected significantly by Daily Liquidity Projection PLH . The interest rate that had been transacted on the previous day affects significantly to all tenor in this research, ON, 1Wk, 2Wk and tenor 1Mo."
2017
T50100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Ardian
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis interconnectedness pasar uang antar bank PUAB pada perbankan sebagai salah satu indikator kerentanan sistem keuangan dalam rangka mitigasi risiko sistemik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi linear berganda. Data yang digunakan adalah time series transaksi pasar uang antar bank yang telah diolah menggunakan aplikasi GEPHI sehingga menghasilkan dua variabel dependen yaitu Graph Density dan Average Path Length yang menunjukkan kerapatan dan rata-rata jumlah koneksitas transaksi di pasar uang antar bank yang berpotensi menimbulkan efek contagion. Penelitian membuktikan bahwa rasio likuiditas AL/NCD dan LDR berpengaruh signifikan terhadap density kerapatan transaksi pasar uang antar bank, sementara variabel GWM Primer growth tidak secara signifikan mempengaruhi tingkat density transaksi pasar uang antar bank. Kesimpulan selanjutnya adalah variabel LDR dan GWM Primer berpengaruh signifikan terhadap rata-rata koneksi yang dibutuhkan oleh setiap bank dalam pasar uang antar bank, sementara rasio AL/NCD tidak secara signifikan mempengaruhi average path length. Likuiditas perbankan menjadi salah satu faktor penentu koneksitas antar bank. Hasil analisis tersebut telah dikonfirmasi positif dengan rasio transaksi dalam sistem pembayaran.

ABSTRACT
This research analyzes interconnectedness of interbank money market in banking as one indicator of financial system vulnerability in order to mitigate systemic risk. This research uses quantitative approach with multiple regression analysis method. The data used are time series of interbank money market transactions that have been processed using GEPHI application to produce two dependent variables namely Graph Density GD and Average Path Length APL indicating the density and number of transaction interbank money market which has potential to cause contagion effect. Research can be concluded that the liquidity ratio AL NCD and LDR has a significant effect on the density of interbank money market, while the Primary GWM variable does not significantly affect the density level of interbank money market transactions. The next conclusion is that the LDR and Primary GWM variables significantly affect the APL in the interbank money market, while the AL NCD ratio does not significantly affect the APL. Bank liquidity becomes one of the determinants of inter bank connectivity. The results of these analyzes have been confirmed positively by the ratio of transactions in the payment system."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gerry Harlan
"[ABSTRAK
Penelitian ini menyelidiki pengaruh kinerja dan risiko bank terhadap perubahan
jumlah pinjaman antar bank, tingkat suku bunga pinjaman antar bank, serta imbal
hasil saham bank.Sampel penelitian meliputi 6 bank anggota indeks LQ45 pada
periode per-kuartal 2010-2014.Metode regresi memakai regresi panel dengan
random effect dan pooled least squares. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kinerja dan risiko bank mempengaruhi tingkat suku bunga pinjaman antar bank,
dan faktor biaya mempengaruhi tingkat imbal hasil saham bank.
ABSTRACT
This research aims to investigate the impact of bank risk and performance on the
rate of change in interbank borrowing, interbank borrowing interest rate, and
stock return. Research sample includes 6 banksfrom LQ45 indexfor the quarterly
period of 2010-2014. This paper employes panel regression techniquewith
random effect modeland pooled least squares model. Research?s finding suggests
thatbank risk and performance influenced interbank borrowing interest rate and
overhead cost affects bank?s stock return.;This research aims to investigate the impact of bank risk and performance on the
rate of change in interbank borrowing, interbank borrowing interest rate, and
stock return. Research sample includes 6 banksfrom LQ45 indexfor the quarterly
period of 2010-2014. This paper employes panel regression techniquewith
random effect modeland pooled least squares model. Research?s finding suggests
thatbank risk and performance influenced interbank borrowing interest rate and
overhead cost affects bank?s stock return.;This research aims to investigate the impact of bank risk and performance on the
rate of change in interbank borrowing, interbank borrowing interest rate, and
stock return. Research sample includes 6 banksfrom LQ45 indexfor the quarterly
period of 2010-2014. This paper employes panel regression techniquewith
random effect modeland pooled least squares model. Research?s finding suggests
thatbank risk and performance influenced interbank borrowing interest rate and
overhead cost affects bank?s stock return.;This research aims to investigate the impact of bank risk and performance on the
rate of change in interbank borrowing, interbank borrowing interest rate, and
stock return. Research sample includes 6 banksfrom LQ45 indexfor the quarterly
period of 2010-2014. This paper employes panel regression techniquewith
random effect modeland pooled least squares model. Research?s finding suggests
thatbank risk and performance influenced interbank borrowing interest rate and
overhead cost affects bank?s stock return.;This research aims to investigate the impact of bank risk and performance on the
rate of change in interbank borrowing, interbank borrowing interest rate, and
stock return. Research sample includes 6 banksfrom LQ45 indexfor the quarterly
period of 2010-2014. This paper employes panel regression techniquewith
random effect modeland pooled least squares model. Research?s finding suggests
thatbank risk and performance influenced interbank borrowing interest rate and
overhead cost affects bank?s stock return., This research aims to investigate the impact of bank risk and performance on the
rate of change in interbank borrowing, interbank borrowing interest rate, and
stock return. Research sample includes 6 banksfrom LQ45 indexfor the quarterly
period of 2010-2014. This paper employes panel regression techniquewith
random effect modeland pooled least squares model. Research’s finding suggests
thatbank risk and performance influenced interbank borrowing interest rate and
overhead cost affects bank’s stock return.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqilah Khairunisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh risiko bank terhadap perubahan jumlah pinjaman antar bank, tingkat suku bunga pinjaman antar bank, serta imbal hasil saham bank. Sumber data yang digunakan berasal dari industri perbankan di lima negara di Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Penelitian ini menggunakan metode panel dengan data tahunan selama 10 tahun yaitu pada periode 2008-2019. Metode regresi menggunakan regresi panel dengan random effect dan pooled least squares. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko bank mempengaruhi tingkat pinjaman antar bank, tingkat suku bunga pinjaman antar bank, dan tingkat imbal hasil saham bank. Hal tersebut menunjukan bahwa pasar uang dan pasar saham dapat berperan dalam membangun sistem perbankan yang sehat melalui efek disiplin pasar.

The research aims to investigate the impact of bank risk on the rate change in interbank borrowing, interbank borrowing interest rates, and stock return. The data sources that used on this research are come from banking industry in five countries across South East Asia such as Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philippine. This study uses a panel method with annual data for 10 years, within the period of 2008-2019. This paper employes panel regression technique with random effect modeland pooled least squares model. Researchs finding suggests that bank risk and performance influenced interbank borrowing, interbank borrowing rate and banks stock return. These findings imply that improving both the interbank market and the stock market may play a role in establishing a sound banking system through market discipline effects. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shima Kencono Puteri
"Perkembangan yang terjadi pada perdagangan komoditi di Indonesia melalui pasar uang antarbank bergerak menuju perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah. Perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah ini diatur dalam fatwa DSN. No.82/DSN-MUI/VIII/2011 mengenai perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/3/DPM tahun 2012 mengenai sertifikat perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah. Berdasarkan fatwa DSN. No.82/DSN-MUI/VIII/2011, pengaturan komoditi syariah menggunakan beberapa akad sedangkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/3/DPM tahun 2012 dikatakan bahwa komoditi syariah menggunakan akad murabahah. Dilihat dari latar belakang tersebut maka tujuan dari skripsi ini adalah pertama, untuk mengetahui penggunaan akad murabahah dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/3/DPM tahun 2012 dikaitkan dengan ketentuan pada terminologi fiqih serta rukun dan syarat akad. Kedua, untuk mengetahui perbedaan dan persamaan yang terdapat pada Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah (SiKA) yang berdasarkan murabahah dengan Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA) yang berdasarkan mudharabah serta mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada sertifikat perdagangan komoditi berdasarkan prinsip syariah (SiKA).
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis yuridis normatif. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perdagangan komoditi syariah ini pada dasarnya menggunakan konsep tawarruq. Akad murabahah yang digunakan dalam SEBI No. 14/3/DPM tahun 2012 mengacu pada terminologi fiqih bukan mengacu pada fatwa DSN No.04/DSN-MUI/IV/2000 tentang murabahah. Dikaitkan dengan rukun dan syarat akad maka akad murabahah pada surat edaran telah memenuhi ketentuan syariah. Adanya 2 (dua) pengaturan SiKA, yaitu SEBI No. 14/3/DPM tahun 2012 dan fatwa DSN No. 82/DSN-MUI/VIII/2011 diharapkan penggunaan SiKA dalam transaksi PUAS tetap memenuhi ketentuan syariah yang berlaku.
Developments in commodity trading in Indonesia through the interbank money market is moving towards commodities trading based on Islamic principles. Commodity trading is based on sharia principles set out in fatwa DSN. No.82/DSNMUI/ VIII/2011 about commodities trading based on Islamic principles and Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/3/DPM year 2012 regarding commodity trade certificates based on Sharia principles. Based on the fatwa DSN. No.82/DSNMUI/ VIII/2011, Islamic commodity arrangements using some agreement while in the Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/3/DPM year 2012 said that the commodity sharia use the contract murabahah. Judging from the background is the purpose of this paper is first, to determine the use of murabahah contract in the Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/3/DPM year 2012 associated with the provision in the terms of fiqh as well as the pillars and requirements of the contract. Second, to know the differences and similarities found in Commodity Trade Certificate Based on Sharia Principles (Sika) is based on murabahah with Mudharabah Interbank Investment Certificates (SIMA) is based on mudharabah and to know that there are advantages and disadvantages of trading in commodity certificates based on Sharia Principles (Sika).
The method used is the analysis of judicial normative. Based on this study can be concluded that the Islamic commodity trade is basically using the concept of Tawarruq. The murabahah contract is used in SEBI No. 14/3/DPM year 2012 refers to the terminology of fiqh is not referring to the fatwa DSN No.04/DSNMUI/ IV/2000 about murabahah. Associated with the pillars and requirements of the contract then murabahah contract on circular letter in compliance with the provisions of sharia. The existence of 2 (two) SiKA arrangement which SEBI No. 14/3/DPM year 2012 and fatwa DSN No. 82/DSN-MUI/VIII/2011 in a transaction PUAS expected to use SiKA still meet the applicable provisions of sharia.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42533
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pamungkas Hadi Susmono
"Fokus dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bank-bank yang dianggap berisiko sebagai counterpart oleh bank lainnya dalam transaksi Pasar Uang Antar Bank PUAB , sehingga diharapkan dapat mencegah serta memitigasi potensi terjadinya risiko sistemik pada industri perbankan di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data transaksi intraday bilateral pinjam meminjam tanpa agunan dengan tenor overnight O/N yang diambil dari transaksi PUAB dengan periode observasi dari Januari 2008-Juni 2009. Dari hasil penelitian, berhasil diidentifikasi sebanyak 4 bank yaitu FI 81, FI 94, FI 3 dan FI 54 yang secara statistik signifikan menunjukkan signal risiko tertinggi di PUAB. Selain itu ditemukan juga bukti bahwa sebagian besar bank yang menunjukkan frekuensi signal yang tinggi umumnya bertindak sebagai net peminjam di PUAB, hal ini mengindikasikan bahwa bank tersebut terus-menerus menghadapi permasalahan likuiditas. Dari hasil regresi ditemukan juga bukti adanya hubungan negatif dengan tingkat kemiringan slope sebesar -0,93 antara besarnya share signal risiko terhadap Z Score. Dari hasil penelitian ini diharapkan metode ini dapat digunakan sebagai tools pelengkap dalam melakukan monitoring risiko individual bank selain dari angka rasio keuangan, serta dapat diaplikasikan sebagai Early Warning System EWS perbankan.

The focus of this study is to identify which banks that are considered risky as counterpart by other banks in interbank money market transactions PUAB , and it is expected to prevent and mitigate the potential of systemic risk in the banking industry in Indonesia. In this research used intraday bilateral lending transaction without collateral data with overnight tenor O N taken from PUAB transaction with observation period from January 2008 to June 2009. Based on the research result, it was identified 4 banks, FI 81, FI 94, FI 3 and FI 54 which statistically show the highest sign of risk in PUAB.There is also evidence that most banks that exhibit high signal frequencies generally act as net borrowers in the interbank money market, indicating that banks are constantly facing liquidity problems. From the regression results found also evidence of a negative relationship with the level of slope 0.93 between the amount of risk signal share against Z Score. Hopefully the method from this study can be used as a complementary tool in monitoring individual bank risk apart from the financial ratio, and can be applied as the Early Warning System EWS banking.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasut, Mario
"Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi awal terhadap potensi terjadinya kolusi dalam penentuan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR). Selain itu, studi ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung munculnya sebuah kolusi dalam penentuan JIBOR. Dengan menggunakan metode analisis Benford’s Law terhadap distribusi digit kedua, ditemukan bahwa distribusi digit kedua dalam data JIBOR dengan tenor overnight memiliki perbedaan yang signfikan dengan distribusi milik Benford sepanjang tahun 2009 hingga 2018 dan deviasi yang tertinggi terjadi pada periode Desember 2012 – Mei 2013. Pada periode yang sama terjadi perubahan pola pergerakan serta peningkatan marjin antara rata-rata JIBOR dengan tenor yang pendek dengan tenor yang panjang. Motif terjadinya kolusi dalam penentuan JIBOR diduga untuk menegaskan perbedaan antara JIBOR jangka pendek dan jangka panjang, serta mengurangi biaya pinjaman antarbank akibat rendahnya JIBOR overnight dalam rangka peningkatan keuntungan dalam pemberian kredit. Sementara untuk faktor pendukung kolusi, berdasarkan hasil regresi ditemukan bahwa tingkat konsentrasi, kondisi profitabilitas, rasio likuidasi, dan volume transaksi dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) signifikan berpengaruh terhadap penentuan JIBOR, khususnya tenor overnight. Faktor lain seperti regulasi yang menjadi batasan masuk dan kemudahan dalam memperoleh data kuotasi individual JIBOR turut mendukung jalannya kolusi dalam penentuan JIBOR.

This study aims to find preliminary indications of collusion allegation in Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) fixing. Also, this study aims to identify the factors that facilitate collusion in JIBOR fixing. Using an analysis based on Benford’s Law for Second Digit distribution, this study found that the second digit distribution of JIBOR with overnight maturity from 2009 to 2018, differ from Benford’s and the highest deviation occurred in December 2012 – May 2013. Moreover, a shift in pattern and an increase of margins between averaged JIBOR with short-term maturity and long-term maturity occurred in the same period.  The assumed motives for collusion in JIBOR fixing are to differentiate JIBOR with short-term maturity and long-term maturity, also to reduce the cost of interbank borrowing, to increase the profit from consumer credit lending. As for the factors that facilitate collusion: concentration ratio, profitability, liquidity ratio, and reserves facilitation from Bank Indonesia (FASBI) significantly affect the JIBOR fixing, especially the overnight maturity. Other factors such as regulation as a barrier to entry and easy access of JIBOR daily individual quotations help ease the collusion in JIBOR fixing."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilfi Biyan Firza
"Penelitian ini membahas tentang analisis penggunaan Society For Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) sebagai financial statecraft Amerika Serikat terhadap Iran pada periode tahun 2012-2015 untuk menekan pengembangan teknologi nuklir Iran. Kajian-kajian terdahulu perihal sanksi yang diberikan terhadap suatu negara belum banyak yang membahas mengenai penggunaan SWIFT sebagai salah satu instrumen penekan suatu negara. Penelitian ini menggunakan teori sanction busting trade dari Bryan R. Early dan financial statecraft dari Benn Steil dan Robert E. Litan sebagai kerangka analisis dan metode penelitian process tracing, untuk menjawab pertanyaan penelitian “Mengapa Amerika Serikat menggunakan SWIFT sebagai instrumen untuk menekan pengembangan nuklir Iran pada tahun 2012-2015?”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sanksi-sanksi sebelumnya yang telah diberikan oleh Amerika Serikat ternyata kurang efektif untuk menekan Iran. Hal tersebut disebabkan karena adanya variabel-variabel sanction busting trade dari negara-negara mitra dagang utama Iran seperti Tiongkok, Italia, India, Jepang dan Korea Selatan. Analisis dalam tulisan ini juga menunjukkan adanya peran penting dari penggunaan financial statecraft dalam hal ini SWIFT sebagai alat dalam menekan Iran agar bersedia melakukan negosiasi dengan AS terkait dengan pengembangan teknologi nuklir.

This study discusses the analysis of the use of Society For Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) as a financial statecraft of the United States against Iran in 2012-2015 to suppress the development of Iran's nuclear technology. Previous studies regarding sanctions regarding sanction imposed on a country have not discussed the use of SWIFT as an instrument to pressure a country. This study uses the sanction busting trade theory from Bryan R. Early and financial statecraft from Benn Steil and Robert E. Litan as an analytical framework and process tracing research method, to answer the research question “why does the United State use SWIFT as an instrument to suppress Iran’s nuclear development in 2012-2015?”. The results of this study indicate that the previous sanctions that have been imposed by the United States have been less effective in suppressing Iran. This is due to the existence of sanctions busting trade variables from Iran's main trading partner countries such as China, Italy, India, Japan and South Korea. The analysis in this paper also shows the important role of the use of financial statecraft in this case, SWIFT as a tool in pressuring Iran to be willing to negotiate with the US related to the development of nuclear technology."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stigum, Marcia
Homewood,: Illinois Dow Jones- Irwin , 1983
332.42 STI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>