Ditemukan 222594 dokumen yang sesuai dengan query
Andi Prastio
"Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit yang menular yang menyebabkan infeksi saluran nafas mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius. Pasien dengan covid-19 memerlukan perawatan secara terpisah atau perawatan isolasi. Hal ini dapat menyebabkan pasien mengalami rasa cemas dan penurunan kualitas tidur. Penelitian ini menjelaskan intervensi keperawatan relaksasi otot progresif untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur pada pasien dengan covid-19. Penelitian ini menggunakan metode case report untuk mengevaluasi intervensi keperawatan yang diberikan. Kriteria inklusi penelitian adalah pasien dengan Covid- 19 yang memerlukan perawatan di ruang isolasi dilakukan selama 3 hari di Ruang Emergensi. Evaluasi tingkat kecemasan dan kualitas tidur menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan Richard Campbell Sleep Questioner (RCSQ). Evaluasi dilakukan pada saat pasien pertama masuk ruang perawatan isolasi dan sehari setelah pasien masuk ruang isolasi. Tingkat kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi mengalami penurunan begitu pula dengan kualitas tidur yang mengalami peningkatan setelah dilakukan intervensi. Relaksasi Otot Progresif sebagai metode tambahan dapat mengurangi tingkat kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur pada pasien Covid-19.
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) is an infectious disease that causes respiratory tract infections ranging from coughs to colds to more serious ones. Patients with Covid-19 require separate treatment or isolation care. This can cause the patient to experience anxiety and decreased sleep quality. This study describes a progressive muscle relaxation nursing intervention to reduce anxiety and improve sleep quality in patients with Covid-19. This study uses the case report method to evaluate the nursing interventions given. The inclusion criteria for the study were patients with Covid-19 who required treatment in an isolation room for 3 days in emergency room. Evaluation of anxiety level and sleep quality using Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and Richard Campbell Sleep Questioner (RCSQ). The evaluation was carried out when the first patient entered the isolation treatment room and the day after the patient entered the isolation room. The level of anxiety before and after the intervention decreased as well as the quality of sleep which increased after the intervention. Progressive Muscle Relaxation as an additional method can reduce anxiety levels and improve sleep quality in Covid-19 patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yomi Novitasari
"Kecemasan merupakan kondisi yang dapat dialami banyak orang. Namun kecemasan yang berlebihan dapat mengganggu kegiatan sehari-hari seseorang. Gangguan kecemasan pada anak yang tidak ditangani dengan efektif dapat membuat anak rentan terhadap masalah dalam fungsi kehidupannya dan mempengaruhi perkembangan emosinya. Tesis ini memiliki desain penelitian single case dan menerapkan bentuk intervensi Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk menurunkan kecemasan pada anak. Partisipan penelitian adalah anak perempuan berusia 9 tahun yang mengalami kecemasan pada sejumlah hal, antara lain cemas menyeberang jalan, pergi ke sekolah dan di rumah atau di kamar mandi sendirian. Sesi terapi dilakukan sebanyak dua belas kali selama lebih kurang 45 - 80 menit setiap sesinya. Pengukuran efektivitas terapi ini dilakukan menggunakan alat ukur SCARED (Screen for Child Anxiety Related Emotional Disorders), FSSC-R (Fear Survey Schedulle for Children - Revised), dan CBCL (Child Behavior Checklist). Hasil dari terapi ini adalah CBT tidak efektif untuk menurunkan kecemasan partisipan. Hal ini terlihat dari masih adanya indikasi gangguan kecemasan yang diukur menggunakan SCARED dan FSSC-R.
Anxiety is a common emotional condition in human life. Unfortunately, when the anxiety becomes too intense, it can impair people daily activities. Failure to intervene anxiety disorder in children with effective treatment may render the child vulnerable to impairments in a wide range of functioning and result in deleterious effect on his or her long-term emotional development. This thesis uses a single case research design and applies the Cognitive Behavior Therapy (CBT) in order to reduce anxiety in middle age children. The research participant is a nine-year old girl having anxiety in several things, such as crossing the street, going to school and staying in home or toilet alone. Therapy is conducted through 12, 45-80 minute sessions. This therapy effectivity is assessed by SCARED (Screen for Child Anxiety Related Emotional Disorders), FSSC-R (Fear Survey Schedulle for Children - Revised), and CBCL (Child Behavior Checklist).The results of this therapy is an ineffective CBT to reduce the child's anxiety. The child has not experienced reduced scores in SCARED and FSSC-R. This indicated that she still has anxiety disorder."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T32571
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Siti Rofiqoh
"Kejang demam pada anak merupakan pengalaman traumatik dan menyebabkan kecemasan pada orang tua. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu pada anak yang mengalami kejang demam. Desain yang digunakan adalah cross sectional, dengan sampel 95, analisis data menggunakan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan 82 (86,3%) responden mengalami cemas berat. Faktor yang berhubungan dengan kecemasan ibu pada anak yang mengalami kejang demam adalah frekuensi kejang demam pada anak, sedangkan yang tidak berhubungan adalah jumlah anak hidup, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan, paparan informasi serta dukungan keluarga. Faktor paling dominan berhubungan dengan kecemasan ibu pada anak yang mengalami kejang demam adalah pengetahuan. Disarankan meningkatkan pengetahuan tentang kejang demam untuk menurunkan kecemasan ibu pada anak kejang demam.
Febrile convulsion in child is a traumatic experience and causes anxiety for parents. This research aimed to identify factors related to anxiety of mothers who have a child with febrile convulsion. Design used was a cross sectional study, with total sample 95. The data was analyzed using multiple logistics regression. The result showed that 82 (86,3%) of the mothers experienced severe anxiety. The factors correlated with mother’s anxiety due to children convulsion was the frequency of convulsion. On the other hand, factors that were not correlated were number of child, level of education, occupation, income, mothers knowledge, information exposure and family support. The dominant factor related to mother’s anxiety that a child with febrile convulsion is mothers knowledge. It is suggested that improving mothers’ knowledge about febrile convulsion is beneficial to reduce their anxiety."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35646
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Afif Ni Matul Khoiriyah
"
ABSTRAKPadatnya penduduk kota dan gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung beresiko mempunyai dampak yang buruk bagi kesehatan masyarakat perkotaan, salah satunya yaitu Hepatitis A. Hepatitis merupakan peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis, dimana penyakit tersebut dapat dipengaruhi oleh pola makan, kebiasaan merokok, penggunaan obat-obatan, dan gaya hidup yang tidak sehat. Hepatitis dapat menimbulkan tanda dan gejala yang menyebabkan penurunan kesehatan pada penderita penyakit tersebut. Tanda dan gejala yang dialami penderita Hepatitis dapat menyebabkan ansietas atau cemas. Ansietas merupakan perasaan khawatir atau tidak nyaman yang tidak diketahui secara khusus apa penyebabnya. Teknik tarik nafas dalam dan hipnosis lima jari dapat dilakukan untuk melakukan intervensi keperawatan ansietas. Latihan mengontrol ansietas dengan tarik nafas dalam dan hipnosis lima jari secara rutin dapat menurunkan dan mengontrol tingkat ansietas pada pasien yang mengalami ansietas karena penyakitnya atau karena penyebab lainnya.
ABSTRACTThe density of the population in cities and its urban lifestyle tends to leave a negative impact on their health, one of which is Hepatitis A. Hepatitis is an inflammation of the liver caused by the hepatitis virus, in which the disease can be affected by a persons rsquo diet, smoking habits, drug usage, and having an unhealthy lifestyle. Hepatitis can cause signs and symptoms which results to a decline in the patient 39 s health. Signs and symptoms experienced by patients with Hepatitis can cause anxiety or uneasiness. Anxiety is a feeling of fear or discomfort that is not known specifically the cause of it. Anxiety nursing interventions that can be given to patients with anxiety consist of deep breathing relaxation techniques, and hypnotic five fingers. By regularly exercising on how to control the anxiety can help reduce and control the level of anxiousness in patients who experience them due to sudden illness or by other causes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Yulia Fatima Bessing
"Latar belakang: Kecemasan adalah salah satu gejala yang umum ditemui pada pasien geriatri yang menjalani rawat inap. Di sisi lain, kurangnya pergerakan merupakan kondisi yang juga sering ditemukan pada pasien geriatri. Hal ini dapat diatasi dengan latihan fisik dan mindfulness pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan latihan fisik berbasis Tai Chi yang kemudian disebut dengan Protokol Mindfulness dalam Gerak (PMG) untuk mengatasi gejala cemas pada pasien geriatri yang dirawat inap.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sebanyak 3 pasien mengikuti penelitian ini.
Hasil: Terdapat 3 pasien yang mengikuti penelitian ini dengan gangguan penyesuaian dengan gejala cemas. Pada ketiga pasien didapati bahwa PMG menurunkan skala nyeri, memperbaiki gangguan tidur, mengurangi sesak nafas dan meningkatkan motivasi pasien dalam mobilisasi dan aktivitas, selain itu, ditemukan juga bahwa PMG dapat menurunkan gejala cemas pada pasien.
Kesimpulan: Protokol PMG secara aman dapat menurunkan gejala cemas pada pasien geriatri dengan gejala cemas yang menjalani rawat inap.
Background: Anxiety is one of the symptoms commonly found in hospitalized geriatric patients. On the other hand, lack of movement is a condition that is also often found in geriatric patients. This can be overcome by physical exercise and mindfulness. The aim of this study is to develop a Tai Chi-based physical exercise which is then called the Mindfulness in Motion Protocol (Protokol Minfulness dalam Gerak/PMG) to treat anxiety symptoms in hospitalized geriatric patients.Methods: This research was conducted using a qualitative method with a case study approach. A total of 3 patients participated in this study.Results: There were 3 patients who participated in this study with adjustment disorders with anxiety symptoms. In the three patients, it was found that PMG reduced pain scale, improved sleep disturbances, reduced shortness of breath and increased patient motivation in mobilization and activities. In addition, it was also found that PMG could reduce anxiety symptoms in patients.Conclusion: The PMG protocol can safely reduce anxiety symptoms in hospitalized geriatric patients with anxiety symptoms."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Agus Setiawan
"Latar belakang :Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita yang memiliki komplikasi yang berbahaya. Dampak ansietas pada hipertensi tidak tertangani maka dapat memperburuk kondisi hipertensi. Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pranic healing terhadap ansietas, tekanan darah dan nadi pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini quasi eksperiment pretest-postest control group dengan simple random sampling. Berdasarkan data kunjungan ke puskesmas di acak kedalam kelompok pranic healing dan kelompok kontrol. Kelompok pranic healing 37 diberikan perlakuaan pranic healing setiap pekan selama 4 pekan. Kelompok kontrol 36 diberi tindakan dasar setiap pekan selama 4 pekan. Ansietas diukur menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisis data menggunakan menggunakan Mann Whitney dan Independen T test. Hasil: perbedaan perubahan skor sesudah perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Pada ansietas kelompok intervensi sebesar 10 dan pada kelompok kontrol 14, dengan p = 0,001. Tekanan sistolik kelompok intervensi rerata 138,6 mmHg dan kelompok kontrol 146,0 mmHg dengan p = 0,001. Tekanan diastolik kelompok intervensi sebesar 84 mmHg dan pada kelompok kontrol 88,5 mmHg, dengan p = 0,001. Nadi kelompok intervensi sebesar 86 x/mnt dan pada kelompok kontrol 87,5 x/mnt, dengan p = 0,117. Kesimpulan: pranic healing menurunkan ansietas dan tekanan sistolik dan diastolik, pranic healing dapat digunakan pada penderita hipertensi
Background: Hypertension is one of the most common diseases that has dangerous complications. The impact of anxiety in hypertension is not handled, it can worsen the condition of hypertension. Objective: The study aims to determine the effect of pranic healing on anxiety, blood pressure, and pulse of hypertensive patients. Methods: This research is a quasi-experiment pretest-postest control group with simple random sampling. Based on data on visits to the health center, patients were randomized into a pranic healing group and a control group. The pranic healing group 37 was given pranic healing treatment every week for 4 weeks. The control group 36 was given basic care every week for 4 weeks. Anxiety was measured using the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Data analysis using Mann Whitney and Independent T-test. Results: differences in changes in scores after treatment in the intervention group and control group. In the intervention group anxiety was 10 and in the control group 14, with p = 0.001. The systolic pressure of the intervention group averaged 138.6 mmHg and the control group 146.0 mmHg with p = 0.001. The diastolic pressure of the intervention group was 84 mmHg and in the control group 88.5 mmHg, with p = 0.001. The pulse rate of the intervention group was 86 x/min and that of the control group was 87.5 x/min, with p = 0.117. Conclusion: Pranic healing reduces anxiety and systolic and diastolic pressure, pranic healing can be used in patients with hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Riski Antoni
"Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang sudah menginfeksi lebih dari 200 juta di dunia dan menyebabkan lebih dari 4 juta kematian. Penyakit ini menimbulkan berbagai gangguan tidak hanya fisik namun juga secara psikologis yaitu munculnya kecemasan dan gangguan pola tidur. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis pengaruh terapi relaksasi otot progresif sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi masalah ansietas dan meningkatkan kualitas tidur. Metode yang digunakan berupa laporan kasus yang telah dikelola selama 7 hari terhadap pasien individu yang terdiagnosis covid-19 dan sedang menjalani perawatan di ruang intensif di salah satu rumah sakit umum daerah di kabupaten Bogor. Hasil menunjukkan bahwa pasien dapat menerima terapi yang diberikan, melakukannya dengan baik dan rutin, sehingga dapat merasakan efek yang positif yaitu perasaan yang lebih nyaman dan tenang serta peningkatan kualitas tidur yang lebih baik.
Covid-19 is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) which has infected more than 200 million in the world and caused more than 4 million deaths. This disease causes various disorders not only physically but also psychologically, namely the emergence of anxiety and disturbed sleep patterns. This scientific work aims to analyze the effect of progressive muscle relaxation therapy as a nursing intervention in overcoming anxiety problems and improving sleep quality. The method used is in the form of case reports that have been managed for 7 days for individual patients diagnosed with COVID-19 and currently undergoing treatment in an intensive room at one of the regional public hospitals in Bogor district. The results show that patients can receive the given therapy, do it well and regularly, so that they can feel a positive effect, namely a more comfortable and calm feeling and an increase in better sleep quality. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Syifa Asyfiani Rufaida
"Ansietas merupakan respons umum terhadap situasi stres yang dialami oleh individu. Saat pandemi COVID-19 menyebar secara cepat ke seluruh dunia, hal tersebut memicu kecemasan pada semua kelompok berisiko, salah satunya ibu hamil. Pada ibu hamil, adanya perubahan fisik dan mental selama kehamilan memungkinkan ibu mengalami risiko tersebut. Kecemasan ibu hamil di masa pandemi COVID-19 tidak bisa diabaikan karena dapat menimbulkan risiko masalah kesehatan pada ibu dan janin. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko tersebut adalah mengurangi rasa kecemasan yang dialami dengan penerapan terapi relaksasi otot progresif. Karya tulis ini menggunakan metode studi kasus yang bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan pada ibu hamil yang mengalami ansietas di masa pandemi COVID-19 dengan penerapan terapi relaksasi otot progresif. Hasil evaluasi penerapan terapi relaksasi otot progresif didapatkan kecemasan yang dirasakan menurun serta pikiran menjadi lebih terkontrol dan tubuh menjadi rileks. Pemberian intervensi terapi relaksasi otot progresif dianjurkan bagi ibu hamil untuk mengurangi ansietas di masa pandemi COVID-19.
Anxiety is a common response to stressful situations experience by individuals. When the COVID-19 pandemic spreads rapidly throughout the world, it triggers all at-risk groups, including pregnant women. In pregnant women, the physical and mental changes during pregnancy allow the mother to experience these risks. The anxiety of pregnant women during the COVID-19 pandemic cannot be ignored because it can affect the health problems to the mother and fetus. One intervention that can reduce the anxiety by the application of progressive muscle relaxation therapy. This paper uses a case study method that aims to analyze the care of pregnant women who experience anxiety during the COVID-19 pandemic with the application of progressive muscle relaxation therapy. The results shows that progressive muscle relaxation can decreased perceived anxiety and the mind became more controlled and the body relaxed. Providing more optimal progressive muscle relaxation therapy for pregnant women to reduce anxiety during the COVID-19 pandemic. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nurul Miftahul Janah
"
Kelelelahan merupakan keluhan umum yang terjadi pada ibu hamil trimester tiga. Kelelahan ini meliputi aspek fisiologis dan psikologis. Kelelahan ini makin bertambah di masa Pandemi COVID-19 ketika pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mengharuskan seorang ibu menjalani banyak peran. Kondisi tersebut akan berdampak pada kesejahteraan ibu dan janinnya, serta kehamilannya. Tujuan penulisan ini ialah menganalisis asuhan keperawatan pada seorang ibu hamil trimester ketika yang mengalami kelelahan selama pandemi. Salah satu intervensi yang dapat diberikan untuk mengurangi kelelahan pada ibu hamil ialah relaksasi otot progresif. Relaksasi otot progresif merupakan tindakan non-farmakologi yang berfokus pada relaksasi pada pikiran dan tubuh sehingga mengurangi kelelahan pada ibu hamil secara fisiologis dan psikologis. Relaksasi otot progresif ini dilakukan selama 10 hari. Terdapat penurunan tingkat kelelahan sebesar dengan selisih rerata 4,3 (8,6%), yang diukur melalui pre dan post dengan instrument MAF (Multidimentional Assesment of Fatigue). Kelelahan yang sebelumnya menganggu aktivitas sehari-hari setelah intervensi, ibu menjadi dapat melakukan aktivitasnya. Studi sederhana ini membuktikan bahwa intervensi relaksasi otot progresif pada ibu hamil trimester tiga dapat menurunkan tingkat kelelahan sehingga ibu hamil dapat mempertahankan status kesehatannya selama pandemi. Studi dengan metodologi penelitian yang lebih baik diperlukan untuk menetapkan intervensi ini sebagai tindakan keperawatan pilihan bagi ibu hamil.
Fatigue is the most common thing in third trimester pregnant women. Fatigue that occurs in third trimester pregnant women includes physiological and psychological aspects. Pregnancy during a pandemic is a new thing that challenging to pregnant women in social life. Pandemic also impact a social life of mother during the third trimester of pregnancy. The purpose of this paper is to analyze the implementation of nursing care in third trimester pregnant women who experience fatigue during a pandemic. Fatigue that occurs is often considered normal and a trigger factor for health problems of pregnant women and fetuses. One of an intervention to reduce fatigue in pregnant women is progressive muscle relaxation. Progressive Muscle Relaxation (PMR) is a non-pharmacological action that focuses on relaxation of the mind and body that can reduce physiological and psychological fatigue in pregnant women. Provision of PMR intervention is given for 10 days. The results obtained were measured through pre and post intervention, there was a decrease in the level of fatigue by a mean difference of 4.3 (8.6%) as measured by the instrument MAF (Multidimentional Assesment of Fatigue). Fatigue that previously disturbed activity to not interfere with daily activities. Based on that PMR intervention in third trimester pregnant women effectively reducing the level of fatigue so that pregnant women can maintain their health status during a pandemic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Alifa Widya Waty Iqbal
"Kesulitan tidur merupakan salah satu keluhan yang sering muncul pada ibu postpartum. Penyusunan karya ilmiah ini bertujuan untuk melaporkan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan pola tidur pada ibu postpartum. Masalah utama yang ditegakkan pada klien berusia 33 tahun yaitu gangguan pola tidur. Data yang mendukung yaitu klien mengungkapkan hanya tidur berdurasi 3 jam dalam sehari setelah melahirkan dan hasil screening PSQI hari ke-9 postpartum didapatkan skor 16 bermakna kualitas tidur klien buruk. Implementasi yang dilakukan adalah terapi relaksasi dengan latihan otot progresif dan terapi musik relaksasi. Implementasi menggunakan pemutaran video dan musik relaksasi.
Hasil evaluasi yang diperoleh klien mengatakan jam tidurnya meningkat, perasaan segar saat bangun pagi dan hasil skor PSQI hari ke-14 setelah intervensi diperoleh 3 bermakna kualitas tidur klien baik.
Sleep difficulty is the one of symptom occurs in the postpartum woman. This scientific paper aims to report nursing care on clients with sleep patterns disorder in postpartum woman. The main problem found on the 33-year-old is disturbed sleep patterns. Client revealed only could sleep 3 hours in the day after delivery and the results of PSQI screening day on 9th postpartum got score 16 it rsquo;s mean client has bad sleep quality. One of the nursing intervention is non-pharmacology by relaxation therapy: Progressive Muscle Relaxation Exercises and Music Therapy Relaxation. The implementation uses video and music.The results obtained client said that hours of sleep increased, fresh feeling after woke up in the morning and PSQI exam results on 14th day after intervention got 3 means client has good sleep."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library