Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98963 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syifa Fauzi Almushally
"Pembangunan sumber daya manusia menjadi arah prioritas kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini. Hal tersebut ditenggarai munculnya berbagai permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia yang menyebabkan meningkatnya tingkat pengangguran terbuka. Salah satu permasalahan yaitu adanya ketidakcocokan (mismatch) keterampilan dengan kebutuhan industri, hal ini juga berdampak pada kesejahteraan para pekerja yang terjebak pada pekerjaan dengam keterampilan dan upah yang rendah. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi dan memiliki kawasan industri terbesar di Indonesia. Potensi kawasan industri terbesar menjadi peluang bagi Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi untuk mengembangkan kerja sama dan meningkatkan kecocokan keterampilan dengan kebutuhan industri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dengan 20 informan yang terdiri dari staf Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi, industri dan peserta pelatihan. Hasil penelitian ini menunjukan penguatan program pelatihan telah diarahkan dan disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia dan menghimpun masukan atas kebutuhan keterampilan melalui forum komunikasi industri untuk menciptakan link and match. Melalui kerja sama pelatihan dan penempatan antara BBPLK Bekasi dan industri dapat meningkatkan kemampuan peserta pelatihan dan peningkatan peluang untuk dipekerjakan. Melalui program pelatihan triple skilling yang dipetakan kedalam 3 target dan 3 sasaran perlu adanya penyesuaian metode pelatihan dan administratif guna mendorong penguatan link and match di BBPLK Bekasi.

Human resource development has become the priority of President Joko Widodo's current policy. It is suspected that the emergence of various labor problems in Indonesia has led to an increase in the open unemployment rate. One of the problems is the mismatch of skills with industrial needs, this also has an impact on the welfare of workers who are trapped in low skilled jobs and low wages. West Java Province is a province with the highest unemployment rate and has the largest industrial area in Indonesia. The potential for the largest industrial area is an opportunity for the Bekasi Center for Job Training Development to develop cooperation and improve the match between skills and industrial needs. This research uses a qualitative approach with descriptive research type. Meanwhile, data collection used in-depth interviews with 20 informants consisting of staff from the Bekasi Center for Job Training Development, industry and training participants. The results of this study indicate that the strengthening of the training program has been directed and adjusted to the Indonesian National Work Competency Standards and has gathered input on skills needs through industrial communication forums to create links and matches. Through cooperation in training and placement between BBPLK Bekasi and industry, it can improve the skills of training participants and increase the opportunities for employment. Through the triple skilling training program, which is mapped into 3 targets, it is necessary to adjust training and administrative methods to encourage link and match strengthening at BBPLK Bekasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rendy Saptama
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Atas Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri (BBPLKLN) CEVEST Bekasi Tahun 2010. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, diketahui bahwa efektivitas dari program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) secara keseluruhan sudah efektif. Pelatihan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan dari pelatihan yang ditetapkan dan memenuhi harapan perusahaan yang mengikuti program pelatihan ini.

This thesis aims to find out perception of implementation effectiveness of Competency Based Training held by Overseas Vocational Training Development Centre (BBPLKLN) CEVEST Bekasi in 2010. Researcher uses quantitative method with descriptive analysis. The results of data processing and analysis from this research, show that the Effectiveness Of Competency Based Training at Overseas Vocational Training Development Centre (BBPLKLN) CEVEST Bekasi in 2010 has been reached Effectively. The training has reached the goal of the training program and fulfill the expectation of company/organization that partcipated in this program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariqoh Wahyu Armadhani
"Berakhir dengan pekerjaan yang mismatch dengan kualifikasi pendidikannya atau menjadi pengangguran, kedua skenario tersebut merupakan realita yang dihadapi para pencari kerja di Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia telah mencoba untuk mendayagunakan Technical and Vocational Education and Training (TVET) untuk menjawab masalah tersebut. Namun keputusan tersebut dipertanyakan efektivitasnya mengingat kualitas sistem TVET di Indonesia yang cenderung kurang baik. Penelitian ini mencoba melihat dampak riwayat partisipasi TVET terhadap vertical mismatch dan durasi pencarian kerja yang digunakan sebagai proxy kedua skenario tersebut menggunakan SAKERNAS 2017 dan 2020. Hasil analisis Multinomial Logit Regression untuk vertical mismatch menemukan bahwa riwayat partisipasi TVET pada tingkat pendidikan tersier, khususnya melalui program pelatihan, dapat menurunkan peluang seseorang untuk mengalami vertical mismatch. Namun riwayat partisipasi pada tingkat pendidikan sekunder justru meningkatkan peluang tersebut. Lebih lanjut, analisis Cox Proportional Hazard Regression menemukan bahwa riwayat partisipasi TVET tidak memiliki pengaruh signifikan untuk memperpendek durasi pencarian pekerjaan lulusannya. Berdasarkan temuan penelitian ini, masyarakat Indonesia disarankan untuk lebih banyak berpartisipasi dan memanfaatkan program pelatihan untuk menyelesaikan masalah ketenagakerjaan terkait vertical mismatch dan durasi pencarian kerja.

Ended up with a job that mismatches their educational qualifications or becomes unemployed, both scenarios are the reality faced by job seekers in Indonesia. The Government of the Republic of Indonesia have tried to utilize Technical and Vocational Education and Training (TVET) to address these problems. However, the effectiveness of this decision is questionable, considering the quality of the TVET system in Indonesia tends to be poor. Using SAKERNAS 2017 and 2020, this study examines the impact of the TVET participation history on vertical mismatch and job search duration. The Multinomial Logit Regression analysis results for vertical mismatch found that a history of TVET participation at the tertiary education level, mainly through training programs, can reduce a person's probability of experiencing vertical mismatches. However, TVET participation history at the secondary education level tends to increase those probability. Furthermore, the Cox Proportional Hazard Regression analysis found that TVET participation history did not significantly shorten graduates’ job searching durations. Based on the findings of this study, it is advised for Indonesians to utilize or participate in more training programs to resolve employment problems related to vertical mismatch and the duration of job searches."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan mengembangkan model Link and Match dengan pendekatan Competency Based Training pada pembelajaran Tata Graha di SMK. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Research and Development. Studi pengembangan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu: (1) Studi pendahuluan, (2) Pengembangan Model, dan (3) Uji validasi model. Pada tahap studi pendahuluan, meliputi kegiatan: (a) Studi literatur, (b) Identifikasi karakteristik kompetensi kerja keahlian Tata Graha, (c) Telaah pembelajaran Tata Graha di SMK. Tahap pengembangan model, meliputi kegiatan: (a) Merancang desain model link and match dengan pendekatan Competency Based Training pada pembelajaran Tata Graha di SMK, (b) Mengembangkan program pembelajaran Housekeeping, (c) Uji coba desain model. Pada tahap uji validasi model meliputi kegiatan: (a) Mengimplementasikan model, (b) Mengukur dampak penggunaan model terhadap capaian kompetensi peserta didik pada keahlian Tata Graha di SMK. Subjek penelitian terdiri dari peserta didik dan guru pengampu mata pelajaran Tata Graha di SMK. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi, wawancara, observasi dan penilaian hasil belajar. Sesuai dengan tahapan penelitian, maka dihasilkan luaran sebagai berikut: (1) Model Link and Match dengan pendekatan Competency Based Training pada pembelajaran Tata Graha di SMK, (2) Program pembelajaran Housekeeping di SMK kompetensi keahlian Akomodasi Perhotelan."
JURPEND 15:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rinny Syafriadi
"Dalam menghadapi era globalisasi pada tahun 2020 mendatang, perlu dipersiapkan tenaga kezja. yang profesional Yang mampu berkornpetisi dan mempunyai kompetensi tinggi. Peningkatan kualitas SDM dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan. Balai Latihan Kerja telah melaksanakan berbagai jenis program pelatihan dan keterampilan yang sesuai dengan misi Depnaker yakni : (i) mendorong perluasan Iapangan kerja dan penempatan tenaga kerja, (ii) meningkatkan keahlian dan keterampilan serta produktivitas tenaga kerja, (iii) meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja Tetapi sampai sejauh ini terlihat bahwa manajemen pelatihan yang dikelola oleh BLK belum seperti yang diharapkan. Masih banyak lulusan BLK yang belum bekerja dan tidak dapat berusaha mandiri.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas manajemen pelatihan BLK dan mencari manajemen pelatihan yang sesuai dengan BLK sehingga diharapkan setiap lulusan (outcome) dari BLK bcnar-benar bermanfaat bagi dirinya sendizi, keluarga dan masyarakat.
Temuan dari penelitian adalah bahwa banyak kelemahan manajemen pelatihan BLK yang perlu di refonnasi baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan SDM dan pengendalian program maupun pengendalian keuangan. Proses perencanaan pelatihan yang mcmakan waktu terlalu lama, perencanaan program pelatihan sebaiknya benar-benar memperhatikan kebutuhan pasar (marketable). Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, bebcrapa peraturan yang mengakibatkan ifensiensi yang perlu diregulasi, Pengelolaan SDM mulai dari rekrutmen dan seleksi sebaiknya mengutamakan kriteria standar. Keberadaan dua instansi pengendali yang dalam menjalankan fungsinya terkesan tumpang tindih, sebaiknya mengadakan koordinasi yang lebih baik, karena temyata dalam pelaksanaannya dapat menimbulkan inefisiensi.
Balai Latihan Kelja perlu meningkatkan kerjasama dan menjadi mitra dari dunia industri dan dunia usaha. BLK diharapkan dapat menjadi scmacarn Production Traming Cenfre (PTC) yang menghasilkan jcnis-jenis produk ataupun jasa dan menjadikannya sebagai institusi pengembang program pelatihan yang potensial di daerahnya masing-masing.

In the era of globalization in the upcoming year 2020, needs to be a professional workforce that is able to compete and have high competence. Improving the quality of human resources can he improved through training and skills development. Training Center has been conducting various types of training and skills in accordance with the mission Depnakcr namely: (i) encourage the expansion of employment and placement of workers, (ii) increase the expertise and skills and productivity of labor, (iii) improve the welfare and protection of work. But until this far seen that the management training, which is managed by BLK not as expected. Many of BLK graduates who have not been worked and can not work independently.
This study aims to find out the of BLK training management and inputs for the Directorate General of Training and Productivity (Ditien Binalattas) in order to create a policy to become a professional training institution by improving the quality and performance of instructors and training providers.
The findings of this study is that many management training BLK weaknesses that need to reform both in terms of planning, implementation, management and human resources management programs and financial control. The planning process of the training takes too long, planning training programs should really consider the needs of the market (marketable). In the implementation of training activities, some of the rules that lead to inefiiecieney that need to deregulate. Human resource management from recruitment and selection criteria should be had a standard. The existence of two agencies that control the function seemed to overlap, which should make coordination better, because in its implementation may cause inefficiency.
Central Training needs to enhance the collaboration and to become partners of the industry and the business world. BLK expected to serve as Production Training Center (PTC), which generate the kind of product or service and make it as an institution of the training program developer potential in their respective regions.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32345
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Ketut Mirra Betri Agustina
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat pencahayaan pada
setiap ruangan di area Workshop Teknik Mekanik Konvensional Pusat Pelatihan
Kerja dan Pengembangan Industri Cinjantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan melakukan
pengukuran tingkat pencahayaan untuk 103 titik sampling. Dan didapatkan hasil
berupa tingkat pencahayaan umumdan setempat ruangan masih ada beberapa yang
belum memenuhi standar. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut
adalah kondisi ruangan. Sehingga dibutuhkan beberapa perbaikan untuk
memaksimalkan tingkat intensitas cahaya yang ada.

ABSTRACT
The purpose of this study is to obtain an overview of the illumination level
in every room in Mechanical (conventional) Engineering Workshop Area, Center
of Work Training and Industrial Development, Cijantung, Pasar Rebo, East
Jakarta. This study uses a cross sectional method by doing illumination level
measurement at 103 sampling points. The study shows that there are some areas
where the illumination level of general illumination and localized illumination do
not comply with the standard. One of the factors that affects this is the condition
of the room. Thus, there needs to be a modification/repairment to maximized the
illumination level."
2015
S58558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Maghfirasari Adhani
"Manggarai, Jakarta Selatan merupakan daerah dengan dinamika yang sedang berubah dengan pesat. Banyaknya titik transit transportasi yang muncul dan kepadatan ruang bertinggal tidak diiringi dengan keberadaan ruang publik, lapangan pekerjaan yang sepadan, dan aktivitas positif yang dapat dilakukan secara komunal. Hal ini berkontribusi pada masalah tawuran antara pemuda.
MANGG4RAI hadir sebagai proposal desain untuk menciptakan ruang ketiga milik publik yang dapat berfungsi sebagai tempat pertukaran ilmu lintas generasi dengan aktivitas berprinsip 4R (reuse, repair, remanufacture, recycle). Program ini mengkombinasikan keberadaan lapak para penjual furniture bekas di Jalan Sultan Agung Raya dan penumpukan sampah plastik di Pintu Air Ciliwung, Manggarai—mengurai kericuhan pemuda dengan memberikan pemberdayaan ekonomi berkelanjutan (sustainable).

Manggarai, a rapidly evolving district in South Jakarta, Indonesia, faces a unique set of challenges. The emergence of numerous transportation hubs and the increasing density of residential areas have not been accompanied by the creation of adequate public spaces, commensurate employment opportunities, or positive communal activities. This has contributed to the issue of youth brawls.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Baidowi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja instruktur Balai Latihan Kerja X dan untuk merekomendasikan program Survey Feedback sebagai rancangan intervensi dalam meningkatkan kepuasan kerja mereka. Penelitian dilakukan terhadap 65 instruktur balai dengan menggunakan kuesioner Job Satisfaction Survey (JSS) dari Spector (1997) yang diadaptasikan dengan kondisi balai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa facet manajemen dan organisasi menjadi faktor yang dominan dalam memberikan ketidakpuasan kerja instruktur. Berdasarkan hal tersebut maka program survey feedback direkomendasikan sebagai program intervensi untuk mengatasi kepuasan kerja instruktur balai.

This research is aimed to determine dominant factor that influenced job satisfaction of Balai Latihan Kerja X instructors and to recommend Survey Feedback program as intervention design to improve their job satisfaction. This research is conducted on 65 balai's instructors by using Job Satisfaction Survey (JSS) from Spector (1997).
Research result shows that management and organization facet is a dominant factor in giving instructors job dissatisfaction. Based on that result, survey feedback program is recommended as an intervention program to improve balai’s instructors job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T38752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>