Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160493 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoshe Maharani
"Pada akhir tahun 1970-an, dunia kesusastraan Cina mulai memasuki era baru. Muncul aliran puisi Menglong yang merupakan aliran puisi paling penting dan berpengaruh dalam dunia kesusastraan Cina di era modern. Menglongshi, atau dalam bahasa Indonesia berarti “Puisi Samar” merujuk pada aliran puisi baru yang muncul dan berkembang pada periode mulai dari akhir 1970-an hingga awal 1980-an di Cina. Aliran puisi ini dipopulerkan oleh majalah literatur kritis yang mengkritik pemerintahan berjudul Jintian yang beredar di masyarakat pada masa Gerakan Dinding Reformasi, sebuah gerakan di tahun 1978-1979 dimana pemimpin tertinggi di Cina pada tahun-tahun itu memperbolehkan adanya demokrasi kebebasan berpendapat dalam masyarakat. Gu Cheng (顾城) merupakan salah satu penyair ternama di Cina yang namanya dikenal lewat kelompok penyair aliran puisi Menglongshi. Karya-karyanyanya yang beraliran Menglongshi memiliki ciri khas penggambaran alam yang nyata dan penggunaan simbol-simbol pribadi untuk menulis tentang tentang manusia, sosial dan masyarakat khususnya mengenai peristiwa Revolusi Kebudayaan yang merupakan sebuah tragedi menyakitkan yang terjadi selama 10 tahun di Cina. Dalam tulisan ini, dipilih 8 puisi Menglongshi oleh Gu Cheng untuk dikaji aspek simbol dan imajinya sehingga dapat ditelaah makna dari puisi-puisi tersebut. Hasilnya, puisi Menglongshi yang ditulis oleh Gu Cheng memiliki makna yang secara umum merupakan ungkapan sikap Gu Cheng terhadap peristiwa Revolusi Kebudayaan masa lalu dan harapan positif terhadap masa depan walaupun telah terdampak oleh peristiwa Revolusi Kebudayaan.

As the 1970s nears its end, Chinese literature began a new era. A new poetry genre called Menglong emerged and became the most important genre in modern Chinese literature. Menglong developed itself in the late 70s to early 80s and was popularized by a critical literary magazine called Jintian. The magazine was published during the Wall Reform Movement (1978-1979) where the supreme leader of China allowed democracy and freedom of speech. In this genre of poetry, one of the most prominent poets in the Menglong genre was Gu Cheng. His Menglong poetry is characterized by the usage of vivid imagery of nature, and the usage of symbols to represent people, social issues, and the society that has been impacted by the nation-wide catastrophe; the Cultural Revolution that happened 10 years prior. In this writing, 8 Menglong poems by Gu Cheng are selected to analyze their meanings through its symbolic and imagery aspects in the poem. The result is generally Gu Cheng’s Menglong poems signify Gu Cheng’s expression towards his traumatic past caused by the Cultural Revolution and his positive outlook towards the future despite the things that has happened in the past."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Edhi Kharitas
"Setelah revolusi kebudayaan berakhir, di RRC muncul aliran puisi baru yang disebut menglongshi. Gu Cheng adalah salah satu pelopor aliran ini. Pendekatan stilistis-sastra digunakan untuk menganalisis lima belas puisi yang ditulis Gu Cheng pada tahun 1968 sampai 1980."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13026
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fu, Zhiying
Taibei Shi: Tian xia wen hua chu ban gu fen you xian gong si , 1997
SIN 294.3 FUZ x
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muftia Parasati
"Artikel ini membahas makna di balik kehadiran satu-satunya tokoh laki-laki yang ada di film 8 Femmes, yaitu sang kepala keluarga bernama Marcel. Di dalam film, Marcel ditampilkan melalui fokalisasi para perempuan dan sangat jarang ditampilkan secara fisik ataupun berbicara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan tekstual dan kajian sinema dari Boggs dan Petrie, kajian naratologi Gérard Genette, dan kajian AWK Sara Mills. Hasil analisis menunjukkan bahwa para perempuan terus menghadirkan Marcel melalui fokalisasi dan hal ini merupakan perwujudan dominasi Marcel secara implisit terhadap mereka. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan para perempuan untuk lepas dari Marcel. Meskipun absen secara visual, sosok Marcel telah membayangi kehidupan para perempuan dan menjadi bagian dari kesenangan, kesedihan, dan kesulitan yang mereka miliki. Para tokoh perempuan yang muncul sebagai judul film dan nampak mendominasi secara naratif dan sinematografis sebenarnya terdominasi oleh Marcel, sehingga menjadikan mereka berada dalam ilusi hilangnya dominasi laki-laki.

This article discusses the meaning behind the presence of the only male character in 8 Femmes, namely the head of the family, Marcel. In the film, Marcel is shown through female focalizations and is rarely shown physically or speaking. The method utilized is a qualitative method with a textual approach and film studies from Boggs and Petrie. The narratology study of Gérard Genette and the CDA studies of Sara Mills is also used to deepen the analysis. The analysis shows that the women continuously presenting Marcel through focalization and this is a manifestation of Marcel's implicit domination over them. This was due to the women's inability to escape from Marcel. Despite being visually absent, Marcel's figure has loomed over the lives of the women and becomes their joys, sorrows and difficulties. The female characters who appear in the title of the film and seem to dominate narrative and cinematographically are actually dominated by Marcel, thus they are in the illusion of the lost male domination.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
King, Stephen
New York: Scribner, 2002
813.54 Kin f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jehezkiel Kenneth Guilio
"Sediaan cair atau liquid menjadi salah satu jenis produk yang banyak di pasarkan oleh PT SOHO Industri Pharmasi. Dalam proses produksinya, sediaan cair melalui 4 proses produksi utama yaitu penimbangan, pencampuran, pengisian, dan pengemasan. Proses pengemasan merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk melindungi obat dari lingkungan sekitarnya. Proses pengemasan merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk melindungi obat dari lingkungan sekitarnya sehingga kualitas obat dapat tetap terjaga hingga sampai ke tangan konsumen. Proses pengemasan sekunder sediaan cair dilakukan dengan mesin kemas (cartoning) Jih Cheng dan IMA yang dioperasikan oleh operator. Produksi sediaan cair di PT Soho Industri Pharmasi sepanjang tahun 2022 belum memberikan hasil yang memuaskan.Salah satu faktor yang berperan besar terhadap nilai OEE yang rendah di departemen Liquid Production PT Soho Industri Pharmasi adalah frekuensi kejadian lost time saat proses cartoning pada mesin kemas Jih Cheng dan IMA yang tinggi. Laporan ini akan berfokus dalam melakukan verifikasi settingan parameter untuk mesin kemas Jih Cheng dan IMA yang digunakan untuk untuk melakukan settingan mesin sehingga proses pengemasan di black area Liquid Production dapat berjalan secara optimal.

Liquid preparations are one of the many types of products marketed by PT SOHO Industri Pharmasi. In the production process, liquid preparations go through 4 main production processes, namely weighing, mixing, filling and packaging. The packaging process is one of the steps taken to protect the drug from the surrounding environment. The packaging process is one of the steps taken to protect the drug from the surrounding environment so that the quality of the drug can be maintained until it reaches the consumer. The secondary packaging process for liquid preparations is carried out using Jih Cheng and IMA cartoning machines operated by operators. Production of liquid preparations at PT Soho Industri Pharmasi throughout 2022 has not produced satisfactory results. One of the factors that plays a major role in the low OEE value in the Liquid Production department of PT Soho Industri Pharmasi is the frequency of lost time events during the cartoning process on Jih Cheng packaging machines and high IMAs. This report will focus on verifying the parameter settings for the Jih Cheng and IMA packaging machines which are used to make machine settings so that the packaging process in the Liquid Production black area can run optimally."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jiang, Xiandong
Beijing China: Intercontinental Press, 2010
SIN 398.209 51 JIA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yu, Hui
Beijing China: Intercontinental Press, 2010
SIN 398.209 51 YUH t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>