Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146983 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Narendra Bayutama Wibisono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan kecemasan pada dewasa muda yang mengalami perceraian kedua orang tua. Total partisipan berjumlah 66 orang dan merupakan dewasa muda pada rentang usia 18-25 tahun. Self-compassion diukur menggunakan Self-Compassion Scale-Short Form (SCS-SF), sedangkan diukur menggunakan State-Trait anxiety Inventory Skala Trait (STAI-T). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-compassion dengan kecemasan pada dewasa muda yang mengalami perceraian kedua orang tua. Kemudian ditemukan juga kecemasan yang lebih tinggi pada partisipan yang telah menempuh pendidikan S1 atau Diploma dibandingkan dengan partisipan yang baru menempuh pendidikan SMA sederajat.

This study aims to find out the relationship between self-compassion and editors on young adults
who experience divorce from both parents. The total number of participants was 66 people and young adults aged 18-25 years. Compassion is measured using the Self-Compassion Scale-Short Form (SCS-SF), while anxiety is measured using the State-Trait anxiety Inventory Trait Scale (STAI-T). The results showed that there was a significant negative relationship between selfcompassion and anxiety in young adults who experienced divorce from both parents.. Then it was also found that anxiety was higher in participants who had taken an undergraduate or diploma education compared to participants who had just taken high school education and equivalent.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narendra Bayutama Wibisono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan kecemasan pada dewasa muda yang mengalami perceraian kedua orang tua. Total partisipan berjumlah 66 orang dan merupakan dewasa muda pada rentang usia 18-25 tahun. Self-compassion diukur menggunakan Self-Compassion Scale-Short Form (SCS-SF), sedangkan diukur menggunakan State-Trait anxiety Inventory Skala Trait (STAI-T). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-compassion dengan kecemasan pada dewasa muda yang mengalami perceraian kedua orang tua. Kemudian ditemukan juga kecemasan yang lebih tinggi pada partisipan yang telah menempuh pendidikan S1 atau Diploma dibandingkan dengan partisipan yang baru menempuh pendidikan SMA sederajat.

This study aims to find out the relationship between self-compassion and editors on young adults who experience divorce from both parents. The total number of participants was 66 people and young adults aged 18-25 years. Compassion is measured using the Self-Compassion Scale-Short Form (SCS-SF), while anxiety is measured using the State-Trait anxiety Inventory Trait Scale (STAI-T). The results showed that there was a significant negative relationship between self-compassion and anxiety in young adults who experienced divorce from both parents.. Then it was also found that anxiety was higher in participants who had taken an undergraduate or diploma education compared to participants who had just taken high school education and equivalent."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iga Winati
"Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa belas kasihan diri (SC) merupakan faktor pelindung yang harus diperhitungkan bagi individu dalam menghadapi pengalaman menyakitkan. Hal ini dikarenakan SC mampu membuat individu menjadi lebih adaptif, salah satunya dengan meningkatkan kesejahteraan psikologis (PWB). Salah satu pengalaman pahit yang menjadi fenomena umum di masyarakat yang dinyatakan berdampak negatif pada korban PWB adalah bullying. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha untuk melihat apakah ada peran moderasi variabel welas asih pada hubungan antara pengalaman bullying di sekolah (SMP dan / atau SMA), dan kesejahteraan psikologis pada orang dewasa yang baru muncul. Hasil penelitian terhadap 801 emerging adult menunjukkan bahwa pengalaman bullying (B = -0,197, p> 0,01) tidak dapat memprediksi PWB, sedangkan SC (B = 0,6798, p <0,01) merupakan prediktor PWB. Namun, tidak ada peran moderasi yang ditemukan untuk SC (B = 0,0034, p> 0,01). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa SC bukanlah moderator tentang hubungan antara pengalaman bullying dan PWB.

Previous research has found that self-compassion (SC) is a protective factor that must be taken into account for individuals in the face of painful experiences. This is because SC is able to make individuals more adaptive, one of which is by increasing psychological well-being (PWB). One of the bitter experiences that has become a common phenomenon in society which is stated to have a negative impact on victims of PWB is bullying. Therefore, this study seeks to see whether there is a moderating role for the compassionate variable in the relationship between experiences of bullying at school (junior high and / or high school), and psychological well-being in emerging adults. The results of the study on 801 emerging adults showed that the bullying experience (B = -0.197, p> 0.01) could not predict PWB, while SC (B = 0.6798, p <0.01) was a predictor of PWB. However, no moderating role was found for SC (B = 0.0034, p> 0.01). Thus, it can be concluded that SC is not a moderator about the relationship between bullying experience and PWB."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Izza Auzan Ilma
"Tingginya tuntutan akademik akibat Revolusi Industri 4.0 mempengaruhi stres akademik yang dimiliki oleh mahasiswa sarjana saat ini. Salah satu kemampuan yang dapat membantu mahasiswa menghadapi stres akademik adalah learned resourcefulness Terkait dengan situasi sulit, kehadiran self-compassion diprediksi berperan dalam menjelaskan kekuatan hubungan antara learned resourcefulness dan stres akademik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara learned resourcefulness dan stres akademik pada mahasiswa sarjana di Indonesia dengan self-compassion sebagai moderator. Pengambilan data pada penelitian dilakukan secara daring melalui penyebaran kuesioner yang memuat alat ukur Perception of Academic Stress Scale (PASS), Self Control Schedule (SCS), dan Self Compassion Scale (SCS). Berdasarkan hasil analisis terhadap 151 partisipan, self-compassion tidak memberikan peran signifikan pada hubungan antara learned resourcefulness dan stres akademik, F(3,147) = 14.712, p > .05. Namun demikian, hasil analisis juga menemukan adanya hubungan langsung dariĀ  variabel learned resourcefulness (b = -.073, p < .05) dan self-compassion (b = -3.3984, p < .05) terhadap stres akademik. Diskusi mengenai hasil dan implikasi penelitian ini akan dibahas lebih lanjut.

The high academic demands due to the Industrial Revolution 4.0 affect the academic stress experienced by undergraduate students. Learned resourcefulness is one of the skills that can help students deal with academic stress. Related to difficult situations, the presence of self-compassion is predicted to play a role in explaining the strength of the relationship between learned resourcefulness and academic stress. The purpose of this study is to investigate the relationship between learned resourcefulness and academic stress in Indonesian undergraduate students, with self-compassion as a moderator. The data used for the research was collected online through the distribution of questionnaires containing Perception of Academic Stress Scale (PASS), Self Control Schedule (SCS), dan Self Compassion Scale (SCS). Based on the analysis of 151 participants, self-compassion did not significantly influence the relationship between learned resourcefulness and academic stress, F(3,147) = 14.712, p > .05. However, the results of the analysis also found a direct relationship between learned resourcefulness (b = -.073, p < .05) and self-compassion (b = -3.3984, p < .05) on academic stress. The research's findings and implications will be discussed further."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Devina Arviani Putri
"Gangguan depresi digolongkan oleh WHO sebagai kontributor tunggal terbesar untuk disabilitas global dengan tingkat prevalensi yang tinggi. Lebih spesifik, tahap transisional perkembangan dari remaja menuju dewasa, atau disebut sebagai emerging adulthood, merupakan kelompok usia tertinggi yang beresiko mengalami depresi sehingga diperlukan intervensi yang sesuai. Meskipun terdapat beberapa faktor yang dapat mencegah depresi, penelitian ini menjadikan faktor protektif self-compassion sebagai fokus utama. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara self-compassion dan depresi melalui peran mediasi regulasi emosi adaptif dan maladaptif pada emerging adulthood. Populasi dalam penelitian ini merupakan emerging adulthood berusia 18-25 tahun yang berdomisili di Indonesia. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan pendekatan kuantitatif yakni dengan menyebarkan kuesioner secara daring kepada 385 partisipan. Kuesioner yang digunakan antara lain SCS-SF untuk mengukur tingkat self-compassion, BDI untuk mengukur tingkat depresi, dan CERQ untuk melihat cara individu dalam mengatur emosinya setelah mengalami peristiwa negatif. Hasil analisis statistik korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara self-compassion dan depresi. Hasil analisis multiple mediation regression juga menunjukkan bahwa terdapat efek mediasi parsial dari regulasi emosi adaptif dan maladaptif yang signifikan pada hubungan antara self-compassion dan depresi tersebut. Disarankan perlunya pengembangan self-compassion dan strategi regulasi emosi adaptif untuk mengurangi tingkat depresi pada populasi emerging adulthood.

Depression is classified by WHO as the single largest contributor to global disability with a high prevalence rate. More specifically, the transitional stage of development from adolescence to adulthood, or known as emerging adulthood, is the highest age group at risk for depression, thus appropriate intervention is needed. Although there are several factors that can prevent depression, this study makes protective factor of self-compassion as the main focus. Therefore, this study aims to investigate the relationship between self-compassion and depression through the mediating role of adaptive and maladaptive emotional regulation in emerging adulthood. The population in this study are emerging adulthoods aged 18-25 years who live in Indonesia. Data was collected using a quantitative approach by distributing questionnaires online to 385 participants. The questionnaires used include SCS-SF to measure the level of self-compassion, BDI to measure the level of depression, and CERQ to see how individuals manage their emotions after experiencing negative events. The results of the correlation statistical analysis show that there is a significant negative relationship between self-compassion and depression. In addition, the results of multiple mediation regression analysis also show that there is a significant partial mediation effect of adaptive and maladaptive emotional regulation on the relationship between self-compassion and depression. Thus, it is suggested the need to develop self-compassion and adaptive emotional regulation strategies to reduce depression rates in emerging adulthood populations."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aini Adinda Ettah
"Perceraian orang tua dinilai memiliki beberapa dampak negatif, salah satunya adalah salah satunya adalah perilaku menyakiti diri sendiri. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa Self-compassion dapat menjadi faktor protektif terhadap pengalaman negatif seperti: perceraian orang tua dan mencegah perilaku menyakiti diri sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara self-compassion dan self-harm pada awal masa dewasa dengan orang tua bercerai. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan 91 peserta berusia 18-25 tahun, berasal dari keluarga bercerai dan memiliki melakukan menyakiti diri sendiri. Self-compassion diukur dengan menggunakan Self Compassion Scale- Short Form (SCS-SF) dan self-harm diukur menggunakan Self Harm Behavior Kuesioner (SHBQ). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan hubungan negatif yang signifikan antara self-compassion dan self-harm di awal masa dewasa memiliki orang tua yang bercerai, r = - 0,275, p < 0,01. Self-compassion yang lebih tinggi seseorang, semakin rendah perilaku melukai diri sendiri. Selain itu, para peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara subskala self-compassion (kebaikan diri, penilaian diri) dan over-identifikasi) dengan perilaku menyakiti diri sendiri.
Parental divorce is considered to have several negative impacts, one of which is self-harm. Several previous studies have shown that self-compassion can be a protective factor against negative experiences such as parental divorce and preventing self-harm. This study aims to examine the relationship between self-compassion and self-harm in early adulthood with divorced parents. This study is a quantitative correlational study with 91 participants aged 18-25 years, coming from divorced families and having committed self-harm. Self-compassion was measured using the Self Compassion Scale-Short Form (SCS-SF) and self-harm was measured using the Self Harm Behavior Questionnaire (SHBQ). The results of this study indicate that there is a significant negative relationship between self-compassion and self-harm in early adulthood with divorced parents, r = - 0.275, p < 0.01. The higher a person's self-compassion, the lower the self-injury behavior. In addition, the researchers found a significant relationship between the self-compassion subscale (self-worth, self-assessment)
and over-identification) with self-injurious behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tristania `Ainiyah Pandia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan kecemasan pada dewasa muda penyintas perundungan. Partisipan berjumlah 544 orang dan merupakan dewasa muda (usia 18-25 tahun) yang pernah menjadi korban perundungan pada saat SMP dan/atau SMA. Untuk memastikan bahwa partisipan benar-benar mengalami perundungan, diberikan alat ukur Multidimensional Offline and Online Peer Victimization Scale (MOOPVS) yang berfungsi sebagai seleksi atau penapis, yang mana hanya partisipan dengan tingkat perundungan sedang hingga tinggi saja yang diikutsertakan dalam penelitian. Self-compassion diukur menggunakan Self Compassion Scale-Short Form (SCS-SF), sementara kecemasan diukur menggunakan State-Trait Anxiety Inventory Skala Trait (STAI-T). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara self-compassion dan kecemasan pada dewasa muda penyintas perundungan. Semakin tinggi self-compassion individu, semakin rendah tingkat kecemasannya. Selain itu, ditemukan juga bahwa perempuan memiliki self-compassion yang lebih rendah dan kecemasan yang lebih tinggi daripada laki-laki.

This study was conducted to examine the correlation between self-compassion and anxiety among bullying survivors in emerging adults. Participants included 544 emerging adults (18-25 years old) who had the experience of being bullied during middle school and/or high school. To make sure all participants had bullying experience, Multidimensional Offline and Online Peer Victimization Scale (MOOPVS) was given which served as a screening tool. Only participants with moderate to high bullying experience will be included in the analysis. Self-compassion was measured with Self Compassion Scale-Short Form (SCS-SF). Meanwhile, anxiety was measured with State-Trait Anxiety Inventory Scale Trait (STAI-T). The result indicates that there is negative and significant correlation between self-compassion and anxiety among bullying survivors in emerging adults. High self-compassion in individuals is associated with low anxiety. Women have significantly less self-compassion and more anxiety than men.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Veda Sekar Kinanti
"Setiap tahunnya, banyak mahasiswa baru di Indonesia dari berbagai daerah yang merantau ke kota Jakarta untuk menempuh pendidikan tinggi. Adaptasi sosial yang harus dilakukan mahasiswa tahun pertama yang merantau agar dapat sukses menjalani perkuliahan dapat menjadi tekanan tersendiri jika tidak ditangani dengan baik karena berisiko mengakibatkan kecemasan sosial yang memiliki dampak negatif, tidak hanya terhadap performa akademis tetapi juga terhadap well-being secara umum. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa self- compassion merupakan kekuatan psikologis yang mampu membantu mencegah dan menangani kecemasan sosial pada individu, namun penelitian yang membahas hubungan langsung antar keduanya masih sangat minim. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk melihat hubungan antar keduanya. Analisis korelasi pearson menunjukkan bahwa self-compassion berkorelasi negatif signifikan dengan kecemasan sosial (r=-0,541, p<0,01, two-tailed), dengan effect size yang large. Komponen-komponen self-compassion, yaitu self-kindness vs. self-judgment (r = -0,443, p<0,01, two-tailed) , common humanity vs. isolation (r=-0,446, p<0,01, two-tailed), dan mindfulness vs. over-identification (r =-0,416, p<0,01, two-tailed), juga ditemukan berkorelasi negatif signifikan dengan kecemasan sosial dengan effect size yang medium

Every year, many college freshmen in Indonesia from various regions migrate to Jakarta to pursue higher education. The social adaptation that must be done by college freshmen who migrate to be successful in college can be a distress if not handled properly because it risks causing social anxiety which has negative impacts, not only on academic performance but also on their well-being in general. Previous research states that self-compassion is a psychological strength that can help prevent and deal with social anxiety in individuals, but researches that address the direct relationship between the two is still very minimal. Quantitative research was conducted to see the relationship between the two. Pearson correlation analysis shows that self-compassion has a significant negative correlation with social anxiety (r=-0,541, p<0,01, two-tailed), with a large effect size. Components of self-compassion, which are self-kindness vs. self-judgment (r = -0,443, p<0,01, two-tailed), common humanity vs. isolation (r=-0,446, p<0,01, two-tailed), and mindfulness vs. over-identification (r =-0,416, p<0,01, two-tailed),was found negatively correlated significantly with social anxiety with medium effect size. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Andriani
"Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat pengaruh self-compassion sebagai mediator dalam hubungan antara peer relatedness dan efikasi diri dalam keputusan karier. Peneliti menggunakan adaptasi Bahasa Indonesia dari alat ukur The Youth Relatedness Scale untuk mengukur peer relatedness, Self-Compassion Scale untuk mengukur self-compassion, dan Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form untuk mengukur efikasi diri dalam keputusan karier. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 650 orang siswa SMA kelas XI dan XII dari berbagai area di Jabodetabek. Hasil analisis menunjukkan bahwa self-compassion memiliki pengaruh yang signifikan dalam memediasi hubungan antara peer relatedness dan efikasi diri dalam keputusan karier siswa SMA (p < 0.05). Hasil dari penelitian ini dapat memberikan implikasi praktis bagi sekolah agar dapat menciptakan iklim kelas dan sekolah yang kompak dan suportif, serta lebih melatih keterampilan sosial siswa agar dapat membangun hubungan pertemanan yang positif yang dapat mendukung perkembangan kariernya.

This quantitative research aims to see the effect of self-compassion as a mediator in the relationship between peer relatedness and career decision self-efficacy. Researcher used Indonesian adaptation from The Youth Relatedness Scale to measure peer relatedness, Self-Compassion Scale to measure self-compassion, and Career Decision Self-Efficacy Scale-Short Form to measure self-efficacy in career decisions. The sample in this study are 650 high school students in 11th and 12th grade from various areas in Greater Jakarta. The results of the analysis showed that self-compassion had a significant influence in mediating the relationship between high school students peer relatedness and career decision self-efficacy (p <0.05). The results of this study can have practical implications for schools to create a unified and supportive classroom and school climate, and train students social skills better so they could build positive friendships with peers that can support their career development."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fironika Aprillia Bahar
"Penerapan perilaku sehat seperti konsumsi makanan sehat, olahraga, penting untuk dikembangkan sejak usia remaja, salah satunya pada Mahasiswa Universitas Indonesia untuk meminimalisir konsekuensi negatif jangka panjang yang akan terjadi di masa yang akan datang. Terdapat hal yang mempengaruhi penerapan perilaku sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek moderasi dari self-compassion terhadap hubungan antara perceived stress dan perilaku sehat. Penelitian ini melibatkan 352 partisipan dengan usia berkisar 18-22 tahun. Pengukuran perilaku sehat dilakukan melalui alat ukur perilaku sehat yang dikembangkan oleh tim payung penelitian perilaku sehat Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 2016 berdasarkan indikator dari Sarafino dan Smith (2011). Pengukuran perceived stress dilakukan melalui adaptasi alat ukur perceived stress scale (PSS) oleh Cohen et al., (1983). Pengukuran self-compassion dilakukan melalui adaptasi self-compassion scale oleh Neff (2003). Data dianalisis menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA) dan Pearson Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived stress berpengaruh signifikan dengan perilaku sehat. Hasil juga menunjukkan bahwa terdapat efek moderasi yang signifikan dari self-compassion terhadap hubungan antara perceived stress dan perilaku sehat.

Healthy behaviors such as consumption of healthy food and exercise are important to be developed by people in their young age, ones of which are students at Universitas Indonesia, in order to minimize the long-term negative consequences that may occur in the future. There are things that affect the implementation of healthy behavior. This study aims to determine the moderating effect of self-compassion on the relationship between perceived stress and healthy behavior. This study involved 352 participants with ages ranging from 18-22 years. The measurement of healthy behavior was carried out through a healthy behavior measurement tool developed by the umbrella team for healthy behavior research at the Faculty of Psychology, University of Indonesia in 2016 based on indicators from Sarafino and Smith (2011). Perceived stress measurement was conducted using the adaptation of the perceived stress scale (PSS) measurement tool by Cohen et al., (1983). Measurement of self-compassion was carried out through an adaptation of the self-compassion scale by Neff (2003). Data were analyzed using Moderated Regression Analysis (MRA) and Pearson Correlation. The results showed that perceived stress had a significant effect on healthy behavior. The results also showed that there is a significant moderating effect of self-compassion on the relationship between perceived stress and healthy behavior."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>