Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agnieska Rouly
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh latar belakang pendidikan direktur utama terhadap performa perusahaan. Penelitian ini dilandasi oleh upper echelons theory dimana latar belakang pendidikan direktur utama diuji berdasarkan tiga kategori: pendidikan direktur utama di luar negeri (education abroad), pendidikan direktur utama di universitas bergengsi di Indonesia (top university), dan pendidikan direktur utama di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Total sampel yang digunakan sebanyak 217 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2019. Peneliti mengecualikan perusahaan finansial dan utilitas sebab adanya peraturan-peraturan khusus untuk kedua industri ini dan sifatnya yang berbeda dengan industri-industri lainnya. Data terkait latar belakang pendidikan direktur utama dikumpulkan secara manual dari laporan tahunan sedangkan data keuangan dikumpulkan dari Eikon. Regresi data panel dijalankan menggunakan metode fixed effect. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan direktur utama di universitas bergengsi di Indonesia secara signifikan berpengaruh secara positif terhadap performa perusahaan. Di samping itu, penelitian ini tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan dari latar belakang pendidikan direktur utama di luar negeri (education abroad) maupun latar belakang pendidikan direktur utama di bidang STEM.

This study aims to examine the impact of the educational backgrounds of chief executive officer (CEO) on firms’ performances. This research is based on the upper echelons theory, in which the educational backgrounds of CEOs are tested based upon three categories: the CEO's educational background abroad, the CEO's educational experience at a prestigious university in Indonesia (top university), and the CEO educational experience in the STEM fields (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). The total sample consists of 217 companies which are listed on the Indonesia Stock Exchange from 2012-2019. Financial and utility companies are excluded from this research because of special regulations for these two industries. Data related to CEO educational backgrounds were hand-collected from annual reports while financial data were collected from Eikon. Panel data regression was performed using the fixed effect method to test out the hypotheses. The findings of this study indicate that the CEO's educational experience at top universities in Indonesia significantly influences the company's performance. In addition, this study does not find any significant effect of the CEO's educational background abroad and the CEO's educational backgrounds in the STEM field."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Apta A
"Karisma adalah sebuah ciri-ciri dalam diri seseorang yang membuat orang lain menganggap orang tersebut sebagai pemimpin. Beberapa penelitian serupa sebelumnya menemukan hubungan positif antara karisma direktur utama dengan kinerja keuangan, terutama pada kondisi ketidakpastian. Pada kondisi biasa tidak selalu ditemukan hubungan yang signifikan. Studi ini meneliti hubungan antara karisma seorang direktur utama dengan kinerja keuangan menggunakan variabel moderasi kondisi ketidakpastian yaitu risiko perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode analisis teks dengan mengumpulkan artikel-artikel yang membahas masing-masing direktur utama untuk dicari kata-kata yang menunjukkan ciri karismatik. Analisis regresi data panel dilakukan dengan periode 2018 – 2021 menggunakan variabel kontrol usia direktur utama, ukuran perusahaan, dan rata-rata kinerja industri. Objek penelitian perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam indeks IDX80. Penelitian ini hanya menemukan hubungan signifikan dan positif antara karisma direktur utama dengan kinerja keuangan ketika risiko spesifik perusahaan digunakan. Selain itu, tidak ditemukan hubungan moderasi antara risiko perusahaan dengan karisma direktur utama.

Charisma is a characteristic in a person that makes others feel a want to follow them. There have been prior studies examining the impact of CEO’s characteristics on firm performance, specifically financial performance. Characteristics that have been studied consist of age, gender, neuroticism, and charisma. Some prior studies on CEO charisma and financial performance found that there is a positive relationship between CEO charisma and their firm’s performance, especially during conditions of uncertainty. This study seeks to find the impact of CEO’s charisma on Indonesian firms’ financial performance, using firm risk as the uncertainty condition. CEO’s charisma was calculated by doing text analysis on articles discussing these CEOs. Texts were analyzed using tf- idf method and then panel regression was done using data from 2018 - 2021 with other control variables such as CEO age, CEO tenure, the firm’s size, and the industry mean financial performance. The samples of this study were firms in the IDX80 index based on the Indonesia Stock Exchange classification. This study found significant relationship between CEO charisma and financial performance only when firm-specific risk was controlled in the regression model and Tobin’s Q was used as a dependent variable. Other than that, this study found no moderating effect between charisma and financial performance."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mooryati Soedibyo
"ABSTRAK
Perusahaan keluarga telah menjadi penggerak penting bagi modemisasi industri (Hall, 1988), seperti perusahaan keluarga Camegy di Amerika Serikat, Louis Vuitton di Eropa, Li Ka-Shing di Hong Kong, Sumitomo di Jepang. Berbagai pemerintahan dunia juga memberi perhatian pada peran perusahaan keluarga untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran (Zahra dan Shanna, 2004).
Namun penelitian tentang perusahaan keluarga belum banyak dilakukan seperti bidang lain dalam disiplin manajamen (Neubauer dan Lank, 1998), karena adanya pandangan negatif tentang perusahaan keluarga, seperti berskala kecil, tidak mampu berinovasi, bersikap tertutup (Astrachan er al., 2001). Studi ini melakukan penelitian kuantitatif, dengan memfokus pada suksesi perusahaan keluarga dalam rangka mencari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan perusahaan keluarga.
Masalah yang dihadapi perusahaan keluarga adalah kesinabungan (sustainabilily) dari generasi ke generasi (Kotter, 1996). Salah satu faktor yang mempengaruhi sukses perusahaan jangka panjang adalah efektivitas kepemimpinan CEO (Chief Executive Officer) serta para penerusnya. Proses utama dari peralihan kepemimpinan adalah suksesi, dimana penyiapan CEO baru merupakan kebijakan strategis (Collins, 2001).
Penelitian ilmiah perusahaan keluarga di Indonesia pada saat ini baru dari adalah Sekarbumi (2001), yang mempelajari proses pra-suksesi dengan metode kualitatif pada 20 pendiri dan 10 penerus perusahaan keluarga. Namum belum ada penelitian di Indonesia yang mempelajari proses terjadinya suksesi yang menjadi aset penting bagi keberhasilan perusahaan keluarga secara jangka panjang.
Penelitian ini bertitik tolak dari pendekatan manajemen strategik, dengarl mengacu pada model de Wit dan Meyer (2004) tentang langkah penciptaan keunggulan daya persaingan perusahaan, yang beijalan mulai dari konteks, proses sampai konten (kinerja). Penelitian ini menganalisis suksesi perusahaan keluarga di Indonesia, dengan model proses suksesi yang komprehensif dalam 3 (tiga) komponen; yaitu, konteks suksesi (succession context), kualitas alih kepemimpinan (quality leadership transferred), Serta kinerja yang dihasilkan oleh pemimpin baru dari hasil suksesi (succession perjformance).
Konteks suksesi menerangkan kondisi yang ada di perusahaan, yang mempengaruhi suksesi kepemimpinan pada perusahaan keluarga. Konteks tersebut dilihat dari sudut intensi CEO pendahulu (predecessor intention), maupun kemampuan penerus (successor ability) (Wasserman, 1995; Le Breton Miller et al., 2004).
Sedangkan kualitas alih kepemimpinan mempelajari berbagai jenis transfer aspek-aspek kepemimpinan perusahaan dalam proses suksesi; yaitu, pengaruh dari visi dan misi perusahaan; pengetahuan dan kompetensi manajemen; serta nilai dan norma yang menjadi faktor utama perusahaan (Dyer, 1986). Akhimya, penelitian ini mengkaji hasil alih kepemimpinan, yang mencakup dua segi; yaitu, kinerja individu pemimpin baru dan kinerja organisasi yang dipengaruhi oleh pemimpin baru (Dalton dan Kesner, 1985).
Untuk konflrmasi dan penyempumaan pemahaman proses suksesi pada pembentukan model penelitian ini, telah dilakukan studi eksplorasi melalui wawancara mendalam dengan 8 CEO penerus pada 8 perusahaan di Jakarta. Selanjutnya, instrumen peneletian disempumakan dengan uji coba pada 10 responden CEO perusahaan keluarga di Jakarta. Pengujian empiris pada model penelitian dilakukan terhadap 170 responden perusahaan keluarga berbagai industri di Indonesia (dari 500 responden yang disurati); yang mencakup para CEO penerus perusahaan keluarga dengan sampel Jakarta, Semarang, Surabaya; Medan, Serta Makasar.
Pengujian kolerasi bivariat, memperlihatkan bahwa intensi CEO pendahulu berpengaruh positif terhadap kemampuan penerus, dan terhadap kualitas alih kepemimpinan; dernikian juga kemampuan penerus berpengaruh positif terhadap kualitas alih kepemimpinan; juga kualitas alih kepemimpinan terhadap kinerja penerus, serta kinerja penerus terhadap kinerja organisasi.
Sementara dengan analisis regresl ganda univariat, pengujian data tidak mendukung hipotesis tentang pengaruh kemampuan penerus tcrhadap kinerja individu, yang tergantung pada kualitas alih kpemimpinan; juga tidak mendukung bahwa pengaruh kinerja individu terhadap kinerja organisasi tergantung pada kualitas alih kepemimpinan
Dalam hal kontribusi teoritikal, hasil penelitian ini konsisten dengan model langkah strategik perusahaan bahwa suksesi kepemimpinan puncak perusahaan keluarga perlu dilakukan secara simultan, dari konteks, proses, dan konten (De Wit dan Meyer, 2004). Sedangkan kontribusi manajerial dapat disimpulkan bahwa CEO pendahulu dan penerus, keduanya memiliki peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan suksesi perusahaan keluarga. Pendahulu perlu membagi cita-citanya pada penerus melalui proses alih kepemimpinan yang terbuka. Penerus harus memiliki motivasi bahwa perusahaan keluarga yang telah dibangun oleh pendahulu sebagai warisan perlu dipertahankan Keterbatasan penelitian ini adalah tidak mengkaji faktor ?budaya? yang merupakan fenomena penting perusahaan keluarga. Saran penelitian selanjutnya menggunakan variabel corporate culture, untuk menganalisis perbedaan suksesi CEO perusahaan keluarga menurut konteks budaya perusahaan yang berbeda antar daerah."
2007
D869
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fajriah Julianti Syukri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keberadaan direktur wanita terhadap kinerja perusahaan (ROA, ROE, dan Tobins Q). Penelitian dilakukan menggunakan sampel 114 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan direktur wanita memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis pengaruh dari delapan atribut direktur wanita yang berhubungan dengan fungsi pengawasan terhadap kinerja perusahaan. Hasil yang ada menunjukkan bahwa keberadaan direktur wanita tetap berpengaruh negatif terhadap kineja perusahaan meski telah dimasukkannya atribut dalam penelitian. Penemuan lainnya yakni atribut-atribut direktur wanita tidak memiliki pengaruh yang seragam terhadap kinerja perusahaan.

This research aims to analyze the impact of female directorship on firm performance (ROA, ROE, and Tobins Q). This research is conducted using a sample of 114 manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange from 2010 to 2017. The result indicates that female directorship negatively affects firm performance. This research also analyzes a set of eight attributes of female directors capturing their monitoring roles and capabilities. The result shows that even after including attributes in the analysis, female directorship still negatively affects firm performance. Furthermore, this finding shows that attributes of female directors do not uniformly affect firm performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Ramayana
"Manajemen perusahaan diharapkan dapat melakukan strategi-strategi baru secara inovatif, hal ini tentu saja berkaitan erat dengan kepemimpinan digital dapat mempengaruhi iklim dalam lingkungan dan otonomi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak digital leadership terhadap innovative work behavior dengan fokus pada peran mediasi climate for initiative dan job autonomy. Penelitian ini menggunakan populasi yaitu karyawan pada Lembaga Publik di Kantor Pusat, Jakarta dengan menggunakan sampel sebanyak 261 responden. Pengujian hipotesis data dalam penelitian ini dilakukan melalui analisis structural equation model (SEM) dengan menggunakan aplikasi LISREL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digital leadership berpengaruh positif dan signifikan terhadap innovative work behavior, digital leadership berpengaruh positif dan signifikan terhadap climate for innitiative, climate for innitiative berpengaruh positif dan signifikan terhadap innovative work behavior, digital leadership berpengaruh positif dan signifikan terhadap job autonomy. job autonomy berpengaruh positif dan signifikan terhadap innovative work behavior, climate for initiative dapat memediasi hubungan digital leadership dengan innovative work behavior, serta job autonomy dapat memediasi hubungan digital leadership dengan innovative work behavior.

Company management is expected to be able to carry out new strategies innovatively, this is of course closely related to digital leadership which can influence the climate in the environment and work autonomy. This research aims to see the impact of digital leadership on innovative work behavior with a fork in the mediating role of climate for initiative and work autonomy. This research uses a population, namely employees at Public Institutions at the Head Office, Jakarta using a sample of 261 respondents. Data hypothesis testing in this research was carried out through structural equation model (SEM) analysis using the LIS application. The research results show that digital leadership has a positive and significant effect on innovative work behavior. Digital leadership has a positive and significant effect on the initiative climate. Initiative climate has a positive and significant effect on innovative work behavior. Digital leadership has a positive and significant effect on work autonomy. Work autonomy has a positive and significant effect on innovative work behavior. Climate for Initiative can mediate the relationship between digital leadership and innovative work behavior. Work autonomy can mediate the relationship between digital leadership and innovative work behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Jafar
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap organisasi
pembelajaran dan unjuk kerja perusahaan. Unjuk kerja perusahaan dalam penelitian ini
mengukur tiga dimensi non-keuangan berdasarkan hasil bisnis dalam Malcolm Baldrige
Criteria for Performance Excellelce (Blazey, 2000; dan Brown, 2000). Organisasi
pembelajaran mengukur lima dimensi sebagaimana dirumuskan oleh Senge (I 990), dan
kepemimpinan transformasional mengukur lima dimensi sebagaimana dirumuskan oleh Bass
& Avolio (1994).
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Uji coba kuesioner dilakukan di
Kantor Daerah Telepon (Kandatel) Bandung dengan jumlah responden sebanyak 34 orang.
Penelitian dilakukan di Divisi Regional V Jawa Timur - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
dengan total responden berjumlah 236 orang terdiri dan staf, penyelia (supervisor) dan
manajer. Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan analisis faktor
konfirmatori dua tahap (second-order confirmatory factor analysis). Pengolahan dan
dianalisis data dilakukan secara statistik melalui teknik model persamaan struktural dengan
menggunaakan program SIMPLIS dalam LISREL versi 8.50.
Uji model persamaan struktural menghasilkan nilai chi square (XZ) = 60,98; derajad
kebebasan (aff) = 48; dan probabiliti (p) = 0,099. Ini berarti bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara matriks kovarian yang diharapkan oleh model teoretik dengan matriks
kovarian data. Dengan demikian, model yang diuji fit (sesuai dengan data). Nilai RMSEA =
0.034 (lebih kecil dari 0,05) dan ini berarti model yang diuji sangat fit.
Berdasarkan hasil uji model persamaan struktural, organisasi pembelajaran
berpengaruh secara positif dan sifnifikan terhadap unjuk kerja perusahaan dengan koefisien
jalur= 0,68; nilai t = 10,76, dan R2 = 0,78. Hasil penelitian ini memperkuat hasil-hasil
kajian yang dilakukan para pakar organisasi pembelajaran bahwa organisasi pembelajaran
mempengaruhi unjuk kerja perusahaan (Garratt, 2000; Garvin, 2000; Senge, 1996;
Sonnenberg, 1994; Tobin, 1993 & 1996).
Kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
organisasi pembelajaran dengan koefisien jalur = 0,74; nilai t = 12,05; dan R2 = 0,59.
Adanya pengaruh positif dan bermakna dari kepemimpinan transformasional terhadap
organisasi pembelajaran merupakan pembuktian empirik dari penelusuran teori. Berbagai
kajian teoretik yang ditemukan dalam literatur menyatakan bahwa keberhasilan membangun
organisasi pembelajaran dipengaruhi oleh penerapan kepemimpinan (Capowski, 1994; Kline
& Sounders, 1993; Marquard, 1996; Schein, 1992; Scnge, 1990 & 1996; Tobin, 1993). Hasil
penelitian ini merupakan bukti empirik bahwa kepemimpinan transformasional adalah tipe
kepemimpinan pilihan untuk membangun organisasi pembelajaran.

Ini berarti bahwa perilaku pemimpin transformasional mempengaruhi motivasi
bawahan untuk terus melakukan pembelajaran sehingga mereka proaktif dan adaptif
terhadap perubahan demi pencapaian tujuan perusahaan secara efektif. Dengan perkataan
lain, perilaku pemimpin transformasional secara positif signifikan mempengaruhi perilaku
bawahan sehingga bawahan termotivasi melakukan pembelajaran. Perilaku bawahan untuk
terus melakukan pembelajaran secara positif signifikan mempengaruhi unjuk kerja
perusahaan. Perilaku pemimpin transformasional ditampilkan dalam lima bentuk, yaitu; 1)
merumuskan visi, tujuan, dan nilai-nilai organisasi; 2) menyusun strategi, kebijakan dan
struktur; 3) mengembangkan pola pikir bawahan; 4) menstrukturkan pandangan bawahan
terhadap realita; dan 5) melayani kebutuhan bawahan untuk mewujudkan tujuan secara
efektif. Kelima bentuk perilaku pemimpin transformasional ini secara positif dan signifikan
mempengaruhi keberhasilan membangun organisasi pembelajaran."
2005
D1559
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Jafar
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap organisasi
pembelajaran dan unjuk kerja perusahaan. Unjuk kerja perusahaan dalam penelitian ini
mengukur tiga dimensi non-keuangan berdasarkan hasil bisnis dalam Malcolm Baldrige
Criteria for Performance Excellelce (Blazey, 2000; dan Brown, 2000). Organisasi
pembelajaran mengukur lima dimensi sebagaimana dirumuskan oleh Senge (I 990), dan
kepemimpinan transformasional mengukur lima dimensi sebagaimana dirumuskan oleh Bass
& Avolio (1994).
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Uji coba kuesioner dilakukan di
Kantor Daerah Telepon (Kandatel) Bandung dengan jumlah responden sebanyak 34 orang.
Penelitian dilakukan di Divisi Regional V Jawa Timur - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
dengan total responden berjumlah 236 orang terdiri dan staf, penyelia (supervisor) dan
manajer. Sebelum melakukan pengolahan data, terlebih dahulu dilakukan analisis faktor
konfirmatori dua tahap (second-order confirmatory factor analysis). Pengolahan dan
dianalisis data dilakukan secara statistik melalui teknik model persamaan struktural dengan
menggunaakan program SIMPLIS dalam LISREL versi 8.50.
Uji model persamaan struktural menghasilkan nilai chi square (XZ) = 60,98; derajad
kebebasan (aff) = 48; dan probabiliti (p) = 0,099. Ini berarti bahwa ada perbedaan yang
signifikan antara matriks kovarian yang diharapkan oleh model teoretik dengan matriks
kovarian data. Dengan demikian, model yang diuji fit (sesuai dengan data). Nilai RMSEA =
0.034 (lebih kecil dari 0,05) dan ini berarti model yang diuji sangat fit.
Berdasarkan hasil uji model persamaan struktural, organisasi pembelajaran
berpengaruh secara positif dan sifnifikan terhadap unjuk kerja perusahaan dengan koefisien
jalur= 0,68; nilai t = 10,76, dan R2 = 0,78. Hasil penelitian ini memperkuat hasil-hasil
kajian yang dilakukan para pakar organisasi pembelajaran bahwa organisasi pembelajaran
mempengaruhi unjuk kerja perusahaan (Garratt, 2000; Garvin, 2000; Senge, 1996;
Sonnenberg, 1994; Tobin, 1993 & 1996).
Kepemimpinan transformasional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
organisasi pembelajaran dengan koefisien jalur = 0,74; nilai t = 12,05; dan R2 = 0,59.
Adanya pengaruh positif dan bermakna dari kepemimpinan transformasional terhadap
organisasi pembelajaran merupakan pembuktian empirik dari penelusuran teori. Berbagai
kajian teoretik yang ditemukan dalam literatur menyatakan bahwa keberhasilan membangun
organisasi pembelajaran dipengaruhi oleh penerapan kepemimpinan (Capowski, 1994; Kline
& Sounders, 1993; Marquard, 1996; Schein, 1992; Scnge, 1990 & 1996; Tobin, 1993). Hasil
penelitian ini merupakan bukti empirik bahwa kepemimpinan transformasional adalah tipe
kepemimpinan pilihan untuk membangun organisasi pembelajaran.

Ini berarti bahwa perilaku pemimpin transformasional mempengaruhi motivasi
bawahan untuk terus melakukan pembelajaran sehingga mereka proaktif dan adaptif
terhadap perubahan demi pencapaian tujuan perusahaan secara efektif. Dengan perkataan
lain, perilaku pemimpin transformasional secara positif signifikan mempengaruhi perilaku
bawahan sehingga bawahan termotivasi melakukan pembelajaran. Perilaku bawahan untuk
terus melakukan pembelajaran secara positif signifikan mempengaruhi unjuk kerja
perusahaan. Perilaku pemimpin transformasional ditampilkan dalam lima bentuk, yaitu; 1)
merumuskan visi, tujuan, dan nilai-nilai organisasi; 2) menyusun strategi, kebijakan dan
struktur; 3) mengembangkan pola pikir bawahan; 4) menstrukturkan pandangan bawahan
terhadap realita; dan 5) melayani kebutuhan bawahan untuk mewujudkan tujuan secara
efektif. Kelima bentuk perilaku pemimpin transformasional ini secara positif dan signifikan
mempengaruhi keberhasilan membangun organisasi pembelajaran."
2005
D679
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmania Tristyadewi
"Peran kompetensi kepemimpinan merupakan salah satu faktor pembentuk keterikatan karyawan tetap di dalam organisasi. Hasil dari beberapa penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kompetensi kepemimpinan dengan keterikatan karyawan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk menggali pengaruh kompetensi kepemimpinan kepala cabang terhadap keterikatan karyawan tetap pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Tebet. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian ekslanatif. Penelitian dilakukan pada karyawan tetap (N=40) BNI Kantor Cabang Utama Tebet. Dalam Kompetensi Kepemimpinan menggunakan sepuluh dimensi sebagai dasar penelitian, diantaranya Integrity, Strategic Thinking, Big Picture Orientation, Organization and Talent Development, Intellectual Curiosity, Collaboration ad Teaming, Sense of Urgency, Prudent Risk-Taking, Self-Awareness and Adaptability, dan Results and Performance Driven. Sementara itu, Keterikatan Karyawan menggunakan tiga dimensi, diantaranya vigor, dedication, dan absorption. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya keterikatan karyawan tetap di lingkungan BNI KCU Tebet, dan kompetensi kepemimpinan kepala cabang secara signifikan berpengaruh terhadap keterikatan karyawan tetap.

Leadership competence role is one of the determining factor of permanent employees engagement within the organization. The results from a several studies showed a significant effect between a leadership competencies with employee engagement. The purpose of this research was to explore the effect of head branch leadership competence on permanent employee engagement in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Main Branch Office in Tebet. This research is quantitative explanative interpretive. The research was being conducted on permanent employee (N=40) of BNI Main Branch Office in Tebet. The Leadership Competence was measured on the basis of ten dimensions, Integrity, Strategic Thinking, Big Picture Orientation, Organization and Talent Development, Intellectual Curiosity, Collaboration ad Teaming, Sense of Urgency, Prudent Risk-Taking, Self-Awareness and Adaptability, and Results and Performance Driven. While Employee Engagement was measured on the basis of three dimensions, vigor, dedication, and absorption. The results from this research is engagement of permanent employee in BNI KCU Tebet and head branch leadership competence of them showed a significant effect of permanent employees engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini Hidayah
"Penelitian ini menganalisis pengaruh Digital Leadership Capability terhadap Employee Innovation Performance dengan mediasi Digital Platform Capability pada perusahaan teknologi di Daerah Khusus Jakarta. Dengan metode kuantitatif dan analisis Structural Equation Modeling (SEM), data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada karyawan tetap yang menggunakan platform digital dalam pekerjaan mereka. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuantitatif melalui kuesioner terstruktur, dan teknik penarikan sampel menggunakan metode non-probabilitas purposive sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 192 orang. Hasil menunjukkan bahwa Digital Leadership Capability memiliki pengaruh signifikan terhadap Employee Innovation Performance, baik secara langsung maupun melalui mediasi Digital Platform Capability. Temuan ini menegaskan bahwa pengembangan kepemimpinan digital yang efektif dapat mendorong kolaborasi digital, meningkatkan keterampilan karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung inovasi yang lebih cepat dan efisien di era transformasi digital.

This study analyzes the influence of Digital Leadership Capability on Employee Innovation Performance with the mediation of Digital Platform Capability in technology companies located in Daerah Khusus Jakarta. Using a quantitative method and Structural Equation Modeling (SEM) analysis, data were collected through the distribution of questionnaires to permanent employees who utilize digital platforms in their work. Data collection was conducted quantitatively using structured questionnaires, and the sampling technique employed was non-probability purposive sampling. The study involved a total of 192 respondents. The results show that Digital Leadership Capability has a significant influence on Employee Innovation Performance, both directly and through the mediation of Digital Platform Capability. These findings emphasize that effective digital leadership development can promote digital collaboration, enhance employee skills, and create a work environment that supports faster and more efficient innovation in the era of digital transformation."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denok Friana Susanti
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap efektivitas kepemimpinan oleh Ketua Program Vokasi Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 100 responden terderi dari karyawan tetap, dosen tetap dan ketua program studi dengan menggunakan metode total sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linear regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional memiliki pengaruh 75.7 % terhadap efektivitas kepemimpinan oleh Ketua Program Vokasi UI. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi pengaturan diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kepemimpinan. Sedangkan dimensi kesadaran diri tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kepemimpinan pada Ketua Program Vokasi UI.

The objective of this research is to analyze the effect of emotional intelligence on leadership effectiveness at Vokasi Program, University of Indonesia. This research used quantitative approach. The sample of this research is 100 employees of Vokasi Program, collected using total sampling This research used questionnaire as research instrument and analyzed using linear regression. The result of this research shows that emotional intelligent value has influence 75.7 % on leadership effectiveness. The analysis indicated that self control, self motivation, emphaty and social skill have a significant effect on leadership effectiveness. Meanwhile, self awareness doesn’t have a significant effect on leadership effectiveness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>