Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181194 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Situmorang, Harry Kiswanto
"Sektor pertanian merupakan salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Bantul. Sektor ini memiliki peran penting terhadap perekonomian Kabupaten Bantul, karena merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB. Khususnya pada Kecamatan Dlingo yang telah ditetapkan menjadi kawasan strategis sosio-kultural dalam RTRW Kabupaten Bantul. Begitu juga kecamatan yang berada di sebelah selatan Kecamatan Dlingo yaitu Kecamatan Imogiri terdapat beberapa agrowisata yang sedang tahap pembangunan. Maka tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis wilayah kesesuaian lahan untuk pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan Dlingo dan Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Metode yang dipakai ialah analisis deskriptif dari hasil overlay ketiga peta dengan melihat variebel fisik dan sosial. Kemudian dilihat dari kelengkapan fasilitas yang ada pada wilayah keseseuaian. Adapun variebel fisik yang dipakai ilalah kemiringan lereng, dan jenis tanah dalam kepekaan terhadap erosi, serta variabel sosial terdiri dari pegginaan lahan dan fasilitas pendukung pariwisata. Hasil menunjukkan bahwa wilayah potensi pengembangan agrowisata berpotensi dikembangkan di Kecamatan Imogiri dibanding Kecamatan Dlingo. Wilayah potensi pengembangan tersebut tepatnya berada di tiga desa yaitu Desa Selopamioro, Desa Kebonagung, dan Desa Sriharjo. Wilayah tersebut juga sudah didukung dengan adanya agrowisata dan wisata alam yang menjadi daya tarik di tiga desa tersebut dan telah terdapat fasilitas sekunder dan kondisional yang lengkap.

The agricultural sector is one of the development priorities in Bantul Regency. This sector has an important role in the economy of Bantul Regency, because it is one of the sectors that provides the largest contribution to GRDP. Especially in Dlingo District which has been designated as a socio-cultural strategic area in the RTRW of Bantul Regency. Likewise, the sub-district which is in the south of Dlingo District, namely Imogiri District, there are several agro-tourism which are in the development stage. So the purpose of this study is to analyze the land suitability area for the development of agro-tourism areas in Dlingo District and Imogiri District, Bantul Regency. The method used is descriptive analysis of the overlay results of the three maps by looking at physical and social variables. Then it is seen from the completeness of the existing facilities in the suitability area. The physical variables used are the slope of the slope, and the type of soil in terms of sensitivity to erosion, as well as the social variables consisting of land use and tourism support facilities. The results show that the potential area for agro-tourism development has the potential to be developed in Imogiri District compared to Dlingo District. The potential development areas are located in three villages, namely Selopamioro Village, Kebonagung Village, and Sriharjo Village. The area has also been supported by the existence of natural tourism which is an attraction in the three villages and there are complete secondary and conditional facilities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ernayanti
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1996
304.56 ERN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aufa Ifada
"Pengobatan tradisional sebagai salah satu bagian daripada upaya meningkatkan dan mencapai kesehatan dalam masyarakat bisa bertahan dan berkembang dalam masyarakat. Hal ini tidak bisa dipungkiri dalam realita kehidupan masyarakat, meskipun upaya peningkatan kesehatan berupa pelayanan kesehatan primer atau kesehatan berdasarkan kedokteran atau sistem medic modern terutama dalam masyarakat pedesaan masih terus digalakkan. Studi ini dimaksudkan untuk lebih memahami faktor-faktor yang berperan di dalam masyarakat, terutama masyarakat pedesaan sehingga gurah sebagai salah satu pengobatan alternatif dapat bertahan di tengah arus modernisasi kesehatan.
Gurah sebagai salah satu upaya peningkatan kesehatan dan tergolong dalam salah satu pengobatan alternatif menjadi berkembang seiring dengan kehidupan masyarakat pedesaan yang berkembang pula. Berbagai faktor mengiringi perkembangan tersebut, sehingga peranan pengobatan gurah berkembang tidak hanya dalam manfaatnya, tempi juga dalam bentuk-bentuk pelayanan pengobatannya. Hal ini dapat lebih memberikan alternatif kepada masyarakat mengenai Cara penyembuhan atau pengobatan yang lebih cocok bagi mereka.
Peranan gurash ini berkembang, juga dipengaruhi oleh meningkatnya pengguna jasa gurah. Pengguna jasa gurah, dalam hal ini pasien gurah, meningkat dikarenakan faktor media, transportasi, dan pemasaran. Faktor-faktor ini memiliki pengaruh timbal balik bagi keberadaan gurah itu sendiri, karena adanya kebutuhan dan pengetahuan masyarakat yang meningkat sciring dcngan kebutuhan masyarakat warga Imogiri dalam memanfaatkan pcngctahuannya tentang pengobatan.
Sasaran penelitian diarahkan kepada penggurah sebagai aktor dalam melakukan pengobatan gurah ini, karena yang berperan di dalam pengobatan adalah faktor pengobat yaitu penggurah. Selain pengobat, sasaran lain adalah pasien atau pengguna jasa gurah yang pada akhirnya memberikan penilaian kepada penggurah tersebut. Penilaian ini memberikan pengaruh yang cukup besar di dalam kelangsungan dan keberadaan pengobatan itu untuk terns mengembangkan din dan semakin dikenal oleh masyarakat luas.
Metode yang digunakan dalam studi ini adalah wawancara dan observasi-Penggunaan metode penelitian tersebut diharapkan dapat memperoleh informasi mengenai pemahaman baik dan pihak penggurah maupun dari pengguna jasa gurah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tasya Khalida Hanum
"Geowisata merupakan pariwisata dengan konsep konservasi berkelanjutan yang memadukan tiga keragaman alam, yaitu keragaman geologi, hayati, dan budaya. Daerah Dlingo dan Playen, Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul terletak di dalam Zona Pegunungan Selatan dengan bentang alam yang didominasi oleh perbukitan karst dan vulkanik yang memiliki potensi menarik sebagai destinasi geowisata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan berupa pemetaan geologi dan asesmen kelayakan daerah penelitian yang mencakup nilai ilmiah, nilai edukasi, nilai pariwisata, dan nilai resiko degradasi. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas 4 satuan, yaitu Satuan Tuff berumur Miosen Awal, Satuan Breksi Andesit berumur Miosen Awal-Tengah, Satuan Batugamping berumur Miosen Tengah-Pliosen, dan Endapan Aluvial berumur Kuarter. Hasil asesmen kelayakan menunjukkan dari 60 stasiun pengamatan, terdapat 9 stasiun dengan kategori rendah dan 51 stasiun kategori sedang. Lalu 20 stasiun terbaik dipilih sebagai rekomendasi situs geologi.

Geotourism is tourism with a sustainable conservation concept that combines three natural diversities, i.e. geological, biological and cultural diversity. Dlingo and Playen areas, Bantul and Gunung Kidul Regencies are located within the Southern Mountains Zone with a landscape dominated by karst and volcanic hills that have good potential as geotourism destinations. This research uses field research methods in the form of geological mapping and feasibility assessment which includes scientific value, educational value, tourism value, and degradation risk value. The stratigraphy of the study area is composed of 4 units, namely the Early Miocene Tuff Unit, the Early-Middle Miocene Andesitic Breccia Unit, the Middle Miocene-Pliocene Limestone Unit, and the Quaternary Alluvial Deposits. The results of the feasibility assessment showed that of the 60 observation stations, there were 9 stations in the low category and 51 stations in the medium category. Then the 20 best stations were selected as recommendations for geological sites."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nur Laila
"Salah satu langkah strategis untuk mengamankan UKM dari ancaman dan tantangan krisis global adalah dengan melakukan penguatan pada multi-aspek. Salah satu yang dapat berperan adalah aspek kewirausahaan. Wirausaha dapat mendayagunakan segala sumber daya yang dimiliki, dengan proses yang kreatif dan inovatif, menjadikan UKM siap menghadapi tantangan krisis global.
Fasilitasi dan asistensi inkubas) bisnis oleh pemerintah (Kemenegpora) dalam kaitan ini adalah suatu kegiatan pemberdayaan kepada wirausaha muda khususnya pengusaha dan pengrajin batik yang dilakukan di Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui advokasi, konsultasi, mediasi, dan edukasi sehingga wiravsaha yang dijalankannya dapat berkembang, kuat, dan mandiri.
Penelitian ini menggunakan teori Manajemen Perubahan dari Kurt Lewin untuk menganalisis proses fasilitasi, asistensi dan inkubasi bisnis. Desa Wukirsari Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Peneliti menyimpulkan bahwa pada proses unfreezing, desain perencanaan perubahan oleh agent of change kurang matang ditandai dengan pengidentifikasian faktor-faktor pendukung dan penghambat perubahan kurang detail dikarenakan keterlibatan narasumber pemateri dalam proses penelusuran survey pendahuluan program kurang/ tidak ada, hasil survey pendahuluan terbatas pada pemasaran dan motif.dan tidak memperhitungkan keberadaan/ _hasil pendampingan LSM sebelumnya ; untuk strategi perubahan dilakukan perencanaan materi pelatihan oleh agent of change berdasarkan survey pendahuluan; untuk rencana pengukuran keberhasilan program dan evaluasi tidak ada.Pada proses changing kurang maksimal karena adanya faktor resistensi yang tidak terdeteksi pada proses wnfreezing. Faktor resistensi itu antara lain kultur masyarakat mengenai pandangan terhadap proses pendanaan dan ketidakmengertian tentang pentingnya merk/ labelisasi produk. Sedangkan agent of change sendiri kuran gjeli dalam mengidentifikasi faktor resistensi tersebut dan kurang koordinasi dengan pemateri mengenai faktual problem dan materi yang akan diberikan sehingga secara garis besar pelatihan kurang efektif. Walaupun dalam hal pelatihan pengemasan produk cukup efektuif dikarenakan hal itu termasuk pelatihan yany aphkatif,
Pada proses refreezing tidak ada proses sama sekali karena keterbatasan waktu pelaksanaan yang terikat oleh DIPA Tahun Anggaran 2009 dan ttdak ada koordinasi dengan instansi terkait untuk keberlanjutan program.

One of the strategic steps to secure the SMEs from the threats and challenges of the global crisis is by strengthening the multi-aspect. One that can play a role 1s the aspect of entrepreneurship. Entrepreneurs can utilize all resources, with a creative and innovative process, making SMEs ready to face the challenges of the global crisis.
Facilitation of business incubation and assistance by the Government (Kemenegpora) in this connection is am empowering activity for young entrepreneurs, especially entrepreneurs and batik artisans conducted in Dusun Giriloyo, Desa Wukirsari , Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta through advocacy, consultation, mediation, and education so that the entrepreneurs who run can be developed, strong and independent.
This study uses the theory of Kurt Lewin Change Management to analyze the process of facilitation, assistance and business incubation at Dusun Giriloyo, Desa Wukirsari , Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Researchers concluded that in the process of unfreezing, planning design changes by the agent of change marked by the identification of undercooked factors supporting and inhibiting change in less detail due to the involvement of a resource speaker in the preliminary survey program search process is less / not available, preliminary results of the survey is limited to marketing and motives and does not consider the presence / results of previous NGO assistance; to change strategy to design the training materials by the agent of change based on a preliminary survey; to plan and evaluate program success measurement does not exist. At the maximum in the process of changing due to less resistance factors that are not detected in the process of unjfreezing. The factors include the culture of resistance that community about the views on the process of funding and lack of understanding about the importance of brand /product labeling. While the agent of change is less sharp in identifying the factors of resistance and lack of coordination with the stretcher on presenters about the factual problems and materials wii] be provided so that an outline of the training is less effective. Although in terms of product packaging training quite effective because it includes the applicable training.
in the process of refreezing there is no process at all because of time-bound implementation of DIPA for Fiscal Year 2009 and there was no coordination with relevant agencies to continue the program.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T33546
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cynthia Permatasari
"ABSTRAK
Nama : Cynthia Permatasari Program Studi : Magister IlmuKesejahteraanSosial ndash; FISIP UI Judul : PerananPT. Persero Bank Negara Indonesia, TbkdanKoperasiDalamMenujuKemandirianEkonomi. StudiDeskriptif: KoperasiCaturMakaryo di Kampoeng BNI Imogiri di DesaKarangtengah, Imogiri, Bantul, D.I. Yogyakarta PembentukanKoperasiCaturMakaryo dan hadirnya PKBL BNI,dilatarbelakangiolehketerpurukanhidupwargaDesaKarangtengahkarenahadirnyarenteniratau lsquo;bank plecit yang merajalela di wilayahtersebutdanketerbatasan modal yang dibutuhkanuntukmengembanganusaha yang dijalaniolehwargasetempat.Penelitianinidilakukandenganmenggunakanmetodekualitatifdeskriptif. Adapunpenelitianinibertujuanuntukmenjelaskanperanankoperasicaturmakaryodan PKBL BNI dalampenanggulanganpinjamanberbunga di kalanganpetanimiskin. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa PKBL BNI danKoperasiCaturMakaryomemiliki lima peranan yang telahdijalankan, yaitu: menyelamatkanDesadari lsquo;bank plecit rsquo;; memfasilitasianggotakoperasiuntukmemperolehpinjamandanpelatihan; menjalinkerjasamaantara BNI danKoperasi; meningkatkantarafhidupdankesejahteraanwargaDesaKarangtengah; danmelakukan monitoring usahaanggotakoperasidanevaluasiperkembangankoperasi. Kata Kunci: Koperasi, KemandirianEkonomi, PKBL BNI.
ABSTRACT
Name Cynthia Permatasari Study Program Magister IlmuKesejahteraanSosial ndash FISIP UI Title The Role of PT. Persero Bank Negara Indonesia, Tbk with the cooperative to Economic Independences. Study Description CaturMakaryo Cooperatives at Kampoeng BNI Imogiri in DesaKarangtengah, Imogiri, Bantul, D.I. Yogyakarta The formation of CSR BNI and CaturMakaryoCooperative is motivated by the deterioration of the life of the Karangtengah rsquo s villagers due to the presence of loan sharks or lsquo bank plecit rsquo in the region and the limited capital needed to develop money businesses undertaken by local residents. This research was conducted by qualitative desciptive method. As for this study aims to explain the role of CaturMakaryoCooperative in the direction of economic independence in the Vilage of Karangtengah, Imogiri, Bantul, Special Region of Yogyakarta and to know the supporting and inhibiting factors of CaturMakaryoCooperative role. The results of the study show that CaturMakaryoCooperative have five roles that have been implemented, consisting of saving villages from lsquo bank plecit rsquo facilitating members of cooperative to obtain loans and training bridging between members cooperative with BNI improving living standards and welfare of rural villagers and monitoring cooperative members rsquo business and evaluation of cooperative development. Keywords Cooperative, Economic Independences PKBL BNI."
2018
T49240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukasmiyati
"Anemia dapat berdampak buruk bagi ibu, dan tingginya prevalensi anemia sebesar 33.14% di wilayah Puskesmas Dlingo II menjadi alasan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional, yang meneliti hubungan antara umur kehamilan dan suplementasi tablet besi, dengan status anemia ibu hamil, terhadap 90 responden ibu hamil yang dipilih secara acak. Hasil analisis didapatkan rata-rata kadar hemoglobin responden adalah 10.5 gr% (95% CI : 10.399 - 10.735) standar deviasi 0.8 gr%. Sebanyak 54 responden yang mengonsumsi tablet besi < 90 tablet, 44 responden (78.6%) mengalami anemia. Responden yang mengonsumsi ≥90 tablet besi ada 36 responden, hanya 10 responden (29.4%) yang mengalami anemia. Hasil analisis lain, ada hubungan yang signifikan antara umur kehamilan, pemberian, dan konsumsi tablet besi, dengan status anemia.

Anaemia can be bad for the mother, the high prevalence of anaemia by 33.14% at the health center Dlingo II be the reason in this study. This study uses crosssectional design, which examined the relationship between gestational age and supplementation of iron tablet, with aenemia status of pregnant women, that 90 respondents were randomly selected. The analysis found an average haemoglobin level was 10.5 g% of respondents (95% CI: 10399-10735) standard deviation of 0.8 g%. The part of 54 respondents who took iron tablets <90 tablets, 44 respondents (78.6%) had anaemia. Respondents who consumed ≥90 iron tablets there are 36 respondents, only 10 respondents (29.4%) who endured anaemia. The results of other analyzes, there is a significant association between gestational age, delivery, and consumption of iron tablets, with anaemia status.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>