Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168961 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haniefah Laily Rokhmah IWF
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan Indonesia dalam melakukan diplomasi terhadap India dalam rangka penguatan hubungan perdagangan Indonesia-India pada industri sawit. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di mana metode analisisnya adalah deskriptif analisis. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis berdasarkan konsep diplomasi ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan hubungan perdagangan antara Indonesia dengan India pada industri sawit dapat terlaksana melalui langkah-langkah diplomasi ekonomi yang tepat. Keterlibatan peran Kementerian Luar Negeri dan aktor swasta lainnya juga diperlukan dalam mencapai keberhasilan tersebut. Melalui diplomasi ekonomi Indonesia dan India mengupayakan untuk membangun dan meningkatkan hubungan bilateral perdagangan kedua negara yang sudah ada secara lebih jelas, terencana, sistematis dan terarah untuk menstabilkan hubungan kedua negara khususnnya dalam perdagangan dan meningkatkan kerja sama dalam situasi kondusif.

This study aims to determine the efforts made by Indonesia in carrying out diplomacy towards India in order to strengthen Indonesia-India trade relations in the palm oil industry. This research uses a qualitative approach in which the analysis method is descriptive analysis. This study uses an analytical framework based on the concept of economic diplomacy. The results of this study indicate that the success of trade relations between Indonesia and India in the palm oil industry can be carried out through appropriate economic diplomacy measures. The involvement of the Ministry of Foreign Affairs and other non-state actors is also needed to achieve this success. Through economic diplomacy, Indonesia and India strive to build and improve the existing bilateral trade relations between the two countries in a clearer, planned, systematic and directed manner to stabilize relations between the two countries, especially in trade and increase cooperation in a conducive situation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raedyan Kahfi
"Penelitian ini akan membicarakan latar belakang normalisasi hubungan UEA dengan Israel. Normalisasi hubungan UEA dan Israel ditandatangani pada 13 Agustus 2020 yang menjadikan UAE sebagai negara Arab ketiga yang melakukan pembentukan hubungan diplomatik dengan Israel, setelah sebelumnya melakukan perjanjian damai dengan Mesir-Israel (1979) dan diikuti dengan perjanjian damai Israel-Yordania (1994). Kesepakatan ini memunculkan banyak reaksi dari berbagai negara di dalam maupun luar Kawasan Timur Tengah. Hal ini dikarenakan belum ada konsultasi Kementrian Luar Negeri UAE dengan negara Arab lainnya. Kesepakatan ini menjadi semacam pertaruhan bagi UAE, resiko kesepakatan ini dapat membuat kepemimpinan UEA tidak populer di negara Arab lainnya namun juga bisa menjadi peluang yang sangat menguntungkan. Alasan diambilnya topik ini adalah UEA menjadi negara pertama di Kawasan Teluk yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel ditengah konflik antara Palestina dan Israel yang belum mereda. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui data Pustaka dan artikel ilmiah yang bertujuan untuk menggambarkan mengenai latar belakang pembentukan kesepakatan. Dengan menggunakan metode tersebut, diharapkan dapat tergambar bahwa latar belakang terjadinya normalisasi diantara keduanya berkaitan dengan meningkatnya kepentingan bersama antara Israel dan negara-negara Teluk, khususnya UEA.

This study will discuss the background of the normalization of relations between the UAE and Israel. The normalization of relations between the UAE and Israel was signed on August 13, 2020, which made the UAE the third Arab country to establish diplomatic relations with Israel, after previously making a peace agreement with Egypt-Israel (1979) and followed by the Israel-Jordan peace agreement (1994). This agreement sparked many reactions from various countries inside and outside the Middle East Region. This is because there has been no consultation with the UAE Ministry of Foreign Affairs with other Arab countries. This agreement is a kind of gamble for the UAE, the risk of this agreement can make the UAE leadership unpopular in other Arab countries but it can also be a very profitable opportunity. The reason for taking this topic is that the UAE is the only country in the Gulf that has normalized relations with Israel amid the ongoing conflict between Palestine and Israel. The method used is descriptive qualitative through library data and scientific articles that aim to describe the background of the agreement formation. By using this method, it is hoped that the background of normalization between the two is related to the increasing mutual interest between Israel and the Gulf countries, especially the UAE."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Andhika Rizky Ramadhan
"Skripsi ini berisi analisis terkait eksistensi yang dimiliki China di kawasan Pasifik Selatan dengan menggunakan teori pilihan rasional institusional dan penerapan kerangka kerja institutional rational choice sebagai faktor yang mengubah hubungan diplomatik antara Taiwan dengan Kepulauan Solomon di Tahun 2019. Dalam skripsi ini, permasalahan utama yang timbul dan menjadi pertanyaan penelitian dari skripsi ini adalah “bagaimana dampak eksistensi China memberikan pengaruh dalam berubahnya hubungan diplomatik Taiwan dengan Kepulauan Solomon di Tahun 2019?”. Dalam skripsi ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penelitian deskriptif rinci. Hasil dari penelitian skripsi ini, ditemukan bahwa dengan kerangka kerja yang dipakai, dampak eksistensi China di kawasan Pasifik Selatan mempengaruhi hubungan diplomatik Kepulauan Solomon dan Taiwan dalam 3 kategori, yaitu: 1. Insentif Ekonomi; 2. Strategi Geopolitik; 3. Kondisi Politik Domestik. Saran dari penulis adalah bagi peneliti atau penulis selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian secara lebih mendalam terkait unit terkecil penelitian ini.

This paper contains an analysis related to China's existence in the South Pacific region using institutional rational choice theory and the application of the institutional rational choice framework as a factor that changed diplomatic relations between Taiwan and the Solomon Islands in 2019. In this thesis, the main problem that arises and becomes the research question of this thesis is “how does the impact of China's existence influence the change in Taiwan's diplomatic relations with the Solomon Islands in 2019?”. In this thesis, the method used is a qualitative method with detailed descriptive research. The results of this thesis research, found that with the framework used, the impact of China's existence in the South Pacific region affects the diplomatic relations of Solomon Islands and Taiwan in 3 categories, namely: 1. Economic Incentives; 2. Geopolitical Strategy; 3. Domestic Political Conditions. The author's suggestion is for future researchers or writers to be able to conduct more in-depth research related to the smallest unit of this research."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicolson, Harold
New York: Oxford, 1969
327.2 NIC d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hasan Izzurrahman
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh putusnya hubungan diplomatik Republik Sudan dengan Republik Islam Iran 2014-2016. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan faktor-faktor yang melatarbelakangi Sudan mengubah kebijakan luar negerinya terhadap Iran, dari yang menjalin kerjasama diplomatik, kemudian memutuskan hubungan diplomatiknya secara sepihak. Tesis ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis dengan teknik wawancara sebagai data primer dan teknik pengumpulan data sekunder berupa kajian pustaka. Sementara untuk metode analisis data menggunakan metode flow chart analysis dengan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam proses penelitian, data dan fakta yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan konsep Sistem Internasional dan kerangka teori Realisme Neoklasik, dapat disimpulkan bahwa perubahan kebijakan luar negeri Sudan yang akhirnya memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran dilatarbelakangi oleh dua faktor utama, yaitu intervention variables atau faktor internal yang dalam hal ini berupa kondisi ekonomi yang memburuk, hilangnya cadangan minyak, dinamika sosial, dan peran sentral militer. Faktor selanjutnya yaitu independent variable berupa kebijakan luar negeri Sudan terhadap regional dan internasional, dominasi Arab Saudi di regional yang terancam, serta pemberian sanksi, embargo ekonomi dan label negara pendukung terorisme Amerika Serikat kepada Sudan.

This research is motivated by the severance of diplomatic relations between the Republic of the Sudan and the Islamic Republic of Iran 2014-2016. The purpose of this research is to reveal the factors behind Sudan changing its foreign policy towards Iran, from establishing diplomatic cooperation, then breaking diplomatic relations unilaterally. This thesis uses a descriptive analytical qualitative research method with interview techniques as primary data and secondary data collection techniques in the form of literature review. Meanwhile, the data analysis method uses a flow chart analysis method by reducing data, presenting data, and drawing conclusions. In the research process, the data and facts obtained are then analyzed using the concept of the International System and the theoretical framework of Neoclassical Realism, it can be concluded that Sudan's foreign policy changes that finally severed its diplomatic relations with Iran were motivated by two main factors, namely intervention variables or internal factors in this case in the form of deteriorating economic conditions, loss of oil reserves, social dynamics, and the central role of the military. The next factor is the independent variable in the form of Sudan's foreign policy towards the region and internationally, the threatened dominance of Saudi Arabia in the region, as well as sanctions, economic embargoes and labeling of the United States as a state sponsor of terrorism to Sudan.

"
Depok: Sekolah Kajian Stratejik Dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Poltak Partogi, 1963-
Jakarta: Sekjen DPR-RI, 2013
303.482 NAI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syelin Pratika Sanindita
"Penelitian ini membahas mengenai hubungan diplomasi antara Korea Selatan dan Vietnam pasca Perang Vietnam dengan pendekatan histografis. Jejak masa lalu hingga sekarang menunjukkan bahwa relasi antara kedua negara terlihat baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bentuk interaksi dan kerja sama bahkan sejak zaman dinasti. Namun dibalik hubungan baik antara Korea Selatan dan Vietnam terdapat masa lalu yang kelam, yaitu kejahatan perang di masa Perang Vietnam. Bagi sebagian warga Vietnam, masa lalu yang kelam ini menghantui hubungan baik yang terjalin di antara kedua negara. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti melihat hubungan diplomasi antara Korea Selatan dan Vietnam penting untuk dikaji. Oleh karena itu, penelitian ini memfokuskan pembahasan penelitian pada pengaruh masa kelam di masa Perang Vietnam kepada kondisi hubungan diplomasi kedua negara. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh masa lalu yang kelam pada masa Perang Vietnam dengan hubungan diplomasi Korea Selatan dengan Vietnam pasca Perang Vietnam. Peneliti menggunakan metode deskriptif-analisis dengan sumber data media daring yang dapat dipertanggungjawabkan seperti Hankyoreh, The New York Times, dan CNN untuk menganalisis pertanyaan penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa kejahatan perang pada masa Perang Vietnam sama sekali tidak berpengaruh pada hubungan diplomasi antara Korea Selatan dan Vietnam. Hal ini peneliti maknai bahwa perbuatan pihak Korea Selatan dalam Perang Vietnam tidak secara general dianggap sebagai sebuah kejahatan perang. Adapun keberadaan pihak yang mempermasalahkan masa lalu yang kelam tersebut dapat peneliti maknai bahwa masa lalu (sejarah) tidak dapat dihilangkan. Dalam hal ini, peneliti juga dapat mengatakan bahwa kebutuhan mutualisme antarnegara yang menjalin hubungan diplomatik lebih utama dibandingkan dengan permasalahan kejahatan perang yang telah dilakukan oleh salah satu pihak.

This research discussed the diplomatic relations between South Korea and Vietnam post Vietnam War with a histographic approach. The traces of history showed that the two countries have a good relationship even before they have established a diplomatic relation. This can be seen from many forms of interaction and cooperation even since the dynastic period. However, behind the good relations between South Korea and Vietnam lies a dark past, namely war crimes during the Vietnam War. For some people, even more to Vietnamese, this dark past haunt the good relations that exist between the two countries. In this regard, the researcher sees diplomatic relations between South Korea and Vietnam as an important subject to study. Therefore, this study focuses on the influence of the dark period during the Vietnam War on the conditions of diplomatic relations between the two countries. The purpose of this study is to analyze the influence of the dark past during the Vietnam War with the diplomatic relations between South Korea and Vietnam after the Vietnam War. The researcher used a descriptive-analysis method with reliable online media data sources such as Hankyoreh, The New York Times, and CNN to analyze the research questions. The analysis shows that war crimes during the Vietnam War had absolutely no effect on diplomatic relations between South Korea and Vietnam. The researcher interprets the result as the actions of the South Korean side in the Vietnam War were not generally considered as a war crime. As for a few parties who are questioning the dark past, it can be interpreted that the past (history) cannot be erased. In this case, the researcher can also say that the need for mutualism between countries that establish diplomatic relations is more important than the problem of war crimes that have been committed by either party."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kamboja: KBRI, Phnom Penh, 2002
327.2 PAS;327.2 PAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ikeda, Daisaku, 1928-
Malyasia : Gapena, 2007
327.52 IKE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Keamanan Nasional (Nation security) suatu negara ditentukan oleh berbagai faktor. Tentu saja, kekuatan militer dianggap paling dominan. Akan tetapi, kebijakan luar negeri dan diplomasi juga sama pentingnya bagi keamanan nasional suatu negara"
IKI 2:10 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>