Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123820 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grace Meylisa Saragi
"Pemberian pelayanan kepada masyarakat tentunya membutuhkan dukungan sosial dari lingkungan sekitar. Dukungan sosial menurut Taylor (2006) adalah sebagai pertukaran interpersonal, dengan memberikan bantuan kepada orang lain, bertukar informasi, dan melibatkan emosi untuk saling memberikan bantuan dalam bentuk saran maupun materi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan sosial yang diberikan masyarakat sekitar kepada Kader Jumantik di Kota Bekasi serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses pemberian dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara rinci serta menjelaskan serangkaian tahapan atau langkah-langkah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diberikan masyarakatn kepada Kader Jumantik PKK Kelurahan Mustikajaya, Bekasi mencakup dukungan sosial, instrumental, penghargaan, emosional dan integrasi sosial. Faktor pendukung dukungan ini relasi dan respon positif yang diberikan masyarakat kepada kader jumantik, PKK Kelurahan Mustikajaya. Sedangkan, faktor penghambat dukungan sosial adalah terdapat beberapa masyarakat yang memiliki ketidakpercayaan kepada kader jumantik dalam memberikan pelayanan. Sumber-sumber dukungan sosial yang diberikan masyarakat kepada kader jumantik berasal dari tetangga dekat dan jauh, suami serta anak. Terlepas dari adanya faktor pendukung dan penghambat, dukungan sosial ini meningkatkan kualitas pelayanan kader jumantik. Peneliti merancang penelitian bersama dengan pemangku kepentingan dari institusi, Desa Mustikajaya, dan mereka telah menyetujui peneliti untuk melakukan penelitian selama pandemi COVID 19, dengan memperhatikan protokol kesehatan

Providing services to the community requires social support from the surrounding environment. Social support according to Taylor (2006) is an interpersonal exchange, by providing assistance to others, exchanging information, and engaging emotions to provide mutual assistance in the form of suggestions and materials. This study aims to determine the social support provided by the surrounding community to Jumantik Cadres in Bekasi City as well as supporting and inhibiting factors in the process of providing social support. This study uses a qualitative approach with a descriptive design that aims to provide a detailed description and explain a series of stages or steps. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation, literature study, and documentation study. The results of this study indicate that the social support provided by the community to the Jumantik PKK cadres of Mustikajaya Village, Bekasi includes social support, instrumental, appreciation, emotional and social integration. The supporting factors for this support are the positive relationships and responses given by the community to Jumantik cadres, PKK, Mustikajaya Village. Meanwhile, the inhibiting factor for social support is that there are some people who have distrust of jumantik cadres in providing services. Sources of social support provided by the community to larva monitoring cadres come from near and far neighbors, husbands and children. Apart from the existence of supporting and inhibiting factors, this social support improves the service quality of jumantik cadres. Researchers designed joint research with stakeholders from institutions, Mustikajaya Village, and they have approved researchers to carry out research during the COVID 19 pandemic, by paying attention to health protocols."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Meylisa Saragi
"Pemberian pelayanan kepada masyarakat  tentunya membutuhkan dukungan sosial dari lingkungan sekitar.  Dukungan sosial menurut Taylor (2006) adalah sebagai pertukaran interpersonal, dengan memberikan bantuan kepada orang lain, bertukar informasi, dan melibatkan emosi untuk saling memberikan bantuan dalam bentuk saran maupun materi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan sosial yang diberikan masyarakat sekitar kepada Kader Jumantik di Kota Bekasi serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses pemberian dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara rinci serta menjelaskan serangkaian tahapan atau langkah-langkah. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara mendalam, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diberikan masyarakatn kepada Kader Jumantik PKK Kelurahan Mustikajaya, Bekasi mencakup dukungan sosial, instrumental, penghargaan, emosional dan integrasi sosial. Faktor pendukung dukungan ini relasi dan respon positif yang diberikan masyarakat kepada kader jumantik, PKK Kelurahan Mustikajaya. Sedangkan, faktor penghambat dukungan sosial adalah terdapat beberapa masyarakat yang memiliki ketidakpercayaan kepada kader jumantik dalam memberikan pelayanan. Sumber-sumber dukungan sosial yang diberikan masyarakat kepada kader jumantik berasal dari tetangga dekat dan jauh, suami serta anak. Terlepas dari adanya faktor pendukung dan penghambat, dukungan sosial ini meningkatkan kualitas pelayanan kader jumantik. Peneliti merancang penelitian bersama dengan pemangku kepentingan dari institusi, Desa Mustikajaya, dan mereka telah menyetujui peneliti untuk melakukan penelitian selama pandemi COVID 19, dengan memperhatikan protokol kesehatan

Providing services to the community requires social support from the surrounding environment. Social support according to Taylor (2006) is an interpersonal exchange, by providing assistance to others, exchanging information, and engaging emotions to provide mutual assistance in the form of suggestions and materials. This study aims to determine the social support provided by the surrounding community to Jumantik Cadres in Bekasi City as well as supporting and inhibiting factors in the process of providing social support. This study uses a qualitative approach with a descriptive design that aims to provide a detailed description and explain a series of stages or steps. The data collection techniques used were in-depth interviews, observation, literature study, and documentation study. The results of this study indicate that the social support provided by the community to the Jumantik PKK cadres of Mustikajaya Village, Bekasi includes social support, instrumental, appreciation, emotional and social integration. The supporting factors for this support are the positive relationships and responses given by the community to Jumantik cadres, PKK, Mustikajaya Village. Meanwhile, the inhibiting factor for social support is that there are some people who have distrust of jumantik cadres in providing services. Sources of social support provided by the community to larva monitoring cadres come from near and far neighbors, husbands and children. Apart from the existence of supporting and inhibiting factors, this social support improves the service quality of jumantik cadres. Researchers designed joint research with stakeholders from institutions, Mustikajaya Village, and they have approved researchers to carry out research during the COVID 19 pandemic, by paying attention to health protocols."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Defri
"[Hingga tahun 2012 angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Pesawaran masih tinggi yaitu sebesar 67,50 per 100.000 penduduk. Angka kematian DBD atau Case Fatality Rate (CFR) di Kabupaten Pesawaran merupakan kedua tertinggi di Provinsi Lampung, yaitu sebesar 1,43 per 100.000 orang. Untuk Kecamatan Teluk Pandan pada tahun 2015 sampai dengan bulan Mei tedapat 23 kasus DBD, khusus untuk desa Hurun terjadi 3 kasus Penyebab kejadian. DBD ditenggarai oleh keberadan jentik dan jumlah penampungan air dan kebiasaan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Skripsi ini menyajikan sejauh mana perubahan keterampilan anak sekolah serta apakah juga terjadi penurunan angka cointainer index dan house index di rumah masing-masing siswa yang mengikuti kegiatan pelatihan. Penelitian ini merupakan studi intervensi, dengan metode One-Group Pretest-posttest design. Populasi target dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik SDN 2 Hurun, sedangkan sampel adalah seluruh siswa kelas 4 dan 5 yang berusia rata-rata 11 tahun. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh pelatihan dengan perubahan keterampilan siswa dalam melakukan PSN (p=0,001), serta penurunan kepadatan jentik berdasarkan angka container index (p=0,000) dan house index (p=0,44). Disarankan perlunya pelatihan PSN untuk meningkatkan keterampilan dan menggalakan kegiatan PSN agar menurunkan kepadatan jentik.
;By the year of 2012, the morbidity rate of Dengue Fever in Pesawaran District remained high which was 67.5 per 100,000 population. The mortality rate or Case Fatality Rate (CFR) of Dengue Fever in Pesawaran District reached the second highest position in the Province of Lampung which was 1.43 per 100,000 inhabitants. By May 2015, there was 25 cases and 3 cases in Teluk Pandan sub-district and Hurun Village respectively. The main cause of Dengue Fever was the existence of mosquito larvae, the number of water reservoirs, and the habit of mosquito breeding control (PSN). This study aims to determine the skills change of the school students, as well as the change of container index and house index after training. This study was an intervention study with One-Group Pretest-posttest design. The target population was all students of SDN 2 Hurun, while the sample was all fourth and fifth-class student with the average age around 11 years old. The results of statistics testing indicated that there was a significant effect of training with the skill change of the students in doing mosquito breeding control (p=0,001). There was also a reduction of the density of larvae according to container index (p=0,0001) and house index (p=0,44). It was suggested that mosquito breeding control (PSN) training should be held in order to increase students skill and mosquito breeding control implementation should be enhanced in order to reduce the number of larvae.
, By the year of 2012, the morbidity rate of Dengue Fever in Pesawaran District remained high which was 67.5 per 100,000 population. The mortality rate or Case Fatality Rate (CFR) of Dengue Fever in Pesawaran District reached the second highest position in the Province of Lampung which was 1.43 per 100,000 inhabitants. By May 2015, there was 25 cases and 3 cases in Teluk Pandan sub-district and Hurun Village respectively. The main cause of Dengue Fever was the existence of mosquito larvae, the number of water reservoirs, and the habit of mosquito breeding control (PSN). This study aims to determine the skills change of the school students, as well as the change of container index and house index after training. This study was an intervention study with One-Group Pretest-posttest design. The target population was all students of SDN 2 Hurun, while the sample was all fourth and fifth-class student with the average age around 11 years old. The results of statistics testing indicated that there was a significant effect of training with the skill change of the students in doing mosquito breeding control (p=0,001). There was also a reduction of the density of larvae according to container index (p=0,0001) and house index (p=0,44). It was suggested that mosquito breeding control (PSN) training should be held in order to increase students skill and mosquito breeding control implementation should be enhanced in order to reduce the number of larvae.
]"
Universitas Indonesia, 2015
S61198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Jasad hayati Mesocycops sp dipelihara dan dikembangkan di Stasiun Penelitian Vektor Penyakit Salatiga agar dapat digunakan untuk menunjang penelitian-penelitian pengendalian vektor baik di laboratorium maupun di lapangan. Untuk mengetahui efisiensi predasi Mesocyclops sp, telah diuji kemampuan makannya terhadap jentik nyamuk An.acoinitus, Cx.quinquefasciatus dan Ae.aegypti instar I masing-masing dengan ukuran panjang berturut-turut 1,25 mm ; 1,75 mm ; 2,30 mm. Hasil pengujian selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam terlihat bahwa jentik nyamuk Ae.aegypti menunjukkan persentase kematian paling tinggi. Efisiensi predasi Mesocyclops sp (betina dan jantan) tidak dipengaruhi oleh panjangnya jentik nyamuk. Tidak ditemukan korelasi antara panjang jentik nyamuk (mm) dan persentase kematian jentik nyamuk.
"
MPARIN 8 (1-2) 1995
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengisolasi bakteri patogen lokal Bacillus thuringiensis dari sampel jentik nyamuk dan sampel tanah dari berbagai habitat lubang pohon. Isolasi dilakukan pada media nutrien agar (2,3 gr/100ml), suhu 30C, selama 48 jam, diperoleh isolat B. thuringiensis. Masing-masing isolat dumurnikan dalam media antibiotik “NYPC” yang terdiri dari mutrien agar, ekstrak ragi, antibiotik polimiksin B sulfat 1,0 mg/ml dan kloramfenikol 0,1 mg/ml dan tanpa antibiotik (nutrien agar 2,3 gr/100 ml) selama 48 jam, suhu 30C. Mengingat bahwa 87,5% isolat B.thuringiensis yang dimurnikan dalam media antibiotik “NYPC” mempunyai patogenitas > 50%, maka “NYPC” lebih sensitif dan selektif daripada nutrien agar untuk mengisolasi B.thuringiensis. "
MPARIN 9 (1-2) 1996
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Toxorhynchites adalah nyamuk berukuran paling besar, tidak menghisap darah, bentuk probosisnya setengah distal membengkok ke bawah dan larvanya bersifat kanibalistik. Pengamatan biologik terhadap Tx.amboinensis dilakukan di laboratorium sesuai dengan cara yang lazim digunakan pada pemeliharaan Toxorhynchites. Hasil pengamatan terhadap 18 ekor nyamuk betina selama 8 hari yang dikumpulkan dalam satu kandang nyamuk, 89,9% meletakkan telur pada cawan hitam, sedangkan sisanya pada cawan hijau 1,6% , merah 3,5%, kuning 0,4% , dan warna perak 1.6%.
"
MPARIN 6 (1-2) 1993
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Taniawati Supali
"ABSTRAK
Penelitian respon imun terhadap larva stadium empat (L4) jarang dilakukan. Hal ini disebabkan sulitnya mendapatkan materi larva stadium empat yang cukup untuk pembuatan antigen.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan larva stadium empat (L4) pada kultur in vitro dengan menggunakan candle jar sebagai pengganti inkubator C02.
Larva infektif (larva stadium tiga) Brugia malayi berhasil dikultur in vitro menjadi larva stadium empat dalam medium NCTC 135 dan lstove's modified Dulbeccos yang diperkaya dengan 10% serum manusia selama 3 minggu. Larva infektif dikultur dalam candle jar dan diinkubasi pada suhu 37C.
Pada kultur in vitro dengan candle jar 52,99% larva infektif menjadi larva stadium empat; sedangkan dengan Cara in vivo pada mongolian jird hanya 10,8% dan larva infektif menjadi larva stadium empat dan perbedaan ini adalah bermakna ( Uji t, p < 0,001).

ABSTRACT
Immunological studies against the fourth stage larvae (L,4) are still scarce because it is difficult to collect enough L4 material produced in vivo for antigen.
The aim of this study is to produce the fourth stage larvae (L4) of B. malayi by using in vitro culture in candle jar.
Third stage larvae of Brugia Malayi has been successfully molted into fourth stage larvae in an in vitro culture medium composed of NCTC 135 and Iscove's modified Dulbecco's supplemented with 10% human serum for 3 weeks. The in vitro culture was done in a candle jar and incubated at 37C.
Of the infective larvae 52.99 % transformed into fourth stage larvae in an in vitro culture by mean of candle jar whereas only 10.8% of the infective larvae transformed into fourth stage larvae in in vivo using mongolian jird and this result differed significantly (t test, p < 0.001)."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Marina
"ABSTRAK
Transmisi kasus DBD melibatkan tiga organisme utama yaitu virus dengue, nyamuk Aedes, dan manusia sebagai host. Keberlangsungan ketiga organisme tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pola perilaku. Kota Bekasi merupakan salah satu daerah endemis DBD di Provinsi Jawa Barat mengalami kecenderungan peningkatan jumlah kasus DBD setiap tahunnya. Penelitian ini merupakan studi cross sectional yang bertujuan menganalisis keberadaan larva Aedes sp yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku pemberantasan sarang nyamuk dalam hubungannya dengan status transmisi DBD di Kota Bekasi.Penelitian ini dilakukan di dua kelurahan dengan jumlah kasus DBD tinggi dan rendah di Kecamatan Mustikajaya dengan jumlah sampel sebanyak 280 rumah tangga. Variabel yang diteliti yaitu kondisi lingkungan yang meliputi pencahayaan ruangan, keberadaan, tinggi dan rimbunan tanaman di pekarangan rumah, jumlah tempat penampungan air TPA , serta keberadaan larva Aedes di rumah dan perilaku PSN yang diamati meliputi frekuensi membersihkan TPA, penggunaan obat anti nyamuk, larvasida, pemeliharaan predator larva dan tanaman pengusir nyamuk terhadap status transmisi kasus DBD di Kota Bekasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan chi square dan regresi logistik berganda dengan p-value sebesar 0,05.Hasil penelitian menunjukan bahwa keberadaan larva Aedes di daerah kasus rendah dipengaruhi oleh perilaku pemberantasan sarang nyamuk OR=14,14, 95 CI=5,24 - 38,11 , sedangkan di daerah kasus DBD tinggi keberadaan larva Aedes dipengaruhi oleh pencahayaan OR=3,65 95 CI=1,55 - 8,62 dan jumlah TPA OR=2,79 95 CI=1,32 ndash; 5,91 . Faktor lingkungan dan perilaku yang berkontribusi terhadap terjadinya transmisi kasus DBD yang tinggi di Kota Bekasi adalah pencahayaan OR=0,32 95 CI=0,15 ndash; 0,67 , tinggi tanaman 5-12 m OR=1,01 95 CI = 1,01 ndash; 2,02 , frekuensi membersihkan TPA OR=4,76 95 CI=2,47 ndash; 9,13 penggunaan obat anti nyamuk OR=2,28 CI=1,29 ndash; 4,31 , dan tanaman anti nyamuk OR=0,15 CI=0,06 ndash; 0,37 . Variabel yang paling dominan berkontribusi terhadap terjadinya transmisi kasus DBD yang tinggi di Kota Bekasi adalah frekuensi membersihkan TPA. Dari hasil tersebut disarankan agar sosialisasi pemberantasan sarang nyamuk PSN lebih dioptimalkan dengan mengintensifkan peran juru pemantau jentik Jumantik serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan Jumantik untuk memonitor kondisi lingkungan masyarakat secara kontinyu.

ABSTRACT
Transmission of DHF cases involves three main organisms that is dengue virus, Aedes mosquito, and human host. The sustainability of the three organisms is influenced by environmental factors and behavior patterns. Bekasi city is one of the dengue endemic areas in West Java Province experienced a tendency of increasing number of dengue cases every year. This research was a cross sectional study that aims to analyze the presence of Aedes sp larvae that are influenced by environmental factors and mosquito breeding places eradication behavior in relation to the status of DHF transmission in Bekasi City.This research was conducted in two urban villages with high and low dengue fever cases in Mustikajaya Distric with total sample of 280 households. The variables observed were environmental conditions that include room lighting, presence, height and hedge of plants in the yard of the house, the number of water container, as well as the presence of Aedes larvae at home and observed eradication behaviours of mosquito include frequency behavior of cleaning water containers, use of mosquito repellent, larvacide, maintenance of larval predators and mosquito repellent plants on the transmission status of dengue cases in Bekasi City. The data obtained were analyzed using chi square and multiple logistic regression analysis with p value of 0.05.The results showed that the presence of Aedes larvae in low case areas was influenced by the frequency behavior of cleaning water containers OR 14,14, 95 CI 5,24 38,11 , whereas in high dengue cases the presence of Aedes larvae was influenced by lighting OR 3,65 95 CI 1,55 ndash 8,62 and the number of water container OR 2,79 95 CI 1,32 ndash 5,91 . Environmental and behavioral factors that contribute to the occurrence of high DBD case transmission in Bekasi City are lighting OR 0,32 95 CI 0,15 ndash 0,67 , plant height 5 12 m OR 1,01 95 CI 1,01 ndash 2,02 , frequency of cleaning of landfill OR 4,76 95 CI 2,47 9,13 use of mosquito repellent OR 2,28 CI 1,29 4 , 31 , and mosquito repellent plants OR 0,15 CI 0,06 ndash 0,37 . The most dominant variable contributing to the high transmission of dengue cases in Bekasi City was the frequency behavior of cleaning water containers. From these results it is suggested that the socialization of frequency behavior of cleaning water containers is more optimized by intensifying the role of larva monitoring officer Jumantik as well as increasing the knowledge and skills of Jumantik to monitor the environmental condition continuously."
2018
T50453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Aulung
"Mesocyclops sp tersebar luas terdapat dalam jumlah. yang berlimpah di danau air tawar, reservoar, parit, kolam lubang pohon, sumur dan lain-lain. Telah dilakukan penelitian Mesocyclops sp sebagai pengendalian hayati jentik nyamuk vektor di laboratorium. Penelitian dilakukan di laboratorium Entomologi Eagian Parasitologi Universitas Indo - nesia. Waktu penelitian mulai bulan Juni 1996 sampai dengan bulan Nopember 1996. Penelitian dilakukan menurut metode Brown et al (1991) yang telah dimodifikasi. Jentik nyamuk uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aedes aegypti, Culex quinquefasciatus dan Anopheles farauti, masing-masing jentik yang digunakan adalah instar I. Makanan dan media Mesocyclops diperoleh dari rendaman air jerami pada (damen) yang ditambah air comberan. Tujuan penelitian adalah mengetahui kemampuan Mesocyclops sp sebagai predator jentik nyamuk vektor penyakit di laboratorium agar dapat digunakan sebagai cara pengendalian hayati jentik nyamuk vektor guna menekan kasus penyakit yang ditularkan oleh nyamuk."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"This article describes the role of Aplocheilus panchax fish towards the larva of culex quinquefasciatus mosquitos. Aplocheilus fish is known as larvivor - fish that eats larva..... "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>