Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132250 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Selvia Cornelia Wisang
"Bakterial Vaginosis (BV) merupakan keputihan yang paling banyak dialami oleh wanita usia reproduksi. Menurut SIHA DKI Jakarta tahun 2017, kasus BV dan Kandidiasis menempati posisi terbanyak yaitu 11267. Puskesmas Kecamatan Matraman, memiliki jumlah penduduk perempuan usia reproduksi 15-49 tahun lebih banyak (54%), di bandingkan dengan kelompok umur lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian Bakterial Vaginosis di Puskesmas Kecamatan Matraman. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif, menggunakan desain studi Case Series Report. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien, sebagian besar kejadian BV berusia 20-29 tahun (54,8%), sudah menikah (93,1%), berpendidikan menengah (60,7%) dan sedang hamil (68,8%). Berdasarkan perilaku pasien, sebagian besar responden tidak menggunakan kondom (99,2%), memiliki 1 pasangan seksual (67,6%) dan tidak melalukan cuci vagina selama seminggu terakhir (84,2%). Terkait faktor lingkungan pasien, sebagian besar bekerja sebagai ibu rumah tangga (77,3%) dan bertempat tinggal di Kelurahan Pisangan Baru (26,7%). Upaya penguatan kegiatan preventif dan promotif perlu dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan Matraman. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan dengan memberikan informasi tentang pencegahan infeksi Bakterial Vaginosis pada kelas ibu hamil, pada program Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan pada ibu rumah tangga pada setiap pertemuan di Balai pertemuan warga wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Matraman, terutama di lokalisasi prostitusi serta diperlukan upaya screening pada wanita pekerja seks dan pasangan seksualnya bila terdiagnosa BV.

Bacterial vaginosis (BV) is the most common vaginal infection found in women at the reproductive age. According to SIHA DKI Jakarta in 2017, BV and Candidiasis Infection are the highest case (11,267). Public Health Center of Matraman, East Jakarta, has the biggest women population in the age of 15-49 years (54%). This study aims to describe the occurance of Bacterial Vaginosis at Public Health Center of Matraman. The research is conducted with a descriptive approach, using a case series report study design. The study results found that most of the infected women are aged 20-29 years old (54.8%), married (93.1%), with middle-grade education (60.7%) and pregnant (68.8%). Based on their behaviors, most respondents did not use condoms (99.2%), had onesex partner (67%) and did not clean their vagina during the past week (84.2%). Most of them are housewives (77.3%) and lives in Pisangan Baru Village (26,7%). Prevention and promotion activities regarding the disease needs to be implemented at Matraman Public Health Center. One of the activities is to provide the disease information in pregnancy class, in school health program, and at monthly meeting of the community particularly at the prostitute localization area. A screening program for sex workers and their partners also needs to be implemented."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlina Yulianti
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Matraman bertujuan untuk mengetahui, memahami, dan menerapkan peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku. Peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kecamatan Matraman yaitu meliputi pengelolaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai BMHP serta kegiatan farmasi klinis meliputi pengkajian dan penyerahan obat disertai dengan pemberian informasi obat. Hal ini telah sesuai dengan PMK No. 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, namun yang belum dilaksanakan yaitu konseling, pelaporan dan pemantauan efek samping obat, pemantauan terapi obat dan evaluasi penggunaan obat.

Profession Internship in Matraman Public Health Center aims to understand and apply the roles, duties and responsibilities of a pharmacist in the practice of pharmacy services in public health center, which includes the management of drugs, medical devices and medical materials consumables as well as the activities include assessment of clinical pharmacy and drug delivery accompanied with the provision of drug information. This is in accordance with the Regulation of Minister of Health Number 30 Year 2014 about Standardization of Pharmaceutical Care in Public Health Center. Clinical Pharmacy activities in Matraman Public Health Center that are not done are counseling, reporting and monitoring of drug side effects, drug therapy monitoring and evaluation of drug use.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Nuril Romadhoni
"Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Salah satu yang termasuk dalam pelayanan kefarmasian adalah pengelolaan obat. Pengelolaan obat yang paling vital dalam menjamin mutu obat adalah pada proses penyimpanan. Penyimpanan obat merupakan kegiatan untuk mengamankan obat-obatan agar terhindar dari berbagai kerugian, seperti kehilangan, kerusakan fisik maupun kimia, atau penggunaan yang tidak bertanggung jawab. Proses penyimpanan obat yang tidak sesuai akan berdampak pada kesalahan pemberian obat kedaluwarsa kepada pasien. Adapun penulisan laporan Praktik Kerja Profesi Apoteker ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah terkait penyebab kesalahan pemberian obat kedaluwarsa kepada pasien. Pelaksanaan tugas khusus dilakukan berdasarkan studi literatur yang berkaitan dengan kesalahan pemberian obat kedaluwarsa kepada pasien berdasarkan pendekatan root cause analysis (RCA). RCA merupakan suatu pendekatan analisis yang digunakan untuk menemukan akar penyebab dari suatu masalah atau peristiwa yang tidak diinginkan. Hasil penyebab kesalahan pemberian obat berdasarkan identifikasi menggunakan teknik mengapa, analisis penyimpangan, dan analisis barier adalah SOP yang tidak dijalankan dengan baik oleh petugas akibat ketipahaman. Sedangkan berdasarkan identifikasi berdasarkan fishbone analysis disebabkan karena metode yang kurang efisien yaitu berupa tidak ada pembaruan SOP dan tidak ada sistem pengendalian obat kedaluwarsa berdasarkan sistem komputer.

Pharmaceutical service is an integrated activity with the aim of identifying, preventing and solving drug problems and health -related problems. One of the things included in pharmaceutical services is drug management. The most vital drug management in guaranteeing the quality of the drug is in the storage process. Drug storage is an activity to secure drugs to avoid various losses, such as loss, physical and chemical damage, or irresponsible use. Inappropriate drug storage processes will have an impact on the error of giving expiration drugs to patients. The writing of the Pharmacist Professional Work Practice Report aims to identify problems related to the cause of errors in giving expiration drugs to patients. The implementation of special tasks is carried out based on literature studies related to errors in giving expiration drugs to patients based on the Root Cause Analysis (RCA) approach. RCA is an analysis approach used to find the root of the cause of an unwanted problem or event. The results of the cause of drug administration errors based on identification using the technique of why, irregular analysis, and barrier analysis are SOP that are not carried out properly by officers due to understanding. Whereas based on identification based on Fishbone Analysis is caused by an inefficient method in the form of no SOP update and no drug control system is expired based on a computer system."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Edwatri Maulia
"Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai gerbang utama penanganan kasus kegawatdaruratan di puskesmas. IGD memiliki peranan penting dalam upaya penanganan awal bagi pasien Pada pelayanan kegawatdaruratan diperlukan adanya emergency trolley. Emergency trolley adalah penyimpanan obat-obat ataupun bahan medis pakai yang bersifat life saving dan diperlukan segera untuk pertolongan pasien yang mengalami kegawatdaruratan medis. Dalam hal ini apoteker bertugas dalam menyediakan obat-obat emergency dalam trolley emergency. Pada Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) puskesmas, lokasi yang digunakan yaitu Puskesmas Kecamatan Matraman yang terletak di Jakarta Timur. Puskesmas Kecamatan Matraman merupakan unit pelayanan kesehatan primer yang menjadi sarana utama bagi masyarakat untuk berobat, sehingga diharapkan dengan diketahuinya gambaran kasus kegawatdaruratan dapat membantu masyarakat ataupun tenaga kesehatan mengenai kasus-kasus kegawatdaruratan yang dapat terjadi di puskesmas. Metode yang digunakan untuk penyusunan laporan PKPA yaitu dengan mewawancari petugas yang bekerja di UGD puskesmas dan pencarian literatur mengenai kasus kegawatdaruratan. Kasus kegawatdaruratan di Puskesmas adalah keracunan makanan, serangan asma, sindroma koroner akut, dan syok anafilaktik.

Emergency Room (ER) as the main gateway for handling emergency cases at the health center. The ER has an important role in initial treatment efforts for patients. In emergency services, an emergency trolley is needed. An emergency trolley is a storage for medicines or disposable medical materials that are life-saving and are needed immediately for the assistance of patients experiencing medical emergencies. In this case, the pharmacist is responsible for providing emergency medicines in the emergency trolley. In the Pharmacist Professional Work Practice of the health center, the location used is the Matraman District Health Center located in East Jakarta. The Matraman District Health Center is a primary health service unit that is the main facility for the community to seek treatment, so it is hoped that by knowing the description of emergency cases, it can help the community or health workers regarding emergency cases that can occur in the health center. The method used to compile the PKPA report is by interviewing officers who work in the health center's emergency room and searching for literature on emergency cases. Emergency cases at the Health Center are food poisoning, asthma attacks, acute coronary syndrome, and anaphylactic shock.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurma Rizqiana
"ABSTRAK
Hipertensi merupakan penyakit yang memiliki angka kesakitan dan kematian yang tinggi baik di Indonesia maupun di dunia. Hipertensi juga merupakan faktor risiko utama salah satu penyakit katastropik yaitu penyakit jantung koroner yang memerlukan biaya pengobatan yang tinggi. Adanya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan pembiayaan tersebut. Hingga tahun 2018, sekitar 26% masyarakat Indonesia belum terdaftar sebagai peserta JKN. Keikutsertaan dalam program JKN dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain pengetahuan, ketersediaan waktu, rasa berat dalam pembayaran, dan tidak mau mendaftar. Perilaku masyarakat terkait dengan keyakinan kesehatan yang mereka miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keyakinan kesehatan dengan partisipasi program JKN pada klien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 109 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data kepercayaan kesehatan berdistribusi normal dengan nilai rata-rata 78. Uji chi square menunjukkan nilai p sebesar 0,240 (α = 0,1). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keyakinan kesehatan dengan partisipasi dalam program Jaminan Kesehatan Nasional pada klien hipertensi di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Skrining masyarakat di Kecamatan Matraman, Jakarta Timur perlu dilakukan untuk lebih mengidentifikasi individu yang tidak memiliki jaminan kesehatan dan diberikan edukasi tentang pentingnya memiliki jaminan kesehatan dengan hipertensi.
ABSTRACT
Hypertension is a disease that has a high morbidity and mortality rate both in Indonesia and in the world. Hypertension is also a major risk factor for one of the catastrophic diseases, namely coronary heart disease which requires high treatment costs. The existence of the National Health Insurance (JKN) is a solution to overcome these financing problems. As of 2018, around 26% of Indonesians have not been registered as JKN participants. Participation in the JKN program is influenced by various factors, including knowledge, availability of time, difficulty in paying, and refusal to register. People's behavior is related to the health beliefs they have. This study aims to determine the relationship between health beliefs and participation in the JKN program for hypertension clients at the Matraman District Health Center, East Jakarta. The research design used was cross sectional with a sample size of 109 respondents. The results showed that the health confidence data was normally distributed with an average value of 78. The chi square test showed a p value of 0.240 (α = 0.1). This shows that there is no significant relationship between health beliefs and participation in the National Health Insurance program for hypertensive clients at the Matraman District Health Center, East Jakarta. Community screening in Matraman District, East Jakarta needs to be done to better identify individuals who do not have health insurance and be given education about the importance of having health insurance with hypertension."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juise Fennia Putri
"Kesesuaian obat adalah obat yang digunakan untuk pelayanan kesehatan di puskesmas diharapkan sama dengan obat yang tercantum dalam formularium nasional. Obat yang ada di puskesmas harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk pelayanan pengobatan pada masyarakat di wilayah kerjanya. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif yaitu menggunakan data formularium puskesmas matraman tahun 2023. Persentase kesesuaian berdasarkan item obat pada formularium puskesmas di puskesmas kecamatan matraman tahun 2023 sebesar 70,28%. Ketidaksesuaian obat antara formularium nasional dengan formularium puskesmas matraman disebabkan oleh beberapa pertimbangan seperti puskesmas mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan kesehatan masyarakat setempat, banyaknya jumlah pasien yang datang ke puskesmas yang memerlukan penggunaan obat tersebut daripada obat yang ada di fornas, pemilihan dan pertimbangan klinis oleh dokter dan petugas kesehatan berdasarkan kondisi spesifik pasien.

Drug suitability means that the drugs used for health services at community health centers are expected to be the same as the drugs listed in the national formulary. The medicines available at the community health center must be adapted to the needs of medical services for the community in the work area. Data collection was carried out retrospectively, namely using the 2023 Matraman Community Health Center formulary data. The percentage of conformity based on drug items in the health center formulary in the Matraman sub-district health center in 2023 is 70.28%. The discrepancy between medicines between the national formulary and the Matraman Community Health Center formulary is caused by several considerations, such as the Community Health Center taking into account the preferences and health needs of the local community, the large number of patients coming to the Community Health Center who require the use of these drugs rather than the drugs available at the Fornas, selection and clinical considerations by doctors and staff. health based on the patient's specific condition.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ines Malinda
"ABSTRAK
Nama : Ines MalindaNPM : 1506815144Program Studi : Profesi ApotekerJudul : Praktek Kerja Profesi di Puskesmas Kecamatan Makasar Periode Bulan Juli 2016 Praktek Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Makasar bertujuan untuk agar calon apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas serta memberikan wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas. Tugas khusus yang diberikan mengenai rekapitulasi laporan Penggunaan Obat Rasional POR di Puskesmas Kecamatan Makasar. Tugas khusus ini bertujuan untuk menganalisa POR melalui indikator peresepan dan membandingkan hasil persentase indikator POR dengan batas toleransi POR nasional. Kata kunci : Praktek Kerja Profesi, Puskesmas, Calon apotekerxii 47 : 8 LampiranDaftar acuan : 13 2007-2015

ABSTRACT
Name Ines MalindaStudy Pogram ApotecharyTitle Internship at Public Health Center Makasar Sub district East Jakarta Period July 2016 Internship at Public Health Center Makasar Sub district intended to make apothecary student be able to understand the roles, duties and responsibilites of pharmacist in practicing pharmaceutical services in public health center, have a real illustration regarding the problems of pharmaceutical practice and work in public health center accompanied by giving insight, knowledge, skills and experience to apothecary student to practice pharmaceutical services in public health center. The given special task is reporting recapitulation of Rational Medicine Use POR in Public Health Center Makasar Sub district. The purpose of this special task is to analyze the POR through prescribing indicators and compare the percentage results of POR indicator with national POR tolerance limits. Keyword Internship, Public Health Center, Student Apotecharyxii 47 8 appendicsBibliography 13 2007 2015 "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fika Maulani Fadrianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan sumber daya danmanajemen proses organisasi pemerintahan dalam melaksanakan ketercapaiankesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Jatinegara dan KecamatanMatraman. Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode cross sectionalmenggunakan kuesioner dan didukung wawancara mendalam untuk konfirmasihasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum ketersediaan sumberdaya dan manajemen proses dalam organisasi pemerintahan telah baik, namundemikian pencapaian SPM dan PHBS di kedua wilayah tersebut masih belummencapai target nasional. Disarankan kepada Pemerintah Kota AdministrasiJakarta Timur agar melakukan penguatan manajemen organisasi agar semakinmampu meningkatkan kesehatan masyarakat dan membangun kerja sama lintassektor serta upaya pemberdayaan masyarakat harus diintegrasikan ke dalamtatanan pengorganisasian masyarakat di tingkat Kelurahan dengan melengkapikompetensi pegawai.

This research aimed to evaluating availability of resources and managementprocesses of government organizations in implementing the achievement of publichealth in Jatinegara District and Matraman. The research using cross sectionalmethod with questionnaire and supported by in depth interview to confirm theresult. The results show that in general the availability of resources and processmanagement in government organizations have already been higher, however theachievement of SPM and PHBS in both areas still has not reached the nationaltarget. It is suggested to East Jakarta Municipal Administration to strengthenorganizational management in order to increase public health and build crosssectoralcooperation and the effort of community empowerment should beintegrated with overall community organization at village level by completingemployee competency."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Reforma Yunita Masri
"Pemberian informasi obat dan penyerahan obat pada pasien merupakan kegiatan paling akhir dalam tahap pengobatan pasien. Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker kepada pasien, yang biasanya telah disiapkan oleh tenaga teknis kefarmasian. Pelayanan ini dilakukan mulai dari tingkat Apotek, Puskesmas, klinik maupun Rumah sakit. Pelayanan pemberian informasi obat dan penyerahan obat yang dilakukan oleh unit kefarmasian tidak lepas dari risiko kesalahan pemberian obat pada pasien. Bentuk-bentuk kesalahan yang terjadi, seperti kesalahan dalam pelayanan atau pengobatan yang dikarenakan kesalahan dalam mengidentifikasi pasien dengan benar, kesalahan dalam pemberian obat dikarenakan Look-Alike Sound-Alike, serta metode penggunaan obat yang terbukti tidak efektif. Panjangnya alur yang dilakukan saat penyiapan obat dapat mengakibatkan Insiden keselamatan pasien. Analisis risiko kesalahan pemberian obat dapat dilakukan dengan metode FMEA. Failure Mode Effect Analysis atau FMEA adalah metode perbaikan kinerja dengan cara mengidentifikasi dan mencegah adanya potensi kegagalan atau kesalahan sebelum terjadi dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien.

Providing drug information and handing over drugs to patients is the final activity in the patient's treatment stage. The drug delivery is carried out by the pharmacist to the patient, which is usually prepared by pharmaceutical technical personnel. This service is carried out starting from the pharmacy, health center, clinic and hospital level. The service of providing drug information and drug delivery carried out by the pharmacy unit is not free from the risk of medication administration errors to patients. Types of errors that occur, such as errors in service or treatment due to errors in correctly identifying patients, errors in administering medication due to Look-Alike Sound-Alike, as well as methods of using medication that are proven to be ineffective. The long process involved in preparing medication can result in patient safety incidents. Analysis of the risk of medication administration errors can be carried out using the FMEA method. Failure Mode Effect Analysis or FMEA is a method of improving performance by identifying and preventing potential failures or errors before they occur with the aim of improving patient safety."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Melly Christin
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di Puskesmas Kecamatan Matraman bertujuan untuk memahami peran, tugas dan tanggung-jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku, dan dalam bidang kesehatan masyarakat, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku (professionalism) serta wawasan dan pengalaman nyata (reality) untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi Apoteker di Puskesmas serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan (problem-solving) praktik dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas; dan mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Sedangkan tugas khusus yang berjudul Evaluasi Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO), Penggunaan Obat Rasional, Ketersediaan Obat dan Daftar Tilik di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur Periode Desember 2015 bertujuan untuk mendata pelaporan yang dilakukan Puskesmas.

Apothechary Professional Internship at Puskesmas Kecamatan Matraman aims to understand the role, duties and responsibilities of a pharmacist in the practice of pharmacy services at the Community Health Centre in accordance with the provisions of the laws and ethical pharmaceutical effect, and in the field of public health, has the knowledge, skills, attitudes behavior (professionalism) as well as insights and experience real (reality) to practice the profession and work in Community Health Centre; see and learn strategies and the development of professional practice of pharmacists in Community Health Centre; have the real representation about practice and work pharmaceutical problem in the Community Health Centre and be able to communicate and interact with any other professional workers in the Community Health Centre. Special assignment entitled Evaluation of Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO), Penggunaan Obat Rasional, Ketersediaan Obat dan Daftar Tilik di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur on December 2015 aims to give information about drugs evaluation in Puskesma Kecamatan Matraman.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>