Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ilham Arsyansyah
"Kapal Pinisi merupakan salah satu bentuk dari cagar budaya non benda yang ada di Indonesia dan telah terdaftar untuk dilestarikan budayanya. Kawasan Luar Batang merupakan kawasan yang kami pilih untuk menjadi salah satu kawasan pengembangan dan pelestarian dari kapal pinisi dengan tema besar The Journey of Pinisi. Tema ini berfokus untuk memberikan pengantar kepada masyarakat tentang kapal pinisi sebagai bagian dari cagar budaya dalam bentuk wisata edukasi yang memberikan pengalaman spasial kapal pinisi kepada pengunjung.

Pinisi ship is a form of intangible heritage in Indonesia and registered to be kept as a culture. Luar Batang area is an area that we chose as a developing and nurturing area for pinisi ship with the idea of The Journey of Pinisi. This idea focus on giving an introduction to people about Pinisi as a part of intangible heritage in a form of education tourism that give the spatial experience with pinisi ship to visitiors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham Arsyansyah
"Kapal Pinisi merupakan salah satu bentuk dari cagar budaya non benda yang ada di Indonesia dan telah terdaftar untuk dilestarikan budayanya. Kawasan Luar Batang merupakan kawasan yang kami pilih untuk menjadi salah satu kawasan pengembangan dan pelestarian dari kapal pinisi dengan tema besar The Journey of Pinisi. Tema ini berfokus untuk memberikan pengantar kepada masyarakat tentang kapal pinisi sebagai bagian dari cagar budaya dalam bentuk wisata edukasi yang memberikan pengalaman spasial kapal pinisi kepada pengunjung.

Pinisi ship is a form of intangible heritage in Indonesia and registered to be kept as a culture. Luar Batang area is an area that we chose as a developing and nurturing area for pinisi ship with the idea of The Journey of Pinisi. This idea focus on giving an introduction to people about Pinisi as a part of intangible heritage in a form of education tourism that give the spatial experience with pinisi ship to visitiors. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ilham Arsyansyah
"Kapal Pinisi merupakan salah satu bentuk dari cagar budaya non benda yang ada di Indonesia dan telah terdaftar untuk dilestarikan budayanya. Kawasan Luar Batang merupakan kawasan yang kami pilih untuk menjadi salah satu kawasan pengembangan dan pelestarian dari kapal pinisi dengan tema besar The Journey of Pinisi. Tema ini berfokus untuk memberikan pengantar kepada masyarakat tentang kapal pinisi sebagai bagian dari cagar budaya dalam bentuk wisata edukasi yang memberikan pengalaman spasial kapal pinisi kepada pengunjung.

Pinisi ship is a form of intangible heritage in Indonesia and registered to be kept as a culture. Luar Batang area is an area that we chose as a developing and nurturing area for pinisi ship with the idea of The Journey of Pinisi. This idea focus on giving an introduction to people about Pinisi as a part of intangible heritage in a form of education tourism that give the spatial experience with pinisi ship to visitiors. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rihanza Fadlitya
"Dalam suatu Negara, terutama Negara yang sedang meraih puncak ekonomi, pemanfaatan sumber daya adalah sangat penting. Sumber daya tersebut dapat meliputi pembangunan, ideologi, pendidikan, namum yang paling krusial adalah sumber daya manusia itu sendiri. Untuk bersaing secara global, sumber daya manusia tersebut dituntut untuk berpendidikan tinggi dan memiliki informasi tanpa batas. Dalam prakteknya, segala aspek harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak terkecuali adalah akses internet / online, yang memungkinkan manusia untuk menembus batas jangkauannya yang terbatas dalam berbagai elemen kehidupan. Namun secara berkebalikan, pemanfaatan sumber daya internet dapat membuat manusia itu sendiri melupakan aspek kehidupan sosial, dikarenakan internet memiliki kemampuan non-fisik untuk memindahkan hampir semua kebutuhan sosial manusia dalam berkomunikasi, mengakses informasi dan perubahan cara berinteraksi dengan hal-hal yang sebelumnya lumrah dilakukan secara manual. Penulis memprediksikan internet suatu saat dapat mematikan sense yang akan berujung kepada perilaku manusia yang mengabaikan aspek sosial. Oleh sebab itu, penulis mencoba merespon masalah tersebut dengan bahasa arsiktektural yang produk finalnya akan berbentuk bangunan. Secara metodologi, penulis diharapkan mengerti dan meninjau permasalahan dari berbagai sudut pandang, dari mulai sudut pandang sendiri, orang awam dan tentu saja para ahli yang memiliki pendapat teoritis yang kredibel. Setelah masalah tersebut dipahami, barulah penulis dapat menuju design process yang terdiri dari menentukan tujuan bangunan, spatial programming, trial and error, retrofitting dengan keadaan nyata hingga proses mewujudkan design melalui gambar kerja dan 3D agar dapat dipahami secara visual.

A nation which in the process of reaching the peak of economy, the utilization of potential resources is crucial and important. To mention a few, the potential resources are development, ideology, education, but most of all, the most valuable resource is the human itself. To compete globally, the human resources are required to have a high education and unlimited knowledge. Practically, all of the aspects should be maximized as much as possible, one of the is the internet technology, which enables people to extend beyond the limitation of solely human in every elements of life. On the contrary, the rapid utilization of the internet could cause a potential to neglect the social aspect of life, because the internet has a non-physical power to relocate most social aspects in communication, accessing information and somehow could reconfigure on how people interact with the basic things in daily life which usually done manually. The internet is predicted to decrease the sense which in the long term could make society disobey the social aspect. Therefore, the writer responds the problems with the architectural language, which the final outcome will be a physical building. In methodology, the writer should research and understand the main problem from different standpoint, including the self perspective, the general audience and lastly the experts whose already studied the situation and have produced credible theory. After the process of researching, the method is moving into the design stage which consists of determining the purpose of the design, spatial programming, trial and error, retrofitting with the context and producing working and 3D drawings to clearly visualize the design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61483
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Athalia Gracella
"Kerajinan Pottery dapat menjadi one-way solution untuk menangani permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan di kawasan Transit Oriented Development (TOD) Manggarai. Kerajinan pottery dapat menjadi sarana art therapy untuk menurunkan tingkat stress, sensory learning anak, serta meningkatkan ekonomi dan kebersihan lingkungan karena sifat karya ini yang memiliki nilai jual tinggi dan dapat dipergunakan kembali. Perancangan Mangku Lemah Potttery Studio and Workshop bertujuan untuk menciptakan sebuah ruang yang dapat menjadi community service kawasan yang menaungi unsur sosial, ekonomi, dan lingkungan, sehingga membantu mengusung baik nilai-nilai TOD maupun Sustainable Developmen Goals. Perancangan proyek ini berdasarkan konsep yang menganalogikan proses pembuatan pottery dengan alat pottery wheels menjadi bentuk bangunan, dengan tata letak yang memaksimalkan view kearah green nodes dan sclupture dalam bentuk tangga yang berfokus untuk menarik keingintahuan pejalan kaki dari arah stasiun Manggarai untuk datang berkunjung, sebagaimana penerapan konsep compact dan mix-use dalam TOD.

Pottery crafts can be a one-way solution to address social, economic, and environmental issues in the Transit Oriented Development (TOD) in Manggarai. Pottery crafts can be a means of art therapy to reduce stress levels, improve children's sensory learning, and improve the economy and environmental cleanliness because the nature of this work has a high selling value and can be reused. The design of Mangku Lemah Pottery Studio and Workshop aims to create a space that can be a community service area that accommodates social, economic, and environmental elements, thus helping to carry both TOD values ​​and Sustainable Development Goals. The design of this project is based on a concept that analogizes the process of making pottery with pottery wheels into a building form, with a layout that maximizes the view towards green nodes and sculpture in the form of stairs that focus on attracting the curiosity of pedestrians from the direction of Manggarai station to visit, as the application of the compact and mix-use concept in TOD.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 2001
725.827 UNI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Muhammad Rihanza Fadlitya
"Dalam suatu Negara, terutama Negara yang sedang meraih puncak ekonomi, pemanfaatan sumber daya adalah sangat penting. Sumber daya tersebut dapat meliputi pembangunan, ideologi, pendidikan, namum yang paling krusial adalah sumber daya manusia itu sendiri. Untuk bersaing secara global, sumber daya manusia tersebut dituntut untuk berpendidikan tinggi dan memiliki informasi tanpa batas. Dalam prakteknya, segala aspek harus dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak terkecuali adalah akses internet / online, yang memungkinkan manusia untuk menembus batas jangkauannya yang terbatas dalam berbagai elemen kehidupan. Namun secara berkebalikan, pemanfaatan sumber daya internet dapat membuat manusia itu sendiri melupakan aspek kehidupan sosial, dikarenakan internet memiliki kemampuan non-fisik untuk memindahkan hampir semua kebutuhan sosial manusia dalam berkomunikasi, mengakses informasi dan perubahan cara berinteraksi dengan hal-hal yang sebelumnya lumrah dilakukan secara manual. Penulis memprediksikan internet suatu saat dapat mematikan sense yang akan berujung kepada perilaku manusia yang mengabaikan aspek sosial. Oleh sebab itu, penulis mencoba merespon masalah tersebut dengan bahasa arsiktektural yang produk finalnya akan berbentuk bangunan. Secara metodologi, penulis diharapkan mengerti dan meninjau permasalahan dari berbagai sudut pandang, dari mulai sudut pandang sendiri, orang awam dan tentu saja para ahli yang memiliki pendapat teoritis yang kredibel. Setelah masalah tersebut dipahami, barulah penulis dapat menuju design process yang terdiri dari menentukan tujuan bangunan, spatial programming, trial and error, retrofitting dengan keadaan nyata hingga proses mewujudkan design melalui gambar kerja dan 3D agar dapat dipahami secara visual.

A nation which in the process of reaching the peak of economy, the utilization of potential resources is crucial and important. To mention a few, the potential resources are development, ideology, education, but most of all, the most valuable resource is the human itself. To compete globally, the human resources are required to have a high education and unlimited knowledge. Practically, all of the aspects should be maximized as much as possible, one of the is the internet technology, which enables people to extend beyond the limitation of solely human in every elements of life. On the contrary, the rapid utilization of the internet could cause a potential to neglect the social aspect of life, because the internet has a non-physical power to relocate most social aspects in communication, accessing information and somehow could reconfigure on how people interact with the basic things in daily life which usually done manually. The internet is predicted to decrease the sense which in the long term could make society disobey the social aspect. Therefore, the writer responds the problems with the architectural language, which the final outcome will be a physical building. In methodology, the writer should research and understand the main problem from different standpoint, including the self perspective, the general audience and lastly the experts whose already studied the situation and have produced credible theory. After the process of researching, the method is moving into the design stage which consists of determining the purpose of the design, spatial programming, trial and error, retrofitting with the context and producing working and 3D drawings to clearly visualize the design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Tardiyana
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 2005
729 ACH l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>