Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221113 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salsabila Utami
"Wabah infeksi virus banyak terjadi di lingkungan fasilitas kesehatan, seperti puskesmas. Transmisi virus di lingkungan puskesmas ini tidak hanya memberikan dampak buruk kepada pasien, namun juga kepada perawat maupun dokter yang bekerja di puskesmas.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi serta mengetahui ada atau tidaknya asam nukleat milik Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan Enterovirus 71 di lingkungan Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur menggunakan Reverse Transcription- Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Permukaan benda pengambilan sampel dipilih berdasarkan kemungkinan sering kontak langsung dengan pengunjung Puskesmas dan kemungkinan terjadinya transmisi virus. Sampel diambil menggunakan metode swab, yang kemudian dilakukan proses ekstraksi RNA, dan sintesis cDNA dengan bantuan enzim Reverse Transcriptase. Sampel selanjutnya dapat digunakan untuk proses PCR dan elektroforesis. Total 32 sampel semua menunjukkan hasil yang negatif, yaitu tidak ditemukan asam nukleat milik RSV dan EV-71 di sampel. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya protokol kebersihan yang ketat di Puskesmas Kecamatan Ciracas yang sudah dijalankan dengan baik untuk meminimalkan kontaminasi virus ke lingkungan Puskesmas.

Outbreaks of virus can often occur in healthcare settings, such as primary health care. Transmission virus in primary health care environment represents a serious risk not only for patients, also for both staff and doctor. The aim of this study was to detection of Respiratory Syncytial Virus (RSV) and Enterovirus 71 nucleic acids on Environmental Surface in Ciracas Primary Health Care, East Jakarta using Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). The following sampling sites have been recommended based on high-touch surfaces with health visitors and possible transmission virus routes. The samples was taken using swab, and then used samples for RNA extraction and cDNA synthesis by using Reverse Transcription enzyme. The samples can then be used in PCR and electophoresis. In total 32 surface samples were collected and 32 surface samples tested negative for both RSV and Enterovirus 71 nucleic acids. The negative result caused by effective hygiene procedures have been applied in Ciracas Primary Health Care to prevent and minimize the contamination and spread of the virus in environment."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marantina, Sylvia Sance
"Penelitian deteksi fragmen gen NA virus avian influenza (AI) subtipe H5N1 telah dilakukan menggunakan 4 pasang primer NA yang dirancang oleh peneliti di Laboratorium IHVCB, yaitu NIF64 + NIR320, NIF306 + NIR537, NIF600 + NIR774, dan NIF757 + NIR975. Tujuan penelitian mengetahui spesifisitas dan sensitivitas primer yang telah dirancang dalam mendeteksi gen NA virus AI subtipe H5N1. Teknik two-step RT-PCR digunakan untuk mendeteksi gen NA virus AI subtipe H5N1. Uji spesifisitas PCR keempat pasangan primer dilakukan menggunakan sampel virus influenza A/chicken/Indonesia/2005 (H5N1); A/chicken/Indonesia/2006 (H5N1); A/chicken/Indonesia/2007 (H5N1); A/Indonesia/2007 (H3N2); A/Indonesia/2007 (H1N1); bakteri Streptococcus pneumonia, Neisseria meningitidis, dan Haemophilus influenzae. Uji sensitivitas PCR dilakukan dengan pengenceran bertahap terhadap cDNA virus influenza A/chicken/Indonesia/2006 (H5N1) dengan nilai konsentrasi 0,1 pg/μl--10 ng/μl. Hasil penelitian menunjukkan keempat pasangan primer memiliki spesifisitas tinggi terhadap virus AI subtipe H5N1, tidak pada subtipe H1N1 dan H3N2, serta tidak terjadi reaksi silang antara primer dan gen bakteri patogen saluran pernapasan. Pasangan primer NIF306 + NIR537 mempunyai sensitivitas PCR paling tinggi dibandingkan ketiga pasangan primer lainnya karena dapat mendeteksi gen NA dengan nilai konsentrasi cDNA terendah sebesar 1 pg/μl sehingga paling baik digunakan pada uji diagnostik AI dengan RT-PCR."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S31539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Puspita Sari
"Measles merupakan salah satu penyakit infeksi menular dengan jumlah kasus yang masih tinggi di Indonesia. Jumlah kasus yang tinggi tersebut perlu dilakukan konfirmasi secara laboratoris sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara cepat dan tepat. Penelitian ini menggunakan spesimen urin untuk pemeriksaan laboratorium measles dengan metode kultur virus dan Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction RT-PCR. Kultur virus dilakukan dengan menggunakan sel vero/hSLAM lalu dilakukan pengamatan Cytopathic effect CPE, sedangkan RT-PCR digunakan untuk mengamplifikasi fragmen gen N menggunakan primer MeV 214 dan MeV 216. Hasil sampel didapatkan sebanyak 120 spesimen urin yang berasal dari 9 provinsi berbeda di Indonesia selama periode tahun 2016. Hasil pemeriksaan menunjukkan nilai positivitas kultur virus sebesar 7, sedangkan nilai positivitas RT-PCR sebesar 36. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode RT-PCR memiliki nilai positivitas yang lebih tinggi dalam mendeteksi virus measles dibandingkan dengan kultur virus.

Measles is one of infectious diseases with a high number of cases in Indonesia. The high number of cases needs to be confirmed in a laboratory so that precautions can be taken quickly and accurately. This study used urine specimens for laboratory measles examination using viral culture method and Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction RT PCR. Viral culture was done by using vero cells hSLAM then made observations cytopathic effect CPE, while RT PCR were used to amplify the N gene fragment using the primers 214 MeV and MeV 216. The results showed a number of 120 specimens of urine obtained from 9 different provinces in Indonesia during the period of 2016. the test results showed a virus culture positivity value of 7 while the value of RT PCR positivity of 36. The results showed that the RT PCR method has a higher positivity value in detecting measles virus compared to viral culture.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S68527
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hilda Putri
"Severe acute respiratory syndrome (SARS) merupakan penyakit infeksi pernafasan akut berat yang disebabkan oleh virus korona baru. Virus baru ini dinamakan SARSCoronavirus (SARS-CoV). Mengingat tidak spesifiknya gejala yang ditimbulkan, masih belum adanya obat dan vaksin yang efektif, serta masih adanya kemungkinan berulangnya wabah SARS, maka sistem pendeteksi yang cepat dan akurat sangat diperlukan. Salah satu sistem pendeteksi cepat yang dikembangkan saat ini adalah dengan metode RT-PCR: Keunggulan sistem deteksi dengan RT-PCR adalah, disamping dapat mendeteksi infeksi lebih dini karena RNA virus relatif.mudah ditemukan pada awal infeksi, sistem ini juga dapat mendeteksi tidak hanya SARS-CoV, tapi juga beberapa virus korona yang lain, dengan menggunakan primer yang sama. Hal ini dimungkinkan karena dari beberapa penelitian memperlihatkan bahwa daerah open reading frame (ORF) lb pol merupakan daerah yang sangat lestari pada kelompok virus korona termasuk SARS-CoV. Dalam penelitian ini sudah berhasil disintesis cDNA SARS-QoV yang mengandung daerah lestari pada virus korona. Disamping mengandung daerah yang lestari, daerah di dalam fragmen yang dihasilkan dari produk PCR, juga terdapat daerah yang sangat spesifik untuk SARS-CoV. Selanjutnya DNA SARS-CoV, disisipkan ke plasmid pBluesrcipt®II KS, sehingga berhasil mengkonstruksi plasmid pembawa fragmen DNA SARS CoV yang akan digunakan sebagai pola cetak RNA standar. RNA standar yang dihasilkan dapat digunakan sebagai kontrol positif untuk sistem pendeteksi virus korona dengan metode RT-PCR."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T 16188
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Arfah Sobarna
"Tumor merupakan sebuah benjolan abnormal dalam tubuh yang dapat bersifat jinak atau ganas dan biasanya disebabkan oleh penyebaran sel abnormal yang tumbuh tidak terkontrol dan tidak terkendali (keganasan) maupun infeksi. Pasien dengan penyakit kanker mengalami gejala fatigue, gangguan pola tidur, ansietas, depresi dan nyeri. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis pengaruh teknik relaksasi Benson sebagai salah satu intervensi keperawatan dalam mengatasi masalah nyeri. Metode yang digunakan berupa laporan kasus yang telah dikelola selama 4 hari terhadap pasien individu yang terdiagnosis tumor paru dan sedang menjalani perawatan di ruang Anggrek lantai 1 di salah satu rumah sakit umum pusat di Jakarta. Hasil menunjukkan bahwa pasien dapat menerima intervensi yang diberikan, melakukannya dengan baik dan rutin, sehingga dapat merasakan efek yang positif yaitu perasaan yang lebih nyaman dan tenang serta berkurangnya sensasi rasa nyeri. Kata kunci : relaksasi benson, nyeri, paliatif, ruang rawat.

Tumor is an abnormal lump in the body that can be benign or malignant and is usually caused by the spread of abnormal cells that grow uncontrollably and uncontrollably (malignancy) or infection. Patients with cancer experience symptoms of fatigue, disturbed sleep patterns, anxiety, depression and pain. This scientific work aims to analyze the effect of Benson's relaxation technique as a nursing intervention in overcoming pain problems. The method used is a case report that has been managed for 4 days on individual patients diagnosed with lung tumors and currently undergoing treatment at the Orchid Room on the 1st floor of one of the central public hospitals in Jakarta. The results show that patients can accept the intervention given, did it well and routinely, therefore the patient could feels positive effects which are more comfortable and relaxed, as well as  reduced pain sensation. Keywords : benson relaxation, pain, palliative care"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"The oral mucosa is the target of a number of infectious processes caused by a range of organism. Viruses is one of the organism which is considered in oral mucosa damage. Recently, the main viruses causing oral mucosal infections are the large herpes group. This article discuss herpes simplex virus and varicella zoster virus that cause herpetic stomatitis and gherpes zoster with particular attention to the typical oral manifestations current treatment options. Dentists should recognice the clinical appearances of the diseases, so the appropriate therapy can be done."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Asmaningrum Larasati
"Dua puluh persen dari operasi tumor tulang membutuhkan tranfusi darah Packed Red Cell (PRC) intraoperatif, dengan volume tranfusi rata-rata 1200 ml.1,2. Kelebihan permintaan darah menimbulkan kerugian biaya. Selama januari-juli 2017, RSCM mengalami kerugian Rp 5,381,100,000 akibat terbuangnya 7972 kantung darah. Penelitian ini bertujuan membuat model prediksi kebutuhan tranfusi PRC peribedah pada operasi tumor tulang berdasarkan faktor-faktor letak, ukuran, karakteristik keganasan tumor, nilai Hb prabedah dan nilai ASA prabedah. Penelitian ini memiliki desain kohort retrospektif dan dilakukan pada pasien dewasa yang menjalani pembedahan tumor pada tahun 2015-2017. Analisis dilakukan pada 82 data yang didapat dari rekam medis. Uji bivariat menunjukkan letak tumor, ukuran tumor, karakteristik keganasan tumor, nilai Hb prabedah dan nilai ASA prabedah memiliki hubungan bermakna terhadap kebutuhan tranfusi PRC perioperatif. Analisis multivariat regresi linier menunjukan hanya letak tumor dan nilai Hb prabedah yang merupakan prediktor bermakna. Model alternatif hasil regresi logistik dan analisis tambahan dibuat untuk menentukan probabilitas tranfusi PRC perioperatif.

Twenty percent of bone tumor surgery requires intraoperative blood tranfusion, mostly Packed Red Cell (PRC). Approximately 1200ml or 4-6 unit of PRC transfusion is given in a bone tumor surgery.1,2Less accurate estimation of the need of transfusion caused excessively wasted blood requests and led to high expense loss. In January-July 2017 there were 7972 wasted bags of blood product, resulting in a loss of Rp. 5,381,100,000 in Cipto Mangunkusumo Hospital. This study aimed to develop a prediction model for the need of perioperative red blood cell transfusion in bone tumor surgery. This is a retrospective cohort study of adults patients underwent bone tumor surgery between 2015 to 2017. Data was retrieved from the medical records and 82 subjects were included. The bivariate analysis showed that tumor location, size, malignancy, preoperative hemoglobin level and ASA physical status were significantly correlated with perioperative needs of red blood cell transfusion. However, the linear regression showed that only tumor location and preoperative hemoglobin level were considered as significant predictors. Therefore we obtained an alternative model from logistic regression to determine the probability of the need for perioperative PRC transfusion and add additional factors in the analysis."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Ariani
"Demam akut yang disertai gejala mirip demam Dengue nyeri kepala, nyeri sendi, ruam, perdarahan perifer seperti mimisan, ptekie adalah gejala yang paling sering dikeluhkan oleh pasien. Gejala-gejala tersebut seringkali diakibatkan infeksi arbovirus yang sangat endemik di Indonesia sebagai negara tropis. Deteksi agen penyebab infeksi tersebut sangat diperlukan untuk penatalaksanaan yang tepat. Studi ini melakukan uji optimasi untuk deteksi molekuler virus penyebab demam mirip demam Dengue, meliputi DENV, ZIKV, WNV, JEV, YFV, CHIKV, dan Hantavirus menggunakan RT PCR. Primer pada studi ini dirancang menggunakan perangkat lunak online Primer-BLAST dari NCBI dan primer-primer tersebut memenuhi kriteria untuk reaksi RT PCR. Kontrol positif pada real time RT-PCR menggunakan DNA sintetik yang dirancang sesuai dengan amplicon target virus. DNA sintetik sepanjang 1.047 pasang basa dirancang untuk digunakan pada virus ZIKV, JEV, YFV, WNV, CHIKV, dan Hantavirus. Suhu penempelan optimum pada primer-primer adalah 600C kecuali primer flavivirus universal yaitu 560C. Limit deteksi primer JEV mencapai 4.355 salinan DNA setiap reaksi real time RT PCR. Tidak terdapat reaksi silang maupun positif palsu pada sampel RNA DENV serotipe 2 maupun pada sampel orang sehat yang digunakan pada studi ini. Sebagai kesimpulan, studi ini menghasilkan primer dan protokol real time RT-PCR yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut untuk digunakan dalam uji diagnostik pada sampel pasien demam akut menyerupai gejala demam Dengue.

Acute fever with Dengue like fever symptoms headache, rash, joint pain, perifer bleeding like ptechie, rinhorrhea is general symptoms that often being complained by patient. Usually the etiology agent of the symptoms are arbovirals which are endemic in Indonesia as a tropical country. In this case, molecular detection is very important to confirm the etiology of disease for prompt and adequate management. This study optimized viral molecular detection as an etiology agent for Dengue like fever symptoms using real time RT PCR. The viruses that were investigated were DENV, ZIKV, WNV, JEV, YFV, CHIKV, and Hantavirus. Primer were designed used Primer BLAST software from NCBI. Those primers fulfilled the good primer requirements and could be used in real time RT PCR reaction. Synthetic DNA with 1.047 base pairs was designed based on amplicon target to be used as control positive for ZIKV, JEV, YFV, WNV, CHIKV, and Hantavirus. The optimal annealing temperature for all primers were at 600C except for flavivirus universal primer was at 560C. The limit of detection of JEV primer was 4355 copies DNA per reaction. Cross reactivity between all primers with DENV serotype 2 RNA and healthy person sample were not found. This study still need RNA viruses as negative or positive control and clinical sample to determine the sensitivity and specificity. As a conclusion, this study provided primers and real time RT PCR protocol that potentially be further developed as diagnostic tools for patient with Dengue like fever symptoms. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Gracia Susufi
"Latar Belakang: Ko-infeksi dengan human immunodeficiency virus (HIV) pada infeksi virus hepatitis C memiliki angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi. Salah satu defek imunologik yang terjadi pada ko-infeksi ini ialah dalam hubungannya dengan populasi sel NK (CD56+CD3-) dan NKT (CD56+CD3+) di hati, yang dalam keadaan normal berperan penting dalam jejas di hati dan fibrogenesis. Kedua populasi sel ini dikatakan menurun dan mengalami disfungsi pada ko-infeksi ini dan dikaitkan dengan progresivitas penyakit serta fibrosis di hati. Pemberian Anti Retroviral Therapy (ART) diharapkan dapat memperbaiki defek imunologik pada kedua populasi sel ini. Immune restoration disease (IRD) virus hepatitis C merupakan salah satu efek samping pemberian ART pada ko-infeksi ini dan mungkin melibatkan kedua populasi sel tersebut.
Bahan dan Metode: Pulasan imunohistokimia dengan CD56 dilakukan pada 39 spesimen biopsi pasien sebelum pemberian ART dan 26 spesimen setelah pemberian ART selama 48 minggu. Parameter klinik dan histopatologik dari penelitian sebelumnya dicatat. Rerata sel limfosit CD56+ dihitung dalam 3-5 area porta yang terlihat.
Hasil: Rerata sel limfosit CD56+ tidak meningkat setelah pemberian ART (p=0,35) dan tidak menunjukkan korelasi baik dengan skor fibrosis, jumlah sel T CD4+ di darah tepi, viral load HIV dan viral load virus hepatitis C. Tidak didapatkan pula perbedaan rerata sel limfosit CD56+ antara kelompok dengan dan tanpa IRD virus hepatitis C.
Kesimpulan: Ko-infeksi HIV dan virus hepatitis C mungkin memiliki efek permanen pada sel NK dan NKT di hati dan pemberian ART saja tidak dapat mengembalikan jumlah kedua populasi sel tersebut.

Background: Human immunodeficiency virus (HIV) and hepatitis C virus (HCV) coinfection has a high mortality and morbidity rate. One of the immunological defects in this coinfection is in NK (CD56+CD3-) and NKT (CD56+CD3+) cells population in the liver, which in normal condition have important role in liver injury and fibrogenesis. Both cell populations decrease in numbers and have dysfunction in this coinfection and are related with disease progression and fibrosis in the liver. Anti retroviral therapy (ART) given to coinfected patients is expected to repair immunological defect in both NK and NKT cell populations. HCV immune restoration disease (IRD) is one of the side effects of ART in this coinfection and may also involve both cell populations.
Materials and methods: Immunostaining with CD56 was performed on 39 biopsy samples of coinfected patients at baseline and 26 biopsy samples after 48 weeks of ART. Both clinical and histopathological parameters from previous study were noted. Means of CD56+ lymphocyte were counted over 3-5 portal areas.
Result: Means of CD56+ lymphocyte counts did not increase after ART (p=0.35) and did not correlate with fibrotic score, CD4+ T cell count in peripheral blood, and neither with HIV and HCV viral load. There was no difference in CD56+ lymphocytes count between HCV IRD and non HCV IRD group.
Conclusion: HIV/HCV coinfection might have permanent effect on both NK and NKT cells population and ART alone can not reverse NK and NKT cell numbers in this coinfection.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Japanese encephalitis (JE) merupakan penyakit endemik di Asia,
bahkan telah menjadi penyakit hiperendemik di Bali, Indonesia.
Keterbatasan vaksin dan belum adanya obat anti virus JE telah menjadi
kendala utama dalam mengatasi penyakit tersebut. Salah satu alternatif
adalah penemuan kandidat obat berupa inhibitor RNA helikase virus JE.
Penelitian bertujuan mengisolasi suatu substansi inhibitor aktivitas ATPase
RNA helikase virus JE dari kultur Streptomyces achromogenes (Okami dan
Umezawa, 1953). Protein RNA helikase virus JE berfungsi sebagai substrat
diekspresikan dari plasmid pET-21b yang telah ditransformasi ke dalam
Escherichia coli BL21 (DE3) pLysS. Substansi inhibitor diisolasi dari
supernatan S. achromogenes yang telah dikultur selama 3 hari. Supernatan
medium kultur menghasilkan persentase inhibisi sebesar 26,8%. Protein
inhibitor telah berhasil diisolasi dengan pengendapan amonium sulfat 0--75
%, dialisis, dan kromatografi filtrasi gel menggunakan Sephadex G-50 fine.
Uji aktivitas inhibisi dilakukan dengan uji kolorimetrik ATPase dan dianalisis
dengan SDS-PAGE 12%. Substansi hasil pengendapan amonium sulfat
sebelum dialisis menunjukkan persentase inhibisi sebesar 82,36% dan
setelah dialisis sebesar 87,77%. Hasil kromatografi filtrasi gel menunjukkan
aktivitas inhibisi tinggi mulai dari fraksi 4--11 dengan aktivitas inhibisi berturutturut
78,89%; 78,59%; 78,08%; 74,59%; 69,09%; 65,58%; 65,85%; 55.13%.
Analisis SDS-PAGE hasil isolasi dan pemurnian protein inhibitor menunjukkan substansi protein inhibitor RNA helikase virus JE memiliki berat molekul kurang lebih 37 kDa."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>