Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Salma Qonita
"Penelitian ini mengeksplorasi penggunaan ughtea, slang bahasa Arab ukhti, sebagai istilah kekerabatan dan
korelasinya terhadap identitas dalam microblogging pada Twitter Indonesia. Secara semantis, ukhti bermakna
saudara perempuan persona tunggal dalam konteks biologis dan ideologis. Dalam dua tahun terakhir (2018—
2020), terdapat pergeseran semantik istilah ukhti sebagai bentuk sindiran pengguna Twitter Indonesia terhadap
eksklusivitas dan ketidaksesuaian penggunaan istilah ukhti, khusunya di kalangan Muslim konservatif di
Indonesia, dengan memodifikasi kata tersebut menjadi ughtea yang maknanya cenderung degeneratif. Alhasil,
makna istilah ukhti mengalami peyorasi. Berdasarkan klasifikasi Internet People atau Masyarakat Internet oleh
McCulloch, para pengguna ini dikategorikan sebagai Post Internet People atau Masyarakat Post Internet.
Permasalahan penelitian ini berfokus pada pergeseran semantis kata ukhti menjadi ughtea sebagai ekspresi satir
dalam aspek analisis penutur, istilah, dan penggunaan istilah dalam konteks peyorasi. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis penggunaan kedua istilah dengan menggunakan pendekatan linguistik korpus dan model
Appraisal oleh Martin dan White. Sumber data diperoleh dari berbagai mikropos para pengguna Twitter Indonesia dalam periode waktu Oktober 2019.

This research investigates the pragmatic of ughtea, a slang from ukhti, as a term of address slang and identity in
Twitter’s prominent behaviour on virtual sphere: microblogging. Semantically, ukhti refers to “sister” of
possessive pronoun of the first person i.e. the speaker, both in biological and ideological contexts. During these
past two years (2018—2019), the usage of the term ukhti has undergone the extension of its meaning through its
use among Indonesian Twitter users by changing its form into ughtea as a slang with degenerative meaning, in
order to insinuate the exclusivity of the use of the term ukhti among Indonesian conservative Muslims and the
misbehaviour of ukhti. As a result, the meaning of the term ukhti experiences pejoration. These certain Indonesian
Twitter users, according to McCulloch’s classification of Internet People, are classified as Post Internet People.
This research problem focuses on the analysis of the speakers, terms, and how both terms used in the context of
pejoration. This study aims to analyse both terms in terms of shifting meaning in terms of speakers, speech, and
usage by implementing corpus linguistic approach and Martin and White’s appraisal system. Data sources were obtained from Twitter users' tweets during a certain period (October 2019).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ermanto
Depok: Rajawali Press, 2022
410 ERM l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Neneng Nurjanah
"Tesis ini menyelidiki representasi isu perempuan dalam Korpus Nh. Dini (KND) yang terdiri atas enam novel Nh. Dini, yaitu Hati yang Damai (HYD), Pada Sebuah Kapal (PSK), Namaku Hiroko (NH), La Barka (LB), Keberangkatan (KE), dan Jalan Bandungan (JB) dengan menggunakan analisis kata kunci. Fisher-Starcke (2010:) menyatakan bahwa analisis kata kunci merupakan salah satu cara teknik dalam kajian stilistika korpus. Archer (2009) dan Lauder (2009) menyatakan bahwa penyelidikan terhadap kata kunci mampu mengungkap representasi isu dalam sebuah korpus. Adapun temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah (1) terdapat empat isu yang direpresentasikan dalam KND, yaitu isu pernikahan, isu ketimpangan gender, isu subjektivitas, dan isu kekerasan seksual. (2) Enam novel tersebut memiliki intensitas yang berbeda dalam mengeksplorasi keempat isu tersebut.

This thesis investigates women's issue representation in Nh. Dini's Corpus (KND) which comprises six novels; Hati yang Damai (HYD), Pada Sebuah Kapal (PSK), Namaku Hiroko (NH), La Barka (LB), Keberangkatan (KE), dan Jalan Bandungan (JB) by using keyword analysis. Fischer-Starcke (2010) explains that keyword analysis is one technique used in corpus stylistic study. Archer (2009) and Lauder (2009) state that investigation of keyword can reveal issue representation within a corpus. The findings of this study indicate that (1) there are four issues represented in KND, namely marriage, gender inequality, subjectivity, and sexual violence issues; (2) each novel represents the four issues in different intensity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45385
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Iqbal Hazairin
"Bahasa daerah adalah bahasa yang digunakan sebagai penghubung pada masyarakat suatu daerah atau suatu kelompok masyarakat tertentu di samping bahasa utama, yaitu bahasa Indonesia. Keragaman bahasa daerah di Indonesia merupakan kekayaan budaya yang harus dipertahankan sepanjang zaman. Sayangnya, penggunaan bahasa daerah yang berkurang serta minimnya perhatian masyarakat pada digitalisasi bahasa daerah membuat bahasa daerah semakin terpinggirkan. Tak terkecuali pada bidang NLP, belum ada perkembangan signifikan dalam puluhan tahun terakhir yang melibatkan bahasa daerah sebagai subjek penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba memberikan salah satu cara untuk meningkatkan kembali pelibatan bahasa daerah dalam penelitian khususnya NLP. Penelitian ini mencoba membangun korpus teks untuk sebanyak mungkin bahasa daerah di Indonesia menggunakan metode web crawling. Sistem melakukan crawling untuk mengumpulkan web berbahasa daerah sebanyak-banyaknya dan kontennya diambil dengan melakukan web scraping. Teks hasil scraping selanjutnya dinormalisasikan dan dilakukan language identification pada tiap kalimatnya. Kalimat dengan bahasa mayor seperti Indonesia dan Inggris dibuang, dan kalimat yang berbahasa daerah dipertahankan. Hasilnya adalah korpus teks untuk ratusan bahasa daerah di Indonesia. Harapannya hasil penelitian ini dapat menjadi batu loncatan penelitian bahasa daerah NLP di Indonesia selanjutnya.

Regional languages are languages used as a means of communication within a specific region or community, in addition to the main language, which is Indonesian. The diversity of regional languages in Indonesia is a cultural wealth that should be preserved throughout time. Unfortunately, the diminishing use of regional languages and the lack of attention given by society to the digitization of these languages have led to their marginalization. This holds true even in the field of Natural Language Processing (NLP), where there has been little significant development involving regional languages as research subjects in recent decades. Therefore, this study aims to provide a method to re-engage regional languages, particularly in NLP research. The research attempts to build a text corpus for as many regional languages in Indonesia as possible using web crawling methods. The system will crawl the web to collect regional language websites and extract their content through web scraping. The scraped texts will then undergo a normalization process and language identification process for each sentence. Sentences in major languages such as Indonesian and English will be discarded, while sentences in regional languages will be retained. The outcome of this research will be a text corpus for hundreds of regional languages in Indonesia. The hope is that the results of this study can serve as a stepping stone for the next NLP research on regional languages in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Pratiwi
"Di dalam teks berita banyak ditemukan verba dalam makna ‘memberikan informasi’. Verba ini berada dalam medan makna yang sama dan seringkali menimbulkan pengertian yang serupa. Pada penggunaannya di dalam kalimat, variasi verba ini tidak hanya berfungsi untuk memperkaya kosakata dan keindahan diksi saja, namun juga dapat memperlihatkan fungsinya tersendiri di dalam kalimat. Hal ini sejalan dengan pernyataan Chaer (2012) yang mengatakan bahwa pada ujaran atau kata yang bersinonim maknanya tidak akan sama persis. Artinya, masing-masing kata mempunyai peran dan fungsinya sendiri dalam memberikan makna di dalam kalimat. Penelitian ini dilakukan untuk melihat lebih jauh relasi makna diantara verba yang berada dalam satu medan makna yang sama khususnya verba menyatakan dan mengatakan. Relasi makna yang diamati adalah persamaan dan perbedaan diantara verba-verba tersebut dengan melihat kolokat yang menyertainya. Kolokat yang mendampingi verba dapat memberikan gambaran tentang pola penggunaan suatu verba di dalam kalimat. Penelitian ini melibatkan penggunaan aplikasi berbasis korpus dengan tema ‘Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo’ dan Korpus Leipzig Corpora Collecion News 2020. Hasil akhir menunjukkan dari tiga puluh berita yang terbit, ditemukan empat belas verba dengan pola kolokat yang berbeda-beda. Verba mengatakan dan menyatakan juga dapat dibedakan berdasarkan kolokat dengan kelas kata verba, nomina dan frasa pronomina.

There are many variations of verb in the meaning of 'providing information’ in the news text. The verbs in the same meaning field often creates similar meanings from one to another. In sentences, these variation of verbs not only functioned to enrich the vocabulary and the beauty of dictions but also can show its function in sentences. It’s relevant with the utterances that the words of synonymous are never have the same meaning. It means, each word has its role and function in giving meaning to a sentence. This research was conducted to look further at the relationship of meaning between verbs which are in the same meaning field especially the verbs of mengatakan and menyatakan. The meaning relations which observed are the similarities and differences between these verbs by looking at the collocate that comes after those verbs. This research using a corpus-based application with the theme 'Reconstruction of the Murder of Brigadier J by Ferdy Sambo' and LCC. The final results show that out of thirty published reports, fourteen variations of the verb have different collocate patterns. The verbs of mengatakan and menyatakan can also be differentiated based on the collocation class of verbs, nouns and pronoun phrases."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asim Gunarwan
"Kajian linguistik di Indonesia banyak didominasi oleh kajian-kajian yang dibuat dengan pendekatan formalisme, yang menelaah bahasa dari sudut pandang bentuk (dan bahan) semata-mata. Penelitian sosiopragmatik-kuantitatif ini dibuat dengan pendekatan fungsionalisme, yang mengkaji bahasa berdasarkan fungsi ujaran. Masalah yang dikaji adalah bagaimana persepsi kesantunan para dwibahasawan Indonesia-Jawa di Jakarta. Tujuannya adalah mencari bukti apakah dwibahasawan itu monokultural ataukah bikultural. Hipotesisnya adalah bahwa para dwibahasawan Indonesia-Jawa itu bikultural. Pembuktian hipotesis dibuat dengan membandingkan hierarki kesantunan bentuk-bentuk ujaran direktif (yang fungsinya menyuruh) di dalam bahasa Indonesia dengan hierarki padanannya di dalam bahasa Jawa.
Data dijaring dari 106 orang responden di Jakarta dan dari 39 orang responden di Malang yang dijadikan kelompok pembanding. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang dimaksudkan untuk "menyadap" persepsi kesantunan responden atas sembilan pasang bentuk ujaran direktif Indonesia dan Jawa dengan menggunakan skala penilaian 1 s.d. 9, mirip skala Likert. Hasil kuantifikasi data dipakai untuk menyusun hierarki, satu untuk bahasa Indonesia dan satu lagi untuk bahasa Jawa. Salah satu temuan penelitian ini adalah bahwa para dwibahasawan Indonesia - Jawa di Jakarta itu adalah dwibahasawan yang monokultural, dan di dalam hal ini mereka monokultural di dalam kebudayaan Jawa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Christiana Sidupa
"Disertasi ini membahas medan makna verba bahasa Inggris bidang ekonomi dari sudut pandang semantik leksikal berbasis korpus. Medan makna dalam penelitian ini didasarkan pada relasi sintagmatis atau yang disebut dengan kolokasi dan bertujuan agar dapat mengungkapkan rumpang konseptual medan makna kosakata bidang ekonomi increase, improve, raise, develop, expand, extend, dan enhance bagi penutur Inggris dan penutur bahasa Inggris yang berbahasa ibu bahasa Indonesia. Metode penelitian dalam disertasi ini menggunakan kombinasi ancangan kualitatif dan kuantitatif dengan metode deskriptif dan komparatif serta pendekatan linguistik korpus. Sumber data penelitian berasal dari teks digital bidang ekonomi para mahasiswa Inggris (British Academic Written English/ BAWE) dan teks digital mandiri yang berisi artikel-artikel dari jurnal nasional terakreditasi Sinta 2 (Indonesian Economic Written English/ IEWE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan medan makna yang dibangun oleh makna kolokat verba increase, improve, raise, develop, expand, extend, dan enhance bahasa Inggris yang digunakan oleh penutur bahasa Inggris dan penutur bahasa Indonesia merepresentasikan rumpang-rumpang konseptual yang dimiliki penutur-penutur tersebut.

This dissertation discusses the semantic field of economic English verbs from a study of corpus-based lexical semantics. The semantic field in this research is based on a syntagmatic relation or what is called collocation and aims to reveal the conceptual gaps of the semantic fields of economic field vocabularies increase, improve, raise, develop, expand, extend, and enhance for English speakers and English language speakers whose mother tongue is Indonesian language. The research method in this dissertation uses a combination of qualitative and quantitative approaches with descriptive and comparative methods as well as corpus linguistic approach. The research data sources come from the economic digital texts of British students (British Academic Writing English/ BAWE) and independent digital texts containing articles from the Sinta 2 accredited national journals (Indonesian Economic Writing English/ IEWE). The result of the research showed that the semantic fields differences constructed by the meanings of collocations of English verbs increase, improve, raise, develop, expand, extend, enhance used by English speakers and Indonesian language speakers represent the conceptual gaps possessed by those speakers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harimurti Kridalaksana, 1939-
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1979
410.3 HAR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Deyva Budhyarty Nur
"Kejahatan dalam berbahasa, yang dilontarkan oleh individu maupun organisasi dengan maksud dan tujuan negatif, dapat ditemukan di kehidupan sehari-hari termasuk di media sosial. Twitter merupakan salah satu platform media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk berpendapat dan berdiskusi apabila ada isu yang sedang diperbincangkan dalam tagar-tagar yang digunakan untuk memudahkan mereka tetap berada dalam satu topik yang sama. Penelitian ini membahas kejahatan bahasa dalam platform media sosial Twitter ketika terdapat isu kebijakan nitrogen di Belanda yang menyebabkan protes dari berbagai kalangan masyarakat Belanda, khususnya para petani. Rumusan permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kejahatan bahasa mengenai isu tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan data berupa cuitan dengan tagar #boerenprotesten dan #stikstofdebat pada periode 27 Agustus hingga 7 September 2022. Data tersebut dikumpulkan menggunakan metode data crawling, yang kemudian disortir dan dianalisis berdasarkan indikasi ada atau tidaknya kejahatan bahasa yang terkandung di dalamnya. Dari penelitian ini tergambar bagaimana respon masyarakat Belanda terhadap isu nitrogen tersebut dan kejahatan bahasa apa saja yang terkandung di dalamnya, mulai dari ujaran kebencian, berita bohong, defamasi, hasutan, hingga ancaman. Terlihat pula sasaran masyarakat Belanda dalam pada cuitan-cuitan dalam kedua tagar tersebut mayoritas adalah tokoh politik seperti Mark Rutte.

Language crimes can be found in everyday life, including on social media, which are raised by individuals and organizations with negative intentions and goals. Twitter is a social media platform that is widely used by the public to express opinions and discuss, including when there are issues being discussed. Hashtags are used to make it easier for them to stay on the same topic. This research discusses language crimes in the Twitter social media platform when there is an issue of nitrogen policy in the Netherlands which causes protests from various groups of Dutch society, especially farmers. The formulation of the problem of this research is how is language crime in two hashtags regarding this issue, namely #boerenprotesten and #stikstofdebat. This study uses a descriptive qualitative research method, beginning with research on trending topics on Twitter, and data collection is carried out using the data crawling method to be sorted and analyzed. From this research it is illustrated how the response of the Dutch people to the nitrogen issue and what language crimes are contained in it, ranging from hate speech, fake news, defamation, incitement, to threats. It can also be seen that the majority of the targets of the Dutch public in the tweets in the two hashtags are political figures such as Mark Rutte.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Lumpur: Dewan bahasa dan Pustaka, 1991
R 410.3 Mal i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>