Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukman Priyagung Purbantoro
"Partikel 之 zhī merupakan salah satu kaidah dalam bahasa Cina klasik yang masih terus digunakan dalam Bahasa Mandarin, kaidah yang dimaksud adalah fungsinya sebagai partikel penghubung induk dan pewatas dalam frase nominal. Dalam bahasa Cina klasik, partikel 之 zhī ternyata memiliki fungsi yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fungsi gramatikal serta posisi partikel 之 zhī yang muncul dalam tiga teks berbahasa Cina klasik pilihan dari buku ajar “A First Course in Literary Chinese Volume I” (1974). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis yang ditunjang oleh studi kepustakaan. Data dianalisis dengan menggunakan teori beberapa pakar mengenai fungsi gramatikal partikel 之 zhī dan dipaparkan secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini diperoleh tiga fungsi gramatikal partikel 之 zhī, yaitu sebagai pronomina, partikel penghubung Subyek-Predikat, dan partikel penghubung induk dan pewatas. Berdasarkan posisinya, fungsi sebagai pronomina muncul ketika partikel 之zhī didahului oleh verba. Posisi partikel 之zhī sebagai partikel penghubung induk dan pewatas mendahului nomina atau frase nominal yang berperan sebagai induk dan didahului pronomina, frase nominal, atau frase verbal yang berperan sebagai pewatas. Posisi partikel 之zhī sebagai partikel penghubung Subyek-Predikat didahului oleh nomina atau pronomina yang memiliki fungsi sintaksis sebagai subyek dan diikuti oleh verba atau frase verbal yang memiliki fungsi sintaksis sebagai predikat.

The particle 之 zhī is one of the parts of speech in classical Chinese used in Mandarin, which functions as a connecting head and modifier in nominal phrase. In classical Chinese, the particle 之 zhī happens to serve a broader function. This study aims to identify the grammatical function and position of the particle 之 zhī in three selected classical Chinese texts from the textbook “A First Course in Literary Chinese Volume I” (1974). This study uses a qualitative approach with an analytical descriptive method supported by literature study. The data are analyzed by using theories related to the grammatical function of the particle 之 zhī and later described descriptively. The results of this study obtain three grammatical functions of the particle 之 zhī, namely as pronoun, the particle connecting Subject-Predicate, and particle connecting head-modifier. Based on its position, its function as a pronoun occurs when the particle 之 zhī is preceded by a verb. The position of the particle 之 zhī as head-modifier-connecting particle precedes noun or nominal phrase that acts as the head and is preceded by a pronoun, nominal phrase, or verbal phrase that acts as a modifier. The position of the particle 之 zhī as the Subject-Predicate-connecting particle is preceded by a noun or pronoun which has a syntactic function as subject and is followed by a verb or verbal phrase which has a syntactic function as predicate."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kristanti
"Skripsi ini membahas mengenai analisis kecenderungan pola gramatikal puisi-puisi Korea dalam buku teks pelajaran bahasa Korea untuk orang asing. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif. Analisis konstituen yang diterapkan pada puisi-puisi tersebut memperlihatkan hasil sebagai berikut, pertama predikat sebagai unsur utama kalimat. Kedua, kesatuan kalimat terpisah disesuaikan dengan keindahan bentuk. Ketiga, bentuk akhiran yang beragam. Keempat, penghilangan unsur pembentuk kalimat atau frasa. Kelima, unsur pembentuk gramatikal yang hampir sama dari beberapa larik dalam beberapa puisi. Selain itu, sebagian besar puisi-puisi ini masih mempertahankan struktur dan pola sintaksis standar, sehingga bisa digunakan dalam pemelajaran tata bahasa.

This thesis analyzes the grammatical pattern tendency found in the poems used in Korean Language textbooks for foreign learners. This thesis utilizes qualitatitive method and descriptive design. Constituent analysis applied in the analysis of the poems shows that: predicate is the sentence’s main element, the unity of the sentences is made in line with the poems’ aesthetic forms, there are various forms of ending, there are omissions of elements that form a sentence or phrase, and there are grammatical elements that are similar in several lines of the poems. Moreover, most of the poems keep the standard structure and pattern of syntax in order to facilitate the learning of Korean grammar.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Adi Candra
"Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan tentang partikel an berdasarkan hubungan antarklausa dan makna gramatikal dalam bahasa Jawa Kuno yang belum dilakukan oleh Uhlenbeck 1986, Zoetmulder dan Poedjawijatna 1993. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana fungsi partikel an dan tipologi kalimat berbahasa Jawa Kuno pada teks Adiparwa. Meskipun sumber data yang digunakan bukanlah sumber data baru, tetapi cakupan analisis partikel an akan diperluas dengan teori T. Givon 2001 tentang koherensi intraklausa inter-clausal coherence dan pelengkap nomina berupa klausa noun complement. Adapun temuan dari penelitian ini diharapkan dapat menyempurnakan penjelasan dari Uhlenbeck dan Zoetmulder tentang fungsi partikel an dalam kalimat majemuk bahasa Jawa Kuno.

This research is a study of the relationships and interlauses and grammatical meanings in Old Javanese which Uhlenbeck 1986, Zoetmulder and Poedjawijatna 1993 have not done. This research was conducted to determine the function and frequency of Old Javanese in the decoded text. Although the data used is new data, the solution will be widened by T. Givon 2001 theory of intraclausal coherence inter clause coherence and noun complementary clauses complementary nouns. The findings of this study are expected to explain from Uhlenbeck and Zoetmulder about the function of particles in Greek compound sentences. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Ayu Paramita Utomo Putri
"Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat dan situasi tertentu. Pesan film pada komunikasi massa dapat berupa pandangan mengenai budaya, legenda ataupun mitologi yang telah berkembang dan dipercaya di suatu kelompok masyarakat tertentu. Film The Monkey King : The Legend Begin (2016) adalah salah satu visualisasi dari salah satu legenda yang paling terkenal di masyarakat Cina. Melalui pendekatan hermeneutik, penulis bermaksud memberikan muatan interpretasi pada tokoh Sun Wukong yang merupakan tokoh sentral di film dan kaitannya dengan pemaknaan tokoh diantara kepercayaan masyarakat Cina.

Film is an audio visual mass communication that use to deliver messages to a group of people who gather in particular place and situation. The message of film in mass communication are the views about cultures, legends, or myths which developed and believed in one of particular society. The Monkey King: The Legend Begin (2016) s film is one of the visualization from the most famous legend among Chinese societies. Through a hermeneutic approach, writer aims to give interpretation to the Sun Wukong character who being a central character in the film and its relevancy with the meaning of the character among the Chinese people believes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Adi Putra
"Partikel akhir wa yang sejak dulu dianggap sebagai partikel akhir yang hanya digunakan oleh wanita, ternyata juga banyak digunakan oleh pria di dalam ragam lisannya. Akan tetapi tentunya partikel akhir wa yang digunakan oleh wanita berbeda dengan yang digunakan oleh pria baik dari segi intonasi maupun fungsi dari partikel akhir itu ketika berada di dalam sebuah ujaran. Jadi pada intinya partikel akhir wa pada pria memiliki fungsi fatis dimana sering muncul di dalam ragam informal. Melalui analisis partikel akhir wa yang muncul di dalam ragam lisan yang dituliskan yaitu di dalam twitter, maka dapat diketahui bagaimana realisasi dan juga fungsi dari partikel akhir wa pada pria.

Final particle wa which has been regarded as the final particle that only used by women, has also been widely used by men in their speech. However, the final particle wa used by women is different with the one used by men in terms of their intonation and function. Essentially, the final particle wa used by men has a phatic function which usually appears in informal speeches. Through analysis of the final particle wa which appears in the informal speech written on twitter, we can conclude the realization of final particle wa in men's speech and its functions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42904
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
2 vol (iv
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bangkit Ria Irawan
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang fungsi partikel ni dalam Bahasa Jawa Kuno. Langkah awal penulisan skripsi ini adalah penulis membaca keseluruhan teks Ādiparwa kemudian mencari, mengumpulkan dan mengelompokan data sesuai kata yang mendahului partikel ni. Temuan data dalam teks Ādiparwa diuraikan secara sintaksis serta didukung oleh referensi yang membahas tentang partikel ni. Hasil dari analisis menjelaskan tentang fungsi partikel ni yang didahului oleh nomina, verba dan partikel de. Hasil ini menunjukan fungsi partikel ni yang sebagai pemarkah, preposisi, dan preposisi majemuk. serta menjelaskan ciri khusus partikel ni dalam Bahasa Jawa Kuno.

ABSTRACT
This thesis discusses the function of particles ni in the Old Javanese language. The first step of this thesis is the author read the entire text Ādiparwa then searched collected and classified data according to the word that precedes the particle ni. The results of the data in the text Ādiparwa describe using syntac theory and supported by references that discuss particle ni. The results of the analysis describes the function of the particle ni, which is preceded by the noun, verb and particle de. These results show that as a function of particle ni markers, prepositions, and compound prepositions. and explain the special characteristics of particles ni in the Old Javanese language.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mifta Huzaena
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai perkembangan fungsi kata yang dari bahasa Melayu Klasik hingga Bahasa Indonesia abad ke-16 hingga abad ke-21. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 1 Hikayat Amir Hamzah, 2 Hikayat Abdullah, 3 Layar Terkembang, dan 4 Laskar Pelangi. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kata yang, dari masa ke masa memiliki tiga fungsi: konjungsi perluasan, artikel pembentuk nomina, dan konjungsi pengantar objek. Namun, dalam bahasa Melayu modern atau bahasa Indonesia sudah tidak lagi ditemukan penggunaan fungsi kata yang sebagai konjungsi pengantar objek. Dalam pembentukan fungsi tersebut juga ditemukan konstruksi pembentukan kata yang, yang kemunculannya tidak mengalami perubahan dan mengalami perubahan. Dengan demikian, melalui analisis berdasarkan fungsi kata yang diketahui bahwa bahasa Indonesia mengalami perubahan dari akarnya, yaitu bahasa Melayu.

ABSTRACT
This research discusses the development of functions of the word yang from Classical Malay to Indonesian language from the 16th century to the 21st century . Using a descriptive method, the research looks into data sources obtained from 1 Hikayat Amir Hamzah, 2 Hikayat Abdullah, 3 Layar Terkembang, and 4 Laskar Pelangi. Based on the analysis of this research, it is perceived that yang, from time to time had three functions the expansion conjunctions konjungsi perluasan, an article forming noun artikel pembentuk nomina, and a conjunction introductory object konjungsi pengantar objek. In the formation of those functions, there are several constructions of yang which under went changes throughout time while some others remain the same. In fact, in the modern Malay or Indonesian language, the function of yang as a conjunction introductory object was no longer found. Thus, through the analysis of the function of yang in this study, it is apparent that the functions of the word yang in Indonesian has under gone some alterations compared to classical Malay as its root."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Felicia Salim
"Perkembangan teknologi membawa banyak inovasi pada berbagai bidang, salah satunya dalam bidang penerjemahan sastra dan bahasa. Dengan munculnya mesin-mesin penerjemah berbasis Neural Machine Translate (NMT) membantu dan mempercepat penerjemahan kumpulan karya dan teks dalam berbagai bahasa, tetapi tidak diketahui apakah terjemahan mesin tersebut sudah tepat dan lebih unggul dibandingkan dengan terjemahan manusia. Penelitian ini mengkaji secara semantis dan sintaktis hasil terjemahan mesin berbasis NMT yaitu Baidu Translate, Youdao Translate dan Google Translate dibandingkan dengan terjemahan penerjemah pada buku Dizigui. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan melakukan penelusuran terhadap suku kata, frasa, klausa dan kalimat kemudian dikomparasikan hasil terjemahan tersebut dengan hasil terjemahan penerjemah dalam buku Dizigui. Hasil penelitian menemukan bahwa terjemahan manusia memiliki keunggulan dibandingkan dengan terjemahan mesin penerjemah. Hal membedakan terjemahan  mesin dan manusia terdapat pada cara mesin memaknai karakter, interpretasi mesin terhadap komposisi sintaktis dan pengetahuan konsep budaya pada setiap karakter kutipan teks.

Technology developments have brought many innovations in various fields, one of which is in the field of literary and language translation. With the advance of machine translation based on Neural Machine Translate (NMT) it helps and accelerates the translation of collections of works and texts in various languages, but it’s unknown whether machine translation is correct and superior to human translation. This study examines semantically and syntactically the results of NMT-based machine translations Baidu Translate, Youdao Translate and Google Translate compared to translator’s translations in Dizigui book. The method used is a qualitative research method by searching syllables, phrases, clauses and sentences then compared the results of the translation with the results of the translator's translation in Dizigui's book. The results of the study found that human translation has an advantage over machine translation. What distinguishes machine and human translation lies in the way the machine interprets the characters, the machine's interpretation of the syntactic composition and knowledge of the cultural concept in each character of the text quote."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>