Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novy Sartika Putri Sari Dewi
"Berkembangnya internet turut mempermudah penggunanya untuk mencari pasangannya. Namun, tanpa disadari hal ini membawa resiko tersendiri, salah satu resikonya adalah catfish yang merupakan salah satu bentuk dari false identity. Berangkat dari hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penetrasi sosial yang terjadi pada hubungan dengan false identity. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivist dan metode studi kasus. Melalui wawancara dan observasi ditemukan bahwa pada online dating terjadi tahap pre-orientasi sebagai tahapan awal persiapan proses penetrasi sosial, dimana dalam hal ini sangat dipengaruhi oleh motivasi pengguna pada saat melakukan online dating. Motivasi disini melandasi setiap tindakan pengguna dalam tiap proses penetrasi sosial. Hubungan dengan penggunaan false identity di dalamnya akan mengalami deterioration yang berujung pada interpersonal separation karena kegagalan face-to-face meeting. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan bahwa penting untuk memiliki kemampuan literasi digital supaya dapat terhindar dari tindakan penipuan di online media.

The development of internet has made it easier for users to find a partner. However, without realizing it, this carries its own risks, one of the risks is that catfish is a form of false identity. It aims to determine the process of social penetration that occurs in the relationship with false identity. This study uses post-positivist paradigm and case study method. Through interviews and observations, it was found that in online dating, there is pre-orientation stage as the initial stage of preparation for social penetration process, which strongly influenced by user motivation when doing online dating. Motivation here, underlies in every user action in each social penetration process. The relationship which uses false identity will experience deterioration which leads to interpersonal separation due to the failure of face-to-face meetings. In addition, it was found that it is important to have digital literacy to avoid fraud in online media."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Wilda Irawan
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas presentasi diri dalam online dating kencan daring di Setipe.com. Presentasi diri adalah salah satu elemen penting dalam kencan daring. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana presentasi diri dalam kencan daring. Untuk melihat hal tersebut, peneliti menggunakan teori dramaturgi Goffman. Selama ini presentasi diri Goffman lebih dekat dengan konteks luring, penelitian ini berusaha mendudukkannya dalam konteks daring. Penelitian ini menggunakan metode netnografi untuk mengetahui cara informan menampilkan dirinya dalam percakapan dengan calon pasangan di kencan daring. Penelitian ini akan meneliti dua pengguna kencan daring N=2 dari Setipe.com. Data yang digali adalah profil diri dan interaksi informan dengan calon-calon pasangannya melalui fitur chat di Setipe.com. Hasil penelitian ini menemukan bahwa informan melakukan presentasi diri dalam kencan daring melalui penulisan profil diri dan pesan percakapan dengan match. Sistem kencan daring juga membuat presentasi diri terjadi secara bertahap dan memudahkan informan dalam melakukan presentasi diri. Informan melakukan presentasi diri sejak mendaftar di kencan daring sampai bertukar kontak. Cara-cara yang informan tempuh untuk mempresentasikan dirinya, antara lain: menyeleksi informasi dalam mengisi profil diri, menggunakan informasi dari match untuk mendefinisikan situasi, menonjolkan topik penting untuk mengelola impression management, dan meminta kontak pribadi match agar bisa berpindah ke medium komunikasi yang lebih privat.

ABSTRACT
This research discusses the self presentation in online dating in Setipe.com. This research aims to find out how an individual present him herself in online dating. As one of the important element on online dating, the researcher uses Goffman rsquo s dramaturgy theory to observe the self presentation. Although Goffman rsquo s theory places dramaturgy in offline context, this research is trying to put dramaturgy in online context. The method used in this research is netnography. This research will observe two online dating user N 2 from setipe.com. The data are the informant rsquo s profile and interaction with the match through the chat in setipe.com. The result shows that the informant was presenting himself in online dating. The informant presented himself by shaping his profile and conversing with his match. The online dating system also makes it easy for the informant to present himself gradually. The informant was also presenting himself by exchanging contact with his match. The informant was doing the presentation of self by selecting the profile information, using the match rsquo s information to define the situation, emphasizing a certain topic as an impression management, and asking for the match rsquo s number so that they can switch into a more private communcation medium."
2017
T48783
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Saleh Waluyo
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan digital yang pesat di Indonesia beberapa tahun belakangan yang mengubah cara orang mencari jodoh sehingga banyak bermunculan aplikasi dan biro jodoh online. Banyak pengguna online dating yang tidak mendapatkan pasangan sehingga membuat perkembangan pengguna aplikasi online dating atau biro jodoh online menjadi stagnan. Adapun aplikasi kencan online yang dipilih dalam penelitian ini adalah Tinder karena salah satu aplikasi kencan online yang paling banyak digunakan.
Tesis ini membahas bagaimana perilaku pengambilan keputusan pengguna Tinder untuk melanjutkan hubungan lebih jauh dengan calon pasangan yang ditemuinya dalam Tinder berdasarkan Teori Pertukaran Sosial dan hal-hal apa saja yang turut mempengaruhi proses pengambilan keputusan tersebut.
Penelitian ini menggunakan Teori Pertukaran Sosial dengan konsep keuntungan dan pengorbanan yang kemudian diturunkan lagi berdasarkan fitur-fitur yang ada dalam online dating Tinder. Penelitian ini menggunakan paradigma pascapositivisme. Peneliti akan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan tujuan untuk menggambarkan peranan pertukaran sosial dalam online dating secara detail dan memperinci informasi yang ada.
Temuan yang didapat dari penelitian ini adalah pengguna online dating mencari keuntungan dari calon pasangannya dalam berbagai tahap, yaitu tahap pertama, tahap pengecekan latar belakang, dan tahap utama.Untuk komponen pengorbanan terdapat pengorbanan yang bernilai sama diantara pria dan wanita dan juga ada yang bernilai berbeda

This research is motivated by the rapid digital developments in Indonesia in these recent years that changed the way of people search for a mate that emerges so many applications and online matchmaking. But many online dating users who do not get a pair that makes development of applications users in online dating become stagnant. As for online dating application is selected in this study is Tinder as one of online dating applications that most widely used.
This thesis describes how the decisionmaking behavior of the users in Tinder to continue its relationship further with potential mates who met in Tinder by Social Exchange Theory, and whatever things that influence the decision-making process.
This study uses the concept of Social Exchange Theory, cost and benefit, then specify it based on the features that exist in Tinder. This study uses post positivism paradigm. Researchers will use descriptive qualitative method with the aim to describe the role of social exchange in online dating.
The findings from this research is online dating users seeks benefit from potential partners in various stages, the first stage, the stage background checks, and the main phase. For sacrifice component, there are two types, the first is the cost that worth the same between men and women, and also the cost that are worth different in value between men and women.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Khadiza
"Fenomena kencan online merupakan fenomena yang populer di kalangan masyarakat saat ini. Dengan kemajuan teknologi seperti internet,aktivitas kencan berubah dari bertemu secara langsung hingga menjadi secara virtual. Tidak hanya di negara barat, kencan online mulai berkembang di dalam masyarakat muslim yang memiliki tradisi perjodohan. Salah satu pengguna dari kencan online ini adalah wanita muslim. Berbagai aplikasi kencan oline mulai berkembang dari yang bersifat umum hingga spesifik berbasis agama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna dari pengalaman wanita muslim di JABODETABEK dalam menggunakan aplikasi kencan online. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan. Hasil dari penelitian ini adalah informan memaknai kencan online sebagai medium untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. Selain itu self-disclosure pada perkembangan hubungan melalui aplikasi kencan online berbeda dengan tahapan kencan secara tradisional.

The online dating phenomenon is a popular phenomenon among people today. With advances in technology such as the internet, dating activities have changed from direct to virtual. Not only in western countries, online dating is starting to develop in Muslim societies which have a tradition of matchmaking. One of the users of this online dating is a Muslim woman. Various online dating applications start to develop from general to specific religion-based ones. This research was conducted to see the meaning of the experiences of Muslim women in JABODETABEK in using online dating applications. This study uses a qualitative approach with in-depth interviews with informants. The result of this research is that the informants interpret online dating as a medium to fulfill their social needs. Moreover, self-disclosure on the development of online dating relationships is different from the stages of traditional dating."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mella Yoanita
"ABSTRAK
Fenomena yang saat ini marak terjadi adalah perkembangan teknologi dan kaitannya dengan gaya hidup masyarakat dalam segala aspek, salah satunya adalah dalam perilaku konsumsi. Munculnya teknologi menjadikan terjadinya perubahan sistem jual beli yang awalnya konvensional secara tradisional menjadi nonkonvensional melalui sistem online daring . Masyarakat merasa nyaman dengan adanya sistem jual beli secara daring dibandingkan dengan luring offline karena memperoleh berbagai kemudahan. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa ketertarikan seseorang untuk berbelanja daring disebabkan adanya faktor demografi, teknologi serta ekonomi; dan keberlanjutan berbelanja daring ini disebabkan adanya kepercayaan yang dibangun melalui jaringan sosial yang sudah ada. Penulisan ini memiliki argumen bahwa selain jaringan sosial yang ada dapat memperkuat perkembangan toko daring, toko daring juga menciptakan adanya jaringan sosial baru melalui perilaku konsumsi yang dilakukan oleh para pelanggannya. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam kepada sembilan 9 informan dan melakukan observasi sebagai data pendukung.

ABSTRACT
The phenomenon that is currently happening is vibrant technological development and connection with the lifestyle of society in all aspects, one of which is in the behavior of consumption. The emergence of technology makes the occurrence of system change and selling originally conventional traditional becomes non convensional online . The community is comfortable with the existence of a system of buying and selling online compared to offline since acquiring a variety of ease. Previous studies mention that the interest of someone to shop online due to demographic factors, technology and economy and sustainability of this online shopping due to the trust that was built through the social networks that already exist. The writing has an argument that in addition to existing social networks can strengthen the development of the online store, the online store is also creating new social networking presence through the behavior of consumption conducted by its customers. This article uses a qualitative approach with in depth interviews to nine informants and conduct observations as supporting data."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Cahyani Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komponen cinta dan kualitas hubungan romantis pada pasangan berpacaran dewasa muda yang menggunakan layanan online dating. Partisipan dalam penelitian ini adalah 97 dewasa muda (20-40 tahun), sedang menjalani hubungan berpacaran minimal tiga bulan, dan bertemu dengan pasangannya melalui layanan online dating. Alat ukur yang digunakan untuk penelitian ini adalah Sternberg?s Theory of Love Scale (TLS) untuk melihat tingkat komponen cinta, dan Partners Behaviors as Social Context (PBSC) dan Self Behavior as Social Context (SBSC) untuk melihat gambaran kualitas hubungan romantis. Hasil dari penelitian adalah ketiga komponen cinta Sternberg pada pengguna layanan online dating tetap tinggi dan jumlah responden yang mempunyai kualitas hubungan romantis yang tinggi tidak banyak berbeda dengan jumlah responden dengan kualitas hubungan romantis yang rendah. Analisis tambahan menemukan bahwa umur dan lama hubungan mempunyai hubungan yang signifikan dengan tingkat komponen cinta Sternberg dan kualitas hubungan romantis.

The purpose of this study is to form a description on love component using the theory Triangular Theory of Love from Robert J. Sternberg and the romantic relationship quality in dating young adulthood couple who uses online dating services. Participants within this research consisted of 97 young adulthood with the age criteria around 20-40 years old, currently within a relationship for minimum three months, and met their partners through the online dating services. According to data, participants of this research are within the age of 20 to 26 years old, and around 79,4% of them are females. This research is a descriptive research and use th Sternberg's Triangular Theory of Love Scale questionaire (TLS) (α = 0,985) to measure the component of love, and also Partners Behaviors as Social Context (PBSC) (α = 0.906) and Self Behavior as Social Context (SBSC) (α = 0.838) to measure the quality of the romantic relationship. Results of this research indicates that most of the respondents has high scores in three components, and most of the respondents has lower quality in their romantic relationship."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S66342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayunda Nurvitasari
"Sosial media tidak hanya menjadi sarana informasi efisien yang menghubungan satu dengan yang lain tetapi juga sebuah medium representasi diri. Penelitian ini merupakan upaya untuk menganalisis konstruksi identitas online di sosial media, khususunya pengguna Twitter, sebagai implikasi penggunaan sosial media. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian diri (self-assessment) untuk mengidentifikasi tujuan penggunaan dan aktivitas pengguna Twitter, diikuti dengan penjelasan lebih lanjut dan interpretasi terkait dengan permasalahan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Twitter memfasilitasi penggunanya untuk mengeksplor representasi diri online mereka secara bebas. Di samping itu, konstruksi identitas di Twitter mencakup karakteristik-karakteristik selektif representasi diri, yakni asynchronous dan reduced cues. Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa konstruksi identitas adalah sebuah upaya memperoleh pengakuan dari orang lain sebab sangat terpengaruh oleh kehadiran sosial (social presence). Walaupun demikian, penting untuk mempertimbangkan representasi diri online sebagai sebuah dimensi baru dari identitas seseorang yang tidak kalah nyata dari identitas offline berdasarkan fakta bahwa keberadaan dunia online dan offline akan cenderung saling terkait dan terhubung satu sama lain.

Social media has not only become an efficient communication tool that connects people but also a medium of self-representation. This paper attempts to examine the construction of online identity on social media, specifically Twitter users, as the implication of social media use. This research uses self-assessment approach to identify Twitter users? purposes and activities while using the particular social media platform, followed by further explanation and interpretation in relation to the matter. The findings suggest that Twitter platform enables its? users explore their online self-representation more freely. In addition, the identity construction on Twitter involves both characteristics of selective self-representation, namely asynchronous and reduced cues. The result also considers online identity construction as an attempt to attain acceptance from others since it is highly influenced by social presence. However, it?s important to think of online self-representation as a new dimension of one?s identity which is as real as the offline identity based on the fact that the nature of online and offline world are likely to intertwine and overlap one another."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ryesfa Umamy
"Tugas karya akhir ini membahas mengenai financial technology peer-to-peer lending atau pinjaman online ilegal sebagai bentuk kejahatan yang difasilitasi teknologi yang terjadi di ruang siber. Studi ini melakukan melakukan analisis terhadap data dari akun @PinjolLaknat, yang memperlihatkan adanya viktimisasi terhadap konsumen aplikasi pinjaman online ilegal. Menggunakan teori aktivitas rutin, diidentifikasi adanya pelaku yang termotivasi melakukan kejahatan yaitu pemilik aplikasi pinjaman online ilegal yang melakukan kejahatan pencurian identitas. Sasaran atau suitable target dari pelaki adalah anggota masyarakat atau konsumen yang memiliki data sebagai jaminan. Identifikasi selanjutnya adalah adanya ketidakmampuan untuk melakukan penjagaan oleh pemerintah. Pemerintah memiliki peran penting untuk memastikan keamanan data masyarakat serta akses untuk pemberian pinjaman. Dari tiga identifikasi teori aktifitas rutin, bisa menjelaskan bagaimana proses viktimisasi yang terjadi pada korban. Dari tulisan ini menghasilkan bahwa korban selain mengalami kondisi viktimisasi, juga mereka mengalami digital divide atau ketimpangan dalam kemampuan untuk mengakses internet. Tidak adanya tanggung jawab formal dari lembaga negara, memunculkan adanya kontrol sosial informal dengan bentuk digital activism yaitu @PinjolLaknat.

This final work assignment discusses financial technology peer-to-peer lending or illegal online lending as a form of technology-facilitated crime that occurs in cyberspace. This study conducts an analysis of data from the @PinjolLaknat account, which shows the victimization of consumers of illegal online loan applications. Using routine activity theory, it is identified that there are actors who are motivated to commit crimes, namely owners of illegal online loan applications who commit identity theft crimes. The target or suitable target for men is members of the public or consumers who have data as collateral. The next identification is the inability to carry out security by the government. The government has an important role to play in ensuring public data security and access to lending. From the three identification theories of routine activities, it can explain how the victimization process occurs in victims. From this paper it results that victims besides experiencing victimization conditions, they also experience digital divide or inequality in the ability to access the internet. The absence of formal responsibility from state institutions has led to informal social control in the form of digital activism, namely @PinjolLaknat."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rahajengprandiena Duhitahandaru
"Di era modern kesibukan manusia semakin tinggi sehingga waktu untuk berkenalan dengan orangorang baru secara langsung semakin berkurang, namun perkembangan teknologi yang pesat membuat berkenalan dengan orang-orang baru tidak sulit lagi. Tinder merupakan salah satu aplikasi online dating yang banyak dipilih di dunia, termasuk di Belanda. Pria dan wanita pengguna Tinder menggunakan gaya bahasa dan diksi yang berbeda untuk membuat percakapan lebih menarik. Untuk melihat perbedaan itu dianalisis enam screenshots yang berisi percakapan antara pria dan wanita Belanda di Tinder yang memiliki gaya bahasa dan diksi yang menonjol. Dari enam screenshots ini dapat dilihat bahwa pria lebih sering memulai percakapan daripada wanita, banyak menggunakan kata yang berhubungan dengan teknologi, dan sering menggunakan gaya bahasa metafora dan simile, sedangkan wanita menggunakan gaya bahasa sinisme untuk menunjukkan rasa tidak tertarik dan memberi respons negatif pada pesan yang mengarah pada seks.
In the modern era people have less time to meet new people in person, but rapid technological development makes meeting new people easier. Tinder is one of the most used online dating applications in the world nowadays, including in The Netherlands. Male and female Tinder users use different kinds of figures of speech and choice of words to make conversations more interesting. To see the difference between the two, six screenshots of conversations between Dutch male and female Tinder users are analised. These screenshots show that male users usually initiate the conversations, use words related to technology, and they usually use metaphors and similes. Meanwhile most female users use cynism to show indifference and give negative responds to sex-related messages."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shannia Dwi Melianti
"Aplikasi kencan online semakin popular dan diterima oleh masyarakat untuk bertemu dengan orang lain secara daring. Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan berbagai aktivitas dilakukan secara online, termasuk kebutuhan mencari pasangan yang berdampak pada melonjaknya penggunaan aplikasi kencan online. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor – faktor yang berpengaruh terhadap niat penggunaan aplikasi kencan online. Penelitian ini menggunakan teori trust transfer dalam menganalisis niat penggunaan aplikasi kencan online. Penelitian ini melibatkan 539 responden valid dan menggunakan PLS-SEM dengan SMARTPLS 3.0 sebagai metode analisis data. Penelitian ini menunjukan bahwa social influence dan ODA service quality (interactivity, user interface design, personalization, privacy) berpengaruh terhadap trust to people in internet, trust to ODA services, dan trust to selected daters. Kemudian, trust to people in internet berpengaruh kepada trust to ODA service dan trust to ODA service berpengaruh kepada trust to selected daters. Selain itu, penelitian ini juga menunjukan bahwa social influence, trust to ODA services, dan trust to selected daters berpengaruh kepada intention to use. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa masculinity/femininity memoderasi hubungan antara ODA service quality dengan intention to use. Penelitian ini memperkaya penelitian sebelumnya untuk menganalisis faktor – faktor yang memengaruhi niat penggunaan aplikasi kencan online dengan teori trust transfer dan moderasi menggunakan teori dimensi kultural Hofstede.

Online dating applications are increasingly popular and accepted by the public to meet other people online. The COVID-19 pandemic has caused various activities to be carried out online, including the need to find a partner which has an impact on the increasing use of online dating applications. This study aims to explore the factors that influence the intention to use online dating applications. This study uses the trust transfer theory in analyzing the intention to use in online dating applications. This study involved 539 valid respondents and used PLS-SEM with SMARTPLS 3.0 as the data analysis method. This study shows that social influence and ODA service quality (interactivity, user interface design, personalization, privacy) affect trust to people on the internet, trust to ODA services, and trust to selected daters. Then, trust to people on the internet affects trust to ODA service and trust to ODA service affects trust to selected daters. In addition, this study also shows that social influence, trust to ODA services, and trust to selected daters affect intention to use. This study also reveals that masculinity/femininity moderates the relationship between ODA service quality and intention to use. This study enriches previous research to analyze the factors that influence the intention to use online dating applications with trust transfer theory and moderation using Hofstede's cultural dimension theory."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>