Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25894 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ashiva Aulia
"Profil Perusahaan: Saint Matcha merupakan brand toko makanan khusus spesialis matcha yang menjual matcha berkualitas tinggi dari Jepang. Saint Matcha utamanya menjual bubuk matcha dengan empat varian grade matcha yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Selain itu, brand ini juga menjual beberapa produk minuman dan makanan siap saji berbahan matcha, bubuk hojicha, sampai dengan seperangkat alat yang dibutuhkan untuk mengolah bubuk matcha dalam produk matcha starter pack.
Analisis Situasi:
1. Pasar bubuk matcha terus berkembang dan didukung oleh tren konsumen saat ini yang meliputi in-home eating, consumer food creation, hingga meningkatnya kebutuhan akan makanan sehat.
2. Pasar bubuk matcha di Indonesia cukup kompetitif dengan diferensiasi produk yang cukup minim.
3. Brand awareness dan brand preference Saint Matcha di kalangan konsumen bubuk matcha cukup rendah.
4. Konsumen bubuk matcha terbuka untuk mencoba produk bubuk matcha dari brand lainnya yang lebih berkualitas dengan melibatkan switching cost berupa pencarian informasi.
5. Saint Matcha belum dapat memenuhi kebutuhan informasi target konsumen
Tujuan:
1. Target konsumen Saint Matcha dapat mengenali brand dan membangun pengetahuan seputar varian produk bubuk matcha yang ditawarkan.
2. Target konsumen semakin tertarik dan menjadikan Saint Matcha sebagai preferensi untuk segala keperluan mengolah makanan atau minuman matcha.
Khalayak Sasaran:
1. Demografis: Masyarakat kelas menengah ke atas dengan latar belakang profesi yang beragam, mulai dari mahasiswa hingga pekerja.
2. Geografis: Wilayah Jabodetabek.
3. Psikografis: Mereka yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, bijak, terbuka untuk mempelajari atau mencoba hal baru, memiliki kesenangan atau kegemaran dalam bidang kuliner, meracik makanan dan minuman sebagai suatu bentuk hobi, menikmati proses atau tahapan dalam setiap aktivitas yang dilakukan, melakukan segala sesuatu untuk memenuhi kepuasan tersendiri, dan memiliki prinsip quality over quantity.
4. Perilaku: Mengonsumsi bubuk matcha, senang melakukan eksperimen dengan meracik makanan dan minuman sendiri, variety-seeking, serta aktif melakukan pencarian dan penyebaran konten di internet atau media sosial.
Program: Kampanye komunikasi pemasaran “For Every Matcha Moment” disusun berdasarkan model kerangka kerja AISAS dan dibagi menjadi dua fase:
1. Fase Pertama (Taste The Moment): Meningkatkan brand awareness melalui pemasangan iklan di media sosial, peluncuran website, optimalisasi media sosial dengan content marketing, dan implementasi influencer marketing.
2. Fase Kedua (Enhance The Moment): Meningkatkan brand preference melalui optimalisasi media sosial dengan content marketing, konten kolaborasi dengan brand, influencer, dan konsumen, pelaksanaan challenge, serta pelaksanaan online event.

Company Profile: Saint Matcha is a specialty food shop brand specializing in matcha selling high quality matcha from Japan. Saint Matcha mainly sells matcha powder with four matcha grade variants that can be tailored to the needs of consumers. In addition, this brand also sells several beverage and ready-to-eat food products made from matcha, hojicha powder, to a set of tools needed to process matcha powder in matcha starter pack products.
Situation Analysis:
1. The matcha powder market continues to grow and is supported by current consumer trends which include in-home eating, consumer food creation, to the increasing need for healthy food.
2. The market for matcha powder in Indonesia is quite competitive with minimal product differentiation.
3. The brand awareness and brand preference of Saint Matcha among consumers of matcha powder is quite low.
4. Matcha powder consumers are open to trying matcha powder products from other brands that are of higher quality by involving switching costs in the form of information seeking.
5. Saint Matcha has not been able to meet the information needs of target consumers
Destination:
1. Saint Matcha target consumers can identify the brand and build knowledge about the variants of matcha powder products offered.
2. Target consumers are increasingly interested and make Saint Matcha a preference for all needs to process matcha food or drinks.
Target Audience:
1. Demographic: The upper middle class community with various professional backgrounds, ranging from students to workers.
2. Geographic: Greater Jakarta area.
3. Psychographics: Those who have a high curiosity, are wise, are open to learning or trying new things, have fun or a hobby in the culinary field, mix food and drinks as a form of hobby, enjoy the process or stages in every activity they do, do everything to meet their own satisfaction, and have the principle of quality over quantity.
4. Behavior: Consuming matcha powder, likes to experiment with making their own food and drinks, variety-seeking, and actively searching and distributing content on the internet or social media.
Program: The “For Every Matcha Moment” marketing communications campaign is structured around the AISAS framework model and is divided into two phases:
1. First Phase (Taste The Moment): Increase brand awareness through advertising on social media, website launch, optimization of social media with content marketing, and implementation of influencer marketing.
2. Second Phase (Enhance The Moment): Increase brand preference through optimization of social media with content marketing, collaborative content with brands, influencers, and consumers, implementation of challenges, and implementation of online events.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sukainah Shirin
"Dalam memastikan konsumen tertarik untuk membeli produk yang dipasarkan suatu entitas bisnis, tentunya perlu dilakukan strategi pemasaran yang optimal. Dengan melakukan strategi pemasaran, produk dapat meningkatkan visibilitas merk dan menyebarkan pemahaman mengenai nilai tambah yang dimiliki produk bersangkutan terhadap calon konsumen potensial. Konsumen kemudian akan lebih tertarik untuk membeli produk. Tulisan ini melakukan studi kasus terhadap strategi pemasaran brand kecantikan Jacquelle menggunakan kerangka teoritis AIDA, untuk memahami bagaimana strategi pemasaran yang digunakan berusaha membangun visibilitas merek dan menyebarkan informasi mengenai nilai tambah produk kecantikan Jacquelle. Berdasarkan tinjauan yang telah dilakukan, strategi pemasaran Jacquelle dapat distimulasi melalui rangkaian periklanan yang terintegrasi dan menyeluruh, tampak karena Jacquelle memenuhi strategi pemasaran yang menunjang dalam masing-masing tahap attention, interest, desire, dan action.

In ensuring that consumers are encouraged in buying products marketed by a business actor, an optimal marketing strategy needs to be implemented. By implementing a marketing strategy, product could significantly increase its brand awareness and spread broad understanding about its added value to potential consumers. Consumers will then be more interested and incentivized in buying the product. This paper conducts a case study on the marketing strategy of Jacquelle's beauty products using the theoretical framework of AIDA, to understand how the marketing strategy used seeks to build brand visibility and spread information about the added value of Jacquelle's beauty products. Based on the conducted research, Jacquelle's marketing strategy can be stimulated through a series of integrated and comprehensive advertising. Furthermore, Jacquelle’s marketing strategy is deemed successful to fulfill each stage in AIDA framework of attention, interest, desire, and action."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rohana Ceria
"Keberadaan LMK FKUI di pusat Jakarta berawal dan laboratorium untuk penelitian lnternal di FKUI saga namun seiring dengan perkembangan waktu LMK FKUI memutuskan untuk mengembangkan laboratorium tersebut sebagai laboratorium pemeriksaan komersil. Namun untuk mendapatkan respon yang lebih bank lagi diperlukan peningkatan pengenalan produk (brand awareness) LMK FKUI secara lebih luas kepada konsumen maupun masyarakat umum.
Awalnya LMK FKUI adalah untuk kebutuhan internal penelitian namun sejak dlbuka untuk urnum maslh dirasakan adanya permasalahan dalam menmgkatkan brand awareness Oleh karena itu dibutuhkan strategi pemasaran dengan menggunakan marketing communication tools seperti press release, brosur, souvenir, media edukasi, tur media dan Social Media Networking.
Meningkatkan brand awareness khalayak terhadap LMK FKUI serta menambah pengetahuan khalayak secara baik mengenai fungsi dan pelayanan LMK FKUI sebagau laboratorium pemeriksa kesehatan.
Demografis: Pria dan wanita tidak terbatas usia dari berbagai macam profesi latar belakang agama maupun strata sosial di masyarakat.
Geografis:
1 Umum: Masyarakat di seluruh Indonesla
2 Khusus: Masyarakat DKI Jakarta
Psikografis: Terbuka terhadap perkembangan pelayanan kesehatan dan ingin memperoleh pelayanan kesehatan yang terbalk dan berkualitas bagi diri konsumen.
Akurat terdepan dan terpercaya
1 Media edukasi & tur media LMK FKUI berperan penting dalam Penatalaksanaan dan Penanggulangan Penyakit Infeksi di Indonesia
2 Pengadaan e brochure Soczal Medza Networkmg yaltu akun Facebook dan Twitter."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Setiaputri
"Peran kehumasan menjadi hal yang penting dalam brand kecantikan terutama dalam menjaga hubungan dengan para konsumen sebagai stakeholder utama. Peran humas dalam brand kecantikan perlu membuat suatu strategi agar dapat bersaing dengan kompetitor dengan cara menyesuaikan diri dengan tren kecantikan di kalangan masyarakat. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melalui kampanye public relations. Wardah dalam hal ini menjadi brand kecantikan yang memerlukan strategi kampanye public relations mengingat Wardah merupakan pionir brand kecantikan halal di Indonesia. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui strategi Wardah dalam melakukan kampanye public relations Beauty Moves You periode 2021 untuk meningkatkan brand image. Strategi kampanye public relations ini dilakukan dengan menggunakan tools kampanye yaitu media sosial, kerja sama influencer, dan event public relations. Kampanye public relations ini berhasil meningkatkan brand image Wardah sebagai brand kecantikan yang peduli dengan perempuan.

The role of public relations is important in beauty brands, especially in maintaining relationships with consumers as the main stakeholders. The role of public relations in beauty brands need to create a strategy in order to compete with competitors by corresponding to beauty trends in the society. One strategy that can be done is through a public relations campaign. Wardah in this case is a beauty brand that needs a public relations campaign strategy as Wardah is the pioneer of halal beauty brands in Indonesia. This paper aims to find out Wardah's strategy in conducting the public relations campaign Beauty Moves You for the 2021 period to improve brand image. This public relations campaign strategy is carried out using campaign tools, namely social media, influencer collaboration, and public relations events. This public relations campaign has succeeded in increasing Wardah's brand image as a beauty brand that cares about women."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mila Viendyasari
"Pertumbuhan jumlah produsen dan produksi telepon selular dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang tinggi. Hal ini didukung dengan upaya perluasan jaringan dan layanan yang dilakukan oleh para penyedia layanan telepon seluler di Indonesia. NOKIA sebagai salah satu perusahaan produsen telepon selular ikut meramaikan persaingan bisnis telepon selular tersebut. Mengingat tingginya tingkat persaingan antar produsen, menyebabkan setiap perusahaan termasuk NOKIA harus melakukan upaya¬-upaya agar dapat tetap bertahan dalam industri ini bahkan tetap menjadi market leader.
Produsen - produsen yang yang memiliki ekuitas merek serta merek yang kuat akan lebih mudah menguasai pasar, menciptakan pasar baru, dan pada akhirnya meningkatkan profit perusahaan. Pada penelitian penulis telah melakukan pengukuran atas ekuitas merek Nokia melalui elemen - elemen Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, Persepsi Kualitas dan Loyalitas Merek terhadap 200 orang konsumen Nokia di Jakarta dan dari penelitian yang dilakukan telah terbukti bahwa ekuitas merek Nokia dinilai cukup tinggi. Dari penelitian tersebut Nokia dinilai telah memiliki kekuatan pada salah satu intangible asset-nya sehingga akan membuat daya tarik Nokia semakin besar untuk membawa konsumen untuk mengkonsumsi produk Nokia tahun ini.
Analisis ekuitas merek Nokia tersebut selain merupakan info atau data yang terkini namun juga dapat dijadikan sebuah basis untuk menyusun sebuah strategi ataupun taktis perusahaan, salah satunya adalah strategi Integrated Marketing Communication yang akan ditempuh oleh Nokia karena Nokia memerlukan lebih dari sekedar mengembangkan produk yang baik, menawarkannya dengan harga menarik dan membuatnya mudah dijangkau, namun Nokia juga harus berkomunikasi dengan para Stakeholders yang ada sekarang dan yang potensial, serta masyarakat umum. Untuk berkomunikasi secara efektif, pemasar perlu memahami unsur - unsur fundamental yang mendasari komunikasi yang efektif. Strategi komunikasi yang dijalankan tidak dapat satu persatu, melainkan harus dilakukan secara terintegrasi.
Berdasarkan penelitian ekuitas merek yang dibuat dapat diketahui bahwa ekuitas merek Nokia dinilai cukup tinggi di mata konsumennya, konsumen memiliki kesadaran merek yang tinggi atas merek Nokia, asosiasi merek Nokia diartikan sangat positif oleh para konsumen Nokia, persepsi kualitas produk Nokia juga dinilai cukup baik dan loyalitas konsumen terhadao Nokia juga sangat tinggi. Setelah hasil ekuitas merek ini diketahui maka selanjutnya penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode Analytical Network Process terhadap beberapa ahli yang terkait dengan strategi komunikasi pemasaran Nokia di Indonesia, guna untuk mengetahui strategi Integrated Marketing Communication seperti apa yang akan ditempuh oleh Nokia, karena dengan pemilihan strategi yang tepat maka akan mendorong ekuitas merek dan meningkatkan penjualan produk Nokia, namun pemilihan strategi yang tidak tepat dapat justru merusak ekuitas merek yang telah dibangun sebelumnya. Dari hasil penelitian terhadap strategi komunikasi Nokia, dapat diketahui bahwa Nokia memilih untuk tetap menjalankan keseluruhan aktivitas komunikasi yang terintegrasi namun dengan bobot yang berbeda, Nokia memilih untuk melakukan lebih banyak kegiatan komunikasi melalui strategi hubungan masyarakat karena hubungan masyarakat dinilai dapat menjadi sebuah senjata yang ampuh bagi Nokia untuk memperkenalkan atau menawarkan produk mereka secara lebih detail juga untuk terus menciptakan imaje yang balk terhadap merek Nokia. Selain itu Nokia juga memilih untuk terus menggunakan periklanan dalam berkomunikasi dengan para stake holdernya. Namun strategi komunikasi yang dijalankan oleh Nokia saat ini adalah merupakan strategi global dari Nokia pusat, Nokia menjalankan strategi yang same di setiap negara yang dituju. Hal ini dapat terlihat dengan setiap iklan yang dibuat oleh Nokia dan juga model hubungan masyarakat yang diterapkan dalam berkomunikasi.

The year-after-year growth of the numbers of producers as well as products of cellular telephone experiences high improvement. This has been supported by the effort of expanding the network as well as services performed by cellular telephone service providers in Indonesia. NOKIA as one of the cellular telephone producing companies has joined the crowd in order to liven up the said cellular telephone business competition. Due to the very high level of competition among the producers, some companies, including NOKIA, shall do efforts in order to stay firm in this kind of industry, and even become market leaders.
The producers with trademark equities and strong marks will be easily control the market, create new markets, where finally they will increase the companies' profits. During the research, the author has performed measurements upon the nark equity of Nokia through the elements of Mark Consciousness, Mark Association, Quality Perception, and mark Loyalty against 200 Nokia consumers in Jakarta, and also from the same research it's proven that the mark equity of Nokia is valued as quite high. From this valuation, Nokia is assumed to have power at one of its intangible assets, in that it may increase Nokia's attractiveness, and soon takes the consumers into consuming Nokia's products this year.
The said equity analysis on Nokia mark, besides being information or latest data, can also be used as the base for preparing a company's strategies and/or tactics, and one of them is the Integrated Marketing Communication strategy, which will be taken by Nokia, because Nokia needs more than just developing good products, promoting them with competitive prices, and letting them be easy to reach. Rather, Nokia should also communicate with the current existing Stakeholders as well as the potential ones, and people in general. In order to communicate effectively, the marketer needs to understand fundamental elements supporting an effective communication. The communication strategies applied shouldn't be performed one by one. Rather, they must be done an integrative way.
Based on the research of mark equity conducted, it's found that Nokia mark equity is valued highly by its consumers. The consumers have pretty high mark consciousness upon Nokia mark, Nokia mark association is interpreted positively by its consumers. The perception of quality of Nokia products is also valued as quiet good, and the consumers' loyalty against Nokia is also very high. After this mark equity result is known, the author then performed a research by using a method of Analytical Network Process against a number of experts involved in the communication strategy of Nokia marketing in Indonesia, in order to know the kind of Integrated Marketing Communication strategy Nokia is going to apply, because proper choice of strategy will. encourage mark equity and increase the sales of Nokia products, whereas improper choice of strategy will surely destroy the mark equity established before. From the results of the research on the Nokia communication strategy, it's known that Nokia has chosen to keep running the whole activity of integrated communication with different weightings. Nokia decides to perform more communication activities through public relation, because public relation is assumed to be able to act as an effective weapon for Nokia, in order to introduce or promote their products in more detail, and at the same time keeping on creating good image against Nokia mark. Besides this, Nokia also decides to go on with advertisements in communicating their Stakeholders. The current strategy conducted by Nokia is the global-strategy of Nokia Headquarter. Nokia performs similar strategy in every country of destination. This is seen clearly from every advertisement displayed by Nokia, as well as from the public relation model applied while communicating.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T 22365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chriselda Armani
"

Profil Perusahaan

LPS Kharisma adalah sebuah Lembaga kursus olah vokal yang berlokasi di wilayah Jakarta Timur, Indonesia. Di bawah naungan Ibu Hj. Fitriningsih, S.pd, LPS Kharisma telah berdiri sejak 1995 hingga saat ini. Pada awal mula beroperasi, LPS Kharisma menyediakan berbagai layanan kursus seni. Namun seiring berjalannya waktu, kini LPS Kharisma lebih mempersempit dirinya menjadi hanya Lembaga kursus olah vokal saja. LPS Kharisma hingga saat ini hanya berdiri di satu lokasi dan tidak mendirikan cabang lainnya di lokasi mana pun. Mengingat sistem kepemilikannya merupakan milik keluarga, maka kegiatan operasional LPS Kharisma secara keseluruhan dilakukan secara bersama-sama oleh anggota keluarga mereka. Walaupun begitu, LPS Kharisma memiliki tim pengajar beranggotakan lima orang yang cukup mumpuni di bidangnya, sejak tahun 1990-an, LPS Kharisma telah berhasil "mencetak" penyanyi yang berkualitas, seperti Rio Febrian, Giovanni, dan masih banyak lagi. Tak hanya itu, sejak tahun 2011, LPS Kharisma telah secara rutin melatih kontingen solo vokal DKI Jakarta tingkat SMA dalam kompetisi tahunan berskala nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yaitu FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional). Dari segi infrastruktur gedung, LPS Kharisma sendiri terlihat kurang merawat serta memperhatikan estetika gedung mereka. Akan tetapi, sejak terjadinya diskusi dengan pemilik LPS Kharisma per November 2018, LPS Kharisma telah melaksanakan sejumlah upaya dalam proses revitalisasi gedung mereka. Hal ini menyebabkan terjadinya ketersinambungan antara keberlangsungan program ini dengan keterlibatan LPS Kharisma dalam pelaksanaannya.

Analisis Situasi

Strength

  • Prestasi murid Jeserta alumni LPS Kharisma dari tahun ke tahun terus konsisten, sehingga hal ini dapat dijadikan sebagai USP (Unique Selling Point) LPS Kharisma yang dapat diolah ke dalam rangkaian brand strategy.
  • Lokasi yang strategis, karena berada di wilayah Jakarta. Hal ini dapat menjadi USP LPS Kharisma.

Weakness:

  • Tidak memiliki konsep branding yang terencana secara matang sejak awal, sehingga LPS Kharisma mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan komunikasi dengan target khalayak mereka, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
  • Tidak adanya perencanaan komunikasi pemasaran setidaknya dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sehingga exposure LPS Kharisma terhadap target khalayak rendah.
  • Selain tim pengajar, tidak terdapat struktur organisasi yang jelas pada LPS Kharisma, mengingat LPS Kharisma merupakan badan usaha milik kelurga, sehingga agar tetap bisa bersaing dengan kompetitor, LPS Kharisma memerlukan perencanaan komunikasi pemasaran yang praktis dan efektif agar bisa tetap dilaksanakan walaupun hanya dikerjakan oleh sumber daya manusia yang jumlahnya sangat terbatas.

Opportunity:

  • Pemilik LPS Kharisma memiliki koneksi orang-orang (networking) yang cukup luas, sehingga LPS Kharisma dapat mengoptimalkan output dan outcome program humas pemasaran ini dengan cara menyebarluaskan konten komunikasi kepada networking LPS Kharisma, serta dengan meminta bantuan mereka untuk menyeberluaskan kembali konten-konten tersebut kepada orang-orang yang mereka kenal melalui jaringan media sosial yang mereka miliki.

Threat:

  • Kompetitor-kompetitor yang telah lebih dulu memiliki perencanaan program pemasaran yang cukup baik. Purwacaraka Music Studios, Sanggar KBL, dan MSI School telah berhasil melakukan brand strategy yang sangat baik sehingga tingkat brand awareness kompetitor kompetitor tersebut lebih tinggi dibandingkan LPS Kharisma.

Pernyataan Masalah

LPS Karisma tidak memiliki brand strategy sebagai fondasi dasar dalam kegiatan komunikasi pemasaran

Usulan Program

  • Brand Narrative
  • Brand Look
  • Digital Interface
  • Video Company Profile

Tujuan Program

  • Memenuhi salah satu dari ketiga atribut brand reputation menurut Herbig dan Milewicz (1995), yakni keahlian pemasaran
  • Memenuhi efektifitas pesan
  • Meningkatkan brand awareness

Khalayak sasaran

Pelajar berusia 13-16 tahun yang berdomisili di Jabodetabek yang memiliki akun instagram, gemar beryanyi tetapi tidak memiliki pengalaman manggung, mempertimbangan harga dan kualitas, dan menyukai hal dan pengalaman baru

Pesan Kunci

Memperkenalkan kembali LPS Kharisma dengan wajah baru dan semangat baru

Anggaran

Rp1.150.000,00

Evaluasi

  • Monitoring tahap proses
  • Evaluasi tahap output
  • Evaluasi tahap outcome


Company Profile

LPS Kharisma is a vocal training institute located in the East Jakarta region, Indonesia. Under the auspices of Mrs. Hj. Fitriningsih, S.pd, LPS Kharisma has been established since 1995 until now. At the beginning of its operation, LPS Kharisma provides a variety of art course services. But over time, now LPS Kharisma narrows itself down to being the only vocal course Institute. LPS Kharisma until now only stands in one location and does not set up another branch in any location. Since the ownership system is owned by the family, the operational activities of LPS Kharisma as a whole are carried out jointly by their family members. Even so, LPS Kharisma has a teaching team of five people who are quite qualified in their fields. since the 1990s, LPS Kharisma has managed to "print" quality singers, such as Rio Febrian, Giovanni, and many more. Not only that, since 2011, LPS Kharisma has routinely trained the contingent of high school DKI Jakarta vocal solo in an annual national competition organized by the Ministry of Education and Culture, namely FLS2N (National Student Art Festival and Competition). In terms of building infrastructure, LPS Kharisma itself looks less caring and takes care of the aesthetics of their building. However, since the discussion with the owner of LPS Kharisma as of November 2018, LPS Kharisma has carried out a number of efforts in the process of revitalizing their building. This led to a continuation between the sustainability of this program and the involvement of LPS Kharisma in its implementation.

Situation Analysis

Strength:

  • “The achievements of students and alumni of LPS Kharisma from year to year continue to be consistent, so that this can be used as USP (Unique Selling Point) LPS Kharisma which can be processed into a series of brand strategies.
  • Strategic location, because it is in the Jakarta area. This can be the USP LPS Kharisma.

Weakness:

  • Do not have a well-planned branding concept from the start, so LPS Kharisma has difficulty in carrying out communication activities with their target audience, both in the short and long term.
  • There is no marketing communication planning in at least the last five years, so that the exposure of Charity LPS to the target audience is low.
  • In addition to the teaching team, there is no clear organizational structure at LPS Kharisma, considering that LPS Kharisma is a family-owned business entity, so in order to be able to compete with competitors, LPS Kharisma requires a practical and effective marketing communication plan so that it can be carried out even though very limited human resources.

Opportunity:

  • LPS Kharisma owners have extensive networking connections, so LPS Kharisma can optimize the output and outcome of this marketing public relations program by disseminating communication content to the LPS Kharisma network, and by asking for their help to redistribute the content to people they know through the social media networks they have.

Threat:

  • Competitors who already have a good marketing program planning. Purwacaraka Music Studios, Sanggar KBL, and MSI School have succeeded in doing a very good brand strategy so that the level of brand awareness of these competitors is higher than LPS Kharisma

Problem Statement

LPS Kharisma does not hace a brand strategy as a basic foundation in marketing communication activities

Program

  • Brand Narrative
  • Brand Look
  • Digital Interface
  • Video Company Profile

Goal

  • Meet one of the three attributes of brand reputation according to Herbig and Milewicz (1995), namely marketing expertice
  • Meet the success of the message
  • Increase brand awareness

Target Audience

Studemt, 13-16 years old, residing in Jabodetabek area, have an instagram social media account, love to sing but don't have much experience singin in public, consider price and quality, like the new things and experiences

Key Messages

Reintroducing LPS Kharisma with a new face and new spirit

Total Budget

Rp1.150.000,00

Evaluasi

  • Process stage
  • Output stage
  • Outcome stage
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hartika Syifa Khaerani
"Riset ini bertujuan menganalisis penerapan strategi branding dan bauran komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Mie Instan Lemonilo dalam membangun awareness. Dalam melihat penerapan tersebut, analisis ini menggunakan 5 (lima) jenis strategi branding dari Mann & Kaur (2013) dan 9 (sembilan) model bauran komunikasi pemasaran dari Kotler & Keller (2008) dan Mukherjee & Das (2016). Metode yang digunakan dalam riset ini adalah observasi konten periode September 2021-September 2022 dari media sosial, website, dan portal pemberitaan Lemonilo. Berdasarkan hasil temuan dalam riset ini, dapat disimpulkan bahwa mie instan Lemonilo menggunakan strategi company branding dengan menekankan pada penguatan identitas dan diferensiasi produk. Lemonilo juga secara aktif menggunakan sembilan model bauran komunikasi media untuk memperluas jangkauan publikasinya dengan tiga model utama yaitu hubungan masyarakat dan publisitas, acara dan pengalaman, serta pemasaran interaktif.

This research aims to analyze the implementation of the branding strategy and marketing communication mix used by Lemonilo Instant Noodles in building awareness. In looking at the application, this analysis uses 5 (five) types of branding strategies from Mann & Kaur (2013) and 9 (nine) marketing communication mix models from Kotler & Keller (2008) and Mukherjee & Das (2016). The method used in this research is observing content for the period September 2021-September 2022 from social media, websites, and the news portal Lemonilo. Based on the findings in this research, it can be concluded that Lemonilo Instant Noodles uses a company branding strategy by emphasizing strengthening identity and product differentiation. Lemonilo also actively uses the communication mix model to expand its publications with three main models: public relations and publicity, events and experiences, and interactive marketing."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tritama Chaerani
"Tesis ini membahas strategi investasi simbolik yang dilakukan Syahrini pada akun Instagram miliknya sebagai upaya pencarian distinction melalui tiga pola konsumsi penampilan budaya dan makanan Konsep distinction digunakan untuk mengeksplorasi konsep personal branding. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam perspektif kritis dengan analisis isi dan metode semiotika. Hasil penelitian menunjukkan Syahrini menempatkan penampilan barang mewah dan mode busana dalam proporsi yang paling besar untuk menggambarkan distinction melalui media sosial Instagram namun tidak membuat Syahrini meraih kapital simbolik dan personal branding yang efektif.

This thesis describes Syahrini rsquo s symbolic investment strategy on her instagram account as one effort to find distinction based on three consumption patterns performance culture and food. The concept of distinction is utilized to elaborate the concept of personal branding. This study used a qualitative approach in a critical perspective with content analysis and semiotics method. The results shows that Syahrini puts performance luxury brands and fashion in the greatest proportion to potray distinction through Instagram but this effort do not make Syahrini gain symbolic capital and achieve an effective personal branding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Renata Goldi
"Perkembangan suatu bisnis berkaitan erat dengan kegiatan pemasaran yang dilakukannya. Malva Dress sebagai bisnis brand lokal yang menjual produk berupa gaun custom memiliki kebutuhan untuk meningkatkan brand awareness. Berdasarkan potensi dan pesatnya perkembangan teknologi digital, Malva Dress akan menggunakan perencanaan komunikasi pemasaran digital yang menyasar khalayaknya, yaitu perempuan, 22-34 tahun, di tiga kota besar, social media savvy serta memiliki karakteristik psikografis dan behavioural lainnya yang sesuai dengan hasil analisa. Program ini disusun untuk lima bulan dan melibatkan anggaran dana sebesar 17,8 juta rupiah. Bahan analisis diambil langsung oleh penulis melalui wawancara dengan pemilik Malva Dress dan survei kepada khalayak sasarannya. Perencanaan pemasaran digital Malva Dress disusun dari latar belakang, analisa terkait Malva Dress, penetapan masalah komunikasi, strategi komunikasi, implementasi sampai pada rencana evaluasi untuk mengukur keberhasilan program pemasaran digitalnya. Rancangan pemasaran digital ini mengacu pada teori dan konsep-konsep ilmiah yang digunakan dalam bidang periklanan tujuannya agar dapat diterapkan secara nyata dan berhasil mendukung perkembangan bisnis Malva Dress dari segi pemasaran.

The development of a business is closely related to marketing activities. Malva Dress as a local brand business that sells custom dress needs to increase its brand awareness. Based on the potential and rapid development of digital technology, Malva Dress will use digital marketing communication planning targeting its audience, specifically women, 22-34 years old, live in three big cities, social media savvy as well as having other psychographic and behavioral characteristics in accordance with brand analysis. The program is set for five months and involves a budget of 17.8 million rupiah. Materials analysis was taken directly by the author through interviews with Malva Dress owners and surveys to his target audience. Malva Dress's digital marketing planning is structured from backgrounds, Malva Dress related analyzes, communication issues, communication strategies, implementation to evaluation plans to measure the success of its digital marketing program. This digital marketing design refers to the theoretical and scientific concepts used in the field of advertising for the purpose of being real-time and successfully supporting Malva Dress's business development, especially from marketing point-of-view."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Moja Rasya Alifia
"Di Indonesia, restoran serta produk makanan Korea sedang bersaing ketat karena popularitasnya yang tinggi. Maka dari itu, industri makanan Korea di Indonesia membutuhkan strategi pemasaran yang tepat, salah satunya melalui Marketing Public Relations. Penelitian ini telah mengeksplorasi implementasi strategi marketing mix 4P (product, price, place, dan promotion) pada restoran Drumstairs Korean Halal BBQ di Jakarta. Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat terbentuknya brand image setelah diterapkannya strategi 4P pada media sosial Instagram. Mix method antara kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk melihat data unggahan Instagram serta menganalisis konten. Selain itu, metode analisis isi juga digunakan sebagai pendukung. Temuan memperlihatkan bahwa restoran Drumstairs belum menerapkan seluruh komponen dalam strategi marketing mix 4P ke dalam pemasaran yang dilakukannya di Instagram. Unggahan Drumstairs menitikberatkan pada komponen product dan place.

Korean restaurants and food products are in a fierce competition due to high popularity in Indonesia. Therefore, Korean food industry in Indonesia needs to find a suitable marketing strategy for their brand, one of which is through Marketing Public Relations. This research has explored the implementation of 4P marketing mix strategy (product, price, place, and promotion) on Drumstairs Korean Halal BBQ restaurant in Jakarta. The purpose of this research is to see how brand image is formed after the utilization of the 4P strategy on Instagram. Mix method between quantitative and qualitative is implemented to see Instagram post data and analyze content. Furthermore, content analysis method is used as supporting method. Findings shows that Drumstairs haven’t implemented all components of 4P marketing mix strategy in their marketing activity through Instagram. Drumstairs Instagram post is emphasizing on product and place component of 4P marketing mix strategy. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>