Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181585 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kiuntoro Hongsen
"Salah satu bentuk pemanfaatan limbah dari industri minyak kelapa sawit di dunia
teknik sipil adalah penggunaan cangkang kelapa sawit (Oil Palm Shell / OPS)
sebagai pengganti agregat kasar alami. Objek studi pada penelitian ini adalah beton
dengan substitusi 100% agregat kasar OPS berupa balok beton bertulang berukuran
15 x 25 x 300 cm3. Sampel diuji dengan metode destruktif, yakni dengan
pembebanan four point loading. Dalam pengujian sampel dibebani hingga melewati
batas elastisnya. Pengamatan retak dilakukan dengan mempelajari evolusi bukaan
sampai dengan kondisi akhir pembebanan. Pengamatan respon struktur dilakukan
dengan menggunakan bantuan sistemDigital Image Correlation (DIC). Sistem DIC
ini mengizinkan pengamatan lebih detail tanpa adanya sentuhan secara langsung
pada sampel selama pengujian (contacless). Hasil pengujian menunjukan kapasitas
balok cangkang kelapa sawit mencapai lebih dari 6 ton. Berangkat dari hasil
pengujian ini, pemodelan numerik dilakukan dengan menggunakan program
CAST3M dengan menggunakan model kehancuran (damage model) yang
diperkenalkan oleh Mazars. Studi lebih lanjut mengenai perbandingan hasil
eksperimen dan permodelan menyimpulkan bahwa model kehancuran yang
diperkenalkan oleh Mazars pada elemen CUB8 dapat merepresentasikan respon
struktur yang sesuai dengan hasil percobaan di laboratorium sampai dengan tahapan
pembebanan 938 kg. Melewati pembebanan tersebut, hasil permodelan masih perlu
diperbaiki.

Indonesia produce 42 million tons palm oil in 2019. One of impact from the number
of production is the waste of oil palm shell, which is can be use as coarse agregates
of concrete. This research will make a concrete using 100% coarse agregates from
oil palm shell, which the sample is beam 15x25x300 cm3 that will tested using
destructive method. Observation of structure response using Digital Image
Correlation (DIC), and numerical modeling using CAST3M with damage model
proposed by Mazars. Further studies from comparing experimental result and
numerical modeling conclude that damage model proposed by Mazars in CUB8
element give tha same structure response with experimental result up to 938 kg
loading. Exceed that loading, the modeling result still need to be improved
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Delima Nurjulita
"
As one of the top producers of crude palm oil in the world, Indonesia also become a country with huge amount of by-products as a result of palm extraction process. In order to anticipate environment contamination and to preserve natural resources, one of the palm oil by-products, which is oil palm shell, is utilized as natural coarse aggregate substitute in lightweight concrete mix. Based on prior laboratorium test results, reinforced lightweight OPS concrete has capacity up to 6 tons. In this research, numerical modelling is implemented on the reinforced lightweight OPS concrete and the experimental result serves as the validation. The models are built using CAST3M software and the OPS concrete beams are modelled with Timoshenko’s multi-fiber beam element approach. The analysis focuses on material non-linearity and done up to non-linear phase. The result of this research consists of OPS concrete beam behavior while loaded which observed up to its failure, force vs displacement graph, stress field, and non-linear strain pattern. In conclusion, the OPS concrete beam model reached its non-linear phase after loading surpassed 5 tons and able to withstand loads up to 6 tons while endured great deformation. This indicates that OPS concrete is a ductile material and can be implemented as structural component in simple buildings, like simple 2-storey houses. Overall, modelling result shows similarities with experimental result, giving the conclusion that the models are validated and succeeded at simulating OPS concrete beam.

Sebagai salah satu negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia juga menjadi negara yang menghasilkan banyak limbah dari proses ekstraksi minyak kelapa sawit. Dalam rangka mengantisipasi pencemaran lingkungan dan juga mempreservasi sumber daya alam, salah satu limbah produksi kelapa sawit yaitu cangkang kelapa sawit atau oil palm shell (OPS) dimanfaatkan sebagai pengganti agregat kasar alami pada campuran beton ringan. Berdasarkan uji laboratorium terdahulu, didapatkan hasil bahwa balok beton ringan OPS bertulang memiliki kapasitas mencapai 6 ton. Pada penelitian kali ini, dilakukan permodelan numerik pada struktur balok beton OPS bertulang dengan hasil eksperimen tersebut sebagai validasi. Permodelan dilakukan menggunakan software CAST3M dan balok beton OPS tersebut dimodelkan menggunakan pendekatan elemen balok multi-fiber Timoshenko. Analisis yang dilakukan berfokus pada tipe non-linearitas material dan mencapai fase non-linear. Hasil penelitian ini meliputi perilaku dari balok beton OPS saat pembebanan yang diamati hingga sebelum kegagalan, grafik gaya vs defleksi, pola tegangan, hingga pola regangan non-linear. Disimpulkan bahwa balok beton OPS hasil permodelan memasuki fase non-linear setelah pembebanan melebihi 5 ton dan mampu mempertahankan beban hingga 6 ton dengan defleksi yang besar. Hal ini mengindikasikan bahwa beton OPS merupakan material yang cukup daktail dan mampu untuk diaplikasikan sebagai komponen struktur pada bangunan sederhana, seperti rumah 2 lantai sederhana. Hasil permodelan menunjukkan hasil yang menyerupai dengan hasil eksperimen, memberikan konklusi bahwa model tervalidasi dan berhasil mensimulasikan balok beton OPS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erinda Pandu Purnamasari
" ABSTRAK
Perkembangan teknologi beton terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya penggunaan material beton dalam dunia konstruksi di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan suatu inovasi dalam teknologi beton untuk mengatasi permasalahan ketersediaan bahan-bahan penyusun beton. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Cangkang kelapa sawit merupakan salah satu limbah dalam industri kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan penyusun beton. Penelitian ini membahas mengenai karakteristik beton ringan dengan agregat kasar berupa cangkang kelapa sawit dengan penggunaan bahan tambah 5 silica fume dan variasi superplasticizer sebesar 1 , 1,1 , 1,2 , dan 1,3 . Pengujian yang dilakukan merupakan pengujian kuat tekan beton dari umur 7, 21, 28, 56, dan 90 hari dan pengujian kuat lentur beton pada umur 28 hari. Penelitian ini menunjukkan bahwa kuat tekan beton ringan cangkang kelapa sawit dapat mencapai 20,2 MPa pada hari ke-28 dan kuat lentur mencapai 2,5 MPa pada hari ke-28. Beton ringan cangkang kelapa sawit dengan kuat tekan dan kuat lentur tertinggi terdapat pada variasi campuran 5 silica fume dan 1 superplasticizer. Secara umum, beton ringan cangkang kelapa sawit dengan bahan tambah ini dapat diaplikasikan sebagai beton structural yang ramah lingkungan di Indonesia.
ABSTRACT The development of concrete technology continues to increase as increased the material of concrete in Indonesia 39 s construction world. Therefore, Indonesia needs an innovation in concrete technology to solve the problem of the availability of concrete materials. Indonesia was known as the largest producer of crude palm oil CPO in the world. Oil palm shell OPS is one of the solid wastes produced in crude palm oil industry that can be used as concrete materials. This experimental was investigating the compressive strength and flexural strength of oil palm shell OPS lightweight concrete using 5 silica fume and variation of superplasticizer 1 , 1.1 , 1,2 , and 1,3 . The compressive strength was tested in 7 days, 21 days, 28 days, 56 days, and 90 days and the flexural strength was tested in 28 days of the age of OPS lightweight concrete. It was found that the OPS lightweight concrete has compressive strength up to 20.2 Mpa and flexural strength up to 2.5 MPa in 28 days. The highest compressive strength and flexural strength of OPS lightweight concrete was found in variation of 5 silica fume and 1 superplasticizer. In general, OPS lightweight concrete using silica fume and superplasticizer is applicable as green structural concrete in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66165
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayudia Mutiara Fani
"ABSTRAK
Perkembangan dari teknologi beton di Indonesia yang semakin pesat mengakibatkan penggunaan material beton sebagai komponen struktur semakin meningkat. Dengan meningkatnya penggungunaan beton maka mengakibatkan meningkatnya kebutuhan material penyusun beton. Disisi lain banyaknya limbah cangkang kelapa sawit di Indonesia yang masih sedikit pemanfaatannya dan menjadi limbah yang tertumpuk. Sehingga dilakukan penelitian beton ringan dengan menggunakan limbah cangkang kelapa sawit sebagai pengganti agregat kasar dengan penambahan bahan tambah yaitu superplasticizer dan silica fume. Penelitian ini menggunakan agregat kasar cangkang kelapa sawit dengan menggunakan bahan tambah 1.2 superplasticizer dan variasi dari silica fume sebesar 3.5 , 5 , 6.5 , dan 8 . Beton dengan bahan tambah 1.2 superplasticizer dan 6.5 silica fume memiliki nilai kuat tekan optimum. Kuat tarik lentur beton optimum dimiliki oleh beton dengan bahan tambah 1.2 superplasticizer dan 6.5 silica fume. Nilai modulus elastisitas tertinggi dimiliki oleh beton dengan bahan tambah 1.2 superplasticizer dan 5 silica fume. Nilai daya serap air beton terendah dimiliki oleh beton dengan bahan tambah 1.2 superplasticizer dan 5 silica fume. Nilai susut tertinggi dimiliki oleh beton dengan bahan tambah 1.2 superplasticizer dan 6.5 silica fume.

ABSTRACT
The development of concrete technology in Indonesia is growing rapidly resulting in the use of concrete materials as structural components is increasing. With the increasing use of concrete then resulted in an increased need for concrete constituent materials. On the other hand the amount of waste in the Indonesian palm kernel shells are still slightly utilization and waste pile into. So that the lightweight concrete research done by using waste palm shells as a substitute for coarse aggregate with the addition of the added material is superplasticizer and silica fume. This study uses a coarse aggregate palm shells by using materials added 1.2 superplasticizer and silica fume variation of 3.5 , 5 , 6.5 and 8 . Concrete with added material superplasticizer 1.2 and 6.5 silica fume have optimum compressive strength value. Optimum flexural tensile strength of concrete is owned by the concrete with added material superplasticizer 1.2 and 6.5 silica fume. The highest value of the modulus of elasticity is owned by the concrete with added material superplasticizer 1.2 and 5 silica fume. The value of the lowest water absorption of concrete with material owned by concrete superplasticizer added 1.2 and 5 silica fume. The highest value is owned by the shrinkage of concrete with added material superplasticizer 1.2 and 6.5 silica fume."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66510
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Dini Sofyani
"Seiring dengan bertambahnya kebutuhan perumahan di Indonesia, bertambah pula kebutuhan beton sebagai material yang paling diminati untuk pembuatan rumah tinggal. Cangkang Kelapa Sawit Oil Palm Shell / OPS dapat menjadi pilihan sebagai pengganti agregat kasar untuk campuran beton. Penggunaan OPS tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan beton di Indonesia namun juga untuk mengurangi masalah pengolahan limbah OPS. Beton dengan campurang OPS sebagai agregat kasar sudah pernah diteliti sebelumnya dengan menghasilkan kuat tekan beton sebesar 20-23 MPa. Untuk itu kebutuhan untuk melanjutkan penelitian dalam skala yang lebih besar.
Penelitian ini menghasilkan respon mekanik dari balok beton ringan dengan OPS dengan menggunakan metode 2 point pembebanan. Pada penelitian ini akan diuji dua buah sampel balok dengan ukuran 15x25x300 cm. ukuran ini dianggap mewakili dimensi umum yang dipakai untuk rumah sederhana di Indonesia. Respon mekanik terhadap lentur murni akan disajikan sebagai hasil dari pengujian ini. Penelitian ini akan lebih difokuskan pada are dimana diprediksi akan terjadi lentur murni. Selainn itu juga dkan dilihat tentang bukaan retak yang terjadi.

Along with the increasing demand for habitation in Indonesia, the need for concrete as the most favourable housing material is escalating. Oil Palm Shell OPS as coarse aggregate material can be one of the alternatives materials in concrete mix proportions. This possible choice of material not only can fulfil the materials needs, but also capable of reducing the problem of OPS waste in Indonesia. As OPS concrete compressive strength in the previous studies in laboratory is in the range of 20 23 MPa, studies on larger element of structure becomes interesting.
This research presents flexure behaviour of lightweight concrete beams using OPS replacing natural coarse aggregates under four point loading application. In this study, a campaign of tests was conducted on three samples of identical beam with 15 25 300 cm3 of size. This size is representing typical dimension of beam used on two storey houses in Indonesia. Mechanical response due to bending that occurs in OPS lightweight concrete beam is presented. Observation on the beam is emphasized on the pure bending area. The evolution of the maximum crack opening will also be observed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Rahmadhanti
"Cangkang kelapa sawit merupakan limbah hasil sektor pertanian yang memiliki potensi produksi yang tinggi namun belum dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Penggunaan cangkang kelapa sawit sebagai pengganti agregat kasar pada beton telah banyak dilakukan. Dengan berat isi yang cukup ringan, cangkang kelapa sawit dapat menghasilkan beton ringan dengan berat jenis ±1900 kg/m3. Portland Composite Cemen (PCC) merupakan semen umum yang digunakan dipasaran. Semen ini memiliki butiran yang lebih halus sehingga menghasilkan panas hidrasi yang lebih rendah. Pada penelitian ini akan dilakukan studi eksperimen pada balok yang menggunakan cangkang kelapa sawit dari berbagai campuran jenis dan semen PCC sebagai pengikatnya. Pengujian yang dilakukan adalah uji kerakteristik beton (uji kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur, permeabilitas, dan susut) serta pengujian pembebanan terhadap balok berukuran 300 x 15 x 25 cm3 menggunakan four-point loading serta pengamatan dengan metode Digital Image Correlation (DIC). Analisis yang dilakukan meliputi respon struktur balok akibat pembebanan, pola retak yang dihasilkan, serta bukaan retak yang terjadi selama proses pembebanan dilakukan. Hasil eksperimen menunjukkan karakteristik beton yang kurang memuaskan dimana hanya diperoleh kuat tekan sebesar 12,41 MPa. Balok beton bertulang cangkang kelapa sawit pada penelitian ini mampu menerima beban hingga 7000 kg. Pola retak yang terbentuk sudah sesuai dengan pembebanan yang dilakukan dan evolusi dari pembukaan retak yang diamati dapat terlihat dengan baik menggunakan metode DIC. Bukaan retak yang dihasilkan berkisar antara 100-300 μm. Meskipun menghasilkan respon struktur yang cukup baik, balok beton bertulang cangkang kelapa sawit tidak dapat dijadikan sebagai komponen struktural karena kecilnya kuat tekan yang dihasilkan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penggunaan cangkang kelapa sawit sebagai pengganti agregat kasar dalam campuran beton untuk komponen non-struktural.

Oil palm shells are agricultural waste with high production potential that has not been fully utilized in Indonesia. The use of oil palm shells as a replacement for coarse aggregates in concrete has been widely explored. With its relatively low density, oil palm shells can produce lightweight concrete with a density of approximately 1900 kg/m3. Portland Composite Cement (PCC) is a commonly used cement in the market. It has finer particles, resulting in lower hydration heat. This study aims to conduct experimental studies on beams using oil palm shells in various mixtures and PCC as the binder. The testing includes characterization of the concrete (compressive strength, splitting tensile strength, flexural strength, permeability, and shrinkage), as well as load testing on 300 x 15 x 25 cm3 beams using four-point loading and observation using Digital Image Correlation (DIC) method. The analysis includes studying the structural response of the beams under loading, crack patterns, and crack opening during the loading process. The experimental results indicate unsatisfactory characteristics of the concrete, as only a compressive strength of 12.41 MPa was obtained. The reinforced concrete beams with oil palm shells in this study can sustain loads up to 7000 kg. The crack patterns formed are consistent with the applied loading, and the evolution of crack opening can be well observed using the DIC method. The crack openings range from 100 to 300 μm. Although the beams exhibit satisfactory structural response, they cannot be used as structural components due to their low compressive strength. Further research is needed regarding the use of palm kernel shells as a substitute for coarse aggregate in concrete mixtures for non-structural components."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Fathur Rahman
"ABSTRAK
Tahun 2009, Indonesia memiliki 18 juta Ha lahan yang dapat digunakan untuk perkebunan kelapa sawit dengan luas perkebunan kelapa sawit adalah 7 juta Ha. Seiring dengan semakin meningkatnya produksi dan proyeksi pasar industri sawit Indonesia yang menjanjikan, pabrik kelapa sawit juga menghasilkan peningkatan volume limbah. Namun sayangnya banyak yang tidak mengetahui apa saja potensi limbah kelapa sawit tersebut dan hanya terbuang pada pembuangan akhir sampah. Limbah padat padat kelapa sawit ini dapat berupa tandan kosong, cangkang dan serabut. Limbah cangkang kelapa (oil palm shell) sawit ini diharapkan dapat menjadi agregat kasar menggantikan kerikil untuk menjadikan campuran beton ringan yang nantinya beton OPS ini dapat digunakan sebagai beton struktural sebagai material konstruksi bangunan bukan lagi sebagai campuran percobaan. Penulis akan meneliti penurunan displacement dari beton cangkang kelapa sawit dengan penambahan zat aditif berupa superplasticizer, silica fume, dan fly ash agar mendukung beton cangkang kelapa sawit dapat diaplikasikan pada material konstruksi bangunan. Dengan metode digital image corelation (DIC), displacement yang terjadi pada beton saat menahan beban dapat dilihat dan dianalisis. Analisis gaya displacement yang terjadi diharapkan mendapatkan karakteristik sifat-sifat dari beton ringan OPS seperti stiffness, poisson ratio, untuk mendukung sebagai beton struktural. Mungkin dengan penelitian ini bisa diharapkan beton cangkang kelapa sawit nantnya bisa menjadi beton struktural dalam konstruksi.

ABSTRACT
In 2009, Indonesia had 18 million hectares of land that could be used for oil palm plantations with an oil palm plantation area of ​​7 million hectares. Along with the increasing production and the promising projection of the Indonesian palm oil market, palm oil mills also produce an increase in the volume of palm oil waste. But unfortunately many people dont know what the potential of oil palm waste, at the end they become wasted in the trash. This solid oil palm waste can be in the form of empty bunches, shells and fibers. This palm oil palm shell (OPS) waste is expected to be able to become coarse aggregates to replace gravel to make lightweight concrete mixtures which later OPS concrete can be used as structural concrete as building construction material not as a trial mixture anymore. The author will analysis load displacement properties of oil palm shell concrete by the addition of additives in the form of superplasticizers, silica fume, and fly ash to support the oil palm shell concrete that can be applied to building construction materials. With the digital image correlation (DIC) method, displacement that occurs in concrete when holding loads can be seen and analyzed. The displacement force analysis that occurs is expected to get the characteristics of the OPS lightweight concrete such as stiffness, poisson ratio, to support as structural concrete. Hopefully with this research, oil palm shell concrete can be the structural concrete in construction."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Gita Manohara
"Penggunaan cangkang kelapa sawit (OPS) sebagai pengganti agregat kasar alami dalam campuran beton akan membantu mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dari sisa produksi industri minyak kelapa sawit. Objek studi pada penelitian ini adalah beton dengan substitusi 100% cangkang kelapa sawit (OPS) sebagai pengganti agregat kasar dengan penggunaan semen OPC. Penggunaan semen OPC dipilih untuk melihat perbedaan karakteristik beton OPS jika digunakan semen portland murni dengan mengacu pada proporsi campuran beton yang sudah pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Pengujian karakteristik beton yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengujian kuat tekan, kuat tarik lentur, kuat tarik belah, susut beton, dan permeabilitas. Pada penelitian ini juga akan dilakukan pengujian untuk mengetahui respon struktur balok beton bertulang dengan menggunakan sampel balok berukuran 15x25x300 cm³. Pengujian sampel balok OPS dilakukan dengan metode four-point loading dengan alat pencetak respons 3D berupa Digital Image Correlation (DIC) untuk menganalisa respon struktur, distribusi pola retak, dan bukaan yang terjadi pada balok beton OPS. Metode pembebanan pada penelitian ini dilakukan secara bertahap (semi-siklik) dalam 4 siklus, yaitu siklus 2 ton, 4 ton, 6 ton, dan 8 ton. Hasil pengujian menunjukan kuat tekan maksimum beton OPS dengan semen OPC mencapai 19.84 MPa. Selain itu, berdasarkan hasil pengujian permeabilitas, beton OPS dengan semen OPC tidak tahan terhadap penetrasi air. Kuat tarik beton OPS dengan semen OPC berkisar 5- 8% dari kuat tekannya. Balok beton OPS dengan campuran semen OPC dapat menahan beban hingga 7300 kg dan menghasilkan lendutan sebesar 26.7 mm. Pola retak pada balok terdistribusi merata di sepanjang bentang dan dapat diamati dengan metode Digital Image Correlation (DIC). Hasil dari penelitian ini, beton campuran cangkang kelapa sawit dengan semen OPC dapat dijadikan sebagai beton struktural sederhana karena mampu menahan beban yang cukup besar dan menghasilkan kuat tekan yang tinggi serta lendutan yang tidak terlalu besar.

The use of palm kernel shell (OPS) as a substitute for natural coarse aggregates in concrete mixtures will help reduce the amount of waste generated from palm oil industry. The object of study in this research is concrete with 100% substitution of palm kernel shell (OPS) as a replacement for coarse aggregate using Ordinary Portland Cement (OPC). The used of Ordinary Portland Cement (OPC) was chosen to observe the differences in OPS concrete characteristics when pure Portland Cement is used, referring to the concrete mix proportions previously research. The concrete characteristics tested in this research include compressive strength, flexural tensile strength, split tensile strength, shrinkage, and permeability. This research also conducted tests to determine the structural response used a sample of reinforced concrete beams 15x25x300 cm³. The testing of OPS beam samples is perfomed using four-point loading method with 3D response printing tool called Digital Image Correlation (DIC) to analyze the structural response, crack pattern distribution, and crack opening in the OPS concrete beams. The loading method in this research is semi-cyclic in 4 cycles, namely 2 tons, 4 tons, 6 tons, and 8 tons. The test results show that the maximum compressive strength of OPS concrete with OPC reaches 19.84 MPa. Furthemore, based on the permeability test result, OPS concrete with OPC not resistant to water penetration. The tensile strength of OPS concrete with OPC reaches 5-8% of its compressive strength. OPS concrete beams with the OPC can withstand loads of up to 7300 kg and produce a deflection of 26.7 mm. The crack pattern is evely distributed along the span of beams and can be observed using the Digital Image Correlation (DIC) method. The results of this research indicate that the mixture of palm kernel shells and Ordinary Portland Cement (OPC) can be used as a simple structural concrete because it can withstand significant loads and has high compressive strength, as well as moderate deflection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cellen Syafira Putri
"Cangkang kelapa sawit (OPS) dapat digunakan secara optimal sebagai alternatif agregat kasar dengan tujuan untuk mengurangi limbah OPS dan menghemat biaya produksi. Beton dengan campuran OPS sebagai agregat kasar dengan semen portland komposit (PCC) telah banyak dilakukan pada penelitian terdahulu. Pada penelitian ini digunakan beton dengan cangkang kelapa sawit sebagai pengganti agregat dengan menggunakan semen portland pozzolan (PPC) untuk mengamati perbedaan karakteristik beton terhadap semen lainnya.  Penelitian ini menganalisis karakteristik beton seperti kuat tekan, kuat tarik belah, permeabilitas, susut, kuat lentur, serta analisis respon struktur balok beton bertulang. Analisis respon struktur menggunakan sampel balok beton bertulang 15×25×300 cm3 yang diberi beban semi-siklik dengan metode pembebanan four point loading. Respon struktur yang diamati berupa perpindahan, regangan, dan pola retak balok diolah dari hasil pengujian menggunakan Digital Image Correlation (DIC) dan pengukuran manual menggunakan LVDT. Hasil eksperimen menghasilkan kuat tekan beton sebesar 8.73 MPa. Balok cangkang kelapa sawit (OPS) dengan semen portland pozzolan (PPC) dapat menerima beban hingga 6500 kg dan menghasikan lendutan hingga 30mm. Distribusi pola retak yang dihasilkan tersebar sepanjang balok dan dapat diamati menggunakan metode Digital Image Correlation (DIC). Hasil dari penelitian ini, beton campuran cangkang kelapa sawit (OPS) dengan semen portland pozzolan (PPC) tidak dapat digunakan sebagai komponen struktural karna menghasilkan kuat tekan beton yang rendah dan lendutan yang cukup besar. 

Oil palm shells (OPS) can be used optimally as an alternative for coarse aggregate in purpose to reduce OPS waste and save production costs. OPS concrete with porland cement composite (PCC)  has been widely used in previous studies. in this experiment, OPS used as a subtitue for coarse aggregate with Portland Pozzolan Cement (PPC) to observe the differences in the characteristis of concrete compared to other cements. This study analyzed the characterictis of concrete such as compressive strength, split tensile strength, permeability, shrinkage, flexural strength, as well as analysis of the structural response of reinforced concrete beams. Structural response analysis used a sample of reinforced concrete beams 15×25×300 cm3 which was given a semi-cyclic load using the four point load method. The observed structural responses in the form of displacement, strain, and beam crack patterns were processed from the test results using Digital Image Correlation (DIC) and measurements using LVDT. The compressive strength obtained from this experiment is 8.73 MPa. Reinforced beam with a mixture of of oil palm kernel shell (OPS) and portland pozzolan cement (PPC) were able to withstand loads up to 6500 kg and produce deflections of up to 30mm. The resulting crack pattern distribution is spread along the beam and can be observed using the Digital Image Correlation (DIC) method. The results of this study, concrete mixed with oil palm shells (OPS) with portland pozzolan cement (PPC) cannot be used as a structural component due to it low concrete compressive strength and a significant deflection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamzah Faruqi
"Sumber daya alam yang melimpah di Indonesia menuntut industri pertambangan dan pengolahan mineral untuk dapat mengolah sumber daya yang ada menjadi bahan baku untuk kelancaran siklus industri di Indonesia. Salah satu sumber daya yang dibutuhkan dalam industri adalah bahan baku mineral berupa pasir besi. Pasir besi merupakan salah satu mineral paling melimpah di Indonesia. Kandungan utama pasir besi adalah senyawa oksida besi yaitu magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), titanomagnetit (Fe2TiO4), dan ilmenit (FeTiO3). Mineral ini mengandung unsur utama besi dengan pengotor lain yang memiliki harga jual tinggi seperti titanium. Kajian penelitian terkait reduksi karbotermik telah dikembangkan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh proses distribusi ukuran bahan baku terhadap reduksi karbotermik pasir besi dengan arang tempurung kelapa sawit dan natrium sulfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan kadar sebelum dan sesudah reduksi sehingga bisa dikatakan terjadi proses reduksi. Selain itu, tampilan visual metode milling 60 menit lebih baik daripada metode lainnya. Persentase perolehan kembali Fe tertinggi dicapai pada sampel 3 yang diberi perlakuan bubuk selama 4 menit tanpa penambahan Na2SO4 sebesar 91%.

The abundant natural resources in Indonesia require the mining and mineral processing industries to be able to process existing resources into raw materials for the smooth running of the industrial cycle in Indonesia. One of the resources needed in the industry is mineral raw material in the form of iron sand. Iron sand is one of the most abundant minerals in Indonesia. The main content of iron sand is iron oxide compounds, namely magnetite (Fe3O4), hematite (Fe2O3), titanomagnetite (Fe2TiO4), and ilmenite (FeTiO3). This mineral contains the main element iron with other impurities that have a high selling price such as titanium. Research studies related to carbothermic reduction have been developed with the aim of knowing the effect of the raw material size distribution process on the carbothermic reduction of iron sand with palm oil shell charcoal and sodium sulfate. The results showed that there was a change in levels before and after the reduction so that it could be said that there was a reduction process. In addition, the visual display of the 60 minute milling method is better than other methods. The highest percentage of Fe recovery was achieved in sample 3 which was treated with powder for 4 minutes without the addition of Na2SO4 by 91%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>