Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182053 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindya Nurmalita
"Industri pada sektor beauty personal care memiliki persaingan yang sangat ketat. Ketatnya persaingan ini membuat pemain dalam sektor beauty personal care mempertahankan konsumennya agar tidak beralih ke produk lain. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh kesadaran nilai terhadap loyalitas merek melalui keterlibatan merek dalam konsep diri pada generasi Z konsumen merek BLP Beauty di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner online. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesadaran nilai memiliki pengaruh sedang terhadap loyalitas merek, kesadaran nilai memiliki pengaruh lemah terdapat keterlibatan merek dalam konsep diri, serta keterlibatan merek dalam konsep diri memiliki pengaruh sedang terhadap loyalitas merek. Berdasarkan hasil uji mediasi yang telah dilakukan, terdapat pengaruh kesadaran nilai terhadap loyalitas merek melalui mediasi keterlibatan merek dalam konsep diri. Penelitian ini merekomendasikan agar merek dapat meningkatkan kesadaran nilai dan keterlibatan merek dalam konsep diri untuk meningkatkan loyalitas.

The beauty personal care industry has a very fierce competition, every player has to do its best to keep their consumer not to switch or even try to the other products. The purpose of this study is to analyse the effect of value consciousness on brand loyalty through brand engagement in self-concept towards Generation Z consumers of BLP Beauty brand in Jabodetabek. This study uses quantitative approach by collecting data through an online questionnaire. The results showed that value consciousness has a moderate effect on brand loyalty while value consciousness has a low effect on brand engagement in self-concept. The other result is brand engagement in self-concept has a moderate effect on brand loyalty. Based on mediation analysis, brand engagement in self-concept affects the relationship of value consciousness and brand loyalty. This study recommends that the brands could increase their value consciousness and brand engagement in self-concept to increase brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nafa Rizkya
"Industri fashion telah mengalami evolusi yang signifikan dari satu abad ke abad berikutnya, dengan perubahan tren dan dinamika yang mendefinisikan setiap periode waktu. Pada setiap zaman, dunia mode menghadirkan tren berpakaian yang unik dan mencerminkan nilai-nilai tersendiri pada saat itu. Perbedaan-perbedaan ini juga tercermin dalam cara pelaku usaha membangun citra merek dan mengelola proses penyebaran informasi produk. Erigo, sebuah merek pakaian yang telah beroperasi selama sepuluh tahun, sukses menciptakan identitasnya sendiri dan meraih tingkat popularitas yang signifikan. Dengan itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari brand engagement in self-concept dan value consciousness terhadap brand loyalty. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei kepada konsumen Erigo yang berusia ≥ 18 tahun di DKI Jakarta dengan jumlah sampel 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara brand engagement in self-concept dan value consciousness terhadap brand loyalty.

The fashion industry has undergone significant evolution from one century to the next, marked by changing trends and dynamics that define each period. In every era, the world of fashion introduces unique clothing trends that reflect distinct values at that time. These differences are also reflected in how business actors build brand images and manage the product information. Erigo, a clothing brand that has been operating for ten years, has successfully crafted its own identity and achieved a significant level of popularity. Therefore, the aim of this research is to determine whether there is an influence of brand engagement in self-concept and value consciousness on brand loyalty. This research employs a quantitative approach and survey method targeting Erigo consumers aged ≥ 18 years in DKI Jakarta, with a sample size of 100 respondents. The research findings indicate a significant influence between brand engagement in self-concept and value consciousness on brand loyalty."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Sari Suwandi
"Di tahun 2015, industri kecantikan Indonesia terus bertumbuh pesat hingga memunculkan merek-merek lokal dibidang kometika dan perawatan kulit yang menumbuhkan persaingan, baik dengan merek asing yang masuk ke pasar kecantikan Indonesia, ataupun dengan sesama merek lokal. Persaingan yang ketat, dapat membuat konsumen beralih ke produk lainnya, terutama adanya persaingan harga. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pengalaman merek terhadap loyalitas merek melalui kegemaran merek, hubungan diri dengan merek, dan afeksi merek pada konsumen merek perawatan kulit lokal Avoskin di Jabodetabek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner secara online kepada 122 responden. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif, analisis regresi mediasi (metode causal step) dan analisis sobel test. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengalaman merek memengaruhi loyalitas merek, kegemaran merek, hubungan diri dengan merek dan afeksi merek secara signifikan, serta kegemaran merek, hubungan diri dengan merek dan afeksi merek memengaruhi loyalitas merek secara signifikan. Kemudian, berdasarkan hasil uji mediasi yang dilakukan, terdapat pengaruh pengalaman merek terhadap loyalitas merek melalui kegemaran merek, hubungan diri dengan merek dan afeksi merek. Penelitian ini merekomendasikan agar sebuah merek mampu memberikan pengalaman yang menumbuhkan keterikatan emosi yang spesifik seperti kegemaran, hubungan diri, dan afeksi pada konsumennya sehingga membangun hubungan jangka panjang.

In 2015, the Indonesian beauty industry has continued to grow especially for local cosmetics and skincare brands which led to a competition among fellow local and foreign beauty brands in Indonesia. Therefore, to be able to retain its consumers, a brand must be able to provide other things that can maintain consumer interest by ignoring the price. The purpose of this study was to analyze the effect of brand experience on brand loyalty through brand passion, self-brand connection, and brand affection towards the consumers of Avoskin in Jabodetabek. This study utilized a sample of 122 consumers of Avoskin by distributing online questionnaires. The data analysis in this study was carried out by descriptive analysis, mediation regression analysis and sobel analysis test. The finding revealed that brand experience significantly affected brand loyalty, through brand passion, self-brand connection, and brand affection, brand passiom, self-brand conncetion and brand affection influence significantly affected brand loyalty. Then, based on the mediation analysis, there is an mediation effect of brand experience on brand loyalty through brand passion, self-brand connection, and brand affection. This study offers recommedations for brands to give unique experiences that can raise emotional ties that will lead to a long-lasting brand loyalty"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinul Adha Muchtar
"Perilaku extra role yang dilakukan oleh seorang karyawan dalam sebuah perusahaan, sekarang ini menjadi perilaku yang sangat diharapkan terjadi oleh kebanyakan perusahaan. Perilaku extra role dari seorang karyawan dalam sebuah perusahaan biasa dikenal dengan Organizational Citizenship Behavior atau OCB. OCB dapat diartikan sebagai salah satu bentuk perilaku karyawan dalam sebuah perusahaan yang merupakan keinginannya serta inisiatif karyawan yang tidak terkait dengan penghargaan dari perusahaan secara formal tetapi perilaku tersebut dapat meningkatkan efektivitas perusahaan. Perilaku OCB karyawan dapat ditingkatkan dengan adanya employer brand experience serta employee engagement karyawan dalam bekerja khususnya karyawan generasi Z. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh employer brand experience terhadap organizational citizenship behavior dengan employee engagement sebagai variabel mediasi pada karyawan generasi Z di DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner menggunakan google form yang disebarkan secara daring kepada 254 responden karyawan generasi Z yang bekerja di DKI Jakarta. Adapun teknik penarikan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Penelitian ini melakukan teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana, hierarchical multiple regression, serta sobel test. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh employer brand experience terhadap OCB. Kemudian, terdapat pengaruh employer brand experience terhadap employee engagement. Selanjutnya, terdapat pengaruh employee engagement terhadap OCB. Terakhir, terdapat pengaruh employer brand experience terhadap OCB dengan employee engagement sebagai mediasi pada karyawan generasi Z di DKI Jakarta.

Extra role behavior carried out by an employee in a company, is now a behavior that is expected to occur by most companies. The extra role behavior of an employee in a company is commonly known as Organizational Citizenship Behavior or OCB. OCB can be interpreted as a form of employee behavior in a company which is his desire and employee initiative that is not related to formal awards from the company but this behavior can increase the effectiveness of the company. OCB behavior of employees can be improved with the presence of employer brand experience and employee engagement at work, especially for Generation Z employees. The purpose of this study was to analyze the effect of employer brand experience on organizational citizenship behavior with employee engagement as a mediating variable for Generation Z employees in DKI Jakarta. This study uses a quantitative approach by distributing questionnaires using google forms which are distributed online to 254 respondents of Generation Z employees who work in DKI Jakarta. The sampling technique used is non-probability sampling with purposive sampling type. This study uses data analysis techniques using simple linear regression, hierarchical multiple regression, and Sobel test. The results of this study indicate that there is an influence of employer brand experience on OCB. Then, there is the influence of employer brand experience on employee engagement. Furthermore, there is the effect of employee engagement on OCB. Finally, there is the influence of employer brand experience on OCB with employee engagement as a mediation for Generation Z employees in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Farhan Kusumawardhana
"Semakin banyak pelanggan menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi tentang merek dan memandu pembelian mereka. Hubungan antara pemasaran media sosial (social media marketing activities-SMMA) dan ekuitas merek berbasis konsumen (consumer-based brand equity-CBBE) pada konsumen Generasi Z dipengaruhi melalui pengalaman merek (brand experience-BE) dan manfaat media sosial (social media benefits-SMB) dari platform media sosial. Penelitian ini menerapkan partial least square model (PLS) dengan 125 responden Generasi Z yang mengikuti merek Louis Vuitton di platform media sosial Instagram. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara SMMA dan CBBE yang dipengaruhi melalui mediasi pengalaman merek (BE) serta manfaat media sosial (SMB). Akan tetapi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengalaman merek (BE) dan manfaat media sosial (SMB) tidak memiliki hubungan langsung dengan CBBE tanpa mediasi. Temuan penelitian ini dapat digunakan oleh manajer luxury brands untuk merancang pemasaran media sosial untuk meningkatkan pemasaran kepada Generasi Z dan evaluasi ekuitas merek (brand equity) di platform media sosial.

More and more customers are using social media to learn about brands and guide their purchases. The relationship between social media marketing activities (SMMA) efforts and consumer-based brand equity (CBBE) among Generation Z consumers is hypothesized to be mediated by brand experience (BE) and the social media benefits (SMB) resulting from engagement in social media platforms. Putting into action, the partial least squares path modeling (PLS) used to evaluate 125 of Louis Vuitton brand’s followers on the social media platform of Instagram. According to the findings, the relationship between SMMA and CBBE is mediated by brand experience as well as social media benefits; however, the result also show that brand experience and social media benefits does not have any direct relationship regarding the CBBE without mediation. These findings could be used by luxury brand managers to design social media marketing approaches that improve Generation Z's overall social media marketing activities and evaluations of brand equity in social media platforms.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Pramudita Andyanto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui loyalitas merek konsumen Indonesia produk pakaian olahraga dari perspektif kesesuaian diri. Survei dengan itu didistribusikan melalui formulir online yang dilakukan dari Jakarta untuk mengumpulkan data untuk pembelajaran ini. Metode Structural Equation Modeling (SEM) digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil SEM menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kesesuaian diri merek dengan asosiasi merek konsumen dan persepsi kualitas, sikap loyalitas merek, dan perilaku loyalitas merek. Padahal yang dihadirkan adalah sikap loyalitas merek tidak mewakili loyalitas merek perilaku. Penelitian ini berkontribusi pada penelitian yang berkembang tentang perspektif kesesuaian diri terhadap loyalitas merek secara empiris menegaskan pengaruh tidak langsung dari kesesuaian merek terhadap loyalitas merek melalui efek mediasi dari asosiasi merek dan kualitas yang dipersepsikan dalam konteks pasar pakaian olahraga Indonesia yang sedang tumbuh.

This study aims to determine the brand loyalty of Indonesian consumers sportswear products from a self-conformity perspective. A survey with it distributed via an online form carried out from Jakarta to collect data for this learn. The Structural Equation Modeling (SEM) method was used to test hypothesis. SEM results show that there is a significant influence between brand self-congruity and consumer brand associations and quality perceptions, brand loyalty attitudes, and brand loyalty behavior. Although what is presented is an attitude of brand loyalty
does not represent behavioral brand loyalty. This study contributes to the growing research on self-conformity perspectives brand loyalty empirically confirms the indirect effect of brand conformity on brand loyalty through the mediating effects of brand association and perceived quality in the context of the growing Indonesian sportswear market.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifa Rizqy Audeta
"Tingginya tingkat persaingan bisnis di Indonesia sebab semakin banyak alternatif brand skincare. Generasi Z dinilai memiliki daya beli yang lebih rendah dibandingkan generasi sebelumnya, yang membuat mereka lebih sadar akan harga dan mengurangi nilai loyalitas terhadap suatu merek. Penelitian ini fokus pada pengaruh Customer Perceived Value (X1) dan Competitive Advantage (X2) terhadap Customer Loyalty (Y) dengan Trust (M) sebagai mediasi pada Generasi Z pengguna brand Skintific di Indonesia. Dengan menggunakan metode kuantitatif dan kuesioner kepada 220 responden, hasil analisis Structural Equation Modelling-Partial Least Square (SEM-PLS) menunjukkan bahwa Customer Perceived Value dan Competitive Advantage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Customer Loyalty melalui peran Trust sebagai mediasi. Temuan ini memberikan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi loyalitas pelanggan, khususnya pada Generasi Z di dalam pasar skincare, memberikan pandangan yang berharga bagi perkembangan merek Skintific.

With a surge in skincare brand alternatives, Indonesia's business landscape witnesses heightened competition. Generation Z, characterized by lower purchasing power, prioritizes price consciousness, leading to reduced brand loyalty. This study focuses on examining the influence of Customer Perceived Value (X1) and Competitive Advantage (X2) on Customer Loyalty (Y) among Generation Z users of the Skintific brand in Indonesia, with Trust (M) serving as a mediating factor.Through a quantitative method involving 220 respondents and questionnaire analysis, Structural Equation Modelling- Partial Least Square (SEM-PLS) reveals that Customer Perceived Value and Competitive Advantage significantly and positively impact Customer Loyalty, mediated by Trust. These findings provide a comprehensive understanding of factors influencing customer loyalty, particularly within the Generation Z skincare market, offering valuable insights for the development of the Skintific brand."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Zen
"Indonesia menjadi salah satu penyumbang populasi generasi milenial terbanyak di dunia. Dari 267 juta jiwa, sebanyak 130 juta jiwa merupakan wanita dan 68% diantaranya adalah generasi milenial dengan mayoritas berada di Jabodetabek. Hal tersebut menjadi peluang bagi Indonesia sebagai pasar yang potensial dalam halnya produk kecantikan, dimana telah terjadinya peningkatan yang signifikan dalam 3 tahun terakhir. Meningkatnya penjualan produk kecantikan ini didasari adanya motivasi belanja yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mindset terhadap compulsive buying pada konsumen brand Somethinc di Jabodetabek dengan menggunakan shopping motivation sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan responden berupa pelanggan yang pernah membeli produk brand Somethinc lebih dari tiga kali selama enam terakhir kepada 100 responden dan menggunakan teknik non-probability sampling. Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang cukup kuat antara mindset dan shopping motivation sehingga dibuktikan bahwa mindset merupakan faktor penting yang dapat memengaruhi pembentukan shopping motivation konsumen. Mindset konsumen merupakan kerangka penting bagi seorang pemasaran dalam memehami motivasi dan perilaku konsumen. Dalam hal ini, penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih baik kepada brand Somethinc mengenai perilaku konsumen yang dilihat dari mindset konsumen serta berbagai motivasi yang mengarah pada compulsive buying

Indonesia is one of the largest contributors to the millennial generation in the world. Of 267 million people, 130 million people of them are women and 68% of them are millennials in Jabodetabek. This is an opportunity for Indonesia as a potential market in terms of beauty products that has been facing a significant increase in the last 3 years. The increase in sales of beauty products is based on a high shopping motivation. This study aims to analyze the influence of mindset on compulsive buying on Somethinc brand consumers in Jabodetabek through shopping motivation as a mediating variable. This study uses a quantitative with a non-probability sampling technique by distributing questionnaires to 100 customers who have purchased something brand products more than three times during the last six months as the respondents. The findings in this study indicate that there is a fairly strong correlation between mindset and shopping motivation, so that it is proven that mindset is an important factor that can influence consumers shopping motivation. The consumer mindset is an important framework for a marketer in understanding consumer motivation and behavior. In this case, this research provides a better understanding of the something brand regarding consumer behavior seen from the consumers mindset and motivations that lead to compulsive buying."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melinia Devi Fenitasari
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh dari aktivitas social media marketing terhadap brand experience, attitude towards the brand, dan purchase intention pada konsumen muslim Generasi Y dan Generasi Z di Indonesia dengan menggunakan studi kasus merek Kahf sebagai produk personal care laki-laki halal. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu muslim pada Generasi Y berusia 27-41 tahun dan Generasi Z berusia 12-26 tahun yang pernah membeli produk Kahf. Sampel yang diperoleh yaitu 211 untuk Generasi Y dan 216 untuk Generasi Z. Penelitian ini dalam pengolahan datanya menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya aktivitas social media marketing memiliki pengaruh terhadap brand experience, attitude towards the brand, dan purchase intention dengan adanya customer engagement yang memperkuat hubungan aktivitas social media marketing dengan brand experience. Penelitian ini juga mengukur keterlibatan Generasi Y dan Generasi terhadap aktivitas social media marketing dengan brand experience.

This study aims to determine the effect of social media marketing activities on brand experience, attitude towards the brand, and purchase intention among Generation Y and Generation Z Muslim consumers in Indonesia using a case study of a Kahf as Indonesia halal brand. The sample used in this study were Muslims in Generation Y aged 27-41 years and Generation Z aged 12-26 years who had bought Kahf products. Data were collected from 211 for Generation Y and 216 for Generation Z. This research in its data processing uses the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that social media marketing activities have an influence on brand experience, attitude towards the brand, and purchase intention with customer engagement that strengthens the relationship between social media marketing activities and brand experience. This study also measures the involvement of Generation Y and Generation towards social media marketing activities with brand experience."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narendra Krishna Triwardhana
"Konsumen semakin beralih ke platform media sosial untuk berpartisipasi dalam komunitas merek sebagai cara memperoleh informasi tentang merek dan mendapatkan wawasan dalam keputusan pembelian mereka secara keseluruhan. Hipotesis kami adalah bahwa hubungan antara aktivitas pemasaran media sosial (SMM) dan ekuitas merek berbasis konsumen (CBBE) di kalangan Milenial dimediasi oleh keuntungan konsumen yang muncul dari keterlibatan dalam komunitas tersebut dan pengalaman merek. Secara khusus, kami fokus pada hubungan antara aktivitas SMM dan dua faktor ini. Selain itu, gagasan penggunaan dan kepuasan, serta pengalaman merek, menjadi dasar konsep ini. Untuk menguji model penelitian, digunakan ukuran sampel sebanyak 202 orang yang mengikuti Gucci di media sosial. PLS, yang merupakan singkatan dari partial least squares path modeling, diterapkan.

Consumers are increasingly turning to social media platforms to participate in brand communities as a means of acquiring information about brands and gaining insight into their overall purchasing decisions. Our hypothesis is that the relationship between social media marketing (SMM) activities and consumer-based brand equity (CBBE) among Millennials is mediated by the consumer advantages that emerge from involvement in such communities and brand experience. Specifically, we are focusing on the relationship between SMM activities and these two factors. Additionally, the idea of uses and gratifications, in addition to brand experience, serves as the foundation for this concept. In order to test the study model, a sample size of 202 people who follow Gucci on social media was used. PLS, which is an acronym that stands for partial least squares path modeling, was applied."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>