Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102418 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febiana Nur Azizah
"Internet menjadi sarana komunikasi yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan perkembangan internet yang cukup pesat membuat sektor perhotelan mencari cara untuk memberikan informasi mengenai hotelnya dengan media situs internet. TripAdvisor merupakan salah satu situs yang berisi ulasan mengenai pariwisata di Indonesia maupun di dunia, salah satunya adalah mengulas sebuah hotel. Situs yang dimiliki TripAdvisor ini biasa disebut dengan Consumer Review Website (CRW) yang berartikan informasi elektronik yang menggunakan kata-kata orang lain sebagai informasi untuk rekomendasi hotel. TripAdvisor memiliki basis data 1001 hotel di Kota Bandung yang termasuk didalamnya terdapat indeks popularitas, alamat hotel, dan kelas hotel. Data ini didapatkan dari Application Program Interface (API) di situs TripAdvisor. Indeks popularitas diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu klasifikasi rendah, klasifikasi sedang dan klasifikasi tinggi. Pengklasifikasian juga dilakukan pada kelas hotel yang dibagi menjadi 3 kelas yaitu hotel bintang 4-5, hotel bintang 1-3, dan hotel non bintang. Analisis yang digunakan adalah Nearest Neighbor Analysis (NNA) dan Kernel Density (KD). Dengan hasil tersebut didapatkan bahwa hotel di Kota Bandung memiliki pola yang mengelompok. Pengelompokan ini dikarenakan adanya pola yang mengikuti jaringan jalan dan faktor lain seperti kebijakan Pemerintah Kota Bandung. Selain itu, hotel berbintang dan non bintang berdasarkan indeks popularitas akan dipengaruhi oleh objek disekelilingnya dan aksesibilitasnya. Semakin rendah bintang dan popularitasnya maka semakin jauh dari titik fungsional serta akses yang rendah, dan sebaliknya. Selain itu, faktor pemasaran dan kebijakan pemerintah menjadi salah satu yang mempengaruhi indeks popularitas

The internet is the most important of communication in everyday life. With the growing development of the internet, the hotel sector is looking for ways to provide information about their hotels using the internet as media. TripAdvisor is one site that contains reviews of tourism in Indonesia and in the world, one of which is reviewing a hotel. This site owned by TripAdvisor is commonly called the Consumer Review Website (CRW) which means electronic information that uses other people's words as information for hotel recommendations. TripAdvisor has a database of 1001 hotels in Bandung which includes a popularity index, hotel address, and hotel class. This data is obtained from the Application Program Interface (API) on the TripAdvisor website. The popularity index is classified into three categories, namely low classification, medium classification, and high classification. Classification is also carried out on hotel classes which are divided into 3 classes, namely 4 - 5 star hotels, 1-3 star hotels, and non-star hotels. The analysis used is Nearest Neighbor Analysis (NNA) and Kernel Density (KD). With these results, it is found that hotels in the city of Bandung have a clustered pattern. This grouping is due to a pattern that follows the road network and other factors such as Bandung City Government policies. In addition, star and non-star hotels based on the popularity index will be influenced by the surrounding objects and their accessibility. The lower the star and the popularity, the further away from the low functional and access point, and vice versa. In addition, marketing factors and government policies are among the factors affecting the popularity index"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Tio
"Saat ini terjadi peningkatan dalam penggunaan sosial media pada masyarakat umum terutama yang tinggal di wilayah kota dalam memilih rumah makan atau restoran yang mereka ingin kunjungi. Hal ini menjadi fenomena baru yang mengubah gaya hidup dan tingkah laku masyarakat kota termasuk bagaimana masyarakat menerima rekomendai informasi tentang restoran dari mulut ke mulut berubah menjadi informasi elektronik. Consumer review website (CRW) adalah jenis informasi elektronik yang menggunakan kata-kata orang lain sebagai informasi untuk basis data rekomendasi restoran. Zomato adalah salah satu CRW yang memiliki basis data restoran di Jakarta yaitu sebanyak 4032 restoran di Jakarta yang di dalamnya termasuk indeks popularitas, jenis restoran, dan jenis makanan untuk setiap restoran. Data 4032 restoran yang berisi tabel atribut dapat diakses dengan menggunakan application program interface (API) dari website resmi Zomato. Nilai indeks popularitas yang di dapatkan kemudian dibagi ke dalam 3 klasifikasi grup yaitu: popularitas tinggi, sedang, dan rendah. Menggunakan Geography information system (GIS) maka setiap klasifikasi dapat di analisa untuk melihat faktor apa saja yang menjadi pembeda dari setiap klasifikasi restoran. Dengan menggunakan Nearest Neighbor Analysis (NNA) dan Kernel Dencity Analysis (KDA) didapatkan jika setiap klasifikasi  memiliki pola distribusi yang berbeda dan dari hasil tersebut didapatkan jika restoran dengan klasifikasi tinggi mengelompok dan dengan kepadatan tinggi yaitu 59 restoran per km2. Restoran dengan klasifikasi sedang mengelompok namun kepadatan yang sedang yaitu 29 restoran per km2 dan restoran dengan klasifikasi rendah mengelompok namun dengan kepadatan rendah yaitu 4 restoran per km2. Faktor-faktor yang mempengaruhi popularitas restoran adalah tempat belanja/mall, hotel bintang 4 dan 5, dan Central bussines district (CBD) dan dengan menggunakan jarak dari titik fungsional kota maka di dapatkan jika restoran dengan popularitas tinggi dekat kepada titik fungsional dan akses jalan utama sedangkan semakin jauh dari titik fungsional dan akses maka semakin rendah popularitasnya.

Nowdays, there has been a remarkable surge in the usage of social media among the general public specially in urban area in choosing restaurant that they want visit. This surge becoming new phenomenon that change people lifestyle and behavior in urban area and that is include how people receive information from word of mouth (WoM) recommendation for restaurant and becoming electronic-word of mouth information. Consumer review website (CRW) are e-word of word (e-WoW) information that using people word of word information as they main database for restaurant recommendation. Zomato are one of the few CRW that have a lot database for restaurant in Jakarta, Zomato have around 4032 database for DKI Jakarta and that include popularity index, type of restaurant, and type of food from each restaurant.  4032 data and each attribute restaurant can be access using aplication program interface (API) from zomato official website. From popularity index data, each restaurant divided by 3 classification of popularity group: high popularity, middle popularity, and  low popularity. Using Geography Infromation System (GIS) we can analyze what factor make each classification different from each other. First by using Nearest Neighbor Analysis (NNA) and second Kernel Dencity Analysis (KDA) that each clasification have different spatial distribution and high popularity group are cluster and high dencity with 59 restaurant by square kilometers in Center and South Jakarta, middle popularity with cluster and mid dencity (29 restaurant by square kilometers) in Center, South, and North Jakarta and low popularity are cluster too but with very low dencity up to 4 restaurant by square kilometers in East and South Jakarta. Factor that effect for each classification popularity are shopping mall, hotel 4 & 5 star and Central Bussines Distric (CBD) then by using proximity for each classification that high popularity restaurant group are close to POI functional and CBD. Low popularity are more likely place in outside of town and have far distance from urban poi functional."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Studiati Suwandi
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifkasi aspek-aspek yang berpengaruh pada kegiatan ilmiah di ITB; (2) mengukur seberapa jauh aspek-aspek tersebut berpengaruh pada kegiatan ilmiah di ITB; (3) mengetahui besarnya pengaruh sarana Internet pada kegiatan belajar pada para pengajar di ITB; (4) menghitung besarnya pemanfaatan sarana Internet pada kegiatan ilmiah dibandingkan dengan kegiatan nonilmiah para staf pengajar, peneliti dan mahasiswa ITB; (5) melihat seberapa jauh keterlibatan mahasiswa dalam penelitian yang dilakukan oleh para Staf .Pengajar dan Peneliti di ITB.
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 1996. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif yang tidak akan mengambil generalisasi pada populasi. Contoh diambil secara acak berstrata, dari para pemakai sarana Internet di ITB, yang terdiri atas pengajar, peneliti dan mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan Cara menyebarkan kuesioner, dan sebagai pelengkap dilakukan wawancara singkat tidak terstruktur. Data yang terkumpul terdiri atas data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan Metode Analisis Faktor, dan data kualitatif dianalisis dengan Metode Analisis Korespondensi. Pengolahan data mempergunakan Paket Program SAS 6.10 for Windows.
Hasil penelitian untuk kelompok pengajarlpeneliti adalah (1) aspek yang berpengaruh pada kegiatan ilmiah di ITB adalah kegiatan belajar mengajar melalui Internet dibandingkan dengan kegiatan tatap muka sudah tinggi, yaitu sebesar 64%; (2) kegiatan ilmiah dibandingkan dengan kegiatan nonilmiah sudah cukup tinggi, yaitu sebesar 51%; (3) waktu rata-rata penggunaan sarana Internet untuk kegiatan ilmiah dibandingkan dengan kegiatan nonilmiah sudah besar, yaitu sebesar 50%; (4) frekuensi penggunaan sarana Internetlminggu untuk kegiatan ilmiah dibandingkan dengan kegiatan nonilmiah sangat tinggi, yaitu sebesar 65%. Namun demikian, untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dan melakukan kegiatan ilmiah belum sepenuhnya memanfaatkan sarana Internet.
Aspek yang mempengaruhi kegiatan ilmiah mahasiswa adalah (1) waktu rata-rata penggunaan sarana Internet/minggu untuk kegiatan ilmiah dibandingkan dengan kegiatan nonilmiah sangat besar, yaitu sebesar 85%; (2) frekuensi penggunaan sarana Internet/minggu untuk kegiatan ilmiah dibandingkan dengan kegiatan nonilmiah sangat tinggi, yaitu sebesar 71%. Dalam memanfaatkan sarana Internet biaya tidak menjadi masalah bagi pengajar, peneliti dan mahasiswa.
Dari hasil penelitian ini diperoleh, bahwa sarana Internet di ITB masih belum dimanfaatkan secara optimum. Salah satu penyebabnya adalah, pada saat penelitian dilakukan jaringan kampus ITB masih belum Handal, sehingga pada saat jumlah pemakai di ITB semakin meningkat, waktu untuk mengakses Internet dirasakan sangat lambat. Selain daripada itu, jaringan kampus TTB yang dihubungkan ke jaringan Internet masih relatif baru dibentuk, yaitu dimulai pada tahun 1994. Dengan demikian belum semua sivitas akademika ITB mengenal dengan baik k inerjanya. Faktor lain yang diperkirakan mempengaruhi sivitas akademika ITB enggan mengenal Internet lebih mendalam, adalah informasi yang diperlukan masih dapat dipenuhi dan sumber-sumber lainnya, misalnya dari buku, majalah ilmiah, baik milik perpustakaan maupun milik pribadi. Selain daripada itu, kebijakan pimpinan jurusan dan unit yang membatasi penggunaan sarana Internet turut berpengaruh pada aktivitas penggunaan sarana.
Agar kinerja pemakaian sarana Internet di ITB meningkat, diperlukan perencanaan strategis yang melibatkan semua pihak. Dalam hal ini pustakawan dapat turut berperan serta mengefektifkan penggunaan sarana Internet.
The Usage of Internet as Information Sources to Support the Academic Activities at ITBThe main goals of this work are: (1) to identify the aspects which are supporting the academic activities at ITB (2) to measure how far these aspects are to support the academic activities at ITB (3) to measure the role of Internet towards the lecturers in the learning process at ITB (4) to compare the role of Internet facilities in academic activities with nonacademic activities towards the lecturers, researchers and students at TTB (5) to identify the students involvement in researches at ITB.
This work is carried out in August 1996. This research uses the descriptive method, which is not generalized to the whole of Internet users as its population. The design of this work uses stratified random sampling from the Internet facilities users at ITB. The data are collected by giving questionnaire forms and also short unstructured interviews to the samples. The data are divided by qualitative and quantitative data. The qualitative data are analyzed by Correspondence Analysis Methods and the quantitative data analyzed by Analysis Factor Methods_ All data were processed by SAS Package Program 6.10 for Windows.
The result of this work for the lecturers and researchers groups are: (1) the comparison of teaming process by Internet is quantitatively higher (64%) than the conventional learning process (2) the comparison of academic activities is quantitatively higher (51%) than nonacademic activities (3) the average time per weeks for academic activities is higher (50%) than non academic activities (4) the frequency per week for using Internet facilities is higher (65%) than nonacademic activities. On the other hand, the learning process and academic activities at ITB are not totally using the Internet facilities.
The aspects that support the students academic activities are: (1) the average time per week on using Internet facilities for student academic activities is higher (85%) compare with nonacademic activities (2) the frequency per week on using Internet facilities for student academic activities is higher (71%) compare with non academic activities. Internet fees is not a serious problem for the users.
The conclusions of this work are: Internet facilities at ITB are not efficiently used. One of the causes of this problem is (at the time when the research done), that the ITB's communication network is not perfect yet, so the access to Internet is too slow. Beside that problem, the ITB's communication network which is connected to the Internet is relatively new (founded in 1994), so not many ITS members know the usage of Internet very well. The other factor which causes the unwillingness to explore the use of Internet is that the users can search any information they need from other sources, like books, journals, libraries, etc. The policy of the decision makers to limit the use of Internet also influence the usage of this facilities.
To increase the use of Internet at ITB, it needs a strategic planning that involves every body in this institution, including the role of the librarians of ITB."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Afiful Haq
"Kota Malang memiliki potensi wisata yang cukup tinggi dan menjadi kota pusat pelayanan di Jawa Timur. Peningkatan jumlah akomodasi berupa hotel diperlukan untuk menampung wisatawan di Kota Malang. Berdasarkan data BPS 2021 Kota Malang menjadi kota terbanyak dalam jumlah hotel di Jawa Timur. Dari jumlah hotel di Kota Malang, konsumen ditawarkan beragam pilihan hotel dan memerlukan suatu platform yang dapat membantu mereka untuk menyediakan pilihan hotel dan menentukan hotel yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen. CRW atau consumer review website hadir untuk membantu menyediakan pilihan hotel dan dapat membantu dalam pemilihan hotel yang tepat. CRW yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Agoda. Agoda memiliki basis data 342 hotel di Kota Malang yang didalamnya termasuk indeks popularitas, bintang hotel, dan tarif hotel. Tujuan dalam penelitian yaitu menganalisis karakteristik spasial hotel berdasarkan indeks popularitas hotel  dan menganalisis faktor yang mempengaruhi indeks popularitas hotel yang ada di Kota Malang. Analisis yang digunakan adalah Nearest Neighbor Analysis (NNA), Kernel Density (KD), dan ANOVA/Kruskal Wallis. Dengan hasil tersebut didapatkan bahwa hotel di Kota Malang memiliki pola yang mengelompok. Terbentuknya pola sebaran ini karena terdapat pola yang mengikuti POI fungsional. Selain itu, diketahui bahwa semakin tinggi nilai popularitas suatu hotel maka semakin dekat jaraknya dengan jalan di sekitarnya. Diketahui juga bahwa semakin tinggi bintang suatu hotel maka tarifnya pun akan semakin mahal, begitupun sebaliknya semakin rendah bintang suatu hotel maka tarifnya pun akan semakin murah.

Malang City has a high tourism potential and is a service centre city in East Java. An increase in the number of accommodation in the form of hotels is needed to accommodate tourists in Malang City. Based on BPS 2021 data, Malang City is the largest city in the number of hotels in East Java. From the number of hotels in Malang City, consumers are offered a variety of hotel choices and need a platform that can help them to provide hotel choices and determine the right hotel according to consumer needs. CRW or consumer review website is present to help provide hotel choices and can help in choosing the right hotel. The CRW used in this study is Agoda. Agoda has a database of 342 hotels in Malang City which includes popularity index, hotel stars, and hotel rates. The objectives in the research are to analyse the spatial characteristics of hotels based on the hotel popularity index and to analyse the factors that influence the popularity index of hotels in Malang City. The analyses used are Nearest Neighbor Analysis (NNA), Kernel Density (KD), and ANOVA/Kruskal Wallis. With these results, it is found that hotels in Malang City have a clustering pattern. The formation of this distribution pattern is because there is a pattern that follows the functional POI. In addition, it is known that the higher the popularity value of a hotel, the closer it is to the surrounding roads. It is also known that the higher the star of a hotel, the more expensive the rate will be, and conversely, the lower the star of a hotel, the cheaper the rate will be."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Supriatna
"Seiring dengan semakin banyaknya pilihan layanan telekomunikasi dan penurunan pendapatan layanan telepon, penyelenggara wartel mengalami masa sulit yang ditandai dengan berkurangnya pendapatan yang diperoleh. Sementara di sisi lain, kebutuhan layanan akses internet semakin tumbuh dari tahun ke tahun sehingga terdapat peluang bagi penyelenggara wartel untuk memberikan layanan akses internet pada wartel yang dikelolanya sebagal sumber pendapatan baru.
Implementasi layanan intemet berbasis Speedy dapat menjadi solusi bagi penyelenggara wartel untuk tetap dapat bertahan dan mengembangkan bisnisnya sehingga perlu dilakukan analisa terhadap kelayakan investasinya.
Dari aspek kelayakan teknis terdapat sejumlah 3.639 wartel (93% dari total jumlah wartel) yang tersebar di 850 wilayah RK (93% dari total jumlah RK) layak untuk mengimplementasikan layanan akses internet berbasis Speedy.
Dengan pendanaan mempergunakan modal sendiri, implementasi layanan akses berbasis Speedy pada wartel layak untuk diimplementasikan pada 384 wartel yang tersebar pada 75 wilayah RK. Dengan pola pendanaan mempergunakan kredit investasi perbankan, implementasi layanan akses berbasis Speedy pada wartel layak untuk diimplementasikan pada 357 wartel yang tersebar pada 73 wilayah RK. Sedangkan dengan pola pendanaan mempergunakan Community Development Program PT TELKOM, implementasi layanan akses berbasis Speedy pada wartel layak untuk diimplementasikan pada 434 wartel yang tersebar pada 85 wilayah RK.

In line with the increasing choices of telecommunication services and the declining revenue of telephony service, wartel owners face a difficult period which is marked by wane of revenue. Whereas on the other side the need of internet access service is growing from year to year, so there is an opportunity for wartel owners to provide Internet access service at their operated wartel as a new source of revenue.
Implementing internet access service based on Speedy could be a solution for wartel owners to survive and leverage their business, so it is necessary to analyze the feasibility of investment.
From technical feasibility aspect there are 3.639 wartel (93% from total wartel) distributed at 850 Cross Connecting Point (CCP) area (93% from total CCP) feasible to implement intemet access service based on Speedy.
By using self financing to implement internet access service based on Speedy at existing wartel, the implementation will be feasible to be implemented at 384 wartel distributed at 75 CCP area. By using loan investment from banking, the implementation will be feasible to be implemented at 357 wartels distributed at 73 CCP area. While using PT TELKOM Community Development Program, the implementation will be feasible to be implemented at 434 wartels distributed at 75 CCP area.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T16883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eni Maryani
"Kajian kritis yang dilakukan terhadap penggunaan teknologi komunikasi ini berangkat dari suatu pengamatan terhadap keberadaan Internet sebagai sebuah media komunikasi yang cenderung akan makin meningkat penggunaannya. Peningkatan tersebut tidak saja dilatarbelakangi oleh berbagai manfaat teknik yang ditawarkan oleh sebuah teknologi, akan tetapi juga dikarenakan sebagai media baru, Internet menempatkan para penggunanya sebagai sentral kegiatan komunikasinya.
Hasil dari pengamatan tersebut memperlihatkan bahwa sebagai media Internet memiliki beberapa karakteristik yang sangat berbeda dengan media-media sebelumnya, yang mampu menempatkannya dalam posisi yang makin menguat di tengah khalayaknya. Sementara itu media-media sebelumnya surat kabar, majalah, radio dan televisi - sebagai sebuah institusi media, justru saat ini makin terpojok dalam berbagai konflik antara kepentingan khalayak, kepentingannya sebagai sebuah institusi, dan kepentingan pemerintah dalam menyuarakan kebenaran akan realitas disekitarnya.
Landasan teoritik yang digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah pemikiran Habermas yang berkaitan dengan public sphere (ruang publk). Adapun pemikiran Habermas yang dijadikan acuan adalah pemikirannya mengenai ideal speech situation dan theory of discourse. Seperti lazimnya para pemikir kritis, maka teori yang ditawarkan Habermas pun bersifat dan berfungsi kritis. Teori kritis ini bersifat normatif, dan memberikan kesadaran untuk membebaskan manusia dari irasionalisme. Oleh karena itu teori ini berfungsi emansipatoris dalam kehidupan manusia.
Pada tataran metodologis, secara onttologis melihat penggunaan Internet secara historis yang terbentuk melalui suatu proses sejarah, dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya, ekonomi dan politik. Berikutnya secara epistemologis dengan asumsi yang mengungkapkan sifat transaksional dan subjectivist, dimana hubungan antara peneliti dan realitas yang diteliti selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti melalui proses yang interaktif menggali makna-makna realitas yang tersembunyi. Terakhir adalah asumsi metodologis yang mensyaratkan suatu analisis yang komprehensif, kontekstual dan jenjang analisis yang bersifat multi-level analysis maka Analisis Wacana yang dilakukan adalah dengan menggunakan Critical Discourse Analysis.
Gagasan Teoritik lain yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah beberapa teori yang diperlukan untuk memberi kerangka pemahaman . terhadap analisis yang bersifat multi level yaitu mencakup level individu, kelompok dan masyarakat. Teori-teori tersebut adalah hegemony theory, cultivation theory, information seeking theory, dan the construction social of reality theory.
Berdasarkan analisa yang dilakukan pada data primer hasil dari wawancara mendalam dengan para ahli, praktisi, serta pengguna internet maupun data sekunder -berdasarkan studi literatur yang dilakukan- maka ditemukan bahwa potensi Internet menjadi sebuah media altematif memungkinkan sebuah ruang publik berkembang di dalamnya sebagai hasil dari suatu hubungan yang interaktif diantara penggunanya dan kebebasan yang dimiliki pengguna baik dalam proses produksi maupun konsumsi pesan. Selain itu penelitian ini menggambarkan adanya proses transformasi berkaitan dengan perubahan di level makro dan mikro. Di level makro dengan penggunaan Internet terjadi perubahan sistem komunikasi, sedangkan di level mikro proses transformasi mencakup perubahan kesadaran yang terjadi pada kelas menengah sebagai pengguna Internet.
Akhirnya berdasarkan berbagai temuan yang diperoleh, penelitian ini merekomendasikan bahwa munculnya sebuah ruang publik di Internet harus diantisipasi dengan keterbukaan pemerintah dalam menciptakan sistem komunikasi politik maupun sosial- yang tidak mengabaikan rasionalitas manusia sebagai sentral pemaknaan akan dirinya, masyarakatnya dan lingkungan dalam kehidupannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fittania Cendikia
"ABSTRAK
Adanya online reviews memungkinkan pelanggan dapat berbagi pengalaman berbelanja online kepada semua orang. Wisatawan biasanya menggunakan online rerviews untuk mencari informasi mengenai tujuan wisata dan untuk melakukan transaksi online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari online reviews pada online travel website terhadap online hotel booking intention serta mengetahui apakah faktor-faktor online reviews berbeda berdasarkan perbedaan gender. Penelitian ini menemukan bahwa faktor usefulness of online reviews, timeliness of online reviews, volume of online reviews memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap online hotel booking intention, sedangkan negative online reviews berpengaruh negatif secara signifikan terhadap online hotel booking intention. Faktor reviewer expertise, positive online reviews, dan comprehensiveness of online reviews tidak berpengaruh signifikan terhadap online hotel booking intention. Serta terdapat perbedaan antara pria dan wanita dalam hal reviewer expertise, timeliness of online reviews, volume of online reviews, positive online reviews dan negative online reviews.

ABSTRACT
Online Reviews allow customer to share their online shopping experience to everyone. Travelers usually use the online review to search for the information about destinations and to conduct online transactions. This thesis aims to determine the effect of online reviews on online travel websites to online hotel booking intention and to know whether the factors of online reviews is different based on gender differences. This study found that usefulness of online reviews, timeliness of online reviews, the volume of online reviews have a significant positive effect on online hotel booking intention, whereas negative online reviews a significant negative influence on the online hotel booking intention. The reviewer expertise, positive online reviews, and the comprehensiveness of online reviews are not significantly influence the online hotel booking intention. And there are differences between men and women in terms of reviewer expertise, timeliness of online reviews, the volume of online reviews, online positive reviews and negative online reviews."
2017
S66475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Firmansyah
"Internet of Things merupakan teknologi perangkat terkoneksi yang memiliki angka pertumbuhan terpesat di dunia. Pada tahun 2020, perangkat IoT yang telah terkoneksi mencapai 31 miliar perangkat dan masih terus meningkat, sehingga teknologi ini akan mengubah cara hidup kita setelah hadirnya internet sebagai pionir. Hal tersebut mengakibatkan semakin kompleksnya diversifikasi topik IoT baru, mekanisme protokol, dan karakteristik perangkat keras yang terhubung pada infrastruktur server IoT. Indonesia akan segera mengimplementasikan 5G sebagai teknologi jaringan nirkabel generasi ke-5, sehingga hal ini mendorong adanya adaptasi yang dilakukan terhadap infrastruktur IoT pada cloud computing. Integrasi ini akan membuka sebuah ekosistem inovasi produk smart devices baru, baik itu produk skala kecil yang dilakukan oleh perorangan dan komunitas, maupun skala besar oleh sektor usaha, industri dan pemerintahan. Maka, dibutuhkan sebuah aplikasi IoT sebagai middleware, penghimpun data, router addressing ID unik, pemvisualisasi data, dan penganalisis ribuan bahkan jutaan perangkat IoT yang terkoneksi. Penyebaran arsitektur monolithic sudah perlahan ditinggalkan, melainkan mengubah pendekatan operasinya dengan menggunakan arsitektur microservice dengan containerization yang menawarkan fleksibilitas, pengembangan yang cepat, performa yang kuat dan loosely-coupled. Supaya pendekatan bersifat kontinyu, maka Continuous Integration dan Continuous Deployment Pipeline atau CI/CD Pipeline digunakan sebagai Software Development Life Cycle. Secara garis besar, penelitian ini membahas usulan arsitektur server IoT dengan Kubernetes dan aplikasinya, proses deployment secara CI/CD, analisis performa utilisasi dan autoscaling pada kubernetes cluster saat load tests sedang dijalankan, analisis berbasis model terhadap hasil metrik yang didapatkan guna meningkatkan performa deployment dari perspektif aplikasi IoT dengan akses request skala besar.

The Internet of Things is a connected device technology that has a rapid growth rate in the world. In 2020, there are 31 billion connected IoT devices and still increasing, thus this technology will change the way we live after the presence of the internet as a pioneer. We are getting more diversification of new IoT topics, protocol mechanisms, and characteristics of the hardware connected to the IoT server infrastructure becoming increasingly complex. Indonesia will soon implement the 5G as the fifth generation of wireless network technology, thus this will encourage adaptations to be made to the Indonesian IoT infrastructure in cloud computing. This integration will open an innovative ecosystem for new smart device products, both small-scale products carried out by individuals and communities, as well as large-scale by the business sector, industries and government as well. Therefore, an IoT application is needed as a middleware, data collector, unique-ID addressing router, data visualizer, and analyzer of thousands or even millions of connected IoT devices. Deployment of monolithic architectures is slowly being abandoned, instead changing its operating approach by using a microservice architecture with containerization that offers flexibility, fast development, robust performance, and loosely-coupled. To maximize the approach to be continuous, the Continuous Integration and Continuous Deployment Pipeline or CI/CD Pipeline are used as the Software Development Life Cycle. Broadly speaking, this research discusses the architectural design of IoT over Kubernetes and its applications, CI/CD deployment processes, performance analysis of the autoscaling during incoming traffic from running load tests, model-based analysis in accordance with metric results to enhance the deployment performance of IoT applications with large-scale request accesses perspective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Jumlah alat bantu belajar siswa terus meningkat seiring dengan peningkatan harganya yang selangit. Oleh karena itu, kita perlu melirik suatu sarana pengembangan media belajar yang mudah dan terjangkau. salah satu alternatif sarana pengembangan tersebut adalah internet yang tampaknya sudah menjadi ternd pada saat ini, bahkan mengarah kepada suatu keharusan. Namun, mahalnya biaya pengembangan media belajar berbasis internet, dan juga ketidak-tersediaan fasilitas yang memadai menyebabkan kecenderungan akan mahalnya biaya akses internet. Hal ini berakibat pada makin beratnya penerapan media belajar berbasis internat dalam dunia pendidikan. Tulisan ini berusaha memberikan sebuah solusi bagaimana kita memanfaatkan fasilitas gratis yang banyak disediakan oleh dunia internet, yaitu hosting gratis, domain name gratis, buku tamu gratis, email gratis, mailing list gratis, fasilitas messenger atau chatting gratis, weblog gratis, album foto gratis, tag-board gratis, dan sebagainya untuk dimanfaatkan dalam pengembangan media belajar elektronik yang murah dan efektif. Keberadaan situs belajar bersama di dalam blogger di Indonesia dapat dijadikan contoh kasus pengembangan media pembelajaran berbasis elektronik yang cukup efektif dalam mendukung proses belajar siswa atau mahasiswa, baik di kelas maupun di luar kelas."
MAPEINF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Meirna Asti Ramadhanie
"Personalisasi pembelajaran merupakan langkah efektif untuk meningkatkan kualitas belajar dalam suatu lingkungan pembelajaran online. Untuk menciptakan aplikasi e-learning yang mendukung personalisasi, objek pembelajaran harus dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan adaptasi terhadap berbagai karakteristik peserta didik dengan kebutuhan dan kemampuan yang bervariasi. Skripsi ini membahas perancangan model objek pembelajaran yang mampu mendukung personalisasi dengan menggunakan pendekatan ontologi, serta bentuk penerapannya dalam sebuah aplikasi berbasis semantic web. Dengan menggunakan metode studi literatur dan pengembangan sistem, penelitian ini menghasilkan model objek pembelajaran yang adaptif, tidak hanya pada level sintaksis namun juga semantik, serta prototipe semantic portal yang mampu mendemonstrasikan penerapan model tersebut.

Personalization is an effective way to increase the quality of learning in online learning environment. To create an e-learning application which supports personalization, learning objects should be designed to have the ability to adapt with various characteristics of learners; with diverse needs and capabilities. The focus of this study is the design of learning objects model that supports personalization by using ontologies and its implementation in semantic web-based applications. By conducting literature studies and system development, this research proposes an adaptive learning objects model, in both syntactic and semantic forms, and produces semantic portal to demonstrate the use of the model."
2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>