Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134057 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ivan Oktafianto
"Fungsi media selain sebagai sumber informasi, juga mempunyai kekuatan yang dapat mempengaruhi kesadaran khalayak. Produsen Extra Joss menggunakannya melalui penciptaan simbol atau tanda dalam upaya mempengaruhi kesadaran, yang mencakup pembentukan makna melalui audio, benda-benda, dan aktivitas yang merupakan sistem tanda. Dalam iklan Extra Joss versi laki, nilai-nilai maskulin dikembangkan dalam narasi iklannya. Permasalahan yang diteliti ialah “Bagaimana representasi maskunilitas pada produk minuman energi dalam iklan televisi?” Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis dengan metode semiotika Roland Barthes yang menganalisis pemaknaan dua tahap tanda. Hasilnya, ditemukan adanya konstruksi pesan maskulinitas pada iklan televisi Extra Joss versi laki secara jelas dan terepresentasi dalam iklan Extra Joss versi laki. Terdapat tiga karakteristik maskulinitas tradisional dalam iklan Extra Joss dan tidak dijumpai karakteristik maskulinitas baru atau yang disebut juga metroseksual. Tiga karakteristik maskulinitas tradisional dalam iklan Extra Joss versi laki yang ditemukan adalah bahwa laki-laki tidak boleh mengeluh walaupun dalam kondisi capek. Yang kedua adalah mitos kejantanan laki-laki dan ketiga adalah mitos kekuatan laki-laki. Media pun turut andil dalam membentuk citra maskulin. Iklan sebagai tayangan yang sering tampil di televisi telah memproduksi representasi maskulinitas yang ada di Indonesia.

The function of the media apart from being a source of information, also has the power to influence public awareness. Extra Joss producers use it through the creation of symbols or signs in an effort to influence consciousness, which includes the formation of meaning through audio, objects, and activities which are a sign system. In the Extra Joss Television ad, masculine values ​​are developed in the advertising narrative. The problem studied is "How is the representation of masculinity in energy drink products in television commercials?" The paradigm used in this research is the constructivist paradigm with Roland Barthes' semiotic method which analyzes the two-stage sign's meaning. As a result, it was found that the construction of a masculinity message in the television ad “Extra Joss versi laki” was clearly represented in the television ad “Extra Joss versi laki”. There are three characteristics of traditional masculinity in Extra Joss advertisements and there is no new masculinity characteristic or what is also called metrosexual. Three characteristics of traditional masculinity in the television ad “Extra Joss versi laki” that were found were that men should not complain even when they are tired. The second is the myth of male virility and the third is the myth of male power. The media also took part in forming a masculine image. Advertisements as shows that often appear on television have produced representations of masculinity in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Revi Devi Paat
"Tesis ini membahas bagaimana kekuasaan mitos maskulinitas pada iklan TV rokok Djarum Super ?Great Adventure of Indonesia?. Penelitian ini adalah penelitian kritis dengan desain kualitatif interpretif yang menggunakan metode semiotika Barthes. Konsep kekuasaan Foucault yang digunakan dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa iklan TV ini menghadirkan kategori atas maskulinitas dan normalisasi terhadap mitos maskulinitas. Tanda-tanda konotatif yang ikut terbawa dalam iklan ini bekerja dalam melanggengkan mitos maskulinitas yang menjadi bagian dari legitimasi ideologi patriarki. Model praktik yang digunakan yaitu menampilkan laki-laki sebagai subyek. Resistensi terhadap mitos maskulinitas tidak terlihat.

The focus of this study is the power of masculinity myth in cigarette TV commercial Djarum Super ?Great Adventure of Indonesia?. This is a critical qualitative interpretative research with Barthesian semiotic. Foucault's concept of power, that is used in this research, shows that this TV commercial is presenting categories of masculinity and normalization of masculinity myth. The connotative signs carried away in this commercial work in continuing masculinity myth as part of legitimacy of patriarchal ideology. The type of practice used in this commercial is featuring man as a subject. Resistance to masculinity myth does not appear in this commercial."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Atiqa Khaneef
"Penelitian ini dilakukan untuk membongkar hiperrealitas hero yang dilakukan pemasar melalui iklan produk yang menyasar segmen anak. Persaingan sengit membuat produsen mengubah orientasi komunikasi pemasaran dari sekedar memasarkan produk menjadi penciptaan imaji palsu melalui penggunaan mitos untuk mendorong terjadinya konsumsi.Hal itu dilakukanu ntuk mengamankan aliran produksi. Menurut Baudrillard konsumsi pada masyarakat kontemporer bukan sekedar menggunakan, memakai atau mencerna namun konsumsi adalah menyerap tanda-tanda. Masyarakat diarahkan menjadi etalase tanda dan meniadakan refleksi diri.
Penelitian ini adalah penelitian kritis dengan desain kualitatif menggunakan metode semiotika Barthes. Hasilnya, hiperrealitas hero dilakukan dengan menggeser makna hero menjadi jagoan yang diidentikan dengan kepemilikan kekuatan dan pertarungan sementara produk diposisikan sebagai pemberi kekuatan untuk menjadi jagoan.

This research conducted to dismantle hyperreality hero that marketers did through advertising products to targeting children segment. Fierce competition makes producers to change the orientation of marketing communications than just marketing the products into the creation of false images making through the use of myth to encourage consumption. According to Baudrillard, consumption in contemporary society is not merely use, wear, or digest but consumption is absorbing the signs. Community directed into a display case of signs and negate self-reflection.
This research is critical research with qualitative design using the semiotic method of Barthes. The results are hyperreality hero conducted by shifting the meaning of the hero became "jagoan" that identified with ownership of power and the fight while the product is positioned as a giver of power to be the "jagoan".
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T42764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Rizqi Aghniyaa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk representasi relasi gender dalam serial drama televisi “From Five to Nine” (2015) dan makna serta kritik yang ingin disampaikan dalam representasi tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gender dan hegemonic masculinity oleh R.W. Connell (1985, 1987), teori feminisme liberal oleh Rosemarie Tong (2014), serta teori representasi oleh Stuart Hall (1997). Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis semiotika menggunakan teori semiotika kode-kode televisi milik John Fiske (2001) yang membagi analisis film ke dalam tiga level yakni realitas, representasi, dan ideologi. Peneliti memfokuskan analisis kepada tokoh utama perempuan dan laki-laki, Sakuraba Junko dan Hoshikawa Takane. Analisis meliputi aspek-aspek karakterisasi tokoh, dialog, konflik, sorotan kamera, pemilihan musik, editing, serta nilai-nilai ideologis yang terkandung di dalam setiap segmen adegan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, peneliti menemukan adanya perubahan bentuk hubungan yang terjadi antara Junko dan Takane dari awal episode hingga akhir. Pada awal hubungan keduanya Takane digambarkan lebih dominan daripada Junko, namun Junko sebagai gambaran karakter perempuan independen tidak ingin didominasi sehingga hubungan mereka berubah ke arah yang lebih setara. Drama ini juga merepresentasikan adanya hubungan saling ketergantungan dan bukan relasi kuasa antara kedua tokoh.

This study aims to determine the form of representation of gender relations in the television drama series “From Five to Nine” (2015) and the meanings as well as critics to be conveyed through the drama. The theory used in this study is R.W. Connell’s theory of gender and hegemonic masculinity (1985, 1987), Rosemarie Tong’s liberal feminism theory (2014), and Stuart Hall’s representation theory (1997). The research method used in this research is semiotic analysis using John Fiske’s semiotic theory of television codes (2001) which divides film analysis into three levels: reality, representation, and ideology. The research focusses on the main female and male characters, Sakuraba Junko and Hoshikawa Takane. The analysis includes characterization, dialogue, conflict, camera shots, music, editing, and ideological values ​​contained in each scene segment. Based on the analysis that has been done, the researcher found that there was a change in the form of the relationship that occurred between Junko and Takane from the beginning of the episode to the end. At the beginning of their relationship, Takane is described as more dominant than Junko, but Junko, as an independent female character, does not want to be dominated, so their relationship changes in a more equal direction. This drama also represents a relationship of interdependence and not a power relationship between the two characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Ivan Marah Muda
"ABSTRAK
Karya ilmiah ini membahas tentang representasi perempuan maskulin dalam sembilan iklan digital bir Belanda merek Amstel, Dommelsch, dan Kordaat periode 2003-2019 yang diambil dari situs internet Youtube. Bir merupakan minuman beralkohol yang identik dengan sesuatu yang maskulin dan untuk meningkatkan penjualan, ketiga perusahaan mengubah strategi penjualan mereka dalam menarik perhatian kaum perempuan dengan menggunakan sosok perempuan yang memiliki ciri-ciri maskulin dalam iklan mereka. Dalam karya ilmiah ini, digunakan metode analisis-deskriptif dengan menganalisis kesembilan iklan secara keseluruhan dengan teori semiotika (indeks, ikon, dan simbol) dari Charles Peirce serta konsep maskulinitasnya Hofstede, Mackinnon, dan Cortese. Penelitian ini mencoba menjabarkan ciri-ciri representasi maskulinitas pada sosok perempuan dalam kesembilan iklan bir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa maskulinitas ditampilkan melalui aspek verbal dan nonverbal. Aspek verbal berupa dialog, monolog, narasi, dan jargon yang mengacu pada kekuatan, kesuksesan, dan kebebasan. Sementara itu, aspek nonverbal yang menunjukan maskulinitas adalah berupa latar tempat, atribut, properti, profesi, serta bahasa tubuh dari tokoh perempuan dalam iklan yang diteliti.

ABSTRACT
This paper discusses the representation of masculine women in nine digital advertisements of Dutch beer brands Amstel, Dommelsch, and Kordaat in the 2003-2019 period taken from the internet site Youtube. Beer is an alcoholic beverage that is synonymous with something masculine and to increase sales, the three companies changed their marketing strategy in attracting the attention of women using female figures who have masculine characteristics in their advertisements. In this paper, the descriptive-analytical method is used by analyzing all nine advertisements as a whole with the theory of semiotics (indexes, icons, and symbols) from Charles Peirce and the concepts of masculinity of Hofstede, Mackinnon, and Cortese. This research tries to describe the characteristics of the representation of masculinity in female figures from the nine advertisements. The results of the study show that masculinity is seen from the verbal aspect using dialogue, monologue, narration, and jargon that refers to strength, success, and freedom. While the nonverbal aspects that show the most masculinity are in the form of place settings, attributes, properties, professions, and body language of the female characters in the advertisements researched."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalina
"ABSTRAK
Iklan adalah salah satu cara untuk mempromosikan produk. Diantara iklan yang
muncul di media massa, terdapat iklan yang menggunakan ilustrasi imaji
maskulinitas. Media secara teoritis dapat mengembangkan imaji tersebut menjadi
konsep yang sering tidak disadari oleh khalayak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkap representasi dan konsep maskulinitas dalam iklan-iklan produk
minuman berenergi, produk rokok, serta pelembap wajah khusus pria serta untuk
menggali ideologi apa yang ada di balik penggambaran maskulinitas pada ketiga
iklan tersebut. Analisis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis
semiotik dan menggunakan paradigma critical constructionism. Dengan
perbandingan karakteristik maskulinitas pada tiga iklan, yaitu minuman berenergi
Extra Joss, rokok Surya Pro Mild dan Vaseline Men Face Moisturiser. Penelitian
ini menemukan iklan dibuat oleh produsen dengan melanggengkan ideologi
patriarki di Indonesia supaya industri tetap berjalan sesuai dengan kepentingan
para elit kapitalis. Sehingga iklan bukan sekedar mengemas produk, tetapi juga
bagaimana para produsen menggunakan imaji maskulinitas sebagai komoditas
bagi produk mereka. Para produsen berusaha memberi masukkan ideologi kepada
khalayak, yang akhirnya memperlihatkan sebuah kesadaran palsu.

ABSTRACT
Advertising is one way to promote products. Among the ads that appear in the
mass media, there are ads that use illustration images of masculinity. Media
theoretically can develop that image become the concept that is often not aware of
it by audience. This research aims to uncover the representation and the concept
of masculinity in the advertisements of products, namely energy drinks, cigarettes
and face moisturizer for men products as well as to explore what ideology what is
behind depiction masculinity in third those ads. Analysis of this research was
conducted by using semiotic analysis and using the paradigm of critical
constructionism. By comparing the characteristics of masculinity in three ads, i.e.
energy drink Extra Joss, cigarettes Surya Pro Mild and Vaseline Men Face
Moisturiser. This research found ads created by the producer with a patriarchal
ideology in Indonesia perpetuate that industry continue to run according to the
interests of capitalist elites. So the ads not just pack the products, but also how the
producers use images of masculinity as a commodity for their products. The
producer tried to put in ideology to public, that eventually show a false
consciousness.
"
2012
T30777
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Skripsi ini membahas representasi perpustakaan dan profesi pustakawan dalam empat buah iklan televisi yang mempromosikan berbagai produk, yaitu Pampers Disposable Diapers, Scope Mouthwash, Kellogg?s Pop-Tarts, dan Mercedes-Benz E-Klasse. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode semiotik yang merujuk pada denotasi, konotasi, dan mitos dari Roland Barthes untuk mengumpulkan data. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa iklan memiliki fungsi persuasif. Penelitian dengan metode serupa dapat memperluas dan mengembangkan ilmu perpustakaan dalam lingkup yang lebih luas dan populis.

This undergraduated-thesis describes the representation of libraries and librarians in four television advertisement which promoted different kind of products such as Pampers Disposable Diapers, Scope Mouthwash, Kellogg?s Pop-Tarts, and Mercedes-Benz E-Klasse. This reasearch is a qualitative research with semiotic method and Roland Barthes? denotation, connotation, and myth to gather data. Result of this research show that advertisement has a purpose to persuade people, and how necessary to increase the study about mass media which contain of library and librarian representation in it."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Pradipta Ramadhan
"Penelitian ini mencoba menggali tanda-tanda yang merepresentasikan maskulinitas yang berada dalam iklan produk man toiletries atau men?s grooming. Penelitian ini bermula dari kemunculan iklan televisi jenis produk yang telah disebutkan di Indonesia yang mengangkat isu maskulinitas dan pergeseran di dalamnya. Iklan yang menjadi acuan adalah dua versi iklan televisi Vaseline Men yang disiarkan pada tahun 2010 - 2011. Vaseline merupakan brand yang awalnya menjual produk yang diperuntukkan konsumen wanita namun mengeluarkan lini produk baru yang diperuntukkan konsumen pria, bagaimana representasi pria dalam iklan-iklan Vaseline Men, terkait dengan strategi periklanannya merupakan pokok bahasan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme, pendekatan kualitatif, dan bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa representasi maskulinitas dalam kedua iklan tersebut menggunakan stereotip lama dan mencoba membawa representasi baru yaitu sosok pria yang peduli dengan kesehatan kulitnya.

This study tries to find signs which representing masculinity on man toiletries or men?s grooming commercial. It started from the emersion of man toiletries commercial which uprising masculinity issue and it alteration. The objects of the study are two television commercials from Vaseline Men that was aired on between 2010-2011. Vaseline initially sold the products to woman but then they provide new product line to cater new consumers (men), the subject of this research is about how men's representation in Vaseline Men commercials, linked to its advertising strategy. This study utilizes constructivism paradigm and descriptive qualitative method. Literature studies have been selected as the main methods of data collection. The results of this study shows that representation of masculinity in both commercial still using the old stereotype of man and tried implementing new representation of man which care with their skin health."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Latifah
"Tesis ini membahas hubungan efektivitas iklan dengan ekuitas merek, studi kasus pada iklan televisi produk Axe. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif, responden mahasiswa komunikasi Universitas Indonesia berjenis kelamin pria yang berusia 17-30 tahun, berjumlah 131 orang. Metode analisa data dilakukan dengan analisa statistik deskriptif dan analisa Structural Equation Modelling (SEM) untuk membuktikan hipotesa dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan dimensi iklan yang paling dominan dalam menjelaskan efektivitas iklan adalah dimensi persuasi, dimensi ekuitas merek yang paling dominan dalam membentuk ekuitas merek adalah dimensi persepsi kualitas dan ada hubungan yang signifikan yang positif antara efektivitas iklan dengan ekuitas merek.

This thesis disscusses about relationship between advertising effectiveness and brand equity. This research use quantitative explanatory design, respondent are communication college student of University Indonesia with man gender, 17-30 years, total respondent 131 person. Data analysis method are descriptive statistical analysis and Structural Equation Modelling (SEM) to prove hypothesizing in this research. Result from research are: persuation is dominant dimension that forms advertising effectiveness, perceived quality is dominant dimension that forms brand equity and there is relationship which significant positive between advertising effectiveness and brand equity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T33738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junita Anggrahaeni
"Skripsi ini bertujuan untuk memaparkan sisi maskulinitas yang ada dalam iklan cetak minuman vodka berbahasa Rusia. Minuman vodka telah menjadi minuman tradisi khas Rusia, yang erat kaitannya dengan sifat maskulin. Dalam menganalisis iklan minuman vodka ini, teori Pierce, Barthes dan konsep maskulinitas. Dari penggabungan ketiga teori tersebut, dapat dilihat sisi maskulinitas yang dimunculkan dalam iklan cetak minuman vodka berbahasa Rusia.
Metode deskriptif-analisis digunakan dalam menganalisis iklan cetak ini dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta secara kontekstual. Dari 12 iklan cetak minuman vodka berbahasa Rusia, dapat disimpulkan sisi atau bentuk maskulinitas yang dipromosikan adalah tampilan fisik yang kuat, pekerja keras, memiliki teman dekat, emosional dengan wanita, kebebasan, kesuksesan, gaya hidup mewah dan status sosial.

The undergraduate thesis is aimed to describe the masculinities side found in Russian Vodka printed advertisement. Vodka is a traditional Russian beverage which is closely related to masculinity. The theories used in analyzing these Russian Vodka printed advertisements are Pierce?s, Barthes? and masculinity concept. From the interrelated analysis of these three theories, the researcher finds that masculinity can be represented in Russian vodka printed advertisements.
Descriptive-analytical methods used in analyzing this print ad by describing the facts contextually. Of the 12 print advertisments Russian vodka, it can be concluded that the side or promoted forms of masculinity is the physical appearance of a strong, hard worker, have close friends, emotionally with women, freedom, success, luxurious life style and social status."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1892
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>