Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168113 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fia Trihamanti
"Dalam beberapa tahun terakhir ini banyak terjadi gerakan tanah dan longsoran yang terjadi di Kecamatan Nyalindung, bahkan gerakan tanah yang terjadi di Desa Kertaangsana masih secara masif terjadi. Maka dari itu penelitian ini ada untuk mengkaji dan menganalisis mengenai sebaran wilayah sebaran potensi gerakan tanah dan wilayah tingkat kerentanan gerakan tanah di Kecamatan Nyalindung. Penelitian ini menggunakan metode Indeks Storie dalam menentukan wilayah sebaran gerakan tanah dengan menggunakan analisis spasial berupa teknik overlay antara curah hujan, penggunaan tanah, kemiringan lereng, dan jenis tanah. Sedangkan untuk tingkat kerentanan dilakukan kompilasi data antara indeks penduduk terpapar yang didapatkan dari indikator kepadatan penduduk dan kelompok usia rentan yang kemudian dilakukan proses overlay dengan potensi gerakan tanah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebaran wilayah potensi sedang memiliki luas 6927,57 Ha atau 66,42% dari total luas daerah penelitian, sedangkan untuk wilayah potensi rendah memiliki luas 2885,20 Ha atau 27,66% dari total luas daerah penelitian serta wilayah dengan potensi gerakan tanah yang tinggi memiliki luas 616,16 Ha atau 5,91% dari total seluruh daerah penelitian. Sedangkan untuk tingkat kerentanan gerakan tanah berdasarkan permukiman didominasi oleh tingkat kerentanan sedang dengan luasan 2323,82 Ha atau sebesar 52,67% dari total seluruh luas daerah penelitian. Sedangkan untuk tingkat kerentanan tinggi gerakan tanah memiliki luasan 1358 Ha atau 30,79% dari seluruh total luas daerah penelitian dan tingkat kerentanan rendah memiliki luasan 729,97 Ha atau 16,54%.

In the last few years, there have been many land movements that have occurred in Nyalindung District, even land movements that have occurred in Kertaangsana Village are still massive. Therefore this research is to study and analyze the potential distribution of land movements and the level of vulnerability of land movements in Nyalindung sub-district. This study used the Storie Index method in determining the distribution area of ​​land movement using spatial analysis in the form of overlay technique between rainfall, land use, slope, rocks type and fault buffer. Meanwhile, for the level of vulnerability, data compilation is carried out between the exposed population index which is obtained from the population density indicator and the vulnerable age group which is then carried out overlay process with the potential for land movement.
The results of this study indicate that the distribution of moderate potential areas has an area of ​​6927.57 hectares or 66.42, while for low potential areas it has an area of ​​2885.20 hectares or 27.66% and the potential for high land movement has an area of ​​616.16 hectares or 5.91% of the total research area. Meanwhile, the level of vulnerability to land movement based on settlement was dominated by a moderate level of vulnerability with an area of ​​2323.82 hectares or 52.67%. Meanwhile, the high level of vulnerability to land movement has an area of ​​1,358 hectares or 30.79% and the low level of vulnerability has an area of ​​729.97 hectares or 16.54%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Agustin
"Gerakan tanah yang terjadi secara berulang dapat memicu terjadinya tanah longsor. Gempabumi yang kuat juga dapat memicu adanya tanah longsor (Meunier dkk., 2013). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa potensi gerakan tanah dan longsoran akibat gempa di wilayah Lombok Timur. Tingkat kerentanan gerakan tanah diperoleh dari hasil skoring menggunakan pendekatan model Puslittanak (2004), sedangkan sebaran longsor akibat gempa menggunakan nilai PGA (Peak Ground Acceleration) untuk analisis. Kemudian dilakukan overlay dengan peta-peta lainnya seperti stratigrafi, curah hujan, tataguna lahan, jenis tanah, dan kemiringan lereng. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa Kabupaten Lombok Timur termasuk dalam kawasan berpotensi tinggi terjadinya gerakan tanah. Longsoran yang terjadi akibat gempa tersebar di wilayah nilai PGA 167-379,2 gal.

Continuous land movement can trigger landslides. In addition, landslides can also occur due to a strong earthquake (Meunier et.al, 2013). This study aims to analyse potential of land movement and landslides caused by an earthquake in the East Lombok region. The level of vulnerability to land movement is obtained from the scoring results using the Puslittanak (2004) model approach, while the distribution of coseismic landslides uses the PGA (Peak Ground Acceleration) value for analysis. Then it is overlaid with other maps such as rock type, rainfall, land use, soil type, and slope. From this research East Lombok Regency is included in an area with a high potential for land movement. Landslides that occurred as a result of the earthquake spread across the PGA value area of ​​167-379.2 gal."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramadhan
"Longsor merupakan bencana yag sering terjadi di Indonesia termasuk Kabupaten Kebumen. Sebaran potensi dan bahaya longsor dapat diidentifikasi dengan metode Indeks Storie. Tingkat potensi longsor Kabupaten Kebumen dikaji berdasarkan empat tipe curah hujan, kemiringan lereng, tekstur tanah, dan kerapatan sungai melalui penerapan metode indeks Storie dan bahaya longsor dengan penggunaan tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi longsor di Kabupaten Kebumen terbagi menjadi tiga kelas, yaitu sangat rendah, rendah dan sedang. Wilayah potensi longsor sedang mendominasi daerah Kabupaten Kebumen sekitar 60 , tersebar di kecamatan kecamatan bagian tengah dari barat sampai timur. Bahaya longsor di Kabupaten Kebumen berada pada lima tingkat, yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Hampir separuh dari wilayah Kabupaten Kebumen tergolong sebagai wilayah bahaya longsor sangat tinggi, tersebar di kecamatan kecamatan bagian tengah dari barat sampai ke timur Kabupaten Kebumen.

Landslide is a frequent disaster in Indonesia including Kebumen Regency. Potential and hazard of landslide can be identified by the Storie Index method. The potential landslide level of Kebumen Regency is assessed based on four types of rainfall, slope, soil texture, and river density through the application of Storie index method and landslide hazard with land use. The results showed that the potential of landslides in Kebumen Regency is divided into three classes, namely very low, low and medium. Potential landslide areas are dominating the area of Kebumen Regency about 60 , spread in the middle from west to east. Hazard of landslide in Kebumen Regency is at five levels, which is very low, low, medium, high, and very high. Almost half of Kebumen Regency classified as a very high landslide hazard area, spread in the middle from west to east of Kebumen Regency."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67387
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoanna Ristya
"Longsor merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Sebanyak 89 kejadian longsor pada tahun 2010 ndash; 2016 menyebabkan kerugian harta benda hingga jatuhnya korban jiwa di Kecamatan Cisolok, Cikakak, Pelabuhanratu, dan Simpenan. Melihat kerugian tersebut diperlukan pemetaan potensi longsor sebagai upaya mitigasi untuk mengurangi kerugian yang dapat ditimbulkan kejadian longsor. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan wilayah potensi longsor berdasarkan metode SINMAP Stability Index Mapping, SMORPH Slope Morphology, dan Index Storie untuk menemukan metode yang paling mendekati atau sesuai dengan kejadian longsor di Kecamatan Pelabuhanratu dan sekitarnya. Analisis spasial dilakukan dengan melakukan teknik overlay antara wilayah potensi longsor dengan lokasi kejadian longsor.
Berdasarkan analisis yang dilakukan daerah penelitian didominasi oleh potensi tinggi berdasarkan metode SMORPH, rendah berdasarkan SINMAP, dan sedang berdasarkan Index Storie. Terdapat 33 dari total daerah penelitian memiliki potensi yang berbeda dan 7 memiliki potensi yang sama pada hasil ketiga metode. Dimana wilayah dengan potensi tinggi pada ketiga metode cenderung berada di bagian Utara daerah penelitian. Metode SMORPH memiliki 19.951 Ha wilayah potensi tinggi dan terdapat 34 kejadian didalamnya, SINMAP 2.568 Ha dengan 32 kejadian, serta Index Storie 4.684 Ha dengan 21 kejadian.

Landslide is a natural disaster that often occurs in Indonesia which can be caused by various factors. Total 89 landslides in 2010 2016 caused damage and casualties in Cisolok District, Cikakak, Pelabuhanratu, and Simpenan. Therefore, mitigation efforts by potential landslide mapping are needed in the research area. This study aims to see the differentiation of landslide potential areas based on SINMAP Stability Index Mapping, SMORPH Slope Morphology and Index Storie methods to find the closest or almost properly method with landslide location. Spatial analysis was implemented by overlay technique between landslide potential area with landslide location.
The result reveal that the research area was dominated by high potential based on the SMORPH method, low by SINMAP, and moderate by Index Storie. The result also reveal that 33 of the total research area has different potential and 7 has the same potential in the results of all three methods. Where areas with high potential in all three methods was distributed in the northern of the study area. The SMORPH method has 19,951 Ha of high potential area and there are 34 landslides in it, SINMAP 2,568 Ha with 32 landlsides, and Index Storie has 4,684 Ha with 21 landslide.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Mardiani
"ABSTRAK
Pada akhir 1980-an di Desa Sagara, Garut, sekitar 1.100 hektar tanah menjadi objek sengketa antara warga Sagara dan Perum Perhutani. Penelitian ini menjelaskan sengketa tersebut menggunakan metode sejarah dan teori aksi kolektif dari Charles Tilly sebagai alat analisis. Peran Agustiana, seorang penggerak FPPMG Forum Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Garut dijelaskan pada tulisan ini sebagai agency yang membantu penyelesaian lewat redistribusi tanah. Penyelesaian sengketa tanah di Sagara berdampak pada perubahan kepemilikan tanah dan perbaikan kondisi sosial-ekonomi di Sagara. Selain itu, kasus tanah Sagara menjadi salah satu pendorong munculnya organisasi tani lokal di Priangan Timur yang berkembang menjadi Serikat Petani Pasundan SPP .

ABSTRACT
In the late of 1980s, at Sagara village, Garut West Java, Indonesia , around 1,100 hectare land became the object of dispute between people of Sagara and Perum Perhutani. This research explain about land dispute in Sagara using historical research method. Charles Tilly rsquo s collective action theory used as a tool to analyze the role of Agustiana as one of FPPMG Garut Youths and Students Forum founder as agency for realizing land reform in Sagara. After Sagara land disputes, the land ownership change and the people of Sagara socio economic condition have been improve. Besides, the Sagara land dispute has historical significance for SPP Pasundan Peasant Union establishment as a local peasant movement in East Priangan."
2017
T49383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maltin Palulun
"Penelitian geologi dilakukan di Kabupaten Sukabumi yang memiliki luas sekitar 4.145  dan terbagi menjadi 47 Kecamatan. Berdasarkan data statistik BNPB tahun 2021, tercatat di Jawa Barat terjadi kurang lebih 585 bencana dan 268 diantaranya adalah tanah longsor. Bencana tanah longsor tersebut diketahui berdampak pada lebih dari 8000 orang baik secara material maupun imaterial. Dari 268 bencana tanah longsor tersebut, 44 diantaranya terjadi di Kabupaten Sukabumi. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan informasi mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi kerentanan gerakan tanah di daerah penelitian dan daerah zonasi kerentanan gerakan tanah dalam waktu yang cepat. Penelitian dilakukan berdasarkan metode frequency ratio dan information value yang telah dikemas dengan menggunakan LSAT toolbox. Dari kesepuluh parameter kerentanan gerakan tanah yang dipakai, intensitas curah hujan, jenis litologi, dan kemiringan lereng adalah faktor utama terjadinya longsor di Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan metode frequency ratio dan information value, persebaran gerakan tanah di wilayah Kabupaten Sukabumi dibagi menjadi 5 (lima) kelas yaitu kelas sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Dalam analisis menggunakan kedua metode tersebut, wilayah Kabupaten Sukabumi didominasi oleh kelas kerentanan gerakan tanah yang tinggi-sangat tinggi. Tipe kerentanan gerakan tanah tersebut ditemukan dominan pada Formasi Beser. Kemampuan prediksi dan keberhasilan algoritma frekuensi rasio lebih baik daripada algoritma nilai informasi.

Geological research was carried out in Sukabumi Regency, which has an area of around 4,145 km² divided into 47 sub-districts. Based on BNPB statistical data for 2021, West Java recorded approximately 585 disasters, 268 of which were landslides. The landslide disaster is known to have impacted more than 8,000 people both materially and immaterially. Of the 268 landslides, 44 occurred in Sukabumi Regency. The aim of the research is to obtain information about the factors influencing the vulnerability to land movements in the research area and the zoning area for land movement susceptibility in a short time. The research was carried out based on the frequency ratio and information value method, which was packaged using the LSAT toolbox. Of the ten landslide vulnerability parameters used, rainfall intensity, lithology type, and slope are the main factors causing landslides in Sukabumi Regency. Based on the frequency ratio and information value methods, the distribution of land movement potential in Sukabumi Regency is divided into five classes: very low, low, medium, high, and very high. In the analysis using these two methods, the Sukabumi district area is dominated by the high to very high ground movement vulnerability class. The type of landslide vulnerability was found to be dominant in the Beser Formation. The prediction ability and success of the frequency ratio algorithm are better than the information value algorithm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Widodo
"Gerakan tanah merupakan peristiwa perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Gerakan tanah dapat terjadi karena faktor alam maupun faktor perbuatan manusia. Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah yang mempunyai kejadian gerakan tanah yang cukup sering terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi serta menganalisis sebaran wilayah potensi gerakan tanah di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur.
Metode pendeteksian potensi gerakan tanah dilakukan dengan menggunakan metode Decision Tree pohon keputusan dengan algoritma C4.5 untuk mendapatkan nilai Gain tertinggi dalam penentuan akar pada pohon keputusan. Data aktual kejadian gerakan tanah digunakan untuk megetahui tingkat akurasi wilayah potensi gerakan tanah dengan uji confussion matrix. Selanjutnya, analisis keterhubungan antara titik aktual kejadian dengan kondisi fisik wilayah dan hasil model dilakukan menggunakan metode weighted of evidence.
Penelitian ini menggunakan data litologi, jenis tanah, penggunaan tanah, ekstrasi data citra Landsat 8 OLI pada bulan Agustus 2017 dengan analisis Normalized Difference Vegetation Index NDVI serta ekstrasi data citra Alos PALSAR untuk wilayah ketinggian, dan kemiringan lereng.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan tingkat gerakan tanah dengan potensi tinggi di wilayah penelitian seluas 18.23 Km2 atau 19.09 dari total wilayah penelitian. Asosiasi data kejadian aktual dengan hasil identifikasi potensi gerakan tanah menunjukkan akurasi model sebesar 80.91. Distribusi wilayah potensi gerakan tanah tersebar pada wilayah dengan ciri pada ketinggian 600-800 mdpl, kemiringan lereng 14-20, kerapatan vegetasi 50-75, penggunaan tanah permukiman, jenis batuan anggota batu pasir cantayan dengan jenis tanah asosiasi latosol coklat kemerahan dan latosol coklat.

Landslide is a phenomenon of movement of slope forming material in the form of rocks, soil, or mixed material moving down or out of the slope. Landslide can occur due to natural factors and factors of human action. Sukaresmi District, Cianjur Regency is one of the areas that has landslide occurrence which is quite common. Therefore, this study was conducted with the aim to detect and analyze the spread of landslide susceptibility areas in Sukaresmi District, Cianjur Regency.
The landslide susceptibility detection method was performed using the Decision Tree method with C4.5 algorithm to obtain the highest gain value in root determination in the decision tree. Actual data of landslide occurrence was used to determine the accuracy of susceptibility region with confussion matrix examination. Furthermore, the correlation analysis between the actual point of landslide occurrence with the physical condition of the region and the model results was done using the weighted of evidence method.
This research used lithology data, soil type, landuse, Landsat 8 multispectral imagery data extraction in August 2017 with Normalized Difference Vegetation Index analysis, and Alos PALSAR imagery data extraction for altitude area and slope.
The results of this study indicate a high potential landslide in the research area of 18.23 Km2 or 19.09 of the total research area by accuracy level 80.91 with actual event data. Distribution of landslide susceptibility area was spread on area with characteristics at an altitude of 600 ndash 800 m, slope 14 20, vegetation density 50 75, settlement landuse, cantayan sandstone rock type with soil associations latosol reddish brown and brown latosol.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ilhami
"Telah terjadi semburan lumpur di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang telah berlangsung selama tiga tahun. Salah satu dampak dari semburan lumpur tersebut adalah penurunan tanah (land subsidence), untuk itu telah dilakukan survey gaya berat yang mengindikasikan adanya penurunan tanah tersebut.
Beberapa penelitian juga telah dilakukan dan menunjukkan adanya penurunan tanah sebesar ± 2 cm/hari. Mengacu pada hasil penelitian tersebut, maka dapat diestimasikan bagaimana penurunan tanah yang akan berdampak pada daerah sekitar dalam kaitannya dengan metode gravity.
Besar penurunan tanah di estimasikan berkurang sebesar 2.5% atau 0.05 cm/tahun dengan semakin jauhnya dari pusat semburan, yang menghasilkan arah penurunan menuju pusat semburan dan melingkupi area yang lebih luas dibandingkan dengan tahun 2006 dan tahun 2007 yaitu diperkirakan pada radius 2 km dari pusat semburan atau.seluas 24 km2 dengan perkiraan lapisan clay menipis setebal 40 m pada pusat semburan dengan kedalaman 300-1000 m.

Mud flow were happened in Porong, Sidoarjo Regency, East Java for three years. One of the impact of mudflow is land subsidence. Therefore survey of gravity have been done and indicated of land subsidence in that area.
Some of research other the gravity survey have been done and indicated the rate of land subsidence in the area of mud is approximately 2 cm/day. Base on the research, so can be simulated and estimated how land subsidence will be impact to around in related with gravity method.
The land subsidence is estimated to be less for 2,5 percent or 0,05 centimetre/year with increasing distance from the centre of mudflow, which is production the decline of direction toward the centre of mudflow and including the large area than in 2006 and 2007 that is in radius 2 kilometre from the centre of mudflow or about 25 km2 with the estimation that the clay layer became less for about 40 metre on the centre of mudflow inside about 300-1000 metre."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29184
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Riadini
"Karst dapat dicirikan dengan mengidentifikasi terdapatnya sinkhole atau lembah kering dalam berbagai ukuran dan bentuk, langka atau tidak terdapatnya sungai permukaan, dan terdapatnya goa dari sistem drainase bawah tanah. Kecamatan Semanu dan Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul termasuk ke dalam kawasan karst Gunungsewu. Kedua kecamatan ini banyak dijumpai fenomena sinkhole. Sinkhole pada proses karstifikasi lebih lanjut dapat terjadi amblesan. Amblesan dapat sangat berbahaya dalam aspek kewilayahan karena berhubungan dengan kehidupan di permukaan dan perencanaan infrastruktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola persebaran amblesan pada bentang alam karst di Kecamatan Ponjong dan Kecamatan Semanu, Kab. Gunung Kidul dan menganalisis wilayah potensi amblesan berdasarkan faktor pendorong dan faktor pengontrol yang mempengaruhi terjadinya amblesan pada bentang alam karst Pola sebaran amblesan dianalisis menggunakan analisis tetangga terdekat dan menghasilkan nilai indeks 0.553 yang berarti pola sebaran amblesan adalah mengelompok. Wilayah potensi amblesan dibuat dengan mengolah peta kelerengan, peta ketinggian, peta indeks vegetasi, dan peta suhu permukaan tanah. Keempat peta dioverlay kemudian dibuat klasifikasi menjadi wilayah potensi tinggi, sedang, dan rendah. Hasil pengolahan menunjukkan sebagian besar wilayah Kecamatan Ponjong dan Kecamatan Semanu merupakan wilayah potensi tinggi amblesan dan dibuktikan dengan 80 persen amblesan terjadi di wilayah potensi tinggi dengan curah hujan mempengaruhi wilayah amblesan.

Karst can be characterized by identifying the presence of sinkhole or dry valleys in various sizes and shapes, rare or absent surface rivers, and the presence of caves from underground drainage systems. District of Semanu and District of Ponjong, Gunung Kidul Regency belong to karst area Gunungsewu. Both subdistricts are often foundphenomenon synthetic. Sinkhole on further karstification process can occur subsidence. Amblesan can be very dangerous in the cantonal aspect as it relates to life on the surface and infrastructure planning. This study aims to determine the pattern of dispersal distribution in karst landscapes in District Ponjong and District Semanu, Kab. Gunung Kidul and analyze the potential region of subsidence based on the driving factors and the controlling factors that affect the occurrence of subsidence in the karst landscape. The dispersion distribution pattern is analyzed using nearest neighbor analysis and yields the index value 0.553 which means the pattern of the distribution of the subsidence is clumped. Areas of potential subsidence are made by treating gradient maps, altitude maps, vegetation index maps, and surface temperature maps. The four dioverlay maps are then classified into high, medium, and low potential areas. The processing result shows that most of Ponjong and Semanu sub districts are high potential subsidence area and proved by 80 of subsidence in high potential area with rainfall affecting the subsidence area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan
"Penelitian dilakukan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dimana pada wilayah ini telah terjadi gempa bumi yang berkekuatan 7.5 Mw pada 28 September 2018 yang mengakibatkan terjadinya pergerakan tanah di banyak titik sehingga perlu dilakukan pemetaan kerentanan pergerakan tanah untuk mengetahui lokasi-lokasi yang rentan akan terjadinya pergerakan tanah. Penelitian menggunakan dua metode yaitu metode Frequency Ratio dan Random Forest. Metode Frequency Ratio dapat mengidentifikasi kejadian tanah longsor di masa depan dengan menggunakan kondisi yang sama dengan kejadian tanah longsor di masa lalu sedangkan metode Random Forest merupakan algoritma pembelajaran mesin yang digunakan dalam penginderaan jauh serta bersifat non-parametrik. Penelitian menghasilkan dua jenis peta kerentanan dengan hasil yang hampir sama dimana wilayah Kinovaro, dan Banawa Selatan. Jika dikaitkan dengan titik-titik kejadian longsor dan parameter hal telah bersesuaian dimana wilayah dengan tingkat kerentanan paling tinggi banyak terjadi kejadian longsor dan juga wilayah ini memiliki tingkat kemiringan dan elevasi yang tinggi.

The research was conducted in Palu City, Central Sulawesi, where in this area there was an earthquake measuring 7.5 Mw on 28 September 2018 which resulted in ground movement at many points so it is necessary to map the vulnerability of ground movement to find out locations that are vulnerable to movement. soil. The study used two methods, namely the Frequency Ratio and Random Forest methods. The Frequency Ratio method can identify future landslide events using the same conditions as past landslides, while the Random Forest method is a machine learning algorithm used in remote sensing and is non-parametric. The study produced two types of vulnerability maps with almost the same results in the areas of Kinovaro and South Banawa. If it is associated with the points of landslide occurrence and the parameters of the event, it is appropriate where the area with the highest level of vulnerability has the most occurrences of landslides and also this area has a high level of slope and elevation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>