Ditemukan 176973 dokumen yang sesuai dengan query
Fernaldy Fochen
"Konstruksi di Indonesia dapat mengalami peningkatan pesat apabila metode beton pracetak dapat diterapkan secara luas. Salah satu faktor utama kegagalan dalam konstruksi dengan metode beton pracetak adalah permodelan dan pelaksanaan sambungan antar komponen pracetak yang belum sempurna. Penelitian ini akan menganalisis, mendesain, dan merencanakan metode konstruksi sambungan basah beton pracetak pelat-pelat dan pelat-balok pada struktur Rumah Sakit XYZ. Berdasarkan studi kasus Rumah Sakit XYZ, sambungan pada penyaluran tekan memiliki tipe sambungan tanpa kait, sedangkan sambungan pada penyaluran tarik memiliki variasi tipe berupa sambungan penyaluran tanpa kait, tipe sambungan dengan kait 90°, dan tipe sambungan dengan kait 180°. Metode pengangkatan yang digunakan dalam proses instalasi komponen pelat pracetak adalah pengangkatan dengan 4 titik angkat pada permukaan komponen pelat pracetak.
Construction in Indonesia could be improved if precast concrete methods were widely applied. One of the main factors of failure in the construction with precast concrete methods is the modeling and implementation of joints between precast components that are not yet perfect. This study will analyze, design, and plan precast concrete construction methods of precast concrete wet connection slab-slab and slab-beam for XYZ Hospital Structure. Based on the case study of XYZ Hospital, the compressive reinforcement has a hookless type of joint reinforcement, while the distribution of tensile reinforcement has a variety of types, namely the non-hooked connection reinforcement type, the 90 degrees hook joint reinforcement type, and the 180 degrees hook joint reinforcement type. The lifting method used in the precast plate component installation process is the 4-point lifting on the surface of the precast plate component."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fadhil Muhammad Irfan
"Beton pracetak menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan dengan beton cor-in-situ, di mana ia memiliki biaya yang lebih rendah dan lebih cepat untuk dibangun. Namun, kepercayaan menggunakan pracetak masih rendah karena pengetahuan menggunakannya. Selain itu, kinerja struktural beton pracetak ditentukan oleh hubungan antara anggota pracetak dengan anggota. Hubungan antara tangga pracetak yang terhubung dengan komponen pracetak lainnya jarang dibahas. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami sambungan dan metode konstruksi tangga pracetak. Di sini, jenis koneksi ditentukan melalui tinjauan pustaka. Kemudian, beberapa sambungan dipilih, diterapkan, dan dianalisa pada sebuah bangunan melalui studi kasus Rumah Sakit XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sambungan yang diterapkan pada Rumah Sakit XYZ sudah layak digunakan. Selanjutnya, desain, produksi, transportasi, dan pemasangan tangga dapat didiskusikan
Precast concrete offer several advantages compare to cast-in-situ, where it has lower cost and faster to construct. However, the confidence of using precast is still low due to the knowledge of utilising it. Moreover, structural performance of precast concrete is determined by the connection between precast member to member. The connection between precast stair connected to other precast component is rarely discuss. Therefore, the aim of this study is to understand the connection and construction method of precast stair. Here, types of connection is determined through literature review. Then, some connection is selected, applied, and analysed to a building through a case study of Hospital XYZ. The result shows that the connections that is applied to Hospital XYZ is adequate to be used. Furthermore, design, production, transportation, and erection of stairs is able to be discussed"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Neysa Nuvisa
"Infrastruktur di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Salah satunya adalah pembangunan gedung bertingkat. Pembangunan gedung bertingkat saat ini sebagian besar menggunakan metode konvensional, yaitu menggunakan beton bertulang dengan cara cor di tempat. Metode ini banyak digunakan karena sudah lama digunakan dan kekuatannya sudah teruji. Namun, metode konvensional tersebut membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama dan membutuhkan banyak bekisting. Selain metode konvensional, terdapat metode lain, yaitu metode beton pracetak. Metode beton pracetak membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih cepat dikarenakan pengecoran dilakukan tidak langsung di lokasi proyek. Namun, kekuatan sambungan antar komponen pracetak tidak sebaik sambungan beton yang dicor langsung. Selain itu, proses pengangkatan dan pemasangannya pun perlu diperhatikan supaya tidak terjadi kerusakan. Pada penelitian ini dilakukan analisis kekuatan dan metode konstruksi sambungan balok-kolom pracetak dan balok induk-balok anak pracetak. Penelitian meliputi desain sambungan, pengecekan kekuatan sambungan, analisis kekuatannya balok dan kolom pracetak saat proses pengangkatan, transportasi, dan pemasangan, serta metode konstruksi yang digunakan. Penelitian akan direalisasikan dengan studi kasus Rumah Sakit XYZ yang terletak di daerah Bogor.
Infrastructure development in Indonesia is now growing rapidly. One of them is the construction of multi-storey buildings. The construction of multi-storey buildings mostly uses conventional methods, using reinforced concrete by cast in place. This method is widely used because it has been used for a long time and it's strength has been tested. However, the conventional method requires a longer working time and requires a lot of formwork. In addition to conventional methods, there are other methods, that is precast concrete method. The precast concrete method requires a faster processing time because the casting is done indirectly at the project site. However, the strength of joints between precast components is not as good as joints that are cast directly. Furthermore, the lifting and installation process also needs attention so that no damage occurs. In this research, the strength analysis and construction methods of precast beam-column joints and precast beam-joist joints were carried out. Research includes joint design, checking connection strength, analysis precast components during the lifting, transportation and installation processes, and the construction method used. The research will be realized through a case study of XYZ Hospital that is located in Bogor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amanda Yohanna
"Seiring dengan pasar produk pracetak yang berkembang maju, beberapa aktivitas proses masih perlu dilakukan secara optimal dan efisien untuk produk beton pracetak dengan memperhatikan pesaing, baik di dalam maupun di luar negeri untuk mendorong peningkatan terus-menerus terhadap kinerja produktivitas dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Oleh karena itu, pengembangan metode dalam pembuatan produk beton pracetak menjadi sangat penting. Terfokus pada produk dengan kapasitas produksi tertinggi di Indonesia, beton pracetak dengan metode putaran (rotary) yaitu, spun pile. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode pembuatan beton pracetak saat ini di Indonesia, mengidentifikasi faktor risiko, dan menemukan risiko tinggi sebagai basis inovasi dalam metode pembuatan tiang pancang (spun pile). Tujuan ini dicapai melalui penelitian kualitatif yang menggabungkan dan memvalidasi hasil dari para ahli tentang metode pembuatan dan faktor risiko, yang dianalisis menggunakan metode Delphi dan ISO 56002. Temuan dari penelitian ini difokuskan pada risiko dominan pada proses pemadatan (spinning). Penelitian ini menghasilkan inovasi dalam aktivitas tindakan preventif dan korektif dalam alur kerja tiang pancang, yang dihasilkan dari 5 faktor risiko tinggi. Rekomendasi inovasi yang didapat adalah sistem pemantauan kualitas online, penggunaan limbah pasta spun pile sebagai bahan pembuatan paving block dan concrete barrier dari produk reject memberikan nilai tambah bagi perusahaan sehingga pengurangan waste material dan rework akan meningkatkan daya saing perusahaan dalam industri.
As of market for precast is thriving, some activities still need to be carried out optimally and efficiently for precast concrete products by taking into account competitors locally and abroad to encourage continuous improvement necessity of productivity performance in increasing the competitiveness of companies. Thus, developing innovative methods for making precast concrete products is necessary. Focuses on a product with the highest production capacity in Indonesia, precast concrete with the rotary method spun pile. The paper aims to explore Indonesia’s current precast concrete production process activities, identify risk factors, and find high risk as the basis of innovation of spun pile manufacturing methods. This goal was achieved using qualitative research, combining and validating the results from experts on production process activities and risk factors, which were analyzed using the Delphi method and ISO 56002. The research findings are focused on the dominant risk in the spinning process. The study results in innovations in the activities of preventive and corrective actions in the workflow of spun pile production derived from five high-risk factors. The obtained innovative recommendations include implementing an online quality monitoring system, utilizing waste pasta from spun pile as materials for making paving blocks and concrete barriers from rejected products, and providing added value to the company. This reduces waste material and rework, ultimately enhancing the company's competitiveness in the industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Halimah Tunafiah
"Salah satu aspek yang mempunyai pengaruh besar dalam manajemen konstruksi adalah Metode konstruksi. Dari berbagai Metode Konstruksi yang ada salah satunya adalah Metode Konstruksi dengan Teknologi Beton Pracetak. Tingkat pemahaman penggunaan beton pracetak pada proyek struktur atas bangunan gedung akan sangat berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek bangunan gedung itu sendiri.
Khusus proyek struktur atas bangunan gedung di Indonesia, penggunaan teknologi beton pracetak dibedakan pada jenis pracetak berupa komponen pracetak & sistem struktur pracetak penuh. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi tingkat pemahaman penggunanaan beton pracetak ditinjau dari persepsi produsen dan user terhadap aspek manajemen mulai dari hal-hal umum, produksi, transportasi, penyimpanan dan pemasangan dalam kurun waktu 8 tahun terakhir (1995 - 2003), Selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari 32 data proyek dengan sistem pracetak penuh dan 4 data proyek sistem pracetak komponen yang pada akhirnya hanya data proyek sistem pracetak penuh yang dianalisis, dengan melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan SPSS (Statistic Program for Social Science) dan Crystal Ball, dengan assumsi bahwa hingga tahun 2003 ini proyek struktur atas bangunan gedung di Indonesia yang menggunakan sistem pracetak penuh berjumlah 41 proyek, maka dihasilkan model regresi yang cukup signifikan untuk membuktikan hipotesis penelitian ini bahwa terjadi hubungan positif antara faktor-faktor tingkat pemahaman penggunaan beton pracetak dan kinerja waktu , sehingga Hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa "Semakin tinggi tingkat pemahaman penggunaan beton pracetak akan semakin meningkatkan kinerja waktu pada proyek struktur atas bangunan gedung di Indonesia", telah terbukti. Secara umum, baik dari sisi persepsi produsen maupun user, bahwa faktor penentu kinerja waktu adalah Seleksi manpower."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T14695
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ranggi Enggana Putra
"Beton pracetak adalah teknologi konstruksi struktur beton dengan komponen komponen penyusun yang dicetak terlebih dahulu pada suatu tempat khusus, salah satu produk yang precast yang dibahas dalam penelitian ini adalah produk precast spun pile. Keberlangsungan industri precast concrete atau beton pracetak sangat bergantung kapasitas produksi beton pracetak. Kapasitas produksi adalah hasil ideal yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi dalam satuan waktu tertentu. Namun dalam pelaksanaan produksi, seringkali ditemukan permasalahan yang menyebabkan hasil yang jauh dari kapasitas pabrik sehingga keterlambatan produksi terjadi. Keterlambatan penyelesaian produksi tentunya akan berdampak kepada sejumlah hal, baik dari sisi pembiayaan dan kinerja perusahaan, bahkan dapat menyebabkan keterlambatan proyek secara langsung. Penelitian ini dibuat untuk menentukan strategi tindakan untuk menunjang kinerja produksi spun pile. Proses penelitian diawali dengan mengidentifikasi aktifitas produksi, risiko-risiko tinggi penyebab keterlambatan penyelesaian produksi, sehingga nantinya dapat dilanjutkan pada proses pengembangan pedoman produksi untuk Perbaikan Kinerja Produksi Tiang Pancang Bulat (Spun Pile) Pada Perusahaan X.
The precast concrete industry, including products like precast spun piles, relies heavily on its production capacity. Production capacity is the ideal output expected in a specific unit of time. However, various issues often lead to production results that fall far short of the factory's capacity, causing production delays. These delays can have significant implications, affecting financing, company performance, and even causing direct project delays.This research aims to determine action strategies to support the performance of spun pile production. The research process begins with identifying production activities and high-risk factors causing delays in production completion. Subsequently, this will lead to the development of production guidelines for Improving the Production Performance of Spun Piles at Company X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Syahnaz Farhan Noviandini
"
ABSTRAKRumah adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Namun, sedikitnya pilihan rumah tinggal dengan harga yang terjangkau membuat tidak semua orang bisa merasakan berlindung di dalam rumahnya sendiri. Berbagai usaha sudah dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan rumah yang terjangkau dan layak untuk semua warganya. Dari berbagai macam usaha tersebut, memodifikasi metode konstruksi rumah merupakan salah satu pilihannya. Metode-metode tersebut memiliki proses yang berbeda sehingga akan mempengaruhi hasil dan harga rumah. Metode konstruksi dengan teknologi beton pracetak merupakan salah satu metode yang dapat menghasilkan harga rumah yang lebih terjangkau karena efisiensi pengerjaannya. RISHA merupakan rancangan teknologi konstruksi bangunan rumah tinggal dengan komponen yang kompak dan berukuran modular serta menggunakan sistem bongkar pasang atau Knock Down. Sebuah rumah dapat dikatakan terjangkau apabila harga yang disajikan ditujukan kepada kelompok dengan pendapatan tertentu sehingga akan tercapai keterjangkauan bagi kelompok tersebut. Rumah dengan metode beton pracetak dari RISHA ini cenderung ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sistem RISHA ini melibatkan beberapa komponen panel yang kemudian akan menjadi modul struktur yang dapat dibuat menjadi struktur yang lebih kompleks. Pencarian data untuk studi kasus RISHA dilakukan dengan wawancara kepada salah satu peneliti dari RISHA yang kemudian data yang didapatkan akan diolah dengan dibandingkan dengan metode konvensional. Perbandingan ditujukan untuk menemukan aspek-aspek yang membuat metode beton pracetak lebih terjangkau dibandingkan dengan metode konvensional. Berdasarkan hasil wawancara dan analisis dari data tersebut didapatkan bahwa metode beton pra cetak dapat menghasilkan struktur unit rumah tipe 36 yang lebih terjangkau daripada metode konvensional atau cast-in situ.
ABSTRACTHouse is one of the primary needs of humans. However, the lack of choice of housing at an affordable price makes it impossible for everyone to take shelter in their own home. Various efforts have been made by the government to provide affordable and decent houses for all of its citizens. Of the various types of effortss, modifying the method of home construction is one of the choices. These methods have different processes that will affect the results and prices of the house. The construction method with precast concrete technology is one method that can produce a more affordable house price because of the efficiency of the process. RISHA is a design of residential building construction technology with compact and modular-sized components and uses a knock down system. A house can be deemed to be affordable if the price is aimed at a group with certain income so that the group can achieve affordability. This house with precast concrete method from RISHA tends to be aimed at low-income communities (MBR). This RISHA system involves several panel components which will then become structural modules that can be made into more complex structures. Data searching for the RISHA case study was obtained by interviewing one of the researchers from RISHA. The data that is obtained would be processed to be compared to conventional methods. Comparisons are aimed to find aspects that make the precast concrete method more affordable compared to conventional methods. Based on the results of interviews and analysis of these data, it was found that the pre-cast concrete method can produce a type 36 housing unit structure that is more affordable than conventional methods or cast-in situ."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Faishal
"Beton pracetak merupakan salah satu bentuk penerapan konstruksi berkelanjutan, yang memasukan aspek berkelanjutan dalam beberapa faktor, misalnya menggabungkan desain yang terintegrasi, penggunaan bahan secara efisien, pengurangan limbah konstruksi yang dihasilkan, pengurangan gangguan pada lokasi kerja, serta pengurangan kebisingan. Walaupun komponen beton pracetak sudah mulai digunakan di Indonesia, penggunaannya masih jauh lebih sedikit dibandingkan penggunaan beton cast insitu. Teori kerangka kerja Technology, Organization, and Environment (TOE) telah dianggap sebagai konteks yang cocok untuk meneliti adopsi dari suatu inovasi dalam industri konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi intensi adopsi beton pracetak di Indonesia berdasarkan kerangka kerja TOE dan menganalisis hubungan antar faktor-faktor yang mempengaruhi intensi adopsi beton pracetak di Indonesia berdasarkan kerangka kerja TOE. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar dan survei responden yang diolah dengan Structural Equation Modeling. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan 6 (enam) variabel yang berpengaruh terhadap intensi adopsi beton pracetak, diantaranya adalah: (1) persepsi risiko; (2) biaya; (3) kesiapan organisasi; (4) dukungan pemerintah; (5) tekanan kompetitif; (6) kompatibilitas. Nilai R-Square untuk variabel intensi adopsi beton pracetak sebesar 0.496. Variabel yang memiliki pengaruh dengan tingkat signifikansi tinggi terhadap intensi adopsi beton pracetak berdasarkan nilai T Statistics adalah (1) tekanan kompetitif; (2) biaya; (3) kesiapan organisasi.
Precast concrete is a form of sustainable construction application, which incorporates sustainable aspects into several factors, such as combining an integrated design, efficient use of materials, reducing construction waste generated, reducing disturbance at work sites, and reducing noise. Although precast concrete components have started to be used in Indonesia, their use is still much less than the use of cast in situ concrete. The theoretical framework of Technology, Organization, and Environment (TOE) has been considered as a suitable context for researching the adoption of an innovation in the construction industry. This study aims to identify the factors that influence the intention to adopt precast concrete in Indonesia based on the TOE framework and analyse the relationship between the factors that influence the intention to adopt precast concrete in Indonesia based on the TOE framework. The research method used in this research is expert validation and respondent survey which is processed by Structural Equation Modeling. The results of this study are obtained 6 (six) variables that affect the intention to adopt precast concrete, including: (1) risk perception; (2) costs; (3) organizational readiness; (4) government support; (5) competitive pressure; (6) compatibility. The value of R-Square for the variable of intention to adopt precast concrete is 0.496. Variables that have a high significance level of influence on the intention to adopt precast concrete based on the T Statistics value are (1) competitive pressure; (2) costs; (3) organizational readiness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dame Satrio
"Perkembangan industri beton pracetak di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan, tercermin dari peningkatan kapasitas produksi hingga mencapai 42 juta ton per tahun pada tahun 2019. Permintaan yang terus meningkat, dengan target mencapai 50% pangsa pasar, telah mendorong masuknya perusahaan beton pracetak asing ke dalam pasar domestik. Persaingan yang ketat menuntut perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan budaya inovasi mereka, yang telah mengalami penurunan dua peringkat menurut Global Innovation Index (GII) 2021.Studi ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi perencanaan sistem manajemen inovasi berbasis ISO 56002:2019 yang terintegrasi dengan Lean Six Sigma untuk membangun budaya inovasi di perusahaan beton pracetak Indonesia. Melalui penggunaan metode kuesioner Likert scale dan analisis Structural Equation Model (SEM), penelitian ini melibatkan perusahaan beton pracetak di Indonesia serta validasi hasil pengujian dengan melibatkan ahli atau pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga elemen pada perencanaan sistem manajemen inovasi berbasis ISO 56002:2019 yang terintegrasi dengan delapan elemen Lean Six Sigma yang berhubungan dengan budaya inovasi. Dengan demikian, rekomendasi perencanaan sistem manajemen inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan budaya inovasi pada perusahaan beton pracetak di Indonesia, membantu mereka bersaing secara global, dan memperkuat posisi pasar industri beton pracetak.
The precast concrete industry in Indonesia has experienced a significant growth, evident from the increased production capacity reaching 42 million tons per year in 2019. The continued demand, targeting a 50% market share, has led to the entry of foreign precast concrete companies into the domestic market. Intense competition necessitates Indonesian companies to enhance their culture of innovation, which has seen a decline by two ranks according to the Global Innovation Index (GII) 2021.This study aims to provide recommendations for planning an innovation management system based on ISO 56002:2019 integrated with Lean Six Sigma to foster innovation culture in Indonesian precast concrete companies. Utilizing Likert scale questionnaires and Structural Equation Model (SEM) analysis, the research engages precast concrete companies in Indonesia and validates test results through expert input.Research findings reveal three elements in the planning of an innovation management system based on ISO 56002:2019, integrated with the eight elements of Lean Six Sigma, that are correlated with innovation culture. Thus, the recommended innovation management system planning is expected to enhance the innovation culture in Indonesian precast concrete companies, aiding them in global competitiveness and strengthening their position in the precast concrete industry."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Try Puji Satoso
"Kebutuhan akan hunian pada kota-kota besar di Indonesia semakin meningkat seiring dengan semakin sedikitnya lahan yang dapat digunakan sebagai lahan hunian. Sehingga lahirnya fenomena investasi hunian yang sangat meningkat pesat dalam bentuk high rise building. Dengan potensi investasi yang besar ini maka para investor akan menuntut kinerja proyek yang lebih tinggi dengan pelaksanaan proyek dengan waktu yang cepat dan biaya yang efektif. Untuk memenuhi tuntutan tersebut serta mendukung perkembangan teknologi dalam industri konstruksi, maka dibutuhkan metode konstruksi yang optimal yaitu metode konstruksi dengan menggunakan beton pracetak (precast concrete) untuk pekerjaan struktur dan pekerjaan arsitektur pada bangunan gedung tinggi. Namun kenyataannya, penggunaan metode beton pracetak ini masih dilakukan secara acak baik itu pada pekerjaan struktur maupun pekerjaan arsitektur. Sehingga belum dapat dipastikan apakah pelaksanaan metode pracetak dapat mengoptimalkan kinerja proyek.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan model metode pelaksanaan beton pracetak yang paling optimal terhadap kinerja proyek. Penelitian ini membandingkan pelaksanaan metode beton pracetak dengan metode konvensional pada pekerjaan struktur dan pekerjaan arsitektur untuk mendapatkan perencanaan penjadwalan proyek dan biaya pelaksanaan yang paling efektif dari kinerja proyek. Hasil penelitian menunjukkan dari keempat kombinasi metode yang dilakukan, kombinasi metode 2 yaitu pekerjaan pekerjaan balok dan pelat dengan metode beton pracetak dan pekerjaan dinding facade dengan metode konvensional merupakan kombinasi yang paling efektif dengan waktu dan biaya proyek yang paling optimal.
The need for housing in big cities in Indonesia increased along with the decreasing amount of land that can be used as residential land led to the phenomenon of residential investment that increased rapidly in the form of high-rise building. In addition to high investment potential, investors will require higher projects performance with prompt implementation time and cost effective. In order to fulfil this requirement and to support technology development in construction industry, the optimal construction is highly needed by using precast concrete for structural and architectural works on high rise building project. However, the use of this precast concrete method is still implemented randomly, whether on structural or architectural work. Therefore, the implementation methods that can optimize the performance of precast projects has not been established. This research aims to produce the optimal model of precast concrete implementation method on the structural and facade work with the most optimum project performance. This research compared the implementation of the precast concrete method and conventional methods on structural and architectural to obtain the most effective project schedule planning and implementation cost. The research result shows that among four combination methods, the second method that used the combination of precast on beam and plat works and conventional method on wall and facade works is the most effective combination with optimal time and project cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1043
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library