Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49816 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Ainul Fitriyah
"Pelacakan kontak COVID-19 merupakan salah satu solusi preventif untuk memperlambat penyebaran virus. Beberapa negara telah menerapkan pelacakan kontak manual dan juga pelacakan digital menggunakan aplikasi smartphone. Pada penelitian ini dibangun perangkat sistem pelacakan kontak COVID-19 berbasis kedekatan menggunakan teknologi BLE (Bluetooth Low Energy) berfokus pada pelacakan dan pengendalian penyebaran virus di komunitas lokal. Perangkat terdiri dari perangkat pengirim sinyal (tag) dan perangkat penerima sinyal (scanner). Misalkan perangkat sistem diterapkan di sebuah pabrik, tag akan digunakan oleh karyawan dengan diletakkan di saku depan baju karyawan pabrik atau dikaitkan di baju. Tag akan secara terus-menerus mengirimkan sinyal yang akan terbaca oleh scanner. Sinyal yang diterima ini dengan format receive signal strength indicator (RSSI) akan digunakan untuk menghitung jarak antara scanner dan tag. Kemudian jarak tersebut akan digunakan untuk menentukan titik koordinat dari tag dengan perhitungan menggunakan algoritma trilateration. Setelah itu jarak antar tag dapat diperoleh, namun dengan adanya fluktuasi sinyal tidak dapat diperoleh titik koordinat yang sebenarnya. Sedangkan informasi kedekatan masih bisa diperoleh dengan menyaring data jarak yang kurang dari nilai ambang jarak, 2 meter, kemudian membandingkan data tersebut dengan data keseluruhan pada selang waktu yang ditentukan, sehingga menghasilkan nilai persentase. Persentase yang tinggi, diatas 80%, menunjukkan adanya kedekatan antar tag.

COVID-19 contact tracing is a preventive solution to slow the spread of the virus. Several countries have implemented manual contact tracing as well as digital tracking using smartphone applications. A proximity-based COVID-19 contact tracing system device using BLE (Bluetooth Low Energy) technology focuses on tracking and controlling the spread of the virus in local communities. The device consists of a signal sending device (tag) and a signal receiving device (scanner). Suppose a system device is implemented in a factory, the tag will be used by employees by placing it in the front pocket of the factory employee's clothes or hooked on the shirt. The tag will continuously send a signal that will be read by the scanner. This received signal with the receive signal strength indicator (RSSI) format will be used to calculate the distance between the scanner and the tag. Then the distance will be used to determine the coordinate point of the tag with calculations using the trilateration algorithm. After that, the distance between tags can be obtained, while with signal fluctuation the actual coordinate point cannot be obtained, but proximity information can still be obtained by filtering distance data at a specified time interval which is less than the threshold value of the distance, 2 meters, then comparing the data with the overall data, resulting in a percentage value. A high percentage, above 80%, indicates the closeness between tags."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofwatun Nida
"Data rutin situasi COVID-19 dapat memberikan banyak informasi penting yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi pengendalian pandemi. Decision Support System surveilan COVID-19 nasional masih terbatas pada hasil analisis deskripsi. Penelitian ini memanfaatkan laporan data rutin Kementerian Kesehatan untuk menganalisis pelacakan kontak erat terhadap transmisi COVID-19 di Pulau Jawa secara spasial sebagai upaya pelacakan kontak yang dilakukan pemerintah. Penelitian ini menggunakan data cross sectional dengan analisis spasial. Total 118 kabupaten/kota di observasi selama 15 Maret 2021 – 11 Januari 2022. Data berbentuk prevalensi kasus COVID-19 per 100.000 penduduk dan rasio pelacakan kontak erat per minggu. Software QGIS 2.8.1. digunakan untuk membuat peta dan software GeoDa 1.2 untuk mendapatkan nilai Indeks Moran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transmisi kasus COVID-19 cenderung tinggi di bagian tengah selatan Pulau Jawa, puncak transmisi terjadi pada bulan Juli 2021, kapasitas pelacakan kontak erat cenderung lebih tinggi di kabupaten/kota yang memiliki kasus lebih tinggi. Penyebaran kasus COVID-19 memiliki efek spasial (I=0.234, E(I)=-0.0085) dan terdapat autokorelasi negatif yang lemah antara pelacakan kontak di suatu wilayah dengan transmisi kasus COVID-19 di wilayah tetangganya (I=-0.133, E(I)=-0.0085). Pada saat transmisi kasus tinggi rasio pelacakan kontak cenderung lebih rendah atau sulit dilakukan. Pelacakan kontak harus dioptimalkan saat transmisi penyakit rendah sehingga ledakan kasus dapat dicegah

Routine data on the COVID-19 situation provides essential information for evaluating the control of the pandemic, but the national COVID-19 surveillance decision support system is still limited to description analysis results. Therefore, this study aims to analyze the spatial of contact tracing on COVID-19 transmission in Java using routine data from the Ministry of Health. A cross-sectional and spatial analysis approach was used to observe 118 municipalities between March 15 and January 11, 2022. The prevalence of COVID-19 per 100.000 population and the ratio of contact tracing per week were averaged. Data were processed with QGIS 2.8.1 and GeoDa 1.2 software. The results showed that the transmission of COVID-19 cases tends to be high in the central part of Java Island, with its peak occurring in July 2021, and that contact tracing capacity tends to be higher in municipalities with lower cases. Pandemic distribution has a spatial effect (I=0.234, E(I)=-0.0085) and negative autocorrelation between contact tracing and COVID-19 cases (I=-0.133, E(I)=-0.0085). The contact tracing ratio was also lower or difficult to accomplish due to a high transmission case. It should be optimized during low disease transmission to prevent case explosions."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adhytia Wana Putra Rahmadhan
"Angka penerimaan vaksinasi booster COVID-19 di Indonesia masih rendah, yaitu 15.33% dari total sasaran vaksinasi per April 2022. Salah satu strategi yang terbukti efektif dalam meningkatkan tingkat vaksinasi pada masyarakat adalah dengan mengimplementasikan sistem reminder dan recall. Pada penelitian terdahulu, reminder dan recall masih diterapkan pada media tradisional, seperti melalui surat, dan belum diterapkan melalui media modern seperti aplikasi smartphone, khususnya aplikasi pelacakan kontak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangan rancangan sistem reminder dan recall pada aplikasi pelacakan kontak PeduliLindungi menggunakan metodologi Design Science Research (DSR) dengan tiga iterasi serta menerapkan kaidah eight golden rules. Pada iterasi pertama, dihasilkan rancangan berupa prototipe low-fidelity (wireframe) dan pada iterasi selanjutnya dihasilkan rancangan berupa prototipe high-fidelity (clickable prototype). Prototipe yang dihasilkan memiliki tiga fitur utama, yaitu mekanisme reminder dan recall, pendaftaran online vaksinasi booster COVID-19, dan artikel edukasi. Evaluasi pada iterasi pertama menggunakan wawancara, iterasi kedua menggunakan wawancara dan System Usability Scale (SUS), serta iterasi ketiga menggunakan Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ). Pada iterasi kedua, nilai SUS yang diperoleh adalah 71.6 atau “Good (Acceptable)”, sedangkan pada iterasi ketiga, nilai system usefulness, information quality, interface quality dan overall dari PSSUQ adalah 2.456, 2.473, 2.230, dan 2.397, yang menandakan bahwa rancangan telah dibuat dengan baik. Penelitian ini memberikan manfaat berupa kontribusi kepada dua area, yaitu sebagai rujukan implementasi sistem reminder dan recall pada aplikasi pelacakan kontak khususnya PeduliLindungi, serta perbaikan dan pengembangan aplikasi pelacakan kontak menggunakan metodologi DSR.

The acceptance rate for COVID-19 booster vaccination in Indonesia remains relatively low, representing 15.33% of the overall vaccination target as of April 2022. Implementing a reminder and recall system is one strategy that has proven effective in increasing vaccination rates in society. In prior research, reminders and recalls were still used in traditional media, such as letters, and had not been integrated into modern media, such as smartphone applications, especially contact tracing applications. Therefore, this study aims to develop a reminder and recall system design for the PeduliLindungi contact tracing application using the Design Science Research (DSR) methodology with three iterations and applying the eight golden rules. The first iteration produces a low-fidelity prototype (wireframe), and the next iteration produces a high-fidelity prototype (clickable prototype). The final prototype has three main features: a reminder and recall mechanism, online registration for COVID-19 booster vaccination, and educational articles. The evaluation in the first iteration employs interviews, the second iteration employs interviews and System Usability Scale (SUS), and the third iteration employs the Post-Study System Usability Questionnaire (PSSUQ). The SUS value obtained in the second iteration is 71.6 or "Good (Acceptable)", while in the third iteration, the system usefulness, information quality, interface quality, and overall PSSUQ values are 2.456, 2.473, 2.230, and 2.397, showing that the resulting design has a good quality. This study contributes to two research areas: the implementation of a reminder and recall system in PeduliLindungi contact tracing apps, and the enhancement of contact tracing applications using the DSR methodology."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vikih Fitrianih
"Pandemi COVID-19 telah mendorong pemerintah untuk memanfaatkan teknologi untuk menanggulanginya, termasuk penggunaan aplikasi contact tracing. Pemerintah Indonesia secara resmi merilis dan mewajibkan penggunaan aplikasi contact tracing yang bernama PeduliLindungi. Penggunaan aplikasi PeduliLindungi merupakan upaya pemerintah dalam memerangi COVID-19. Pemerintah memerlukan kontribusi penduduk Indonesia untuk menggunakan PeduliLindungi agar proses pelacakan COVID-19 dapat dilakukan, tetapi jumlah pengguna aplikasi PeduliLindungi belum memenuhi target pemerintah. Menurut Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, tren penggunaan PeduliLindungi mengalami penurunan terutama di Jawa dan Bali.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi niat keberlanjutan seseorang untuk terus menggunakan aplikasi contact tracing PeduliLindungi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji model penelitian yang dibangun berdasarkan teori Expectation Confirmation Model (ECM), Health Belief Model (HBM), dan Theory Acceptance Model (TAM). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Data yang diperoleh dari 372 responden dianalisis dengan metode PLS-SEM menggunakan tools SmartPLS 3.2.9.
Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor yang memengaruhi niat keberlanjutan penggunaan aplikasi PeduliLindungi adalah service quality (kualitas layanan), system quality (kualitas sistem), perceived susceptibility (kerentanan yang dirasakan), confirmation (konfirmasi), perceived usefulness (kegunaan yang dirasakan), perceived ease of use (kemudahan penggunaan yang dirasakan), dan satisfaction (kepuasan). Penelitian ini juga memberikan implikasi secara teoritis untuk penelitian selanjutnya terkait faktor-faktor yang dapat memengaruhi niat keberlanjutan penggunaan aplikasi contact tracing. Selanjutnya, implikasi secara praktis untuk pengembang aplikasi PeduliLindungi dalam meningkatkan fitur aplikasi serta pemerintah khususnya Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan terkait penanganan COVID-19.

The COVID-19 pandemic has prompted the government to utilize technology to overcome it, including the use of contact tracing applications. The Indonesian government has officially released and required the use of a contact tracing application called PeduliLindungi. The use of the PeduliLindungi application is an effort by the government in fighting COVID-19. The government requires the contribution of the Indonesian population to use PeduliLindungi so that the COVID-19 tracking process can be carried out, but the number of application users has not met the government's target. According to the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia, the trend of using PeduliLindungi has decreased, especially in Java and Bali.
The purpose of this study is to find out what factors influence a person's continuance intention to use PeduliLindungi contact tracing application. This study uses a quantitative approach to test the research model that is built based on the Expectation Confirmation Model (ECM), Health Belief Model (HBM), and Theory Acceptance Model (TAM) theory. Data was collected by distributing online questionnaires. The data obtained from 372 respondents were analyzed by the PLS-SEM method using SmartPLS 3.2.9 tools.
Based on the results of the analysis, the factors that influence the intention to continue using the PeduliLindungi application are service quality (quality of service), system quality, perceived susceptibility, confirmation, perceived usefulness, perceived ease of use, and satisfaction. This research also provides theoretical implications for further research regarding the factors that can influence continuance intention to use contact tracing applications. Furthermore, practical implications for PeduliLindungi application developers in improving application features and the government, especially the Ministry of Health of the Republic of Indonesia as consideration in evaluating policies related to handling COVID-19.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Abdul Azis
"Peningkatan sistem keamanan sepeda motor merupakan hal yang diperlukan saat ini, mengingat banyaknya pencurian sepeda motor di Indonesia. Jumlahnya mencapai puluhan ribu kasus setiap tahunnya. Tugas akhir ini mengembangkan prototipe peningkatan sistem keamanan sepeda motor dengan memanfaatkan sistem starter berbasis smartphone Android dan juga autentikasi sidik jari. Sistem ini juga dilengkapi dengan sistem pemantauan untuk melihat lokasi sepeda motor secara realtime dalam kasus pencurian. Smartphone Android digunakan untuk proses penyambungan sakelar pengapian ignition pada sepeda motor yang biasanya dilakukan dengan kunci fisik. Proses starter sepeda motor memerlukan autentikasi sidik jari pengguna sehingga hanya orang-orang yang terdaftar yang bisa menyalakan sepeda motor. Sistem dibangun menggunakan mikrokontroler Arduino yang diletakkan pada sepeda motor dan bertugas mengontrol mekanisme starter pada sepeda motor. Konektivitas antara Arduino dan smartphone Android menggunakan Bluetooth.
Hasil yang didapat dari tugas akhir ini adalah sistem keamanan yang dikembangkan berhasil diimplementasikan pada sepeda motor. Smartphone Android dapat digunakan untuk menyalakan sepeda motor sampai jarak 24 meter. Fitur autentikasi sidik jari dapat mengenali sidik jari yang terdaftar dengan tingkat keberhasilan mencapai 96. Sistem pemantauan lokasi sepeda motor berhasil dibuat dengan pembaruan posisi motor setiap 10 detik.

Improvement in motorcycle security system is a necessary thing nowadays, considering the number of motorcycle theft cases in Indonesia. The number of cases reach thousands of cases every year. This final project develops prototype to improve the motorcycle security system by utilizing starter system based on Android smartphone and also fingerprint authentication. This system is also equipped with a location monitoring system to see the location of the motorcycle in case the motorcycle is stolen. Android smartphone is used to do ignition, so the motorcycle can be turn on via smartphone. For starter process, the user 39s fingerprint authentication is required so that only the registered people can turn on the motorcycle. The system was built using an Arduino microcontroller placed on a motorcycle and has function to control the motorcycle starter mechanism. Connectivity between Arduino and Android smartphone using Bluetooth.
The results obtained from this final project is that the prototype of security system successfully implemented to the motorcycle. Android smartphone can be used to turn on motorcycle from up to 24 meters. The fingerprint authentication feature can recognize registered fingerprint with a success percentage of 96 . Motorcycle location monitoring system successfully created and will update the location of the motorcycle every 10 seconds.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Musthafa
"ABSTRAK
Teknologi wearable device sangat memiliki dampak yang besar di bidang kesehatan dan kebugaran. Wearable device ini bisa dimanfaatkan oleh sebuah instansi atau perusahaan guna memantau kondisi kesehatan atau kebugaran pekerjanya. Untuk saat ini, aplikasi yang tersedia di pasar hanya mendukung untuk dapat terhubung dengan perangkat masing-masing vendornya saja dan juga setiap pengguna hanya bisa terhubung ke satu jenis device. Diperlukan suatu aplikasi yang dapat terhubung dengan lebih dari satu perangkat dan jenis wearable device serta mendukung untuk perangkat dari berbagai vendor. Aplikasi tersebut dibuat dengan menggabungkan API dari berbagai jenis vendor dan dapat menghubungkan smartphone dengan wearable melalui Bluetooth Low Energy. Aplikasi dapat melakukan pengukuran detak jantung dengan tingkat akurasi sebesar 100 untuk Mi Band 2 dan Mi Band 3 serta 96.16 untuk Amazfit Cor, pengukuran jumlah langkah dengan akurasi sebesar 99.28 untuk Mi Band 2 dan 99.93 untuk Amazfit Cor serta pengukuran total waktu tidur dengan akurasi sebesar 72.78 untuk Mi Band 2 dan 69.49 untuk Amazfit Cor.

ABSTRACT
Wearable device technology has a huge impact on health and fitness. This wearable device can be used by an agency or company to monitor the health or fitness conditions of its workers. For now, the applications available on the market only support being able to connect to each vendors device and each user can only connect to one type of device. An application is needed that can be connected with more than one device and type of wearable device and supports for devices from various vendors. The application is created by combining APIs from various types of vendors and can connect smartphones with wearable via Bluetooth Low Energy. Applications can measure heart rate with an accuracy of 100 for Mi Band 2 and Mi Band 3 and 96.16 for Amazfit Cor, measuring the number of steps with an accuracy of 99.28 for Mi Band 2 and 99.93 for Amazfit Cor and measuring total sleep time with an accuracy of 72.78 for Mi Band 2 and 69.49 for Amazfit Cor."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyadi Bayu Saputro
"Tingginya minat masyarakat akan layanan e-commerce di Indonesia khususnya di daerah Ibukota menyebabkan meningkatnya permintaan atas jasa logistik untuk mengirimkan produk yang mereka jual kepada pelanggan. Hal tersebut memunculkan keprihatinan akan keamanan dari jasa pengiriman barang tersebut. Pada beberapa bulan terakhir telah terjadi kasus pencurian barang kiriman terutama pengiriman menggunakan kendaraan beroda dua. Tugas akhir ini mengembangkan prototipe sistem keamanan pengiriman barang dengan memanfaatkan sistem GPS dan Bluetooth. Sistem GPS digunakan untuk mendapatkan lokasi dari perangkat yang akan menjadi indikator terbukanya kunci bila lokasi berada pada jangkauan radius dari koordinat yang telah ditentukan. Dengan menggunakan aplikasi yang terhubung dengan alat menggunakan komunikasi Bluetooth, pengguna dapat memasukan koordinat sebagai indikator penentu kunci dan menentukan besar dari radius dengan koordinat sebagai titik pusat. Terdapat juga aplikasi yang berperan sebagai pembuka kunci yang akan membuka kunci bila alat berada pada jangkauan dan memberikan kata sandi yang benar. Lokasi terkini dari perangkat juga akan ditampilkan dalam suatu website yang dikirim menggunakan koneksi internet sehingga pengguna dapat memantau alat secara realtime. Hasil percobaan yang dilakukan adalah sistem mendapatkan data GPS dengan akurasi rata-rata perpindahan sebesar 2.69m di dalam ruangan dan 1.59m di luar ruangan, jarak maksimal aplikasi untuk dapat mengirimkan data melalui komunikasi Bluetooth memiliki jarak 14m tanpa hambatan dan 11m dengan hambatan yang berupa tembok dan interval pengiriman data ke database menghasilkan rata-rata sebesar 3.65 detik dalam kondisi statis dan 4,46 detik dalam kondisi bergerak.

The high interest of e-commerce services in Indonesia, especially in the Capital region, has also led to increased demand for logistics services to deliver the product they sell to customers. This raises concerns about the security of the delivery service. In the last few months there have been cases where the product was stolen in the middle of shipment, especially shipments using two-wheeled vehicles. This final project develops a prototype of a product delivery security system using GPS and Bluetooth Communication. The GPS system is used to obtain the location of the device which will be an unlock indicator if the location is within the radius of a predetermined coordinate. By using an application that is connected to the device using Bluetooth communication, users can input coordinates as key determinant indicator and determine the radius with coordinates as the center point. There are also applications that will be used to unlock the key when the device is in range and user provide the correct password. The recent location of the device will also be displayed on a website that is sent using an internet connection so users can monitor the device location in realtime. The result of the experiments conducted are the system is able to get GPS data with an average of displacement of 2.69m indoors and 1.59m outdoors, the maximum distance for applications to be able to send data via Bluetooth communication has distance of 14m without obstacles and 11m with obstacles in the form of a wall and data transmission to the database produce and average of 3.65 seconds in static condition and 4.46 seconds when the device moves
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Murdianto
"Tuntutan akan kemudahan dan kepraktisan pengguna akan keberadaan sistem data dan informasi, khususnya media digital, yang dapat diakses secara mobile setiap saat memacu terus berlangsungnya pengembangan teknologi. Hal ini tampak dengan semakin mudahnya ditemui berbagai perangkat mobile, seperti telepon selular, PDA (Personal Digital Assistant), tablet PC notebook, pada kehidupan sehari-hari.
Aplikasi video streaming melalui teknologi Bluetooth adalah sebuah alternatif yang menarik untuk dikembangkan. Teknologi Bluetooth menawarkan fitur wireless mobile yang cukup baik dan efisien, baik dari sisi biaya maupun konsumsi daya, serta dapat menyediakan koneksi secara real time pada jarak jangkauan layanan hingga 100 meter. Teknologi ini beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz. Teknologi ini telah banyak dijumpai di sebagian besar perangkat mobile.
Pada skripsi ini, dilakukan perbandingan kinerja obex dan RFCOMM untuk rancang bangun aplikasi dan sistem pada sisi PC server. Aplikasi dibangun berbasiskan Java dengan menggunakan J2SE (Java Standar Edition) dan IDE Netbeans 5.5.1. Protokol yang dipakai menggunakan RFCOMM dan Obex. Uji coba membandingkan kinerja kedua protokol tersebut berdasarkan kemampuan menemukan divais bluetooth lain disekitarnya dan kinerja keduanya dalam hal melakukan transfer file. Hasil kinerja ini menunjukan protokol RFCOMM lebih baik daripada protokol Obex diukur berdasarkan waktu pencarian divais bluetooth lainnya. Sedangkan untuk transfer file kinerja Obex lebih baik ketimbang RFCOMM.

The high increasing of computer's computing power supports the usage of very efficient video compression technologies therefore can be transmitted into network via several methode, including wireless streaming. Video streaming is a video access services which has been transmitted real-time and continuously, without must download a whole file before. Video encode, compression, and fragmentation are principal process that should be through.
Bluetooth is the promising wireless technology for electronic and mobile devices. Speed data rate up to 732 kbps allow not only transmission of the web and e-mail, but also audio/video conferencing dan streaming of live shows.There are not many research yet have been done about video streaming over Bluetooth, and for the further this is an opportunity and challenge for the researcher to develop it.
This final project focuses on implementation and communication systems of video streaming application using Bluetooth connection on client side, especially user interface at smartphone. This service is given by computer server to client (smartphone). Application is designed dan developed using Java 2 Micro Edition (J2ME) platform and Netbeans Mobility 5.5.1 as Integrated Development Environment (IDE). The protocol that is use for this project is RFCOMM and Obex. The comparison for the two protocol is based by their perfomance on service discovery and file transfer. The performance show that the RFCOMM is better than Obex on service discovery. But for transfer file data the Obex is much better that RFCOMM.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40477
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
William Jerrel Iskandar
"Data WHO menyebutkan bahwa 37% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit jantung. Di Indonesia alat pendeteksi kerja jantung atau biasa dikenal electrocardiogram (ECG) hanya dimiliki beberapa rumah sakit besar. Padahal dengan hanya mengetahui 3 titik pengukuran dapat diketahui secara garis besar kondisi jantung. Dengan adanya microcontroller Arduino, kita dapat membuat ECG portable sederhana yang dapat mendeteksi kondisi jantung. Sensor AD8232 sebagai device utama yang membaca detak jantung dari pengolahan tegangan yang diterima electrode atau lead yang terpasang di badan. Dengan mengkombinasikan Arduino-Uno serta device HC-05 FC-114 sebagai pemancar bluetooth, penyajian tampilan ECG dapat dilihat pada monitor handphone secara real-time. Alat simulator ECG digunakan sebagai pemicu kinerja jantung untuk ujicoba performa ECG portable. Dari hasil tes, baik simulator dan ujicoba langsung ke manusia, ECG dapat disajikan pada monitor smartphone dengan bantuan bluetooth module dengan hasil yang menggambarkan kondisi sebenarnya.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekmal Rizki Rahman Hakim
"ABSTRAK
Perkuliahan merupakan kegiatan akademis yang dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang memang telah direncanakan. Kegiatan perkuliahan tersebut dilaksanakan untuk pencapaian yang maksimal. Sehingga dalam pencapaiannya diperlukan pemantauan terhadap komponen-komponen yang mendukung jalannya aktivitas perkuliahan. Pencatatan absensi merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan perkuliahan. Sistem yang selama ini digunakan untuk mendukung absensi mahasiswa masih konvensional yaitu dengan mengisi daftar kehadiran berupa tandatangan secara tertulis, sehingga validitas data absensi kurang mampu dipertanggungjawabkan dan kurangnya efisiensi dalam hal pengolahan data ke pusat administrasi kampus. Sebuah raspberry pi 3 berperan sebagai gateway antara perangkat bluetooth dari masing-masing smartphone dan server, akan melakukan pencarian identitas perangkat berupa mac address bluetooth dari setiap perangkat smartphone yang masuk dalam jangkauannya. Segala pengolahan data akan dilakukan pada sisi backend yang sebelumnya beberapa paket data perlu dikirim terlebih dahulu oleh gateway melalui koneksi internet secara periodik. Sehingga kesimpulan mengenai kehadiran setiap mahasiswa mampu didapatkan Sistem absensi ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi permasalahan dalam kegiatan perkuliahan yang ada. Performa yang diukur selama pengujian ditunjukkan oleh waktu identifikasi perangkat dengan beberapa parameter yang divariasikan seperti konfigurasi posisi gateway, jumlah gateway, jumlah responden dan kecermatan sistem dalam mengidentiifkasi setiap mahasiswa. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa posisi gateway memberikan pengaruh terhadap durasi yang diperlukan untuk melakukan identifikasi terhadap seluruh perangkat. Durasi identifikasi terbaik yang mampu dilakukan gateway untuk 20 responden adalah 1 menit 24 detik pada posisi gateway diletakkan pada ketinggian 2 meter dari permukaan tanah. Selain itu, jumlah gateway yang perlu diaplikasikan sistem untuk mengidentifikasi perangkat dipengaruhi oleh bentuk dan dimensi suatu ruangan.

ABSTRACT
Lectures are academic activities undertaken based on a curriculum that has been planned. Lecture activities are carried out for maximum achievement. So in the achievement required monitoring of the components that support the course of lecture activities. Registration of attendance is an important part of lecturing activities. The system that has been used to support student absences is still conventional by filling the attendance list in the form of signatures in writing, so the validity of data absenteeism is not accountable and lack of efficiency in terms of data processing to the campus administration center. A raspberry pi acts as a gateway between the bluetooth device of each smartphone and server, will perform a device identity search in the form of a bluetooth mac address of any smartphone device within its range. Then the data processing will be done on the backend side previously sent first by gateway through internet connection periodically. So the conclusion about the presence of each student can be obtained. This system is designed to be the solution for problems in classes. Performance is tested by device 39 s identification time, with several changed variables gateway position, number of respondents, and system 39 s accuracy in identifying students. Based on the tests performed, it is concluded that the gateway position has an effect on the duration required to identify all devices. The best identification duration a gateway can perform for 20 respondents is 1 minute 24 seconds at the gateway position is placed at a height of 2 meters from the ground level. In addition, the number of gateways that the system needs to apply to identify devices is influenced by the shape and dimensions of a room."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>