Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 220320 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Surya Kusuma
"Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kesulitan keuangan pada perusahaan non keuangan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010 hingga 2019. Penelitian dilakukan dengan melihat pengaruh dari variabel financial ratio, pasar, dan ekonomi makro sebagai variabel independen terhadap kesulitan keuangan sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan model regresi logistic untuk melihat nilai koefisien diantara dua kelompok sampel yaitu perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dan perusahaan yang tidak dengan model regresi logit. Penentu perusahaan yang mengalami financial distress didasarkan pada Zmijewski X Score yang memiliki nilai positif. Temuan dalam penelitian menunjukkan model regresi variabel financial ratio, pasar, dan ekonomi makro berpengaruh signifikan dalam memprediksi kesulitan keuangan. Dari empat model regresi yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa model yang menggunakan variabel financial ratio, market, dan macroeconomic, financial ratio dan macroeconomic serta financial ratio dan market yang memiliki nilai 90,6 %, sementara model yang menggunakan variabel market dan macroeconomic memiliki tingkat signifikansi 89,8 %.

This study aims to predict financial difficulties in non-financial companies that have been listed on the Indonesia Stock Exchange during 2010 to 2019 period. The study was conducted by observing the influence of financial ratio, market and macroeconomic variables as independent variables and financial distress as the dependent variable. This study uses a logistic regression model to see the coefficient value between the two sample groups, namely companies experiencing financial distress and companies that are not by using a logit regression model. The determinants of companies experiencing financial distress are based on the Zmijewski X Score which has a positive value. The findings of this study indicate that the regression model of the financial ratio, market and macroeconomic variables has a significant effect in predicting financial distress. From the four regression models carried out, the results show that models that use financial ratio, market and macroeconomic, financial ratio and macroeconomic variables as well as financial ratios and markets variables have the highest level of significance with a value of 90.6%, while the model that uses market and macroeconomic variables has a significance level of 89.8%."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Febriandini
"Penelitian ini berlatar belakang dari pengukuran manajemen laba oleh perusahaan dalam mengatasi financial distress, ada beberapa pandangan yang berbeda mengenai manajemen pada saat perusahaan mengalami financial distress, perusahaan dapat menggunakan income decreasing atau income increasing sesuai dengan distress yang dialami. Proksi utama yang digunakan dalam mengukur manajemen laba adalah discretionary accurals.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh financial distress terhadap manajemen laba perushaaan.
Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan menggunakan data panel. Sampel penelitian diambil dari perusahaan-perusahaan non-keuangan yang tercatat di BEI pada periode 2010-2016. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa distress 1 dan 3 berhubungan signifikan negatif dan distress 2 tidak signfikan terhadap penelitian.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengalami financial distress yang berhubungan dengan net income yang negatif mempunyai relasi terhadap manajemen laba yang dapat dilakukan oleh perusahaan.
Rekomendasi untuk perusahaan di Indonesia yang mengalami distress adalah menggunakan income decreasing jika menggunakan metode manajemen laba.

The background of this paper is from the measure of earnings management to solve financial distress, there are different opinions of using earning management when firms have financial distress, firm could use income increasing or income decreasing depending on context of distress. The main proxy of this paper is discretionary accurals.
The purpose of this paper is to examine the effect of financial distress on earnings management.
The method of research is quantitative and panel data regression. Sample was taken from non financial companies that listed on Indonesian Stock Exchange in the period of 2010 2016.
This study found that distress 1 and 3 have a negative significant relations and distress 2 is not significant. This study concludes that there is an impact that financial distress on earnings management and related to net income that could have been used by the firms.
The recommendation for the firms in Indonesia that have financial distress is to use income decreasing when they use earning management method.Keywords Discretionary Accruals Earnings Management Financial Distress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafa Mega Safira
"Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kinerja ESG terhadap risiko kesulitan keuangan perusahaan non-keuangan di Indonesia periode tahun 2017 hingga 2022. Sampel penelitian terdiri dari 32 perusahaan dari sektor non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan random effect model (REM), penelitian ini menemukan bahwa kinerja ESG keseluruhan signifikan dalam mempengaruhi risiko kesulitan keuangan secara negatif. Hubungan korelasi yang sama juga ditemukan ketika kinerja ESG diteliti secara terpisah. Akan tetapi, risiko kesulitan keuangan tidak lagi dapat dipengaruhi oleh kinerja ESG secara keseluruhan ketika perusahaan beroperasi di periode krisis atau sudah mengalami kondisi kesehatan keuangan yang buruk.

This study aims to examine the impact of ESG performance on financial distress risk of non-financial companies in Indonesia from 2017 to 2022. The research sample consisted of 32 companies from the non-financial sector listed on the Indonesia Stock Exchange. Using the random effect model (REM), this study finds that overall ESG performance is significant in negatively influencing financial distress risk. The same relationship was also found when ESG performance was examined separately. However, financial distress risk can no longer be influenced by overall ESG performance when the company is operating in a crisis period or already in poor financial health."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Austrisya Arsita Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi prediksi financial distress untuk perusahaan yang tercatat di Indonesia. Variabel yang digunakan adalah rasio akuntansi dan faktor pasar. Rasio akuntansi yang digunakan berupa profitabilitas, likuiditas, dan leverage, serta dua faktor pasar yang penting yaitu SIZE dan PER. Sampel yang digunakan sebanyak 241 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 sampai 2017 dan metode regresi logistik digunakan untuk memprediksi financial distress. Perusahaan yang mengalami distress didefinisikan sebagai perusahaan yang telah melaporkan nilai ekuitas negatif selama tiga tahun berturut-turut. Temuan empiris dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel accounting yang terdiri dari profitabilitas, likuiditas, leverage, dan arus kas berpengaruuh signifikan. Kemudian, SIZE dan PER yang merupakan variabel market juga dinilai memiliki pengaruh yang signifikan dalam memprediksi kemungkinan financial distress.

This research aims to identify the predictors of financial distress for the Indonesian listed firms. Variables used are the accounting and market variables. Financial ratios representing profitability, liquidity, and leverage, as well as two important market factors which are firm’s size (SIZE) and price earnings ratio (PER) . The sample consist of 241 firms listed in Indonesia Stock Exchange stretching from 2008 to 2017 and logit regression is applied to predict financial distress. A distressed firm is defined as a firm that has reported a negative value of equity for three consecutive years. Empirical findings from this study show that accounting variable consisting of profitability, liquidity, leverage, and cash flow ratios are significant. Also, SIZE and PER as market variable is significant in predicting financial distress.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azura Mayashi
"Penelitian ini meneliti faktor yang berpengaruh dalam mempresiksi financial distress. Data yang digunakan sebagai sampel adalah perusahaan non-keuangan yang tercatat di Bursa Efek Indoensia (BEI) pada periode 2008-2019 dengan 2.088 total observasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio leverage, rasio arus kas, faktor pasar, dan faktor ekonomi makro dalam memprediksi financial distress pada perusahaan non-keuangan. Regresi logistik biner digunakan untuk mengestimasi signifikansi pengaruh variabel-variabel independen dalam memprediksi financial distress. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas yang terdiri dari rasio current assets to total liabilities, current assets to current liabilities, dan working capital to total assets, rasio leverage yaitu total equity to total liabilities, dan rasio arus kas yaitu cash flow from operation to total assets berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan market value of equity dan harga saham merupakan faktor pasar yang signifikan terhadap financial distress.

This study examines the factors that influence financial distress prediction. The data used as a sample are non-financial firms listed on the Indonesian Stock Exchange (IDX) in the period 2008-2019 with 2,088 total observations. This study aims to analyze the effect of profitability ratios, liquidity ratios, leverage ratios, cash flow ratios, market factors, and macroeconomic factors in predicting financial distress in non-financial firms. Binary logistic regression is used to estimate the significance of the effect of independent variables in predicting financial distress. The results of this study indicate that the liquidity ratio consists of the ratio of current assets to total liabilities, current assets to current liabilities, and working capital to total assets, leverage ratio namely total equity to total liabilities, and cash flow ratio namely cash flow from operation to total assets have a significant effect on financial distress. In addition, the results of this study show that market value of equity and stock prices are significant market factors for financial distress."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kisia Revin Anggehta
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio-rasio keuangan antara perusahaan yang dalam kondisi distress dengan perusahaan yang sehat/non distress, dan juga untuk menguji rasio keuangan apakah yang paling tepat untuk dapat memprediksi suatu perusahaan dalam kondisi sehat atau tidak sehat. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010 sampai 2014 sebanyak 532 perusahaan. Klasifikasi pengelompokan awal perusahaan distress dan non distress berdasarkan saldo Total Arus Kas Operasi pada tahun 2013 dan 2014. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, hasil penelitian menyimpulkan: (1) Rasio DER, NPM, ROA, ROE dan EPS dapat memprediksi kesulitan keuangan, (2) Rasio ROA, ROE dan NPM terbukti secara signifikan bisa memprediksi financial distress.

This study aimed to examine the effect of the financial ratios of the company which is in a state of distress with healthy corporate/non-distress, and also to test which financial ratios are the most appropriate to be able to predict a financial distress. The population in this study are companies registered in Indonesia Stock Exchange in the period 2010 to 2014 for total 532 companies. The company's initial grouping classification distress and non-distress based on the balance of the operating cash flow statement in 2013 and 2014. Based on the results of logistic regression analysis, the results of the study concluded : (1) Ratio of EPS, DER, ROA, ROE and NPM are able to predict financial distress, (2) ROA, ROE, and NPM shown to significantly able to predict financial distress."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
K. Seno Pamungkas
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi financial distress dengan menggunakan model financial distress Ohlson pada BUMN Sektor Non Financial periode kinerja tahun buku 2017-2020. Objek analisis adalah perusahaan BUMN non Keuangan dan Perbankan yang terdaftar di Kementerian BUMN. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) Probability of Default seluruh BUMN secara agregat mengalami peningkatan dari tahun 2017 sampai dengan 2020; 2) peningkatan Probability of Default tertinggi adalah di tahun 2020 dibandingkan Probability of Default tahun 2019; 3) BUMN Sektor Pariwisata dan Pendukung adalah sektor BUMN yang paling mengalami financial distress di tahun 2020, sedangkan sektor Perkebunan dan Kehutanan adalah sektor BUMN yang paling rendah tingkat financial distress di tahun 2020; 4) BUMN di sektor yang sama bisa menunjukkan tren perubahan kenaikan/ penurunan Probability of Default yang berbeda. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemangku kebijakan pembina BUMN dalam hal menentukan kebijakan pengelolaan BUMN kedepan, serta untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang lebih detail dan komprehensif terkait dengan pengelolaan BUMN.

This study aims to identify the occurrence of financial distress conditions using Ohlson's financial distress model for Non Financial State Owned Enterprises in Indonesia During 2017-2020. The object of study is non-financial and banking SOE companies registered with the Ministry of State-Owned Enterprises for the period 2017 to 2020. The results of the study are as follows 1) From 2017 to 2020, the overall Probability of Default of all SOEs increased; 2) the highest increase in the Probability of Default was in 2020 compared to the Probability of Default in 2019; 3) Tourism sector experienced the most financial distress in 2020, while  the Plantation and Forestry sector experienced the least financial distress in 2020; and 4) SOEs in the same sector can show a different trend of financial distress. This study is expected to be useful for the government when developing SOE policies in the future and as well as being a useful input for further research related to SOEs."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fathoni
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial distress terhadap manajemen laba dengan pengendalian internal sebagai variabel moderasi. Financial distress diukur menggunakan Altman Z-Score dan modal kerja negatif. Pengendalian internal diukur menggunakan indeks pengungkapan pengendalian internal. Manajemen laba terbagi atas dua variabel yaitu manajemen laba akrual dan manajemen laba riil. Penelitian menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2010-2019 dengan teknik penarikan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data pada penelitian ini menggunakan data panel yaitu gabungan cross section dan time series. Hasil pada penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara financial distress terhadap manajemen laba riil begitupun dengan memasukkan pengendalian internal sebagai variabel moderasi dan tidak terdapat pengaruh signifikan anara financial distress terhadap manajemen laba akrual begitupun dengan memasukkan pengendalian internal sebagai variabel moderasi.

This study aims to analyze the effect of financial distress on earnings management with internal control as a moderating variable. Financial distress measured using Altman Z-Score and negative working capital. Internal control measured using internal control disclosure index. Earnings management is divided into two variables, accrual earnings management and real earnings management. The study used a sample of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2010-2019 with the sampling technique using purposive sampling. This study uses a quantitative approach. The data in this study used panel data, combination of cross sections and time series. The results in this study indicate that there is a significant influence between financial distress on real earnings management as well as by including internal control as a moderating variable and there is no significant effect of financial distress on accrual earnings management as well as by including internal control as a moderating variable."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Safira Irani
"Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 turut berdampak kepada kondisi perekonomian di Indonesia, salah satunya ancaman terjadinya kebangkrutan pada perusahaan. Penelitian mengenai prediksi terjadinya kebangkrutan (financial distress) pada awalnya hanya menggunakan rasio keuangan saja, kemudian diperluas hingga ekonomi makro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan berupa total turnover asset ratio, debt ratio, current ratio, quick ratio, working capital to total asset ratio, dan return on asset serta ekonomi makro berupa Produk Domestik Bruto (PDB), Indeks Harga Konsumen (IHK), jumlah uang yang beredar (M2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan BI Rate terhadap probabilitas terjadinya financial distress perusahaan non – keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2017. Sampel terdiri dari 192 perusahaan yang di kategorikan sebagai perusahaan financial distress dan non – financial distress. Data tersebut kemudian di analisis menggunakan teknik analisis regresi logistik dan data akan diolah dengan SPSS. Hasil menunjukkan bahwa rasio keuangan dan ekonomi makro dapat digunakan sebagai prediktor terjadinya financial distress dengan tingkat akurasi dalam memprediksi jawaban yang benar sebesar 80,4%. Dari enam rasio keuangan hanya total turnover asset ratio, working capital to total asset ratio dan return on asset ratio yang signifikan berpengaruh terhadap financial distress. Serta, hanya dua komponen dari ekonomi makro yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari lima komponen lainnya yang berpengaruh signifikan terhadap financial distress.

The economic crisis that occurred in 2008 affected Indonesia economic conditions by way of increased threat of bankruptcy. Studies prediction of financial distress are initially limited to financial ratios for determinants, however they were extend to macroeconomic variables. This study aims to analyze the effect of financial ratios that are total asset turnover ratio, debt ratio, current ratio, quick ratio, working capital to total asset ratio, and return on assets also macroeconomic variables that are Gross Domestic Product (GDP), Consumer Price Index (CPI), Money Supply (M2), Indonesia Composite Index, and BI Rate on the probability of financial distress of non-financial companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2008 - 2017. The sample consisted of 192 listed companies which are categorized financially and non-financially distressed companies. Data analyzed using logistic regression analysis techniques. The results show that financial ratios and macroeconomic variables can be used as predictors of financial distress with 80.4% accuracy rate in variables. From six financial ratios only total asset turnover ratio, working capital to total asset ratio and return on asset ratio significantly affect to financial distress. Only two components out of the five macroeconomic variables that has significant effect on financial distress, namely Gross Domestic Product (GDP) and Indonesia Composite Index.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Putri Sartika Murni
"Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap agresivitas pajak yang dimoderasi oleh financial distress. Variabel independen dari penelitian ini adalah manajemen laba, variabel dependen dari penelitian ini adalah agresivitas pajak, dan variabel moderasi penelitian ini adalah financial distress. Proksi diskresi akrual yang digunakan untuk mengukur manajemen laba pada penelitian ini adalah Modified-Jones Model Kothari, 2005 . Proksi mengukur agresivitas pajak adalah dengan menggunakan Book Tax Difference BTD dari penelitian Hanlon 2005. Untuk proksi moderasi financial distress menggunakan model Altman Z-Score dari penelitian Altman 2000 . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2016. Hasil pengujian menunjukkan bahwa manajemen laba mempengaruhi agresivitas pajak secara signifikan. Financial distress dalam hubungan ini memperkuat hubungan antara manajemen laba dengan agresivitas pajak.

The purpose of this study is to analyze the influence of earning management on tax aggresiveness with financial distress as moderating variable. The independent variable of this studyis earning management, the dependent variable of this study is tax aggresiveness, and moderating variabel of this study is financial distress. Discretionary accrual as earning management proxy measured by Modified Jones Model Kothari, 2005. Proxy tax aggresiveness measured by Book Tax Difference BTD from Hanlon's research 2005. Tha samples used for this research were manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2012 2016. The test result in this research shows that earnings management affects tax aggressiveness significantly. Financial distress in this research strengthens the effect of earnings management in tax aggressiveness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>