Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193016 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dipta Fitriatinnisa
"Inklusi keuangan adalah kondisi dimana seluruh pelaku ekonomi memiliki akses yang luas, terjangkau dan bermanfaat terhadap layanan keuangan yang berkualitas, berkelanjutan, dan aman sehingga dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya, baik berupa transaksi, pembayaran, tabungan, kredit dan asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan inklusi keuangan dengan kemiskinan dan ketimpangan menggunakan bukti empiris dari 33 provinsi di Indonesia selama periode tahun 2009 – 2019, dengan metode estimasi fixed effects. Untuk mengetahui level inklusi keuangan di masing-masing provinsi, terlebih dahulu akan dilakukan penghitungan Indeks Inklusi Keuangan (IIK) Regional. Hasilnya diperoleh bahwa inklusi keuangan berpengaruh signifikan dalam mengurangi kemiskinan provinsi di Indonesia. Pada saat dilihat dengan ketimpangan, menunjukan bukti adanya hubungan non-linear berbentuk kurva U terbalik. Untuk hasil dekomposisi per dimensi, menunjukan bahwa dimensi akses secara signifikan berpengaruh terhadap pengurangan tingkat kemiskinan di Indonesia dan menunjukan hubungan non-linear berbentuk kurva U terbalik terhadap ketimpangan tanpa dikontrol oleh variabel determinan ketimpangan lainnya. Sedangkan untuk dimensi penggunaan, menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan baik itu terhadap kemiskinan ataupun ketimpangan

Financial inclusion is a condition in which all economic actors have broad, affordable and beneficial access to quality, sustainable and safe financial services that can be used to meet their needs, whether in the form of transactions, payments, savings, credit and insurance. This study aims to see the nexus between financial inclusion, poverty and inequality by looking at empirical evidence from 33 provinces in Indonesia during the period 2009 - 2019, using the fixed effects estimation method. For this purpose, we construct Financial Inclusion Index (FII) in each province, using two dimensions, access dimensions and usage dimensions. The results show that financial inclusion has a significant effect in reducing poverty in Indonesia. On the other side, FII supports for the existence of an inverted U-curve relationship between financial inclusion and inequality. The results of the FII decomposition show that the access dimension has a significant effect on reducing poverty levels in Indonesia and supports for the existence of an inverted U-curve relationship with inequality. However, the usage dimension shows there is no significant relationship, either to poverty or inequality"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilina Tri Widyastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inklusi keuangan terhadap kemiskinan energi rumah tangga di Indonesia. Studi ini menggunakan data Susenas dan Pendataan Potensi Desa (Podes) tahun 2018. Variabel kemiskinan energi diukur menggunakan konsep deprivasi serta pendekatan multidimensional yang disusun dari lima dimensi dan enam indikator, yaitu: bahan bakar utama memasak, polusi udara dalam ruangan, penerangan, kepemilikian peralatan rumah tangga, dan perangkat penunjang layanan dasar seperti pendidikan, hiburan, dan komunikasi. Variabel inklusi keuangan juga diukur menggunakan pendekatan multidimensional berdasarkan aksesbilitas rumah tangga terhadap layanan keuangan meliputi akses ke lembaga keuangan seperti bank, kredit, dan asuransi. Estimasi pengaruh inklusi keuangan terhadap kemiskinan energi dilakukan dengan metode Two Stage Least Square (2SLS), menggunakan jarak rumah tangga ke fasilitas keuangan terdekat sebagai variabel instrumen untuk mengatasi masalah endogenitas dalam menjelaskan hubungan kausal antara inklusi keuangan dan kemiskinan energi rumah tangga. Dalam studi ini, salah satu mekanisme potensial yang digunakan adalah melalui pendapatan perkapita rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum inklusi keuangan berdampak negatif terhadap kemiskinan energi. Aksesbilitas rumah tangga terhadap layanan keuangan berkontribusi dalam mengurangi kecenderungan rumah tangga mengalami kondisi miskin energi.

This study aims to examines the effect of financial inclusion on household energy poverty in Indonesia. This study uses data from the Susenas and Village Potential Data Collection (Podes) in 2018. The energy poverty variable is measured using deprivation concept and multidimensional approached with five dimensions and six indicators. These five dimensions are cooking, lighting, connected household appliance, entertainment/education and communication. Financial inclusion also be measured using multidimensional approached based on household acces to financial institution like acces to bank, loans, and insurance. Estimation of financial inclusion effect on energy poverty using Two Stage Least Square (2SLS) method with distance to nearest financial institutions as instrument variable (IV) to overcome endogenity issue in causal relationship between financial inclusion and energy poverty . In this study, income per capita is employed as potential channel through which financial inclusion can influence energy poverty. Overall, we find that financial inclusion has a negative effect on household energy poverty. Household’s accesbility to financial institution services contribute to reduce household vulnerability to energy poverty."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktoviana Banda Saputri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur indeks inklusi keuangan syariah (IIKS), pada sektor perbankan syariah, serta menganalisis pengaruh variabel daerah, yaitu PDRB per kapita, persentase penduduk miskin, indeks pembangunan manusia, rasio gini, persentase penduduk yang menggunakan internet, dan jumlah penyaluran Kredit Usaha Rakyat terhadap IIKS. Data yang digunakan adalah data panel 33 Provinsi di Indonesia, selama periode 2016 – 2020. Model regresi dalam penelitian ini menggunakan Fixed Effect Model (FEM), dengan program statistik Eviews 11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pencapaian IIKS secara nasional dikategorikan ke dalam pencapaian kategori rendah dengan rata-rata sebesar 0,17. Provinsi DKI Jakarta dan Nangroe Aceh Darussalam, masing-masing mencapai nilai IIKS sebesar 0,70 dan 0,66 (kategori tinggi), sedangkan Provinsi DI Yogyakarta, mencapai nilai sebesar 0,35 (kategori medium). Sementara itu, 30 provinsi lainnya di Indonesia, termasuk kategori nilai IIKS rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, variabel persentase penduduk miskin dan persentase penduduk pengguna internet berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap pencapaian IIKS. Variabel lainnya, yaitu PDRB per kapita, indeks pembangunan manusia, rasio gini, dan jumlah penyaluran Kredit Usaha Rakyat berpengaruh tidak signifikan terhadap pencapaian IIKS di Indonesia.

This study aims to measure the Islamic Financial Inclusion Index (ISFI), in the Islamic banking sector, and analyze the influence of regional variables, namely GRDP per capita, percentage of the poor people, human development index, Gini ratio, percentage of the population using the internet, and the amount of Kredit Usaha Rakyat against ISFI. The data used are panel data from 33 provinces in Indonesia, during the period 2016 – 2020. The regression model in this study uses the Fixed Effect Model (FEM) with the Eviews 11 statistical program. The results of the study show that, the achievement of ISFI nationally is categorized into the low category, with an average of 0.17. The Provinces of DKI Jakarta and Nangroe Aceh Darussalam, respectively, achieved an ISFI score of 0.70 and 0.66 (high category), while DI Yogyakarta Province achieved a score of 0.35 (medium category). Meanwhile, 30 other provinces in Indonesia are in a low category of ISFI. The results showed that the variable percentage of the poor population and the percentage of the population using the internet have a significant and negative effect on the achievement of ISFI. Other variables, namely GRDP per capita, human development index, Gini ratio, and the amount of Kredit Usaha Rakyat have no significant effect on the achievement of ISFI in Indonesia."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gigih Imam Nugroho
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pengaruh indikator inklusi keuangan syariah terhadap tingkat keparahan dan kedalaman miskin di Indonesia tahun 2014 ndash; 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif dan menggunakan model ekonometrika. Data pengelitian menggunana data panel dari 33 provinsi di Indonesia. Variabel independen yang digunakan adalah Persentase Jumlah Kantor Perbankan Syariah terhadap Kantor Perbankan Konvensional per provinsi PS , Persentase Pembiayaan Perbankan Syariah terhadap total pembiayaan perbankan konvensional provinsi PPS , Persentase kepemilikan Asuransi perprovinsi ASR , Persentase Depositor Fund Perbankan Syariah terhadap Depositor Fund Perbankan konvensional provinsi DFPS , Indeks Pembangunan Teknologi dan Komunikasi provinsi IPTIK , Tingkat Produk Domestik Regional Bruto Nominal provinsi PDRBN , Tingkat Produk Domestik Regional Bruto Riil provinsi PDRBR dan Tingkat Produk Domestik Regional Bruto Perkapita provinsi PDRBP . Hasil penelitian menyimpulkan bahwa indikator inklusi keuangan syariah berpengaruh terhadap indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di Indonesia, terutama aspek penggunaan keuangan syariah. Aspek penggunaan digambarkan melalui persentase pembiayaan perbankan syariah terhadap pembiayaan perbankan konvensional per provinsi PPS dan Jaminan Sosial ASR . Peningkatan aspek penggunaan berdampak pada pengurangan indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan

ABSTRACT
This thesis discusses about the impact of Syariah financial inclusion Indicators to the severity and poverty gap in Indonesia 2014 2016 . This research using a quantitative method with descriptive design and using econometric model. The research using panel data from 33 provinces in Indonesia. Independent variables used are Percentage Number of Sharia Banking Offices to Conventional Banking Offices per province PS , Sharia Financing to total conventional bank financing PPS , Percentage of Insurance Owners per province ASR , Deposit Fund Percentage of Sharia Banking to Deposit Fund of Conventional Banking per provinces DFPS , Technology and Communications Development Index IPTIK , Province Gross Domestic Regional Domestic Product PDRBN , Province Gross Domestic PDRBR and Province Gross Regional Domestic Product PDRBP . The results of the study determine that the inclusion of Islamic finance affects the severity and poverty gap index in Indonesia, especially the using aspect of Islamic finance. The using aspect of Sharia Financial are precentage of Sharia Financing to total conventional bank financing PPS and Social Security ASR . Increasing of that indicators can decrease severity and poverty gap index in indonesia."
2018
T50996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erva Yulianita
"Studi ini menguji pengaruh inklusi keuangan terhadap profitabilitas bank dengan menggunakan tingkat kompetisi sebagai variabel moderasi. Studi ini menggunakan data tahunan dari 70 sampel bank umum di Indonesia selama periode 2013-2022 dan mengaplikasikan metode two-step system generalized method of moments (GMM). Variabel dependen di studi ini adalah profitabilitas bank, yang diproksikan oleh variabel Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Net Interest Margin (NIM). Sedangkan variabel inklusi keuangan diproksikan oleh tiga variabel, yaitu: jumlah ATM, jumlah kantor cabang (KCB), dan proporsi kredit UMKM. Hasil studi menunjukkan bahwa jumlah ATM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan NIM. Sedangkan jumlah kantor cabang berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE. Sementara itu, tingkat kompetisi mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, ROE, dan NIM. Selanjutnya, interaksi antara inklusi keuangan dan tingkat kompetisi terhadap profitabilitas diketahui signifikan secara statistik namun tidak terbukti dapat memperkuat hubungan diantara keduanya.

This study examines the effect financial inclusion on bank prpfitability by using the level of competition as the moderating variable. This study uses annual data from 70 samples of commercial banks in Indonesia during 2013-2022 and applies the two-step system generalized method of moments or GMM method. The dependent variable in this study is bank profitability, which is proxied by the variables Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), and Net Interest Margin (NIM). Meanwhile, the financial inclusion variable is proxied by three variables, namely: the number of ATMs, the number of branch offices, and the proportion of SME loans. The results of the study show that the number of ATMs has a positive and significant effect on ROA and NIM. Meanwhile the number of branch offices has a positive and significant effect on ROE. On the other hand, the level of competition has a negative and significant effect on ROA, ROE, and NIM. Furthermore, interaction between financial inclusion variables and the competition on bank profitability is known to be statistically significant, yet has not been proven to strengthen the impact on profitability to be more pronounced."
Depok: 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abram Julion Murtama
"Salah satu masalah yang dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia, adalah kesenjangan pendapatan. Digitalisasi inklusi keuangan diharapkan dapat menyelesaikan masalah ini. Peningkatan inklusi keuangan diharapkan membuat layanan keuangan lebih mudah diakses oleh semua orang, terutama bagi kelompok masyarakat miskin yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran digitalisasi inklusi keuangan dalam mereduksi kesenjangan pendapatan menggunakan bukti empiris 33 provinsi di Indonesia selama periode tahun 2013-2022, dengan metode estimasi fixed effects. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inklusi keuangan berdampak negatif dan signifikan terhadap indeks williamson. Ini berarti bahwa meningkatkan inklusi keuangan dapat menurunkan kesenjangan pendapatan. Untuk hasil dekomposisi tiap dimensi, menunjukkan bahwa dimensi akses secara signifikan berpengaruh terhadap pengurangan kesenjangan pendapatan di Indonesia, sementara dimensi penggunaan menunjukkan pengaruh yang positif terhadap kesenjangan pendapatan, namun hadirnya kebijakan SNKI di Indonesia pada tahun 2016-2022 mempengaruhi secara negatif terhadap kesenjangan pendapatan di Indonesia.

One of the problems faced by developing countries including Indonesia, is income inequality. It's hoped that digitalization of financial inclusion can solve this problem. Increasing financial inclusion is expected to make financial services more accessible to everyone, especially for poor groups who previously did not have access to financial services. This research aims to analyze the role of digitalization of financial inclusion in reducing income gaps using empirical evidence from 33 provinces in Indonesia during the 2013-2022 period, using the fixed effects estimation method. The results of this study indicate that financial inclusion has a negative and significant impact on the Williamson index. This means that increasing financial inclusion can reduce income inequality. The decomposition results for each dimension show that the access dimension has a significant effect on reducing income inequality in Indonesia, while the usage dimension shows a positive influence on income inequality, but the presence of the SNKI policy in Indonesia in 2016-2022 has a negative influence on income inequality in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Silfa Addiba Nursahla
"Permasalahan tentang kemiskinan memang seringkali berputar di wilayah pedesaan dan didominasi oleh rumah tangga agrikultur. Petani hampir tidak mengumpulkan modal karena skala usaha mereka dan setiap kali panen, upah mereka dari hasil panen digunakan untuk membayar pinjaman untuk fasilitas produksi dan kebutuhan sehari-hari. Sementara, meningkatnya permintaan pangan akibat pertumbuhan penduduk pun tak terhindarkan. Inklusi Keuangan dirasa bisa menjawab pertanyaan ini sebab bisa berperan sebagai penyangga risiko dan mendorong akumulasi modal bagi rumah tangga agrikultur. Untuk mencari tahu lebih lanjut secara empiris pengaruh inklusi Keuangan pada kemiskinan multidimensi dalam kelompok rumah tangga agrikultur, penelitian ini menggunakan statistik deskriptif melalui cross tabulation dan statistic inferensial menggunakan IV- probit. Ditemukan bahwa kondisi kemiskinan multidimensi pada rumah tangga agrikultur lebih parah jika dibandingkan rumah tangga non-agrikultur serta penggunaan fasilitas inklusi keuangan seperti kredit dan tabungan pun belum bisa digunakan secara maksimal. Akan tetapi jika inklusi Keuangan dapat ditingkatkan, kemiskinan multidimensi dapat dikurangi secara signifikan. Maka, perlu ada kebijakan yang lebih menyasar pada kebutuhan dan permasalahan setiap daerah yang berbeda-beda.

The problem of poverty often revolves around rural areas and is dominated by agricultural households. Farmers hardly accumulate capital because of the scale of their business and every harvest, their wages from the harvest are used to repay loans for production facilities and daily needs. Meanwhile, increasing demand for food due to population growth is inevitable. Financial Inclusion can answer this question, as it can act as a risk buffer and encourage capital accumulation for agricultural households. To find out more empirically the effect of Financial Inclusion on multidimensional poverty in agricultural households, this study uses descriptive statistics through cross-tabulation and inferential statistics using IV-probit. It was found that multidimensional poverty in agricultural households is more severe when compared to non-agricultural households and the use of financial inclusion facilities such as credit and savings has not been maximized. However, if financial inclusion can be improved, multidimensional poverty can be reduced significantly. Thus, there needs to be a policy that is more targeted at the needs and problems of each region."
2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faisol Raditya Pratama Putra
"ABSTRACT
Sehubungan dengan tingkat perkembangan pelayanan keuangan pada beberapa negara berkembang, maka tingkat masyarakat yang mampu mengakses lembaga keuangan tersebut harusnya semakin meningkat. Kemudian dengan berjalannya roda perekonomian karena adanya penyaluran kegiatan keuangan terhadap layanan ekonomi itu, maka berbanding lurus dengan pengentasan kemiskinan, namun demikian dalam skripsi ini membahas tentang pengaruh keuangan inklusif terhadap pertumbuhan kemiskinan pada 2 negara asia tenggara, yaitu negara Indonesia dan Thailand. Dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) data yang di ambil dari sumber data World Bank ini berkisar pada kurun waktu 2006-2016. Hasil dari penilitian ini adalah bahwa beberapa variabel yang terdapat pada tulisan ini berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kemiskinan yang berada pada Thailand dan Indonesia. Pada tulisan ini menunjukan adanya signifikansi pada PDB, jumlah bank, populasi dan inflasi pada kedua negara tersebut.

ABSTRACT
As the level of development of financial services in several developing countries, the level of the community that is able to access these financial institutions should increase. Then with the passage of the economy due to the distribution of financial activities to economic services, it is directly proportional to poverty alleviation, however in this thesis discusses the effects of financial inclusion on poverty growth in 2 Southeast Asian countries, namely Indonesia and Thailand. By using the Ordinary Least Square (OLS) method the data taken from this World Bank data source ranges from 2006 to 2016. The results of this study are that some of the variables contained in this paper have a significant and positive effect on poverty at Thailand and Indonesia. This paper shows the significance of GDP, number of banks, population and inflation in both countries."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andari Cita Candrika
"Telepon seluler dan internet adalah salah satu bentuk dari ICT yang dapat dijadikan alat dalam meningkatkan inklusi keuangan. ICT dapat meningkatkan inklusi keuangan melalui dua cara, yaitu: peningkatan sisi supply (penyediaan jasa keuangan digital) sehingga dapat mengurangi biaya transaksi lembaga keuangan formal dan peningkatan pada sisi demand berupa meningkatkan arus informasi dan pengetahuan akan keuangan (Sarma & Pais, 2008; Ouma, Odongo & Were, 2017; Kabakova & Plaksenkov, 2018). Indonesia merupakan negara dengan basis digital yang terus berkembang. Walau pun dinilai memiliki kualitas internet yang buruk, penduduk yang memiliki koneksi sangat aktif di dunia maya, terutama pada media sosial (McKinsey, 2016). Dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara ICT dan inklusi keuangan, penelitian ini tertarik untuk melihat apakah penggunaan telepon seluler dan internet pada rumah tangga di Indonesia dapat meningkatkan arus informasi dan edukasi akan keuangan. Penelitian ini menggunakan data Susenas 2017 dan Podes 2018 dengan data berada pada tingkat rumah tangga untuk seluruh kota/kabupaten di Indonesia. Pengolahan data pada penelitian menggunakan metode Poisson Regression dan Logistic Regression. Penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan telepon seluler dan akses internet pada rumah tangga di Indonesia secara signifikan dapat meningkatkan kepemilikan akun tabungan di lembaga keuangan formal sebagai proksi dari inklusi keuangan.

Mobile phone and internet are form of ICT that can be used as a tool in increasing financial inclusion. ICT can improve financial inclusion in two ways: increasing the supply side (providing digital financial services) so that it can reduce transaction costs of formal financial institutions and increasing the demand side in the form of increasing information flows and knowledge of finance (Sarma & Pais, 2008; Ouma, Odongo & Were, 2017; Kabakova & Plaksenkov, 2018). Indonesia is a country with a digital base that continues to grow. Even though it is considered to have poor internet quality, Indonesian is very active in cyberspace, especially on social media (McKinsey, 2016). With the aim of analyzing the relationship between ICT and financial inclusion, this study is interested in seeing whether households mobile phone and internet use in Indonesia can improve the flow of information and financial education. This study uses Susenas 2017 data and 2018 Podes with data at the household level for all cities / districts in Indonesia. The method use in this research are Poisson Regression and Logistic Regression methods. This study found that ownership of mobile phones and internet access in Indonesian households can significantly increase ownership of savings accounts in formal financial institutions as a proxy for financial inclusion."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Oktria Irwan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat literasi keuangan dan tingkat inklusi keuangan terhadap pengambilan keputusan keuangan yang dalam hal ini adalah keputusan investasi dengan melihat jumlah dari variasi investasi yang dimiliki. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah data yang bersumber dari 298 responden dan diolah melalui metode statistik regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi keuangan dan inklusi keuangan berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan keuangan (investasi) di Indonesia. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat literasi keuangan dan tingkat inklusi keuangan seseorang, maka semakin banyak pula jumlah variasi investasi yang dimilikinya. Selain itu, inklusi keuangan lebih berpengaruh terhadap jumlah variasi investasi dibandingkan dengan literasi keuangan, namun keduanya masing-masing berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan keuangan yaitu berdasarkan jumlah variasi investasi.

This study aims to determine the influence of financial literacy and the level of financial inclusion on financial decision making, in this case is the investment decision by looking at the amount of variation on investment. This study uses a quantitative method with the amount of data sourced from 298 respondents and processed through multiple linear regression statistical methods. The results of this study show that financial literacy and financial inclusion are significantly influence towards financial decisions (investment) in Indonesia. In other words, the higher the level of financial literacy and the level of financial inclusion of a person, the more the variation of investment he has. In addition, financial inclusion is more influence the number of variations on investment than financial literacy, but each has a significant influence on the amount of investment variation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>