Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203368 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dona Sartika
"Anak usia di bawah lima tahun (balita) termasuk dalam populasi berisiko untuk mengalami malnutrisi. Dalam masa tumbuh kembang, anak membutuhkan nutrisi yang tinggi. Orang tua mempunyai peran penting dalam hal pemenuhan nutrisi anak. Praktik pemberian makan yang baik disertai efikasi diri yang tinggi dari orang tua dapat mencegah terjadinya stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara praktik pemberian makan dan efikasi diri orang tua dengan kejadian stunting pada anak balita Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang. Metode penelitian menggunakan desain crossectional. Pengambilan sampel metode cluster sampling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 166 anak usia 24-59 bulan beserta ibunya. Instrumen praktik pemberian makan dan efikasi diri orang tua yang berisi pertanyaan-pertanyaan digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara praktik pemberian MP-ASI (p=0,000) dan efikasi diri orang tua (p=0,009) dengan kejadian stunting, sementara praktik pemberian ASI menunjukkan tidak ada hubungan dengan kejadian stunting pada anak balita di Kecamatan Sukamulya Kabupaten Tangerang (p=0,812). Variabel independen yang paling berhubungan dengan kejadian stunting pada penelitian ini adalah praktik pemberian MP-ASI dengan nilai Exp (B) = 4,557. Rekomendasi pengembangan intervensi keperawatan dengan pendekatan keluarga untuk mencegah atau merawat anak stunting.

Children under five years of age are one of population that is at risk for malnutrition. During growth and development, children need sufficient nutrition. Parents have an important role in fulfilling children’s nutrition. Good feeding practices along with high self-efficacy from parents can prevent stunting. This study aims to identify the relationships between feeding practices and parental self-efficacy and the incidence of stunting in children under five years of age in Sukamulya District, Tangerang Regency. A Crossectional design was used. Sampling using cluster sampling method. The number of respondents in this study were 166 children aged 24-59 months and their mothers. The parental feeding practice and self-efficacy containing questions was used to collect data. The results showed a significant relationship between complementary feeding practices (p=0,000) and self-efficacy of parents (p=0,009) and the incidence of stunting, while breastfeeding practices showed no relationship with the incidence of stunting in children under five in Sukamulya District, Tangerang Regency (p=0,812). The independent variable that is most associated with the incidence of stunting in this study is complementary feeding practices with Exp (B) = 4,557. Recommendations for develop nursing interventions with a family approach to prevent or take care of stunting children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizal
"Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami seorang anak. Pengasuhan yang memadai sangat penting untuk memastikan perkembangan fisik dan mental anak yang optimal. Peran dan fungsi kedua orang tua perlu ditingkatkan dalam pencegahan terjadinya stunting. Penelitian ini pendekataan cross sectional bertujuan melihat hubungan antara efikasi diri orang tua dan faktor perawatan pelayanan kesehatan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kota Tangerang. Sampel berjumlah 403 ibu balita yang dipilih melalui multistage/cluster sampling di 13 kecamatan di Kota Tangerang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner yang sudah diuji validtas dan reliabilitasnya. Hasil univariat variabel dilihat menggunakan distribusi frekuensi sedangkan analisis bivariat yaitu uji T independent, Mann Whitney dan Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan orang tua (p=0,004), efikasi diri orang tua (p=0,025), pemeriksaan antenatal (0,001), status imunisasi balita (0,001), faktor perawatan dan pelayanan kesehatan (p=0,018) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Kota Tangerang. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistic berganda ditemukan bahwa variabel yang paling berhubungan dengan kejadian stunting yaitu pendapatan orang tua (p=0,009 OR: 5,042; 95%CI 1,486–17,110). Berdasarkan hasil tersebut perlunya keterlibatan aktif dari perawat komunitas dalam mencegah terjadinya masalah stunting dengan meningkatkan promosi kesehatan melalui pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Stunting is a growth and development disorder experienced by a child. Adequate parenting is essential to ensure optimal physical and mental development of children. The role and function of both parents need to be improved in preventing stunting. This cross-sectional study aims to see the relationship between parental self-efficacy and care and health service factors with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Tangerang City. The sample amounted to 403 mothers of toddlers who were selected through multistage/cluster sampling in 13 sub-districts in Tangerang City. The instrument used was a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Univariate results of variables were seen using frequency distribution while bivariate analysis, namely independent T test, Mann Whitney and Chi Square, showed that there was a significant relationship between parental income (p=0.004), parental self-efficacy (p=0.025), antenatal examination (0.001), immunization status of toddlers (0.001), care factors and health services (p=0.018) with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Tangerang City. The results of multivariate analysis with multiple logistic regression found that the variable most associated with the incidence of stunting was parental income (p=0.009 OR: 5.042; 95%CI 1.486-17.110). Based on these results, there is a need for active involvement from community nurses in preventing stunting problems by increasing health promotion through primary, secondary and tertiary prevention."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gladys Apriluana
"Latar belakang: Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang banyak diderita balita di Indonesia. Kecamatan Pagedangan memiliki jumlah balita kurang gizi masih tinggi. Faktor penting pada pertumbuhan anak adalah asupan gizi. MPASI yang diberikan setelah balita berusia 6 bulan harus beraneka ragam dan adekuat, sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam mencapai pertumbuhan yang optimal. Sayangnya, di Indonesia sulit untuk mencapai asupan gizi cukup dari MPASI yang umumnya berbasis tradisional dan tidak difortifikasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara
Metode: Penelitian dilakukan dengan disain kasus kontrol dan rasio sampel 1:1,5. Penelitian dilakukan dari Maret-Mei 2019. Populasi adalah balita usia 24 bulan. Total sampel sebanyak 100 anak.
Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemberian MPASI (p=0,033) dan pekerjaan ibu (p=0,040) dengan kejadian stunting. Hasil analisis multivariat menunjukkan variabel yang paling berpengaruh adalah pekerjaan ibu (OR=7,6), pendapatan keluarga (OR=4,8), dan pemberian MPASI (OR=4,0).
Kesimpulan: Faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita adalah pekerjaan ibu, setelah dikontrol pendapatan keluarga, pemberian MPASI, frekuensi minum susu, konsumsi susu, dan usia mulai minum susu. Saran: Meningkatkan program “Isi Piringku” dengan membuat menu makanan yang bergizi untuk balita disesuaikan ketersediaan pangan dan status sosial ekonomi warga.

Background: Stunting is a chronic malnutrition problem that affects many children in Indonesia. Pagedangan district has a high number of malnourished children. An important factor in children's growth is nutritional intake. Complementary foods that given after a 6-month-old toddler must be diverse and adequate, so that it meets growth needs. Unfortunately, in Indonesia it is difficult to achieve sufficient nutritional intake from complementary foods which is generally traditional and not fortified. The purpose of study was to determine correlation between complementary feeding and the incidence of stunting in children aged 24 months.
Methods: The study was conducted with case control design and sample ratio of 1: 1.5. The study was conducted from March to May 2019. The population was children aged 24 months. A total sample of 100 children.
Results: The results of bivariate analysis showed that there was a significant correlation between complementary feeding (p=0.033) and maternal occupation (p=0.040) with the incidence of stunting. The results of multivariate analysis showed the most influential variables were maternal occupation (OR = 7.6), family income (OR = 4.8), and complementary feeding (OR = 4.0).
Conclusion: The dominant factor associated with the incidence of stunting in children aged 24 months is maternal occupation, after controlled family income, complementary feeding, frequency of drinking milk, milk consumption, and age start drinking milk. Suggestion: Improving the program "Fill my plate" by making nutritious food menus for toddlers adjusted for food availability and socio-economic status of the residents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T54686
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Khaerun Nisa
"Pendahuluan : Stunting merupakan kondisi yang ditandai dengan anak berperawakan pendek dan memiliki masalah gizi kronis. Kabupaten Brebes menjadi urutan ke 3 dengan angka stunting tertinggi di Jawa Tengah. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktik ibu dalam pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan di daerah tersebut.
Metode: Design yang digunakan adalah cross sectional  dengan teknik convenience sampling. Analisis univariat dan bivariate dengan uji chi-square.
Hasil: Analisis chi-square menunjukan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan, sikap, dan praktik ibu tentang pemberian makan anak dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan memiliki p value berturut-turut sebesar p=0.000, p=0.000,  p=0.000.
Kesimpulan: Adanya hubungan antara pengetahuan, sikap, dan praktik ibu dalam pemberian makan dengan kejadian stunting pada anak usia 0-59 bulan di Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, Jawa tengah.
Rekomendasi: Perlunya penelitian lebih lanjut mengenai faktor penyebab stunting di daerah tersebut.

Introduction: Stunting is a condition characterized by short stature and chronic nutritional problems. Brebes Regency is in third place with the highest stunting rate in Central Java. The aim of the study was to identify the relationship between knowledge, attitudes, and feeding practices of mothers with the incidence of stunting in children aged 0-59 months in the area.
Method: The design used is cross sectional with convenience sampling technique. Univariate and bivariate analysis with chi-square test.
Results: Chi-square analysis showed that there was a significant relationship between mother's knowledge, attitudes, and practices regarding child feeding and the incidence of stunting in children aged 0-59 months having p values ​​respectively p=0.000, p=0.000, p=0.000.
Conclusion: There is a relationship between knowledge, attitudes and practices of mothers in feeding with the incidence of stunting in children aged 0-59 months in Bulakamba District, Brebes Regency, Central Java.
Recommendation: There is a need for further research on the causes of stunting in the area.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Dranesia
"Stunting merupakan salah satu dampak dari kekurangan gizi kronik pada anak yang akan membawa dampak jangka panjang pada pertumbuhan serta lintas generasi ibu melalui siklus sindrom stunting.. Keberadaan anak stunting di kabupaten Kerinci mencapai setengah dari populasi balita yang dapat dipengaruhi oleh faktor anak, keluarga dan budaya. Penelitian cross sectional dilakukan untuk mengetahui faktor determinan kejadian stunting. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 290 anak yang dipilih dengan metode cluster random sampling.
Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara kejadian stunting dengan jenis kelamin p=0,019, riwayat ASI eksklusif p=0,038, dan suku ibu p=0,042. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logistik menunjukkan faktor yang berhubungan terhadap kejadian stunting pada balita adalah jenis kelamin, riwayat pemberian ASI eksklusif, praktik pemberian makanan menurut kepercayaan/tradisi ibu, larangan makan dan tekanan untuk makan. Sementara faktor yang paling berhubungan dengan kejadian stunting adalah riwayat pemberian ASI eksklusif. Dengan demikian pemberian asuhan keperawatan pada anak stunting dapat dilakukan dengan melakukan peningkatan upaya pemberian ASI eksklusif, serta berfokus kepada budaya ibu dalam pemberian makan pada anak.

Stunting is one of chronic malnutrition in children that will have long term impact on growth across generations through the cycle of stunting syndrome. The presence of stunting children in Kerinci district were about half of the under five years children population that can be affected by children, family and culture factors. Cross sectional study was conducted to determine the determinant factor of stunting. The number of samples in this study were 290 children selected by cluster random sampling method.
The result of bivariate analysis shows the relationship between stunting incidence with sex p 0,019, history of exclusive breastfeeding p 0,038, and maternal ethnicity p 0,042 . The results of multivariate analysis using logistic regression showed factors related to stunting were gender, history of exclusive breast feeding, feeding practices according to mother 39 s belief tradition, restriction and pressure to eat. While the factor most related to the incidence of stunting is history of exclusive breastfeeding. Thus the provision of nursing care in stunting children can be done by improving exclusive breastfeeding efforts, and focusing on the mother 39 s culture in feeding the child.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50880
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prihatini Dini Novitasari
"Kejadian stunting pada anak masih menjadi masalah krusial yang terus diupayakan untuk diatasi dan hal ini disebabkan karena multifaktorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara praktik pemberian makan ibu dan kejadian stunting pada anak di Depok. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif cross sectional dan menggunakan tabel z-score tinggi badan menurut usia (TB/U) dari WHO serta kuesioner feeding practice and structured questionnaire (FPSQ-28). Penelitian ini dilakukan pada 262 responden yang dipilih dengan teknik cluster random sampling di 11 Puskesmas Kecamatan di Depok. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara praktik pemberian makan ibu dan kejadian stunting pada anak di Depok. Selain itu, praktik pemberian makan yang dilakukan oleh ibu masih cenderung kurang responsif dan hanya subskala reward for eating yang menunjukkan perilaku responsif ibu selama memberikan makan. Selanjutnya, hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi perawat dan tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan program pendidikan dan promosi kesehatan terkait stunting dan praktik pemberian makan yang responsif.

The incidence of stunting in children is still a crucial problem that continues to be attempted to be overcome and is caused by multifactorial. This study aims to determine the relationship between maternal feeding practice and the incidence of stunting in children in Depok. The design of this study is correlative analytical cross-sectional and uses height-for-age z-score tables from WHO and feeding practice and structured questionnaire (FPSQ-28). This study was conducted on 262 respondents whom chosen with cluster random sampling technique in 11 District Health Centers in Depok. The result showed that there was no significant relationship between maternal feeding practice and the incidence of stunting in children in Depok. In addition, maternal feeding practice which is done is non-responsive feeding practice and the only reward for eating subscale shows responsive maternal feeding practice. Furthermore, the result of the study is expected to be useful for nurses and health workers to continue to improve health education and promotion programs related to stunting and responsive feeding practice."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Rahmawati F.
"Stunting ialah kondisi kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dari kebutuhan tubuh dalam waktu yang cukup lama sehingga anak lebih pendek jika dibandingkan dengan usianya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian stunting dan praktik pemberian makan adalah usia ibu, pekerjaan ibu, tingkat pendidikan ibu, berat badan lahir anak.

Stunting is a condition of chronic malnutrition caused by the lack of nutrient intake of the body needs in a long time so that the child is shorter when compared with his age. Factors that may affect the incidence of stunting and feeding practices are maternal age, maternal employment, maternal education, child birth weight."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmelya Dini Nurjannah
"Picky eating atau perilaku pilih-pilih makanan sering terjadi pada anak usia prasekolah dan hal ini dapat disebabkan oleh banyak faktor. Picky eating dapat menyebabkan kekhawatiran tentang komposisi nutrisi dari makanan dan berbagai dampak kesehatan yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara praktik pemberian makan oleh orang tua terhadap kejadian picky eating pada anak usia prasekolah di Indonesia. Desain penelitian ini adalah desain cross sectional dan menggunakan instrumen Child Feeding Questionnaire (CFQ) serta Child Eating Behaviour Questionnaire (CEBQ). Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 457 responden yang dipilih dengan teknik multistage cluster sampling di 10 Provinsi di Indonesia yaitu Provinsi D.K.I Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sulawesi Selatan. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji Chi Square). Hasil penelitian menunjukkan terdapat 37,4% anak berperilaku picky eating. Uji bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara praktik tekanan untuk makan (p<0,001), pembatasan makanan (p<0,001), dan kontrol makan anak (p=0,004) dengan kejadian picky eating. Untuk mencegah perilaku picky eating pada anak, orang tua perlu melakukan pengenalan berbagai jenis makanan kepada anak tanpa tekanan atau paksaan, meluangkan waktu makan bersama, memberikan contoh perilaku makan yang baik, dan melibatkan anak dalam persiapan makanan.

Picky eating behavior often occurs in preschoolers and this may caused by many factors. Picky eating may cause concern about the nutritional composition of foods and various adverse health effects. This study aims to identify the relationship between parental feeding practices and the incidence of picky eating in preschool- aged children in Indonesia. The design of this study is a cross sectional design and used Child Feeding Questionnaire (CFQ) and Child Eating Behavior Questionnaire (CEBQ). This research was conducted by involving 457 respondents who were selected using a multistage cluster sampling technique in 10 provinces in Indonesia, namely D.K.I Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, and Sulawesi Selatan. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis (Chi Square test). The results showed that there were 37.4% children with picky eating behavior. Bivariate test showed that there was a significant relationship between the practice of pressure to eat (p<0.001), food restriction (p<0.001), and food monitoring (p=0.004) with the incidence of picky eating. To prevent picky eating behavior in children, parents need to introduce various types of food to their children without pressure or coercion, spend time eating together, provide a good examples of eating behavior, and involve children in food preparation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F Detiniaty
"ABSTRAK
Nama : F. DetiniatyProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Perilaku Ibu dalam Pemberian Makan Bayi dan Anak Stunting Usia 0-23Bulan Studi Kualitatif di Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa Tahun2017 Perilaku ibu dalam Pemberian Makan Bayi dan Anak PMBA pada periode kritis usia 0-23bulan sangat penting untuk mencegah kondisi stunting pada bayi/anak. Penelitian inibertujuan mengetahui perilaku ibu dalam pemberian makan bayi dan anak stunting usia 0-23bulan di Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, tahun 2017. Pendekatan Kualitatifmenggunakan desain Rapid Assessment Procedure dengan metode pengumpulan data diskusikelompok terarah, wawancara mendalam, dan observasi terhadap informan ibu yang sudahdan belum mendapatkan konseling/penyuluhan PMBA. Pengetahuan dan sikap ibu yangpositif terhadap informasi terkait PMBA yang diperoleh dari konseling/penyuluhan tidakmenjamin terlaksananya perilaku pemberian makan bayi dan anak dengan benar. Adanyafaktor dukungan keluarga, tradisi yang tidak mendukung, akses dan pemanfaatan panganserta praktik pemberian informasi melalui penyuluhan menjadi salah satu yang menghambatkegiatan PMBA. Perilaku ibu dalam pemberian makan bayi dan anak stunting usia 0-23 bulandi Kecamatan Lape belum optimal. Perlu adanya evaluasi pelaksanaan kegiatan konselingPMBA di lapangan.Kata kunci : stunting, perilaku ibu, pemberian makan bayi dan anak PMBA

ABSTRACT
Name F. DetiniatyStudy Program Public Health ScienceTitle Mother 39 s Behavior in Infants and Young Child Feeding Stunting Age0 23 Months Qualitative Study in Lape Sub district, SumbawaRegency in 2017 Mother rsquo s behavior in Infant and Young Child Feeding IYCF in critical periods ages 0 23months is very important to prevent stunting conditions in infants children. This study aimsto determine the behavior of mothers in feeding infant and stunting children aged 0 23months in Lape Sub district, Sumbawa Regency in 2017. Qualitative approach using RapidAssessment Procedure design with data collection methods of focus group discussion, indepthinterviews, and observation of mother rsquo s informants who had had and have not receivedIYCF counseling education. Knowledge and a positive attitude towards mother IYCF relatedinformation obtained from counseling education does not guarantee the implementation offeeding infants and children properly. The existence of family support factors, unsupportedtradition, access and utilization of foods and the practice of providing information throughcounseling to be one that inhibits IYCF activities. Mother rsquo s behavior in feeding infant andstunting children 0 23 months in Lape Sub District is not optimal. It is necessary to evaluatethe implementation of IYCF counseling activities in the field.Keywords stunting, maternal behavior, infant and young child feeding IYCF "
2017
T47575
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ernia Haris Himawati
"Stunting merupakan masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak dan bersifat permanen. Penyebab stunting tidak hanya karena faktor gizi, tetapi beberapa faktor lain seperti riwayat kesehatan ibu dan anak, lingkungan dan sosio-ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan hygiene dan sanitasi dengan kejadian stunting pada anak balita di Kabupaten Sampang. Penelitian ini merupakan studi cross sectional dengan besar sampel sebanyak 207 balita di Sampang dengan pengambilan sampel total sampling. Data bersumber dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI. Analisis data dengan regresi logistik multivariabel. Prevalensi stunting diperoleh sebanyak 49.2%. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara hygiene dan sanitasi, yaitu variabel pengelolaan sampah (OR 2.005; 95%CI : 1.037-3.879) dan penggunaan jamban (OR 2.861; 95%CI : 0.973-8.417) Riwayat penyakit ISPA juga berhubungan signifikan dengan kejadian stunting (OR 3.116; 95%CI : 1.071-9.062) Walaupun tidak signifikan, riwayat diare juga menunjukkan adanya risiko terhadap stunting pada balita (OR 1.953; 95% CI 0.694-5.495) Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi masyarakat Sampang untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, kesehatan untuk ibu dan anak, serta peningkatan penyuluhan dan perbaikan sarana prasarana hygiene-sanitasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang.

Stunting is a health problem which could affect the childs growth and development permanently. The cause of stunting is not only due to nutritional factors, but also several other factors such as maternal and child health history, environment and socio-economics. The purpose of this study was to determine the relationship of hygiene and sanitation with the incidence of stunting among under five age children in Sampang. This research was a cross sectional study with 207 samples in Sampang using a total sampling technique. Data was from the Riskesdas 2018 by the Indonesian Ministry of Healths Research and Development Agency. The results showed that there is a significant relationship between hygiene and sanitation, namely the variable of waste management (OR 2,005; 95% CI: 1,037-3,879) and the use of latrines (OR 2,861; 95% CI: 0.973-8,417). A history of Upper Respiratory Track Infection was also significantly related to the incidence of stunting (OR 3.116; 95% CI: 1.071-9.062). Even if theres no significant result for diarrhea, it showed that there was a risk by 1.9 times (OR 1.953; 95% CI 0.694-5.495) Based on the results of the study, its recommended to society improving their knowledge and quality of protection of Clean and Healthy Living, health for mothers and children, as well as improving the guidance and improvement of health-sanitation infrastructure by the Sampang District Health Office."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>