Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190778 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Febriono Putra
"Banjir merupakan bencana yang hampir setiap tahun terjadi di wilayah-wilayah Indonesia, salah satunya Kabupaten Karawang. Analisis Penginderaan Jauh menjadi penting dilakukan untuk mengetahui persebaran daerah yang berpotensi banjir dengan memperhatikan aspek geomorfologi dikarenakan lebih efisien, murah, dan jangkauannya luas. Berdasarkan topografi dan morfologinya, Kabupaten Karawang sebagian besar merupakan dataran yang relatif rendah dengan variasi ketinggian antara 0-5 mdpl, terdiri dari dataran, perbukitan, dan pegunungan dengan dominasi kemiringan lereng 0-2%. Metode yang digunakan adalah metode penginderaan jauh menggunakan data satelit Himawari-8 yang nantinya digabungkan dengan data lain seperti data indeks banjir dari BNPB dan data administratif dari BIG. Setelah itu, data diolah menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.4 yang meliputi pembuatan peta potensi banjir dan peta geomorfologi. Hasil Analisis menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki morfologi dominan berupa dataran rendah dengan kemiringan lereng 0-2% yang mencapai kurang lebih 75%. Selain dataran rendah, terdapat morfologi perbukitan dan pegunungan dengan elevasi 50 sampai lebih dari 1000 mdpl dengan kemiringan lereng bervariatif antara 2-140%. Untuk persebaran daerah potensi banjir, didapatkan hasil bahwa dari 30 kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang, hanya dua kecamatan yang tidak berpotensi banjir, yakni kecamatan Ciampel dan Kota Baru. Secara kuantitatif, potensi kejadian banjir yang terjadi di Kabupaten Karawang pada Mei 2019 sebesar 36 potensi kejadian dengan jumlah terbanyak terdapat pada minggu ketiga sebesar 11 potensi kejadian

Flood is a disaster which occurs almost every year in some of Indonesian regions, one of them is Karawang Regency. Remote Sensing Analysis is important to know the distribution of areas that have the potential to flood by paying attention to geomorphological aspects because it is more efficient, inexpensive, and has a wide range. Based on the topography and morphology, Karawang regency is mostly a relatively low plain with a height variation between 0-5 meters above sea level, consisting of plains, hills, and mountains with the dominant slope of 0-2%. The method used is a remote sensing method using Himawari-8 satellite data which will be combined with other data such as flood index data from BNPB and administrative data from BIG. After that, the data is processed using ArcGIS 10.4 software which includes making flood potential maps and geomorphological maps. The analysis shows that the study area has a dominant morphology in the form of lowlands with a slope of 0-2% which reaches approximately 75%. In addition to the lowlands, there is morphology of hills and mountains with elevations of 50 to more than 1000 masl with slope vary between 2-140%. For the distribution of potential flooding areas, the results obtained are that from 30 sub-districts in the Karawang regency, only two sub-districts have no potential for flooding, such as Ciampel and Kota Baru sub-districts. Quantitatively, the potential for floods that occurred in Karawang Regency in May 2019 was 36 potential floods with the most number being in the third week of 11 potential floods"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinandhita Ardhana Suryafajar
"Lapangan Daerah Lainea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi panas bumi. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu, metode analisis geokimia air dan metode penginderaan jauh. Tujuan penelitian adalah menentukan daerah yang berpotensi dalam dilakukannya eksplorasi panas bumi lebih lanjut. Terdapat persebaran manifestasi panas bumi berupa air panas dan air dingin yang terdiri dari dari satu mata air dingin dan dua belas mata air panas. Pada analisis dari ketiga belas manifestasi permukaan panas bumi berdasarkan analisis geokimia air didapatkan bahwa tipe air panas bumi menunjukan tipe air bikarbonat. Sumber air panas bumi bersumber dari satu reservoir yang sama serta kondisi air panas berada di fase immature waters dan air panas berasal dari air meteorik. Berdasarkan geoindikator didapatkan zona upflow berada di titik APL-3. Pada metode penginderaan jauh mengintegrasikan antara data primer meliputi LST, NDVI, dan FFD serta data sekunder meliputi data geologi dan manifestasi permukaan. Melalui analisis tersebut, didapatkan hasil bahwa terdapat dua area potensi panas bumi. Pertama, Area potensi A terletak pada Daerah Lainea dengan koordinat UTM 459539 – 459298 mE dan UTM 9516156 – 9515231 mN serta memiliki luas 256 hektar. Kedua, area potensi B terletak pada Daerah Kaendi dengan koordinat 455202 – 455542 mE dan 9517840 – 9517577 mN serta memiliki luas 26 hektar.

Lainea Region, South Konawe District, Southeast Sulawesi Province, is one of the many areas in Indonesia with geothermal potential. This research uses two methods—water geochemistry analysis and remote sensing method. This research aims to determine which area has the potential for further geothermal exploration. Firstly, there are distributions of geothermal manifestations in the form of hot and cold springs, consisting of one cold spring and twelve hot springs, respectively. Within the analysis of these thirteen manifestations of the geothermal surface according to the water geochemistry analysis, it was found that the geothermal water consists of bicarbonate water. The geothermal water source comes from the same reservoir, and the condition of the hot spring in the immature waters phase comes from the meteoric waters. Based on the geoindicator, there is an upflow zone at the APL-3 point. Secondly, through the remote sensing method—integrating the primary data such as LST, NDVI, and FFD with secondary data such as geological data and surface manifestations. This analysis obtains that there are two potential geothermal areas. First, Potential Area A, located in Lainea Region with the coordinate UTM 459539 – 459298 mE and UTM 9516156 – 9515231 mN, covers 256 hectares of the area. Second, Potential Area B is in Kaendi Region with the coordinates 455202 – 455542 mE dan 9517840 – 9517577 mN and covers 26 hectares."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Jodi Prayoga
"Hasil penelitian ini menjelaskan menjelaskan tentang karakteristik dari endapan banjir dengan metode granulometri. Penelitian ini berada pada daerah sekitar sungai Citarum, Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data terkait karateristik endapan banjir seperti sortasi, distribusi ukuran butir, tingkat skewness, dan tingkat kurtosisnya.  Penelitian ini dimulai dengan persiapan awal seperti studi literatur dan persiapan alat lapangan yang dilanjutkan dengan pengambilan data lapangan. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dan kemudian hasil analisis tersebut dimuat dalam bentuk laporan akhir. Berdasarkan hasil penelitian, karateristik dari endapan banjir dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu endapan lanau-lempung dan endapan endapan pasir. Pada endapan lanau-lempung, endapan didominasi dengan tingkat sortasi baik, tingkat skewness berupa fine skewed dan tingkat kurtosis berupa leptokurtic. Sedangkan pada endapan pasir didapatkan tingkat sortasi yang beragam dan tingkat skewness berupa fine skewed, endapan ini merupakan endapan yang mendominasi pada sampel. Persebaran data memiliki tingkat leptokurtic dimana data terpuncak pada suatu nilai.

The results of this research explain explaining the characteristics of the flood deposit using granulometry method. This research location is around the Citarum river, Bandung. This research aims to obtain data related to flood deposit characteristics such as sorting, grain size distribution, skewness level, and kurtosis level. The research began with preliminary preparations such as literature studies and preparation of field tools followed by field data collection. The data obtained is then analyzed and then the results of the analysis are published in the form of a final report. Based on the results of the study, the characteristics of the flood sediment can be divided into 2 groups, namely silt-clay deposit and sand deposit. In silt-clay depositi, sediments are dominated by well sorted sediment, the level of skewness is fine skewed, and the level of kurtosis is  leptokurtic. Whereas in sand deposits there are various levels of sorting and the level of skewness is fine skewed, these deposits are dominant in the sample. Data distribution has a leptokurtic level where the data peaked at a value."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Budi Utomo
"Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sangat besar dalam bidang panas bumi. Salah satu daerah yang berpotensi panas bumi yaitu berada di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Penelitian ini berfokus dalam memperkirakan persebaran daerah prospek panas bumi di daerah Brebes dengan melakukan analisis dan integrasi beberapa metode penginderaan jauh yang meliputi LST, NDVI, dan FFD. Metode ini diolah pada data citra Landsat-8 dan DEM serta didukung oleh data lapangan berupa data geologi dan manifestasi permukaan. Selain itu, dilakukan juga evaluasi daerah prospek panas bumi untuk mengetahui kondisi sistem panas bumi dan kondisi permukaannya yang ditentukan berdasarkan analisis aspek 3G (Geologi, Geofisika, dan Geokimia) dari penelitian terdahulu, sehingga dapat ditentukan tingkat kelayakan daerah tersebut untuk di eksplorasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua daerah prospek panas bumi di daerah Brebes, yaitu prospek A yang terletak pada koordinat UTM 269690 – 271040 mE, dan 9197903-9199163 mN serta luas 165 Hektar, dan prospek B yang terletak pada koordinat UTM 280224-281083 mE, dan 9188823-9190237 mN serta luas 115 Hektar. Evaluasi daerah prospek panas bumi menunjukkan kondisi sistem panas bumi sudah lengkap dan terletak dekat dengan daerah prospek serta kondisi permukaan dengan akses yang mudah dan tidak mengganggu daerah hutan. Secara keseluruhan, daerah prospek ini sudah cukup layak untuk eksplorasi panas bumi lebih lanjut.

Indonesia is a country that has enormous potential in the geothermal sector. One area that has geothermal potential is located in Brebes Regency, Central Java. This research focuses on estimating the distribution of geothermal prospect areas in the Brebes area by analyzing and integrating several remote sensing methods which include LST, NDVI, and FFD. This method is processed on Landsat-8 and DEM image data and is supported by field data in the form of geological data and surface manifestations. In addition, an evaluation of the geothermal prospect area was also carried out to determine the condition of the geothermal system and surface conditions which were determined based on an analysis of the 3G aspects (Geology, Geophysics and Geochemistry) from previous studies, so that the level of feasibility of the area for exploration could be determined. The results of this study indicate that there are two geothermal prospect areas in the Brebes area, namely prospect A which is located at UTM coordinates 269690 – 271040 mE, and 9197903 – 9199163 mN and an area of 165 hectares, and prospect B which is located at UTM coordinates 280224-281083 mE, and 9188823-9190237 mN and an area of 115 hectares. Evaluation of the geothermal prospect area shows that the condition of the geothermal system is complete and is located close to the prospect area as well as surface conditions with easy access to the area and does not disturb forest areas. Overall, this prospect area is quite feasible for further geothermal exploration.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al Dhiyaa Mazaya Zhafira
"Indonesia memiliki potensi panasbumi terbesar di dunia karena letak Indonesia yang berada pada jalur gunungapi aktif atau disebut juga sebagai zona ring of fire. Salah satu lapangan panasbumi yang berada di Indonesia adalah lapangan panasbumi Ulubelu, yang terletak di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Kegiatan eksplorasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memanfaatkan sumberdaya panasbumi. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan zona yang memiliki potensi panasbumi menggunakan metode penginderaan jauh yang berfokus pada analisis terhadap temperatur permukaan (LST) dan densitas kelurusan (FFD). Metode penginderaan jauh tersebut kemudian akan diintegrasikan menggunakan metode geokimia berupa data manifestasi daerah penelitian. emperatur permukaan tertinggi pada daerah penelitian sebesar 35.55˚C dan arah kelurusan dominan berorientasi baratlaut – tenggara (NW – SE) dengan nilai densitas kelurusan tertinggi sebesar 2,016.02 kilometer. Aliran fluida mengalir dari zona uplow yaitu dari arah utara daerah penelitian menuju zona outflow yang berada di bagian selatan. Arah aliran fluida dilakukan dengan melihat tipe air, jenis manifestasi, dan elevasi daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan tiga (3) zona yang memiliki potensi panasbumi, yaitu zona UBL-1, UBL-2, dan UBL-3. Zona UBL-1 merupakan area yang memiliki potensi panasbumi terbesar, sedangkan Zona UBL-3 merupakan zona dengan potensi panasbumi terkecil. Hal tersebut dilihat berdasarkan karakteristik temperatur permukaan, kerapatan struktur, keberadaan manifestasi, arah aliran fluida, serta luas area yang dimiliki. Indonesia memiliki potensi panasbumi terbesar di dunia karena letak Indonesia yang berada pada jalur gunungapi aktif atau disebut juga sebagai zona ring of fire. Salah satu lapangan panasbumi yang berada di Indonesia adalah lapangan panasbumi Ulubelu, yang terletak di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Kegiatan eksplorasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memanfaatkan sumberdaya panasbumi. Penelitian ini dilakukan untuk memetakan zona yang memiliki potensi panasbumi menggunakan metode penginderaan jauh yang berfokus pada analisis terhadap temperatur permukaan (LST) dan densitas kelurusan (FFD). Metode penginderaan jauh tersebut kemudian akan diintegrasikan menggunakan metode geokimia berupa data manifestasi daerah penelitian. emperatur permukaan tertinggi pada daerah penelitian sebesar 35.55˚C dan arah kelurusan dominan berorientasi baratlaut – tenggara (NW – SE) dengan nilai densitas kelurusan tertinggi sebesar 2,016.02 kilometer. Aliran fluida mengalir dari zona uplow yaitu dari arah utara daerah penelitian menuju zona outflow yang berada di bagian selatan. Arah aliran fluida dilakukan dengan melihat tipe air, jenis manifestasi, dan elevasi daerah penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan tiga (3) zona yang memiliki potensi panasbumi, yaitu zona UBL-1, UBL-2, dan UBL-3. Zona UBL-1 merupakan area yang memiliki potensi panasbumi terbesar, sedangkan Zona UBL-3 merupakan zona dengan potensi panasbumi terkecil. Hal tersebut dilihat berdasarkan karakteristik temperatur permukaan, kerapatan struktur, keberadaan manifestasi, arah aliran fluida, serta luas area yang dimiliki.

Indonesia has the largest geothermal potential in the world due to its location in the active volcanic belt or also known as the ring of fire zone. One of the geothermal fields in Indonesia is the Ulubelu geothermal field, located in Tanggamus Regency, Lampung Province. Exploration activities are one of the ways to utilize geothermal resources. This research is conducted to map the zones that have geothermal potential using remote sensing methods that focus on the analysis of surface temperature (LST) and straightness density (FFD). The remote sensing method will then be integrated using geochemical methods in the form of manifestation data of the research area. The highest surface temperature in the research area is 35.55˚C and the dominant alignment direction is oriented northwest - southeast (NW - SE) with the highest alignment density value of 2,016.02 kilometers. The fluid flow flows from the upflow zone in the north of the study area to the outflow zone in the south. The direction of fluid flow is done by looking at the type of water, the type of manifestation, and the elevation of the research area. Based on the results of the research, three (3) zones were found to have geothermal potential, namely zones UBL-1, UBL-2, and UBL-3. Zone UBL-1 is the area with the largest geothermal potential, while Zone UBL-3 is the zone with the smallest geothermal potential. This is based on the characteristics of surface temperature, structure density, manifestation presence, fluid flow direction, and area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rasyid Shihabuddin
"Indonesia merupakan negara yang rentan dengan banjir. Salah satu sungai yang paling sering terdampak banjir adalah Sungai Citarum. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik endapan banjir menggunakan metode Penginderaan Jauh (SIG) dan Total Organik Karbon (TOC) pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Kabupaten Bandung. Hasil dari metode Penginderaan Jauh (SIG) merupakan pengolahan data Rupa Bumi Indonesia (RBI) berupa peta geologi, peta jenis tanah, peta penggunaan lahan, peta geomorfologi, peta ketinggian, dan peta kemiringan lereng. Selanjutnya, data diolah dan ditumpangtindih (overlay) menjadi peta kerentanan bencana banjir. Terdapat pula beberapa data pendukung seperti data cuaca dan iklim BMKG, data Global Weather, dan data CHIRPS dari Climate Hazard Center USA (CHC USA). Selanjutnya, peta di validasi dengan data banjir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hasil dari metode Total Organik Karbon (TOC) merupakan hasil dari analisis lab yang dibandingkan dengan data penelitian sebelumnya, yaitu data Granulometri dari Prayoga (2020). Kemudian, data TOC dikorelasi dengan data statigrafi untuk menganalisis keterjadian banjir. Hasil dari penelitian ini merupakan sintesis dan kolaborasi berbagai data untuk mengetahui daerah yang rentan akan bencana banjir serta menganalisis endapan banjir dengan mengkorelasi data Granulometri dari Prayoga (2020), data lapangan, dan data TOC di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Kabupaten Bandung.

Indonesia is a country that is prone to flooding. One of the rivers most frequently affected by flooding is the Citarum River. This study aims to identify the characteristics of flood sediment using Remote Sensing (GIS) and Total Organik Carbon (TOC) methods in the Citarum Watershed (DAS), Bandung Regency. The results of the Remote Sensing (GIS) method of processing Rupa Bumi Indonesia (RBI) data are in the form of geological maps, soil type maps, land use maps, geomorphological maps, map elevations, and slope maps. Furthermore, the data is processed and being overlay into a flood hazard map. There are also some supporting data such as BMKG weather and climate data, Global Weather data, and CHIRPS data from the Climate Hazard Center USA (CHC USA). Furthermore, the map is validated with flood data from the National Disaster Management Agency (BNPB). The results of the Total Organik Carbon (TOC) method are the result of lab analysis compared to previous research data, namely Granulometric data from Prayoga (2020). Then, the TOC data was correlated with the statigraphic data to analyze the occurrence of flooding. The results of this study are a synthesis and colaboration of various data to identify areas prone to flood disasters and to analyze flood sediment by correlating Granulometric data from Prayoga (2020), field data, and TOC data in the Citarum River Basin (DAS), Bandung Regency."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahastra Ridho
"Daerah panas bumi Limbong, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu lapangan panas bumi yang belum dilakukan eksplorasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merekomendasikan wilayah prospek panas bumi guna dilakukan kegiatan eksplorasi. Metode analisis penginderaan jauh dan geokimia air digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Terdapat 12 manifestasi air panas bumi yang dianalisis, terdiri dari 11 air panas dan 1 air dingin. Analisis penginderaan jauh menunjukkan pola kelurusan pada daerah penelitian berorientasi utara – selatan dan timurlaut – baratdaya, dengan tingkat densitas kelurusan dari sangat rendah hingga sangat tinggi. Pola dan densitas kelurusan tersebut diinterpretasikan sebagai zona permeabel yang mengontrol kemunculan manifestasi panas bumi. Selain pola kelurusan, analisis penginderaan jauh juga menunjukkan tingkat kerapatan vegetasi di daerah penelitian tersebar dari vegetasi tinggi hingga tidak bervegetasi, dengan suhu permukaan berkisar antara 12˚C hingga 26˚C. Berdasarkan analisis geokimia air, tipe air panas bumi pada daerah penelitian adalah klorida – bikarbonat. Sumber air panas bumi dari satu reservoir dengan kondisi full equilibrium dan immature waters yang telah mengalami pengenceran oleh air meteorik. Analisis geoindikator menunjukkan zona outflow dari daerah penelitian berada pada mata air APKD-5. Berdasarkan analisis data penginderaan jauh dan geokimia air, dapat direkomendasikan dua area prospek panas bumi di daerah penelitian. Area rekomendasi prospek panas bumi A terletak pada daerah Kanan Dede dengan luas sekitar 6.9 km2 di koordinat 120.012132, -2.557325 dan 120.045600, -2.573257. Area rekomendasi prospek panas bumi B terletak pada daerah Salu Rassasisi dengan luas sekitar 6.8 km2 di koordinat 119.964534, -2.552284 dan 120.000229, -2.567610.

The Limbong geothermal area, North Luwu Regency, South Sulawesi Province is one of the geothermal fields that has yet to be explored. The purpose of this study is to recommend geothermal prospect areas for further exploration activities. Remote sensing and geochemical methods were used to gain this purpose. There are 12 geothermal water manifestations analyzed, consisting of 11 hot springs and 1 spring. The results of remote sensing analysis show a lineament in the study area with an N-S and NE-SE orientation, with lineament density levels from very low to very high. The lineament orientation and density are interpreted as a permeable zone that controls the appearance of geothermal manifestations. Remote sensing analysis also shows the level of vegetation density in the study area is spread from high to non-vegetated vegetation index with surface temperatures ranging from 12˚C to 26˚C. Based on Ternary Diagram, shows that the water manifestations in this area were classified as chloride – bicarbonate water types. The water source for the geothermal systems from a reservoir with full equilibrium and immature water conditions. Geoindicator analysis shows outflow zone from the research area is in the APKD-5 hot spring. Based on the remote sensing data analysis and water geochemistry, two geothermal prospect areas can be recommended. The recommended area for geothermal prospect A is around Kanan Dede with an area covers 6.9 km2 at coordinates 120.012132, -2.557325 and 120.045600, -2.573257. The recommended area for geothermal prospect B is around Salu Rassasisi area with an area covers 6.8 km2 at coordinates 119.964534, -2.552284 and 120.000229, -2.567610."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Fikri Ihsan
"Wilayah Pesisir di Kabupaten Karawang memiliki garis pantai yang panjang dari barat hingga ke timur. Panjang garis pantai karawang yang membentang dari barat hingga timur berhadapan langsung dengan laut jawa. Hal ini menjadikan garis pantai di Kabupaten Karawang rentan terhadap perubahan garis pantai baik karena proses abrasi atau karena proses akresi. Abrasi dan akresi merupakan fenomena alam yang pasti terjadi pada pantai, tetapi kejadian dapat dipercepat dengan faktor aktifitas manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perubahan garis pantai yang terjadi akibat proses abrasi dan proses akresi terhadap perubahan luas penutup lahan di wilayah pesisir Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan dua jenis citra, yaitu citra Landsat 7 ETM+ dan citra Landsat 8 OLI/TIRS dengan periode tahun 1998-2008 dan 2008-2018. Metode yang digunakan pada penelitian yaitu Spatial Temporal dengan membandingkan luas perubahan garis pantai abrasi, akresi dan luas penutup lahan yang terjadi dalam dua periode tahun berbeda yaitu tahun 1998-2008 dan 2008-2018.

The coastline area in the Karawang district has a long shoreline that stretches from west to east. The length of the Karawang shoreline directly faces the java sea. This makes the shoreline in Karawang district susceptible to the shoreline changes either in the abrasion process or accretion process. Abrasion and accretion are natural phenomena that will occur from the shore, but this can be accelerated by human activities. The purpose of this research was to analyze the effect of shoreline changes that occur due to abrasion and accretion processes on changes in land cover in the coastline area of Karawang district. This research used two types of images, Landsat 7 ETM+ and Landsat 8 OLI/TIRS. The method of this research was using Spatial-Temporal by comparing the area of shoreline changes in abrasion, accretion, and land cover area which occurred in two different periods of time which was in 1998-2008 and 2008-2018."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadhifa Rahma Tsany
"Penelitian ini berfokus pada menganalisis potensi terhadap manifestasi panas bumi berupa mata air panas yang berada di permukaan dan dapat diasosiasikan pada suatu sumber panas bumi di kedalaman permukaan. Lapangan daerah Maranda – Kawende, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi panas bumi. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu, metode analisis geokimia air dan metode penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fluida air panas serta menentukan temperatur yang berada di bawah permukaan pada wilayah panas bumi daerah Maranda - Kawende. Data yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu data sekunder salah satunya diambil oleh PSDMBP yang berfokus kepada data kation, anion serta pH. Terdapat persebaran manifestasi panas bumi berupa air panas dan air dingin yang terdiri dari dua mata air dingin, tiga air sungai, satu air laut dan dua puluh dua mata air panas. Pada analisis dari ke dua puluh tujuh manifestasi permukaan panas bumi berdasarkan analisis geokimia air didapatkan bahwa tipe air panas bumi menunjukan tipe air klorida dan klorida-bikarbonat. Sumber air panas bumi tidak bersumber dari satu reservoir yang sama serta kondisi air panas berada di fase immature waters dan partial equilibration diketahui juga air panas berasal dari air meteorik yang didominasi oleh air yang sudah mengalami pencampuran oleh air permukaan. Berdasarkan geoindikator didapatkan zona upflow berada di titik Ap.Maranda I. Pada metode penginderaan jauh mengintegrasikan beberapa data meliputi LST, NDVI, dan FFD serta data sekunder lainnya meliputi data geologi dan manifestasi permukaan. Melalui analisis tersebut, didapatkan hasil bahwa terdapat empat area potensi panas bumi. Area potensi A terletak pada daerah Maranda dengan koordinat UTM 227925 - 226909 mE dan UTM 9856819 - 9865793 mN serta memiliki luas 22 hektar. Area potensi B terletak pada Daerah Pantangolemba dengan koordinat 229991 - 233563 mE dan 9846449 - 9842678 mN serta memiliki luas 13 hektar. Area potensi C terletak pada daerah Pakareme dengan koordinat 220267 - 224571 mE dan 9878781 - 9875298 mN serta memiliki luas 14 hektar. Area potensi D terletak pada Daerah Pantangolemba dengan koordinat 216289 – 220800 mE dan 9866259 – 9863881 mN serta memiliki luas 10 hektar.

This research focuses on analyzing the potential for geothermal manifestations in the form of hot springs that are on the surface and can be associated with a geothermal source in the depths of the surface. The Maranda – Kawende Regional Field, Poso Regency, Central Sulawesi Province, is one of the areas in Indonesia that has geothermal potential. This study uses two methods, namely, the method of water geochemical analysis and remote sensing methods. This study aims to determine the characteristics of the hot water fluid and determine the temperatur below the surface in the geothermal area of ??Maranda - Kawende. The data used in this research is secondary data, one of which was taken by PSDMBP which focuses on cation, anion and pH data. There is a distribution of geothermal manifestations in the form of hot water and cold water consisting of two cold springs, three rivers, one seawater and twenty-two hot springs. In the analysis of the twenty-seven geothermal surface manifestations based on water geochemistry analysis, it was found that the type of geothermal water shows the type of chloride and chloride-bicarbonate water. Geothermal water sources are not sourced from the same reservoir and the condition of the hot water is in the immature waters and partial equilibration phases. It is also known that hot water comes from meteoric water which is dominated by water that has experienced mixing with surface water. Based on the geoindicator, the upflow zone is located at Ap.Maranda I point. The remote sensing method integrates several data including LST, NDVI, and FFD as well as other secondary data including geological data and surface manifestations. Through this analysis, the results show that there are four geothermal potential areas. First, Potential area A is located in the Maranda Region with coordinates UTM 227925 - 226909 mE and UTM 9856819 - 9865793 mN and has an area of ??22 hectares. Second, potential area B is located in the Pantangolemba Region with coordinates 229991 - 233563 mE and 9846449 - 9842678 mN and has an area of ??13 hectares. Third, potential area C is located in the Pakareme Region with coordinates 220267 - 224571 mE and 9878781 - 9875298 mN and has an area of ??14 hectares. Potential area D is located in the Pantangolemba Region with coordinates 216289 – 220800 mE and 9866259 – 9863881 mN and has an area of ??10 hectares."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eldrian Azri Maulana
"Panas Bumi merupakan salah satu sumber energi alternatif yang memiliki potensi cukup baik di Indonesia. Tujuan dari penelitian adalah dua hal yaitu: mengetahui apakah kondisi reservoir panas bumi sesuai dengan standar pemanfaatan energi panas bumi, dan mengetahui apakah permeabilitas cukup baik untuk aliran fluida panas bumi. Penelitian dilakukan di wilayah Gou, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur Metode pengolahan data yang akan digunakan terfokus pada analisa geokimia air dan penginderaan jauh. Berdasarkan kondisi kerapatan kelurusan yang merupakan hasil analisa penginderaan jauh, wilayah penelitian memiliki zona permeabilitas yang baik. . Berdasarkan kondisi suhu permukaan dengan metode LST dan indeks vegetasi dengan metode NDVI yang merupakan hasil analisa penginderaan jauh, wilayah penelitian memiliki rentang suhu 6˚ C sampai 37˚ C, dengan tingkatan indeks vegetasi dari vegetasi rendah sampai vegetasi sedang. Berdasarkan kondisi fluida hidrotermal hasil analisa geokimia air menjelaskan bahwa tipe air panas bumi pada wilayah penelitian merupakan air sulfat-klorida dan air bikarbonat. Sumber air panas diinterpretasikan dari satu reservoir dengan zonasi terbagi menjadi zona upflow dan outflow. Kondisi kematangan dan kesetimbangan air pada wilayah penelitian merupakan immature waters dengan perkiraan mengalami pengenceran dengan air meteorik. Hasil analisa baik untuk penginderaan jauh ataupun geokimia air menunjukkan bahwa prospek pada wilayah penelitian cukup baik dan dapat dilakukan investigasi atau eksplorasi lebih lanjut.

Geothermal is one of the alternative energy sources that has quite good potential in Indonesia. The purpose of the study is two things, namely: knowing whether the conditions of the geothermal reservoir are in accordance with geothermal energy utilization standards, and knowing whether the permeability is good enough for geothermal fluid flow. The research was conducted in the Gou area, Ngada Regency, East Nusa Tenggara Province The data processing method to be used focused on water geochemical analysis and remote sensing. Based on the straightness density conditions which are the results of remote sensing analysis, the research area has a good permeability zone. . Based on surface temperature conditions with the LST method and vegetation index with the NDVI method which is the result of remote sensing analysis, the study area has a temperature range of 6 ° C to 37 ° C, with a vegetation index level from low vegetation to medium vegetation. Based on the condition of the hydrothermal fluid, the results of geochemical analysis of water explain that the type of geothermal water in the study area is sulfate-chloride water and bicarbonate water. Hot springs are interpreted from one reservoir with zoning divided into upflow and outflow zones. The condition of maturity and water equilibrium in the study area is immature waters with estimates of dilution with meteoric water. The results of analysis for both remote sensing and water geochemistry show that the prospects in the research area are quite good and can be investigated or further explored."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>