Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10653 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akhyarul Anam
"The prevalence of chronic renal failure in Indonesia tends to increase in the lower age group (45–54 years). Chronic renal failure may lead to impaired sexual function. A descriptive phenomenology study with in-depth interviews was carried out with 12 participants, and thematic content analysis was applied. Six themes were revealed, as follows: 1) adaptation process to sexual dysfunction experienced, 2) sexual dysfunction experience, 3) importance of fulfilling sexuality needs, 4) behavior in dealing with sexual dysfunction, 5) perception of the cause of sexual dysfunction, and 6) participants’ expectation of health service related to sexual function. The experience of adapting to sexual dysfunction became a meaningful process through partner involvement. Similar research involving more heterogeneous samples would benefit further discourse.

Prevalensi gagal ginjal kronis di Indonesia cenderung meningkat pada kelompok usia lebih muda (45–54 tahun). Gagal ginjal kronis sering menyebabkan gangguan fungsi seksualitas (disfungsi seksual). Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mendalam tentang pengalaman proses adaptasi pasien gagal ginjal kronis yang mengalami disfungsi seksual. Desain penelitian menggunakan deskriptif fenomenologi dengan wawancara mendalam. Dua belas partisipan diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini teridentifikasi enam tema yaitu 1) proses adaptasi terhadap disfungsi seksual yang dialami partisipan, 2) disfungsi seksual yang dialami, 3) makna pentingnya pemenuhan kebutuhan seksualitas, 4) perilaku dalam menghadapi disfungsi seksual, 5) persepsi tentang penyebab disfungsi seksual, dan 6) harapan partisipan terhadap pelayanan kesehatan terkait fungsi seksualitas. Proses adaptasi yang dialami partisipan merupakan pengalaman yang sangat bermakna karena melibatkan dirinya sendiri dan hubungan interpersonal dengan pasangannya. Penelitian sejenis dengan sampel lebih heterogen diperlukan untuk memperkaya keilmuan."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
610 UI-JKI 23:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Idrus Alwi
"Empat puluh tiga kasus pasien gagal ginjal kronik ( GGK ) yang menjalani dialisis kronik di Divisi Ginjal Hipertensi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, selama bulan Oktober 2003 sampai dengan bulan Februari 2004, dilakukan pemeriksaan ekokardiografi untuk melihat fungsi diastolik ventrikel kiri dan penilaian indeks massa ventrikel kiri. Disfungsi diastolik ditemukan pada 58,1% pasien GGK yang menjalani dialisis kronik. Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata massa ventrikel kiri pada kelompok dengan disfungsi diastolik dibandingkan kelompok tanpa disfungsi diastolik. (MedJIndones 2006; 15:105-8)

Fourty three patients with chronic renal failure undergoing chronic hemodialysis in Division of Nephrology and Hypertension, Faculty of Medicine, University of Indonesia/Cipto-Mangunkusumo Hospital, Jakarta, since October 2003 until February 2004, were examined for echocardiography ( 2-D, M-mode, Doppler imaging ). Diastolic dysfunction was found in 58.1% of chronic renal failure patients on hemodialysis. There was no significant difference between left ventricular mass in the group with or without left ventricular diastolic dysfunction. (MedJIndones 2006; 15:105-8)"
[place of publication not identified]: Medical Journal of Indonesia, 2006
MJIN-15-2-AprilJune2006-105
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Akhyarul Anam
"ABSTRAK
Prevalensi gagal ginjal kronis di Indonesia cenderung meningkat pada kelompok usia lebih muda 45-54 tahun . Gagal ginjal kronis sering menyebabkan gangguan fungsi seksualitas disfungsi seksual . Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mendalam tentang pengalaman proses adaptasi pasien gagal ginjal kronis yang mengalami disfungsi seksual. Desain penelitian menggunakan deskriptif fenomenologi dengan wawancara mendalam. Dua belas partisipan diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini teridentifikasi enam tema yaitu 1 proses adaptasi terhadap disfungsi seksual yang dialami partisipan, 2 disfungsi seksual yang dialami, 3 makna pentingnya pemenuhan kebutuhan seksualitas, 4 perilaku dalam menghadapi disfungsi seksual, 5 persepsi tentang penyebab disfungsi seksual, dan 6 harapan partisipan terhadap pelayanan kesehatan terkait fungsi seksualitas. Proses adaptasi yang dialami partisipan merupakan pengalaman yang sangat bermakna karena melibatkan dirinya sendiri dan hubungan interpersonal dengan pasangannya. Penelitian sejenis dengan sampel lebih heterogen diperlukan untuk memperkaya keilmuan.Prevalensi gagal ginjal kronis di Indonesia cenderung meningkat pada kelompok usia lebih muda 45-54 tahun . Gagal ginjal kronis sering menyebabkan gangguan fungsi seksualitas disfungsi seksual . Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran mendalam tentang pengalaman proses adaptasi pasien gagal ginjal kronis yang mengalami disfungsi seksual. Desain penelitian menggunakan deskriptif fenomenologi dengan wawancara mendalam. Dua belas partisipan diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini teridentifikasi enam tema yaitu 1 proses adaptasi terhadap disfungsi seksual yang dialami partisipan, 2 disfungsi seksual yang dialami, 3 makna pentingnya pemenuhan kebutuhan seksualitas, 4 perilaku dalam menghadapi disfungsi seksual, 5 persepsi tentang penyebab disfungsi seksual, dan 6 harapan partisipan terhadap pelayanan kesehatan terkait fungsi seksualitas. Proses adaptasi yang dialami partisipan merupakan pengalaman yang sangat bermakna karena melibatkan dirinya sendiri dan hubungan interpersonal dengan pasangannya. Penelitian sejenis dengan sampel lebih heterogen diperlukan untuk memperkaya keilmuan.

ABSTRACT
The prevalence of chronic renal failure in Indonesia trends to increase in the younger age group 45 54 years . Chronic renal failure may lead to impaired sexual function sexual dysfunction . This study aimed to explore an in depth experience of adaptation process of patients with chronic renal failure who had sexual dysfunction. Research design applied descriptive phenomenology with in depth interview. Twelve participants were obtained by purposive sampling technique, and identified six themes 1 adaptation process to sexual dysfunction experienced by participants, 2 sexual dysfunction experienced, 3 the importance of fulfilling sexuality needs, 4 behavior for facing sexual dysfunction, 5 perception of the cause of sexual dysfunction, 6 participant 39 s expectation toward health service related to sexuality function. The experience of participant rsquo s adaptation process was very meaningful experience because it involves himself and interpersonal relationship with his partner. Similar research with more heterogeneous samples could to enrich the result of this study."
2017
T49717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Adi Prasetya
"ABSTRAK
Xerostomia sering dialami pasien Gagal Ginjal Kronis. Masalah ini akan berdampak pada meningkatnya sensasi haus sehingga mempengaruhi pasien untuk meningkatkan asupan cairan yang menyebabkan peningkatan Interdialytic Weight Gain dan berujung pada penurunan Quality of Life pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan pengaruh permen karet xylitol dan mouthwash terhadap xerostomia pada pasien gagal ginjal kronis. Desain yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan melibatkan 30 orang responden yang dipilih dengan teknik consecutive sampling dan dibagi dalam dua kelompok. Hasil uji General Linear Model menunjukkan tidak ada perbedaan dalam empat pengukuran xerostomia pada kedua kelompok intervensi dengan p-value > 0,05. Disimpulkan bahwa penggunaan permen karet xylitol dan mouthwash memiliki efek yang sama dalam menurunkan keluhan xerostomia pasien gagal ginjal kronis. Hasil penelitan ini dapat direkomendasikan untuk diterapkan sebagai upaya mengatasi xerostomia pada pasien gagal ginjal kronis.

ABSTRACT
Xerostomia is often experienced by patients with Chronic Renal Failure. This problem will have an impact on increasing thirst sensations that affect the patient to increase fluid intake that leads to an increase Interdialytic Weight Gain and lead to decreased Quality of Life patients. The aim of this research was to know the effect of chewing gum xylitol and mouthwash on xerostomia in chronic renal failure patients. The design was quasi experiment involving 30 respondents selected by consecutive sampling technique and divided into two groups. The results of General Linear Model test showed there was no differences in the four xerostomia measurements in both intervention groups with p-value> 0.05. The conclusion of this research was xylitol chewing gum and mouthwash had same effect to reduce xerostomia in patients with chronic renal failure. The results of this study can be recommended to be applied as an intervention to resolve xerostomia in chronic renal failure patients."
2017
T48752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Triyanto Rusli
"Diberlakukannya JKN di rumah sakit maka terjadi perubahan sistem pembayaran dari pembayaran secara retrospektif fee for service menjadi sistem pembayaran prospektif INA-CBG rsquo;s Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan, RS RK Charitas mempunyai peranan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas namun tetap memperhatikan cost effective pelayanan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan mengidentifikasi faktor-faktor penentu inefisiensi layanan hemodialisis pada pasien gagal ginjal kronik di RS RK Charitas sehingga bisa dijadikan pedoman pengendalian biaya dalam melayani pasien. Jenis penelitian ini bersifat analisis deskriptif dengan menggunakan data primer pengamatan dan wawancara dan data sekunder berupa data dari RS RK Charitas tahun 2016. Analisis biaya menggunakan pendekatan Activity Based Costing ABC dengan metode 'Bottom Up'.
Metode ABC untuk mengalokasikan biaya dengan mengidentifikasi pemicu biaya cost driver penyebab terjadinya biaya layanan hemodialisis. Beban biaya operasional merupakan beban yang terbesar dalam penyelenggaraan layanan hemodialisis. Gaji pegawai merupakan salah satu biaya terbesar dalam biaya operasional. Analisis faktor-faktor penyebab inefisiensi dilakukan dengan perhitungan Value Stream Mapping VSM. Komposisi value added VA dibanding non value added NVA adalah 17.73 :82.27. Implementasi lean pada layanan hemodialisis dapat mengeliminasi pemborosan.

Enactment of JKN in hospital changes the payment system from retrospective payment fee for service into prospective payment INA CBG 39 s . As a healthcare facility, RK Charitas Hospital has a role to provide not only quality but also consider cost effective of services. This study aimed to analyze costs and identify the determinants of the inefficiency of hemodialysis services in patients with chronic renal failure at RK Charitas Hospital so that it can be used as guidelines for cost control in serving patients. This is a descriptive analysis research using primary data observations and interviews and secondary data from RK Charitas Hospital in 2016. Approach of cost analysis is Activity Based Costing ABC with Bottom Up method.
ABC method is used to allocate costs by identifying cost drivers of hemodialysis services. Operational cost is the biggest expense in the hemodialysis services. Salary of employees is one of the biggest expenses in operational costs. Analysis of the inefficiencie factors uses thecalculation of Value Stream Mapping VSM. The composition of value added VA compared to non value added NVA is 17.73 82.27. Lean implementation on hemodialysis services could eliminate waste.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48542
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wijaya
"Latar Belakang: Hiperhidrasi menyebabkan peningkatan beban volume jantung, tekanan darah, hipertrofi ventrikel kiri, edema paru, gagal jantung kongestif. Hemodialisis yang tidak adekuat menyebabkan hiperhidrasi, peningkatan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular. Hiperhidrasi lama menyebabkan iskemia koroner karena dilatasi jantung, hipertrofi ventrikel kiri, hipertensi, penurunan cadangan koroner. Hiperhidrasi menyebabkan vasokonstriksi sistemik berlebihan, penurunan perfusi jaringan perifer. Disfungsi endotel berperan pada vasokonstriksi yang berlebihan pada hiperhidrasi. Brain-type natriuretic peptide (BNP) merupakan parameter untuk mengukur hiperhidrasi. Asymmetrical dimethyl arginine (ADMA) merupakan inhibitor endogen, bersifat kompetitif terhadap nitric oxide synthase endotel dan digunakan sebagai parameter disfungsi endotel.
Tujuan: Mengetahui hubungan hiperhidrasi dengan disfungsi endotel.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang pada pasien hemodialisis dua kali seminggu. Dengan menggunakan BNP dan ADMA sebagai parameter.
Hasil: Dari 126 subjek, proporsi hiperhidrasi (BNP>356 pg/ml) sebesar 64,3%. Median usia 52 (47-62) dengan presumtif penyebab GGK utama adalah hipertensi (38,9%), DM (28,6%), Glomerulonefritis (21,4%). Tidak terdapat hubungan signifikan antara hiperhidrasi dengan disfungsi endotel (PR=1,042, p=0,832 IK 95%=0,714-1,521). HsCRP merupakan faktor perancu utama terhadap hubungan antara hiperhidrasi dan disfungsi endotel (OR (IK95%) 1,604 (0,551-4,666), p=0,386, ΔOR 53,37%).
Simpulan: Tidak ada hubungan antara hiperhidrasi dengan disfungsi endotel (PR=1,042, p=0,832 IK95%=0,714-1,521).

Background: Hyperhydration leads to increased cardiac volume load, blood pressure, left ventricular hypertrophy, pulmonary edema, congestive heart failure. Hemodialysis that is not adequately causes hyperhydration, increased morbidity and mortality of cardiovascular disease. Prolonged hyperhydration causes coronary ischemia due to heart dilation, left ventricular hypertrophy, hypertension, decrease in coronary reserves. Hyperhydration causes excessive systemic vasoconstriction, decreased perfusion of peripheral tissues. Endothelial dysfunction plays a role in excessive vasoconstriction pada hyperhydration. Brain-type natriuretic peptide (BNP) is a parameter for measuring hyperhydration. Asymmetrical dimethyl arginine (ADMA) is an endogenous inhibitor, competitive against endothelial nitric oxide synthase and used as a parameter of endothelial dysfunction.
Purpose: Knowing the relationship of hyperhydration with endothelial dysfunction.
Method: This study is a cross-sectional study in hemodialysis patients twice a week. By using BNP and ADMA as parameters.
Result: Of the 126 subjects, hyperhydration proportion (BNP>356 pg/ml) of 64.3%. Median age 52 (47-62) with presumptive causes of primary GGK is hypertension (38.9%), DM (28.6%), Glomerulonephritis (21.4%). There is no significant association between hyperhydration and endothelial dysfunction (PR=1,042, p=0.832 CI 95%=0.714-1.521).
Conclusion: There is no relationship between hyperhydration and endothelial dysfunction (PR=1,042, p=0.832 CI 95%=0.714-1.521).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Hans Sc Martogi
"Latar Belakang: Penyakit ginjal kronik (PGK) menunjukkan peningkatan signifikan dalam prevalensi dan angka kematian. Pasien PGK yang menjalani hemodialisis (HD) kronik rentan mengalami kejadian hipoglikemia intradialisis. Kejadian ini jarang dilaporkan karena tidak bergejala dan memiliki ambang batas yang bervariasi, terutama pada pasien diabetes melitus (DM).
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor prediksi kejadian hipoglikemia intradialisis pada pasien PGK yang menjalani HD kronik.
Metode: Penelitian kohort prospektif ini melibatkan 156 pasien PGK yang menjalani HD di Unit HD, Divisi Ginjal-Hipertensi, FKUI-RSUPN-CM, Jakarta, pada bulan Juni 2024. Analisis bivariat dan multivariat digunakan untuk mengidentifikasi faktor prediksi kejadian hipoglikemia intradialisis.
Hasil: Hipoglikemia intradialisis terjadi pada 29,5% pasien. Faktor prediksi signifikan termasuk hipotensi intradialisis (OR 6,78; 95% CI 2,47-18,59; p = 0,000), lama menjalani HD ≤ 1 tahun (OR 4,75; 95% CI 1,72-13,09; p = 0,003), inadekuasi HD (OR 3,54; 95% CI 1,38-9,06; p = 0,009), dan diabetes melitus tipe 2 (OR 2,62; 95% CI 1,07-6,43; p = 0,036). Persamaan model prediksi, logit(p) = -2,94 + 1,91 × hipotensi intradialisis + 1,56 × lama menjalani HD + 1,26 × adekuasi HD + 0,96 × diabetes tipe 2 dikembangkan menjadi sistem skoring dengan total skor 5. Skor yang lebih tinggi menunjukkan probabilitas hipoglikemia yang lebih tinggi. Model ini menunjukkan kalibrasi baik (Hosmer-Lemeshow p = 0,37) dan diskriminasi kuat (AUC = 0,83 IK 95% 0,75-0,91).
Kesimpulan: Faktor-faktor yang memprediksi terjadinya hipoglikemia intradialisis adalah hipotensi intradialisis, lama menjalani HD, adekuasi HD, dan DM tipe 2. Model prediksi yang dihasilkan menunjukkan performa statistik yang baik.

Background: Chronic kidney disease (CKD) shows a significant increase in prevalence and mortality rates. Patients with CKD undergoing chronic hemodialysis (HD) are prone to experience intradialytic hypoglycemia. This condition is rarely reported due to its asymptomatic nature and varying thresholds, especially among diabetic patients.
Objective: This study aims to identify predictors of intradialytic hypoglycemia in CKD patients undergoing chronic HD.
Methods: A prospective cohort study was conducted with 156 CKD patients receiving HD at hemodialysis unit, Division of Nephrology-Hypertension, FKUI-RSUPN-CM, Jakarta, in June 2024. Bivariate and multivariate analyses were used to identify significant predictors of intradialytic hypoglycemia.
Results: Intradialytic hypoglycemia occurred in 29.5% of patients. Significant predictors included intradialytic hypotension (OR 6.78; 95% CI 2.47-18.59; p = 0.000), HD duration ≤ 1 year (OR 4.75; 95% CI 1.72-13.09; p = 0.003), HD inadequacy (OR 3.54; 95% CI 1.38-9.06; p = 0.009), and type 2 diabetes mellitus (OR 2.62; 95% CI 1.07-6.43; p = 0.036). The predictive model, logit(p) = -2.94 + 1.91 × intradialytic hypotension + 1.56 × HD duration + 1.26 × HD adequacy + 0.96 × type 2 diabetes was developed into a scoring system with a total score of 5. Higher scores indicated a higher probability of hypoglycemia. The model showed strong calibration (Hosmer-Lemeshow p = 0.37) and discrimination (AUC = 0.83 95% CI 0.75-0.91).
Conclusion: The factors that predict the occurrence of intradialytic hypoglycemia include intradialytic hypotension, duration of HD, HD adequacy, and type 2 diabetes mellitus. The predictive model developed exhibits strong statistical performance.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wina Setiana
"Penderita gagal ginjal kronik di perkotaan semakin meningkat disebabkan gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok, meminum suplemen energi, meminum alkohol, malas berolah raga dan memakan junk food. Proses lanjut gagal ginjal kronik yang mencapai tahap terminal salah satunya yaitu dialisis yang memerlukan biaya yang tidak murah. Penulisan ini bertujuan menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien gagal ginjal kronik dan menganalisis intervensi yang diberikan yaitu edukasi gagal ginjal kronik dan perawatannya. Hasil asuhan keperawatan yang diperoleh yaitu terkontrolnya cairan masuk-keluar, perbaikan keseimbangan asam basa dan pengetahuan pasien dan keluarga terkait definisi, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi serta pencegahan perburukan gagal ginjal kronik. Diperlukan adanya tindak lanjut yang konsisten dalam pemberian edukasi pasien gagal ginjal kronik di ruangan Melati Atas, RSUP Persahabatan.

Patients with chronic renal failure in urban areas are increasing dua to unhealthy lifestyle such as smoking, drinking energy supplements, alcohol, lazy exercise and eat a junk food. Further process of chronic renal failure who have reached the terminal stage requires dialysis that coast are not cheap. This paper aims to describe the nursing care to patientswith chronic renal failure and analyze the interventions that give education and about the treatment of chronic renal failure. The results is patients can controlled intake and output, improve balance of acid and bases and knowledge of the patient and family about definitions, causes, sign and symptoms, complications and prevention chronic renal failure. It takes a consistent follow up to give educations to the patients with chronic renal failure at at Melati Atas, RSUP Persahabatan.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sari
"Keluarga yang merawat anak dengan gagal ginjal kronik terutama yang mendapat terapi hemodialisis memiliki masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman keluarga dalam merawat anak gagal ginjal kronik yang mendapat terapi hemodialisis. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi deskriptif dengan cara wawancara mendalam kepada 7 partisipan. Partisipan adalah keluarga yang merawat anak selama minimal 1 bulan terakhir dan sedang menjalani terapi hemodialisis di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Data dianalisis dengan menggunakan teknik Collaizi dan menghasilkan 5 tema, yaitu 1) respon keluarga terhadap perawatan anak, 2) strategi koping yang dibangun keluarga, 3) dampak merawat anak bagi keluarga,, 4) upaya dukungan sosial yang diberikan keluarga, 5) perubahan pada anak yang menjalani terapi hemodialisis menurut persepsi keluarga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keluarga yang merawat anak memiliki permasalahan yang kompleks. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi dasar untuk mengembangkan program dalam menerapkan asuhan yang berpusat pada keluarga.

Families who care for children with chronic renal failure who received therapy will have vulnerable occurrence problem. This study aim to explore the experience of families in caring for children with chronic renal failure receiving hemodialysis therapy. This research method is using descriptive phenomenological approach with in-depth interviews to 7 participants. Participants are families who care for the child for at least one month past is undergoing hemodialysis therapy in Cipto Mangunkusumo hospital. Data was analyzed by Collaizi so as to obtain 5 themes, namely the family's response to child care, family coping strategy, the impact of child care for families, family support and changes of children undergoing hemodialysis therapy related to family perception. These results indicate that the families who care for children have complex problems. This study endorse to develop program based on familycentered care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Rachman
"Administration of a renal dose of dopamine in acute renal failure still attracts a lot of controversy, store there has not been a study that found a significant protective effect on the kidneys.
Nevertheless, according to its ability to increase renal blood flow in laboratory animals and normal subjects, several parties still maintain its use, even though the required dose is very much individualized.
The side effect of dopamine, such as tachycardia, arrhythmia, miocardiac ischemia, and intestinal ischemia due to precapilary vasoconstriction causing bacterial translo-caiionfrom the intestinal lumen to the systemic bloodstream, even though relatively rare, should receive adequate attention."
2002
AMIN-XXXIV-3-JuliSep2002-120
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>