Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faiza Ati Fauziyati
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Malikal Balqis
"ABSTRAK
Penurunan fungsi kognitif dan gangguan kemandirian dalam melakukan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS) merupakan masalah kesehatan pada lansia yang mempengaruhi kualitas hidup dari lansia. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian lansia dalam melakukan AKS. Penelitian dilakukan melalui simple random sampling menggunakan metode cross secsional dengan cara wawancara dan observasi menggunakan kuesioner MMSE dan KATZ Index. Hasil penelitian pada 93 lansia di PSTW Budi Mulia 02 dan 04 DKI Jakarta menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi kognitif dengan tingkat kemandirian lansia dalam melakukan AKS, dengan pvalue 0,000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang mengalami penurunan fungsi kognitif 29 kali lebih besar mengalami masalah dalam kemandirian melakukan AKS dibandingkan lansia yang memiliki fungsi kognitif normal (OR 29,250;95%CI 6,363-135,303). Saran dari penelitian ini yaitu perlu dilakukan tindakan lebih lanjut untuk mengatasi masalah penurunan fungsi kognitif dan gangguan dalam melakukan AKS secara mandiri pada lansia.

ABSTRACT
Cognitive decline and impairment to performing Activity of Daily Living (ADL) independently is a common problem in elderly health that affects to their quality of life. The purpose of this research was to determining the relationship between cognitive function with the level of elderly independence of activity daily of living. This research was carried out by simple random sampling with cross sectional method by interviews and observations using MMSE and KATZ Index questionnaire. The results of 93 elderly people in PSTW Budi Mulia Jakarta 02 and 04 that be participants in this research shown that there was a significant relationship between cognitive function with a level of independence of the elderly in doing ADL, with p value of 0.000. Results showed that the elderly who experience cognitive decline 29 times more likely to have problems in doing AKS indepedently compared to elderly who had normal cognitive function (OR 29,250; 95% CI 6.363 to 135.303). The suggestions of this research is necessary to prevent cognitive decline and impairment to do activity of daily living independently in elderly."
2014
S56116
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Judyca Sarinah
"Masalah kemandirian dapat mempengaruhi munculnya masalah harga diri pada lansia. Hal itu disebabkan karena adanya etiologi intrinsik seperti kondisi fisik, kognitif, dan jiwa serta persepsi negatif lansia dan etiologi ekstrinsik seperti suasana tinggal di panti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik responden usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan kondisi kesehatan, tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari, tingkat harga diri, dan hubungan antara tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan tingkat harga diri lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Jakarta Selatan. Penelitian dilakukan pada 75 responden dengan panduan instrumen Barthel Index dan Rosenberg Self-Esteem Scale dengan desain cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukkan 76 tergolong mandiri, 56 memiliki harga diri tinggi, dan tidak ada hubungan antara tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan tingkat harga diri p value 0,051; CI 95 . Penelitian berikutnya disarankan untuk meneliti hubungan antara tingkat kemandirian melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dasar dan aktivitas kehidupan sehari-hari instrumental dengan tingkat harga diri pada lansia di panti sosial yang berbeda.

The independence problem can affect self esteem problem in elderly. It is caused by intrinsic etiologies such as the physical, cognitive, and mental conditions and the negative perception of elderly and extrinsic etiology namely the situation about living in elderly institution. The purpose of this research is to identify the characteristics of participants age, gender, education level, and health condition, the independence level of doing activities daily of living, the self esteem level, and the correlation between the independence level of doing activities daily of living with the self esteem level of elderly in Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 South Jakarta. This research was done for 75 participants by using Barthel Index and Rosenberg Self Esteem Scale with cross sectional design.
The result shows 76 participants are independent, 56 participants have high self esteem, and there is not correlation between the independence level of doing activities daily of living with the self esteem level p value 0,051 CI 95 . The next research is recommended to identify the correlation between the independence level of doing basic and instrumental activities daily of living with the self esteem level in different social elderly institution.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Annisa
"Lansia merupakan kelompok umur yang berisiko tinggi mengalami masalah tidur. Salah satu masalah tidur yaitu insomnia yang dapat mengarah pada kemunculan berbagai faktor risiko penyakit. Kasus insomnia ini lebih sering dijumpai pada penduduk di area urban dibandingkan rural. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis penerapan evidence-based practices berupa intervensi unggulan dalam mengatasi insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 01 Cipayung. Intervensi tersebut merupakan kombinasi dari aromatherapy, hand massage, dan music therapy yang dilakukan selama 30 menit, frekuensi lima kali seminggu pada waktu yang sama selama lima minggu. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa skor Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) menurun pada lansia setelah dilakukan intervensi pada tiga lansia. Panti sosial sebagai bentuk pelayanan lansia dapat mendorong perawat atau praktikan untuk menerapkan intervensi unggulan ini sebagai upaya dalam mengatasi masalah insomnia pada lansia. Rekomendasi penulis perlu diadakannya pemutaran musik pasif pada jam malam sebagai pengantar tidur lansia yang dapat dilakukan setiap hari secara rutin. Manfaatnya untuk memperpendek durasi yang dibutuhkan sebelum terlelap dan meningkatkan kualitas tidur sehingga lansia lebih segar dan produktif di siang hari.

Older person is an age group who are at high risk of experiencing sleep problems. One of them is called insomnia which can lead to the various risk factors of disease. This case of insomnia is more common for residents in urban areas than in rural areas. This writing aims to analyze the application of evidence-based practices in the form as main intervention in dealing for older persons with insomnia at Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 01 Cipayung. The intervention is a combination of aromatherapy, hand massage, and music therapy which is carried out for 30 minutes, five times a week at the same time for five weeks. The results of this case study show that the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)s score declined in three older person women after intervention. Social institutions as a form of service for older persons can encourage nurses or nursing students to apply this main intervention as an effort to overcome the problem of insomnia in older persons. The author's recommendation needs to be held passive music playback at night as a bedtime ritual that can be done on a regular basis every day. The benefit is to shorten the duration needed before sleeping (sleep latency) and improve sleep quality so that older persons are better and productive during the day."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Fathidzkia Asmas
"Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang paling sering dialami lansia. Insomnia dahulu dipandang sebagai gejala depresi, namun para ahli baru-baru ini menduga bahwa insomnia dapat menjadi faktor risiko seseorang mengembangkan depresi. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi hubungan antara insomnia dengan depresi pada lansia di PSTW Budi Mulia 01 Jakarta. Metode penelitian menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 106, dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yaitu Insomnia Severity Index dan Geriatric Depression Scale.
Hasil penelitian menunjukkan 45,3% lansia di panti mengalami insomnia dan 41,5% mengalami depresi. Hasil uji chi square menyatakan terdapat hubungan bermakna antara insomnia dengan depresi pada lansia (p=0,000 < α=0,05). Perawat di panti hendaknya memperhatikan keluhan insomnia dan tanda-tanda depresi lansia. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengidentifikasi kemungkinan berkurangnya risiko depresi dengan mengatasi insomnia.

Insomnia is a sleep disorder that most often experienced by the elderly. Insomnia formerly seen as a symptom of depression, but experts recently suppose that insomnia can be a risk factor for a person developing depression. This study aims to identify the relationship between insomnia and depression among elderly people living in PSTW Budi Mulia 01 Jakarta. A cross sectional study was conducted on 106 elderly selected using purposive sampling. This study instruments were Insomnia Severity Index and Geriatric Depression Scale.
The result showed that 45,3% elderly people in nursing home experience insomnia, and 41,5% experience depression. Chi-Square test revealed that insomnia was significantly associated with depression (p=0,000 < α=0,05). Nurses in nursing home should pay attention to insomnia complaints and signs of depression in the elderly. Future studies are expected to identify the possibility of reducing the risk of depression with resolving insomnia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Priantini Najjah
"Skripsi ini membahas konsep home sweet home dalam sebuah Panti Sosial TresnaWerdha (PSTW). Penghuni PSTW merupakan manusia lanjut usia yang mengalami keterbatasan dengan kebutuhan khusus. Saat ini, kebutuhan akan PSTW sebagai alternatif tempat tinggal bagi lansia meningkat. Sebagian lansia tinggal di PSTW ini karena latar belakang kemiskinan dan tidak ada lagi pihak keluarga yang sanggup mengurus. Sebagian lansia lain memilih sendiri untuk tinggal dengan alasan tidak ingin merepotkan keluarga. Apapun alasannya, konsep home harus menjadi prinsip dasar pelayanan di PSTW. Oleh karena itu, penulis mencoba mempelajari apakah konsep home tercipta di dalamnya. Dengan pertimbangan, apabila konsep home tersebut telah dapat diterapkan dalam PSTW, maka PSTW tidak hanya berperan sebagai tempat penampungan lansia yang terlantar tapi juga tapi juga sebagai sebuah institusi yang menyediakan - home - dalam arti yang sebenarnya.

The focus of this thesis is to see whether the 'home sweet home' concept exists in Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW). The occupants of PSTW are those whom age are no longer young. They have several limits with special needs. Nowaday, the need of PSTW as an alternative to dwell is raising. Some of them live in PSTW because of poverty background and lack of family to take care of them. Other elderly simply say that they do not want to bother their families. Whatever the reason, the concept of 'home' has to be embodied in the service principles of the PSTW. Given this, the Author tries to analize the existence of the 'home sweet home' concept in PSTW. It is believed that, if this concept really exists, PSTW is not just a building to house homeless elderly but also an institution that provides a true dwelling as well."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51585
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Mustika
"Gangguan kemandirian dalam melakukan AKS dan penurunan tingkat kualitas tidur merupakan masalah kesehatan lansia yang mempengaruhi kualitas hidup. Penulisan dengan desain analisis deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan AKS dengan kualitas tidur lansia.
Desain Penulisan menggunakan metode cross sectional dengan cara wawancara dan observasi menggunakan kuesioner Katz Index dan PSQI. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling.
Hasil Penulisan pada 102 lansia di PSTW Budi Mulia Wilayah Jakarta menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan lansia melakukan AKS dengan kualitas tidur, dengan p value ≤ 0,05 (OR 76,632; 95% CI 9,728-603,643).
Hasil Penulisan menunjukkan bahwa lansia yang mengalami keterbatasan dalam melakukan AKS 76 kali lebih berisiko mengalami masalah pada kualitas tidurnya. Perawat perlu memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk dapat melakukan AKS secara mandiri.

Impairment to performing Activity of Daily Living (ADL) independently and decrease level of quality of sleep is a common problem in elderly health that affects to their quality of life. Research by design descriptive analysis aims to determining the relationship between activity daily of living with quality of sleep.
Research design with cross sectional method by interviews and observations using Katz Index and PSQI questionnaire. This research was carried out by simple random sampling.
The results of 102 elderly people in PSTW Budi Mulia Jakarta shown that there was a significant relation between independence of the elderly in doing ADL with quality of sleep, with p value ≤ 0,05 (OR 76,632; 95% CI 9,728-603,643).
Results showed that the elderly who have limitations in performing ADL 76 times more at risk of having problems in the quality of sleep. The nurse should be motivate and facilitate of the elderly to do independence activity of daily living.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S65467
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Amye Dedio
"Urbanisasi saat ini menjadi suatu fenomena yang mengglobal dimana sebagian besar penduduknya adalah agregat lansia Jumlah populasi lansia di dunia cenderung meningkat dari tahun ke tahun Hal ini berdampak pada peningkatan permintaan masyarakat terhadap sistem pelayanan kesehatan dan pengobatan terhadap penyakit akibat proses penuaan salah satunya masalah konstipasi Konstipasi pada lansia kebanyakan disebabkan karena penurunan aktifitas fisik dan perubahan degeneratif pada saluran gastroinyestinal Salah satu intervensi yang dapat diterapkan untuk mengatasi konstipasi pada lansia adalah dengan melakukan massage abdomen ldquo I Love U rdquo yang menurut hasil penelitian dapat meningkatkan motilitas atau peristaltic usus.

Nowadays urbanization has been a global phenomenon where the majority of the populations were elderly aggregate The number of elderly in the world has a tendency to increase in every year It has resulted in an increased demand on the health care and treatment of diseases cause of ageing as example is constipation problem Constipation in the elderly mostly due to a decrease in physical activity and degenerative changes in the gastroinyestinal tract One of the interventions that could be implemented to overcome constipation in the elderly is to perform I Love U abdominal massage which according to research can increase intestinal motility or peristaltic."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elizabeth H.
"Inkontinensia urin sering terjadi pada lansia, hal ini berkaitan dengan perubahan secara biologis yaitu penurunan muskoloskeletal, melemahnya otot dasar panggul dan ketidakmampuan otot sfingter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urin, itu sebabnya makin lanjut usia makin besar kecenderungan untuk menderita inkontinensia urin.
Karya ilmiah akhir ners ini bertujuan member gambaran masalah inkontinensia di Wisma Flamboyan PSTW Budi Mulia 01 Cipayung, intervensi keperawatan yang paling efektif dilakukan yaitu latihan kegel. Hasil evaluasi menunjukkan kemampuan berkemih lansia semakin baik ketika dilakukan latihan kegel.

Urinary incontinence is common in the elderly, this is related to biological changes that muskoloskeletal decline, weakening of the pelvic floor muscles and the inability of the external sphincter muscle to control the temporary or permanent urinary excretion, which is why the more advanced age greater tendency to suffer from urinary incontinence.
Ners end scientific work is aimed at members overview incontinence problems at Wisma Budi Mulia Flamboyan PSTW 01 Cipayung, nursing interventions are most effective do Kegel exercises. Evaluation results show the better ability of the elderly to urinate when do Kegel exercises.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Harfah
"Jatuh adalah sebuah keadaan yang tidak bisa diperkirakan, dimana kondisi lansia berada di bawah atau lantai tanpa sengaja, dengan atau tanpa saksi. Jkejadian jatuh pada lansia disebabkan oleh menurunnya kekuatan otot muskuloskeletal sehingga keseimbangan tubuh berkurang. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk memaparkan hasil tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu dengan ROM sebagai pengontrolan dan peningkatan kekuatan otot. Pengontrolan dapat dilakukan dengan memberikan kompres dingin sebagai penghilang nyeri dan melakukan ROM pada otot yang tidak mengalami nyeri untuk mencegah perburukan. Hasil tindakan keperawatan dengan ROM dan kompres dingin menunjukkan bahwa kekuatan otot dapat meningkat setelah dilakukan tindakan selama tiga minggu dengan frekuensi tindakan masing-masing sepuluh kali.

Falling is a situation that can not be predicted, which is under the conditions of the elderly or the floor accidentally, with or without witnesses. Jkejadian falls in the elderly due to reduced muscle strength musculoskeletal balance so that the body is reduced. The purpose of this paper is to present the results of nursing actions that are performed with the ROM as a control and an increase in muscle strength. Control can be done by providing a cold compress for pain and ROM in the muscles that do not experience pain in order to prevent deterioration. The results of nursing actions with a cold compress ROM and showed that muscle strength can be increased after the action for three weeks with the frequency of each action ten times."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>