Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56432 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Bansar Maduma
"Penelftian mengenai Pemanfaatan BBG pada kendaraan bermotor bersiklus otto dilakukan dengan menambahkan conversion kft, yang berupa penga!ur tekanan, pengatur suplai bahan bakar dan komponen pencampur gas dengan udara (mixer) untuk mendapatkan kineija kendaraan yang maksimum. Namun kecenderungan di Indonesia, penelitian yang dUakukan dengan memodilikasi mixer. Penefrtian tersebut dapat dilakukan secara eksperimental maupu simulasi komputer. Penelitian simulasi computer dengan memvisuaiisasikan bentuk campuran yang dlhasOkan mixer dipilih untuk memperkecll blaya penelitian bila dibandingkan dengan penelitian secara eksperimen.
Anafisa secara visua!menyatakan bahwa bentuk campuran antara bahan bakar gas dan udara cenderung membuat pola semprotan dan pusaran. Penelitian ini dilakukan merupakan penelitian lanjutan mengenai analisis distlibusi tekanan, kecepatan dan fraksi massa pada mixer untuk kendaraaan bermotor menggunakan CFD dengan memvariaslkan dimensl venturi mixer, jumlah venturi nozzle dan arah inlet BBG. Paket CFD yang digunakan berupa software FluenfJUNS ver 4.1.9.
Berdasarkan hasil visualisasi dapat diketahui bahwa distlibusi tekanan, kecepatan dan fraksi massa membentuk pola semprotan dan pusaran dengan akhir campuran yang bervariasi kehomogenitasannya seperti yang telah dinyatakan pada analisa visual dan teori yang ada.
Dari hasil penelitian ini diharapkan didapat geometri mixer yang paling optimal untuk kendaraan tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lano Marlano
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martin Harianto
"Penelitian mengenai bahan bakar gas, terutama mengenai diameter venturi mixer yang sangat menentukan kinerja kendaraan berbahan bakar gas secara keseluruhan sangat diperlukan. Tetapi apabila penelitian dilakukan secara eksperimental akan sangat memakan biaya dan waktu oleh karena itu periu dilakukan suatu proses visualisasi sebelum dilakukan eksperimen sehingga dapat diketahui kelemahan-kelemahan yang ada sebelum dilakukan eksperimen. Dengan demikian akan menghemat biaya maupun waktu yang ada. Eksperimen yang dilakukan sebelumnya berupa analisa secara visual menyatakan bahwa bentuk campuran antara bahan bakar gas clan udara cenderung membentuk pola semprotan.
Penelitian ini dilakukan sebagai penelitian Ianjutan mengenai analisis bagaimana bentuk dari distribusi tekanan, kecepatan dan fraksi massa dengan menggunakan salah satu paket program Computational Fluid Dynamics (CFD). Program CFD ini mempergunakan soffware Fluent/UNS ver 4.1.9 secara Iengkap mulai dari proses penggambaran geometri benda sampai hasil akhirnya. Sehingga didapat hasil berupa grafik maupun konlur dengan tingkat gradasi warna yang tinggi.
Berdasarkan hasil visualisasi dapat diketahui bahwa distribusi tekanan, kecepatan dan fraksi massa temyata membentuk pola semprotan seperti yang telah dinyatakan pada analisa visual. Tetapi hasil visualisasi bukanlah mempakan hasil yang memperiihatkan gejala aktual melainkan hanya merupakan kejadian pada waktu dan kondisi tertentu saja. Hasil visualisasi dengan menggunakan CFD juga sangat ditentukan oleh nilai-niiai masukkan, dimana nilai-nilai masukkan tersebut didapat dari hasil ekperimen. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37208
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Fasanuyasirul
"Gas sintesis (syngas) dari gas bumi merupakan bahan baku masa depan untuk industri energi dan kimia dalam teknologi Gas to Liquid (GTL). Konsep produksi syngas melalui reformasi autotermal ditemukan oleh Lurgi and Haldor Topsoe (1996) untuk mengatasi masalah konsumsi energi dengan cara menggabungkan proses oksidasi dan reformasi kukus metana dalam satu reaktor. Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan dan simulasi reaktor unggun tetap untuk reformasi autotermal dengan menggunakan kinetika Xu dan Froment (1989) untuk reformasi Metana dan Ma dkk (1996) untuk oksidasi Metana.
Penelitian ini dilakukan karena dalam melakukan desain, optimisasi dan scale-up reaktor perlu dilakukan prediksi dan estimasi untuk mengetahui berbagai parameter yang terlibat dalam sistem sehingga dapat merekayasa sistem pada kondisi yang seefisien mungkin. Validasi model dilakukan dengan data-data eksperimen skala laboratorium (Scognamiglio dkk., 2009) dan simulasi dilakukan dengan bantuan program COMSOL.
Hasil validasi pada temperatur 970 K, tekanan 2 atm dan rentang laju alir 2,5x10-4 - 1x10-4 Nm3/s menunjukkan deviasi rata-rata sebesar 0,74% pada konversi Metana dan kesesuaian yang bagus untuk selektivitas produk. Hasil simulasi menunjukkan kondisi optimum yaitu pada laju alir 1x10-4 Nm3/s, tekanan 400 kPa dan rasio S/C = 0 dengan perolehan konversi metana dan yield syngas masing-masing 0,96 dan 0,66.

Synthesis gas (syngas) from natural gas is a future energy and chemical industry feedstock in Gas To Liquid technology. Syngas production concept via autothermal reforming is found by Lurgi and Topsoe to overcome energy consumption by combining oxidation and steam reforming process in one reactor. In this research, packed bed reactor modeling and simulation conducted for autothermal reforming using kinetics model and parameter suggested by Xu and Froment (1989) for reforming reactions and Ma et al (1996) for oxidation reaction.
This research held because in reactor design, optimization and scale-up, it is necesarry to predict the reactor performance so that the design can be done efficienly. Model validation conducted using laboratory scale experimental data (Scognamiglio et al, 2009) and the simulation aimed by COMSOL Multiphysics software.
The validation result at 970 K, 2 atm, flow range 2,5x10-4 - 1x10-4 Nm3/s shows average deviation 0,74% on methane conversion and good agreement on the product selectivity. The simulation result shows that the optimum condition is at flow rate 1x10-4 Nm3/s, pressure 400 kPa and S/C ratio = 0 with methane conversion and syngas yield attained respectively 0,96 and 0,66.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42375
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Prasetyo Anggoro
"Reaktor terstruktur gauze digunakan sebagai solusi dari masalah yang ditemukan pada penggunaan reaktor fixed bed untuk reaksi dekomposisi katalitik metana. Reaktor terstruktur gauze memiliki beberapa kelebihan, yaitu memiliki pressure drop yang rendah dan konversi lebih tinggi.
Pada penelitian ini, dilakukan pemodelan dan simulasi reaktor terstruktur gauze menggunakan Computational Fluid Dynamics yang mengacu pada kinetika Snoeck, 1997. Pemodelan hanya mempertimbangkan neraca massa dan momentum, di mana reaktor diasumsikan bersifat isotermal.
Simulasi dilakukan dengan mengubah-ubah variabel proses seperti temperatur reaktor, komposisi masukkan, tekanan masukkan, dan kecepatan masuk. Melalui simulasi variasi proses, dapat diketahui pengaruh perubahan kondisi operasi terhadap kinerja reaktor, seperti pada kenaikan temperatur akan menyebabkan konversi reaktor semakin meningkat.

Gauze structured reactors are used as the solution of problems found in the use of fixed bed reactor for reaction of catalytic decompotition methane. Gauze structured reactor has several advantages, having a low pressure drop and higher conversion.
In this study, the modeling and simulation of structured gauze reactor using Computational Fluid Dynamics refers to the kinetic Snoeck, 1997. Modelling only consider the mass balance and momentum, where the reactor is assumed to be isothermal.
Simulations carried out by varying process variables such as reactor temperature, inlet composition, inlet pressure and inlet velocity. Through the simulation process variations, we can know the effect of changing operating conditions on reactor performance, such as the rise in temperature will cause the reactor conversion increases.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51793
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Sultan A.
"Sintesis Fischer-Tropsch (FT) merupakan proses penting dalam industri untuk mengubah gas sintesis yang dihasilkan dari proses reformasi kukus, parsial oksidasi atau autotermal reforming menjadi senyawa hidrokarbon dan oksigenat. Saat ini sintesis Fischer-Tropsch merupakan suatu pilihan untuk memproduksi bahan bakar transportasi yang ramah lingkungan dan sebagai bahan baku kimia. Sintesis Fischer Tropsch dapat dilakukan dengan menggunakan reaktor unggun tetap, reaktor slurry kolom gelembung atau reaktor terfluidisasi.
Dalam penelitian ini dilakukan pemodelan dan simulasi reaktor unggun tetap untuk sintesis Fishcer-Tropsch mengacu pada kinetika Bo-Tao Teng 2005. Faktor hidrodinamika berupa konveksi dan dispersi pada arah aksial dan radial diperhitungkan untuk memperoleh hasil simulasi yang mendekati kondisi riil. Validasi model dilakukan dengan data-data eksperimen skala lab. Model pseudohomogen reaktor unggun tetap untuk reaksi Fischer Tropsch dapat memprediksi kinerja reaktor dengan baik. Kenaikan rasio H2/CO 1 dari 2 hingga menunjukan peningkatan konversi CO yang besar, yaitu dari 6.9% menjadi 20.2%. Kenaikan temperatur dari 400 K hingga 410 K meningkatkan konversi CO dari 6.9% menjadi 8.3%. Kenaikan tekanan akan meningkatkan nilai konversi CO yaitu dari 1 bar menjadi 5 bar meningkatkan konversi CO 6.9% menjadi 27%.

Synthesis of Fischer-Tropsch (FT) is an important process in the industry to convert the synthesis gas produced from the process of steam reforming, partial oxidation or reforming autotermal into hydrocarbons and oxygenate. Currently the Fischer-Tropsch synthesis is an option to produce transportation fuels that are environmentally friendly and as chemical raw materials. Fischer Tropsch synthesis can be performed using fixed bed reactors, slurry bubble column reactor or a fluidized reactor.
In this study the modeling and simulation of fixed bed reactor for Fishcer-Tropsch synthesis refers to the kinetics of Bo-Tao Teng 2005. Factor in the form of convection and hydrodynamic dispersion in axial and radial direction calculated to obtain the simulation results are close to real conditions. Model validation performed by the data lab-scale experiments. Model pseudohomogen fixed bed reactor for Fischer-Tropsch reaction can predict the performance of the reactor well. H2/CO a rise in the ratio of 2 to show a large increase in CO conversion, which was from 6.9% to 20.2%. The increase in temperature from 400 K to 410 K increases CO conversion of 6.9% to 8.3%. The increase in pressure will increase the value of the conversion of CO is from 1 bar to 5 bar of CO conversion increase 6.9% to 27%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S899
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro
"Menentukan karakterisitik reaktor pelat sejajar dapat dilakukan dengan pemodelan dan simulasi dengan menggunakan pemrograman komputer, Computational Fluid Dynamics (CFD). COMSOL Multiphysics adalah salah satu program CFD. Fokus penelitian ini adalah mengenai pembuatan model yang dapat mengintegrasikan tiga persamaan (neraca massa, energi dan momentum). Sehingga dapat digunakan untuk memperoleh informasi mengenai hidrodinamik, pola aliran serta fenomena perpindahan dan mengetahui pengaruh kondisi operasi terhadap kinerja reaktor pelat sejajar. Kecepatan fluida dipengaruhi perbedaan tekanan, tekanan parsial hidrogen serta faktor friksi dengan dinding dan pelat. Konversi terbesar adalah 37.84% pada area pusat reaktor (y = -0.003). Temperatur dipengaruhi akibat adanya reaksi dan panas furnace.

Determining the characteristic of parallel-plate reactor can be done with modeling and simulation using computer programming, Computational Fluid Dynamics (CFD). COMSOL Multiphysics is one of CFD programs. The focus of this research is about creating a model that can integrate three equations (mass, energy and momentum balance). So it can be used to obtain information on the hydrodynamic, flow pattern, transport phenomenon and determine the influence of operating conditions on the performance of parallel-plate reactor. Fluid velocity is affected by pressure drop, the partial pressure of hydrogen and friction factor with the wall and the plate. The biggest conversion is 37.84% in the central area of the reactor (y = -0.003). Temperature is affected due to the reaction and heat from the furnace. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S916
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Widya Yanti
"Kebutuhan energi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dimana ketergantungan terhadap minyak bumi dan terakhir terhadap LPG perlu disiasati dengan mencari sumber energi baru. Dimetil Eter dinilai sebagai sumber energi alternatif yang potensial menimbang sumber bahan baku pembuatan DME dapat diperoleh dari biomassa, batubara dan gas alam, yang mana merupakan sumber bahan baku yang terbarukan dan tidak terbarukan, menjamin ketersediaan DME secara terus-menerus. Kajian pustaka terhadap keekonomian pembuatan Dimetil Eter dari tiga bahan baku tersebut dengan menggunakan Indirect dan Direct Technology) akan dibahas, yang mana lebih lanjut analisa pada tesis ini hanya terbatas kepada bahan baku biomassa dan batubara saja.
Dengan membandingkan empat variasi yaitu BB1PI ( Biomassa ? direct technology), BB2P1 (Batubara- direct technology), BB1P2 ( Biomassa ? indirect technology), BB2P2 (Batubara- indirect technology) dengan basis kapasitas produksi DME 5.000 ton/hari (351 hari operasional) dan harga DME adalah USD 1.000/ MT DME atau USD 907.220/ ton DME diperoleh nilai CAPEX dan OPEX terendah USD 3.203.965.095,66 dan USD 373.546.794,34 berturut, dengan nilai IRR tertinggi 38% dan PBP (Pay Back Period) terendah 2.63 tahun untuk variasi BB2P1 (Batubara - direct Technology). Sehingga dengan membandingkan empat variasi tersebut diatas diperoleh kesimpulan bahwa bahan baku dan proses teknologi yang dinilai paling ekonomis didalam penerapannya adalah variasi BB2P1 (Batubara-direct technology).

The need for energy is increasing from year to year, where the dependence on petroleum and LPG should last to overcome by finding new sources of energy. Dimethyl Ether assessed as a potential alternative sources of energy considering its raw material can be obtained from biomass, coal and natural gas, which is the renewable source of raw materials and non-renewable, ensuring the availability of DME continuously. Literature review on the economical manufacture of Dimethyl Ether from three raw materials by using Indirect and Direct Technology will be discussed, which further analysis in this thesis is limited to biomass and coal feedstock only.
By comparing the four variations of the BB1PI (Biomass - direct technology), BB2P1 (Coal - direct technology), BB1P2 (Biomass - indirect technology), BB2P2 (Coal - indirect technology), with base DME production capacity of 5,000 tons / day (351 operational days) with price USD 1,000/MT DME or USD 907.220/ ton DME, obtained lowest CAPEX and OPEX values USD 3,203,965,095.66 and USD 373,546,794.34 respectively, with the highest value of IRR 38% and the lowest value of PBP (Payback Period) 2.63 years for BB2P1 variation (Coal - Direct Technology). Therefore, by comparing the four variations of the above it is concluded that the raw materials and process technologies are considered the most economical in its application is BB2P1 (Coal-direct technology).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41517
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>