Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127085 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan generasi yang berkualitas. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagammaa, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan , akhlak yang mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sajeela ahmad
"Situ Agathis dan Situ Salam merupakan dua dari enam situ yang berada di dalam wilayah Kampus Universitas Indonesia. Penelitian yang telah dilakukan terdahulu menunjukan bahwa kualitas air di situ-situ UI sudah menurun disebabkan oleh masuknya pencemaran air dari aktivitas manusia sekitar. Limbah air berupa nitrat dan fosfat dari Situ Agathis dapat terbawa hingga Situ Salam, dan berdampak menurunnya kualitas air pada situ tersebut. Penurunan kualitas air akan berdampak pada keberadaan burung air dan sumber pakannya. Penelitian ini bertujuan menilai kualitas air Situ Agathis dan Situ Salam berdasarkan Index Waterbird Community Intergrity (IWCI) dan mengaitkan jenis burung air yang ada pada kedua situ dengan sumber pakannya dan parameter fisika dan kimia perairan. Penelitan dilakukan pada Bulan Agustus-September tahun 2020. Ada 3 spesies burung air yang ditemukan pada kedua situ, yaitu Amaurornis phoenicurus, Alcedo meninting, dan Todirhamphus chloris. Hasil penilaian Index Waterbird Community Integrity (IWCI) pada Situ Agathis adalah 11,14, sedangkan pada Situ Salam adalah 16,29. Nilai tersebut menunjukan bahwa kondisi perairan pada Situ Agathis dan Situ Salam sudah tidak baik untuk menopang kehidupan burung air. Rendahnya nilai IWCI pada kedua situ didukung oleh rendahnya penilaian kualitas air berdasarkan sumber pakan burung air dan kondisi fisika dan kimia perairan tersebut.

Situ Agathis and Situ Salam are two of the six ponds within Kampus Universitas Indonesia. Studies have shown that the water quality within those ponds has slowly declined over the years due to the intake of water pollution from human activities nearby. Water wastes in the form of nitrate and phosphate can be brought all the way from Situ Agathis to Situ Salam, thus declining the water quality in that pond too. This decline will have an impact on waterbird diversity and its source of food. The purpose of this research is to assess the water quality of Situ Agathis and Situ Salam based on the Index of Waterbird Community Integrity (IWCI) and to link the existence of waterbird species in those two ponds to its source of food, and also to the physical and chemical parameters of the water itself. This research was done during the month of August to September 2020. Three species of waterbirds were found, which are: Amaurornis phoenicurus, Alcedo meninting, dan Todirhamphus chloris. The results of the Index of Waterbird Community Integrity (IWCI) assessment show that Situ Agathis has the score of 11,14, while Situ Salam has the score of 16,29. Those results show that the water condition in both ponds is not good enough to support the life of waterbirds. The low IWCI scores in those two ponds are supported by the similar low scores for water quality assessment based on waterbird’s source of food. It is also supported by the physical and chemical parameters of the water itself."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Astridianingwati
"ABSTRAK
Anak merupakan generasi penerus bangsa, dan merupakan tanggung
jawab orang tua untuk membimbing anak-anak mereka agar menjadi
anggota masyarakat yang berguna. Namun dengan semakin berkembangnya
dunia, tak dapat dipungkiri berbagai hal turut mempengaruhi
perkembangan anak, misalnya dengan kehadiran televisi Sebagai suatu
media, televisi membawa berbagai pengaruh, baik yang buruk maupun
bermanfaat Hal yang patut diwaspadai dari televisi adalah adanya jenis
tayangan yang kiranya dapat membawa pengaruh kurang baik pada anakanak.
Salah satu tayangan yang mengundang banyak pendapat pro dan
kontra akhir-akhir ini adalah film animasi Crayon Shinchan.
Film Crayon Shinchan sering kali menayangkan cerita yang
menampilkan hal-hal kurang baik, misalnya yang bersifat kurang ajar,
porno hingga yang membahayakan nyawa. Melihat bagaimana tayangan
yang ditujukkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak ini, peneliti ingin
mengetahui bagaimana sikap ibu yang memiliki anak usia prasekolah dan
usia sekolah terhadap film animasi Crayon Shinchan ini. Penelitian
ditujukan untuk melihat perbandingan sikap antara dua kelompok ibu-ibu
tersebut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai
sumber informasi bagi para ibu untuk lebih memahami tayangan animasi
ini dan menentukan anak usia berapakah yang boleh menontonnya.
Subyek dalam penelitian adalah 83 ibu yang terbagi menjadi dua
kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok ibu-ibu dari anak usia
sekolah, sedangkan kelompok kedua merupakan ibu-ibu dari anak usia
prasekolah. Kedua kelompok ini, kecuali dalam hal usia anak yang dimiliki,
disamakan karakteristiknya, yaitu merupakan ibu rumah tangga (tidak
bekeija), pendidikan minimal tamat SMP dan memiliki anak yang tidak
buta, bisu serta tuli Untuk mendapatkan gambaran sikap para ibu dalam penelitian
kuantitatif ini, digunakan alat skala Likert dengan 6 pilihan jawaban,
berkisar antara sangat setuju hingga sangat tidak setuju.
Jawaban yang diperoleh atas 33 pernyataan, diolah dengan
menggunakan SPSS 10.0. Pengolahan dengan SPSS tersebut memberikan
nilai 2,8995 untuk rata-rata sikap subyek kelompok usia prasekolah dan
nilai 3,5714 untuk subyek kelompok sekolah. Pengujian perbandingan sikap
antara kedua kelompok subyek menghasilkan nilai t yang signifikan yang
berarti terdapat perbedaan signifikan antara sikap ibu dari anak usia
prasekolah dengan sikap ibu dari anak usia sekolah terhadap film animasi
Crayon Shinchan. Dimana dalam penelitian ini ibu dari anak usia
prasekolah memiliki sikap lebih negatif terhadap film animasi Crayon
Shichan bila dibandingkan dengan ibu dari anak usia sekolah.
Mengetahui bagaimana sikap para ibu dalam penelitian ini, ibu-ibu
yang belum memiliki informasi cukup tentang film Crayon Shinchan dapat
. menggunakan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan layak tidaknya film animasi ini ditonton oleh anak-anak
mereka."
2002
S3169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
W. Putri Mahardhikartini
"Dewasa ini semakin banyak perusahaan yang melakukan ekstensifikasi atau perpanjangan produk dari film-film animasi yang disukai anak-anak. Perpanjangan produk itu mencakup berbagai jenis barang, mulai dari mainan untuk dikoleksi yang dipaketkan sebagai merchandise dari makanan kecil atau paket makanan dari restoran tertentu, pakaian, mainan, peralatan sekolah, peralatan makan, asesoris, kaset vcd, sampai kaset Play Statlon. Semua itu merupakan perpanjangan dari film-film animasi yang saat ini sedang disukai anak-anak seperti film Pokemon, Digimon, dan Digimon 2: Adventure.
Tugas karya akhir ini berusaha memberi gambaran bagaimana anak-anak dengan pemahaman mereka yang begitu terbatas tanpa disadari menjadi korban konsumtif dari para produsen yang melakukan perpanjangan produk tadi. Selain itu tugas karya akhir ini berusaha memberi gambaran tentang karakteristik anak seperti apa yang cenderung lebih mudah dipengaruhi oleh budaya konsumtif, dan sebenarnya pengaruh apa yang lebih berperan dalam tindakan anak-anak yang mengkoleksi produk-produk tie-ins tersebut.
Penelitian ini menggunakan teknik penelitian observasi karena dianggap dapat memberi gambaran terlengkap tentang masalah-masalah yang telah dikemukakan di atas. Ada tiga orang subyek penelitian yang berusia 6-8 tahun, dua orang laki-laki dan satu orang perempuan, ketigatiganya datang dari keluarga menengah ke atas. Namun waktu, tenaga, dan peralatan dalam proses observasi yang amat terbatas membuat hasil observasi belum maksimal.
Hasil pengamatan terhadap subyek penelitian dikaitkan dengan beberapa pemikiran seperti televisi sebagai sarana hiburan dan sarana komersial, hegemoni televisi, dan juga budaya konsumen. Hal ini karena film animasi yang diputar di televisi mempunyai hubungan yang erat dengan produk-produk tie-ins yang dibicarakan. Selain itu perilaku konsumtif anak dalam membeli produk tie-ins dikaitkan dengan budaya konsumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa televisi (film animasi) merupakan sarana hegemoni produsen terhadap anak-anak dalam mengkonsumsi produk tie-ins. Anak-anak bahkan keluarganya tanpa disadari ikut mengukuhkan dominasi produsen dengan membeli barang-barang dari film yang menjadi kesukaan anak-anak. Dilihat dari tingkah laku kosumtif anak-anak, dapat dikatakan bahwa tayangan televisi bukanlah hal utama yang mendorong perilaku konsumtif anak terhadap produk tie-ins, melainkan orang tua dan keluarga, serta keadaan keuangan keluarga. Kontrol terbesar ada di tangan orang tua, dan ini yang diharapkan mampu mengendalikan perilaku konsumtif anak-anak terhadap produk-produk tie-ins.
Dalam keluarga yang disiplin, dan pengawasan dilakukan oleh orang tua sendiri atau kakak yang sudah dewasa, maka perilaku konsumtif anak-anak cenderung lebih sedikit atau lebih dapat dikendalikan. Sedangkan dalam keluarga yang disiplinnya agak sedikit longgar, Han pengawasan lebih banyak dilakukan pembantu rumah tangga, maka perilaku konsumtif anak-anak cenderung lebih sulit untuk dikendalikan karena yang mengawasi bukan orang tua sendiri.
Anakanak kadang sulit untuk mematuhi pembantu rumah tangga karena merasa pembantu rumah tangga tidak berhak untuk mengatur atau memarahi mereka. Sifat anak itu sendiri juga mempengaruhi perilakunya dalam mengkoleksi produk tie-hu. Anak-anak yang tidak mau kalah, selalu ingin menang dari temannya, atau cenderung suka pamer, biasanya akan lebih banyak mengkoleksi produk tie-ins atau produk lain yang sedang dikoleksi oleh teman-temannya. Koleksi itu dilakukan bukan hanya karena ia menyukai produk itu, tapi juga karena ia tidak mau kalah dengan teman-teman lainnya yang sudah mempunyai produk tersebut, anak yang terbuka dan mudah beradaptasi juga cenderung lebih mudah menerima pengaruh dari teman atau lingkungan sekitarnya.
Selain itu, pengamatan juga menunjukkan bahwa pilihan anak-anak terhadap produk tieins yang mereka beli bukan didasarkan atas kesetiaan mereka terhadap tokoh atau film tertentu, melainkan terhadap kesukaan mereka terhadap film apapun yang sedang ramai dibicarakan teman-teman sebaya mereka saat itu yang selalu berganti. Dengan demikian pembelian terhadap produk tie-ins juga akan terus berlangsung tanpa henti."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S3746
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penelitian ini untuk menyeleksi dan mengkarakterisasi ganggang mikro lokal yang memiliki kadar karbohidrat tinggi yang berpotensi untuk produksi bioetanol. Hasil seleksi 15 ganggang mikro lokal air tawar dengan media BG 11 dan menghasilkan empat jenis ganggang mikro ICBB-CC (9111, 9112, 9114 dan 6354 PLB). Hasil identifikasi morfologi ke empat isolat masing-masing sebagai Crucigenia quadrata, Scenedesmus bijuga, Chlorella vulgaris , dan Chlorella vulgaris. Ke empat isolat yang terpilih dikultivasi di akuarium 5L menggunakan tiga jenis media BG 11, MBM dan PHM. Pertumbuhan isolat yang paling cepat dalam media MBM adalah ICBB 9111 C. quadrata. Produksi biomassa dari empat isolat dikembangkan di kolam kanal dari 90-100L menggunakan media MBM modifikasi pupuk TSP. Produksi biomassa kedua isolat ICBB 9111 dan 9112 adalah 0,038 dan 0,036 biomassa kering/L/hari dan karbohidrat pada 42,27 dan 21,30% (bobot kering) . Isolat ICBB 9111, C. quadrata diindikasikan sebagai yang paling potensial sebagai penghasil karbohidrat yang akan diproses untuk bioetanol."
551 LIMNO 20 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Lobster air tawar (LAT) merupakan jenis krustasea asing baru di Danau
Maninjau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis LAT dan beberapa informasi awal tentang LAT yang ada di Danau Maninjau, serta potensi dampaknya terhadap ekosistem danau. Penelitian dilakukan di tiga lokasi yaitu Sigiran, Batu Nanggai, dan Bayur pada bulan Maret 2011. Lobster air tawar ditangkap menggunakan alat tangkap rago (perangkap) yang dipasang pada sore dan diangkat pada pagi keesokan harinya. Rago dilengkapi dengan umpan yang terdiri dari campuran kelapa, pelet, dan ikan mati. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa jenis LAT yang ada di Danau Maninjau adalah Cherax quadricarinatus. Lobster yang tertangkap memiliki ukuran beragam, dengan rerata panjang karapas untuk lobster jantan 50,93 (6,68-80,36) mm, sedangkan lobster betina 54,35 (39,33-73,37) mm. Rerata berat basah total lobster jantan 38,75 (10,9-125,6) gram dan lobster betina 37,49 (12,5-82,4) gram. Selain itu juga ditemukan lobster betina yang membawa juvenil pada kaki renangnya sebanyak 2,36% dari tangkapan total. Beberapa hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagai jenis asing baru, populasi lobster air tawar, Cherax quadricarinatus telah berkembang mantap di Danau Maninjau. Hal ini berdampak positif secara ekonomi, namun juga berpotensi akan berdampak negatif sebagai jenis invasif ."
551 LIMNO 20 (1-2) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Silas P. author
"Industri musik anak Sherina adalah suatu industri budaya, dimana kegiatan di dalamnya, memunculkan kebutuhan baru dan bukan memenuhi kebutuhan yang sudah ada dengan ditandai kehadiran organisasi-organisasi budaya yang saling berhubungan, untuk memproduksi produk budaya dengan tujuan mencari keuntungan. Untuk itu, produk budaya tersebut hams dipublikasikan dan didistribusikan agar dapat menarik perhatian konsumen. Produser kaset, rumah produksi Miles Production an stasiun televisi merupakan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya terutama dalam hal produksi dan penayangan video musik anak Sherina. Video musik anak Sherina dibuat sebagai bagian publikasi produk budaya lainnya dalam industri musik anak Sherina, yaitu album Andai Ak,u Besar Nanti. Album ini adalah produk budaya karena menampilkan suatu performa atau kesatuan ide. Produser kaset dan production house adalah organisasi budaya yang terlibat dalam proses produksinya. Sebagai produk budaya, video musik anak juga dipublikasikan secara nasional melalui stasiun televisi. Penelitian ini bertujuan menggambarkan peran gatekeeper dalam proses produksi dan penayangan video musik anak Sherina kepada masyarakat, khususnya, dalam menentukan sisi idealis dan materialis yang terkandung di dalam produk budaya tersebut. Penelitian ini bertipe deskriptif dan menggunakan wawancara tidak berstruktur dalam pengumpulan datanya. Gatekeeper didefinisikan sebagai setiap orang/organisasi formal yang mempunyai fungsi membuka, menutup atau mengevaluasi setiap pesan yang masuk melewatinya, untuk diteruskan kepada masyarakat. Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa gatekeeper dalam proses produksi adalah produser kaset, sekaligus ayah Sherina, sedangkan gatekeeper dalam proses penayangan adalah pihak stasiun televisi, dalam kasus ini adalah Tim Pelaksana dan Pengelola Musik RCTI. Penulis menemukan bahwa sebagai gatekeeper, produser kaset berperan sebagai pengevaluasi proses produksi video musik anak dari konseptualisasi sampai dengan pengambilan gambar. Produk budaya yang dihasilkan disini memiliki sisi idealis yang berimbang dengan sisi materialisnya. Produser kaset tidak hanya menekankan visualisasi video musik tersebut untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai yang menurutnya sepatutnya terlihat dalam suatu video musik anak. Dalam proses penayangan, peran RCTI sebagai gatekeeper dalam hal ini mengevaluasi video musik anak tersebut sebelum sampai ke masyarakat. Berbeda dengan produser kaset, sisi materialis dalam produk budaya tersebut lebih diperhatikan oleh pihak RCTI dibandingkan sisi idealis. RCl"I menggunakan kriteria tertentu untuk mengontrol nilai-nilai yang divisualisasikan dalam suatu video musik anak. Tetapi, kriteria ini seringkali dikalahkan oleh kepentingan komersil sehingga visualisasi produk budaya tersebut lebih diperhatikan dibandingkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S4162
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>