Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76859 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abimanyu T. Alamsyah
2002
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abimanyu T. Alamsyah
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2019
001.42 GEL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Tri Wardhani
"ABSTRAK
Motivasi merupakan salah satu unsur penting dalam tercapainya sebuah tujuan
proses belajar. Dalam bidang pendidikan, dikenal teori Goa/ Orientation (GO) untuk
menggambarkan performa dan bagaimana anak belajar menghadapi tugas-tugas
akademik di dalam situasi sekolah. GO dapat berupa keinginan untuk bisa
memahami dan menguasai materi pelajaran yang diberikan, yang disebut dengan
task involved atau berupa keinginan untuk tampil baik dan mendapatkan
penghargaan dari orang lain, yang disebut dengan ego involved. Selain faktor
internal, GO juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal antara lain lingkungan
rumah dan lingkungan sekolah. Dalam kaitannya dengan sekolah, metode
pengajaran yang diterapkan di kelas dapat menjadi salah satu faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi GO, karena metode pengajaran mempengaruhi
bagaimana guru memberikan materi dan bagaimana situasi dalam kelas itu
berlangsung. Di dalam penelitian ini, metode pengajaran dibagi menjadi belajar
aktif dan belajar pasif. Belajar aktif adalah metode pengajaran yang memberikan
peluang kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dan belajar pasif adalah
metode pengajaran yang menempatkan siswa pada peran yang pasif di dalam
proses belajarnya di kelas. Selanjutnya penelitian ini diadakan untuk melihat ada
tidaknya perbedaan GO yang signifikan pada siswa sekolah dasar (SD) yang
mendapatkan metode pengajaran belajar aktif dan belajar pasif.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang
mengukur GO dan diberikan pada dua kelompok subyek, yaitu kelompok belajar
aktif dan belajar pasif. Peneliti menggunakan 44 siswa sekolah dasar Islam (SDI)
Pondok Duta sebagai subyek yang mewakili kelompok belajar pasif dan 34 siswa
SDI Terpadu Fajar Hidayah yang mewakili kelompok belajar aktif. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Seluruh subyek
memiliki rentang usia 10-12 tahun atau kelas tinggi SD dimana pada usia tersebut
siswa memiliki GO yang lebih stabil dibandingkan kelas rendah sehingga sudah
dapat dilakukan pengukuran terhadap GO. Perhitungan reliabilitas alat dan T-fesf
dalam penelitian menggunakan program SPSS 10.0.1 for Windows.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan GO baik task involved maupun
ego involved yang signifikan antara kelompok belajar aktif dan belajar pasif.
Selanjutnya, skor rata-rata dari kedua kelompok menunjukkan bahwa siswa pada
kelompok belajar aktif memiliki skor GO task involved yang lebih tinggi daripada siswa pada kelompok belajar pasif. Hal ini berarti siswa pada kelompok belajar aktif
cenderung memiliki GO task involved daripada kelompok belajar pasif. Sebaliknya,
siswa pada kelompok belajar pasif memiliki skor GO ego involved yang lebih tinggi
daripada siswa pada kelompok belajar aktif. Hal ini berarti siswa pada kelompok
belajar pasif cenderung memiliki GO ego involved daripada kelompok belajar aktif.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pengajaran mungkin
menjadi salah satu faktor yang turut mempengaruhi GO siswa. Meskipun demikian,
hasil yang diperoleh belum tentu menggambarkan hubungan sebab akibat. Artinya
perbedaan GO yang signifikan antara kedua kelompok tidak benar-benar mutlak
menggambarkan bahwa metode pengajaranlah yang mempengaruhi GO. Hal ini
disebabkan karena penelitian ini bukanlah penelitian eksperimental yang dapat
memastikan hubungan sebab akibat antar variabel penelitian.
Untuk penelitian selanjutnya disarankan memperhatikan penggunaan bahasa yang
lebih sederhana dan mudah dipahami mengingat subyek adalah siswa SO. Selain
itu, penggunaan sampel yang lebih banyak diperlugan untuk hasil yang lebih baik.
Secara aplikatif, hasil penelitian dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak
sekolah maupun guru untuk menggunakan metode pengajaran belajar aktif
sebagai sarana mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik."
2002
S3094
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daru Sumantri
"ABSTRAK
Daya pikir kreatif siswa sering terhambat sehingga mereka kurang mampu
mengatasi pemecahan masalah yang terkadang sederhana. Hal ini disebabkan karena
pendidikan formal yang mereka ikuti, cenderung hanya mengembangkan kemampuan
reproduksi terhadap bahan pengetahuan dan kurang merangsang pemikiran kreatif
siswa.
Perlu ada perbaikan dalam pendidikan dengan menempatkan kreativitas
sebagai fokus, melalui penciptaan Iingkungan belajar kreatif yaitu lingkungan yang
dapat memberikan keamanan dan kebebasan psikologis bagi siswa untuk
menampilkan kreativitas yang mereka miliki. Salah satu alternatif yang ditawarkan
adalah belajar berkelompok, namun metode belajar kelompok tersebut tidak bolah
menekankan pada belajar sacara kooperatif yang dapat membuat kecenderungan "fit
in' terhadap orang Iain.
Penelitian ini melihat penerapan kegiatan belajar secara kolaborasi yang
merupakan alternatif belajar berkelompok yang ditawarkan oleh sejumlah ahli,
terhadap kreativitas siswa. Kegiatan belajar secara kolaborasi adalah kegiatan belajar
kelompok yang melibatkan siswa dan pengajar dalam mencapai tujuan belajar
bersama melalui suatu mekanisme interaksi sosial.
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menjadikan siswa SLTA sebagai subyek
dengan alasan banyak masalah yang harus diselesaikan dalam jenjang SLTA
sehingga mereka perlu mengembangkan kreativitas untuk mengatasinya. Dengan
menggunakan desain one group pre-test post-test, siswa menjalani tahapan proses
kegiatan belajar secara kolaborasi sebanyak 2 kali seminggu selama kurang Iebih 3
bulan dengan mengambil waktu sepulang sekolah. Tahap pertama adalah pre
kegiatan belajar secara koiaborasi yang merupakan masa persiapan, meliputi proses
perijinan, pendataan siswa, dan pengambilan pre-test. Tahap kedua adalah kegiatan
belajar secara kolaborasi yang meliputi 1 sesi pembuatan kontrak belajar, 8 sesi
pembelajaran, dan 1 sesi pengambilan post-test. Alat yang digunakan adalah Cultural
Fair Intelligence Test skala 3 A untuk mendata kecerdasan siswa, Tes Kreativitas
Verbal split-half untuk pre-test dan post-test, materi diskusi dan pendukungnya, lembar
observasi, audio dan video tape.

Siswa yang berjumlah 15 orang dibagi dalam 3 kelompok berdasarkan data
awal unjuk kerja siswa dimana siswa dengan tingkat unjuk kerja yang berbeda
digabung untuk menghasilkan kelompok yang heterogen. Tiap kelompok berinteraksi
dengan pengajar (peneliti) dan pakar topik diskusi yang dilibatkan pada sesi-sesi
pembelajaran akhir (sesi 5 - 8).
Penelitian ini menghasilkan skor pre-test post-test dan transkrip verbatim yang
telah diuji reliabilitasnya melalui interrater. Hasil pre-test post-test menunjukkan
adanya perubahan terhadap kreativitas siswa. Sebagian besar siswa mengalami
penurunan dan hanya 5 orang siswa yang mengalami peningkatan serta seorang
siswa yang tidak mengalami perubahan. Dari analisa protokoler yang dihasilkan dalam
bentuk data kuantitatif, memperlihatkan tabel skor mengenai dinamika unjuk kerja
kreativitas siswa dalam tiap kelompok yang dipengaruhi beragam peran yang
dijalankan siswa dan pengajar selama sesi pembelajaran serta interaksi antar siswa
selama kegiatan belajar secara kolaborasi
Dalam tiap kelompok, siswa memperlihatkan suatu dinamika dimana siswa
menunjukkan unjuk kerja kreativitas yang cukup baik ketika mereka aktif berinteraksi
dengan saling memberikan informasi yang dibutuhkan untuk penyelesaian tugas
bersama dan saling menjelaskan pendapat mereka secara verbal. Unjuk kerja
kreativitas juga terlihat meningkat saat kelompok aktif menjalankan peran secara
menyeluruh dan saling melengkapi serta pengajar mampu mengkombinasikan
perannya dengan seimbang.
Hal yang masih perlu dipertimbangkan adalah materi diskusi, waktu
pelaksanaan, kriteria sekolah, keberadaan pengajar, pakar, dan alat bantu observasi."
1998
S2753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gumilar Rusliwa Somantri
"Metode penelitian kualitatif secara luas telah digunakan dalam berbagai penelitian sosial termasuk sosiologi. Terdapat
beberapa kesimpangsiuran dalam memahami metode kualitatif yang seringkali dianggap sebagai pelengkap dari metode
kuantitatif. Penelitian pustaka ini ingin mendiskusikan beragam isu terkait dengan kelebihan dan kekurangan dalam
metode penelitian kualitatif. Kami menyimpulkan bahwa metode kualitatif secara potensial dapat berguna dalam
menyumbangkan pembangunan teori-teori ilmu sosial serta metodologi dalam konteks ke-Indonesiaan. Lebih dari itu,
penggunaan metode penelitian kualitatif dapat membawa ilmu sosial khususnya sosiologi di Indonesia berada dalam
posisi setara dalam dialog peradaban dengan sesama komunitas akademik di Barat.
Qualitative method has been widely be adopted in research practices in Indonesian tradition of social sciences including
sociology. However, it seems there is misunderstanding on the method that is seen as additional to the quantitative one.
This literature study intend to discuss related issues to the strengths and weaknesses of qualitative method. We do
conclude here, that the method has productive potential for fostering the develomment of social theories as well as
methodology in the context of Indonesian world. Hence, it is possible to bring Indonesian social sciences especially
sociology into equal position of future dialog with the counterparts from the Western communities."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi bias jenis kelamin sosial IPA (2) menemukan metode yang paling sensitif memperhitungkan faktor internal dan eksternal dalam mendeteksi bias sosial...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gall, Meredith D.
Rocklin, California: Prima Publishing, 1993
371.3028 GAL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk melihat asosiasi antara kehadiran dalam kuliah dan nilai ujian.
Metode Penelitian ini adalah penelitian potong lintang yang dilakukan di FKUI, kelas khusus Internasional, mulai November 2007 sampai Mei 2008. Kriteria inklusi subyek adalah semua mahasiswa FKUI kelas khusus Internasional yang sedang mengikuti Modul Neuropsikiatri tahun ajaran 2007/2008, sedangkan kriteria eksklusi adalah mahasiswa yang tidak hadir pada ujian yaitu: ujian pilihan ganda ke 1(MCQ1), ke 2 (MCQ2) atau esai. Data yang diambil adalah kehadiran dalam kuliah dan nilai ujian. Data dianalisis menggunakan program SPSS regresi linear untuk melihat korelasi antara kehadiran dalam kuliah dan nilai ujian.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa R dan P dari asosiasi antara kehadiran dalam kuliah dan ujian adalah (R= 0.121, P= 0.413), (R= 0.212, P= 0.148), (R= 0.260, P= 0.075), dan (R= 0.280, P= 0.054) untuk MCQ1, MCQ2, esai, dan rerata nilai.
Kesimpulan Pada modul Neuropsikiatri, ternyata tidak ada asosiasi antara kehadiran pada kuliah dan nilai ujian. Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor yang telah dibahas, tetapi tidak dianalisis.

Abstract
Aim This study was conducted to determine the association between presence in lecture and examination scores.
Methods This was a cross sectional study, conducted in the Faculty of Medicine University of Indonesia, International Class Program, from November 2007 to May 2008. The subject?s inclusion criterion was FMUI International class students enrolled in the Neuropsychiatry module in 2007/2008. we excluded students who did not attend the examinations i.e. multiple choice questions (MCQ)-1, -2, or essay. The data collected were presence in lecture and examination scores. Data analysis was done using SPSS linear regression to see the association between presence in lectures and exam scores.
Results The results showed that the R and P of the association between presence in lectures and exam scores were (R= 0.121, P= 0.413), (R= 0.212, P= 0.148), (R= 0.260, P= 0.075), and (R= 0.280, P= 0.054) for MCQ1, MCQ2, essay, and mean exam scores respectively.
Conclusion We failed to show the association between presence in lectures and student knowledge gain. This result might be due to the many factors discussed that were not analyzed in this study."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan Untuk mengidentifikai faktor-faktor dominan terhadap sikap partisipasi kritis mahasiswa FK Unissula dalam menyelesaikan masalah masyarakat. Metode Subjek terdiri dari mhasiswa angkatan 2005, 2006 dan 2007. Sikap berfikir kritis diukur dengan menggunakan kuesioner modifikasi EMI: Critical Thinking Disposition Assessment. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan sikap partisipasi kritis mahasiswa dengan pendekatan risiko relatif (RR) yang dihitung dengan regresi Cox dengan time konstan dan menggunakan software STATA 9. Hasil Sebanyak 64,6% (388 dari 600) mahasiswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini memilik sikap berpartisipasi baik menghadapi masalah masyarakat. Dibandingkan yang terpapar PBL 1 tahun, yang selama 2 tahun dan 3 tahun mempunyai kemungkinan bersikap partispasif dua kali lipat lebih baik [masing-masing risiko relatif (RR) = 2,07; 95% interval kepercayaan (CI) = 1,37?3,14; dan RR = 2,33 95% CI = 1,55?3,49). Mahasiswa yang terlibat dalam organisasi luar kampus dibandingkan yang tidak terlibat mempunyai kemungkinan 75% lebih banyak bersikap partispasi baik (RR = 1,75; 95% CI = 0,99?3,11). Kesimpulan Untuk meningkatkan partisipasi kritis, selain terlibat dalam kegiatan pembelajaran dengan pendekatan PBL, mahasiswa perlu dibiasakan terlibat dalam kegiatan organisasi di luar kampus.

Abstract
Aim Developing students? critical thinking and critical participation in solving patients? as well as a community?s problem should become the concern of medical education. This study aimed to identify several factors related to medical students? critical participation behavior. Methods The subjects consisted of students of Sultan Agung Medical School (Unissula), year entry 2005, 2006, and 2007. Critical participation behavior was assessed using modified EMI: Critical Thinking Disposition Assessment. Relative risks (RR) were calculated using Cox regression analysis with constant time. Results 64,6% (388 out of 600) of the students participated in this study. Those who were involved in PBL for two and three years, rather than one year, had twice as high good critical thinking behavior [adjusted relative risk (RR) = 2.07; 95% confidence interval (CI) = 1.37?3.14; and RR = 2.33; 95% CI = 155?3.49, respectively.] Students who were more involved in off- campus organizations had a good critical participation behavior; 75% higher than those who were not involved in off-campus organizations (RR = 1.75; 95% CI = 0.99?3.11). Conclusion Besides involving in PBL learning approach, students should be motivated to be involved in off-campus organizations in order to improve their critical participation behavior."
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung. Fakultas Kedokteran], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>